Anda di halaman 1dari 40

KONSELING KELUARGA

SULASTRI, S.Psi.,MHI
LATAR BELAKANG KONSELING KELUARGA

Perubahan Kehidupan
Kehidupan

Konseling Keluarga Keluarga Pecah


dan Sekolah

Kasus siswa di
Sekolah
PENGERTIAN KONSELING KELUARGA
• Upaya bantuan yang diberikan kepada individu
anggota keluarga melalui sistem keluarga
(pembenahan komunikasi keluarga) agar
potensinya berkembang seoptimal mungkin dan
masalahnya dapat diatasi atas dasar kemauan
membantu dari semua anggota keluarga
berdasarkan kerelaan dan kecintaan terhadap
keluarga
Asumsi dasar penu njang untuk
mencapainya
Konseling
keluarga
1. seorang anggota keluarga mengalami gangguan
adalah suatu
proses
psikis bukan karena diri sendiri, ttp karena
interaktif interaksi dg anggota keluarga lain, yg hidup
untuk dalam sistem keluarga yang telah terganggu.
membantu 2. Walaupun satu/lebih anggota keluarga berfungsi
keluarga baik atau penyesuaian diri baik, akan tetapi jika
dalam sebagian yg lain mengalami malajdusted, maka
mencapai yg sehat itu akan terpengaruh menjadi
keseimbangan malajdusted pula.
dimana setiap
3. Sistem keluarga menampakkan dorongan untuk
anggota
keluarga
mencapai keseimbangan emosional yg
merasakan diungkapkan dalam konseling.
kebahagiaan. 4. Hubungan diantara kedua orang tua
mempengaruhi terhadap hubungan antara
anggota keluarga
TUJUAN KONSELING KELUARGA

TUJUAN
UMUM TUJUAN
KHUSUS
TUJUAN UMUM

1. Membantu, anggota-anggota keluarga belajar


dan menghargai secara emosional, bahwa
dinamika keluarga adalah saling berhubungan
di antara anggota keluarga
2. Untuk membantu anggota keluarga agar
menyadari tentang fakta jika satu anggota
keluarga bermasalah, maka akan
mempengaruhi kepada persepsi, ekpektasi,
dan interaksi anggota-anggota lain.
lanjutan
3. Agar tercapai keseimbangan yang akan
membuat pertumbuhan dan peningkatan
setiap anggota
4. Untuk mengambangkan penghargaan penuh
sebagai pengaruh dari hubungan parental
Tujuan khusus
1. Untuk meningkatkan toleransi dan dorongan
anggota-anggota keluarga terhadap cara-cara
yang istimewa atau keunggulan2 anggota lain
2. Mengembangkan toleransi tdh anggota2
keluarga yg bermasalah
3. Mengembangkan motif atau potensi-potensi
4. Mengembangkan keberhasilan persepsi diri
orang tua secara realistik dan sesuai dengan
anggota-anggota lain
PENYEBAB KESULITAN KONSELOR
UNTUK MENANGANI KELUARGA
SEBAGAI SISTEM
1. Orang tua merasa bahwa urusan anak
(perilakunya) adalah tanggung jawab orang tua
2. Terasa gengsi keluarga akan turun jika
konselor keluarga menangani masalah anak
3. Kesukaran dalam teknik konseling yang sesuai
dengan kasus keluarga
lanjutan

4. Hambatan dalam pribadi konselor itu sendiri,


terutama pemula, hambatan tersebut sbb:
a. Ketidakstabilan emosi
b. Konselor memiliki sistem nilai yang
digunakannya untuk menilai klien
c. Konselor belum menguasai teori dan
teknik yang memadai
d. Tidak mempunyai motivasi untuk
berpastisipasi dalam konseling keluarga
(orang tua)
SEJARAH KONSELING KELUARGA
• Istilah konseling keluarga (family counseling)
sama dengan family therapy, tetapi sekarang
lebih dikenal dengan nama konseling keluarga.
• Perkembangan di Indonesia, tertutupi oleh
semaraknya perkembangan bimbingan dan
konseling di Sekolah.
• Kurangnya lulusan BK, pihak sekolah
mengambil kebijakan sendiri, dengan
menjadikan guru biasa menjadi guru BK.
TOKOH KONSELING KELUARGA
a. Virginia Satir.
1. Seorang psikiatris pekerja sosial
2. Mengembangkan pola2 komunikasi dalam
keluarga
3. Pemberian yang sangat besar adalah
kemampuan dalam menafsirkan maupun
mempraktiikanformula-formula secara
kompleks yang terungkap dalam berbagai
metodenya.
2. Jay Haley
a. Perjumpaan terapeutik ditandai olehh sitausi
yang paradoks, pengertian dan manajemen
dalam arah terapy yang efektif.
b. Mendefinisikan dan mengubah hirarki
keluarga yang dicapai melalui perjuangan
kekuatan terapeutik yang ditandai oleh seleksi
bertujuan dari terapis dan pelaksanaan strategi
interventif.
Lanjutan..........................
3. Selvadore minachin
menurutnya bahwa faktor-faktor yang penting
yang menentukan pola interaksi dalam
keluarga yaitu:
a. Struktur keluarga
b. Batas-batas wewenang anggota keluarga
c. Proses sistem keluarga
d. Pembangian tugas dalam keluarga
PERTUMBUHAN KONSELING KELUARGA

