Disusun Oleh:
Gusna Helvy
Kelas: PAI 1 B
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayah Nya. Atas rahmat dan karunia-Nya, pemakalah dapat
menyelesaikan tugas penulisan makalah. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah
kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan di akhirat kelak. Penulisan
makalah berjudul “Peran Orang Tua dalam Penerapan Sikap Toleransi pada Anak”
dengan dosen pengampu Marzuki,M.Pd.I. pemakalah berharap makalah ini dapat
menjadi referensi bagi pihak yang tertarik. Selain itu, kami juga berharap agar
pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Demikian yang dapat pemakalah sampaikan. Akhir kata, semoga makalah yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga dalam konteks sosial budaya tidak bisa dipisahkan dari tradisi budaya
yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.Dalam konteks sosial, anak pasti
hidup bermasyarakat, dalam hal ini orang tua memiliki tanggung jawab untuk
mendidik anak agar menjadi orang yang pandai hidup bermasyarakat.1
Masih sering anak yang kurang peka terhadap lingkungannya, atau bahkan
masih terkurung dalam kehidupan individual. Perlu kita sadari bahwa manusia
adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan tanpa bantuan orang lain.
Oleh karena itu, sangat penting sekali peran orang tua dalam membekali anak-
anaknya dengan sikap-sikap yang baik, di antaranya mengajarkan anak untuk
bertoleransi terhadap sesama manusia lainnya. Agar kelak menjadi sosok yang bisa
diterima oleh semua lapisan masyarakat. Toleransi sebagaimana kita ketahui
1
Syaiful Bahri Djamarah, Op.Cit., h.22
1
adalah sikap atau perilaku manusia yang terbuka akan perbedaan, di mana
seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sikap adalah suatu bentuk reaksi perasaan atau respons atas stimulus sosial
yang telah terkondisikan dan berhubungan langsung dengan komponen kognitif,
afektif, dan konatif. Sikap tumbuh dan berkembang dalam basis sosial yang
tertentu, misalnya: ekonomi, politik, Agama dan sebagainya. Di dalam
perkembanganya sikap banyak dipengaruhi oleh lingkungan, norma-norma atau
group. Hal ini mengakibatkan perbedaan sikap antara individu satu dengan individu
lain karena perbedaan pengaruh atau lingkungan yang diterima.Sikap tidak
terbentuk tanpa interaksi manusia, terhadap objek tertentu atau suatu objek. 2
Toleransi berasal dari bahasa Inggris yaitu tolerance, berarti sikap membiarkan,
mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan.
Dalam bahasa Arab menterjemahkan dengan tasamuh, berarti saling mengizinkan
dan saling memudahkan. Sedangkan dalam bahasa Belanda, berarti membolehkan
dan membiarkan. 3 Dapat dipahami bahwa toleransi ialah sikap bersabar dan
menahan diri untuk tidak menggangu keyakinan maupun aturan-aturan hidup
seseorang rdalam menentukan kehendaknya masing-masing.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian sikap toleransi adalah perasaan yang
telah telah terkondisikan untuk menahan diri untuk tidak menggangu kehendak atau
kesukaan orang lain.
2
Abu Ahmadi, Psikologi sosial (Jakarta:Rineka cipta,2009) h. 156-157
3
Said Agil Husin Al Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama, (Ciputat: PT Ciputat
Press, 2005),h. 13.
3
4
B. Peran Orang Tua dalam Penerapan Sikap Toleransi Pada Anak
Keluarga merupakan lembaga sosialisasi yang pertama dan utama bagi seorang
anak. Melalui keluarga anak belajar berbagai hal agar kelak dapat melakukan
penyesuaian diri dengan budaya di lingkungan tempat tinggalnya. Orang tua
memegang peran penting dalam proses sosialisasi yang dijalani oleh anak. Proses
sosialisasi merupakan proses seorang anak belajar tentang perilaku dan keyakinan
tentang dunia tempat ia tinggal, seiring dengan tumbuh kembangnya anak mulai
mengenal dunia yang lebih luas selain keluarganya, sehingga anak mulai mengenal
teman sebaya, kebiasaan dan budaya orang lain.
Peran orang tua dalam membentuk sikap toleransi anak adalah sebagai berikut:
5
lingkungan teman sebayanya. Jikalau anak sudah dapat bersosialisasi maka
sikap toleransi nanti akan muncul.
3. Memberikan kebebasan pada anak
Peran orang tua membentuk sikap toleransi anak adalah dengan
memberikan kebebasan pada anak untuk bersosialisasi dan bermain dengan
teman sebaya di lingkungannya. Namun, kebebasan di sini ada batasnya juga
dan harus dalam pengawasan orang tua juga. Memberikan anak waktu untuk
bermain dengan teman-temannya sangatlah penting agar anak dapat mengenal
dan menyesuaikan diri mengingat kita adalah penduduk tetap dan yang terdekat
adalah orang-orang yang ada lingkungan rumah. Dengan cara ini akan melatih
anak secara langsung untuk menghargai perbedaan-perbedaan yang ada
disekitarnya, karena teman-teman yang ada di lingkungan rumah juga berasal
dari suku, agama, dan warna kulit yang berbeda.
Hal ini juga memungkinkan anak untuk mengembangkan kepercayaan pada
dirinya dan mengaktulisasi diri terhadap lingkungannya dengan baik. Seorang
anak akan senang apabila orang tuanya memberikan waktu di sore hari untuk
bermain bersama teman-teman, apalagi itu permainan sepak bola karena dapat
teman yang banyak.
4. Memberikan pengawasan
Peran orang tua membentuk sikap toleransi anak adalah dengan cara
memberikan pengawasan pada anak sampai mana pergaulannya dan dengan
siapa saja dia berteman. langkah ini dilakukan dengan tujuan agar anak
terhindar dari pengaruh negatif seperti mengejek atau memperolok-olok
teman-temannya bahkan berkelahi. Tidak hanya memberikan pengawasan saja
namun kita sebagai orang tua juga harus memberikan pemahaman kepada anak
untuk memahami perbedaan yang ada dari sejak dini, memberikan pemahaman
kepada anak pun harus melihat keadaan, sebaiknya di waktu santai.
5. Pola asuh orang tua
Peran orang tua membentuk sikap toleransi anak adalah pola asuh orang tua
yang berperan nyata terhadap pembentukan sikap toleransi anak. Pola asuh
yang tepat dalam pembentukan sikap toleransi adalah pola asuh demokratis
6
dimana anak akan dibiarkan untuk bermain dan mengenal satu sama lain di
lingkungan rumah dengan batasan-batasan yang ada. Pola asuh demokratis
juga akan mendekatkan anak pada orang tua, karena pola asuh demokratis ada
control dari orang tua yang tidak kaku. Dalam bimbingan dan pengarahan dari
orang tua anak akan lebih terbuka dan bertanggung jawab. Pola asuh
perlindungan yang berlebihan seperti memanjakan dan memberi toleransi yang
terus menerus akan kesalahan juga tidak dibenarkan karena anak akan bersikap
tidak menghormati orang tua dan menataati aturan-aturan yang ada.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Penanaman sikap toleransi pada anak harus dimulai sejak anak masih kecil.
2. Peran orang tua sangat penting dalam penerapan sikap toleransi pada anak
maka orang tua harus memberikan contoh toleransi yang baik juga.
8
DAFTAR PUSTAKA