Anda di halaman 1dari 38

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen pengampu:
Prof. Dr. Kokom Komalasari, M.Pd.
Dr. Iim Siti Masyitoh, M.Si.
Dr. Susan Fitrisari, M.Pd.
Dede Iswandi, S.Pd,.M.Pd.
Nisrina Nurul Islami, M.Pd.

Disusun oleh :

Aziz Maulana NIM 1705376


Cahya Husta H.R. NIM 1702233

PKN 2017 B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama


Kelas / Semester : VII/ Satu
Mata Pelajaran : PPKn
Materi Pokok : Norma-norma dalam Kehidupan Bermasyarakat
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (120 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


1.2 Menghargai norma-norma keadilan yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa.
2.2 Mematuhi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan.
3.2 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan.
4.2 Mengampanyekan perilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.2.1 Bersyukur atas keberadaan norma dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.
1.2.2 Menyadari pentingnya penegakan hukum untuk kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2.2.1 Mendukung proses penegakan hukum
2.2.2 Terlibat aktif dalam menegakkan tata tertib di sekolah.
2.2.3 Mendeskripsikan pengertian dan macam-macam norma
2.2.4 Mendesripsikan macam-macam norma dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
2.2.5 Menunjukkan perilaku sesuai norma.
2.2.6 Menunjukan macam-macam keadilan
3.2.3. Mennunjukan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
3.2.4. Mendeskripsikan norma yang berlaku dalam kehidupan seharihari
4.2.3. Mengidentifikasi norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
4.2.4. Mempraktekan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Bersyukur atas keberadaan norma dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan bernegara.
2. Menyadari pentingnya penegakan hukum untuk kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
3. Mendukung proses penegakan hukum.
4. Terlibat aktif dalam menegakkan tata tertib di sekolah.
5. Mendeskripsikan pengertian dan macam-macam norma.
6. Mendesripsikan macam-macam norma dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
7. Menunjukkan perilaku sesuai norma.
8. Menunjukkan macam-macam keadilan.
9. Siswa dapat menunjukkan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
10. Siswa dapat mendeskripsikan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
11. Siswa dapat mempraktekkan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
12. Siswa dapat mengidentifikasi norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
E. MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
1. Norma dalam kehidupan bermasyarakat
Norma pada hakekatnya merupakan kaedah hidup yang memengaruhi tingkah
laku manusia dalam hidup bermasyarakat. Juga dapat diartikan aturan atau
ketentuan yang mengatur kehidupan warga masyarakat, dipakai sebagai
panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku. Dalam kehidupan masyarakat
terdapat empat macam norma, yaitu norma kesopanan, norma kesusilaan, norma
agama, dan norma hukum.

2. Arti Penting Norma dalam Mewujudkan Keadilan


Fungsi norma dalam masyarakat antara lain sebagai beriku;
a. Pedoman dalam bertingkah laku.
Norma memuat aturan tingkah laku masyarakat dalam pergaulan sosial.
b. Menjaga ker ukunan anggota masyarakat.
Norma mengatur agar perbedaan dalam masyarakat tidak menimbulkan
kekacauan atau ketidaktertiban.
c. Sistem pengendalian social
Tingkah laku anggota masyarakat diawasi dan dikendalikan oleh aturan yang
berlaku.

3. Perilaku Sesuai Norma dalam Kehidupan Sehari-hari


Sikap patuh terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan ber negara bukan lahir karena keadaan ter paksa,
takut dikenakan sanksi atau karena kehadiran aparat penegak hukum. Kepatuhan
harus muncul dari dorongan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik.

F. METODE PEMBELAJARAN

1. Pertemuan ke-1
Materi pokok pertemuan pertama membahas penger tian norma, sumber-sumber
norma macam-macam norma, sanksi pelanggaran terhadap norma. Materi pokok ini
memiliki alokasi waktu 120 menit atau satu kali pertemuan. Pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Picture and picture . Kegiatan pembelajaran
menggunakan gambar – gambar dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis.
1. Pendekatan:, berpusat pada siswa
2. Model: Picture and picture
3. Metode : ceramah, tanya jawab,demonstrasi kuis, dan penugasan.

2. Pertemuan ke-2
VCT Analisis
Menurut Sanjaya dalam (Taniredja, dkk, 2011: 87-88) mengatakan bahwa
model pembelajaran VCT merupakan teknik pengajaran untuk membantu siswa
dalam mencari dan menentukan suatu nilai yang dianggap baik dalam menghadapi
persoalan melalui proses menanalisis nilai yang sudah ada dan tertanam dalam diri
siswa.Sedangkan, karakteristik model pembelajaran VCT sebagai suatu model
atau strategi pembelajaran sikap adalah proses penanaman nilai dilakukan melalui
proses analisis nilai yang sudah ada sebelumnya dalam diri siswa kemudian
menyelaraskannya dengan nilai- nilai baru yang hendak ditanam.
Simulasi
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses
pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan
benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat
pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di
sekolah dasar.
Metode
Brainstorming
Menurut Roestiyah (2012), brainstorming adalah suatu teknik atau cara
mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, dengan cara melontarkan
suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian peserta didik menjawab atau
menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut
berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai satu cara
untuk mendapatkan ide dari sekelompok manusia dalam waktu singkat.
Diskusi
Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara saling bertukar
informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, dimana setiap anak
ingin mencari jawaban / penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan
yang ada. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : 1994). 
Role Playing
Role-play adalah suatu aktifitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Role-play berdasarkan pada tiga
aspek utama dari pengalaman peran dalam kehidupan sehari-hari:
1. Mengambil peran (Role-taking), yaitu tekanan ekspektasiekspektasi sosial
terhadap pemegang peran, contoh: berdasar pada hubungan keluarga (apa yang
harus dikerjakan anak perempuan), atau berdasar juga tugas jabatan(bagaimana
seorang agen polisi harus bertindak)dalam situasi-situasi sosial.
2. Membuat peran (Role-making), yaitu kemampuan pemegang peran untuk
berubah secara dramatis dari satu peran ke peran yang lain dan menciptakan
serta memodifikasi peran sewaktu-waktu diperlukan
3. Tawar-menawar peran (Role-negotiation), yaitu: tingkat dimana peran-peran
dinegosiasikan dengan pemegang-pemegang peran yang lain dalam parameter
dan hambatan interaksi sosial.

G. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media :
- Laptop,
- powerpoint,
- papan Tulis
- LCD,
- Skor penilaian
2. Sumber :
- Saputra, Lukman Surya, dkk.. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMP/MTs Kelas VII. Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.,
- Yuyus kardiman , dkk.. (2016). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMP/MTs Kelas VII. Edisi Revisi 2016. Jakarta: Erlangga.
- Internet

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat; Pengertian Norma
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (85 menit)


 Guru bertanya kepada siswa tentang apa yang dimaksud dengan norma.
 Siswa diminta menjelaskan norma yang ada dalam kehidupan di masyarakat
 Guru menjelaskan bahwa terdapat empat norma yang berlaku dalam masyarakat
 Siswa diminta membuat 4 kelompok dalam satu kelas
 Siswa akan melaksanakan kompetensi memaknai sebuah gambar
 Siswa diminta untuk memberikan makna gambar yang diberikan guru
 Guru menjelaskan contoh perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku
 Guru menanyakan kepada siswa arti penting norma dalam masyarakat
 Guru menjelaskan pentingnya norma dalam masyarakat
 Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
3. Kegiatan Penutup (20 menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Norma dalam
Kehidupan Bermasyarakat; Pengertian Norma yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Norma dalam
Kehidupan Bermasyarakat; Pengertian Norma yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat; Pengertian Norma
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Norma dalam Kehidupan
Bermasyarakat; Pengertian Norma kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.