• Pertumbuhan tersebut pada:


1. Rentang masalah
2. Para Praktisi / pakar
3. Publikasi
4. Traening.
Rentang Masalah

Mengembangkan
Konkel bergerak sbg
teori2 ttg interaksi kel Memperkaya dan
studi dan menangani
dg berbagai masalah- restorasi mengenai
kasus2 scizophrenia
dan jga menangani masalah2 keluarga:
dan kenakalan remaja
masalah2 psikotik

Masalah Obat2 Sakit Ggn Penyesuaian Hb anak dg


kenakalan emosional perkawinan ortu
alkohol terlarang tubuh
Para Pakar / Praktisi
• !982. Terdapat 3 organisasi besar yang mewadahi para
profesional yaitu AAMFT, MFTNCF dan AFTA)
• AAMFT (American Association for Marital and Family
Therapy): yang terbesar dg 25% terrapis bergabung dan
pada tahun 1983 beranggota 10.300.
• The Marital and Family Therapy Section of National
(MFTNCF): yang tertua yang mengutamakan terhadap
kehidupan keluarga dan kualitasnya. Reorganisasi hal
berdasarkan minat tentang konseling perkawinan. Tahun
1984 jumlah anggota 900
• American Family Therapy Association (AFTA): termuda
dan terkecil. Didirikan pada tahun 1977 oleh kelompok “
family process” dan terdapat hanya 150 anggota, dan
berkembang menjadi 700 prefesional.
Publikasi
• 1958 Nathan Ackerman menerbitkan buku
pertama berjudul “ The Psychodynamics of
family Life.Berisi ttg diagnosis dan traetment
mengenai hubungan keluarga
• 1961 Done Jack bergabung dg Ackerman dan
menemukan “ Family Process” yang merupakan
jurnal ttg teori2 keluarga dan terapynya,
sehingga membuat semkain berkembang
• 1980 ada 400 judul buku
Traening

Th 1980 menjadi 175


Tahun 1953 latihan
pusat latihan di (AS dan
family training hanya di
Eropa), Kanada,
5 lokasi seluruh AS
Mexico, Australia

Antara th 1970-1980
Terdapat juga pusat2 tercatat 4.000
latihan di jurusan mahasiswa yg dilatih
psikoogim psikiatri dan ditambah kegiatan
social work seminar dan workshop,
jumlah 10.000
KLASIFIKASI KONSELING KELUARGA
Orientasi Praktis

Orientasi Teoritis

Pengelompokan Konselor

Tahun 80-an menuju konstruk


yang lebih luas
ORIENTASI PRAKTIS

1. 1960, menekankan bhawa kebenaran ttg


perilaku ttt diperoleh dari pelaksanaan proses
konseling di apangan
2. Orientasi Praktis disebut juga dg :Action
System hal ini dapat diketahui dari penerbitan
buku “ Family Process” , editor Jay Haley
(1962).
3. Terdapat 8 aliran dalam Orientasi Praktis
Aliran yang berorientasi praktis (HALEY)
1. The Dignified school of family therapy (aliran
yang menghargai martabat manusia)
a. Dipimpin oleh John Bell
b. Seorang konselor menimbang dg adil dan
memperhatikan sumber konflik dalam
keluarga dg cara memperhatikan (listening)
dan mengadakan musyawarah dg anggota
keluarga.
Lanjutan...............

2. The Dynamic Psichodynamic school of family


diagnosis.
a. Tokohnya Nathan Ackerman.
b. Menekankan kpd fungsi diagnostik
terhadap manusia individu anggota
keluarga, dan konselor berperan aktif
menemukan perbedaan-perbedaan di
antara anggota keluarga.
Lanjutan.........................

