Anda di halaman 1dari 6

ANALISA JURNAL TERAPI MODALITAS KELUARGA

PERAN TERAPI KELUARGA EKSPERIENSIAL

DALAM KONSELING ANAK UNTUK

MENGELOLA EMOSI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pengampu : Dyah Putri Aryati, M.Kep

Disusun oleh :

Kelompok 10

1. Ade Surya Wibowo (201902030077)


2. Irhas Didik Darmawan (201902030019)
3. Fanny Apriyadi Pratama (17.1320.S)

PRODI SARJANA KEPERAWATAN & PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2022
ANALISA JURNAL TERAPI MODALITAS KELUARGA

PERAN TERAPI KELUARGA EKSPERIENSIAL

DALAM KONSELING ANAK UNTUK

MENGELOLA EMOSI

A. Nama Terapi
TERAPI EKSPERIENSAL

B. Manfaat Terapi

Tujuan dari pendekatan ini adalah meningkatkan kematangan keluarga. Tugas terapis dalam terapi ini
sebagai berikut:
1. Memfasilitasi penciptaan harapan dalam keluarga.
2. Memperkuat keterampilan coping pada anggota keluarga dan proses-proses coping dalam keluarga
itu.
3. Memberdayakan setiap individu dalam keluarga itu agar dapat menentukan pilihan dan bertanggung
jawab terhadap pilihan yang diambilnya.
4. Memperbaiki kesehatan masing-masing anggota keluarga dan kesehatan dalam sistem keluarga
itu.

C. Cara Melakukan Terapi (SOP)

SOP TERAPI KELUARGA

SOP Terapi Keluarga


PENGERTIAN Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberi peawatan
langsung pada setiap keadaan ( sehat-sakit) klien Terapi keluarga
meupakan suatu psikoterapi modalitas dengan focus pada penanganan
keluarga sebagai unit sehingga dalam pelaksanaanya terapis membantu
keluarga dalam mengidentifikasi dalam perbaikan keadaan yang
maladaptive.
TUJUAN 1. Menurunkan konflik, kecemasan keluarga kepada pasien
2. Meningkatkan kesadaran keluarga terhadap kebutuhan
masingmaasing anggota keluarga kepada pasien
3. Meningkatkan kemampuan penanganan terhadap krisis kepada
pasien
4. Mengembangkan hubungan peran yang sesuai kepada pasien
5. Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dengan tingkat
perkembangan anggota keluarga kepada pasien

INDIKASI Dilakukan pada pasien dengan gangguan psikososial: Masalah keluarga

PERSIAPAN 1. Alas tempat duduk


2. Ruangan yang nyaman dan tenang

PROSEDUR PRAINTERAKSI
1. Menyiapkan diri secara fisik dan psikologis (tidak ada konflik
internal yang dapat mempengaruhi proses terapi)
2. Mempelajari rekam medis pasien sebagai data awal
3. Menyiapkan lingkungan yang tenang, nyaman, dan aman
ORIENTASI
1. Menyapa pasien sesuai kultur/sosial budaya
setempat
2. Memperkenalkan diri
3. Melakukan kontrak topik, waktu, dan tempat
pertemuan
4. Menanyakan keluhan utama pasien saat ini
5. Memvalidasi masalah yang dialami pasien
6. Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan
7. Menjelaskan prinsip prosedur dari terapi keluarga
yang akan dilakukan
8. Menjelaskan kepada pasien jangka waktu efektif
melakukan terapi keluarga (15-30 menit)

TAHAP KERJA
1. Meminta kepada klien dan keluarga duduk
setengah lingkaran
2. Melatih komunikasi, menyelesaikan konflik,
mengatasi prilaku dan stress
3. Memberikan kesempatan kepada klien untuk
memvalidasi perasaan dan pengalaman
4. Meminta kepada klien untuk mengungkapkan
masalahnya
5. Meminta keluarga membuat sesuatu keadaan
dimana anggota keluarga dapat melihat bahaya
terhadap diri klien dan aktivitasnya.
6. Meminta klien tidak merasa takut dan bersikap
terbuka
7. Meminta klien mengidentifikasi keluhan klien
yang dirasakan sebagai masalah
8. Meminat klien dan keluarga mengindentifikasi
harapan klien dan keluarganya terhadap terapi
keluarga
9. Meminta kepada keluarga mengubah cara
berpikir klien ( Reframing)

SUMBER PUSTAKA Departemen Kesehatan Republik Indonsia.


1990. Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Gangguan penyakit j iwa. Jilid 3. Edisi
1. Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.

Fortinash, C.M. dan Hollonday, P.A. 1991. Psychiatric


Nursing Care Plan. St. Louis: Mosby yea Book.

Gunarsa, S.D. 2000. Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan


Keluarga. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia

D. Justifikasi Terapi

Proses konseling anak sangat membutuhkan peran dari anggota keluarga. Keluarga
merupakan hubungan atau interaksi antara dua orang atau lebih dan mempunyai
ikatan darah, ikatan karena perkawinan, kekerabatan yang didalamnya terdapat suatu
sistem saling mengikat satu sama lain seperti adanya aturan-aturan, perbedaan
budaya, dan perbedaan peran setiap anggota.9 Lingkungan keluarga merupakan suatu
tempat dimana anak berinteraksi sosial dengan orang tua yang paling lama.
Perkembangan sistem sosial dikembangkan dalam keluarga untuk memberikan
pengalaman pada anak bagaimana menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar
keluarga.

E. Indikasi
Disfungsi keluarga
1) Tdk memiliki satu atau lebih fungsi keluarga.
2) Ibu yg terlalu melindungi atau ayah yang tidak dirumah.
3) Ayah & ibu yang super, sibuk, pasif dll.
4) Pasangan yang tidak harmonis

DAFTAR PUSTAKA

Geldard Kathryn dan G David, Konseling Keluarga, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2011.

Anda mungkin juga menyukai