Pertemuan ke-2 (Cahya)

2. Pertemuan Ke-2 ( 3 x 40 menit )


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran(PPK: Integritas, Nasionalisme, Disiplin, Santun, Religius)
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
 Pengertian Norma
 Sumber-sumber Norma
 Macam-macam Norma
 Sanksi Pelanggaran Terhadap Norma
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
 Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Norma yang berlaku
dalam masyarakat
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.

Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik Norma yang berlaku dalam masyarakat
dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto tentang Norma yang berlaku
dalam masyarakat
(Literasi)
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
 Mengamati
 lembar kerja
 pemberian contoh-contoh materi untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung), materi dari buku paket atau buku-
buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Norma yang berlaku dalam masyarakat
 Mendengar
pemberian materi oleh guru tentang Norma yang berlaku
dalam masyarakat
 Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai : Norma yang berlaku
dalam masyarakat, untuk melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi.
Mengorganisasikan Menanya
peserta didik Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang : Norma yang berlaku
dalam masyarakatyang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya :
 Apa saja norma yang masih berlaku dalam masyarakat?
 Pelaksanaan norma apa yang sering menjadi perhatian
masyarakat?
 Bagaimana tata cara norma tersebut dalam masyarakat?
 Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan norma tersebut?
 Apa sanksi apabila terjadi pelanggaran terhadap norma
tersebut?(Hot)
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
dan kelompok menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian,
mengamati dan memahami artikel Norma yang berlaku dalam
masyarakatdengan sungguh-sungguh
 Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari
dan membaca artikel tentang Norma yang berlaku dalam
masyarakat yang dapat diperoleh di internet
 Mengumpulkan informasi
 menulis pada buku catatan informasi yang diperoleh
tentang Norma yang berlaku dalam masyarakat
 mendownload artikel Norma yang berlaku dalam
masyarakat yang lain di internet
 Melakukan Aktivitas yang sesuai dengan buku guru dan
buku siswa seperti
 Saling tukar informasi tentang : Norma yang berlaku
dalam masyarakatdengan ditanggapi aktif oleh peserta didik
dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan
baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.
Mengembangkan dan Mengkomunikasikan
menyajikan hasil karya Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
 Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang : Norma yang berlaku dalam masyarakat
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Norma yang
berlaku dalam masyarakat
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Menganalisa & Mengasosiasikan
mengevaluasi proses Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari
pemecahan masalah guru terkait pembelajaran tentang: Norma yang berlaku dalam
masyarakat
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Norma
yang berlaku dalam masyarakat Menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Norma
yang berlaku dalam masyarakat, antara lain dengan :
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam
sekolah atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
I. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
A. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap menggunakan teknik penilaian
pengamatan sikap. Pedoman pengamatan sikap dapat menggunakan format :

Pedoman Pengamatan Sikap


Kelas :…
Hari, Tanggal : …
Pertemuan Ke - :…
Materi Pokok : …
Aspek Penilaian*
Nama Peserta Mengharga
No Mensyukuri Tanggung
Didik i Jasa Peduli Kerjasama
Pancasila Jawab
Pahlawan

* Aspek yang dinilai dapat disesuaikan dengan materi

Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :


 Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
 Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang
dinilai.
 Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
 Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang
dinilai.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dengan mengobservasi jawaban
dan diskusi yang berkembang dari diskusi dan tanya jawab yang dilakukan oleh
guru.

Instrumen Observasi Pengetahuan


Kelas : .......................
Semester : .......................

Pengetahuan yang dinilai :


(Materi Pertama)
………………………………………………………………………………
(Materi Kedua)...
………………………………………………………………………………
(Materi Ketiga)…...
……………………………………………………………………………
dst.

Jawaban Peserta Didik


Nama Mendefinisika Mendefinisikan
Menjawab
No Peserta Mendefinisikan n dan Sedikit dan Penjelasan
Saja
Didik Uraian Logis
1 2 3 4
1
2
3
Observasi pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk mengamati diskusi
dan pemikiran logis yang berkembang dalam diskusi. Penskoran aktivitas diberi
skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya
sebagai berikut.
 Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
 Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
 Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
 Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.

Nilai = Skor Perolehan × 25

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik
dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau
mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan
masukan/ saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah
tentang Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. Lembar penilaian penyajian
dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan
ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan
kondisi serta keperluan guru.

Kemampuan
Nama Memberi
Kemampua Menjawab/ Mengapresias
N Pesert Masukan/
n Bertanya Berargumentas i
o a Saran
i
Dididk
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Nilai = Skor Perolehan × 50


2

Pedoman Penskoran (Rubrik)

No
Aspek Penskoran
.
Kemampuan Skor 4 apabila selalu bertanya.
Bertanya Skor 3 apabila sering bertanya.
1
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya
Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Menjawab/ Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak
Argumentasi jelas.
2 Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan
tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas.
Kemampuan Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Memberi Skor 3 apabila sering memberi masukan.
3
Masukan Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
4
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.

4. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah
menguasai materi. Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan antara lain sebagai
berikut.
a. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi
pokok dari berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya
menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
b. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan
pembelajaran tutor sebaya.

5. Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan
belum mampu memahami perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara. Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran
apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan apabila
peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial dapat
dilakukan dengan :
a. Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang
belum tuntas,
b. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
c. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan.
Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang atau dites kembali adalah
materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belum dikuasai oleh
peserta didik. Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk
pembinaan secara holistis, yang melibatkan guru bimbingan konseling dan orang
tua.

6. Interaksi Guru dan Orang Tua


Interakasi guru dengan orang tua dapat dilakukan melalui beberapa
langkah antara lain sebagai berikut. (1) Guru meminta kerjasama dengan orang
tua untuk mendampingi peserta didik mempersiapkan sosiodrama. (2) Guru
meminta peserta didik memperlihatkan hasil pekerjaan yang telah dinilai/
dikomentari guru kepada orang tuanya. Kemudian orang tua mengomentari hasil
peker jaan siswa. Orang tua dapat menuliskan apresiasi kepada anak sebagai
bukti perhatian mereka agar anak senantiasa meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Hasil penilaian yang telah diparaf guru dan orang tua
kemudian disimpan dan menjadi portofolio siswa

Bandung , Februari 2020

Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Guru Mata Pelajaran

Insyaallah M.Si. Aziz Maulana


NIP/NRK. NIP/NRK.

