dan
Terapi Lingkungan
Ruhyat Muhammad Wildan Firdaus
Redy Egyanto Lena Novianti Tambunan
Rima Fatimah Zahra Eka Nugraha
Asep Hendar Permana Rizal Reinaldi
Latar Belakang
Masalah gangguan jiwa merupakan salah satu masalah
kesehatan yang seringkali memberikan dampak tidak
hanya kepada keluarga tapi juga bagi masyarakat.
Permasalahan ini disebabkan oleh masalah social
ekonomi, ketatnya persaingan hidup dan masalah
psikologis yang berasal dari keluarga. Keluarga
merupakan sumber utama konsep sehat sakit dan
perilaku sehat dan berpengaruh besar terhadap
kesehatan fisik maupun mental anggotanya.
Terapi Keluarga
Terapi Keluarga
Terapi keluarga adalah terapi yang diberikan kepada
seluruh anggota keluarga dimana setiap anggota
keluarga memiliki peran dan fungsi sebagai terapis.
Terapi ini bertujuan agar keluarga mampu
melaksanakan fungsinya dalam merawat klien dengan
gangguan jiwa.
Ciri Sistem Keluarga Fungsional
Ciri sistem keluarga yang fungsional antara lain sebagai berikut (Gladding, 2002):
Mempertahankan keseimbangan, fleksibilitas, dan adaptif terhadap perubahan
tahap transisi yang terjadi dalam hidup
Masing-masing anggota keluarga menyadari bahwa masalah emosi merupakan
bagian dari fungsi setiap individu
Setiap anggota keluarga mampu mempertahankan kontak emosi pada setiap
generasi.
Menjalin hubungan erat antaranggota keluarga dan menghindari menjauhi
masalah.
Menggunakan perbedaan antaranggota keluarga yang ada sebagai motivasi
untuk meningkatkan pertumbuhan dan kreativitas individu.
Antara orang dan anak terbentuk hubungan yang terbuka dan bersahabat
Ciri Keluarga Disfungsional
Ciri Disfungsional Keluarga Ciri keluarga yang
disfungsional adalah sebagai berikut (Gladding, 2002).
Tidak memiliki satu atau lebih fungsi keluarga di
atas.
Ketidakseimbangan pola asuh seperti ibu yang
terlalu melindungi atau sebaliknya.
Orang tua super atau pasif.
Pasangan yang tidak harmonis.
Proses Terapi Keluarga
Fase pertama perawat dan klien mengembangkan hubungan
saling percaya, isu-isu keluarga diidentifikasi, dan tujuan
terapi ditetapkan bersama.
Fase kedua atau fase kerja adalah keluarga dengan dibantu
oleh perawat sebagai terapis berusaha mengubah pola interaksi
antar anggota keluarga, meningkatkan kompetensi masing-
masing anggota keluarga, dan mengeksplorasi batasan-batasan
dalam keluarga serta peraturan-peraturan yang selama ini ada.
Fase terminasi di mana keluarga mampu memecahkan
masalah yang dialami dengan mengatasi berbagai isu yang
timbul.
Aplikasi Terapi Keluarga
Pengkajian
Dilakukan pengkajian keluarga secara menyeluruh
terutama pola komunikasi dalam keluarga, hubungan
interpersonal antaranggota keluarga, sistem pendukung
yang tersedia, mekanisme koping keluarga, dan persepsi
keluarga terhadap masalah.
Diagnosis
Diagnosis yang umum dan sering adalah konflik
(gangguan hubungan interpersonal anak dan keluarga)
berhubungan dengan koping keluarga tidak efektif.
Lanjutan
Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai adalah
mengacu pada problem atau masalah yaitu konflik
menurun atau dapat diatasi dan hubungan
interpersonal anak dan keluarga dapat ditingkatkan.
Tujuan Jangka Pendek
Tujuan jangka pendek yang ingin dicapai mengacu
pada etiologi, yaitu koping keluarga efektif.
Lanjutan
Tindakan keperawatan yang direncanakan dapat
berupa hal sebagai berikut.
a. Memanipulasi lingkungan.
b. Sistem pendukung.
c. Pendekatan umum untuk semua anggota keluarga.
d. Pendekatan individu, meliputi:
e. teknik aberasi yaitu menurunkan stres dengan
ekspresi perasaan,
f. penggunaan penguatan,
g. penggunaan teknik klarifikasi, dan lain-lain
Manfaat Terapi Keluarga
Pasien
Keluarga