Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU BUDI LUHUR DALAM

PENCEGAHAN KASUS
KEKERASAN SEKSUAL
DI KAMPUS

CANTIKA DEWI 2233300066


JOHANA 2233300124
SITI SAPTIANI 2233300058
WIDYA NAFA NABILA 2233300017
Latar Belakang
 Kekerasan seksual dapat terjadi di berbagai tempat, mulai dari lingkungan rumah,
tempat kerja, maupun kampus.

 Kekerasan seksual di perguruan tinggi menempati urutan pertama dalam hal lokasi
terjadinya kasus kekerasan seksual antara tahun 2015-2021 (Komnas Perempuan,
2021).

 Faktor yang melatarbelakangi kekerasan seksual adalah faktor internal yang terdiri
dari faktor kejiwaan, faktor biologis, moral dan faktor eksternal adalah faktor sosial
budaya, faktor ekonomi dan faktor media massa.
Definisi
 Kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina,
melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi
seseorang
 Kategori kekerasan seksual:
•Verbal, berupa kata-kata yang melecehkan secara seksual.
•Non-verbal, berupa perilaku seperti bersiul, menatap, mengedipkan
mata.
•Fisik, berupa tindakan seperti mencium, meraba, memeluk,
memperkosa.

Jika mengacu pada perilaku Budi Luhur, perilaku kekerasan seksual


termasuk pada perbuatan nista karena merupakan perampasan hak
orang lain.
Dampak Kekerasan Seksual
• Ketakutan
• Malu
• Syok
• Frustrasi
• Menarik diri dari lingkungan sekitar
• Depresi
Pencegahan Kekerasan Seksual

• Mencintai diri sendiri


• Menghargai diri sendiri
• Menerima diri sendiri
• Berani untuk berbicara (speak-up)
Sejumlah teknik 5D untuk melakukan intervensi saat terjadi
kekerasan seksual di ruang publik

1. Dialihkan: mengalihkan perhatian pelaku dari korban.


2. Dilaporkan: melaporkan kepada pihak yang berwajib.
3. Dokumentasikan: mencatat atau membuat dokumentasi terhadap peristiwa kekerasan
seksual, yang dapat digunakan sebagai barang bukti dalam proses hukum.
4. Ditegur: menegur pelaku secara langsung, tetapi dengan mempertimbangkan faktor
keamanan bagi diri sendiri maupun korban.
5. Ditenangkan: memberikan dukungan psikologis dan moral bagi korban, dan tidak
menyalahkan korban (victim blaming).
Tantangan dalam Penanganan Kekerasan
Seksual

• Adanya ketimpangan relasi kuasa

• Budaya menyalahkan korban

• Mahasiswa masih kurang memahami konsep kekerasan seksual

• Dibutuhkannya pembuktian atau saksi dalam pelaporan kekerasan seksual


Nilai Budi Luhur dalam Pencegahan
Kekerasan Seksual di Kampus
 Dosen dan pejabat perguruan tinggi juga wajib melindungi pada mahasiswi dari kemungkinan
mengalami kekerasan seksual dari rekan-rekan mahasiswa.
 Mahasiswi juga perlu dibekali dengan pemahaman tentang konsep kekerasan seksual dengan
semestinya.
 mahasiswi juga hendaknya dapat melindungi dan mendukung pihak lain yang mengalami kekerasan
seksual, antara lain dengan menerapkan teknik intervensi 5D apabila melihat kasus kekerasan
seksual.
 Mahasiswi harus menyadari hak untuk bebas dari kekerasan seksual. Hal ini sejalan dengan ajaran
dasar sikap kebudiluhuran, yaitu “Keluhuran budi pekerti dan kebijaksanaan harus diperjuangkan
sendiri dan Manusia berbudi luhur menjaga diri sendiri dan orang lain”
Kekerasan Seksual dalam Hakikat Dunia
dan Akhirat

Kekerasan seksual melanggar moral dan nilai-nilai agama yang tidak hanya
dipertanggungjawabkan di dunia, melainkan juga di akhirat kelak. Salah satu upaya
membangun kesadaran itu adalah dengan terus menerus mensosialisasikan, bahwa
kekerasan seksual adalah kejahatan besar yang menjadi musuh utama agama, di
samping penuhanan kepada selain Tuhan Yang Maha Esa.
Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kampus merupakan lokasi yang rawan
kekerasan seksual. Akan tetapi dengan perilaku budi luhur, hal ini dapat diminimalisir,
mulai dari para dosen dan pejabat perguruan tinggi yang memegang amanat dan
melindungi para mahasiswi dari kemungkinan adanya kekerasan seksual. Para mahasiswi
juga perlu mendapat pendidikan tentang konsep kekerasan seksual dan cara-cara
memperjuangkan hak dalam hal terjadi insiden kekerasan seksual.
Jika para pihak memahami hak dan kewajibannya dan menjalankan perilaku
budi luhur, niscaya kampus akan menjadi tempat yang aman dan bebas dari kekerasan
seksual.

Anda mungkin juga menyukai