Catatan Kepala Sekolah


.............................................................................................................................................
............................
.............................................................................................................................................
............................
.............................................................................................................................................
............................
Pertemuan ke-2

Instrumen Penilaian (AspekSikap Sosial)

Nama Siswa yang dinilai :


Kelas/Semester : VII / Ganjil
TeknikPenilaian : Penilaian Antarteman.
Penilai :

Pilihan jawaban
No Pernyataan Kadang- Tidak Skor
Selalu Sering
kadang Pernah
Memiliki semangat tinggi dalam
1
menuntut ilmu.
2 Sungguh-sungguh dalam belajar
Mengajarkan ilmu kepada orang lain
3
yang membutuhkan.
Mudah menjawab ketika ditanya
4
temannya
Tidak membanggakan diri karena
5
ilmu yang ia miliki.
Tidak membeda-bedakan pergaulan
6
atas dasar tingkat kepandaian.
Tidak membanggakan diri karena
7
ilmu yang ia miliki.
Tidak membeda-bedakan pergaulan
8
atas dasar tingkat kepandaian.
Jumlah Skor
Keterangan Nilai Nilai
Skor Akhi
Pilihan r
Positif Negatif
Selalu 4 1
SkoryangDiperoleh
Sering 3 2 x 100 %=¿
SkorMaksimal
Kadang-
2 3
kadang
Tidak Pernah 1 4
Catatan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………..

………………………..
Penilai

(……………..…....…)
InstrumenPenilaian (AspekPengetahuan)

Sekolah :
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas /Semester : VII/Ganjil
TahunPelajaran : ----------------
TeknikPenilaian : Tes lisan
Penilai : Guru

KompetensiDasar
2.1. Mengampanyekan perilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan.

Indikator
1.2.1. Bersyukur atas keberadaan norma dalam kehidupan sehari-hari
1.2.2. Menyadari pentingnya perilaku sesuai norma dalam kehidupan sehari-hari
2.2.1. Mematuhi norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
2.2.2. Melestarikan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
3.2.1. Menunjukkan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
3.2.2. Mendeskripsikan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
4.2.1. Mengidentifikasi norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
4.2.2. Mempraktekkan norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
No. Indikator Instrume
1   n

2  
3  

PEDOMAN PENSKORAN
KRITERIA YANG DINILAI/ SKOR
ALTERNATIF PERTANYAAN MAKSIMAL
Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan lengkap dan benar. 3
Siswa dapat menyebutkan jawaban dengan baik dan benar, tapi kurang
2
lengkap.
Siswa dapat menyebutkan jawaban tapi salah sebagian besar. 1
Siswa tidak dapat menjawab dengan benar 0

………………………..
Penilai

(……………..…....…)
LAMPIRAN
A. Lampiran materi
BAB
NORMA-NORMA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

A. Norma yang berlaku dalam masyarakat

1. Hakikat Norma yang berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat


Dalam bermasyarakat, manusia membutuhkan orang lain. Melalui interaksi,
manusia bersosialisasi satu sama lain berbaring. Seorang filsuf Yunani, Aristoteles
menyatakan bahwa manusia adalah zoon politicon. Artinya, manusia adalah makhluk
yang ingin bergaul dan didukung dengan sesamanya. Oleh karena keinginan manusia
untuk bergaul antara satu dengan lainnya, manusia disebut menciptakan sosial. Sebagai
individu, manusia dapat saja memiliki pemikiran, sifat, dan karakter yang berbeda-beda
serta dapat hidup sendiri. Namun, sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup
sendiri. Terkadang, dalam menjalankan kehidupan sosial, terjadi hal yang tidak
diinginkan, seperti pertikaian atau konflik yang didasari oleh tindakan atau
perlindungan manusia itu sendiri. Untuk dapat hidup rukun berdampingan dengan
manusia lain, diperlukan aturan-aturan yang disetujui sebagai aturan kontrol sosial
dalam masyarakat. Aturan tersebut disebut norma. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat anggota
kelompok dalam masyarakat. Dengan kata lain, norma atau kaidah adalah ketentuan
yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat. Ketentuan tersebut mengikat
setiap manusia yang hidup dalam lingkungan berlakunya norma tersebut. Jadi, setiap
orang yang hidup dalam lingkungan berlakunya norma tersebut wajib menaatinya.

Setiap norma hanya berlaku atau mengikat pada satu kelompok tertentu. Hal ini
berarti bahwa norma yang berlaku di satu kelompok masyarakat akan berbeda bentuk
dan penerapannya dengan norma yang berlaku di kelompok masyarakat lainnya.
Misalnya, norma yang berlaku pada aturan keagamaan.

Norma yang berlaku di masyarakat Islam berbeda dengan norma yang berlaku di
masyarakat agama lainnya, seperti Katolik, Kristen, Buddha, Hindu, atau Konghucu.
Norma dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dijunjung oleh kelompok masyarakat.
Contohnya adalah ketika suatu kelompok masyarakat melarang seseorang membuang
sampah sembarangan. Dalam contoh tersebut, masyarakat sangat menjunjung nilai
kebersihan dan keindahan lingkungan. Norma menjadi perwujudan dari nilai-nilai yang
dianut oleh sekelompok masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat berusaha
mempertahankan dan melestarikan norma-norma yang dianut. Cara yang ditetapkan
untuk mempertahankan dan melestarikan norma adalah memberikan atau menetapkan
sanksi bagi warga masyarakat yang melanggar norma-norma tersebut. Masyarakat
menciptakan sanksi dengan maksud mengatur perilakunya sesuai dengan aturan-aturan
yang berlaku di masyarakat. Sanksi dalam pelaksanaannya terdiri dari dua jenis, yaitu
sanksi positif dan sanksi negatif. Sanksi positif berupa penghargaan kepada individu.
Misalnya, dengan memberikan pujian. Pujian ini menjadi dorongan yang berhasil untuk
memperoleh tujuan yang telah ditentukan masyarakat. Menanggapi, memberi tanggapan
negatif terhadap individu. Misalnya, sindiran, ejekan, pengucilan, denda, dan hukuman
penjara.

2. Macam- macam Norma


Dalam kehidupan sosial, kita tidak selalu dihadapkan dengan kedamaian dan
keharmonisan. Hal ini karena manusia adalah makhluk sosial sekaligus karena ada
perbedaan, pendapat atau hal lain yang dapat menyebabkan pertentangan atau
perselisihan. Tentunya, kita sebagai masyarakat tidak menginginkan hal negatif yang
terjadi. Dengan adanya norma atau kaidah yang menjadi petunjuk terhadap tingkah laku
manusia, pertikaian / konflik dapat teratasi. Norma dapat menjadi tuntas bagi kita untuk
berperilaku baik dalam kehidupan bermasyarakat. Secara skematis, jenis norma dapat
dilihat pada peraga Berikut.

