Dosen Pengampu:
Oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
SARJANA TERAPAN
TAHUN 2023
SOP Konseling Keluarga
Prosedur II
Untuk pemenuhan kebutuhan secara khusus,
misalnya pada klien dengan diagnose medik depresi
berat.
a. Perawat mencuci tangan
b. Membersihkan keadaan sekitar pasien
c. Menenangkan keadaan / suasana
d. Memotivasi / memberi dorongan, fisik, mental,
emosional dan spiritual
e. Bila tidak ada kemajuan dan klien masih dalam
keadaan tidak stabil bisa diberi obat-obat penenang
setelah berkolaborasi dengan dokter
5. Unit Terkait Instalasi Rawat Inap, Rawat Intensif
Screening Dengan Menggunakan CHAT
PROSEDUR DETEKSI DINI PADA AUTIS PADAANAK UMUR 18 -36 BULAN (CHAT)
Pengertian Deteksi dini CHAT adalah deteksi secara dini adanya autis pada
anak umur 18-36
Tujuan Sebagai acuan petugas mendeteksi secara dini adanya autis pada
anak unuk 18-36 bulan
Prosedur 1. Alat
Kuesioner CHAT
Rekam medis
2. Bahan
ATK
Preinteraksi 1. Menyiapkan Alat
Tahap Orientasi 1. Menyampaikan salam
2. Meperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga
3. Menanyakan nama dan umur bayi atau anak
4. Menjelaskan maksud dan tujuan
5. Menjelaskan prosedur tindakan
6. Mendekatkan alat
7. Mencuci tangan
Langkah-langkah 1. Petugas memangil balita dan orang tua keruangan.
2. petugas menjelaskan prosedur dan tindakan yang akan
dilakukan.
3. petugas menentukan atau menghitung umur balita.
4. petugas menayakan kepada orang tua apakah anak senang
diayun- ayun atau di guncang-guncang naik turun
(bounched) di paha anda.
5. petugas menayakan kepada orang tua apakah anak tertark
(memperhatikan) anak lain.
6. petugas menayakan kepada orang tua apakah anak suka
memanjat-majat seperti memanjat tangga.
7. petugas menayakan kepada orang tua apakah anak suka
bermain ciluk ba pentak umpet.
8. petugas menayakan apakah anak perna bermain seolah-
olah membuat secangkir teh mengggunakan mainan
berbentuk cangkir dan teko atau permainan lain.
9. petugas menayakan kepada orang tua apakah anak perna
menunjuk atau meminta sesuatu dengan menunjuk jari.
10. petugas menayakan kepada orang tua apakah anak perna
menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar anda
melihat kesana.
11. petugas menanyakan kepada orang tua apakah anak dapat
bermain dengan mainan kecil (mobil atau kubus).
12. petugas menayakan kepada orang tua apakah anak pernah
memberikan suatu benda untuk menujukan sesuatu.
13. petugas mengamati apakah anak menatap (kontak mata)
dengan petugas selama pemeriksaan.
14. petugas menarik perhatian anak kemudian petugas
menunjukakan ada bolah di ruang periksa,perhatikan mata
anak apakah ia melihat ke benda yang ditunjuk bukan
melihat tangan periksa.
15. petugas menarik perhatian anak, berikan mainan gelas
katakan pada anak buatkan secangkir susu untuk mama.
16. petugas menayakan nama benda yang di kenal anak, amati
apakah anak menunjukkan bendah tersebut dengan jari
atau sambil menatap wajah anda ketika menunjuk ke suatu
benda.
17. petugas menyuru anak menumpuk beberapa kubus/balok
menjadi satu menara.
18. Petugas mencatat dan menyimpulkan seluru hasil
pengamatan pemeriksaan kemampuan anak.
19. petugas menjelaskan seluru hasil pemeriksaan kepada
orang tua,
20. petugas menganjurkan melakukan tes skrining 6 bulan
sekali jika hasilnya normal dan merujuk anak apabila
kemungkinan ada ganggguan perkembangan ke RS yang
memiliki fasilitas kesehatan jiwa.
Terminasi 1. Mengevaluasi perasaan anak
2. Memberikan pujian
3. Membuat kontrak waktu selanjutnya, bila anak menolak
oleh karena factor sesaat
4. Merapikan alat-alat
5. Mencuci tangan.
Dokumentasi Mencatat hasil kegiatan dalam catatan keperawatan
Pemeriksaan Dengan Kuisioner Gangguan Mental emosional/KMME
Pengertian Deteksi dini masalah mental emosional pada balita dengan KMME Deteksi
dini masalah mental emosional pada balita dengan KMMEadalah salah satu cara
deteksi dini penyimpangan emosional. Menentukan jadwal deteksi dini masalah mental
emosional melaluiKuesioner Masalah Mental Emosional (KMME ) secara rutin setiap
6bulan,dilakukan untuk anak yang berusia 36 bulan sampai 72 bulan. Jadwal ini
dilakukan sesuai dengan jadwal
skrining/pemeriksaan perkembangan
anak. Alat yang digunakan adalah KMME yang terdiri dari 12 pertanyaan
untuk mengenali problem mental emosional anak 36 bulan sampai 72 bulan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Deteksi Dini MentalEmosional pada
balita dengan KMME.
