Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN EDUKASI HIPERTENSI PADA

KELUARGA TN. A DENGAN KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN


USIA REMAJA DI KABUPATEN JEMBER

Oleh:

Dhea Cristina Damaiyanti, S.Kep

NIM 212311101067

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
BAB 1. LATAR BELAKANG

1.1 Analisis Situasi


a. Karakteristik keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dengan
ikatan perkawinan, kelahiran, atau adopsi yang saling beinteraksi dan
saling bergantungan yang berkontribusi terhadap status kesehatan anggota
keluarga dan masyarakat (Renteng & Simak, 2021). Fungsi keluarga
menurut Friedman adalah hasil dari struktur keluarga tersebut yang
memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Lima fungsi keluarga yaitu Fungsi
afektif, Fungsi sosialisasi dan posisi social, Fungsi Reproduksi, Fungsi
ekonomi dan Fungsi perawatan kesehatan (Friedman, 2010).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat
secara abnormal dan terjadi secara terus menerus pada beberapa kali
pemeriksaan tekanan darah yang disebabkan oleh satu faktor maupun
beberapa faktor risiko yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam
mempertahankan tekanan darah secara normal. Hasil survei yang
dilakukan oleh World Health Organization (WHO), pada tahun 2012
jumlah kasus hipertensi di dunia adalah 839 juta dan diperkirakan akan
semakin meningkat pada tahun 2025 dengan jumlah kasus hipertensi yaitu
1,15 milyar, sekitar 29% dari total penduduk di dunia. Berdasarkan hasil
pengkajian pada keluarga Tn. A pada tanggal 15,16 dan 17 november di
keluarga Tn. A, didapatkan data bahwa keluarga Tn. memiliki riwayat
penyakit hipertensi yang diderita oleh Tn. A sejak 5 tahun terakhir. Tn. A
mengeluh kepalanya sering pusing dan telapak kakinya terasa kebas. Ny. E
sudah mulai mengurangi masakan yang bersantan dan asin yang
berlebihan untuk Tn. A tetapi terkadang Tn. A ingin makan-makanan yang
bersantan dan asin-asin. Keluarga Tn. A sendiri tidak pernah
memeriksakan kondisinya ke fasilitas kesehatan dikarenakan biaya hanya
cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan perspsi mereke tentang kesehatan
yang kurang, selain itu Tn. A juga tidak pernah mengkonsumsi obat-
obatan dan memonitor tekanan darahnya. Kondisi Tn. A saat ini berakibat
terhadap tugasnya dalam keluarga sebagai pencari nafkah yang digantikan
oleh Ny. E
Setelah berdiskusi, maka mahasiswa dan keluarga memprioritaskan
diagnosa Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif untuk mengatasi
keluhan yang dirasakan Tn. A sebagai manifestasi dari kenaikan tekanan
darah akibat hipertensi. Dengan demikian maka disepakati bersama untuk
melaksanakan implementasi keperawatan berupa pendidikan kesehatan
terkait hipertensi untuk enambah informasi yang dimiliki keluarga Tn. A
BAB II. RENCANA KEPERAWATAN

2.1 Diagnosis Keperawatan Keluarga


Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (D.00115)
2.2 Tujuan Umum
Implementasi edukasi hipertensi
2.3 Tujuan Khusus

2.3.1 Mahasiswa melakukan program yang telah disepakati bersama keluarga

2.3.2 Mahasiswa melakukan pemberdayaan dan menjalin kerjasama dengan


keluarga untuk keberhasilan program yang telah disepakati

2.3.3 Mahasiswa dan keluarga berdiskusi terkait hipertensi

2.3.4 Mahasiswa dan keluarga mengevaluasi keberhasilan program

2.3.5 Mahasiswa dan keluarga menentukan jadwal pelaksanaan implementasi


berikutnya
BAB 3. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat secara


abnormal dan terjadi secara terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan
tekanan darah yang disebabkan oleh satu faktor maupun beberapa faktor risiko
yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam mempertahankan tekanan darah
secara normal. Hasil survei yang dilakukan oleh World Health Organization
(WHO), pada tahun 2012 jumlah kasus hipertensi di dunia adalah 839 juta dan
diperkirakan akan semakin meningkat pada tahun 2025 dengan jumlah kasus
hipertensi yaitu 1,15 milyar, sekitar 29% dari total penduduk di dunia.
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Tn. A pada tanggal 15,16 dan 17
november di keluarga Tn. A, didapatkan data bahwa keluarga Tn. memiliki
riwayat penyakit hipertensi yang diderita oleh Tn. A sejak 5 tahun terakhir. Tn. A
mengeluh kepalanya sering pusing dan telapak kakinya terasa kebas. Ny. E sudah
mulai mengurangi masakan yang bersantan dan asin yang berlebihan untuk Tn. A
tetapi terkadang Tn. A ingin makan-makanan yang bersantan dan asin-asin.
Keluarga Tn. A sendiri tidak pernah memeriksakan kondisinya ke fasilitas
kesehatan dikarenakan biaya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan perspsi
mereke tentang kesehatan yang kurang, selain itu Tn. A juga tidak pernah
mengkonsumsi obat-obatan dan memonitor tekanan darahnya. Kondisi Tn. A saat
ini berakibat terhadap tugasnya dalam keluarga sebagai pencari nafkah yang
digantikan oleh Ny. E
3.2 Kerangka Penyelesaian