Norma Agama

Norma Kesopanan
Macam-macam
Norma
Norma Kesusilaan

Norma Hukum

a. Norma Agama
Norma agama adalah aturan yang bersumber pada hukum agama atau
kitab sucí yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Dalam norma ini ada
perintah dan larangan.
Tujuannya adalah mengatur manusia agar hidup bahagia di dunia dan
akhirat Manusia berusaha untuk mengendalikan. sikap dan perilakunya
dengan cara menaati perintah dan larangan-Nya. Apabila manusia tidak
menjalankan perintah- Nya atau melanggar norma agama, akan
mendapatkan hukuman dari Tuhan, Contoh ketaatan terhadap norma
agama, antara lain:
 menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya,
 menghormati dan patuh kepada orang tua;
 tidak melakukan hal-hal yang tercela.

Pengakuan adanya norma agama sesuai dengan pasal 29 ayat (1) UUD 1945 yang
berbunyi "Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa".

b. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah aturan-aturan hidup yang berkaitan dengan bisikan
kalbu dan suara hati nurani. Suara hati nurani ini senantiasa mengatakan
kejujuran dan kebenaran yang mengarahkan manusia pada kebaikan. Selain itu,
hati nurani manusia menuntun manusia agar memilih hal-hal yang baik, bukan
yang tidak baik. Misalnya, seseorang yang memiliki hati nurani apabila
menemukan barang milik orang lain, akan mengembalikannya. Setiap manusia
dikaruniai hati nurani agar dapat membedakan hal-hal atau perbuatan yang baik
atau buruk. Sanksi dari pelanggaran terhadap norma kesusilaan berupa perasaan
cemas, menyesal, dan bersalah karena hanya diri sendiri yang merasakannya.
Contoh dari norma kesusilaan di antaranya adalah:
 tidak menyombongkan diri kepada orang lain;
 berbuat baik terhadap sesama manusia;
 menghindari sifat malas, kasar, dan pendendam;
 tidak angkuh kepada orang lain;
 berlaku jujur.

c. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah aturan atau kaidah yang mengatur tingkah laku
manusia yang bersumber dari tata kelakukan atau tata krama kebiasaan dalam
masyarakat. Norma kesopanan ini berawal dari adanya hubungan yang terjadi
antarmanusia yang kemudian membentuk aturan- aturan yang disepakati.
Misalnya, dua orang anak kecil ingin memainkan permainan yang dilakukan
oleh anak lainnya. Dalam permainannya tersebut, kedua anak ini membuat
aturan yang mereka sepakati bersama. Namun, aturan tersebut berbeda dengan
aturan anak lainnya. Karena aturan tersebut hanya disepakati mereka berdua
saja, aturan tersebut tidak bisa diterapkan pada permainan anak lainnya. Begitu
pula norma kesopanan yang berlaku dalam masyarakat.
Norma kesopanan berarti kedaerahan (lokal) karena kebiasaan yang diperlukan
di dalam masyarakat tertentu, yang berbeda dengan masyarakat lain. Hal ini
berkaitan dengan kesepakatan bersama dalam situasi dan diskusi masyarakat
yang berbeda. Hakikat dalam norma kesopanan adalah kepantasan atau
kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma ini khusus dan lokal berlaku
pada kelompok masyarakat tertentu saja yang berdasarkan kebiasaan masing-
masing kelompok masyarakat tersebut. Contohnya, di dalam masyarakat
tertentu, makan menggunakan tangan kiri dianggap tidak sopan, tetapi bisa
dibuat bagi masyarakat yang lain, hal tersebut dianggap wajar. Norma
kesopanan yang berlaku di dalam masyarakat, seperti tata cara berbicara,
memahami, makan, dan berperilaku. Contoh dari norma kesopanan, antara lain:
 minta izin kompilasi pindah rumah;
 menghormati orang yang lebih tua;
 tidak berkata kotor dan kasar;
 tidak makan sambil berbicara;
 tidak meludah di sembarang tempat.
Jika norma kesopanan yang diterapkan dan dihapus, norma ini akan ditambahkan ke
dalam masyarakat. Sanksi untuk pelanggar norma kesopanan hanya diperoleh dari
masyarakat, seperti cemoohan, celaan, diasingkan, atau dikucilkan.

d. Norma Hukum
Norma hukum adalah kaidah atau aturan yang mengatur tingkah laku manusia
yang bersumber dari peraturan yang dibuat oleh pemerintah atau penguasa
negara. Tujuan dibuatnya norma hukum adalah untuk mempertegas norma-
norma lainnya, dengan kata lain norma hukum ditujukan untuk membuat
perlindungan terhadap kepentingan- kepentingan yang dilindungi oleh norma
lainnya, seperti norma agama, kebiasaan, dan kesopanan. Selain itu, norma
hukum memberikan perlindungan terhadap kepentingan- kepentingan
masyarakat yang belum mendapat perlindungan dari norma-norma lainnya.
Karena dibuat atau dibentuk oleh negara atau badan resmi, norma hukum
bersifat lebih tegas.
Sejatinya, norma hukum dibuat dari luar diri manusia yang bersifat memaksa.
Artinya, norma hukum dibuat bukan dari diri manusia itu sendiri, melainkan dari
masyarakat atau negara yang memiliki kekuasaan untuk memberikan aturan
yang tegas bagi warga negaranya. Sanksi terhadap pelanggaran norma hukum ini
bersifat tegas, nyata dan memaksa sehingga siapa pun yang melanggar norma
hukum ini akan mendapatkan sanksi hukuman yang berbentuk hukuman penjara,
hukuman mati, hukuman denda, serta hukuman pencabutan hak-hak tertentu.
Contoh dari norma hukum, antara lain:
 melakukan kewajiban membayar pajak tepat waktu,
 tidak mengganggu ketertiban umum;
 patuh terhadap peraturan lalu lintas;
 dilarang mencuri, membunuh, dan melakukan tindak kejahatan lainnya.

Cakrawala Kewarganegaraan

Pengertian Hukum Pada hakikarnya, hukum adalah kehendak ciptan manusia yang
berupa norma norma dan merupakan perumusan pendapat tentang bagaimana seseorang
bertinglah laku Sebelum lebih lanjut kita membalhas mengenai hukum, beberapa ahli
berpendapat mengenai hukum.

a) E. Urrecht mendefinisikan hukum, dalam buku /ganhar Hukum tuidanesia, elaai


hipoan perunjuk hidup (perintah perintah dan larangan larangan) yang mengan
tata teil dalam suaru maryarakar dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakar
yang bersanglotan, oleh karena pelanggaran perunjuk hidup tersebut dapar
menimbulkan indakan dart pihak pemerintah.
b) Soedirman Kartohadiprodjo menjelaskan dalam buku tata Hukum indenesia
bahwa hukum adalah pikiran atau anggapan orang adil atau tidak adil mengenai
hubungan antara manusia.
c) Mochtar Kusumaatmadja dalam buku Hukum, Marnarakat dan Pembinaan
Hukum Nasional mendefinisikan hukum sebagai keseluruhan kaedah serta asas
yang mengatur pergaulan hidup manusia dalam masyarakat yang bertujuan
memelihara ketertiban yaog melipui lembaga lembaga dan proses-proses guna
mewujudkan berlaksunya kaedah ini selbagai kenyataan dalan masyarakat.
d) Van Vollenhoven mengatakan hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan
hidup yang bergejolak terus menerus dalam keadaan bentur membentur tanpa
henti hentinya dengan gejala-gejala lain.

