Anda di halaman 1dari 34

H

A N
A L A
S I N
A W .I
-M KA H
AH R I . ,M

AL P E . P S
S
A AM R
I . S

M AL A
ST
D SU
L
.
R
D
1. PERSELINGKUHAN
Aghan (dalam Sarwono dkk, 2009) Perselingkuhan
adalah keterlibatan seksual dengan orang lain
yang bukan merupakan pasangan primernya
Poerwodarminto (2002), : perbuatan tidak berterus
terang, tidak jujur, menyembunyikan sesuatu
untuk kepentingan sendiri, curang, serong.
Lawson (2000) : suami dapat dimulai dari pergi
bersama seseorang yang bukan istrinya.
PENYEBAB TERJADINYA
PERSELINGKUHAN
Merasakan kekosongan
ketidakpuasan emosional dalam Problem pribadi di
dalam kehidupan kehidupan pasangan masa lalu
perkawinan tersebut

Kebutuhan untuk
mencari variasi Sulit untuk menolak
dalam kehidupan “godaan”
seksual
LANJUTAN: PENYEBAB TERJADINYA
PERSELINGKUHAN

Marah terhadap
pasangan

Dorongan untuk
Tidak lagi bisa
membuat pasangan
mencintai pasangan
menjadi cemburu

Seringnya hidup Kecanduan alkohol


berpisah lokasi atau pun obat-obatan
Sarwono dkk (2009) mengatakan bahwa
alasan seseorang melakukan perselingkuhan,
yaitu variasi seksual, untuk kesenangan,
companionship dengan wanita lain, kepuasan
akan tantangan, merasa tertarik kepada
wanita yang labih muda, memanfaatkan
kesempatan yang ada, keinginan melanggar
sesuatu yang dilarang, kebosanan akan
pernikahan, istri tidak lagi menarik secara
fisik (tidak lagi memiliki daya tarik seksual),
ingin menyakiti istri, istri menjadi gemuk,
istri terlalu fokus pada anak, dan untuk
mendapatkan pengalaman romantis.
Hawari • Penyebab perselingkuhan adalah kurangnya
(dalam perhatian istri terhadap suami, istri terlalu sibuk
Sarwono bekerja, istri terlalu sibuk oleh kegiatan di luar
dkk, rumah, kurang mengurus suami karena waktu istri
habis untuk mengurus rumah dan anak-anak
2009)

• Alasan untuk melakukan perselingkuhan


Then (dalam adalah sebagai pelarian karena
Sarwono pernikahannya tidak bahagia ataupun untuk
dkk, 2009) mendapatkan cinta

Satidarma, • Perbedaan kelas sosial, agama, kebiasaan,


dalam ketidaksiapan dalam menerima perbedaan
Sarwono dan keunikan masing-masing juga dapat
dijadikan alasan untuk melakukan
dkk, 2009). perselingkuhan (
TANDA-TANDA PERSELINGKUHAN
MOORE (2005)

Terlalu
mendetail ketika
Secara Fisik Menjadi defensif
memberikan
alasan

Seks, terlalu Kwitansi,


banyak, kurang rekening bank, Perhatian yang
atau berhenti dan tagihan berlebihan
sama sekali kartu kredit

Membicarakan
Tagihan telepon
Menjaga telepon orang tertentu
genggam yang
genggam secara
meningkat
berlebihan
LANJUTAN: TANDA-TANDA PERSELINGKUHAN
MOORE (2005)

Nomor pin dan


password Perjalanan bisnis
Memutuskan telepon
dan pesan aneh dari
orang yang tidak
dikenal
Gangguan tidur ) Peralatan seks
KOMPONEN PERSELINGKUHAN

Keintiman
Kerahasiaan
emosional

Ketertarikan
seksual
Tipe perselingkuhan berdasarkan kadar
keterlibatan emosional peselingkuh (subotnik &
harris, dalam ginanjar, 2009)

Romanti Long
Serial
Fling c love term
affair
affair affair
2. KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA
Pengertian kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
dalam UU N0. 23/2004 pasal 1:

Perbuatan terhadap seseorang terutama


perempuan, yang berakibat timbulnya:
penderitaan fisik,
seksual,
psikologis,
penelantaran rumah tangga
ancaman, pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan
PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA
DILAKSANAKAN BERDASARKAN ATAS:
1. Penghormatan hak azazi manusia
2. Keadilan dan kesetaraan gender
3. Nondiskriminasi
4. Perlindungan korban

Penghapusan KdRT bertujuan untuk


• Mencegah segala bentuk KdRT
• Melindungi korban KdRT
• Menindak pelaku KdRT
• Memelihara keutuhan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera
Siklus Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Dalam konflik KDRT
ada tahap minta maaf
dan bulan madu, Konflik Kekerasan
meski kmd
konflik lagi..
HARAPAN
CINTA
TEROR

