Dosen pengampu:
Prof. Dr. Kokom Komalasari, M.Pd.
Dr. Iim Siti Masyitoh, M.Si.
Dr. Susan Fitrisari, M.Pd.
Dede Iswandi, S.Pd,.M.Pd.
Nisrina Nurul Islami, M.Pd.
Disusun oleh :
PKN 2017 B
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Bersyukur atas keberadaan norma dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara.
2. Menyadari pentingnya penegakan hukum untuk kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
3. Mendukung proses penegakan hukum.
4. Terlibat aktif dalam menegakkan tata tertib di sekolah.
5. Mendeskripsikan pengertian dan macam-macam norma.
6. Mendesripsikan macam-macam norma dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
7. Menunjukkan perilaku sesuai norma.
8. Menunjukkan macam-macam keadilan.
9. Siswa dapat menunjukkan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
10. Siswa dapat mendeskripsikan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
11. Siswa dapat mempraktekkan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
12. Siswa dapat mengidentifikasi norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
E. MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
1. Norma dalam kehidupan bermasyarakat
Norma pada hakekatnya merupakan kaedah hidup yang memengaruhi tingkah
laku manusia dalam hidup bermasyarakat. Juga dapat diartikan aturan atau
ketentuan yang mengatur kehidupan warga masyarakat, dipakai sebagai
panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku. Dalam kehidupan masyarakat
terdapat empat macam norma, yaitu norma kesopanan, norma kesusilaan, norma
agama, dan norma hukum.
F. METODE PEMBELAJARAN
1. Pertemuan ke-1
Materi pokok pertemuan pertama membahas penger tian norma, sumber-sumber
norma macam-macam norma, sanksi pelanggaran terhadap norma. Materi pokok ini
memiliki alokasi waktu 120 menit atau satu kali pertemuan. Pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Picture and picture . Kegiatan pembelajaran
menggunakan gambar – gambar dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis.
1. Pendekatan:, berpusat pada siswa
2. Model: Picture and picture
3. Metode : ceramah, tanya jawab,demonstrasi kuis, dan penugasan.
2. Pertemuan ke-2
VCT Analisis
Menurut Sanjaya dalam (Taniredja, dkk, 2011: 87-88) mengatakan bahwa
model pembelajaran VCT merupakan teknik pengajaran untuk membantu siswa
dalam mencari dan menentukan suatu nilai yang dianggap baik dalam menghadapi
persoalan melalui proses menanalisis nilai yang sudah ada dan tertanam dalam diri
siswa.Sedangkan, karakteristik model pembelajaran VCT sebagai suatu model
atau strategi pembelajaran sikap adalah proses penanaman nilai dilakukan melalui
proses analisis nilai yang sudah ada sebelumnya dalam diri siswa kemudian
menyelaraskannya dengan nilai- nilai baru yang hendak ditanam.
Simulasi
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses
pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan
benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat
pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di
sekolah dasar.
Metode
Brainstorming
Menurut Roestiyah (2012), brainstorming adalah suatu teknik atau cara
mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, dengan cara melontarkan
suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian peserta didik menjawab atau
menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut
berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satu cara
untuk mendapatkan ide dari sekelompok manusia dalam waktu singkat.
Diskusi
Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara saling bertukar
informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, dimana setiap anak
ingin mencari jawaban / penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan
yang ada. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : 1994).
Role Playing
Role-play adalah suatu aktifitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Role-play berdasarkan pada tiga
aspek utama dari pengalaman peran dalam kehidupan sehari-hari:
1. Mengambil peran (Role-taking), yaitu tekanan ekspektasiekspektasi sosial
terhadap pemegang peran, contoh: berdasar pada hubungan keluarga (apa yang
harus dikerjakan anak perempuan), atau berdasar juga tugas jabatan(bagaimana
seorang agen polisi harus bertindak)dalam situasi-situasi sosial.
2. Membuat peran (Role-making), yaitu kemampuan pemegang peran untuk
berubah secara dramatis dari satu peran ke peran yang lain dan menciptakan
serta memodifikasi peran sewaktu-waktu diperlukan
3. Tawar-menawar peran (Role-negotiation), yaitu: tingkat dimana peran-peran
dinegosiasikan dengan pemegang-pemegang peran yang lain dalam parameter
dan hambatan interaksi sosial.
1. Media :
- Laptop,
- powerpoint,
- papan Tulis
- LCD,
- Skor penilaian
2. Sumber :
- Saputra, Lukman Surya, dkk.. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMP/MTs Kelas VII. Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.,
- Yuyus kardiman , dkk.. (2016). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMP/MTs Kelas VII. Edisi Revisi 2016. Jakarta: Erlangga.
- Internet
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat; Pengertian Norma
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik Norma yang berlaku dalam masyarakat
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto tentang Norma yang berlaku
dalam masyarakat
(Literasi)
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
Mengamati
lembar kerja
pemberian contoh-contoh materi untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung), materi dari buku paket atau buku-
buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Norma yang berlaku dalam masyarakat
Mendengar
pemberian materi oleh guru tentang Norma yang berlaku
dalam masyarakat
Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai : Norma yang berlaku
dalam masyarakat, untuk melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi.
