Anda di halaman 1dari 7

No 3.

Karakteristik PKn yang menonjol tergambar dari praktik pembelajaran yang dilakukan oleh
Pak Satrio adalah:
1. Partisipasi Aktif Siswa: Siswa diberi kebebasan untuk mengajukan calon ketua kelas,
memilih kelompok pendukung, dan ikut serta dalam pemilihan langsung. Mereka juga
diajak untuk berdiskusi tentang praktik demokrasi di sekolah, rumah, dan lingkungan
sekitar.
2. Penghargaan terhadap Perbedaan Pendapat: Pak Satrio menekankan pentingnya
menghargai pendapat siswa lainnya. Siswa diajarkan bahwa perbedaan pendapat adalah
hal yang wajar dan mereka harus belajar menerima hasil keputusan yang demokratis.
3. Pembelajaran Nilai-nilai Demokrasi: Melalui praktik demokrasi di kelas, siswa diajarkan
nilai-nilai seperti kebebasan berpendapat, saling menghormati, kerja sama, dan
penerimaan terhadap hasil keputusan bersama.
Karakteristik utama PKn yang membedakannya dengan IPS serta mata pelajaran lainnya di
SD adalah:
1. Fokus pada Pendidikan dan Praktik Demokrasi: PKn secara khusus mengajarkan tentang
sistem pemerintahan, hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, pemilihan umum, serta
nilai-nilai dan praktik demokrasi.
2. Pembentukan Karakter Siswa: PKn bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang
demokratis, bertanggung jawab, dan mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan
masyarakat.
3. Peningkatan Kesadaran Sosial: PKn membantu siswa untuk lebih memahami hak dan
kewajiban sebagai warga negara, serta memberikan pemahaman tentang peran individu
dalam masyarakat dan pentingnya berkontribusi dalam pembangunan sosial.
Sementara itu, IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) berfokus pada pemahaman tentang lingkungan
sosial, geografi, sejarah, dan budaya. IPS lebih luas dalam cakupan materi dan tidak secara
khusus menekankan nilai-nilai demokrasi atau praktik demokrasi.
PKn juga memiliki perbedaan dengan mata pelajaran lainnya di SD dalam hal penekanan
pada nilai-nilai, norma sosial, dan perilaku yang diharapkan dalam kehidupan bermasyarakat,
sedangkan mata pelajaran lain seperti Matematika, Bahasa Indonesia, atau IPA lebih fokus
pada aspek pengetahuan dan keterampilan akademik dalam bidang masing-masing.

No 4
Berikut langkah-langkah model pembelajaran PKn Tematis:

1. Tentukan tujuan pembelajaran.


merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi (pengetahuan, keterampilan,
sikap) murid yang perlu dibangun melalui satu atau lebih kegiatan pembelajara
2. Kumpulkan materi-materi yang relevan.
materi yang diungkapkan berkaitan dengan tragedi atau peristiwa yang sedang dibahas.
Relevan adalah hubungan yang erat dengan pokok masalah yang saat ini dihadapi.
3. Rancang kegiatan pembelajaran yang beragam.
Setiap guru merancang pembelajaran dengan tujuan untuk dapat menyampaikan
materi/tujuan pembelajaran dengan baik, guru berusahan menuangan strategi dan
pendekatan pembelajaran guna menarik minat dan motivasi untuk mau belajar dikelas. 
namun apakah stragi pembelajaran sudah cukup efektif untuk meyainkan peserta didik
belajar agar tidak cenderum monoton dan membosankan
4. Terapkan metode pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif atau sering disebut dengan cooperative learning
merupakan metode pembelajaran yang menggunakan bantuan teman sebaya dalam proses
belajar. Biasanya guru membentuk kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota 4
siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda ataupun berpasangan
5. Gunakan pendekatan kontekstual.
adalah pembelajaran yang menekankan pada kaitan antara materi yang dipelajari dengan
kondisi di kehidupan nyata yang bisa dilihat dan dianalisis oleh peserta didik. Artinya, saat
kegiatan pembelajaran berlangsung peserta didik seolah bisa merasakan dan melihat
langsung aplikasi nyata materi yang sedang dipelajari. Adapun contoh pembelajaran
kontekstual di kelas adalah sebagai berikut.
1. Guru mempraktikkan renang gaya kupu-kupu di hadapan para peserta didik.
2. Guru menampilkan gambar rangka manusia untuk menunjukkan bagian-bagian
rangka manusia.
3. Guru membawa bahan ajar berupa perkecambahan untuk menunjukkan proses
pertumbuhan biji.
4. Guru membawa contoh koran atau majalah sebagai bahan untuk membahas berita.
5. Guru mengajak peserta didik di daerah yang rawan banjir maupun longsor untuk
menjelaskan struktur tanah.

