Anda di halaman 1dari 20

Teori Konsep Terapy Keluarga

kelompok I
ANGGANA KASTRA LATIP
HERLIN SILVANA
KENNY MARINDA
sebuah sistem sosial yang alami, dmn sesorg
menyusun aturan, peran, struktur kekuasaan,
bentuk komunikasi, cara mendiskusikan
pemecahan mslah shingga dpt melaksanakn
berbagai kegiatan dengan lebih efektif
KELUARGA
• Keluarga merupakan kumpulan dari dua orang
atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional yang
mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Suprajitno,
2004).
• Keluarga merupakan bagian dari manusia yang
setiap hari selalu menjalin hubungan antar
anggota. Setiap individu merupakan bagian dari
suatu keluarga, dan dikeluarga semua dapat
diekspresikan tanpa hambatan.
TERAPI KELUARGA
• Terapi Keluarga adalah cara baru untuk
mengetahui permasalahan seseorang,
memahami perilaku, perkembangan symptom
dan cara pemecahannya.
• Terapi keluarga dapat dilakukan sesama
anggota keluarga dan tidak memerlukan
oranglain, terapis keluarga mengusahakan
supaya keadaan dapat menyesuaikan, terutama
pada saat antara yang satu dengan yang lain
berbeda (Almasitoh, 2012)
Teori yang dapat mendasari tentang terapi keluarga
adalah teori dari Friedman, Duval, dan Maglaya.

• Terapi keluarga ini dapat memberikan support


kepada anggota keluarga. Keluarga dapat
mengekspresikan beban yang dirasakan seperti
masalah keuangan, sosial dan psikologis dalam
memberikan perawatan yang lama untuk
anggota keluarganya.

• Teori-teori keperawatan sangat menjanjikan


apabila diterapkan dalam keluarga.
Teori dan Model Keperawatan yang
Berhubungan dengan Terapi Keluarga
• Family Conselor/Therapist harus memliki
kemampuan menganalisa bagaimana pola
triadic di dalam keluarga, melakukan
intervensi yang efektif bagi pola triadic
dengan memberikan tugas-tugas, dan
menghindari hubungan yang kurang baik
antara hubungan triadic para anggota
keluarga dengan professional.
Teori yang mendasari terapi keluarga menurut Farland dkk
(1987):

1)Psychodinamik Family Therapy


2)Behavioral Family Therapy
3)Teori Komunikasi
4)Structural Family Therapy
Model keperawatan yang berhubungan dengan
keluarga menurut Basford (2006) yaitu:

1)Model Sistem dari Neuman


2)Model Konseptual Perawatan Diri dari
Orem
3)Model Sistem Terbuka dari King
4)Model Adaptasi Roy
5)Model Proses Kehidupan dari Roger
Model-model pendekatan-pendekatan baru yang
dikembangkan dalam konseling keluarga yaitu:

1. Multiple Family Therapy


2. Multiple impact Therapy
3.Terapi jaringan (Network Therapy)
Cara melakukan Terapi Keluarga
Menurut Almasitoh (2012)
1)Mengikutsertakan keluarga, pertemuan dilakukan di rumah, sehingga
terapis mendapat informasi nyata tentang kehidupan keluarga dan
dapat merancang strategi yang cocok untuk membantu pemecahan
problem keluarga.
2)Menilai masalah, mencakup pemahaman tentang kebutuhan,
harapan, kekuatan keluarga dan riwayatnya.
3)Strategi-strategi khusus, berfungsi untuk pemberian bantuan dengan
menentukan intervensi yang sesuai dengan tujuan.
4)Follow up, memberikan kesempatan pada keluarga untuk tetap
berhubungan dengan terapis atau konselor secara periodik untuk
melihat perkembangan keluarga dan memberikan support.
Manfaat Terapi Keluarga
Menurut Perez (dalam Hasnidah, 2002)
secara khusus Family Conseling/ terapi