3. Chuck it and run


a. Dipimpin oleh Charles Fulweiler.
b. Berusaha merancang konflik diantara
anggota keluarga, kemudian setelah konflik
itu muncul maka terapis/konselor
meninggalkan ruang konseling, untuk
mengamati cara-cara mereka
menyelesaikan konflik, maka peristiwa itu
direkam atau diamati melalui kaca tembus
sebelah (one way mirros)
Lanjutan.......................

4. Great mother school


a. Dipimpin oleh Virginia Satir
b. Menekankan pada penerimaan
individu dan sikap para anggota
keluarga, dan mengusahakan
terciptanya hubungan yang saling
mempercayai di antara anggota.
Lanjutan
5. Eyebows school
a. R.D Laing
b. Diikuti oleh terapi-terapi Inggris
c. Kepedulian terhadap subyektivitas
anggota keluarga untuk kemudia
ditafsirkan terhadap kenyataan
keluarga.
d. Digunakan 2 orang terapis sebagai
pengamat dunia klien anggota
keluarga
Lanjutan......................

6. Brotherly love school, menekankan pada


kunjungan terapis (dalam tim) ke rumah klien.
Tim terdiri dari berbagai disiplin terkait.
7. Total pust in the tall country (Robert
Macgregor) dari Texas. Menurut aliran ini
tugas-tugas adalah amat penting bagi para
anggota keluarga.
8. Hospital The Whole damn Maelstrom (Haley),
menjelaskan eksperimen Bowen melalui
hospitalisasi seluruh anggota keluarga yang
salah satu anggota mengalami schizophrenia.
Gaya Kepribadian Konselor
Berorientasi Praktis

Gaya Gaya
Konduktor Kreator
Gaya Kepribadian Konselor Berorientasi
Praktis
1. Gaya Konduktor
a. Kepribadian: hebat, giat, dapat menguasai audience,
sehingga mereka terpana.
b. Sikap: tegas, mengkritik, mempunyai nilai-nilai dan
tujuan yang dijelaskan dan menghendaki anggota
keluarga untuk mengadopsinya.
c. Terkadang ada yang mengkritik dg sadis, manipulatif,
pamer dan tidak sensitif berada dalam situasi
mengomandoi secara penuh.
d. Sistem terapeutik ditandai oleh dominasi pribadi terapis.
e. Terapis cenderung memfokuskan segi senior dalam
hirarki keluarga.
Gaya kreator
• Kepribadian koselorcenderung tidak menguasai,
menggunakan taktik secara dinamika kelompok di
keluarga
• Terapis dengan taktinya menggunakan sindiran
yang sering dikutip dari tulisan2 di koran/majalah
ttg bahaya nggota keluarga yang berantakan,
tenggelam,kacau dan lain2
• Terapis mempunyai tujuan dan nilai2, tetapi tidak
dipaksakan kepada keluarga dan hanya lebih
bersifat agenda rahasia konseling
2 Macam Gaya Konselor
Kreator
Berdasarkan Sistem:
1. kel yg mengamati dan berespon thd pola2 pengaruh
interpersonal dan aturan2 yg mengatur pengaruh tsb.
2. Mengabaikan masalah-masalah fungsi inrapsikis, individual
dan motivasi

Analyst (Psikoanalis):
1. terapis yang memperhatikan proses intrapsikis atau tradisi
psikodinamika.
2. Menekankan pada kasus secara individual setta
kepribadiannya terhadap proses internal pada setiap anggota
keluarga
3. Menggunakan prosedur diagnosis dan syarat-syarat (terms)
ORIENTASI TEORITIS
• Sampai tahun 1970an banyak konselor keluarga masih berbeda
asumsi dalam hal konsleing keluarga, karena masih berbeda thd
observasi lapangan. Sehingga Natha Ackerman menyimpulkan
perlu adanya keasamaan asumsi teoritis dari semua praktik
lapangan konseling keluarga.
• Muncul dekade berkembangnya minta para pakar untuk
mengembangkan landasan teoritis yg dapat menjadi pemandu
bagi praktisi koseling keluarga
• Tahun 1970 muncul kelompok bagi peningkatan psikiatri (the
Group for Psychology/GAP)
• Penelitian GAP terhadap 300 responden terapis/konselor yang
menghadiri konferensi The American Orthapsychiatric
Association (AOA) tahun 1966
Lanjutan:Orientasi Teoritis
Dari penelitian GAP menemukan beberapa
hal sebagai berikut
a. Para konselor sangat mewarnai praktek
b. Belief dan action
c. Para praktisi dipengaruhi oleh tokoh2 yang kuat
(Virginia satir, jackson, Nathan Ackerman, Jay
Haley dan Bowen)
d. Para praktisi dipengaruhi kondisi geografisnya
masing-masing.
e. Kerangka teori ada 6 aliran (psychodynamic,
Behavioral, Learning, Small Group, Family Sistem
Theory, dan Exixtential.
Lanjutan..................
• Dari enam aliran, maka 2 alirang yang
menguasai:
1. Psychodynamic: fokus pada kepercayaan
tentang dinamika kepribadian anggota
keluarga. (Dinamakan teori A)
2. Teori sistem dalam keluarga: fokus analisisnya
pada dinamika hubungan interpesonal dari
anggota keluarga secara sistematik
(dinamakan teori Z
Rentangan posisi kedua kelompok konselor dalam bentuk sisi
dikholomus, sehingga ditengah rentangan itu berdiri konselor
eklektik dengan kode M