Dari beragam definisi yang dikemukakan para ahli hukum, dapat dicarik
pemahaman mengenai pengertian hukum sebagai berikut.

1. peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.


2. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
3. Peraturan itu bersifat memaksa.
4. Sanksi terhadap pelanggaran peratnuran tersebut adalah tegas.

Berdasarkan pengertian hukum. konsep dasar yang dijadikan ciri ciri hukum adalah:

1. adanya perintah dan/atau larangan;


2. perintah dan/atrau larangan itu harus ditaati oleh setiap orang
3. apabila setiap orang tidak mengindahkan perintah dan/acau larangan hurus yang
dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, dikenai sanksi yang tegas.

Peraturan hukum sendiri memilikd sifat yang khan, yainu sifat memakoa dan
mengatur Sifat memaksa menunjukkan balhwa hukum dalam keadaan apapun juga
mutlak larus diraati Hukum memiliki kekuatan untuk memaksa penerapannya. Sifat
mengaur menunjukkan bahwa hukum dapat dikesampingkan jila pihak-pihak yang
bersangkutan telah membuat peraturan sendii dalam suatu perjanjian.

Selain memiliki sifat yang mendaar, hukum juga harus memiliki fungsi. Menurut
Bachsan Mustafa terkait dengan hulaum sebagai norma/laedah, hukas harus
amemiliki fungi fungsi utaima yang berhubungan dengan perkunbangan masyarakar
dalam hidup berbanga dan bernega yaitu sebagai berikut:

1. Hukum menjamin kepastian hukum, yaitu dalam benral perundang andangan.


Hakum dapat menentukan subjek dan objeh hukum yang dianutnya
2. Hukum menjamin keadilan sosial, yaitu terinternalisacinya nilai nilai keaililan
yang ada pada maryarakat untuk dapat dijadikan sebagai nilai tolak ukur
penerapan hukum yang bedasarkan Pancasila dan UUD 1945.
3. Hukum berfungsi sebagai pengayom. yaitu hukum harus dapat melindung dan
menjaga batin maryarakat dari rasa kekhawatiran dan ketakutan yang dapat
mengancam eksistensinya.

Hukum Publik dan Hukum Privat

Berdasarkan isi masalah yang diaturnya, ada dua jenis hukum. Adalah hukum publik
dan hukum privat.

1. Hukum Publik adalah hukum yang berkaitan dengan masyarakat dan negara
yang menyangkut kepentingan umum. Dalam arti formal, hukum publik
mencakup Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana,
dan Hukum Acara. Hukum Tata Negara. Bentuk-bentuk dan susunan negara,
alat-alat perlengkapan negara, tugas-tugas negara, serta hubungan kerja alat-alat
perlengkapan negara, termasuk cara melakukan koordinasi yang disediakan oleh
setiap organ negara. Hukum Pidana yang melarang dan membantah semua yang
diancam dengan sanksi tertenru. Hukum Acara yang berisi tata cara
menyelesaikan, melaksanakan, atau mempertahankan materi hukum. Di dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) No. 8/1981 mengatur
tata cara penangkapan, penahanan, penyitaan, dan penuntutan. Selain itu, juga
mengatur siapa-siapa yang berhak melakukan penyitaan, meminta, pengadilan
yang disetujui, dan sebagainya.
2. Hukum Privat (hukum perdata) adalah hukum yang merupakan kewajiban
orang-perorangan. Hukum Perdata terbagi atas hukum perorangan, hukum
keluarga, hukum kekayaan dan hukum waris. Hukum Perorangan sebagai subjek
hukum dan tentang kecakapannya memiliki hak-hak serta bertindak sendiri
dalam melaksanakan hak-haknya itu. Manusia dan Badan Hukum (PT, CV,
Firma, dan sebagainya) merupakan "pembawa hak" atau sebagai "subjek
hukum". Peraturan Keluarga Larangan alat perlengkapan negara. Hukum
Administrasi Negara mengatur cara Pidana 2, timbul dari pergaulan hidup dan
keluarga (terjadi karena perkawinan yang melahirkan anak). Hukum Kekayaan
Berlisensi Benda kekayaan dan hak yang dapat menjadi milik orang atau objek
hak milik) dan hak-hak yang dapar milik atas benda. Hukum Waris mengarur
kedudukan hukum harta kekayaan sescorang setelah ia meninggal, sebagian
besar mengalihkan kekayaannya kepada orang lain. Hukum waris, pembagian
harta peninggalan, ahli waris, urutan penerima waris, hibah serta wasiat.

Sanksi Hukum

Pada hakikatnya, seseorang yang mendapat hukuman atau proses persetujuan atau
pemasyarakatan. Hal ini perlu diperbaiki orang yang beralih agar menjadi orang
yang baik sebelum mereka kembali ke masyaralcat. Berdasarkan pasal 10 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), hukuman atau hukuman ada berbagai
jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Pidana pokok, antara lain terdiri atas:


a. pengadilan mati;
b. penjara seumur hidup atau sementara;
c. pidana kurungan, sekurang-sedikit satu hari dan setinggi-tinggi satu
tahun;
d. hukuman penjara (sebagai hukuman pengganti kurungan).
2. Pidana tambahan, terdiri atas:
 Pencabutan hak-hak tertentu
 Pengumuman keputusan hakim
 Penyitaan atau perampasan barang-barang tertentu.