Mengorganisasikan Menanya
peserta didik Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang : Norma yang berlaku
dalam masyarakatyang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya :
Apa saja norma yang masih berlaku dalam masyarakat?
Pelaksanaan norma apa yang sering menjadi perhatian
masyarakat?
Bagaimana tata cara norma tersebut dalam masyarakat?
Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan norma tersebut?
Apa sanksi apabila terjadi pelanggaran terhadap norma
tersebut?(Hot)
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian,
mengamati dan memahami artikel Norma yang berlaku dalam
masyarakatdengan sungguh-sungguh
Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari
dan membaca artikel tentang Norma yang berlaku dalam
masyarakat yang dapat diperoleh di internet
Mengumpulkan informasi
menulis pada buku catatan informasi yang diperoleh
tentang Norma yang berlaku dalam masyarakat
mendownload artikel Norma yang berlaku dalam
masyarakat yang lain di internet
Melakukan Aktivitas yang sesuai dengan buku guru dan
buku siswa seperti
Saling tukar informasi tentang : Norma yang berlaku
dalam masyarakatdengan ditanggapi aktif oleh peserta didik
dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan
baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.
Mengembangkan dan Mengkomunikasikan
menyajikan hasil karya Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang : Norma yang berlaku dalam masyarakat
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Norma yang
berlaku dalam masyarakat
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Menganalisa & Mengasosiasikan
mengevaluasi proses Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari
pemecahan masalah guru terkait pembelajaran tentang: Norma yang berlaku dalam
masyarakat
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Norma
yang berlaku dalam masyarakat Menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Norma
yang berlaku dalam masyarakat, antara lain dengan :
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
I. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
A. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap menggunakan teknik penilaian
pengamatan sikap. Pedoman pengamatan sikap dapat menggunakan format :
Kemampuan
Nama Memberi
Kemampua Menjawab/ Mengapresias
N Pesert Masukan/
n Bertanya Berargumentas i
o a Saran
i
Dididk
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
No
Aspek Penskoran
.
Kemampuan Skor 4 apabila selalu bertanya.
Bertanya Skor 3 apabila sering bertanya.
1
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya
Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Menjawab/ Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak
Argumentasi jelas.
2 Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan
tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas.
Kemampuan Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Memberi Skor 3 apabila sering memberi masukan.
3
Masukan Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
4
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
4. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah
menguasai materi. Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan antara lain sebagai
berikut.
a. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi
pokok dari berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya
menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
b. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan
pembelajaran tutor sebaya.
5. Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan
belum mampu memahami perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara. Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran
apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan apabila
peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial dapat
dilakukan dengan :
a. Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang
belum tuntas,
b. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
c. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.
Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang atau dites kembali adalah
materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belum dikuasai oleh
peserta didik. Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk
pembinaan secara holistis, yang melibatkan guru bimbingan konseling dan orang
tua.
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Guru Mata Pelajaran
Pilihan jawaban
No Pernyataan Kadang- Tidak Skor
Selalu Sering
kadang Pernah
Memiliki semangat tinggi dalam
1
menuntut ilmu.
2 Sungguh-sungguh dalam belajar
Mengajarkan ilmu kepada orang lain
3
yang membutuhkan.
Mudah menjawab ketika ditanya
4
temannya
Tidak membanggakan diri karena
5
ilmu yang ia miliki.
Tidak membeda-bedakan pergaulan
6
atas dasar tingkat kepandaian.
Tidak membanggakan diri karena
7
ilmu yang ia miliki.
Tidak membeda-bedakan pergaulan
8
atas dasar tingkat kepandaian.
Jumlah Skor
Keterangan Nilai Nilai
Skor Akhi
Pilihan r
Positif Negatif
Selalu 4 1
SkoryangDiperoleh
Sering 3 2 x 100 %=¿
SkorMaksimal
Kadang-
2 3
kadang
Tidak Pernah 1 4
Catatan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..
………………………..
Penilai
(……………..…....…)
InstrumenPenilaian (AspekPengetahuan)
Sekolah :
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas /Semester : VII/Ganjil
TahunPelajaran : ----------------
TeknikPenilaian : Tes lisan
Penilai : Guru
KompetensiDasar
2.1. Mengampanyekan perilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan.
Indikator
1.2.1. Bersyukur atas keberadaan norma dalam kehidupan sehari-hari
1.2.2. Menyadari pentingnya perilaku sesuai norma dalam kehidupan sehari-hari
2.2.1. Mematuhi norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
2.2.2. Melestarikan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
3.2.1. Menunjukkan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
3.2.2. Mendeskripsikan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
4.2.1. Mengidentifikasi norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
4.2.2. Mempraktekkan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
No. Indikator Instrume
1 n
2
3
PEDOMAN PENSKORAN
KRITERIA YANG DINILAI/ SKOR
ALTERNATIF PERTANYAAN MAKSIMAL
Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan lengkap dan benar. 3
Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan baik dan benar, tapi kurang
2
lengkap.
