Anda di halaman 1dari 24

PEMERIKSAAN

DAN
PENYIDIKAN
PAJAK
KELOMPOK 3

• NOVA NABILAH APRIVIA (119040164)


• SOFIA KUSUMA DEWI (119040256)
• ADE LUCKY R (119040268)
• Chika Bagja Puspita Wijaya (119040187)
Pembahasan :

• Pengertian Umum
• Tujuan Pemeriksaan
• Hal - hal yang harus diperhatikan dalam
pemeriksaan
• Tata cara pemerikasaan
• Langkah - langkah pemeriksaan pajak
• Kebijakan pemerikasaan
• Penyidikan pajak
Pendahuluan
Pemerikasaan Pajak

Pada saat reformasi perpajakan tahun 1983, sistem pemungutan


pajak berubah yang mulanya Official assessment menjadi self
assessment. Upaya pemberdayaan masyarakat pada
pelaksanaan sistem self assessment ini perlu diikuti dengan
tindakan pengawasan guna mewujudkan tercapainya sasaran
kebijaksanaan perpajakan. Sehubung dengan hal itu, para
pemeriksa pajak dalam melakukan tugas pengawasan perlu
didukung oleh berbagai faktor penunjang, salah satunya
adalah menerapkan langkah strategi meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak
PENGERTIAN UMUM
Pemerikasaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari,
mengumpulkan, mengolah data dam/atau keterangan lainnya untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban serta untuk tujuan lain dalam
rangka melaksanakan ketentuan peraturan.

Sehingga, pemeriksaan pajak merupakan suatu kegiatan mencari data,


mengumpulkan data, mengolah data, keterangan dan bukti lainnya yang
dilaksanakan secara objektif serta profesional sesuai dengan strandar
pemeriksaan yang telah ditetapkan untuk menguji kewajiban
perpajakan dan untuk melaksanakan ketentuan peraturan peundang -
undangan perpajakan. yang dimana pemeriksaan pajak ini merupakan
akhir dari pengendalian proses perpajakan guna memastikan pajak telah
melaporkan SPT Tahunan dengan tepat.
Elemen Pemeriksaan Pajak

• Pemeriksa Pajak
• Pembukuan
• Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan (Closing Conference)
• Kertas Kerja Pemeriksaan
• Laporan Pemeriksaan Pajak
• Bukti Permulaan
• Pemeriksaan Bukti Permulaan
TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
• Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban 2. Dalam rangka melaksanakan
perpajakan Wajib Pajak dan untuk tujuan lain ketentuan peratutan perundangan -
dalam rangka melaksanakan ketentuan undangan perpajakan.
peraturan perundang-undangan pajak. • Pemberian NPWP secara jabatan
Pemeriksaan Pajak dilakukan dalam hal : • Penghapusan NPWP
• Surat pemberitahuan menunjukan kelebihan • Pengukuhan atau pencabutan Pengukuhan
pembayaran pajak, termasuk yang telah Pengusaha kena pajak.
diberikan pengembalian pendahuluan • WP mengajukan keberatan
kelebihan pajak. • Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma
• SPT pajak penghasilan menunjukan rugi. Perhitungan Penghasilan Neto.
• Surat pemberitahuan tidak disampaikan atau • Pencocokan data dan/ atau alat keterangan.
disampaikan tidak pada waktunya. • Penentuan WP berlokasi di daerah terpencil.
• Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN
• Pelaksanaan ketentuan peraturan perundang -
undangan perpajakan untuk tujuan lain selain poin
pertama sampai poin kedelapan.
• Untuk keperluan pemeriksaan, petugas pemeriksaan harus memiliki tanda pengenal pemeriksaan dan
dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan serta memperlihatkan kepda Wajib Pajak atas
diperiksa.
• Wajib Pajak yang diperiksa wajib :
• Memperlihatkan dan/atau meminjam buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya, dan
dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas
WP, atau objek yang terutang pajak.
• Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dipandang perlu dan memberi
bantuan guna kelancaran pemeriksaan.
HAL-HAL YANG • memberikan keterangan lain yang diperlukan.

HARUS • Buku, catatan dan dokumen, serta data, informasi, dan keterangan lain wajib dipenuhi oleh WP paling
lama satu bulan sejak permintaan disampaikan.
DIPERHATIKAN • Dalam hal WP OP yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas tidak memenuhi ketentuan
DALAM diatas (nomor 1) sehingga tidak dapat dihitung besarnya penghasilan kena pajak, penghasilan kena