Sumber Hukum
Sumber hukunm menurut A. Siti Soetami adalalh segala sesuatu yang berkaitan
dengan aturan-aturan dan memiliki kekuatan yang mengatur menmaksa. yaitu aturan-
aturan yang jika dilanggar mengakibarkan timbuloya hukuman yang dikonfirmasi dan
nyata. Sumber hukum dapat dibagi menjadi banyak bahan dan formal.
1. Sumber hukum auterial merupakan fakror pembentukan hukum, hubungan
sosial, hubungan politik, sosial ekonomi, tradisi, perkembangan internasional,
dan perkembangan geografis
2. Sumber hukum formal merupakan tempar atau sumber dari mana memperoleh
peraturan hukum. Hal ini yang menycbabkan peraturan hukum dapar berlaku.
Sumber hukum formal yang menjadi dasar berlakunya suatu peraturan sebagai
berikut.
a. Undang-Undang. Undang-undang bahan adalah sumber hukum formal
yang dikeluarkan oleh pemerintah dan isinya mengikat umum. Sementara
undang-undang resmi merupakan bentuk dan cara yang dikeluarkan disebut
undang-undang atau peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga yang
disetujui dan diperoleh sebutan "undang-undang" karena cara
pembentukannya
b. Yutisprudensi Yurisprudensi adalah keputusan hakim yang sering diikuri
dan diambil sebagai keputusan dasar oleh hakim yang kemudian membahas
masalah yang sama. Keputusan hakim yang menjadi yurisprudensi dapat
merijadi sumber hukum bagi hakim-hakim pengadilan lainnya berdasarkan
kasus yang sama, dengan tiga alasan berikut. putusan pengadilan putusan
pengadilan putusan arbitrase, putusan pengadilan putusan pengadilan
putusan arbitrase
c. Traktat Traktat adalah suatu perjanijian yang dilakukan antara dua negara
atau lebih, atau dengan kata lain perjanjian antarnegara. Traktat dibedakan
dua, yaitu traktat bilateral dan traktat multilaveral. Traktar bilateral adalah
perjanjian yang dilakukan oleh dua negara, sedangkan traktat multilateral
adalah perjanjian yang dibuar oleh lebih dari dua negara. Traktat
multilateral khusus terbuka untuk negara-negara lain mengikat diri,
misalnya Piagam PBB (Piagam PBB).
d. Kebiasaan Kebiasaan adalah perbuatan manusia yang dilakukan berulang-
ulang dalam Kebiasaan ini merupakan tindakan yang sesuai dengan pola
tingkah laku yang tetap, ajeg. Jazim, atau normal dalam masyarakat atau
pergaulan hidup tertentu. Seharusnya bisa menjadi adat bagi kelompok
masyarakat tertentu. Dengan demikian, terbentuklah peraturan hukum yang
tidak tertulis tentang hukum kebiasaan (konvensi). Ada dua syarat agar
hukum kebiasan ini dapat ditaati oleh masyarakat, yaitu: perbaru yang
dilakukan orang lain keyalinan yang dilakukan harus dilakukan karena
memang diperlukan. vang sama. Kebiasaan ini tidak dibuat oleh lembaga
negara atau pemerintah. hal Doktrin Doktrin atau pendapat ahli hukum
merupakan sumber hukum yang dimiliki dan disetujui oleh pengambilan
keputusan hakim. Meskipun demikian, dalam penetapan apa yang akan
dipuruskannya, hakim menilai atau mengutip pendapat hukum tentang hal
yang harus dibahasnya. Pendapat sarjana hukum ini menjadi dasar
keputusan scorang hakim. Bahkan, dalam hukum inrenarional, pendapat
sarjana hukum sangar penting pada saat mengambil keputusan.

3. Tingkatan Norma
Berdasarkan kekuatan mengikatnya, norma yang berlaku dalam masyarakat dibedakan
menjadi beberapa tingkatan.

a. Cara (usage)
Cara adalah perbuatan yang dilakukan secara perorangan atau berkaitan dengan
hubungan antarindividu dalam masyarakat. Berdasarkan daya pengikatnya,
pelanggar mendapat sanksi yang tidak tegas, seperti teguran. Misalnya, seorang
remaja yang berdandan terlalu menor (berlebihan) akan mendapat teguran dari
teman-temannya
b. Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan berulang- ulang dan dianggap baik.
Menurut Maclver dan Page, kebiasaan adalah perilaku yang diakui dan diterima
oleh masyarakat. Aturan dalam kebiasaan lebih tegas dibanding cara (usage).
Sanksi bagi para pelanggar akan mendapatkan cemooh atau ejekan. Contoh
kebiasaan adalah mematuhi orang yang lebih tua, pada hari raya keagamaan
mengunjungi kerabat atau saudara yang lebih tua, dan mengucapkan salam ketika
akan keluar atau masuk ke rumah.
c. Tata kelakuan (mores)
Tata kelakuan adalah pakaian yang dibuat oleh masyarakat dibuat sebagai alat
pengawas atau pengontrol anggota masyarakat. Tata kelakuan yang berubah dan
menjadi pelapis yang dibuat oleh orang lain harus disesuaikan dengan tata
kelakuan. Sanksi bagi pelanggar tata aturan mendapat hukuman atau dipenjara.
Contoh tata kelakuan adalah larangan melakukan perbuatan atau perbuatan yang
tidak pantas.
d. Adat istiadat (custom)
Adat istiadat adalah aturan yang tidak tertulis dan biasanya aturannya diakui
sebagai hal yang baik. Sanksi bagi pelanggar adat istiadat akan mendapat hukuman
penolakan dari masyarakat ataupun sanksi berat lainnya. Seseorang yang
memberikan sanksi biasanya adalah yang mengetahui seluk-beluk adat, seperti
kepala adat, pemangku adat, atau kepala suku. Contoh adat istiadat adalah
pantangan atau sesuatu yang dianggap tabu dalam masyarakat adat.

Cakrawala Kewarganegaraan
Menurut Soerjono Sockanto, berbagai alasan yang menyebabkan tata kelakuan
sangar penting bagi setiap anggota masyarakat adalah sebagai berikut.
1. Memberikan batasan perilaku individu.
2. Mengidentifikasi seorang idividu dengan kelompoknya.
3. Menjaga solidaritas antaranggota masyarakat.

B. Arti Penting Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat dan bernegara


Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa di dalam kehidupan masyarakat
terdapat norma-norma yang memengaruhi perilaku manusia. Setiap manusia merasakan
norma atau peraturan sejak kecil hingga dewasa yang membatasi perilakunya untuk
berbuat menurut kehendak hatinya. Pada awalnya, peraturan yang dialami oleh manusia
berasal dari keluarga. Setelah itu, peraturan yang berlaku di lingkungan masyarakat.

Norma-norma yang berlaku dalam masyarakat adalah tuntunan masyarakat dalam


menjalankan kehidupannya. Apabila masyarakat menjalankan norma-norma tersebut
dengan baik, akan tercipta kehidupan yang tertib, damai, aman, rukun, teratur, dan
seimbang. Ketika tercipta kehidupan yang tertib, damai, aman, rukun, teratur, dan
seimbang, manusia dapat menjalankan kewajiban dan tugasnya dengan baik sehingga
akan mampu meningkatkan kesejahteraan hidup. Selain itu, keadaan dalam masyarakat
akan terpelihara dengan baik apabila antarmasyarakatnya tidak saling mengganggu.

Sebagai anggota masyarakat dalam sebuah negara, tentunya sangat penting bagi
manusia untuk menjalankan norma-norma yang berlaku agar kehidupan bermasyarakat
dan bernegara menjadi lebih baik. Pentingnya norma dalam kehidupan masyarakat
adalah sebagai berikut.

1. Menciptakan kehidupan yang aman, tertib, selaras, serasi, dan seimbang.


2. Menjadi penuntun atau pedoman bertingkah laku dalam masyarakat.
3. Membentuk budi pekerti manusia yang baik, perilaku yang taat/patuh, sadar
hukum, dan memiliki akhlak mulia.
4. Mengatur/membatasi tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Mewujudkan keadilan.

C. Perilaku yang Sesuai dengan Norma


Ketaatan adalah sikap patuh terhadap aturan yang berlaku. Sejatinya, kepatuhan
hendaknya muncul dari kesadaran atas tanggung jawab sebagai warga negara, bukan
karena adanya sanksi ataupun adanya aparat negara. Keyakinan yang patut
dikembangkan adalah sikap taat akan muncul dengan sendirinya apabila membiasakan
diri untuk senantiasa taat di mana pun dan kapan pun berada.