Siswa dapat menyebutkan jawaban tapi salah sebagian besar. 1
Siswa tidak dapat menjawab dengan benar 0
………………………..
Penilai
(……………..…....…)
LAMPIRAN
A. Lampiran materi
BAB
NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
Setiap norma hanya berlaku atau mengikat pada satu kelompok tertentu. Hal ini
berarti bahwa norma yang berlaku di satu kelompok masyarakat akan berbeda bentuk
dan penerapannya dengan norma yang berlaku di kelompok masyarakat lainnya.
Misalnya, norma yang berlaku pada aturan keagamaan.
Norma yang berlaku di masyarakat Islam berbeda dengan norma yang berlaku di
masyarakat agama lainnya, seperti Katolik, Kristen, Buddha, Hindu, atau Konghucu.
Norma dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dijunjung oleh kelompok masyarakat.
Contohnya adalah ketika suatu kelompok masyarakat melarang seseorang membuang
sampah sembarangan. Dalam contoh tersebut, masyarakat sangat menjunjung nilai
kebersihan dan keindahan lingkungan. Norma menjadi perwujudan dari nilai-nilai yang
dianut oleh sekelompok masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat berusaha
mempertahankan dan melestarikan norma-norma yang dianut. Cara yang ditetapkan
untuk mempertahankan dan melestarikan norma adalah memberikan atau menetapkan
sanksi bagi warga masyarakat yang melanggar norma-norma tersebut. Masyarakat
menciptakan sanksi dengan maksud mengatur perilakunya sesuai dengan aturan-aturan
yang berlaku di masyarakat. Sanksi dalam pelaksanaannya terdiri dari dua jenis, yaitu
sanksi positif dan sanksi negatif. Sanksi positif berupa penghargaan kepada individu.
Misalnya, dengan memberikan pujian. Pujian ini menjadi dorongan yang berhasil untuk
memperoleh tujuan yang telah ditentukan masyarakat. Menanggapi, memberi tanggapan
negatif terhadap individu. Misalnya, sindiran, ejekan, pengucilan, denda, dan hukuman
penjara.
Norma Agama
Norma Kesopanan
Macam-macam
Norma
Norma Kesusilaan
Norma Hukum
a. Norma Agama
Norma agama adalah aturan yang bersumber pada hukum agama atau
kitab sucí yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Dalam norma ini ada
perintah dan larangan.
Tujuannya adalah mengatur manusia agar hidup bahagia di dunia dan
akhirat Manusia berusaha untuk mengendalikan. sikap dan perilakunya
dengan cara menaati perintah dan larangan-Nya. Apabila manusia tidak
menjalankan perintah- Nya atau melanggar norma agama, akan
mendapatkan hukuman dari Tuhan, Contoh ketaatan terhadap norma
agama, antara lain:
menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya,
menghormati dan patuh kepada orang tua;
tidak melakukan hal-hal yang tercela.
Pengakuan adanya norma agama sesuai dengan pasal 29 ayat (1) UUD 1945 yang
berbunyi "Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa".
b. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah aturan-aturan hidup yang berkaitan dengan bisikan
kalbu dan suara hati nurani. Suara hati nurani ini senantiasa mengatakan
kejujuran dan kebenaran yang mengarahkan manusia pada kebaikan. Selain itu,
hati nurani manusia menuntun manusia agar memilih hal-hal yang baik, bukan
yang tidak baik. Misalnya, seseorang yang memiliki hati nurani apabila
menemukan barang milik orang lain, akan mengembalikannya. Setiap manusia
dikaruniai hati nurani agar dapat membedakan hal-hal atau perbuatan yang baik
atau buruk. Sanksi dari pelanggaran terhadap norma kesusilaan berupa perasaan
cemas, menyesal, dan bersalah karena hanya diri sendiri yang merasakannya.
Contoh dari norma kesusilaan di antaranya adalah:
tidak menyombongkan diri kepada orang lain;
berbuat baik terhadap sesama manusia;
menghindari sifat malas, kasar, dan pendendam;
tidak angkuh kepada orang lain;
berlaku jujur.
c. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah aturan atau kaidah yang mengatur tingkah laku
manusia yang bersumber dari tata kelakukan atau tata krama kebiasaan dalam
masyarakat. Norma kesopanan ini berawal dari adanya hubungan yang terjadi
antarmanusia yang kemudian membentuk aturan- aturan yang disepakati.
Misalnya, dua orang anak kecil ingin memainkan permainan yang dilakukan
oleh anak lainnya. Dalam permainannya tersebut, kedua anak ini membuat
aturan yang mereka sepakati bersama. Namun, aturan tersebut berbeda dengan
aturan anak lainnya. Karena aturan tersebut hanya disepakati mereka berdua
saja, aturan tersebut tidak bisa diterapkan pada permainan anak lainnya. Begitu
pula norma kesopanan yang berlaku dalam masyarakat.