6. Berikan tugas atau proyek kepada peserta didik.


adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta
didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Juga bisa diartikan model atau metode belajar
yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara
nyata. Pembelajaran Berbasis Proyekdirancang untuk digunakan pada permasalahan
komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.

7. Lakukan evaluasi pembelajaran.


proses untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh
mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat penilaian
(judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasilnya. Istilah
evaluasi pembelajaran sering disamaartikan dengan ujian. Meskipun sangat berkaitan,
akan tetapi tidak mencakup keseluruhan makna evaluasi pembelajaran yang sebenarnya
8. Berikan umpan balik kepada peserta didik.
Ada dua jenis umpan balik: dari guru ke pelajar dan dari pelajar ke guru. Jenis umpan
balik yang pertama sangat sering dibicarakan, sedangkan yang kedua kebanyakan tidak
diperhatikan. Namun, saya percaya bahwa dalam realitas baru virus corona dan
pembelajaran online, umpan balik dari peserta didik kepada guru sama pentingnya seperti
sebelumnya. Misalnya, beberapa siswa lebih suka bekerja dalam kelompok kecil daripada
dalam kelompok besar. Biarkan orang lain memberi tahu preferensi mereka agar Anda
dapat mengatur pekerjaan dengan lebih baik.

No 2
Konsep, nilai, moral, dan norma (KNMN) dari standar kompetensi "Menampilkan sikap
cinta lingkungan" dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di kelas 2
sekolah dasar dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Konsep:
Konsep yang terkandung dalam standar kompetensi ini adalah sikap cinta lingkungan.
Konsep ini mengacu pada pemahaman dan penghargaan terhadap alam dan lingkungan
di sekitar kita. Hal ini mencakup kepedulian terhadap keberlanjutan alam, perlindungan
dan pelestarian sumber daya alam, serta kesadaran akan dampak dari perilaku individu
terhadap lingkungan.
2. Nilai: Nilai-nilai yang terkait dengan sikap cinta lingkungan antara lain:
a) Kepedulian: Menunjukkan perhatian dan perhatian terhadap kondisi lingkungan serta
mengambil tanggung jawab pribadi dalam menjaganya.
b) Tanggung jawab: Mengakui bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk
melindungi dan menjaga lingkungan.
c) Kerjasama: Mengembangkan sikap kooperatif dan kerjasama dengan orang lain untuk
menjaga lingkungan bersama-sama.
3. Moral: Moral yang terkait dengan sikap cinta lingkungan meliputi:
a) Rasa hormat: Menghormati alam dan kehidupan di dalamnya, termasuk tumbuhan,
hewan, dan ekosistem yang beragam.
b) Kejujuran: Bertindak jujur dalam menjaga lingkungan dan menghindari perbuatan
yang merusak.
c) Kesadaran: Memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan
ekosistem untuk kesejahteraan kita dan generasi mendatang.
4. Norma: Norma-norma yang terkait dengan sikap cinta lingkungan meliputi:
a) Norma kesetaraan: Memperlakukan semua makhluk hidup dan komponen lingkungan
dengan adil dan setara.
b) Norma keberlanjutan: Menggunakan sumber daya alam secara bijak dan
berkelanjutan, tanpa merusak atau menguras habis sumber daya yang ada.
c) Norma kebersihan: Menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah
sembarangan dan mendukung program daur ulang.

Hubungan dengan sesama warga negara: Sikap cinta lingkungan yang ditampilkan oleh
individu berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.
Ketika siswa belajar dan menampilkan sikap cinta lingkungan, mereka juga membentuk
hubungan yang harmonis dengan sesama warga negara.

No 1
kelas 1
standar kompetensi : Hidup rukun artinya saling menghormati dan menyayangi antara
sesama manusia.
Hidup rukun tentu dapat dilakukan di rumah dan sekolah
Kondisi kehidupan yang rukun akan menimbulkan rasa:
- Bahu membahu
- Saling tolong menolong
- Menjauhi perselisihan dan pertikaian antara sesama
Contoh hidup rukun di rumah:

1. Bermain dengan kakak dan adik


2. Makan bersama keluarga
3. Meminjami adik mainan
4. Membantu orang tua
5. Belajar dengan kakak

Contoh hidup rukun di sekolah:


1. Bermain dengan teman
2. Piket bersama
3. Berbagi kue dengan teman
4. Belajar kelompok
5. Tidak mengejek teman

Beberapa perilaku yang menerapkan nilai-nilai Pancasila di sekolah misalnya:


1. Berdo’a sebelum belajar di kelas.
2. Mentaati tata tertib di sekolah dan mendengarkan nasihat guru.
3. Rukun dalam berteman dengan siapa saja.
4. Aktif dalam kegiatan sekolah dan mengerjakan tugas dengan baik.
5. Tidak membeda-bedakan teman.

