Makalah
Disusun Oleh:
Puji dan syukur dipanjatkan hanya pada Yang Maha Sempurna Allah SWT, karena atas rahmat dan
ridho-Nya penyusunan makalah yang berjudul “The Structural Family Therapy” yang di susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling Keluarga dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan, sehingga saran dari rekan-
rekan sangat di butuhkan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga dapat memberi kontribusi dan manfaat dari segi
wawasan keilmuan bagi mahasiswa khususnya dan bagi bidang Bimbingan dan Konseling pada
umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga memiliki arti khusus dan arti umum. Secara khusus, keluarga adalah
suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa (biasanya
berlainan jenis) yang hidup bersama dengan atau tanpa anak – anak. Berdasar pengertian
ini, Pujosuwarno (1994) berpendapat ada empat unsur penting dalam keluarga, yaitu: a)
keluarga adalah persekutuan hidup antara pria dan wanita yang paling mendasar dan
terkecil, b) persekutuan hidup ini paling sedikit terdiri dari dua orang dewasa yang
berlawanan jenis, c) persekutuan terbentuk berdasar atas ikatan darah, perkawinan atau
adopsi, d) adakalanya keluarga hanya terdiri dari laki – laki dan perempuan dewasa saja
tanpa anak – anak atau dengan anak – anak. Secara umum, keluarga adalah institusi
sosial yang paling dasar. Sejak kecil seorang anak mendapatkan pendidikan dasar sejak
awal yakni dari keluarga, dengan arti bahwa madrasah pertama seorang anak adalah
keluarga itu sendiri. Sehingga diharapkan ketika berangsur dewasa seorang anak ini
dapat menyadari dan mempercayai dirinya adalah salah satu dari bagian keluarga.
Kepercayaan ini yang diharapkan untuk dimiliki oleh seluruh anggota keluarga agar
dapat memposisikan dirinya sesuai dengan kepercayaannya dengan dirinya maupun
dengan anggota keluarganya sebagai sebuah keluarga. Apabila kepercayaan ini kuat
dalam diri seluruh anggota keluarga maka keluarga tersebut akan dapat saling
mempercayai dan dan terindah dari miskomunikasi karena ketidakpercayaan antara satu
sama yang lain.
Kepercayaan antar anggota keluarga diharapkan dapat membentuk kehidupan
dalam keluarga terutama orang tua kepada anak-anak maupun anak anak kepada orang
tuanya maupun kepada saudaranya. Hal ini perlu ditumbuhkan dalam diri sesama
anggota keluarganya, misal contohnya seorang adik menyadari kepercayaannya bahwa
dia adalah seorang adik dan dia juga sebagai seorang anak sehingga dengan kepercayaan
itu dia dapat bersifat dan bersikap layaknya seorang adik maupun layaknya seorang
anak. Akan tetapi terkadang tidak semua anggota keluarga dapat memiliki kepercayaan
yang sesuai dengan posisinya dalam keluarga tersebut, dengan contoh seorang adik
perempuan yang merasa dibedakan kelakuannya dari kakak laki-lakinya sehingga dia
harus berjuang lebih kuat dan lebih keras dibandingkan dengan yang lain agar
mendapatkan kepercayaan dari orang tuanya, akan tetapi dalam hal ini adik tersebut
tidak mempercayai bahwa kakaknya adalah seorang kakaknya dia menganggap dan dia
mau percaya bahwa kakaknya ini adalah seorang saingan bagi dirinya. Hal tersebut
menyebabkan kurangnya kepercayaan dalam sama anggota keluarganya dan hal ini
memerlukan terapi, salah satu terapi yang dapat digunakan yakni Terapi Keluarga Milan
dimana pada terapi ini akan ditekankan berkali-kali mengenai kepercayaannya apakah
keluarga ini memiliki relasi atau hubungan antara satu dengan yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebaai berikut:
1. Bagaimana sejarah dan tokoh dari Teori keluarga Millan?
2. Bagaimana konsep Teori Keluarga Millan?
3. Bagaimana Sesi Keluarga Struktural
4.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah agar pembaca mengetahui dan memahami
tentang Teori Keluarga Milan Terapi serta dapat menambah wawasan tentang teori terapi
Keluarga Milan.
D.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Keluarga dalam Milan Theory disebut sebagai rule-government system. Penekanan pada
komunikasi yang structural dan hirarkis sangat penting disini. Dalam konsep tearpi, Teori
Milan menitikberatkan keterlibatan semua anggota keluarga. Smentara proses terapinya
sangat menekankan pada perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
- Irene Goldenberg, Mark Stanton and Herbert Goldenber, 2017, Family Therapy: An
Overview, Ninth Edition, Lumina Datamatics, Inc
- Alan Carr, 2006, FAMILY THERAPY Concepts, Process and Practice - Second
Edition, John Wiley & Sons Ltd
- Robert F Massey. 1985. Paradox, Double Binding, and Counterparadox: A
Transactional Analysis Perspective (A Response to Price). Transactional Analysis
Journal
-