A -------------------------------------- M ------------------------------------------- Z

- Teori sistem keluarga


- Psikodimika -Eklektik - Fookus terhadap
- Diagnostik -Validitas yang sama keseluruhan sistem
terhadap A dan Z dalam keluarga baik
dalam perubahan
maupun dalam
patologis
- Masalah dipandang
- Pengumpulan - Menggunakan sebagai gejala sosial
Informasi Gabungan A+Z atau interpersonal dari
terhadap masing- masing-masing dalam anggota keluarga yang
masing anggota teratment maladaftif
keluarga
Berdasarkan pengamatan GAP tentang posisi ketiga
kelompok konselor tersebut, maka terdapat 7 dimensi
praktik terapeutik dalam konseling keluarga
Konselor Adanya Adanya
memandang penafsiran thd prosedur
konkel sbg affect (sikap, operasonal
metode /konsep perasaan) dalam konseling

Konselor
Pasien dianggap
berperan dalam
sbg fokus
prosedur
treatment/tidak
diagnostik

Kepentingan Menggunakan
relatif thd prosedur
sajarah pasien diagnostik
3. Pengelompokan Konselor (A-Z)
a. Pengelompokan Konselor A menurut Guerin
1976: Individual, Kelompok, Achermanian dan
Experiential
b. Kelompok Z (berorientasi sistem)
• Fokus terapeutik yaitu pertumbuhan
• Derajat optimisme untuk melunakkan
perilaku manusia
• Tipe pendidikan yang ditekankan.
4. Tahun 80-an menuju Konstruk yang lebih
luas
• Ditandai adanya pengorganisasian dalam konseling
keluarga dan bermunculan literatur penunjang.
• Beberapa perbandingan 2 pendekatan dalam konseling
keluarga menurut Jones yaitu:
a. Integratif ( Ackerman)
b. Psikoanalitik ( Farmo, Steirlin, Grotjan)
c. Bowenian (Bowen)
d. Sytruktural (Minuchin)
e. Interaksional (Jackson, Watslawick, Haley, Satir)
f. Social Network (Speck, Attinev, Rueveni)
g. Behavioral (Patterson)
PERBANDINGAN 7 PENDEKATAN
TERAPI KELUARGA TEMPAT KEMACETAN DLM
SEBAGAI PATOLOGI FUNGSI
SISTEM KELUARGA
Integratif No Bobot sama thd Ketakstabilan dan
Internal & kekakuan hubungan
Eksternal keluarga
Psyhoanalytic Sistem Psikologis Penekanan pada Pengambilan figur ortu
internal ke dalam diri
Struktural Suatu sistem Penekanan pada Menjaring atau
struktural eksternal mengikat lingkungan
treansaksional keluarga
Interaksional Sistem Pendekatan pada Kemenduaan aturan
komunikasi P 1 eksternal keluarga tentang
hubungan keluarga
Lanjutan: PERBANDINGAN 7 PENDEKATAN

TERAPI KELUARGA TEMPAT KEMACETAN DLM


SEBAGAI PATOLOGI FUNGSI
SISTEM KELUARGA
Bowen Perasaan dan Internal Pengembangan figur
sistem hubungan orang tua ke dalam diri
Social ? Eksternal Hilangnya kepercayaan
network diri dalam jaringan
sosial keluarga
Behavioral Sistem p1 yang Hanya Eksternal Belajar yang salah suai
saling berpautan

Anda mungkin juga menyukai