“
Seksual Di Lingkungan Perguruan Tinggi
1. Perkosaan
2. Perbuatan cabul
3. Persetubuhan terhadap anak, perbuatan cabul terhadap anak dan/atau eksploitasi seksual terhadap anak
4. Perbuatan melanggar kesusilaan yang bertentangan dengan kehendak korban
5. Pornografi yang melibatkan anak atau pornografi yang secara eksplisit memuat kekerasan dan eksploitasi
seksual
6. Pemaksaan pelacuran
7. Tindak pidana perdagangan orang yang ditujukan untuk eksploitasi seksual
8. Kekerasan seksual dalam lingkup rumah tangga
9. Tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya merupakan Tindak Pidana Kekerasan Seksual,
dan
10. Tindak pidana lain yang dinyatakan secara tegas sebagai Tindak Pidana Kekerasan Seksual sebagaimana
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENYEBAB KEKERASAN SEKSUAL MARAK
TERJADI
STUDI KASUS 2 : Klien mendapatkan pelecehan seksual dari atasan tempat kerjanya. Atasan
yang melakukan perbuatan ini ialah teman dari ibunya. Karena tidak kuat dengan segala
tekanan yang datang padanya, klien ini memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada
ibunya. Namun ibu klien tidak mempercayai ceritanya, dan menganggap klien telah
berhalusinasi.
STUDI KASUS 3 : Klien mempunyai keluarga yang bercerai. Semenjak perceraian orang tuanya,
ibu klien sering melakukan hubungan seksual dengan pria seusianya. Hal itu membuat klien
kecewa dengan perilaku orang tuanya. Bahkan klien juga sempat diajak untuk melakukan hal
yang sama dengan ibunya tersebut. Bagaimanakah cara konselor untuk menangani kasus
tersebut
SHARING SESSION DAN KESIMPULAN
An-nisa, W. (2021). Gambaran Psikososial pada Remaja Korban Kekerasan Seksual. Socio Humanus,
3(1), 162-169.
Novianty, L., Suryani, S., & Sriati, A. (2015). Analisis dukungan psikososial yang dibutuhkan keluarga
dengan anak yang mengalami kekerasan seksual. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 3(3).
MNRini, R. (2020). Dampak Psikologis Jangka Panjang Kekerasan Seksual Anak (Komparasi Faktor:
Pelaku, Tipe, Cara, Keterbukaan Dan Dukungan Sosial). IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial
Dan Humaniora, 4(3), 1-12.
Santrock, J. W. (2002). Life-span Development jilid 2. Jakarta: Erlangga.Santrock, J. W. (2012).
Perkembangan masa hidup: edisi ketigabelas, jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2014). Health psychology: Biopsychosocial interactions.
John Wiley & Sons. Sarafino, E. P. (2006). Health Psychology : Biopsychosocial Interactions. Fifth
Edition.
Taylor, Shelley E. (2012). Health psychology. 8th. ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.