Anda di halaman 1dari 9

SAP GIZI SEMIBANG PADA ANAK DI RUANG D2 RSPAL DR.

RAMELAN
SURABAYA

Nama Kelompok :
1. Ahmad Sholihul Alami (1120022203)
2. Diaz Octavia Anggraini (1120022118)
3. Dinda Rimyatul Ababiel ( 1120022121)
4. Diyah Ayu Anggraini ( 1120022139)
5. Diyah Lailys Rahmawati ( 1120022157)
6. Mirna Puspita Sari (1120022198)
Dosen Pembimbing
Siti Damawiyah, S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Masalah : Gizi Seimbang Pada Anak


Pokok Bahasan : Keperawatan Anak
Sasaran : Keluarga Pasien
Waktu : 08.00- selesai WIB
Hari/Tanggal : Kamis, 24 November 2022
Tempat : Ruang D2 RSPAL Dr. Ramelan Surabaya

I. Tujuan lnstruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan sasaran mampu memahami dan
mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Keluarga Pasien Mampu Memahami Pengertian Gizi
2. Keluarga Pasien Mampu Memahami Tanda Dan Gejala Gizi Kurang
3. Keluarga Pasien Mampu Mehamami Penyebab Gizi Buruk
4. Keluarga Pasien Mampu Memahami Komponen Makanan Gizi Seimbang
5. Keluarga Pasien Mampu Memahami Tindakan Pencegahan Gizi Buruk
III. Pokok materi
1. Pengertian Gizi
2. Tanda dan Gejala Gizi Buruk
3. Penyebab Gizi Buruk
4. Komponen Makanan Gizi Seimbang
5. Pencegahan Gizi Buruk
IV. Metode
Diskusi dan Ceramah
V. Kegiatan
No Fase Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
1. Pra 1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam 5 menit
Interaksi Mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
4. Menentukan kontrak waktu &
materi dengan para peserta
2. Kerja 1. Menjelaskan pengertian Gizi 1. Mendengarkan, 15 menit
2. Menjelaskan tanda dan gejala menyimak
Gizi Buruk penjelasan
3. Menjelaskan penyebab Gizi memperhatikan
buruk 2. Keluarga Pasien
4. Menjelaskan Komponen bertanya pada
Makanan Gizi Seimbang pemberi materi.
5. Menjelaskan Pencegahan Gizi
Buruk

3. Evaluasi 1. Menanyakan kepada Keluarga Menjawab 5 menit


Pasien tentang materi yang pertanyaan
telah diberikan
4. Terminasi 1. Mengakhiri pertemuan dan 1. Mendengarkan 5 menit
mengucapkan terimakasih atas 2. Menjawab salam
partisipasi
2. Memberikan kesimpulan
3. Mengucapkan salam penutup

