Anda di halaman 1dari 8

UPAYA MENANGGAPI KEKERASAN

SEKSUAL DI PERGURUAN TINGGI

Abstrak

Kekerasan seksual di perguruan tinggi adalah masalah


serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera. Upaya
menanggapi kekerasan seksual di perguruan tinggi mencakup
langkah-langkah seperti pendidikan dan kesadaran,
pengembangan kebijakan institusi yang jelas, pelatihan untuk
staf dan mahasiswa, dukungan korban, pengawasan,
penegakan hukum, advokasi, dan perubahan budaya kampus.

Tujuan utama dari upaya ini adalah melindungi korban,


mencegah kekerasan seksual, dan membangun lingkungan
kampus yang aman dan mendukung. Upaya ini harus bersifat
berkelanjutan dan melibatkan semua pihak di perguruan tinggi
untuk mengatasi masalah ini secara efektif dan menyeluruh.

Pendahuluan

Kekerasan seksual adalah segala aktivitas yang mencakup


aktivitas seksual yang dilakukan secara paksa oleh seseorang
terhadap orang lain. Kekerasan seksual mencakup
penggunaan atau keterlibatan orang lain. Untuk tujuan
komersial dalam aktivitas seksual, meminta atau memaksa
seseorang untuk melakukan aktivitas seksual, partisipasi
seseorang dalam media penyiaran dan prostitusi anak
(UNICEF, 2014).

Komnas Perempuan (2020) mencatat dalam 12 tahun


kekerasan terhadap perempuan meningkat sebesar 792%.
Pada Catahu terakhir (2022), dilaporkan 338.496 kasus
kekerasan terhadap perempuan dan 4.660 kasus kekerasan
seksual. Berdasarkan data ini, sekolah menduduki peringkat
pertama dengan 27% pelaporan. Tentu saja data-data tersebut
merupakan data gunung es karena hanya mencatat orang-
orang yang melaporkannya. Laporan WHO (2022)
menunjukkan 9 dari 10 korban kekerasan seksual tidak
melaporkannya. Artinya, jika laporan WHO digunakan dalam
konteks Indonesia, jumlah kasus kekerasan seksual bisa
mencapai 10 kali lipat dari jumlah yang dilaporkan saat ini.

Kekerasan seksual terhadap laki-laki sering terjadi, pada


tahun 2020 terdapat kasus yang membuat sudut pandang
public terbuka, yaitu kasus Reyhard Sinaga di mana terdapat
48 korban laki-laki dan diduga melakukan 159 kasus perkosaan
dan serangan seksual di Inggris.

Pembahasan

Berdasarkan jenisnya, kekerasan seksual dapat


digolongkan berdasarkan cara melakukannya, yaitu:

1. Nonfisik

Pelecehan seksual nonfisik yang dilakukan dengan


mengucapkan kata-kata bernuansa seksual yang tidak
patut dan mengarah pada seksualitas dengan tujuan
merendahkan dan mempermalukan.

2. Fisik
Pelecehan seksual secara fisik adalah kekerasan yang
dilakukan secara langsung yaitu dengan melakukan
tindakan fisik seperti menyentuh dan lainnya.
3. Media sosial

Perilaku yang termasuk ke dalam golongan tindakan


pelecehan seksual di media sosial, diantaranya sebagai
berikut: Cyber Stalking adalah perbuatan menguntit
menggunakan internet, email, atau pesan online. Cyber
Harassment adalah perilaku pelecehan yang menciptakan
lingkungan mengintimidasi, bermusuhan, atau
menyinggung.

Selain pemerkosaan, perbuatan-perbuatan di bawah ini


termasuk kekerasan seksual. Contoh bentuk kekerasan seksual
yaitu sebagai berikut :

a. Berperilaku atau mengutarakan ujaran yang


mendiskriminasi atau melecehkan penampilan fisik, tubuh
ataupun identitas gender orang lain (misal: lelucon seksis,
siulan, dan memandang bagian tubuh orang lain);
b. Menyentuh, mengusap, meraba, memegang, dan/atau
menggosokkan bagian tubuh pada area pribadi seseorang;
c. Mengirimkan lelucon, foto, video, audio atau materi lainnya
yang bernuansa seksual tanpa persetujuan penerimanya
dan/atau meskipun penerima materi sudah menegur pelaku;
d. Menguntit, mengambil, dan menyebarkan informasi pribadi
termasuk gambar seseorang tanpa persetujuan orang
tersebut;
e. Memberi hukuman atau perintah yang bernuansa seksual
kepada orang lain (seperti saat penerimaan siswa atau
mahasiswa baru, saat pembelajaran di kelas atau kuliah
jarak jauh, dalam pergaulan sehari-hari, dan sebagainya);
f. Mengintip orang yang sedang berpakaian;
g. Membuka pakaian seseorang tanpa izin orang tersebut;
h. Membujuk, menjanjikan, menawarkan sesuatu, atau
mengancam seseorang untuk melakukan transaksi atau
kegiatan seksual yang sudah tidak disetujui oleh orang
tersebut;
i. Memaksakan orang untuk melakukan aktivitas seksual atau
melakukan percobaan pemerkosaan; dan
j. Melakukan perbuatan lainnya yang merendahkan,
menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh,
dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan
relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau dapat
berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang
mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang
kesempatan melaksanakan pendidikan dengan aman dan
optimal.