Norma kesopanan berarti kedaerahan (lokal) karena kebiasaan yang diperlukan
di dalam masyarakat tertentu, yang berbeda dengan masyarakat lain. Hal ini
berkaitan dengan kesepakatan bersama dalam situasi dan diskusi masyarakat
yang berbeda. Hakikat dalam norma kesopanan adalah kepantasan atau
kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma ini khusus dan lokal berlaku
pada kelompok masyarakat tertentu saja yang berdasarkan kebiasaan masing-
masing kelompok masyarakat tersebut. Contohnya, di dalam masyarakat
tertentu, makan menggunakan tangan kiri dianggap tidak sopan, tetapi bisa
dibuat bagi masyarakat yang lain, hal tersebut dianggap wajar. Norma
kesopanan yang berlaku di dalam masyarakat, seperti tata cara berbicara,
memahami, makan, dan berperilaku. Contoh dari norma kesopanan, antara lain:
minta izin kompilasi pindah rumah;
menghormati orang yang lebih tua;
tidak berkata kotor dan kasar;
tidak makan sambil berbicara;
tidak meludah di sembarang tempat.
Jika norma kesopanan yang diterapkan dan dihapus, norma ini akan ditambahkan ke
dalam masyarakat. Sanksi untuk pelanggar norma kesopanan hanya diperoleh dari
masyarakat, seperti cemoohan, celaan, diasingkan, atau dikucilkan.
d. Norma Hukum
Norma hukum adalah kaidah atau aturan yang mengatur tingkah laku manusia
yang bersumber dari peraturan yang dibuat oleh pemerintah atau penguasa
negara. Tujuan dibuatnya norma hukum adalah untuk mempertegas norma-
norma lainnya, dengan kata lain norma hukum ditujukan untuk membuat
perlindungan terhadap kepentingan- kepentingan yang dilindungi oleh norma
lainnya, seperti norma agama, kebiasaan, dan kesopanan. Selain itu, norma
hukum memberikan perlindungan terhadap kepentingan- kepentingan
masyarakat yang belum mendapat perlindungan dari norma-norma lainnya.
Karena dibuat atau dibentuk oleh negara atau badan resmi, norma hukum
bersifat lebih tegas.
Sejatinya, norma hukum dibuat dari luar diri manusia yang bersifat memaksa.
Artinya, norma hukum dibuat bukan dari diri manusia itu sendiri, melainkan dari
masyarakat atau negara yang memiliki kekuasaan untuk memberikan aturan
yang tegas bagi warga negaranya. Sanksi terhadap pelanggaran norma hukum ini
bersifat tegas, nyata dan memaksa sehingga siapa pun yang melanggar norma
hukum ini akan mendapatkan sanksi hukuman yang berbentuk hukuman penjara,
hukuman mati, hukuman denda, serta hukuman pencabutan hak-hak tertentu.
Contoh dari norma hukum, antara lain:
melakukan kewajiban membayar pajak tepat waktu,
tidak mengganggu ketertiban umum;
patuh terhadap peraturan lalu lintas;
dilarang mencuri, membunuh, dan melakukan tindak kejahatan lainnya.
Cakrawala Kewarganegaraan
Pengertian Hukum Pada hakikarnya, hukum adalah kehendak ciptan manusia yang
berupa norma norma dan merupakan perumusan pendapat tentang bagaimana seseorang
bertinglah laku Sebelum lebih lanjut kita membalhas mengenai hukum, beberapa ahli
berpendapat mengenai hukum.
Dari beragam definisi yang dikemukakan para ahli hukum, dapat dicarik
pemahaman mengenai pengertian hukum sebagai berikut.
Berdasarkan pengertian hukum. konsep dasar yang dijadikan ciri ciri hukum adalah:
Peraturan hukum sendiri memilikd sifat yang khan, yainu sifat memakoa dan
mengatur Sifat memaksa menunjukkan balhwa hukum dalam keadaan apapun juga
mutlak larus diraati Hukum memiliki kekuatan untuk memaksa penerapannya. Sifat
mengaur menunjukkan bahwa hukum dapat dikesampingkan jila pihak-pihak yang
bersangkutan telah membuat peraturan sendii dalam suatu perjanjian.
Selain memiliki sifat yang mendaar, hukum juga harus memiliki fungsi. Menurut
Bachsan Mustafa terkait dengan hulaum sebagai norma/laedah, hukas harus
amemiliki fungi fungsi utaima yang berhubungan dengan perkunbangan masyarakar
dalam hidup berbanga dan bernega yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan isi masalah yang diaturnya, ada dua jenis hukum. Adalah hukum publik
dan hukum privat.