Bulan Minta
madu maaf
RUMAH TANGGA ADALAH (PSL 2AYAT 1)
Suami, isteri, dan anak (termasuk anak angkat dan
anak tiri);
Orang-orang yang berhubungan keluarga karena
hubungan darah, perkawinan, persusuan,
pengasuhan, dan perwalian, yang menetap
dalam rumah tangga (mertua, menantu, ipar
dan besan);
Pekerja Rumah Tangga yang
menetap di rumah
BENTUK-BENTUK KEKERASAN
Kekerasan fisik (Pasal 6) adalah
perbuatan yang mengakibatkan
rasa sakit, jatuh sakit atau luka
berat.
Kekerasan psikis (Pasal 7) adalah
perbuatan yang mengakibatkan
ketakutan, hilangnya rasa
percaya diri, hilangnya
kemampuan bertindak, rasa
tidak berdaya, dan/atau
penderitaan psikis berat pada
seseorang.
BENTUK-BENTUK KEKERASAN
 Kekerasan Seksual (Pasal 8) meliputi,
pemaksaan hubungan seksual yang
dilakukan terhadap orang yang
menetap dalam lingkup rumah tangga
tersebut;
Pemaksaan hubungan seksual terhadap
salah seorang dalam lingkup rumah
tangganya dengan orang lain untuk
tujuan komersial dan/atau tujuan
tertentu.
BENTUK-BENTUK KEKERASAN
Penelantaran Rumah Tangga (ps.9)

Seseorang yang menelantarkan


orang dalam rumah tangganya,
padahal menurut hukum atau
persetujuan atau perjanjian
ia wajib memberikan kehidupan,
perawatan, atau pemeliharaan
kepada orang tersebut.
KEWAJIBAN MASYARAKAT DALAM UPAYA
PENANGGULANGAN KDRT (PS. 15)
SETIAP ORANG YANG MENDENGAR,
MELIHAT, ATAU MENGETAHUI TERJADINYA
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA WAJIB
:
a. Mencegah berlangsungnya tindak pidana;
b. Memberikan perlindungan kepada korban;
c. Memberikan pertolongan darurat; dan
d. Membantu pengajuan penetapan perlindungan.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA

Faktor Individu perempuan

Faktor Pasangan

Faktor Ekonomi

Faktor Sosial Budaya


STRATEGI MENJALANI RUMAH
TANGGA AGAR TERHINDAR DARI
KEKERASAN
Menjalin Komunikasi yang baik

Jauhi kebiasaan yang melanggar


norma

Peduli dengan lingkungan sekitar

Bergaul dengan orang positif


LANJUTAN: STRATEGI MENJALANI RUMAH
TANGGA AGAR TERHINDAR DARI KEKERASAN
Solusi untuk meminimalisir Kekerasan Terhadap Anaka Dalam Keluarga
1.mempelajari / menambah wawasan islam dan mengamalkannya,
2. mempelajari dan mengamalkan akhlak alkarimah,
3. banyak bergaul dengan orang yang saleh dan salehah,
4. melakukan pengendalian diri,
5. pendekatan psikologis,
6. intensitas pendidikan
Sanksi Hukum Bagi Pelaku
KDRT (Pasal 45-55)
No. Keterangan Pidana Denda

1 Kekerasan fisik Paling lama 5 Paling Banyak


tahun Rp15.000.000
2 Luka berat Paling lama 10 Paling banyak
tahun Rp30.000.000
3 Korban meninggal Paling lama 15 Paling banyak
tahun Rp45.000.000
4 Kekerasan psikis Paling lama 3 Paling banyak
tahun Rp9.000.000
5 Penyakit yg Paling lama 4 Paling banyak
menggangu bulan Rp5.000.000
kegiatan sehari-hari
No. Keterangan Pidana Denda
9 Luka permanen, Paling Paling sedikit
gangguan jiwa, singkat 5 th Rp25.000.000
keguguran, tidak & paling lama dan paling
berfungsinya alat 20th banyak
reproduksi Rp500.000.000
10 Menelantarkan Paling lama Paling banyak
orang lain 3 tahun Rp15.000.000
Berdasarkan Pasal 10 UU No. 23 Tahun 2004,
korban KDRT berhak mendapatkan:

a. Perlindungan dari pihak keluarga, kepolisian,


kejaksaan, pengadilan, advokat, lembaga sosial, atau
pihak lainnya;

b. Pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis;

c. Penanganan secara khusus berkaitan dengan


kerahasiaan korban;

d. Pendampingan oleh pekerja sosial dan bantuan hukum;

e. Pelayanan bimbingan rohani.

