Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERAN ORANG TUA DALAM PENERAPAN SIKAP


TOLERANSI PADA ANAK

Dosen Pengampu: Marzuki,M.Pd.I

Disusun Oleh:

Gusna Helvy

Kelas: PAI 1 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAI SULTAN


SYARIF HASYIM SIAK SRI INDRAPURA

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayah Nya. Atas rahmat dan karunia-Nya, pemakalah dapat
menyelesaikan tugas penulisan makalah. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah
kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan di akhirat kelak. Penulisan
makalah berjudul “Peran Orang Tua dalam Penerapan Sikap Toleransi pada Anak”
dengan dosen pengampu Marzuki,M.Pd.I. pemakalah berharap makalah ini dapat
menjadi referensi bagi pihak yang tertarik. Selain itu, kami juga berharap agar
pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Demikian yang dapat pemakalah sampaikan. Akhir kata, semoga makalah yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh.

Siak, 2 November 2023

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................... I


DAFTAR ISI .......................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................. 3
A. Pengertian Sikap Toleransi ......................................... 3
B. Peran Orang Tua dalam Penerapan Sikap Toleransi Pada Anak .......... 5
BAB III PENUTUP ..................................................... 8
A. Kesimpulan ...................................................... 8
B. Saran ........................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................... 9

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga dalam konteks sosial budaya tidak bisa dipisahkan dari tradisi budaya
yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.Dalam konteks sosial, anak pasti
hidup bermasyarakat, dalam hal ini orang tua memiliki tanggung jawab untuk
mendidik anak agar menjadi orang yang pandai hidup bermasyarakat.1

Keluarga merupakan wahana pembentukan sikap seseorang. Di dalamnya ada


peran sebagai orang tua dan anak.Anak adalah anugerah sekaligus amanah yang
diberikan Allah SWT kepada setiap orang tua. Berbagai cara dan upaya dilakukan
orang tua agar dapat melihat anak-anaknya tumbuh dan berkembang sebagaimana
mestinya. Masing-masing peran mempunyai hak dan kewajiban. Kewajiban
seorang anak adalah menaati orang tua, yang mengajarkannya tentang kebaikan dan
ketaatan terhadap Allah SWT, adapun hak anak adalah mendapatkan pendidikan
yang layak dan terbaik dari orang tuanya untuk bekal masa yang akan datang. Lalu
bagaimana hak dan kewajiban orang tua, Kewajiban orang tua adalah memberi dan
menyediakan kebutuhan anak, baik dari sisi kebutuhan jasmani dan rohani.

Masih sering anak yang kurang peka terhadap lingkungannya, atau bahkan
masih terkurung dalam kehidupan individual. Perlu kita sadari bahwa manusia
adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan tanpa bantuan orang lain.
Oleh karena itu, sangat penting sekali peran orang tua dalam membekali anak-
anaknya dengan sikap-sikap yang baik, di antaranya mengajarkan anak untuk
bertoleransi terhadap sesama manusia lainnya. Agar kelak menjadi sosok yang bisa
diterima oleh semua lapisan masyarakat. Toleransi sebagaimana kita ketahui

1
Syaiful Bahri Djamarah, Op.Cit., h.22

1
adalah sikap atau perilaku manusia yang terbuka akan perbedaan, di mana
seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan.

Sikap toleransi mengembangkan kebiasaan bersabar, menghargai dan


menghormati, ketika melihat adanya perbedaan. Sikap toleransi dianggap sangat
penting untuk diteliti, mengingat anak tumbuh dialam kebhinekaan yaitu
lingkungan yang menghadirkan berbagai macam perbedaan mulai dari pendapat
dan kebiasaan hidup. Anak dibiasakan menyikapi perbedaan dengan baik, seperti
belajar menghargai dan tidak memaksakan kehendak. Oleh karena itu makalah yang
berjudul “Peran Orang Tua dalam Penerapan Sikap Toleransi pada Anak”
dituliskan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sikap toleransi?


2. Bagaimana peran orang tua dalam penerapan sikap toleransi pada anak?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian sikap toleransi.