1)Membuat semua anggota keluarga dapat


mentoleransikan cara atau perilaku yang unik dari setiap
anggota keluarga.
2)Menambah toleransi setiap anggota keluarga terhadap
frustasi, ketika terjadi konflik dan kekecewaan, baik yang
dialami bersama keluarga atau tidak bersama keluarga.
3)Meningkatkan motivasi setiap anggota keluarga agar
mendukung, membesarkan hati dan mengembangkan
anggota lainnya.
4)Membantu mencapai persepsi parental yang realistis dan
sesuai dengan persepsi anggota keluarga.
Family Psycho Education (FPE)
Family Psychoeducation therapy
adalah salah satu elemen program
perawatan kesehatan jiwa keluarga dengan
cara pemberian informasi dan edukasi
melalui komunikasi yang terapeutik.
Program psikoedukasi merupakan
pendekatan yang bersifat edukasi dan
pragmatik (Stuart & Laraia, 2005).
Terapi psychoeducation
pada keluarga ini bermanfaat
• untuk mendekatkan kembali keluarga
yang mengalami konflik, membantu
keluarga dalam memecahkan suatu
masalah, dan mendampingi keluarga
untuk mampu merawat anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa.
Tujuan Terapi Keluarga
Ridwan, (2012)
adalah untuk memberi dukungan terhadap
anggota keluarga yang lain dalam
mengurangi beban keluarga terutama
beban fisik dan mental dalam merawat klien
gangguan jiwa untuk waktu yang lama.
Indikasi dari terapi psikoedukasi keluarga adalah
anggota keluarga dengan aspek psikososial dan
gangguan jiwa.
Triangle Therapy
• Terapi keluarga triangles adalah terapi keluarga
yang dilakukan dengan melibatkan keluarga,
klien dan petugas kesehatan untuk
menyelesaikan masalah keluarga.
Tujuan penelitian: menjelaskan pengaruh terapi
triangles terhadap kemampuan pengetahuan dan
psikomotor keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa .(Shives, 2005)
untuk membantu pasangan dan individu
mengantisipasi berbagai cara dalam menyelesaikan
masalah masalah yang timbul ( Kazak, Simms & Rourke,
2002).
Menurut Kazak, Simms & Rourke (2002),
manfaat dari terapi triangles
1) orientasi berfokus pada keluarga bukan pada
individu.
2) fokus pada pemahaman keluarga terhadap
struktur keluarga, peran, fungsi, sosial dan
budaya, yang akan mempengaruhi stabilitas
hubungan keluarga.
3) menjelaskan timbal balik hubungan keluarga
sebagai tolok ukur keberhasilan.
4) membantu keluarga yang mempunyai masalah.
Indikasi
1)Masalah dengan pasangan
2)Perceraian atau putus hubungan dengan
pasangan
3)Pasangan dengan perilaku kekerasan
4)Post traumatic stress disorder
5)Masalah perilaku pada anak
Masalah yang melibatkan keluarga besar
(extended fam
Proses Pelaksanaan Triangle Terapi

• terapi yang harus dilakukan oleh terapis


adalah mengidentifikasi keluarga yang
memiliki masalah. Setelah itu keluarga
diberi penjelasan tentang terapi ini, dan
jika keluarga setuju buat kontrak dengan
keluarga yang meliputi pertemuan selama
6 sesi dan siapa anggota keluarga yang
akan mengikuti terapi ini adalah orang
yang sama.
SAWWA – Volume 8, Nomor 2, April 2013
JUDUL: “PERAN TERAPI KELUARGA
EKSPERIENSIAL DALAM KONSELING ANAK
UNTUK MENGELOLA EMOSI”
dibutuhkan usaha menyampaikan perasaan terbuka agar
kontra transferensi bisa diminimalisir

Tujuan terapi ini juga membantu memperjelas


komunikasi dalam keluarga dan menghindarkan adanya
keluhan-keluhan, sehingga ada usaha untuk menemukan
solusi.
PERAN TERAPIS
Keterlibatan konselor dalam terapi keluarga eksperiensial
selain menciptakan hubungan baik, juga mampu
mendengarkan suara dan emosi klien serta anggota
keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Adams, J. (2005). Reading the Family Dance: Family Systems Therapy and
Literary Study. College Literature.
Almasitoh, U.H. (2012). Model terapi dalam keluarga. Jurnal Magistra No.80,
ISSN 0215-9511
Basford, Lynn dan oliver slevin.(2006). Teori Dan Praktik Keperawatan. EGC:
Jakarta.
Friedman, Marilyn M.(2001). keperawatan keluarga. Edisi 3. EGC. Jakarta.
NANDA (2008), Nursing Diagnoses :Definition & Classification,Philadelphia :
Stuart, G.W and Laraia (2005). Principle and practice of psyhiatric nursing. St.
Louis : Mosby Year
Yosep, Iyus.(2009). Keperawatan jiwa edisi revisi. Bandung: PT.Refika Aditama.
SAWWA – Volume 8, Nomor 2, April 2013 “PERAN TERAPI KELUARGA
EKSPERIENSIAL DALAM KONSELING ANAK UNTUK
MENGELOLA EMOSI” Semarang

Anda mungkin juga menyukai