VI. Media dan Sumber


Leaflet
VII. Evaluasi
1. Sebutkan pengertian Gizi
2. Sebutkan tanda dan gejala Gizi Buruk
3. Sebutkan penyebab Gizi Buruk
4. Sebutkan komponen makanan Gizi Seimbang
5. Sebutkan pencegahan Gizi buruk
VIII. Pengorganisasian Kelompok
a. Moderator : Binti Nur Kholifah
b. Pemateri : Bella Safira Ramadhanti
c. Notulen dan Operator : Chusnul Chotimah
d. Fasilitator dan Dekdok : Destyana
Lampiran Materi
MATERI PENYULUHAN GIZI SEIMBANG PADA ANAK
A. Pengertian
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari dimana terdapat kandungan
gizi yang seimbang yaitu jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
aktivitas fisik, dan memperhatikan prinsip isi priringku. Ada beberapa hal yang perlu
kita ketahui untuk mengenal gizi seimbang, diantaranya adalah 4 pilar gizi seimbang
serta 10 pesan gizi seimbang
1. Pilar 1: Mengkonsumsi aneka ragam pangan Konsumsi aneka ragam pangan
sangat penting karena tidak ada satupun jenis bahan pangan yang mengandung
semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat, kecuali Air Susu Ibu
(ASI). ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh, tapi hanya untuk
bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan. Selain itu, di dalam tubuh terjadi interaksi
antar zat gizi, misalnya zat gizi tertentu memerlukan zat gizi yang lainnya untuk
dapat diedarkan atau dicerna oleh tubuh. Misalnya, pencernaan karbohidrat,
lemak, dan protein memerlukan vitamin B yang dapat ditemukan pada sayuran
berdaun hijau.
2. Pilar 2. Membiasakan perilaku hidup bersih Hidup bersih mengurangi risiko
terkena penyakit infeksi, yang nantinya dapat mempengaruhi status gizi kita. Saat
kita sakit, zat gizi di dalam tubuh dipergunakan terutama untuk melawan penyakit
tersebut, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita tidak optimal.
Kebiasaan hidup bersih misalnya cuci tangan, menjaga kuku tetap pendek dan
bersih, memakai alas kaki, dan menutup makanan dengan baik.
3. Pilar 3. Melakukan aktivitas fisik Aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga
kebugaran dan meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot, serta menurunkan
risiko obesitas. Aktivitas fisik tidak harus selalu berupa olahra a, segala macam
aktivitas seperti bermain juga termasuk dalam melakukan aktivitas fisik. A an
dijelaskan lebih detail pada Sesi 12 dan 13.
4. Pilar 4. Memantau berat badan secara teratur Salah satu tanda keseimbangan zat
gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat badan normal, yaitu berat badan yang
sesuai untuk tinggi badan, yang biasa dikenal sebagai Indeks Masa Tubuh (IMT).
Pada anak usia sekolah dan remaja, penentuan status gizi berdasarkan IMT harus
disesuaikan dengan usianya. Dengan rutin memantau berat badan (dan tinggi
badan), maka kita dapat mengetahui status gizi kita, dan mencegah atau
melakukan tindakan penanganan bila berat badan menyimpang dari yang
seharusnya.
Kurang gizi adalah penyakit yang disebabkan karena kekurangan energi dan
protein (marasmus) serta kekurangan protein saja (kwashiorkor). Baik marasmus
maupun kwashiorkor keduanya disebabakan oleh kekurangan protein. Akan tetapi
pada marasmus disamping kekuarangan protein terjadi juga kekurangan energi.
Sedangkan pada kwashiorkor yang kurang hanya protein, sementara kalori cukup.
Istilah marasmus berasal dari bahasa Yunani yang sejak lama digunakan sebagai
istilah dalam ilmu kedokteran untuk menggambarkan seorang anak yang berat
bedannya sangat kurang dari berat badan seharusnya.
B. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala utama penderita Gizi Buruk adalah sebagai berikut :
1. Anak tampak sangat kurus dan kemunduran pertumbuhan otot tampak sangat jelas.
Berat badan anak kurang dari 60% dari berat badan seharusnya menurut umur.
2. Muka anak tampak keriput dan cekung sebagaimana layaknya wajah seorang yang
telah berusia lanjut. Oleh karena tubuh anak sangat kurus, maka kepala anak
seolah-olah terlalu besar jika dibandingkan dengan badannya.
C. Penyebab Gizi Buruk
Ada beberapa penyebab kurang gizi, diantaranya yaitu :
1. Jarak antara usia kakak dan adik yang terlalu dekat
2. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi bagi tubuh
3. Lingkungan yang kurang bersih, sehingga anak mudah sakit-sakitan. Karena sakit-
sakitan tersebut, anak menjadi kurang gizi
4. Kurangnya pengetahuan orangtua terutama ibu mengenai gizi
5. Kondisi sosial ekonomi keluarga yang sulit
6. Laju pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya
ketersediaan bahan pangan.
D. Komponen Makanan Gizi Seimbang
1. Karbohidrat : beras, jagung, kentang, gandum, ubi-ubian
2. Lemak : daging ayam, daging sapi
3. Protein : tahu, tempe, telur, ikan
4. Vitamin : sayuran dan buah-buahan
5. Mineral : susu, kuning telur, keju
6. Air
Dalam 1 piring setiap kita makan, isilah 2/3 bagian dari setengah piring
masingmasing untuk makanan pokok dan untuk sayuran, 1/3 bagian dari setengah
piring masingmasing untuk lauk-pauk dan untuk buah. Dalam satu hari, kita
dianjurkan untuk makan sumber karbohidrat 3-4 porsi, makan sayur 3-4 porsi, buah 2-
3 porsi, makanan sumber protein hewani dan nabati 2-4 porsi. Selain itu, kita perlu
membatasi jumlah gula dan garam dalam makanan kita, dan rutin mengkonsumsi air
putih. Jangan lupa mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan. Secara
rutin, lakukanlah aktivitas fisik 30 menit setiap hari ya.
Air putih diperlukan oleh tubuh kita untuk menghindari kekurangan cairan tubuh
(dehidrasi), memperlancar proses pencernaan, dan memelihara fungsi ginjal agar tetap
optimal. Seperti telah disinggung dalam Sesi 2 (Gizi dalam Daur Kehidupan), salah
satu penyebab utama masalah gizi adalah adanya infeksi berulang. Dan salah satu hal
menyebabkan terjadinya infeksi berulang adalah buruknya kebersihan seseorang,
misalnya rendahnya kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, atau tidak mencuci
tangan setelah membersihkan diri ketika buang air besar.
E. Tindakan Pencegahan Gizi Buruk
1. Meningkatkan kasih sayang dan perhatian orangtua terhadap anak-anaknya
2. Memodifikasi lingkungan rumah dan sekitar yang bersih dan sehat
3. Pemberian ASI selama 2 tahun bagi bayi
4. Memberikan makanan bergizi seimbang sebagai menu sehari-hari bagi keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Gizi dan Kesehatan Remaja. 'Buku Pegangan dan Kumpulan Rencana Ajar untuk
Guru Sekolah Menengah Pertama'. 2016. SEAMEO RECFON-Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Hovhannisyan, L., Demirchyan, A. & Petrosyan, V. Estimated prevalence and
predictors of undernutrition among children aged 5-17 months in Yerevan,
Armenia. Public Health Nutr.17, 1046– 1053 (2014).
Kementerian Kesehatan. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016. Biro Komun.
dan Pelayanan Masy. (2017)
Marimbi, H. Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita. (Nuha
Medika, 2010
Gizi dan Kesehatan Remaja. 'Buku Pegangan dan Kumpulan Rencana Ajar untuk
Guru Sekolah Menengah Pertama'. 2016. SEAMEO RECFON-
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Pedoman Gizi
Seimbang http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman%20Gizi/PGS%20Ok.pdf

Anda mungkin juga menyukai