DAN
PENYIDIKAN
PAJAK
KELOMPOK 3
• Pengertian Umum
• Tujuan Pemeriksaan
• Hal - hal yang harus diperhatikan dalam
pemeriksaan
• Tata cara pemerikasaan
• Langkah - langkah pemeriksaan pajak
• Kebijakan pemerikasaan
• Penyidikan pajak
Pendahuluan
Pemerikasaan Pajak
• Pemeriksa Pajak
• Pembukuan
• Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan (Closing Conference)
• Kertas Kerja Pemeriksaan
• Laporan Pemeriksaan Pajak
• Bukti Permulaan
• Pemeriksaan Bukti Permulaan
TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
• Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban 2. Dalam rangka melaksanakan
perpajakan Wajib Pajak dan untuk tujuan lain ketentuan peratutan perundangan -
dalam rangka melaksanakan ketentuan undangan perpajakan.
peraturan perundang-undangan pajak. • Pemberian NPWP secara jabatan
Pemeriksaan Pajak dilakukan dalam hal : • Penghapusan NPWP
• Surat pemberitahuan menunjukan kelebihan • Pengukuhan atau pencabutan Pengukuhan
pembayaran pajak, termasuk yang telah Pengusaha kena pajak.
diberikan pengembalian pendahuluan • WP mengajukan keberatan
kelebihan pajak. • Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma
• SPT pajak penghasilan menunjukan rugi. Perhitungan Penghasilan Neto.
• Surat pemberitahuan tidak disampaikan atau • Pencocokan data dan/ atau alat keterangan.
disampaikan tidak pada waktunya. • Penentuan WP berlokasi di daerah terpencil.
• Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN
• Pelaksanaan ketentuan peraturan perundang -
undangan perpajakan untuk tujuan lain selain poin
pertama sampai poin kedelapan.
• Untuk keperluan pemeriksaan, petugas pemeriksaan harus memiliki tanda pengenal pemeriksaan dan
dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan serta memperlihatkan kepda Wajib Pajak atas
diperiksa.
• Wajib Pajak yang diperiksa wajib :
• Memperlihatkan dan/atau meminjam buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya, dan
dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas
WP, atau objek yang terutang pajak.
• Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dipandang perlu dan memberi
bantuan guna kelancaran pemeriksaan.
HAL-HAL YANG • memberikan keterangan lain yang diperlukan.
HARUS • Buku, catatan dan dokumen, serta data, informasi, dan keterangan lain wajib dipenuhi oleh WP paling
lama satu bulan sejak permintaan disampaikan.
DIPERHATIKAN • Dalam hal WP OP yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas tidak memenuhi ketentuan
DALAM diatas (nomor 1) sehingga tidak dapat dihitung besarnya penghasilan kena pajak, penghasilan kena
PEMERIKSAAN pajak tersebut dapat dihitung secara jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan
perpajakan.
• Apabila dalam mengungkap pembukuan, pencatatan, atau dokumen serta keterangan yang diminta,
WP terkait oleh suatu kewajiban untuk merahasiakan itu ditandakan oleh permintaan untuk keperluan
Wajib Pajak Go Publik
Terhadap Wajib Pajak Badan yang pernyataannya pendaftaran emisi
sahamnya telah dinyatakan efektif oleh badan pengawas pasar modal
dan menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan dilampiri laporan
keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik dengan pendapat
Wajar Tanpa Pengecualian jika :
• Surat Pemberitahuan Tahunan Wajib Pajak menyatakan lebih
bayar.
• Terpilih untuk diperiksa berdasarkan analisis risiko.
Mekanisme Pemeriksaan Pajak sebagai Tindakan Pengawasan
terhadap pelaksanaan sistem Self Assessment
Sistem Pemeriksaan Pajak sebagai Tindakan Pengawasan atas
Pelaksanaan Sistem Self Assessment.
Ruang Lingkup Pemeriksaan
• Pemeriksaan Sederhana, yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap WP dalam rangka kerja sama operasi
atau konsorisium, untuk seluruh jenis pajak atau jenis - jenispajak tertentu, termasuk Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB), baik untuk Masa Pajak atau tahun berjalan dan/atau Masa Pajak/ tahun-
tahun sebelumnya, yang dilaksanakan dengan menerapkan teknik-teknik pemeriksaan dengan bobot
kedalaman yang sederhana. Pemeriksaan sederhana dilakukan melalui pemeriksaan berikut ini :
• Pemeriksaan sederhana kantor
• Pemeriksaan sederhana Lapangan.
• Pemeriksaan Lengkap, yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap WP dalam rangka kerja sama operasi atau
konsorsium, di lapangan dan di kantor Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak Lengkap, untuk seluruh jenis
Pajak, termasuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, baik untuk tahun berjalan dan/atau tahun -
tahun sebelumnya, yaitu yang dilaksanakan dengan menerapkan teknik- teknik pemeriksaan pada umumnya.
Jenis dan Prioritas Pemeriksaan
Prioritas Pemeriksaan ditetapkan sebagai berikut :
“Jenis Pemeriksaan antara lain : • Pemeriksaan Rutin terhadap SPT Tahunan PPh Wajib
Pajak Orang Pribadi atau Badan yang menyatakan lebih
bayar dan/atau SPT Tahunan PPh Tahunan Pasal 21 yang
• Pemeriksaan Rutin
menyatakan lebih bayar dan/atau SPT Masa PPN yang
• Pemeriksaan Khusus
menyatakan meminta pengembalian kelebihan
• Pemeriksaan Bukti Permulaan pembayaran pajak.
• Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi • Pemeriksaan Bukti Permulaan
Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan hanya dapat dilakukan oleh Pejabat
Pegawai Negeri Sipil tertentu di Lingkungan Direktorat Jendral Pajak yang diberi
wewenang khusus sebagai penyidik tindak pidana dibidang perpajakan.
Weweanang Penyidik antara lain :
• Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan
denngan tindak pidana perpajakan.
• Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai Orang Pribadi atau
Badan tentang kebenaran perbuatan.
• Meminta keterangan dan bahan bukti dari OP
• Menerima buku, catatan, dan dokumen lain yang berkenaan dengan tindak pidana di
bidang perpajakan.
• Melakukan penggeledahan untuk menemukan bahan bukti
• Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan
• Menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat
pada saat pemeriksaan.
• Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan.
• Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi.
• menghentikan penyidikan.
• Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di
Tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh penyidik antara lain :
• Pemanggilan tersangka / saksi.
• Pembatasan kebebasan orang yang dipanggil (dilakukan jika sangat diperlukan).
• Penggeledahan.
• Pemeriksaan tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti.
• Penyitaan.
• Mengambil alih dan/atau menyimpan barang barang tertentu.
PENGHENTIAN PENYIDIK
Penyidik dhentikan dalam hal berikut :
• Tidak dapat cukup bukti.
• Peristiwa bukan merupakan tindak pidana di bidang perpajakan.
• Peristiwa telah kadaluarsa.
• Tersangka meninggal dunia.
• Untuk kepentingan penerimaan negara, atas permintaan Menteri Keuangan, Jaksa
Agung dapat menghentikan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan paling
lama dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal surat permintaan.
TERIMA
KASIH
any question ?