Kasus kekerasan seksual yang terjadi di tahun 2023 ini,


terdiri dari beberapa karakteristik, diantaranya; Korban
Kekerasan seksual yang terjadi pada laki-laki sebesar 20% dan
perempuan 80%. Pelaku kekerasan seksual pada perempuan
sebanyak 10,4% dan laki-laki 89,6 %. Umur korban balita umur
0-5 tahun 7,4%, anak-anak 6-12 tahun 18%, remaja 13-17
tahun 32%, dewasa awal 18-24 tahun 11,5%, dewasa akhir 25-
44 tahun 25,8%, middle age 45-59 tahun 4,8%, Lansia 60 tahun
0,6%. Pelaku menurut Kelompok Umur balita umur 0-5 tahun
1,6%, anak-anak 6-12 tahun 2,2%, remaja 13-17 tahun 13,%,
dewasa awal 18-24 tahun 17,2%, dewasa akhir 25-44 tahun
47%, middle age 45-59 tahun 15,3%, Lansia 60 tahun 3,1%.
Korban Menurut Status Usia Dewasa 42,6% dan Anak 57,4%,
6. Pelaku Menurut Status Usia Dewasa 82,7% dan anak 17,4%.
(SIMFONI-PPA, kemenpppa, 2023).

Bahkan di dalam Al-Qur`an di jelaskan dalam surah An-Nur


ayat 33 tentang larangan memperlakukan budak perempuan
secara semens-mena terhadap aspek seksualitas mereka.

{ ‫ُّد ْن َي ا َو َم ْن ُيْك ِر ْه ُهَّن‬K ‫َو اَل ُتْك ِر ُهوا َفَت َياِتُك ْم َع َلى اْلِبَغ اِء ِإْن َأَر ْد َن َت َح ُّص ًن ا ِلَت ْب َتُغ وا َع َر َض اْلَح َي اِة ال‬
‫[ } َف ِإَّن َهَّللا ِمْن َب ْع ِد ِإْك َر اِه ِه َّن َغ ُفوٌر َر ِحيٌم‬33 :‫النور‬

“Janganlah kalian paksa budak-budak wanitamu untuk


melacurkan diri, ketika mereka sendiri telah menginginkan
kesucian dirinya, hanya karena engkau menginginkan
kekayaan dunia. Barang siapa yang dulu pernah memaksanya,
maka Allah maha pemaaf dan pengampun” (An-Nur:33).

Ayat ini mencerminkan bagaimana Islam menghormati hak


perempuan dalam menjaga dan mempertahankan kesucian
dirinya. Dengan begitu, tindakan melanggar hak perempuan
tersebut secara otomatis dikecam oleh Al-Quran.

Dalam Islam, kekerasan seksual dianggap sebagai tindakan


yang sangat melanggar hukum dan etika. Beberapa ayat Al-
Qur'an dan hadis yang menyoroti pentingnya melindungi hak-
hak individu, terutama hak-hak perempuan, meliputi:

1. *Ayat Al-Qur'an tentang Perlindungan Terhadap Hak


Perempuan*:

- QS. An-Nisa (4:19): "Hai orang-orang yang beriman,


adalah tidak halal bagi kamu mempusakai perempuan-
perempuan secara paksa."

2. *Hadis Nabi Muhammad SAW tentang Keadilan


Terhadap Perempuan*:
- Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Wahai manusia, berlakulah baik terhadap wanita." (HR.
Bukhari dan Muslim)

3. *Ayat Al-Qur'an tentang Hormat dan Perlindungan


Terhadap Semua Individu*:

- QS. Al-Hujurat (49:11): "Hai orang-orang yang beriman,


janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain; (karena)
boleh jadi (yang mereka olok-olokkan itu) lebih baik dari
mereka."

Pesan utama dari Islam adalah menghormati hak-hak


individu, termasuk hak perempuan, dan melarang segala
bentuk kekerasan seksual. Islam mendorong perlindungan,
keadilan, dan penghormatan terhadap semua anggota
masyarakat.