25
PERCERAIAN
• Perceraian menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti perihal berceraiantara suami dan
istri, yangkata “bercerai” itu sendiri artinya
“menjatuhkan talak atau memutuskan hubungan
sebagai suami isteri.”
• KUH Perdata Pasal207 perceraian merupakan
penghapusan perkawinan dengan putusan hakim,
atas tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan
itu berdasarkan alasan-alasan yang tersebut dalam
Undang-Undang.
DEFINISI PERCERAIAN DALAM ISLAM

• Dahlan Ihdami, talakberarti melepaskan


ikatan, yaitu putusnya ikatan perkawinan
dengan ucapan lafadz yang khusus seperti
talak dan kinayah (sindiran) dengan niat
talak.
• Sayyid Sabiq, talakdiambil dari kata itlak
artinya melepaskan atau meninggalkan.
UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1974

• sebagai dasar hukum dalam masalah


perceraian diperjelas dengan pengesahan
Pasal14 sampai dengan Pasal36 dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 1975, dalam hal ini tentang
pelaksanaan perceraian yang termuat pada
Undang-Undang1974. Adapun masalah
perceraian dalam kitab Undang-
Undanghukum perdata termuat pada
Pasal199.
Pasal 38: Perkawinan dapat putus karena: a. Kematian, b.
Perceraian dan c. atas keputusan Pengadilan
Pasal 39
1)Perceraian hanya dapat dilakukan di depan Sidang Pengadilan
setelah Pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak
berhasil mendamaikan kedua belah pihak,
2)Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan bahwa
antara suami istri itu tidak akan dapat rukun sebagai suami
isteri,
3)Tata cara perceraian di depan sidang Pengadilan diatur dalam
peraturan perundangan tersebut
Pasal 401)Gugatan perceraian diajukan kepada Pengadilan.2)Tata
cara mengajukan gugatan tersebut pada ayatPasal ini diatur
dalam peraturan perundangan tersendiri.
Pasal 41:
Akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah,
a) Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-
anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak, bilamana ada perselisihan
mengenai penguasaan hak terhadap anak-anak, Pengadilan memberi keputusan.,
b) Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan
yang diperlukan anak itu, bilaman bapak dalam kenyataannya tidak dapat
memberi kewajiban tersebut pengadilan dapat menentukan bahwa ikut memikul
biaya tersebut.

Pasal 199 KUHP:


1) Karena kematian,
2) Karena keadaan tidak hadir si suami atausi istri, selama sepuluh tahun diikuti
dengan perkawinan baru istrinya/suaminya,
3) Karena putusan hakim setelah ada perpisahan meja dan ranjang dan pembukuan
pernyataan bubarnya perkawinan dalam putusan itu dalam register catatan sipil
atau BS (Burgerlijk Stan),
4) Karena perceraian.
UU NO 1 TAHUN 1974

perceraian dapat terjadi dengan alasan Pasal191)


1. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk,
pemadat, penjudi dan lain sebagainya yang sulit
disembuhkan.
2. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2
tahun berturut-berturut tanpa izin pihak lain dan tanpa
alasan yang sah atau karena hal lain di luar
kemampuannya.
3. Salah satu pihak mendapatkan hukuman penjara 5
(lima) tahun atau hukuman yang lebih berat setelah
perkawinan berlangsung.
LANJUTAN:

4. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau


penganiayaan berat yang membahayakan pihak
lain.
5. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau
penyakit dengan akibat tidak dapat
menjalankan kewajibannya sebagai suami istri.
6. Antara suami istri terus menerus terjadi
perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada
harapanakan hidup rukun lagi dalam rumah
tangga.
Kompilasi Hukum Islam Pasal116,
menambahkan 2 alasan lagi
Pasal19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
1975 tentang Peraturan Pelaksana Undang-
UndangPerkawinanNomor 1 Tahun 1974diatas:
Pasal116
7. Suami melanggar Ta‟lik Talak.
8. Peralihan agama atau Murtad yang
menyebabkan ketidakrukunan dalam rumah
tangga.
CERAI GUGAT DALAM LINGKUNGAN
PENGADILAN AGAMA

1. Fasakh,atau batal yaitu rusaknya hukum yang ditetapkan terhadap


suatu amalan seseorang, karena tidak memenuhi syara‟
2. Syiqaq,menurut bahasa berarti perselisihan atau retak. Sedangkan
menurut istilah syiqaq berarti krisis memuncak yang terjadi antara
suami-isteri sedemikian rupa, sehingga antara suami isteri terjadi
pertentangan pendapat dan pertengkaran, menjadi dua pihak yang
tidak mungkin dipertemukan dan kedua belah pihak tidak dapat
mengatasinya.
3. Khulu‟,pengertian Khulu‟ menurut bahasa, kata khulu‟dibaca
dhomah huruf khayang bertiitik dan sukun lam dari kata khila‟
dengan dibaca fathah artinya naza‟ (mencabut), karena masing-
masing dari suami istri mencabut pakaian yang lain

Anda mungkin juga menyukai