KELUARGA
Ns. Dini Tryastuti,M.Kep., Sp.Kep.Kom
TEORI TERAPI KELUARGA
1. STRUCTURAL FAMILY
2. FAMILY SYSTEM (Teknik Sistem Keluarga)
3. INTERACTIONAL / COMMUNICATION ( Teknik Interaksi / Komunikasi )
4. PSYCHODYNAMIC THEORY (Teori Psikodinamik)
5. EXPERIENTAL THEORY (Teori Eksperiental )
6. STRATEGIC THEORY ( Teori Strategi )
7. BEHAVIORAL THEORY ( Teori Tingkah laku )
8. SOLUTION – ORIENTED (Beorientasi pada Solusi )
9. NARRATIVE THEORY ( Teori Naratif )
STRUCTURAL FAMILY
(Teknik struktural keluarga )
Tujuan dari model pendekatan struktural adalah perubahan pada konteks hubungan dalam
rangka rekonstruksi organisasi keluarga dan merubah pola disfungsi transaksional.
Fungsi dari terapis adalah direktur panggung,
yaitu memanipulasi struktur keluarga dalam
rangka mengubah setting disfungsional.
Pendekatan yang biasa digunakan dalam terapi
struktural untuk memanipulasi struktur keluarga
adalah:
•Menyusun ulang kesatuan disfungsional
•Interactional/Communication(Teknik
Interaksi/Komunikasi)
FAMILY SYSTEM
(Teknik Sistem Keluarga)
Pada teori sistem terdapat beberapa asumsi-asumsi inti yang dapat menjelaskan
mengenai keluarga. Beberapa asumsi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Keluarga merupakan satu unit kesatuan yang saling bergantung. Perubahan atau
stress yang dialami salah satu anggota keluarga akan berpengaruh pada seluruh
keluarga.
b.Keluarga mempunyai pola interaksi yang mengatur tingkah laku anggotanya.
c. Kemampuan untuk menyesuaikan terhadap perubahan merupakan ciri
berfungsinya keluarga yang sehat. Dalam perubahan, fleksibilitas dan adaptibilitas
keluarga harus diberi tekanan.
d.Anggota keluarga harus berbagi tanggungjawab bersama bagi masalah-masalahnya
INTERACTIONAL / COMMUNICATION
(Teknik Interaksi/Komunikasi)
Ciri khas pendekatan ini adalah kenaikan self-
esteem anggota keluarga sebagai sarana untuk
mengubah sistem interpersonal keluarga.
Pendekatan ini mengasumsikan keberadaan
keterkaitan antara self-esteem dan komunikasi,
di mana kualitas yang satu mempengaruhi
kualitas yang lainnya.
Tujuan dari pendekatan ini adalah meningkatkan kematangan keluarga. Tugas terapis dalam terapi
ini sebagai berikut:
a.Memfasilitasi penciptaan harapan dalam keluarga.
b.Memperkuat keterampilan koping pada anggota keluarga dan proses-proses koping dalam
keluarga itu.
c.Memberdayakan setiap individu dalam keluarga itu agar dapat menentukan pilihan dan
bertanggung jawab terhadap pilihan yang diambilnya.
d.Memperbaiki kesehatan masing-masing anggota keluarga dan kesehatan dalam sistem keluarga
itu
Humanistik
Terapis berperan dalam memperkaya pengalaman keluarga dan memperbesar kemungkinan setiap anggota
keluarga untuk menyadari keunikan dan potensi mereka yang luar biasa.
Pendekatan proses/komunikasi
Terapis dan keluarga bekerjasama untuk menstimulasi proses healting-promoting. Pendekatan yang digunakan
adalah mengklarifikasi adanya ketidaksesuaian dalam proses kemunikasi diantara anggota keluarga.
STRATEGIC THEORY
( Teori Strategi )
• Penyakit yang dialami satu anggota keluarga menyebabkan perubahan struktur dan fungsi
keluarga. Pengkajian termasuk menentukan apakah perubahan akibat penyakit mempengaruhi
kemampuan keluarga menjalankan fungsi dalam keluarga.
Teori Sistem
Poin terakhir ini penting karena kadangkala perawat tidak dapat memahami
dari sudut realita situasi alasan mengapa keluarga dapat bereaksi dengan
cara tertentu terhadap suatu peristiwa.
Asumsi model stres keluarga terdiri atas ( Artinian, 1994 ) :