Keluarga dengan salah satu


anggotanya mempunyai
Hipertensi

Keluarga mempu mengakses pelayanan kesehatan,


mampu mencegah masalah, mamp melakukan terapi
secara mandiri, melakukan promotif secara aktif

Keluarga mampu menjelaskan Keluarga mampu


masalah kesehatan yang menjalankan perilaku sehat
dialami , mampu melakukan , melaksanakan latihan
aktivitas dalam mengatasi secara tepat
masalah kesehatan secara tepat

Keluarga memiliki kesiapan dalam


meningkatkan manajemen kesehatan
BAB 4. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah

Pelaksanaan kegiatan Pendidikan Kesehatan pada keluarga Tn. A dilakukan


di Rumah keluarga Pukul 10.00 WIB.

4.2 Khalayak Sasaran

Sasaran dalam simulasi dan pendidikan kesehatan dalam kegiatan ini adalah
keluarga Tn. A.

4.3 Metode yang digunakan


4.3.1 Jenis model pembelajaran : Cerama
4.3.2 Landasan teori : diskusi
4.3.3 Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengidentifikasi pilihan tindakan
c. Menetapkan tindak lanjut sasaran
4.3.4 Media dan alat : video, laptop
4.3.5 Setting tempat
: Ny. E
: Tn. A
: Pemateri

4.3.6 Kegiatan

Proses Tindakan Waktu


Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberikan 1. Memperhatikan 10
salam dan menjawab menit
2. Menjekasjan salam
tujuan 2. Memperhatikan
3. Meminta ijin
untuk
melakukan
implementasi
keperawatan
4. Kontrak waktu
1. Melakukan 1. Memperhatikan 30
pemaparan 2. Menjawab menit
materi pertanyaan
2. Melakukan
Tanya jawab
1. Menutup 1. Memperhatikan 10
pertemuan 2. Memperhatikan menit
dengan dan membalas
memberikan salam
kesimpulan
2. Mengajukan
kontrak
pertemuan
selanjutnya
3. Menutup
pertemuan dan
memberi salam
BAB V. KRITERIA EVALUASI

5.1 Evaluasi Struktur


1. Mahasiswa dan keluarga memperoleh kesepakatan mengenai kegiatan,
tempat dan waktu pelaksanaan Implementasi
2. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan implementasi
5.2 Evaluasi Proses
1. Mahasiswa mampu menyampaikan materi
2. Keluarga dapat memahami dan penyampaian materi hipertensi
3. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi

5.3 Evaluasi Hasil

1. Mahasiswa dan keluarga berdiskusi terkain materi hipertensi


2. Keluarga dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
5.4 Faktor Pendorong
a. Partisipasi keluarga dalam diskusi yang sangat antusias dan koperatif
b. adanya keinginan keluarga dalam mencegah, dan mengubah gaya hidup
untuk lebih sehat
c. Tersedianya tempat dan waktu yang memadai
5.5 Faktor Penghambat
a. Kesusahan dalam bahasa karena keluarga Tn. A menggunakan bahasa
Madura dalam komunikasi sehari-hari
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Implementasi pendidikan kesehatan terkait hipertensi menambah pengetahuan
dan informasi keluarga Tn. A dikarenakan mereka tidak pernah menerimah
informasi terkait kondisi kesehatan mereka.
6.2 Saran
6.2.1 Saran bagi klien
Diharapkan klien mampu melakukan upaya pengontrolan hipertensi.
6.2.2 Saran bagi tenaga kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan mampu menambah pengetahuan untuk
mencegah komplikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, E. U. (2016). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap


Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Surabaya. Jurnal
Keperawatan, 5(2).
http://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/d3kep/article/view/50

Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan


Indonesia: Edisi 1 Cetakan Kedua. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
PPN
Daftar Lampiran

Lampiran 1. Berita acara

Lampiran 2. Daftar hadir

Lampiran 3. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Lampiran 4. Materi

Lampiran 5. Media

Jember, 21 November 2021


Mahasiswa

Dhea Cristina, S.Kep


NIM 212311101067
Lampiran 1. Berita Acara

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto. Telp/Fax (0331)-323458

BERITA ACARA

Pada hari ini, Senin, 22 Nopember 2021 pukul 12.00-13.00 WIB bertempat
dirumah Tn. A telah dilaksanakan pendiidkan kesehatan dan simulasi terapi
rendam kaki air hangat

Jember, 22 November 2021


Mengetahui
Dosen pembimbing

(Hanny Rasni, S.Kp., M.Kep)


NIP 19761219 200212 2 003
Lampiran 2. Daftar Hadir

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto. Telp/Fax (0331)-323458

DAFTAR HADIR

Kegiatan implementasi terapi rendam kaki air hangat. Pada:


Hari/ tanggal : Senin, 22 Nopember 2021
Jam : 12.00-13.00 WIB
di Rumah Tn. A yang dihadiri oleh :
No Nama Alamat Jabatan Tanda tangan
1 1.
2 2.
3 3.

