Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3 HKUM4407/HUKUM PAJAK DAN ACARA PERPAJAKAN

Pada tahun 2013 PT Ikan salmon kaleng mengajukan banding atas atas putusan keberatan yang
diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pajak sebagai hasil dari pemeriksaan tahun 2010.
Materi yang digunakan untuk mengajukan banding adalah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) PPh Badan; Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar PPh Pasal 26, Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar PPh Pasal 23, Surat Tagihan Pajak atas denda keterlambatan pembayaran PPN atas
kegiatan membangun sendiri.

Pertanyaan
1. Dari paragraf diatas, berikan penjelasan prosedur yang benar dalam mengajukan banding atas
keberatan dari PT Salmon Kaleng.
Jawab :
Prosedur Pengajuan Banding Pajak
Sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002, Banding pajak
adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap
suatu keputusan yang dapat diajukan Banding, berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku. Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada
badan peradilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan. Dimana, Surat Keputusan Keberatan
adalah surat keputusan atas penolakan terhadap surat ketetapan pajak atau terhadap
pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak. Keputusan
Direktur Jenderal Pajak terkait keberatan dapat berupa:

 Pengabulan (seluruhnya atau sebagian)


 Menolak
 Menambah besarnya jumlah pajak yang masih harus dibayar

Syarat Pengajuan Permohonan Banding Pajak

 Banding diajukan dengan Surat Banding dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan
Pajak.
 Banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas, dan dicantumkan tanggal
diterimanya surat keputusan yang dibanding.
 Banding diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal diterimanya Keputusan yang
dikecualikan, kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan perpajakan.
 Terhadap 1 Keputusan diajukan 1 Surat Banding.

Prosedur Banding Pajak di Pengadilan Pajak

1. Banding diajukan oleh Wajib Pajak, ahli, warisnya, seorang pengurus, atau kuasa
hukumnya.
2. Pemmohon Banding melengkapi syarat-syarat banding pajak.
3. Pada tahap persiapan sidang, Pengadilan Pajak meminta Surat Uraian Banding atas Surat
Banding untuk terbanding dalam jangka waktu 14 hari sejak tanggal Surat Banding
diterima. Dalam hal pemohon Banding mengirimkan surat atau dokumen susulan kepada
Pengadilan Pajak, maka jangka waktu 14 hari dihitung sejak tanggal diterima surat atau
dokumen susulan dimaksud.
4. Kemudian, penyerahan Surat Banding terbanding dalam jangka waktu 3 bulan sejak
tanggal pengiriman permintaan Surat Uraian Banding.
5. Salinan Surat Uraian Banding oleh Pengadilan Pajak dikirim kepada pemohon Banding
atau penggugat dalam jangka waktu 14 hari sejak tanggal diterima.
6. Pemohon Banding dapat menyerahkan Surat Bantahan kepada Pengadilan Pajak dalam
jangka waktu 30 hari sejak tanggal diterima pembatalan Surat Uraian Banding.
7. Salinan Surat Bantahan dikirimkan kepada terbanding, dalam jangka waktu 14 hari sejak
tanggal diterima Surat Bantahan.
8. Pemohon Banding dapat mengisyaratkan kepada Ketua untuk hadir dalam persidangan
guna memberikan keterangan lisan. Kemudian, Majelis atau Hakim Tunggal bersidang
pada hari yang ditentukan dan memfasilitasi hari sidang yang dimaksud kepada pihak yang
bersengketa.
9. Majelis/Hakim Tunggal sudah mulai bersidang dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal
diterimanya Surat Banding.
10. Untuk keperluan pemeriksaan, Hakim Ketua membuka sidang dan menyatakan terbuka
untuk umum. Kemudian, Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, Majelis
melakukan pemeriksaan mengenai kelengkapan dan/atau kejelasan Banding. Apabila
Banding tidak lengkap dan/atau tidak jelas sepanjang bukan merupakan persyaratan,
kelengkapan dan/atau penjelasan yang dimaksud dapat diberikan dalam
persidangan. Namun jika persyaratan banding tidak terpenuhi, maka dilakukan
pemeriksaan dengan acara cepat dengan putusan dinyatakan tidak dapat diterima, yang
diterbitkan dalam jangka waktu 30 hari sejak batas waktu pengajuan Banding dilampaui
atau sejak Banding diterima dalam hal diajukan setelah batas waktu pengajuan dilampaui.
11. Hakim Ketua memanggil terbanding atau tergugat dan dapat memanggil pemohon Banding
atau penggugat untuk memberikan keterangan lisan. Kemudian, Ketua Pengadilan
mengantisipasi tanggal dan hari sidang kepada pelamar Banding. Apabila Majelis
memandang perlu dan dalam hal pemohon Banding atau penggugat hadir dalam
persidangan, Hakim Ketua dapat meminta pemohon Banding atau penggugat untuk
memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelesaian Sengketa Pajak.
12. Pemohon banding dan terbanding menyiapkan alat bukti pengadilan pajak. Bukti bukti
dapat berupa surat atau tulisan, keterangan ahli, keterangan para saksi, pengakuan para
pihak dan/atau pengetahuan Hakim.
13. Apabila suatu sengketa tidak dapat diselesaikan pada 1 hari sidang, sidang dilanjutkan pada
hari sidang berikutnya yang ditetapkan.
14. Putusan pemeriksaan dengan acara biasa di atas Banding diambil dalam jangka waktu 12
bulan sejak Surat Banding diterima. Putusan Pengadilan Pajak, dapat berupa menolak,
mengabulkan sebagian atau seIuruhnya, menambah Pajak yang harus dibayar, tidak dapat
diterima, membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung dan/atau membatalkan.

