LANDASAN PENDIDIKAN
SEMESTER GANJIL 2023-2024
1.3 Tujuan
1. Memahami dan menganalisis berdasarkan landasan etika dari kasus
kekerasan seksual di perguruan tinggi.
2. Memahami dan menganalisis berdasarkan landasan hukum dari
kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Kekerasan seksual di perguruan tinggi mencakup berbagai bentuk
tindakan yang melibatkan pemaksaan atau ketidakmampuan korban
untuk memberikan persetujuan. Hal ini termasuk pelecehan verbal,
tindakan fisik, hingga pemerkosaan, seringkali dilakukan oleh individu
yang seharusnya melindungi mahasiswa. Kekerasan seksual memiliki
dampak yang luas, tidak hanya fisik namun juga emosional, ekonomi,
sosial, budaya, dan politik. Dari segi etika kekerasan seksual yang
dilakukan diperguruan tinggi jelas telah melanggar etika profesi
seorang dosen yang seharusnya menjadi teladan, Dosen harus
melakukan tugas sesuai dengan etika sosial, norma dan lain-lainnya.
Dari perspektif hukum, kekerasan seksual di perguruan tinggi dianggap
sebagai pelanggaran serius dan diberi sanksi sesuai dengan berbagai
undang-undang dan peraturan di Indonesia.
3.2 Saran
Perguruan tinggi sebaiknya menyusun dan menerapkan kebijakan
yang jelas mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
Kebijakan ini harus mencakup mekanisme pelaporan yang efektif,
transparan, dan konfidensial bagi korban. Peningkatan edukasi dan
kesadaran akan isu kekerasan seksual di kampus juga sangat penting
untuk diperhatikan. Hal ini dapat melibatkan seminar, pelatihan, dan
kampanye yang menekankan pentingnya konsent dan menghargai hak-
hak individu.
DAFTAR PUSTAKA
Yuni Kartika & Andi Najemi, 2020, “Kebijakan Hukum Perbuatan Pelecehan
Seksual dalam Perspektif Hukum Pidana”, PAMPAS : Journal Of
Criminal, Vol. 1 No.2.