PEMERIKSAAN pajak tersebut dapat dihitung secara jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan
perpajakan.
• Apabila dalam mengungkap pembukuan, pencatatan, atau dokumen serta keterangan yang diminta,
WP terkait oleh suatu kewajiban untuk merahasiakan itu ditandakan oleh permintaan untuk keperluan
Wajib Pajak Go Publik
Terhadap Wajib Pajak Badan yang pernyataannya pendaftaran emisi
sahamnya telah dinyatakan efektif oleh badan pengawas pasar modal
dan menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan dilampiri laporan
keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik dengan pendapat
Wajar Tanpa Pengecualian jika :
• Surat Pemberitahuan Tahunan Wajib Pajak menyatakan lebih
bayar.
• Terpilih untuk diperiksa berdasarkan analisis risiko.
Mekanisme Pemeriksaan Pajak sebagai Tindakan Pengawasan
terhadap pelaksanaan sistem Self Assessment
Sistem Pemeriksaan Pajak sebagai Tindakan Pengawasan atas
Pelaksanaan Sistem Self Assessment.
Ruang Lingkup Pemeriksaan
• Pemeriksaan Sederhana, yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap WP dalam rangka kerja sama operasi
atau konsorisium, untuk seluruh jenis pajak atau jenis - jenispajak tertentu, termasuk Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB), baik untuk Masa Pajak atau tahun berjalan dan/atau Masa Pajak/ tahun-
tahun sebelumnya, yang dilaksanakan dengan menerapkan teknik-teknik pemeriksaan dengan bobot
kedalaman yang sederhana. Pemeriksaan sederhana dilakukan melalui pemeriksaan berikut ini :
• Pemeriksaan sederhana kantor
• Pemeriksaan sederhana Lapangan.
• Pemeriksaan Lengkap, yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap WP dalam rangka kerja sama operasi atau
konsorsium, di lapangan dan di kantor Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak Lengkap, untuk seluruh jenis
Pajak, termasuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, baik untuk tahun berjalan dan/atau tahun -
tahun sebelumnya, yaitu yang dilaksanakan dengan menerapkan teknik- teknik pemeriksaan pada umumnya.
Jenis dan Prioritas Pemeriksaan
Prioritas Pemeriksaan ditetapkan sebagai berikut :

“Jenis Pemeriksaan antara lain : • Pemeriksaan Rutin terhadap SPT Tahunan PPh Wajib
Pajak Orang Pribadi atau Badan yang menyatakan lebih
bayar dan/atau SPT Tahunan PPh Tahunan Pasal 21 yang
• Pemeriksaan Rutin
menyatakan lebih bayar dan/atau SPT Masa PPN yang
• Pemeriksaan Khusus
menyatakan meminta pengembalian kelebihan
• Pemeriksaan Bukti Permulaan pembayaran pajak.
• Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi • Pemeriksaan Bukti Permulaan

• Pemeriksaan Tahun Berjalan • Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi.


• Pemeriksaan Khusus
• Pemeriksaan Rutin selain Pemeriksaan rutin sebagaimana
dimaksud pada point 1
Ruang Lingkup dan Jangka
Jangka Waktu Waktu Pemeriksaan terhadap Pemeriksaan
Penyelesaian Wajib Pajak Ulang

Perluasan Pemeriksaan Penerapan Teknik Peer Review


Sampling
Pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman pada Norma Pemeriksaan yang berkaitan dengan
Pemeriksa Pajak, Pemeriksaan, dan Wajib Pajak. Pemeriksaan dilaksanakan oleh Pemeriksa
Pajak yang tergabung dalam Tim Pemeriksa Pajak. Pemeriksaan dilaksanakan pada jam hari
kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku jika dipandang perlu dapat dilanjutkan diluar
jam/hari kerja. Apabila pada saat dilakukan pemeriksaan Wajib Pajak atau wakil atau Kuasa
Wajib Pajak tidak ada ditempat, pemeriksaan tetep dapat dilangsungkan sepanjang ada pihak lain
yang dapat dan mempunyai kewenangan untuk berlaku selaku yang mewakili Wajib Pajak,
terbatas untuk hal yang menjadi kewenangannya. Sebagai upaya pengamanan, sebelum
pemeriksaan ditunda Pemeriksaan Pajak dapat melakukan penyegelan tempat atau ruangan
tertentu yang diduga merupakan tempat menyimpan dokumen, uang atau barang yang dapat
memberi petunjuk tentang keadaan usaha Wajib Pajak. Pemeriksaan dinyatakan dimulai apabila TATA CARA
surat pemberitahuan pemeriksaan pajak telah diterima oleh WP. Batas waktu penyampaian surat
PEMERIKSAAN
pemberitahuan pemeriksaan pajak kepada Wajib Pajak selama ini belum diatur, tetapi dimasa
yang akan datang akan diatur batas waktu penyampaian tersebut, yaitu selama 1 bulan sejak
tanggal SP3. Apabila Wajib Pajak atau wakil atau kuasa Wajib Pajak menolak untuk diperiksa
maka Wajib Pajak atau wakil atau kuasa WP yang bersangkutan harus menandatangani Surat
Pernyataan Penolakan Pemeriksaan Pajak.
Hasil pemeriksaan harus diberitahukan secara tertulis kepada WP. Dalam PSL, dan PL, Wajib
Pajak diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap hasil pemeriksaan dalam jangka
waktu 7 (tujuh) hari sejak diterimanya Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan. Dalam hal
Wajib Pajak tidak setuju atas sebagian atau seluruh hasil pemeriksaan. Wajib Pajak dapat
menyampaikan sanggahan dengan dilampiri dengan bukti - bukti pendukung sanggahan tersebut.
Selanjutnya tanggapan atas hasil pemeriksaan harus dibahas oleh Tim Pemeriksa Pajak sebagai
bahan persiapan dalam melakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan. Dalam hal masih
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pemeriksaan dan tanggapan WP, mereka dapat
mengajukan permohonan kepada Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak agar perbedaan
tersebut dibahas terlebih dahulu oleh Tim. Hasil Pemeriksaan harus dituangkan dalam Laporan TATA CARA
Pemeriksaan Pajak (LPP) secara terperinci, ringkas, jelas, memuat ruang lingkup sesuai dengan
PEMERIKSAAN
tujuan pemeriksaan, memuat kesimpulan Pemeriksaan Pajak yang didukung bukti kuat tentang
ada atau tidak adanya penyimapangan terhadap peraturan perundang - undangan perpajakan dan
memuat pula pengungkapan informasi lain yang diperlukan dalam pelaksanaan ketentuan
peratutan perundangan - undangan.
Langkah -Langkah
Pemeriksaan Pajak
KEBIJAKAN PEMERIKSAAN
Upaya kebijakan pemeriksaan dengan cara sebagai berikut :
• Penentuan sasaran pemeriksaan yang tepat dengan Sistem Kriteria Seleksi SPT Tahunan PPh, Sistem Kriteria Seleksi SPT Masa PPN,
dan Sistem Kriteria Seleksi Khusus, yaitu untuk pemeriksaan terhadap yayasan dan Wajib Pajak tertentu.
• Peningkatan efesiensi dan efektifitaspemeriksaan
• Peningkatan pengasawan pemeriksaan

