NIM : 2002106040 Kelas : Psikologi A Mata Kuliah : Psikologi Keluarga
“ TUGAS MODUL 4 ”
1. Mereview kembali definisi resiliensi keluarga !
Dari beberapa pendapat ahli yang dijelaskan di dalam modul, saya dapat menyimpulkan bahwa resiliensi keluarga adalah kemampuan keluarga dalam beradaptasi, menghadapi masalah serta tekanan dalam kehidupan, bagaimana cara keluarga tersebut bangkit dari permasalahan dan memulihkan kembali kesejahteraan dalam keluarga. 2. Menjelaskan Bagaimana kontribusi resiliensi individu terhadap resiliensi keluarga? Resiliensi individu berkontribusi terhadap resiliensi keluarga misalnya dengan bagaimana cara kita berpikir, membantu menyelesaikan masalah, mengurangi terjadinya konflik, menciptakan situasi yang nyaman dalam keluarga, bertanggung jawab atas peran dalam keluarga, serta memberikan dukungan dan empati dalam keluarga. Dengan melakukan beberapa hal tersebut menurut saya, kita telah dapat memberikan kontribusi resiliensi individu dalam resiliensi keluarga. 3. Setiap keluarga memiliki permasalahan atau persoalan. Buat satu studi kasus permasalahan dalam keluarga yang pernah Anda rasakan atau ada lihat dan identifikasi faktor risiko serta faktor pendukung dari kasus tersebut ! Permasalahan yang saya alami dalam keluarga saya adalah ketika orang tua saya melarang adik saya untuk melakukan sesuatu, contohnya ketika adik saya dilarang berbicara yang tidak sopan kepada orang lain ataupun kepada saya selaku kakaknya. Yang dilakukan orang tua saya hanyalah sebatas menegur dengan kata-kata saja, tidak ada sanksi ataupun tindakan lain yang dilakukan apabila adik saya mengulangi hal tersebut. Ketika saya ikut menegur dan melakukan tindakan atau sanksi kepada adik saya, orang tua saya justru menegur balik saya dan pada akhirnya membuat perilaku adik saya ketika ditegur oleh saya adalah tidak mau mendengarkan apa yang saya tegurkan, pada akhirnya dia hanya menuruti apa yang orang tua saya katakan saja, selama bukan orang tua saya yang menegurnya, maka dia tidak akan mendengarkan hal tersebut. Terkadang karena orang tua saya hanya menegur sebatas omongan atau kata-kata diapun tetap melakukannya lagi hingga benar-benar ditegur dan dimarahi karena tidak ada sanksi atau akibat yang ia dapatkan dari dia melakukan hal tersebut. Perilaku tersebutpun pada akhirnya terus berulang dan terkesan remeh baginya. Sebenarnya saya sangat tidak setuju dengan pola asuh orang tua saya kepada adik saya, namun ketika saya berusaha untuk memperbaiki hal tersebut lingkungan sekitar sayapun tidak mendukung dan pada akhirnya membentuk perilaku adik saya menjadi kurang sopan terhadap orang lain, hal ini yang menjadi faktor risiko dari bagaimana cara orang tua saya mengasuh adik saya yang mana dari pola asuh tersebut dapat memunculkan perilaku-perilaku lain yang kurang baik. Faktor pendukung terjadinya hal tersebut tentunya diakibatkan oleh lingkungan sekitar saya yang ikut menerapkan apa yang dilakukan orang tua saya.