Kita telah belajar tentang norma-norma yang ada dan berlaku dalam masyarakat.
Secara jelas, kita juga telah membahas hukum yang dapat mengatur kehidupan bagi
masyarakat. Lalu sebagai pelajar, kita hendaknya berusaha mencari dan Menemukan hal
yang perlu dilakukan dan menerapkan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.

Mengimplementasikan norma-norma yang ada dalam kehidupan sehari-hari pasti


akan membantu kita untuk mewujudkan kehidupan yang diinginkan. Kehidupan itu
terdiri dari masyarakat yang saling berhubungan, hidup tenteram, tertib, aman, dan
seimbang. Berikut ini contoh sikap atau perilaku yang sesuai dengan norma yang bisa
kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Perilaku sesuai norma yang dapat diwujudkan di lingkungan sekolah, antara lain
sebagai berikut.
a. Mematuhi tata tertib sekolah, diatur sesuai dengan peraturan sekolah.
b. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan belajar.
c. Mendengarkan dan memperbarui permintaan guru selama kegiatan belajar.
d. Mencium tangan guru sebelum dan sesudah pelajaran.
e. Mengerjakan ulangan dengan jujur.

2. Perilaku sesuai norma yang dapat diwujudkan di lingkungan rumah, antara lain
sebagai berikut.
a. Menghormati orang tua.
b. Bertindak sebagai umat beragama.
c. Membantu mengerjakan pekerjaan rumah dengan ikhlas.
d. Menaati peraturan rumah yang harus disetujui oleh keluarga.
e. Melakukan kegiatan sehari-hari tanpa dilewatkan sebagai anggota keluarga
3. Perilaku sesuai norma yang dapat diwujudkan di lingkungan masyarakat, antara
lain berikut ini.
a. Mengucapkan permisi melewati orang yang lebih tua atau orang yang sedang
berkumpul.
b. Sebuah. Saling bertemu dan tolong-menolong sesama tetangga.
c. Berperilaku ramah dan menjaga tutur bahasa yang sopan.
d. Bergaul dan memperlakukan orang lain dengan baik.
e. Mematuhi keputusan bersama dan persetujuan rapat yang dibuat bersama.
f. Menghindari perbuatan yang melepaskan hukum, seperti melepaskan,
membunuh, dan perilaku tercela lainnya.
g. Menjaga ketertiban dan menjaga kebersihan lingkungan masyarakat dengan
kegiatan, seperti kerja bakti dan siskamling.

Sebagai anggota masyarakat yang baik, sudah termasuk f. kita menaati norma-
norma yang ada di masyarakat. Dengan begitu, akan tercipta kehidupan yang tertib dan
damai.
Pertemuan ke-2
Perilaku Sesuai Norma dalam Kehidupan Sehari-hari
Norma kesusilaan, noma kesopanan, dan norma hukum akan selaras apabila
pelaksanaannya dilandasi dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Kehidupan
dalam masyarakat tidak akan berjalan secara selaras dan harmonis apabila masyarakat
tidak mematuhi norma-norma yang berlaku. Manusia sebagai makhluk sosial, hidup dan
berada di tengah-tengah masyarakat sekaligus menjadi warga dan anggota masyarakat
yang bersangkutan. Sudah merupakan kelaziman bahwa dalam suatu masyarakat ada
norma dan aturan yang berlaku. Norma, dan aturan tersebut wajib ditaati oleh semua
anggota masyarakat.
Ketaatan adalah sikap patuh pada aturan yang berlaku. Kepatuhan harus muncul
dari dorongan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Bukan disebabkan oleh
adanya sanksi atau hadirnya aparat negara. Sikap taat akan muncul pertama kali dalam
diri sendiri apabila sudah menjadi kebiasaan. Di mana pun berada, tentunya akan selalu
menaati norma yang berlaku.
Sikap patuh terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara bukan lahir karena keadaan terpaksa, takut dikenakan sanksi
atau karena kehadiran aparat penegak hukum. Kepatuhan harus muncul dari dorongan
tanggung jawab kalian sebagai warga negara yang baik.
Sikap patuh akan muncul pertama kali dalam diri sendiri apabila sudah menjadi
kesadaran. Kesadaran diri akan arti penting, tujuan dan fungsi norma dalam kehidupan
akan mendorong seseorang terbiasa untuk mematuhi norma-norma yang berlaku.
Munculnya kesadaran diri untuk patuh pada norma-norma dalam kehidupan
bermasyarakat harus dibiasakan sejak dini. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika
kalian membina sikap dan budaya sebagai berikut.
a. Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya, malu datang
terlambat hadir di sekolah.
b. Budaya tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun kalian berada.
Misalnya, mengikuti antrian sesuai dengan nomor antrian.
c. Budaya bersih, yaitu sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan bersih dari
tindakan-tindakan kotor. Misalnya tidak menyontek ketika ulangan atau ujian.
Buatlah slogan tentang tiga budaya di atas pada kertas karton dan tempelkan di
dinding sekolah kalian. Mintalah teman-teman yang mau mengikutinya untuk
menandatangani di bawah slogan tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak ditemukan perilaku tidak patuh
terhadap norma. Ada beberapa penyebab kesadaran terhadap kepatuhan pada norma-
norma dalam kehidupan masih rendah, yaitu sebagai berikut.
a. Faktor pribadi, yaitu berkaitan atau sifat dan karakter dalam diri sendiri yang
belum memiliki kesadaran berlaku taat aturan.
b. Faktor lingkungan, yaitu pengaruh lingkungan kehidupan baik keluarga maupun
masyarakat yang belum memberikan daya dukung terhadap pembentukan watak
patuh pada aturan. Misalnya, karena kurangnya perhatian dari orangtua, pergaulan
dengan teman sebaya yang tingkah lakunya kurang baik, atau tinggal di
lingkungan yang kurang teratur dan kumuh.
Dalam kehidupan di masyarakat, penetapan norma ada yang ditentukan oleh
Ketua Adat (tokoh yang berpengaruh dalam masyarakat itu), ada pula yang ditentukan
berdasarkan kesepakatan bersama (konsensus), baik melalui musyawarah maupun
melalui pemungutan suara. Kenyataan seperti itu banyak terjadi dalam kehidupan
masyarakat, termasuk dalam lingkup pergaulan di sekolah, organisasi, atau negara.
Suatu norma dalam masyarakat untuk menjadi aturan yang nyata berlaku perlu
melalui proses sosialisasi. Pertama, aturan harus diketahui oleh anggota masyarakat,
melalui pemberitahuan di media massa, penyuluhan, atau penyebaran infomasi.
Selanjutnya peraturan akan diakui oleh anggota masyarakat, artinya masyarakat akan
merasa memiliki aturan tersebut dan terikat oleh aturan. Tahap selanjutnya aturan akan
dihargai oleh masyarakat. Suatu aturan akan dihargai apabila masyarakat memahami
tentang tujuan dan manfaat norma. Apabila masyarakat menyadari bahwa aturan
tersebut memang diperlukan dan memiliki manfaat bagi semua orang, maka aturan akan
lebih mudah akan ditaati. Diskusikanlah dengan teman kalian aturan yang ada di
lingkungan masyarakat kalian, apa, mengapa dan bagaimana aturan tersebut berlaku dan
dipatuhi oleh masyarakat. Buatlah laporan hasil diskusi dan kumpulkan pada guru
kalian.
Pada saat sekolah membuat aturan baru, tentunya akan diberitahukan kepada
semua peserta didik. Hal itu dapat dilakukan oleh guru saat upacara bendera, dipajang di
papan informasi, atau melalui surat edaran. Setelah itu kalian mengakui bahwa aturan
tersebut mengikat seluruh peserta didik dan menyepakati aturan tersebut. Apabila aturan
yang dibuat memiliki tujuan dan manfaat yang besar bagi diri sendiri dan orang lain,
kalian akan menghargai aturan tersebut. Pada akhirnya kalian akan mentaati aturan
tersebut dengan kesadaran tanpa paksaan dari orang lain. Inilah proses bagaimana
aturan yang berlaku ditaati oleh semua anggota masyarakat dengan kesadaran.