1. Hukum Publik adalah hukum yang berkaitan dengan masyarakat dan negara
yang menyangkut kepentingan umum. Dalam arti formal, hukum publik
mencakup Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana,
dan Hukum Acara. Hukum Tata Negara. Bentuk-bentuk dan susunan negara,
alat-alat perlengkapan negara, tugas-tugas negara, serta hubungan kerja alat-alat
perlengkapan negara, termasuk cara melakukan koordinasi yang disediakan oleh
setiap organ negara. Hukum Pidana yang melarang dan membantah semua yang
diancam dengan sanksi tertenru. Hukum Acara yang berisi tata cara
menyelesaikan, melaksanakan, atau mempertahankan materi hukum. Di dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) No. 8/1981 mengatur
tata cara penangkapan, penahanan, penyitaan, dan penuntutan. Selain itu, juga
mengatur siapa-siapa yang berhak melakukan penyitaan, meminta, pengadilan
yang disetujui, dan sebagainya.
2. Hukum Privat (hukum perdata) adalah hukum yang merupakan kewajiban
orang-perorangan. Hukum Perdata terbagi atas hukum perorangan, hukum
keluarga, hukum kekayaan dan hukum waris. Hukum Perorangan sebagai subjek
hukum dan tentang kecakapannya memiliki hak-hak serta bertindak sendiri
dalam melaksanakan hak-haknya itu. Manusia dan Badan Hukum (PT, CV,
Firma, dan sebagainya) merupakan "pembawa hak" atau sebagai "subjek
hukum". Peraturan Keluarga Larangan alat perlengkapan negara. Hukum
Administrasi Negara mengatur cara Pidana 2, timbul dari pergaulan hidup dan
keluarga (terjadi karena perkawinan yang melahirkan anak). Hukum Kekayaan
Berlisensi Benda kekayaan dan hak yang dapat menjadi milik orang atau objek
hak milik) dan hak-hak yang dapar milik atas benda. Hukum Waris mengarur
kedudukan hukum harta kekayaan sescorang setelah ia meninggal, sebagian
besar mengalihkan kekayaannya kepada orang lain. Hukum waris, pembagian
harta peninggalan, ahli waris, urutan penerima waris, hibah serta wasiat.
Sanksi Hukum
Pada hakikatnya, seseorang yang mendapat hukuman atau proses persetujuan atau
pemasyarakatan. Hal ini perlu diperbaiki orang yang beralih agar menjadi orang
yang baik sebelum mereka kembali ke masyaralcat. Berdasarkan pasal 10 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), hukuman atau hukuman ada berbagai
jenis, yaitu sebagai berikut:
Sumber Hukum
Sumber hukunm menurut A. Siti Soetami adalalh segala sesuatu yang berkaitan
dengan aturan-aturan dan memiliki kekuatan yang mengatur menmaksa. yaitu aturan-
aturan yang jika dilanggar mengakibarkan timbuloya hukuman yang dikonfirmasi dan
nyata. Sumber hukum dapat dibagi menjadi banyak bahan dan formal.
1. Sumber hukum auterial merupakan fakror pembentukan hukum, hubungan
sosial, hubungan politik, sosial ekonomi, tradisi, perkembangan internasional,
dan perkembangan geografis
2. Sumber hukum formal merupakan tempar atau sumber dari mana memperoleh
peraturan hukum. Hal ini yang menycbabkan peraturan hukum dapar berlaku.
Sumber hukum formal yang menjadi dasar berlakunya suatu peraturan sebagai
berikut.
a. Undang-Undang. Undang-undang bahan adalah sumber hukum formal
yang dikeluarkan oleh pemerintah dan isinya mengikat umum. Sementara
undang-undang resmi merupakan bentuk dan cara yang dikeluarkan disebut
undang-undang atau peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga yang
disetujui dan diperoleh sebutan "undang-undang" karena cara
pembentukannya
b. Yutisprudensi Yurisprudensi adalah keputusan hakim yang sering diikuri
dan diambil sebagai keputusan dasar oleh hakim yang kemudian membahas
masalah yang sama. Keputusan hakim yang menjadi yurisprudensi dapat
merijadi sumber hukum bagi hakim-hakim pengadilan lainnya berdasarkan
kasus yang sama, dengan tiga alasan berikut. putusan pengadilan putusan
pengadilan putusan arbitrase, putusan pengadilan putusan pengadilan
putusan arbitrase
c. Traktat Traktat adalah suatu perjanijian yang dilakukan antara dua negara
atau lebih, atau dengan kata lain perjanjian antarnegara. Traktat dibedakan
dua, yaitu traktat bilateral dan traktat multilaveral. Traktar bilateral adalah
perjanjian yang dilakukan oleh dua negara, sedangkan traktat multilateral
adalah perjanjian yang dibuar oleh lebih dari dua negara. Traktat
multilateral khusus terbuka untuk negara-negara lain mengikat diri,
misalnya Piagam PBB (Piagam PBB).
