Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kejahatan adalah suatu tindakan yang merugikan, tidak pantas, tidak
dapat dibiarkan, yang dapat menimbulkan kegoncangan dalam masyarakat
(B. simanjuntak, 1981). Pelecehan seksual adalah penyalah gunaan
kekuasaan serta ekspresi dari seksalitas laki-laki. Dimana pelecehan dapat
terjadi karena berasal dari relasi posisi yang menempatkan lelaki lebih tinggi
dari pada perempuan, dan dalam hal ini si pelaku pelecehan memegang
kendali atas posisi superiornya.
Pelecehan seksual diakui dapat menimpa siapa saja; kelas ekonomi, ras,
jenis kelamin, apapun itu. Ketika pelecehan seksual lebih dilihat sebagai isu
kekuasaan dari pada isu penyerangan, diberlakukanlah pendekatan hukum
kerugian, yang lebih melihat dan menekan kan pada perilaku seksual yang
tidak pantas. Tanggapan dari kaum feminis; pelecehan seksual dapat terjadi
dikarenakan relasi kekuasaan yang tidak imbang, dimana perempuan
memiliki kedudukan yang inferior. Relasi kekuasaaan yang tidak imbang
antara laki-laki dan perenpuan idak hanya terlihat dari bentuk fisik saja.
Namun secara umum, ketimpangan ini juga dapat dilihat dari siapa yang
memegang kekuasaan di ranah politik, sosial, ekonomi, dan pemerinrahan,
dimana kaum laki-laki lebih memiliki andil besar daripada kaum
perempuan.
Karena hukum anti diskriminasi lebih sensitive terhadap dinamika
permasalahan kekuasaan ini, maka hukum anti diskriminasi dirasa tepat
untuk menyelesaikan permasalahan pelecehan seksual dibanding dengan
fort law. Hukum kerugian melihat pelecehan seksual sebagai kebiadapan
individu ang ditunjukan kepada kaum perempuan dan hal tersebut telah
melanggar norma dan nilai sosial, sedangkan hukum anti diskriminasi
beranggapan bahwa pelecehan seksual lebih sebagaai pelecehan intelektual
(Tong R, 1984).

II. Rumusan Masalah


Berdasarkan dengan latar belakang diatas. Maka, rumusan masalah
yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari Pelecehan Seksual?
2. Bagaimanakah pelecehan seksual terjadi pada remaja?
3. Apa saja dampak dari pelecehan seksual?
4. Bagaimanakah solusinya untuk mencegah terjadinya kekerasan dan
pelecehan seksual?

III. Tujuan Penulisan


A. Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Kesehatan
Reproduksi (Kespro).

B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian dari pelecehan seksual.
2. Untuk mengetahui pelecehan seksual yang terjadi pada remaja putri.
3. Untuk mengetahui pelecehan seksual yang terjadi pada anak-anak.
4. Untuk mengetahui dampak dari pelecehan seksual.
5. Untuk mengetahui solusinya untuk mencegah terjadinya pelecehan
seksual.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Pelecehan seksual adalah perilaku atau tindakan yang menggaggu,
menjengkelkan dan tidak diundang yang dilakukan seorang atau
sekelompok orang terhadap pihak lain, yang berkaitan langsung dengan
jenis kelamin pihak yang diganggunya dan dirasakan menurunkan martabat
dan harkat diri orang yang diganggunya. Perilaku ini bisa bersifat fisik dan
mental serta bisa verbal ataupun non-verbal serta mengganggu aspek fisik,
mental , emosional dan spiritual korban (Yakita,2003).
Disamping itu ada bentuk dan perilaku lain yang dapat dikategorikan
pelecehan seksual, misalnya:
1. Perkosaan, baik yang masih berupa percobaan maupun yang sudah
merupakan tindakan nyata.
2. Surat-surat, telepon dan benda-benda yang bersifat seksual yang tidak
diinginkan.
3. Desakan untuk melakukan tindakan seksual yang tidak diinginkan.
4. Desakan untuk berkencan.
5. Sentuhan, sandaran, penyudutan, atau cubitan yang tidak diinginkan.
6. Pandangan atau gerakan-gerakan yang bersifat seksual dan tidak
diinginkan.
7. Olok-olok, gurauan, pernyataan atau pertanyaan yang bersifat seksual
dan tidak diinginkan.

B. PELECEHAN SEKSUAL PADA REMAJA


Sarwono (2012) menyatakan bahwa masalah seksualitas pada remaja
timbul karena faktor internal yaitu hormone dan faktor eksternal seperti
pengalaman kencan, pengalaman mastrubasi, dan pengetahuan yang berasal
dari informasi mengenai seksualitas seperti orang tua, seekolah, diskusi
dengan teman, pengaruh orang dewasa serta buku-buku bacaan dan
tontonan porno. Munculnya tindakan pelecehan seksual dikarenakan
sebagian masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, tidak memperoleh
pengetahuan yang cukup sehingga berpendapat bahwa ucapan,gerakan,
atau tindakan yang berkonotasi seksual bukan merupakan tindakan tercela,
melainkan merupakan hal ang lumrah sebagai cara mengingatkan
keakraban diantara sesame individu. Rendahnya pengetahuan dan
pemahaman pelecehan mengakibatkan banyaknya kasus pelecehan seks
dianggap sebagai sesuatu yang biasa dan tidak perlu dirisaukan.