Contoh Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di Rumah


Beberapa perilaku yang menerapkan nilai-nilai Pancasila di rumah misalnya:
1. Beribadah dengan tekun.
2. Saling menghormati dan menghargai antar anggota keluarga.
3. Rukun dan adil dengan adik dan kakak.
4. Mendengarkan nasihat orang tua dan melaksanakan aturan di rumah.
5. Bekerja sama melakukan pekerjaan rumah.

kelas 2
strandar kompetensi : membiasakan hidup gotong royong, menampilkan sikap cinta
lingkungan, menampilkan sikap demikratis, dan menampilakan nilai pancasila

1. Hidup rukun
2. Tolong Menolong

Pendidikan kewarganegaraan untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara,


serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa.
Di berbagai negara juga dikembangkan materi pembekalan nilai-nilai yang mendasari
sikap dan perilaku warganegaranya. Oleh karena itu, Pendidikan kewarganegaraan dapat
disejajarkandengan Civics Education yang diberikan di berbagai negara. Pendidikan
Kewarganegaraan bersifat interdisipliner (antar bidang) bukan monodisipliner, karena
kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu kewarganegaraan ini diambil dari berbagai
disiplin ilmu.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan pendidikan kewarganegaraan salah satu mata
pelajaran yang mempunyai tujuan untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran
bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan
kebudayaan bangsa. Membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar
berkenaan dengan hubungan antara warga negara dan negara serta Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara (PPBN) agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tujuan pendidikan kewarganegaraan sebagai berikut:


1. Mengantarkan peserta didik memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela Negara
dan memiliki pola pikir, pola sikap, dan pola perilaku untuk cinta tanah air.
2. Menumbuhkankembangkan wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa dan bernegara
pada diri peserta didik, sehingga terbentuk daya tangkal sebagai ketahanan nasional.
3. Peserta didik dapat menerapakan nilai-nilai luhur Pancasila dalam menciptakan
ketahanan nasional, serta
4. Peserta didik mampu menuangkan pemikiran berdasarkan nilai-nilai Pancasila dalam
menganalisa permasalahan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Ruang Lingkup Mata pelajaran PKn


Fathurrohman dan Wuri (2011: 8-9) memaparkan ruang lingkup mata pelajaran PKn
meliputi aspek-aspek sebagai berikut,:
1. Persatuan dan Kesatuan Bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,keutuhan NKRI,
partisipasi dalam pembelaan Negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan
jaminan keadilan.
2. Kebutuhan Warga negara, meliputi: Hak dan Kewajiban anak, hak dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemujaan,
penghormatan, dan perlindungan HAM
3. Pancasila, meliputi : Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Pengalaman nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
4. Hak Asasi Manusia, meliputi: hak dan kewajiaban anak, hak dan kewajiban anggota
masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan
perlindungan HAM.

Dari uraian tentang mata pelajaran PKn diatas, peneliti menyimpulkan kewarganegaraan
salah satu mata pelajaran yang mempunyai tujuan untuk menumbuhkan wawasan dan
kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan
kebudayaan bangsa. Pkn mempunyai tujuan dan ruang lingkup.

Kelas 3
Standar Kompetensi : Sumpah pemuda, melaksanakan norma yang berlaku dimasyarakat
Sumpah pemuda memiliki arti dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Sumpah
pemuda menjadi tonggak terciptanya persatuan dankesatuan bangsa. Banyak pelajaran
yang dapat diambil dari peristiwa Sumpah Pemuda. Di antaranya nilai-nilai persatuan dan
kesatuan. Wujud nyata pengamalan nilai persatuan dan kesatuan adalah kerja sama
melaksanakan piket kelas.

Tujuan belajarmu adalah dapat:


- Memahami peristiwa Sumpah Pemuda.
- Memahami makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
- Memahami nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa Sumpah Pemuda.
- Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda antara lain:


1. nilai persatuan dan kesatuan;
2. nilai kebersamaan;
3. nilai cinta tanah air.