d. Kebiasaan Kebiasaan adalah perbuatan manusia yang dilakukan berulang-
ulang dalam Kebiasaan ini merupakan tindakan yang sesuai dengan pola
tingkah laku yang tetap, ajeg. Jazim, atau normal dalam masyarakat atau
pergaulan hidup tertentu. Seharusnya bisa menjadi adat bagi kelompok
masyarakat tertentu. Dengan demikian, terbentuklah peraturan hukum yang
tidak tertulis tentang hukum kebiasaan (konvensi). Ada dua syarat agar
hukum kebiasan ini dapat ditaati oleh masyarakat, yaitu: perbaru yang
dilakukan orang lain keyalinan yang dilakukan harus dilakukan karena
memang diperlukan. vang sama. Kebiasaan ini tidak dibuat oleh lembaga
negara atau pemerintah. hal Doktrin Doktrin atau pendapat ahli hukum
merupakan sumber hukum yang dimiliki dan disetujui oleh pengambilan
keputusan hakim. Meskipun demikian, dalam penetapan apa yang akan
dipuruskannya, hakim menilai atau mengutip pendapat hukum tentang hal
yang harus dibahasnya. Pendapat sarjana hukum ini menjadi dasar
keputusan scorang hakim. Bahkan, dalam hukum inrenarional, pendapat
sarjana hukum sangar penting pada saat mengambil keputusan.
3. Tingkatan Norma
Berdasarkan kekuatan mengikatnya, norma yang berlaku dalam masyarakat dibedakan
menjadi beberapa tingkatan.
a. Cara (usage)
Cara adalah perbuatan yang dilakukan secara perorangan atau berkaitan dengan
hubungan antarindividu dalam masyarakat. Berdasarkan daya pengikatnya,
pelanggar mendapat sanksi yang tidak tegas, seperti teguran. Misalnya, seorang
remaja yang berdandan terlalu menor (berlebihan) akan mendapat teguran dari
teman-temannya
b. Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan berulang- ulang dan dianggap baik.
Menurut Maclver dan Page, kebiasaan adalah perilaku yang diakui dan diterima
oleh masyarakat. Aturan dalam kebiasaan lebih tegas dibanding cara (usage).
Sanksi bagi para pelanggar akan mendapatkan cemooh atau ejekan. Contoh
kebiasaan adalah mematuhi orang yang lebih tua, pada hari raya keagamaan
mengunjungi kerabat atau saudara yang lebih tua, dan mengucapkan salam ketika
akan keluar atau masuk ke rumah.
c. Tata kelakuan (mores)
Tata kelakuan adalah pakaian yang dibuat oleh masyarakat dibuat sebagai alat
pengawas atau pengontrol anggota masyarakat. Tata kelakuan yang berubah dan
menjadi pelapis yang dibuat oleh orang lain harus disesuaikan dengan tata
kelakuan. Sanksi bagi pelanggar tata aturan mendapat hukuman atau dipenjara.
Contoh tata kelakuan adalah larangan melakukan perbuatan atau perbuatan yang
tidak pantas.
d. Adat istiadat (custom)
Adat istiadat adalah aturan yang tidak tertulis dan biasanya aturannya diakui
sebagai hal yang baik. Sanksi bagi pelanggar adat istiadat akan mendapat hukuman
penolakan dari masyarakat ataupun sanksi berat lainnya. Seseorang yang
memberikan sanksi biasanya adalah yang mengetahui seluk-beluk adat, seperti
kepala adat, pemangku adat, atau kepala suku. Contoh adat istiadat adalah
pantangan atau sesuatu yang dianggap tabu dalam masyarakat adat.
Cakrawala Kewarganegaraan
Menurut Soerjono Sockanto, berbagai alasan yang menyebabkan tata kelakuan
sangar penting bagi setiap anggota masyarakat adalah sebagai berikut.
1. Memberikan batasan perilaku individu.
2. Mengidentifikasi seorang idividu dengan kelompoknya.
3. Menjaga solidaritas antaranggota masyarakat.
Sebagai anggota masyarakat dalam sebuah negara, tentunya sangat penting bagi
manusia untuk menjalankan norma-norma yang berlaku agar kehidupan bermasyarakat
dan bernegara menjadi lebih baik. Pentingnya norma dalam kehidupan masyarakat
adalah sebagai berikut.
Kita telah belajar tentang norma-norma yang ada dan berlaku dalam masyarakat.
Secara jelas, kita juga telah membahas hukum yang dapat mengatur kehidupan bagi
masyarakat. Lalu sebagai pelajar, kita hendaknya berusaha mencari dan Menemukan hal
yang perlu dilakukan dan menerapkan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.
1. Perilaku sesuai norma yang dapat diwujudkan di lingkungan sekolah, antara lain
sebagai berikut.
a. Mematuhi tata tertib sekolah, diatur sesuai dengan peraturan sekolah.
b. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan belajar.
c. Mendengarkan dan memperbarui permintaan guru selama kegiatan belajar.
d. Mencium tangan guru sebelum dan sesudah pelajaran.
e. Mengerjakan ulangan dengan jujur.