2. Mengetahui peran orang tua dalam penerapan sikap toleransi pada anak.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sikap Toleransi

Sikap adalah suatu bentuk reaksi perasaan atau respons atas stimulus sosial
yang telah terkondisikan dan berhubungan langsung dengan komponen kognitif,
afektif, dan konatif. Sikap tumbuh dan berkembang dalam basis sosial yang
tertentu, misalnya: ekonomi, politik, Agama dan sebagainya. Di dalam
perkembanganya sikap banyak dipengaruhi oleh lingkungan, norma-norma atau
group. Hal ini mengakibatkan perbedaan sikap antara individu satu dengan individu
lain karena perbedaan pengaruh atau lingkungan yang diterima.Sikap tidak
terbentuk tanpa interaksi manusia, terhadap objek tertentu atau suatu objek. 2

Toleransi berasal dari bahasa Inggris yaitu tolerance, berarti sikap membiarkan,
mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan.
Dalam bahasa Arab menterjemahkan dengan tasamuh, berarti saling mengizinkan
dan saling memudahkan. Sedangkan dalam bahasa Belanda, berarti membolehkan
dan membiarkan. 3 Dapat dipahami bahwa toleransi ialah sikap bersabar dan
menahan diri untuk tidak menggangu keyakinan maupun aturan-aturan hidup
seseorang rdalam menentukan kehendaknya masing-masing.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian sikap toleransi adalah perasaan yang
telah telah terkondisikan untuk menahan diri untuk tidak menggangu kehendak atau
kesukaan orang lain.

2
Abu Ahmadi, Psikologi sosial (Jakarta:Rineka cipta,2009) h. 156-157
3
Said Agil Husin Al Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama, (Ciputat: PT Ciputat
Press, 2005),h. 13.

3
4
B. Peran Orang Tua dalam Penerapan Sikap Toleransi Pada Anak

Keluarga merupakan lembaga sosialisasi yang pertama dan utama bagi seorang
anak. Melalui keluarga anak belajar berbagai hal agar kelak dapat melakukan
penyesuaian diri dengan budaya di lingkungan tempat tinggalnya. Orang tua
memegang peran penting dalam proses sosialisasi yang dijalani oleh anak. Proses
sosialisasi merupakan proses seorang anak belajar tentang perilaku dan keyakinan
tentang dunia tempat ia tinggal, seiring dengan tumbuh kembangnya anak mulai
mengenal dunia yang lebih luas selain keluarganya, sehingga anak mulai mengenal
teman sebaya, kebiasaan dan budaya orang lain.

Peran orang tua dalam membentuk sikap toleransi anak adalah sebagai berikut:

1. Memberikan contoh yang baik


Dalam membentuk sikap toleransi anak adalah dengan memberikan contoh
yang baik bagi anaknya dalam kehidupan sehari-hari seperti memberi contoh
dalam menghargai, menghormati ,sopan ,santun, dan berhati-hati dalam
berbicara dan sebagainya. Memberikan contoh kepada anak dengan cara
menghormati dan menghargai dimulai dari dalam keluarga seperti
menghormati orang yang lebih tua darinya. Tidak hanya bertindak sebagai
panutan dengan hanya memberikan pemahaman namun orang tua harus secara
langsung mencontohkan pada anak. pemberian contoh sikap yang baik dari
orang tua lebih efektif dibandingkan hanya memberi pengertian tentang
toleransi dan menasehati anak untuk bersikap hormat dan menghargai orang
lain.
2. Memberi rasa cinta dan kasih sayang
Peran orang tua membentuk sikap toleransi anak adalah dengan pemberian
rasa cinta dan kasih sayang ini dapat mempengaruhi sikap dan emosi anak
ketika bersosialisasi dengan teman sebayanya. Dengan cara memberi rasa kasih
sayang anak seperti mendengarkan keluh kesah hati anak, akan membuat anak
merasa dihargai atau diakui kehadirannya. Langkah ini bertujuan agar anak
merasa aman untuk bersosialisasi dalam keluarga ,dan apabila ia sudah berhasil
di dalam keluarga kemungkinan anak akan dapat bersosialisasi dengan baik di