Semangat persatuan dan kesatuan banyak memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia,
yaitu:
1. mempererat hubungan kekeluargaan;
2. terciptanya kerukunan hidup;
3. membina rasa kesetiakawanan sosial;
4. memperkokoh rasa cinta tanah air, sehingga tidak mudah dijajah oleh bangsa lain.
Kelas 4
Standar Kompetensi : sistem pemerintahan desa dan kecamatan dan Kabupaten Kota dan
Provinsi
Kepala desa merupakan pimpinan dalam penyelenggaraan pemerintah desa.
1. Desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang
dipimpin oleh kepala desa. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa, disebut bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa adalah wilayah yang ditempati sejumlah penduduk dan merupakan organisasi
pemerintahan terendah. Wilayah desa terdiri atas beberapa dusun. Dusun terdiri atas
beberapa Rukun Warga (RW). RW sendiri terdiri atas beberapa Rukun Tetangga (RT).
Desa dipimpin seorang kepala desa yang dipilih oleh rakyat.
2. Kelurahan Di daerah perkotaan, desa disebut Kelurahan. Kelurahan merupakan wilayah
yang terdiri atas beberapa kampung. Kampung terdiri atas beberapa Rukun Warga (RW).
RW terdiri atas beberapa Rukun Tetangga (RT). Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah.
Lurah adalah pegawai negeri/pemerintah. Lurah tidak dipilih oleh rakyat, lurah ditunjuk
oleh wali kota/bupati atas usul camat.
3. Pemerintahan Desa Pemerintahan adalah suatu sistem untuk menjalankan wewenang
dan kekuasaan dalam mengatur kehidupan rakyat di segala bidang kehidupan mereka
seperti sosial, ekonomi, dan politik. Pemerintah harus bertindak semata-mata untuk
kepentingan rakyat karena tujuan dibentuknya suatu pemerintahan adalah agar rakyat
dapat hidup dengan sejahtera.

Globalisasi adalah proses perubahan menuju kehidupan mendunia. Di era globalisasi ini,
setiap kejadian, peristiwa, atau perkembangan di suatu tempat akan didapatkan orang-
orang yang ada di tempat lain yang berjauhan. Masuknya budaya asing melalui televisi,
radio, atau internet sedikit banyak telah mempengaruhi kebudayaan suatu bangsa. Adanya
budaya asing tersebut tentu ada yang bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif.

Kelas 5
Standar Kompetensi :
Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Sebagai negara plural/beragam sangatlah penting menjaga keutuhan dari segala macam
ancaman,tantangan,hambatan,dan gangguan.Untuk: mencapai cita-cita dan tujuan nasional
(di alinea 4 UUD 1945:1.melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tanah air
Indonesia 2.memajukan kesejahteraan umum 3. mencerdaskan kehidupan bangsa 4.ikut
serta menciptakan perdamaian dunia).

Keutuhan NKRI

1. Bangga sebagai bangsa Indonesia


- Letak geografis
- Budayanya banyak dan bermutu tinggi
- Ramah tamah penduduknya
- Sumberdaya alam melimpah
- Subur
- Alam indah
- Iklim tropis
2 Wujud bangga: cinta pada negara/nasionalisme
Pembinaan kerukunan
1) Pemeliharaan dan peningkatan keamanan dan ketertiban umum
2) Peningkatan ketahanan nasional
3) Peningkatan ketertiban dan kepastian hukum
4) Penegakan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
3. Perilaku Menjaga Keutuhan Negara Dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Perasaan hormat
b. Setia
c. Cinta tanah air
d. Membela kebenaran dan keadilan
e. Semangat kebersamaa

Kelas 6
Standar Kompetensi :Nilai-nilai Juang dalam Proses Perumusan Pancasila
- Sesuatu yang berharga dalam usaha mencapai sesuatu disebut nilai-nilai juang.
- Nilai-nilai juang yang dapat dipetik dari proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara, di antaranya ialah nilai rela berkorban, nilai keikhlasan, nilai kebersamaan, nilai
keberanian, pantang menyerah (gigih), dan nilai demokratis.
- Dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara prinsip mengutamakan
kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan kelompok (golongan) dilakukan para
pendiri negara kita.
- Nilai-nilai perjuangan para perumus Pancasila tergambar dalam sila-sila Pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nilai-nilai ini dinamakan nilai juang sebab terjadi pada masa perjuangan bangsa. Nilai-
nilai juang itu, antara lain:
1. Musyawarah
2. Menghargai Pendapat
3. Tanpa Pamrih
4. Kerja Keras
5. Rela Berkorban
6. Mengutamakan Persatuan dan Kesatuan
7. Keberanian
8. Mencari Kesepakatan
9. Menghindari Kekerasan

Anda mungkin juga menyukai