2. Perilaku sesuai norma yang dapat diwujudkan di lingkungan rumah, antara lain
sebagai berikut.
a. Menghormati orang tua.
b. Bertindak sebagai umat beragama.
c. Membantu mengerjakan pekerjaan rumah dengan ikhlas.
d. Menaati peraturan rumah yang harus disetujui oleh keluarga.
e. Melakukan kegiatan sehari-hari tanpa dilewatkan sebagai anggota keluarga
3. Perilaku sesuai norma yang dapat diwujudkan di lingkungan masyarakat, antara
lain berikut ini.
a. Mengucapkan permisi melewati orang yang lebih tua atau orang yang sedang
berkumpul.
b. Sebuah. Saling bertemu dan tolong-menolong sesama tetangga.
c. Berperilaku ramah dan menjaga tutur bahasa yang sopan.
d. Bergaul dan memperlakukan orang lain dengan baik.
e. Mematuhi keputusan bersama dan persetujuan rapat yang dibuat bersama.
f. Menghindari perbuatan yang melepaskan hukum, seperti melepaskan,
membunuh, dan perilaku tercela lainnya.
g. Menjaga ketertiban dan menjaga kebersihan lingkungan masyarakat dengan
kegiatan, seperti kerja bakti dan siskamling.
Sebagai anggota masyarakat yang baik, sudah termasuk f. kita menaati norma-
norma yang ada di masyarakat. Dengan begitu, akan tercipta kehidupan yang tertib dan
damai.
Pertemuan ke-2
Perilaku Sesuai Norma dalam Kehidupan Sehari-hari
Norma kesusilaan, noma kesopanan, dan norma hukum akan selaras apabila
pelaksanaannya dilandasi dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Kehidupan
dalam masyarakat tidak akan berjalan secara selaras dan harmonis apabila masyarakat
tidak mematuhi norma-norma yang berlaku. Manusia sebagai makhluk sosial, hidup dan
berada di tengah-tengah masyarakat sekaligus menjadi warga dan anggota masyarakat
yang bersangkutan. Sudah merupakan kelaziman bahwa dalam suatu masyarakat ada
norma dan aturan yang berlaku. Norma, dan aturan tersebut wajib ditaati oleh semua
anggota masyarakat.
Ketaatan adalah sikap patuh pada aturan yang berlaku. Kepatuhan harus muncul
dari dorongan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Bukan disebabkan oleh
adanya sanksi atau hadirnya aparat negara. Sikap taat akan muncul pertama kali dalam
diri sendiri apabila sudah menjadi kebiasaan. Di mana pun berada, tentunya akan selalu
menaati norma yang berlaku.
Sikap patuh terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara bukan lahir karena keadaan terpaksa, takut dikenakan sanksi
atau karena kehadiran aparat penegak hukum. Kepatuhan harus muncul dari dorongan
tanggung jawab kalian sebagai warga negara yang baik.
Sikap patuh akan muncul pertama kali dalam diri sendiri apabila sudah menjadi
kesadaran. Kesadaran diri akan arti penting, tujuan dan fungsi norma dalam kehidupan
akan mendorong seseorang terbiasa untuk mematuhi norma-norma yang berlaku.
Munculnya kesadaran diri untuk patuh pada norma-norma dalam kehidupan
bermasyarakat harus dibiasakan sejak dini. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika
kalian membina sikap dan budaya sebagai berikut.
a. Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya, malu datang
terlambat hadir di sekolah.
b. Budaya tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun kalian berada.
Misalnya, mengikuti antrian sesuai dengan nomor antrian.
c. Budaya bersih, yaitu sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan bersih dari
tindakan-tindakan kotor. Misalnya tidak menyontek ketika ulangan atau ujian.
Buatlah slogan tentang tiga budaya di atas pada kertas karton dan tempelkan di
dinding sekolah kalian. Mintalah teman-teman yang mau mengikutinya untuk
menandatangani di bawah slogan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak ditemukan perilaku tidak patuh
terhadap norma. Ada beberapa penyebab kesadaran terhadap kepatuhan pada norma-
norma dalam kehidupan masih rendah, yaitu sebagai berikut.
a. Faktor pribadi, yaitu berkaitan atau sifat dan karakter dalam diri sendiri yang
belum memiliki kesadaran berlaku taat aturan.
b. Faktor lingkungan, yaitu pengaruh lingkungan kehidupan baik keluarga maupun
masyarakat yang belum memberikan daya dukung terhadap pembentukan watak
patuh pada aturan. Misalnya, karena kurangnya perhatian dari orangtua, pergaulan
dengan teman sebaya yang tingkah lakunya kurang baik, atau tinggal di
lingkungan yang kurang teratur dan kumuh.
Dalam kehidupan di masyarakat, penetapan norma ada yang ditentukan oleh
Ketua Adat (tokoh yang berpengaruh dalam masyarakat itu), ada pula yang ditentukan
berdasarkan kesepakatan bersama (konsensus), baik melalui musyawarah maupun
melalui pemungutan suara. Kenyataan seperti itu banyak terjadi dalam kehidupan
masyarakat, termasuk dalam lingkup pergaulan di sekolah, organisasi, atau negara.
