kekerasan
seksual di
Perguruan
Tinggi
Oleh : Mira Sevia
Prodi S1 Keperawatan
TABLE OF CONTENTS
01 Pendahuluan 03 Jenis-jenis
Penyebab dan
02 Definisi 04 dampak
—WHO, 2017
Survey kemendikbud tahun 2020
Penyebeb Dampak
• mengalami cedera fisik, trauma psikis yang
• banyak di antara mereka yang
mendalam bahkan depresi, gejala PTSD,
belum memahami tentang
penurunan kesehatan mental, perasaan
kekerasan seksual (KS)
• isolasi dan ketidakberdayaan, rasa bersalah
ketiadaan mekanisme atau
dan malu atas diri sendiri, sehingga
prosedur pengaduan resmi atas
insomnia.
apa yang mereka alami.
• Dalam sisi pendidikan, banyak para pelajar
• Adanya kesempatan atau peluang,
yang mengalami efek buruk dari sisi
dimana pelaku dalam
akademik sebagai akibat dari pelecehan
kedudukan/kekuasannya
seksual seperti berkurangnya kepuasan
sehingga memiliki kesempatan
akademik, persepsi fakultas sehingga
dan merasa aman untuk
berkurangnya performa dalam belajar
melakukan KS.
(Suharyono & Digdowiseiso, 2021).
Kebijakan pemerintah terkait pencegahan dan
penanganan KS di Perguruan Tinggi
• UU Guru dan Dosen No 14 tahun 2005 pada BAB VI menjelaskan adanya SANKSI pada
dosen yang menjadi pelaku Kekerasan terhadap Perempuan (KtP) atau KS di lembaga
pendidikan yang tertuang dalam pasal 77. Peraturan Menteri Agama No.11 tahun 2006
tentang Penetapan Unit Pelaksana, Tugas dan Fungsi Pengarusutamaan Gender di
Lingkungan Departemen Agama ini dapat dijadikan rujukan terbitnya kebijakan tentang
pencegahan dan penanganan kasus KtP/KS di PTKI, sebagai institusi pendidikan tinggi
di lingkungan kementerian Agama.
Langkah atau program
strategis pencegahan KS
1. Melakukan Kajian dan Pemetaan Kajian terhadap kondisi dan potensi
kekerasan di kampus, sebagai bahan untuk menyusun program atau
kebijakan;
2. Mengintegrasikan nilai-nilai HAM dan gender dalam kurikulum dilakukan
dalam Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) atau mata kuliah lain yang
berkaitan langsung dengan kesejahteraan, keagamaan, dan seterusnya;
3. Mengadvokasi penulisan-penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang
berkaitan dengan pencegahan kekerasan tersebut;
4. Melakukan workshop, diskusi, konferensi dan sejenisnya terkait dengan
tema pencegahan, serta
5. Memaksimalkan Edukasi Anti Kekerasan
6. Pencegahan kekerasan juga dapat dilakukan melalui berbagai media,
terkait dengan tema anti kekerasan pada kegiatan kampus.
THANK
YOU