Metode

1. Menghindari Tempat yang Berbahaya

“Lingkungan yang sepi, gelap, atau kemungkinan menjadi


tempat orang untuk bermabuk-mabukan adalah situasi yang
sebaiknya kamu hindari”, ujar psikolog Iswan.

Alasannya, di lokasi tersebut memperbesar peluang bagi


predator seks untuk melakukan aksinya. Bagi kamu yang
pulang kerja di malam hari, pilih jalan yang dilengkapi
penerangan (lampu jalan) dan tidak sepi.

2. Jangan Percaya Penuh

Sebagai makhluk sosial, manusia saling membutuhkan


satu sama lain. Akan tetapi, bukan berarti kamu bisa menaruh
rasa percaya sepenuhnya, apalagi terhadap orang yang baru
ditemui.

Jadi, untuk menghindari pelecehan seksual, akan lebih


baik bila kamu sedikit menjaga jarak dengan mereka yang
bukan anggota keluarga atau kerabat yang benar-benar dekat.

3. Hindari Obrolan yang Berbau Porno


Obrolan berbau pornografi dapat membuat orang lain
berpikir bahwa kamu terbiasa dengan hal-hal yang berbau
seksual. Oleh sebab itu, hindari obrolan yang terlalu menjurus
ke arah pornografi, terutama dengan orang yang baru dikenal.

4. Komunikasikan Batasan dengan Jelas


Bercanda dengan teman atau rekan kerja memang bisa
membangun hubungan yang baik. Akan tetapi, bercanda bisa
saja kelewat batas. Bahkan, menjadi jalan bagi orang lain untuk
melakukan pelecehan.
5. Kuasai Beberapa Metode Melumpuhkan Lawan

Walaupun sering diidentikan sebagai kelompok lemah,


wanita harus bisa memberikan perlawan kepada pelaku tindak
kejahatan seksual. Kamu tidak perlu menjadi ahli bela diri
tertentu, cukup belajar beberapa teknik atau gerakan yang
dapat digunakan ketika menghadapi tindak kekerasan. Ini
adalah cara yang penting untuk mencegah terjadinya
pelecehan seksual.

6. Berani Bersikap Tegas

Kamu tidak dilarang untuk bersikap ramah kepada siapa


pun. Namun, kamu tetap harus menjaga image diri agar tidak
dicap sebagai orang yang selalu berpikiran dan bersikap
terbuka terhadap hal apa pun, apalagi bila berurusan dengan
orang yang baru dikenal.

Kesimpulan

Mengenai kekerasan seksual menurut prinsip Islam adalah


tindakan kekerasan seksual dilarang dan bertentangan
dengan ajaran Islam. Islam menekankan pentingnya
menghormati hak-hak individu, termasuk hak-hak perempuan,
dan memajukan perlindungan dan keadilan dalam masyarakat.
Kekerasan seksual merupakan pelanggaran serius terhadap
prinsip moral dan etika umat Islam.

Dalam Islam, semua individu berhak untuk hidup dalam


lingkungan yang aman, bebas dari ancaman dan kekerasan,
dan pelaku kekerasan seksual harus dihukum sesuai dengan
hukum yang berlaku dalam masyarakat Muslim.
Daftar Pustaka

http://repository.poltekkesdenpasar.ac.id/1352/2/BAB%20I.pdf

https://islam.nu.or.id/syariah/kekerasan-seksual-dalam-fiqih-2-
definisi-pelecehan-seksual-DmHsu

https://lkg.um-surabaya.ac.id/homepage/news_article?
slug=apakah-ada-kasus-kekerasan-seksual-pada-laki-
laki#:~:text=Kekerasan%20seksual%20terhadap%20laki
%2Dlaki,dan%20serangan%20seksual%20di%20Inggris.

https://umj.ac.id/opini/jalan-panjang-kampus-merdeka-dari-
kekerasan-seksual/

Sumber: Krug, E. G., Mercy, J. A., Dahlberg, L. L., & Zwi, A. B.


(2002). The world report on violence and health. The
lancet, 360(9339), 1083-1088.
KELOMPOK 1

ANGGOTA :

1. Hanadia Syahbila Balqis W. (E1I023035)


2. Beta Aqillah Sari (E1I023003)
3. Tirta Nur Hafizah (E1I023027)
4. Bagus Atmaja (E1I023019)
5. Yhoga Wahyudi Saputra (E1I023037)
6. Alfarabim Praramda (E1I023047)
7. Rifqi Yulio Fajri (E1I023017)

Anda mungkin juga menyukai