Suatu norma dalam masyarakat untuk menjadi aturan yang nyata berlaku perlu
melalui proses sosialisasi. Pertama, aturan harus diketahui oleh anggota masyarakat,
melalui pemberitahuan di media massa, penyuluhan, atau penyebaran infomasi.
Selanjutnya peraturan akan diakui oleh anggota masyarakat, artinya masyarakat akan
merasa memiliki aturan tersebut dan terikat oleh aturan. Tahap selanjutnya aturan akan
dihargai oleh masyarakat. Suatu aturan akan dihargai apabila masyarakat memahami
tentang tujuan dan manfaat norma. Apabila masyarakat menyadari bahwa aturan
tersebut memang diperlukan dan memiliki manfaat bagi semua orang, maka aturan akan
lebih mudah akan ditaati. Diskusikanlah dengan teman kalian aturan yang ada di
lingkungan masyarakat kalian, apa, mengapa dan bagaimana aturan tersebut berlaku dan
dipatuhi oleh masyarakat. Buatlah laporan hasil diskusi dan kumpulkan pada guru
kalian.
Pada saat sekolah membuat aturan baru, tentunya akan diberitahukan kepada
semua peserta didik. Hal itu dapat dilakukan oleh guru saat upacara bendera, dipajang di
papan informasi, atau melalui surat edaran. Setelah itu kalian mengakui bahwa aturan
tersebut mengikat seluruh peserta didik dan menyepakati aturan tersebut. Apabila aturan
yang dibuat memiliki tujuan dan manfaat yang besar bagi diri sendiri dan orang lain,
kalian akan menghargai aturan tersebut. Pada akhirnya kalian akan mentaati aturan
tersebut dengan kesadaran tanpa paksaan dari orang lain. Inilah proses bagaimana
aturan yang berlaku ditaati oleh semua anggota masyarakat dengan kesadaran.
B. Lampiran PPT
C. Lampiran Lembar Soal atau LKS
Pertemuan ke- 1
Soal Quiz
SMP kelas 7
3.
Berkenaan dengan macam-macam norma yang berlaku di masyarakat,
gambar di atas termasuk pelaksanaan norma ….
a. agama
b. kesopanan
c. kesusilaan
d. hukum
Dari pernyataan tersebut yang merupakan arti penting hukum bagi warga
negara ditunjukkan nomor….
a. 1, 2, 3 dan 4
b. 1, 3, 4 dan 5
c. 1, 2, 4 dan 6
d. 3, 4, 5 dan 6
5.
Perbuatan pada gambar di atas merupakan pelanggaran terhadap norma
….
a. agama
b. kesopanan
c. kesusilaan
d. Hukum
9. norma ini memiliki hukuman yang tegas bagi para pelanggarnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Norma ini adalah
norma …
a. hukum
b. kesopanan
c. kesusilaan
d. agama
10. berikut ini merupakan contoh perilaku yang sesuai dengan norma
dilingkungan masyarakat, yaitu …
a. berpamitan kepada orang tua saat akan berpergian
b. mengikuti musyawarah Bersama warga masyarakat
c. menghormati tamu yang berkunjung ke rumah
d. mengikuti kegiatan pembeajaran dengan baik
11. manusia adalah makhluk yang selalu ingin bergaul dengan sesamanya
(zoon politicon). Pendapat dari…
a. anaximandros
b. Aristoteles
c. Socrates
d. Plato
14. Didalam masyarakat terdapat norma yang daya pengikatnya paling kuat,
yaitu..
a. Adat istiadat
b. Kesusilaan
c. Kesopanan
d. Kebiasaan
15. Setiap bulan, badan badan usaha wajib membayar pajak. Jika ada yang
tidak membayar pajak maka akan disegel oleh pihak berwajib. Ketentuan
tersebut sesuai dengan norma…
a. Adat istiadat
b. Kesopanan
c. Kebiasaan
d. Hukum
16. Ketika sedang makan Bersama teman-teman, tanpa sengaja bona
bersendawa sangat keras. Hal ini membuatnya ditegur oleh teman-
temanya dan menjadi bahan perhatian disekitarnya. Berdasarkan kekuatan
mengikatnya, bona melanggar norma…
a. Tata kelakuan
b. Adat istiadat
c. Kebiasaan
d. Cara
17. Setiap hari sebelum dan sesudah pulang sekolah, Ari selalu mencium
tangan kedua orangtanya hal tersebut menunjukan norma..
a. Kesopanan
b. Kebiasaan
c. Agama
d. Hukum
18. Pada lapisan masyarakat tertentu, berbicara kasar atau setengah berteriak
mungkin tidak dianggap melanggar norma. Namun, pada lapisan
masyarakat lainnya dianggap melanggar norma…
a. Adat istiadat
b. Kesopanan
c. Kesusilaan
d. Hukum
essay
1. jelaskan pengertian norma !
2. sebutkan 4 macam norma yang berlaku di masyarakat !
3. jabarkan 4 contoh implementasi norma norma di masyarakat !
4. jelaskan manfaat norma, kemudian
5. apa yang dimaksud dengan norma keadilan!