B. Lampiran PPT
C. Lampiran Lembar Soal atau LKS
Pertemuan ke- 1
Soal Quiz
SMP kelas 7

1. Sikap dan perilaku mentaati aturan-aturan hukum yang berlaku tanpa


paksaan dari pihak manapun merupakan pengertian…..
a. kesadaran hukum                                      
b. penegakkan hukum                                               
c. sosialisasi hukum
d. aturan  hukum
2. Peraturan yang mengatur tata pergaulan dalam hidup bermasyarakat,
dinamakan .....
a. Moral
b. Norma
c. Nilai
d. Kebiasaan

3.
Berkenaan dengan macam-macam norma yang berlaku di masyarakat,
gambar di atas termasuk pelaksanaan norma ….
a. agama                                                                         
b. kesopanan                                                   
c. kesusilaan
d. hukum

4.  Perhatikan pernyataan berikut ini!


1. Memberikan kepastian hukum bagi warga negara
2. Melindungi dan mengayomi hak-hak warga negara
3. Melindungi hak-hak golongan tertentu
4. Memberikan rasa keadilan bagi warga negara
5. Melindungi secara khusus kepada pejabat negara
6. Menciptakan ketertiban dan ketenteraman

Dari pernyataan tersebut yang merupakan arti penting hukum bagi warga
negara   ditunjukkan     nomor….
a. 1, 2, 3 dan 4                   
b. 1, 3, 4 dan 5               
c. 1, 2, 4 dan 6               
d. 3, 4, 5 dan 6

5.
Perbuatan pada gambar di atas merupakan pelanggaran terhadap norma
….
a. agama            
b. kesopanan     
c. kesusilaan                 
d. Hukum

6. Sanksi bagi orang yang melanggar norma kesopanan berupa ….


a. pembayaran denda                                    
b. dicela dan dicemoohkan                                       
c. penderitaan fisik
d. rasa penyesalan

7. peraturan hidup yang bersumber dari Tuhan disebut norma …


a. kesusilaan
b. kesopanan
c. agama
d. hukum

8. sanksi bagi seseorang yang melanggar norma kesusilaan dalam hidup


dimasyarakat adalah …
a. dikucilkan oleh masyarakat
b. adzab oleh tuhan kelak di akhirat
c. dituntut oleh yang berwajib
d. rasa malu dan penyesalan dihati

9. norma ini memiliki hukuman yang tegas bagi para pelanggarnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Norma ini adalah
norma …
a. hukum
b. kesopanan
c. kesusilaan
d. agama
10. berikut ini merupakan contoh perilaku yang sesuai dengan norma
dilingkungan masyarakat, yaitu …
a. berpamitan kepada orang tua saat akan berpergian
b. mengikuti musyawarah Bersama warga masyarakat
c. menghormati tamu yang berkunjung ke rumah
d. mengikuti kegiatan pembeajaran dengan baik

11. manusia adalah makhluk yang selalu ingin bergaul dengan sesamanya
(zoon politicon). Pendapat dari…
a. anaximandros
b. Aristoteles
c. Socrates
d. Plato

12. Pelaksanaan norma agama dalam masyarakat indonesia berdasarkan


kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa terkandung dalam UUD
Pasal…
a. 26 ayat 1
b. 27 ayat 1
c. 29 ayat 1
d. 34 ayat 1

13. Norma yang keberadaanya dalam masyarakat diterima sebagai aturan


yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah disebut…
a. Adat istiadat
b. Peraturan
c. Kebiasaan
d. Hukum

14. Didalam masyarakat terdapat norma yang daya pengikatnya paling kuat,
yaitu..
a. Adat istiadat
b. Kesusilaan
c. Kesopanan
d. Kebiasaan

15. Setiap bulan, badan badan usaha wajib membayar pajak. Jika ada yang
tidak membayar pajak maka akan disegel oleh pihak berwajib. Ketentuan
tersebut sesuai dengan norma…
a. Adat istiadat
b. Kesopanan
c. Kebiasaan
d. Hukum
16. Ketika sedang makan Bersama teman-teman, tanpa sengaja bona
bersendawa sangat keras. Hal ini membuatnya ditegur oleh teman-
temanya dan menjadi bahan perhatian disekitarnya. Berdasarkan kekuatan
mengikatnya, bona melanggar norma…
a. Tata kelakuan
b. Adat istiadat
c. Kebiasaan
d. Cara

17. Setiap hari sebelum dan sesudah pulang sekolah, Ari selalu mencium
tangan kedua orangtanya hal tersebut menunjukan norma..
a. Kesopanan
b. Kebiasaan
c. Agama
d. Hukum

18. Pada lapisan masyarakat tertentu, berbicara kasar atau setengah berteriak
mungkin tidak dianggap melanggar norma. Namun, pada lapisan
masyarakat lainnya dianggap melanggar norma…
a. Adat istiadat
b. Kesopanan
c. Kesusilaan
d. Hukum

19. Berikut yang tidak termasuk dasar pembenaran penjatuhan hukuman


adalah..
a. Memberikan efek jera
b. Membalas dendam
c. Mengisolasi pelaku
d. Rehabilitasi

20. Perhatikan contoh berikut.


1. Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan
2. Mematuhi tata tertib sekolah
3. Menuruti perintah orang tua
4. Saling menghargai dan tolong menolong antar keluarga
5. Bertutur kata sopan terhadap yang lebih tua.

Contoh perilaku yang sesuai dengan norma yang dapat diwujudkan


dilingungan masyarakat ditunjukan nomor…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 5
c. 2 dan 4
d. 4 dan 5
https://quizizz.com/admin/quiz/5deb7bf5741e34001ee92baf?studentShare=true

essay
1. jelaskan pengertian norma !
2. sebutkan 4 macam norma yang berlaku di masyarakat !
3. jabarkan 4 contoh implementasi norma norma di masyarakat !
4. jelaskan manfaat norma, kemudian
5. apa yang dimaksud dengan norma keadilan!

Anda mungkin juga menyukai