C. DAMPAK PELECEHAN SEKSUAL


Dampak pelecehan seksual terhadap psikis menurut halodoc (2020),
yaitu:
1. Mudah marah.
2. Merasa selalu tidak aman.
3. Mengalami gangguan tidur.
4. Mimpi buruk.
5. Ketakutan.
6. Rasa malu yang besar.
7. Syok.
8. Frustasi.
9. Menyalahkan atau mengisolasi diri sendiri.
10. Depresi.
11. Menyebabkan post-traumatic stress disorder (PTSD).
D. SOLUSI ATAU PENCEGAHAN PELECEHAN SEKSUAL
Menanggapi Catcalling
 

Ilustrasi kejadian Catcalling


 
Hal satu ini pastinya sudah dialami oleh kebanyakan perempuan pada
umumnya. Catcalling adalah perlakuan berupa siulan, panggilan, seruan, atau apa pun
yang sifatnya verbal dengan tendensi seksual, kepada perempuan (atau gender lain,
tapi pada umumnya perempuan) yang sedang lewat. Hal tersebut sulit sekali dihindari,
apa lagi jika perempuan tersebut memiliki paras yang cantik atau berpenampilan
menarik. Apa bila kamu mengalami hal ini, bersikap tegas dan tujukan ekspresi
ketidaksukaan kamu terhadap hal tersebut. Jangan bersikap malu-malu atau malah
diam saja, karena mereka tidak akan berhenti dan mungkin malah semakin menjadi-
jadi. Kamu juga bisa memberikan respon seperti membalas komentarnya dengan
ketus.
 
2. Semprotan lada atau minyak angin
 

Semprotkan kearah muka atau mata 


Kalau kamu punya botol semprot bekas parfum atau apa pun itu di rumah,
jangan dibuang dulu. Benda tersebut bisa kamu jadikan senjata kalau kamu mengalami
tidak pelecehan seksual dengan cara mengisinya dengan air yang dicampur lada atau
minyak angin panas. Bagi kamu yang sering pulang malam, sangat dianjurkan deh,
untuk selalu siap sedia alat ini di tas kamu. Jadi, ketika ada yang berniat mengganggu
atau kamu mendeteksi akan adanya tindak pelecehan seksual, tinggal semprotkan ke
matanya, lalu segera pergi menjauhi orang tersebut.
 
3. Bersikap tegas dan berani memberikan teguran
 

Kalau kamu pengguna transportasi umum dimana dalam transportasi tesebut


terdapat banyak orang, kamu harus waspada dan selalu berjaga-jaga akan tubuhmu.
Biasanya pelecehan seksual berupa sentuhan pada beberapa bagian tubuh kamu dan
sebagai perempuan rawan sekali terjadi ketika terdapat banyak orang yang berdesak-
desakan seperti di bis atau kereta misalnya. Jika hal ini terjadi, segeralah berganti
posisi dan tegur secara tegas dan lantang agar ia merasa dipermalukan dan orang
disekitar mu pun akan ikut memperhatikannya. Dengan begitu ia tidak akan berani lagi
melakukan hal tersebut. Kamu juga bisa segera memberitahu satpam atau petugas
kendaraan umum tersebut agar menurunkannya segera di pemberhentian selanjutnya.
4.Bekali diri dengan pengetahuan bela diri
 

Contoh bela diri sederhana yang bisa dilakukan perempuan


 
Kemampuan bela diri sederhana juga harus diketahui oleh para perempuan lho.
Bagaimanapun juga, sebagai perempuan harus dapat membela diri apa bila pelecehan
seksual yang diterimanya sudah berupa paksaan fisik atau mengarah ke pemerkosaan
bahkan penculikan. Apa bila hal seperti ini terjadi, setidaknya kamu bisa melakukan
perlawanan seperti menendang alat kemaluannya, mendorong, memukul, dan lain-lain.
Tidak harus hebat dalam berkelahi, namun setidaknya bisa menjaga diri dari tindak
kejahatan yang mungkin terjadi, yang diawali dengan perlakuan pelecehan seksual.
 
5. Jangan diam, laporkan!
 
Indonesia memiliki hukum yang sangat ketat dalam menindak perlakuan
pelecehan seksual, apa lagi ketika tindakan tersebut sudah mengarah pada ranah
kriminal. Jangan takut untuk melaporkan kepada pihak berwajib apabila kamu
mengalami pelecehan seksual tersebut, baik yang berupa sentuhan atau raba-an,
hingga ketingkat pemaksaan sekalipun. Kalau kamu merasa khawatir melaporkannya
langsung kepada pihak berwajib, kamu bisa mengutarakannya terlebih dahulu kepada
orang terdekat kamu, orang tua misalnya. Karena perempuan patut untuk dihargai dan
dipandang sederajat, sehingga tidak ada yang bisa memperlakukan mereka dengan
semena-mena, apa lagi sampai melakukan pelecehan. Jangan diam, karena hal itu
malah semakin membuat para pelaku merasa aman untuk terus melakukan tindakan
tersebut. 
DAFTAR PUSTAKA
https://m.atmajaya.ac.id/web/Konten.aspx?gid=highlight&cid=5-Cara-
Mengatasi-Pelecehan-Seksual-Kita-Perempuan-Kita-Berani

https://www.halodoc.com/artikel/hati-hati-ini-dampak-pelecehan-
seksual-pada-psikis-dan-fisik

http://scholar.unand.ac.id/28434/1/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai