Pelecehan Seksual
GURU PEMBIMBING
Ibu Eka Apriliani Sp.d
DISUSUN OLEH
Luna putri Indita
Niken Dwi Savira
Fharel Nicky Rasya
Diajeng Lintang Maheswari
Muhammad Zahran Fadilla
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena karunia-Nya, penulis dan teman-
teman sekelompok dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas Sosiologi. Pada
kesempatan kali ini, izinkan kami selaku kelompok 6 untuk menjelaskan tentang isi proyek
kami. Tema yang akan kami bawakan dengan judul “PELECEHAN SEKSUAL".
Laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, yakni Ibu Eka Apriliani serta teman-teman dari kelompok 6
yang menuangkan ide-nya mengenai topik makalah kali ini. untuk itu, kami mengucapkan
terima kasih atas segala bantuannya dalam berbagai bentuk hingga
makalah ini dapat terselesaikan dan sampai ke tangan pembaca. Semoga laporan makalah ini,
bisa diterima sebagai ide atau gagasan untuk bisa Mengedukasi dan memperkenalkan upaya
pencegahan tindakan pelecehan seksual.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelecehan seksual merupakan permasalahan serius yang dihadapi oleh banyak
individu, terutama perempuan, di berbagai lapisan masyarakat. Data menunjukkan bahwa
pelecehan seksual dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pemerkosaan, catcalling,
dan eksploitasi seksual. Hal ini memberikan dampak negatif terhadap kesejahteraan
korban, baik secara fisik maupun psikologis.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
ISI
1. Pemerkosaan
Pemerkosaan adalah segala bentuk pemaksaan hubungan seksual yang dapat
mengakibatkan kerugian fisik, trauma emosional dan psikologis terhadap
korbannya . Pemerkosaan ini jenis serangan seksual yang biasanya melibatkan
hubungan seksual atau bentuk penetrasi seksual lainnya yang dilakukan terhadap
seseorang, yang bersifat nonkonsensual atau tanpa persetujuan seksual dari orang
tersebut. Perbuatan tersebut dapat dilakukan dengan kekerasan fisik, pemaksaan,
penyalahgunaan wewenang, atau terhadap orang yang tidak mampu memberikan
persetujuan yang sah, seperti orang yang tidak sadarkan diri, lumpuh, tunagrahita,
atau di bawah umur yang sah untuk menyetujui.Meskipun terdapat beberapa
perbedaan, istilah "pemerkosaan" terkadang digunakan bergantian dengan istilah
kekerasan seksual.
2. Catcalling
catcalling adalah penggunaan kata-kata yang tidak senonoh, ekspresi secara verbal
dan non verbal yang kejadiannya terjadi di tempat umum atau publik.Catcalling
juga berarti melakukan hal-hal yang mengarah berbau seksual kepada orang yang
lewat di jalanan atau berada di tempat umum dan membuat orang yang
bersangkutan merasa tidak nyaman atau terancam.Sebanyak 71% perempuan
pernah mengalami catcalling dan 53% di antaranya mendapatkan pelecehan secara
fisik.Tidak jarang korban catcalling juga adalah laki-laki. Namun, korban
catcalling yang paling umum adalah perempuan.
3. Eksploitasi seksual
Eksploitasi yaitu tindakan dengan atau tanpa persetujuan korban yang
meliputi tidak terbatas pada pelacuran, kerja atau pelayanan paksa, perbudakan
atau
praktik serupa perbudakan penindasan, pemerasan, pemanfatatan fisik, seksual,
organ reproduksi, atau secara melawan hukum atau transplantasi organ dan atau
jaringan tubuh atau memanfaatkan tenaga atau kemampuan seseorang oleh pihak
lain untuk mendapatkan keuntungan baik materil maupun immateriil.
Salah satu tindakan eksploitasi ialah eksploitasi seksual anak yang
didefinisikan sebagai kegiatan yang melibatkan anak laki-laki maupun
perempuan,
demi uang, kesenangan satu pihak, keuntungan atau pertimbangan lain atau karena
paksaan atau pengaruh orang dewasa, oknum, sindikat atau kelompok, terkait
dengan hubungan seksual atau perilaku yang menimbulkan birahi
2. Komentar yang berkonotasi seks atau kata-kata yang melecehkan harga diri, nama
baik, atau pencemaran nama baik.
1. (mencegah)
a) Jangan percaya penuh
Sebagai makhluk sosial, manusia saling membutuhkan satu sama lain.
Akan tetapi, bukan berarti kamu bisa menaruh rasa percaya sepenuhnya,
apalagi terhadap orang yang baru ditemui.
Jadi, untuk menghindari pelecehan seksual, akan lebih baik bila kamu
sedikit menjaga jarak dengan mereka yang bukan anggota keluarga atau
kerabat yang benar-benar dekat.
2. (penanggulangan)