5
lingkungan teman sebayanya. Jikalau anak sudah dapat bersosialisasi maka
sikap toleransi nanti akan muncul.
3. Memberikan kebebasan pada anak
Peran orang tua membentuk sikap toleransi anak adalah dengan
memberikan kebebasan pada anak untuk bersosialisasi dan bermain dengan
teman sebaya di lingkungannya. Namun, kebebasan di sini ada batasnya juga
dan harus dalam pengawasan orang tua juga. Memberikan anak waktu untuk
bermain dengan teman-temannya sangatlah penting agar anak dapat mengenal
dan menyesuaikan diri mengingat kita adalah penduduk tetap dan yang terdekat
adalah orang-orang yang ada lingkungan rumah. Dengan cara ini akan melatih
anak secara langsung untuk menghargai perbedaan-perbedaan yang ada
disekitarnya, karena teman-teman yang ada di lingkungan rumah juga berasal
dari suku, agama, dan warna kulit yang berbeda.
Hal ini juga memungkinkan anak untuk mengembangkan kepercayaan pada
dirinya dan mengaktulisasi diri terhadap lingkungannya dengan baik. Seorang
anak akan senang apabila orang tuanya memberikan waktu di sore hari untuk
bermain bersama teman-teman, apalagi itu permainan sepak bola karena dapat
teman yang banyak.
4. Memberikan pengawasan
Peran orang tua membentuk sikap toleransi anak adalah dengan cara
memberikan pengawasan pada anak sampai mana pergaulannya dan dengan
siapa saja dia berteman. langkah ini dilakukan dengan tujuan agar anak
terhindar dari pengaruh negatif seperti mengejek atau memperolok-olok
teman-temannya bahkan berkelahi. Tidak hanya memberikan pengawasan saja
namun kita sebagai orang tua juga harus memberikan pemahaman kepada anak
untuk memahami perbedaan yang ada dari sejak dini, memberikan pemahaman
kepada anak pun harus melihat keadaan, sebaiknya di waktu santai.
5. Pola asuh orang tua
Peran orang tua membentuk sikap toleransi anak adalah pola asuh orang tua
yang berperan nyata terhadap pembentukan sikap toleransi anak. Pola asuh
yang tepat dalam pembentukan sikap toleransi adalah pola asuh demokratis

6
dimana anak akan dibiarkan untuk bermain dan mengenal satu sama lain di
lingkungan rumah dengan batasan-batasan yang ada. Pola asuh demokratis
juga akan mendekatkan anak pada orang tua, karena pola asuh demokratis ada
control dari orang tua yang tidak kaku. Dalam bimbingan dan pengarahan dari
orang tua anak akan lebih terbuka dan bertanggung jawab. Pola asuh
perlindungan yang berlebihan seperti memanjakan dan memberi toleransi yang
terus menerus akan kesalahan juga tidak dibenarkan karena anak akan bersikap
tidak menghormati orang tua dan menataati aturan-aturan yang ada.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengertian sikap toleransi adalah perasaan yang telah telah terkondisikan


untuk menahan diri untuk tidak menggangu kehendak atau kesukaan orang
lain.
2. Peran orang tua dalam penerapan sikap toleransi pada anak sangat
diperlukan.
3. Ada banyak cara yang dilakukan dalam penerapan sikap toleransi pada anak
oleh orang tua, antaranya memberikan contoh yang baik, memberikan kasih
saying, memberikan kebebasan, memberikan pengawasan, dan pola asuh.

B. Saran

1. Penanaman sikap toleransi pada anak harus dimulai sejak anak masih kecil.
2. Peran orang tua sangat penting dalam penerapan sikap toleransi pada anak
maka orang tua harus memberikan contoh toleransi yang baik juga.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu. Psikologi sosial. Jakarta:Rineka cipta.2009.


Said Agil Husin Al Munawar. Fikih Hubungan Antar Agama. Ciputat: PT Ciputat
Press. 2005
Syaiful Bahri Djamarah. Pola Asuh Orang Tua Dan Komunikasi Dalam Keluarga
Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak. Jakarta: Rhineka Cipta.
2014.

Anda mungkin juga menyukai