Jember, 22 November 2021


Mengetahui
Dosen pembimbing

Dhea Cristina
NIM 212311101067
Lampiran 3. Materi

1. Pengertian Hipertensi
Peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kalipengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2014). Pada lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah
sistolik 160 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg (Smeltzer dan Bare,
2013).
2. Penyebab dan Faktor Risiko Hipertensi
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014 penyebab dan
faktor resiko hipertensi sebagai berikut :
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Riwayat keluarga
4. Genetik (faktor risiko yang tidak dapat diubah atau dikontrol)
5. Kebiasan merokok
6. Konsumsi garam dan lemak jenuh
7. Kebiasaan konsumsi minum-minuman alkohol
8. Obesitas
9. Kurang aktifitas fisik
10. Stress

3. Tanda dan Gejala Hipertensi


1. Nyeri kepala bagian belakang
2. Kaku kuduk
3. Sulit tidur
4. Gelisah
5. Dada berdeba-debar
6. Sesak nafas
7. Lemas
8. Keringat banyak
9. Terkadang terasa mual dan muntah
10. Sering buang air kecil di malam hari
11. Edema (pembengkakan)
4. Klasifikasi Hipertensi
Menurut Smeltzer dan Bare (2013), terdapat beberapa klasifikasi hipertensi
diantaranya:Mengendalikan faktor risiko
KLASIFIKASI SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg)
Normal 120 - 129 80 – 84
Pre Hipertensi 130 - 139 85 – 89
Hipertensi tingkat 1 (ringan) 140 - 159 90 – 99
Hipertensi tingkat 2 (sedang) 160 - 179 100 – 109
Hipertensi tingkat 3 (berat) 180 - 209 110 – 119

5. Pencegahan Hipertensi
1. Melakukan kesehatan secara rutin
2. Menghindari asap rokok dan alkohol
3. Olahraga/aktifitas fisik secara rutin
4. Pola makan yang sehat dan seimbang
5. Istirahat yang cukup
6. Mengontrol stress
7. Peran keluarga sangat ditekankan dalam rangka mengatasi hidup orang
dengan hipertensi dan mencegah hipertensi
6. Penatalaksanaan Hipertensi
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014 penatalaksanaan
hipertensi sebagai berikut :
1. Membatasi asupan garam tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh (6 gram/hari)
2. Menurunkan berat badan
3. Menghindari minuman beralkohol, berkafein, dan rokok
4. Melakukan olahraga teratur seperti berjalan dan jogging
5. Melakukan istirahat yang cukup (6-8 jam perhari)
6. Pemilihan serta penggunaan obat-obatan hipertensi sesuai resep dokter
7. Terapi rendam kaki dengan air hangat
a. Definisi
Air hangat akan memberikan dampak fisiologis bagi tubuh yaitu
memperlancar sirkulasi pada bagian pembuluh darah. Selain itu faktor
pembebanan di dalam air menyebabkan penguatan otot-otot ligamen yang
mempengaruhi sendi-sendi di tubuh. Rendam kaki air hangat dapar dilakukan
dengan sangat mudah, hanya dengan duduk diam menikmati kaki yang
direndam. Rendam kai dengan air hangat sangat cocok untuk diberikan
kepada lansia untuk memberikan rasa rileks dan memperlancar sirkulasi
darah dalam tubuh karena sangat mudah dan murah, selan itu prosedur dari
terapi ini juga tidak banyak.
b. Kontra dan Indikasi
 Indikasi : Seluruh penderita hipertensi
 Kontra : Klien yang mengalami nyeri dada dan klien yang
mengalami dyspnea

c. Manfaat
 Memberikan rasa rileks
 Memperbaki keseimbangan dan tekanan darah
 Merangsang ujung saraf untuk membuat perasaan menjadi
segar kembali
 Memperlancar sirkulasi darah
 Menurunkan rasa nyeri
 Menurunkan tekanan darah
d. Teknik
 Persiapkan klien dengan mengkaji tanda-tanda vital
 Persiapkan alat yang akan digunakan
 Posisikan klien dalam posisi duduk di kursi
 Pastikan kaki klien bersih
 Siapkan air hangat kemudian masukkan kedua kaki
klien dan rendam kaki sekitar 20 menit
 Kaji tanda-tanda vital kembali
 Terapi ini dapat dilakukan setiap hari atau minimal 3
kali dalam seminggu dengan durasi 20 menit tiap
terapi
Lampiran 5 : Media
a.

Anda mungkin juga menyukai