Alat & bahan -
Preinteraksi -
Tahap Orientasi 8. Menyampaikan salam
9. Meperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga
10. Menanyakan nama dan umur bayi atau anak
11. Menjelaskan maksud dan tujuan
12. Menjelaskan prosedur tindakan
13. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
14. Memberikan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman
15. Mencuci tangan
Prosedur/langk A. Persiapan Alat Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)
ah-langkah Dengan daftar pertanyaan :
1) Sering terlihat marah.
2) Menghindar dari teman teman.
3) Perilaku merusak dan menentang lingkungan.
4) Takut atau kecemasan berlebih.
5) Konsentrasi buruk / sulit.
6) Kebingungan.
7) Perubahan pola tidur.
8) Perubahan pola makan.
9) Sakit kepala, sakit perut, Keluhan fisik.
10) Putus asa.
11) Kemunduran perilaku.
12) Perbuatan yang diulang ulang .
Keterangan :
1. Bila ditemukan 1 masalah mental emosional maka lakukankonseling.
2. Bila 2 atau lebih masalah mental emosional, rujuk anak kefasilitas kesehatan ,
Rumah Sakit, Psikolog.
B. Pelaksanaan
Tanyakan setiap pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring,satu persatu perilaku
yang tertulis pada KMME kepada orangtua / pengasuh anak. Catat dan hitung berapa
banyak jumlah jawaban “ YA “
Interpretasi :
Bila ada 1 atau lebih jawaban YA, maka kemungkinan anak
mengalami masalah mental emosional.
Intervensi :
1. Bila jawaban YA hanya ada 1, maka lakukan konselingpada orang tua /
pengasuh anak menggunakan bukupedoman Pola Asuh yang Mendukung
Perkembangan Anak. Lakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak a
daperubahan maka anak dirujuk ke Rumah Sakit yangmemiliki fasilitas
kesehatan jiwa / Tumbuh Kembang anak.
2. Bila ditemukan 2 atau lebih jawaban YA,maka tindakanyang perlu dilakukan
adalah merujuk anak ke RumahSakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa /
Tumbuhkembang anak.Rujukan harus disertai Informasi mengenai jumlah
danmasalah mental emosional yang ditemukan.
1. Persiapan Alat
2. Persiapan Lingkungan
b. Atur lingkungan aman dan libatkan orang tua untuk rasa aman anak
3. Prosedur
a. Pra interaksi
b. Interaksi:
1) Orientasi
2) Kerja
3) Terminasi
c. Post Interaksi
Penilaian
Kemampuan Ketrampilan = Frekuensi
Jumlah item
X 100%
LATIHAN TES DAYA LIHAT (TDL)
Ilustrasi kasus : Seorang anak laki-laki usia 4 tahun diantar ke posyandu oleh
ibunya untuk dilakukan tes daya lihat.
Tugas : Lakukan tes daya lihat terhadap anak tersebut dengan menggunakan
pasien model.
1. Persiapan Alat
d. Alat penunjuk
2. Persiapan Lingkungan
3. Prosedur
a. Pra interaksi
b. Interaksi:
1) Orientasi
2) Kerja
3) Terminasi
c. Post Interaksi
SOP Penilaian TES DAYA LIHAT (TDL)
Penilaian
Kemampuan Ketrampilan = Frekuensi
Jumlah item X 100%
LATIHAN DETEKSI PENYIMPANGAN MENTAL EMOSIONAL
Ilustrasi Kasus :
2. Persiapan Lingkungan
3. Prosedur
a. Pra interaksi
b. Interaksi:
1) Orientasi
2) Kerja
c. Terminasi
1) Post Interaksi
SOP Penilaian deteksi penyimpangan mental emosional
Ilustrasi kasus :
Seorang anak perempuan usia 2 tahun diantar ke posyandu oleh ibunya untuk
dilakukan pemeriksaan karena anak terlalu aktif. Ibu khawatir anaknya
mengalami gangguan prilaku. Perawat memutuskan untuk melakukan deteksi
dini autisme pada anak tersebut.
Tugas : Lakukan tes deteksi dini autis terhadap anak tersebut dengan
menggunakan pasien model.
1. Persiapan Alat
2. Persiapan Lingkungan
3. Prosedur
a. Pra interaksi
b. Interaksi:
1) Orientasi
2) Kerja
3) Terminasi
c. Post Interaksi
SOP Penilaian deteksi autisme pada anak