Sistem Kriteria Seleksi


Keterbatasan dana dan sumber daya manusia pada Dirjen Pajak mengakibatkan tidak seluruh Surat Pemberitahuan (SPT) dapat diperiksa
dalam kurun waktu tertentu. Hal tersebut melatarbelakangi kebijakan pemeriksaan pajak dalam menciptakan suatu sistem yang dapat
melakukan seleksi terhadap SPT tertentu yang akan diperiksa sehingga dapat mencapai sasaran pemeriksaan yang telah ditentukan. Sistem
pemilihan SPT untuk diperiksa yang selama ini berlaku dianggap tidak memadai lagi karena kurang memperhatikan aspek objektivitas
dalam pemilihannya sehingga belum dapat memenuhi rasa keadilan masyarakat Wajib Pajak.
Hak -Hak Wajib Pajak Apabila dilakukan Pemeriksaan

• Meminta Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa.


• Meminta tindasan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak.
• Menolak untuk diperiksa apabila Pemeriksa tidak dapat menunjukan Tanda Pengenal Pemeriksa dan Surat Perintah Pemeriksaan.
• Meminta penjeasan tentang maksud dan tujuan pemeriksaan.
• Meminta tanda bukti peminjaman buku -buku, catatan -catatan, serta dokumen - dokumen yang dipinjam oleh Pemeriksa Pajak.
• Meminta perincian berkenaan dengan hal -hal yang berbeda antara hasil pemeriksaaan dengan SPT mengenai koreksi - koreksi yang
dilakukan ileh Pemeriksa Pajak terhadap SPT yang telah disampaikan.
• Mengajukan pengaduan apabila kerahasiaan usaha Wajib Pajak dibocorkan kepada pihak lain yang tidak berhak.
• Memperoleh lembar asli Berita Acara Penyegelan apabila Pemeriksa Pajak melakukan penyegelan atas tempat atau ruangan tertentu.
PENYIDIKAN PAJAK

Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan hanya dapat dilakukan oleh Pejabat
Pegawai Negeri Sipil tertentu di Lingkungan Direktorat Jendral Pajak yang diberi
wewenang khusus sebagai penyidik tindak pidana dibidang perpajakan.
Weweanang Penyidik antara lain :
• Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan
denngan tindak pidana perpajakan.
• Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai Orang Pribadi atau
Badan tentang kebenaran perbuatan.
• Meminta keterangan dan bahan bukti dari OP
• Menerima buku, catatan, dan dokumen lain yang berkenaan dengan tindak pidana di
bidang perpajakan.
• Melakukan penggeledahan untuk menemukan bahan bukti
• Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan
• Menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat
pada saat pemeriksaan.
• Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan.
• Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi.
• menghentikan penyidikan.
• Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di
Tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh penyidik antara lain :
• Pemanggilan tersangka / saksi.
• Pembatasan kebebasan orang yang dipanggil (dilakukan jika sangat diperlukan).
• Penggeledahan.
• Pemeriksaan tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti.
• Penyitaan.
• Mengambil alih dan/atau menyimpan barang barang tertentu.
PENGHENTIAN PENYIDIK
Penyidik dhentikan dalam hal berikut :
• Tidak dapat cukup bukti.
• Peristiwa bukan merupakan tindak pidana di bidang perpajakan.
• Peristiwa telah kadaluarsa.
• Tersangka meninggal dunia.
• Untuk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan Menteri Keuangan, Jaksa
Agung dapat menghentikan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan paling
lama dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal surat permintaan.
TERIMA
KASIH

any question ?

Anda mungkin juga menyukai