Perlu diketahui pada saat Banding Pajak:

 Dalam hal Wajib Pajak mengajukan banding, jangka waktu pelunasan pajak atas jumlah
pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1
bulan sejak tanggal penerbitan Putusan Banding.
 Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan permohonan keberatan tidak
termasuk sebagai utang pajak.
 Jumlah pajak yang belum dibayarkan pada saat pengajuan permohonan banding belum
merupakan pajak yang terutang sampai dengan Putusan Banding diterbitkan.
 Dalam hal pengajuan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai
sanksi sanksi berupa denda sebesar 100% dari jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding
dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.
 Terhadap Banding dapat mengajukan surat kuasa pencabutan kepada Pengadilan Pajak.
 Jika terbanding tidak menyerahkan Surat Uraian Banding atau pelamar Banding tidak
menyampaikan Surat Bantahan, maka Pengadilan Pajak tetap melanjutkan pemeriksaan
Banding.

Kelola semua kebutuhan pajak Anda dengan aplikasi gratis pajak.io agar menjadi lebih mudah
dan cepat. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengurus pajak lebih dari satu perusahaan
tanpa mengganti akun dengan fitur multi-perusahaan dan multi-pengguna untuk mengelola
pajak bersama agar lebih produktif dan efisien.

2. Jelaskan apa perbedaan pemeriksaan pajak dengan pemeriksaan di peradilan pajak?jelaskan


berdasar aturan yang ada!
Jawab :
a. PEMERIKSAAN PAJAK
Berdasarkan pasal 1 ayat 25 Undang-Undang No. 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan, pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan menghimpun
dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan
profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan
perundang-undangan perpajakan. Direktur jenderal pajak merupakan pihak yang
menjalankan pemeriksaan pajak. Dalam melakukan pemeriksaan pajak, Dirjen pajak
mempunyai dua tujuan. Pertama, untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan kedua untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara
Pemeriksaan, pemeriksaan perpajakan meliputi :
a. Pemeriksaan Kantor adalah pemeriksaan yang dilakukan di Kantor Direktorat Jenderal
Pajak. Pemeriksaan Kantor terkait dengan pemeriksaan dalam rangka menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan. Jangka waktu pemeriksaan kantor paling
lama 3 bulan dan dapat diperpanjang menjadi paling lama 6 bulan yang dihitung sejak
tanggal WP datang memenuhi surat panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor
hingga tanggal laporan hasil pemeriksaan;
b. Pemeriksaan Lapangan adalah pemeriksaan yang dilakukan di tempat WP atau tempat
lain yang ditentukan oleh DJP. Pemeriksaan lapangan dilakukan paling lama 4 bulan
dan dapat diperpanjang menjadi paling lama 8 bulan yang dihitung sejak tanggal Surat
Perintah Pemeriksaan hingga tanggal laporan hasil pemeriksaan. Namun jika dalam
pemeriksaan lapangan ditemukan indikasi transaksi berkaitan dengan transfer pricing
dan/atau transaksi khusus lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan
yang memerlukan pengujian yang lebih mendalam serta memerlukan waktu yang lebih
lama, pemeriksaan Lapangan dilakukan paling lama 2 tahun.

b. PEMERIKSAAN DI PERADILAN PAJAK


Apabila persiapan persidangan telah dilakukan, maka proses penyelesaian sengketa pajak
pun mulai dijalankan di persidangan Pengadilan Pajak. Proses persidangan di Pengadilan
Pajak akan dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan acara biasa atau pemeriksaan
acara cepat, dimana keduanya memiliki proses dan ketentuannya masing-masing.
 Pemeriksaan Acara Biasa
Pemeriksaan dengan acara biasa dilakukan oleh Hakim Majelis yang terdiri dari
Hakim Ketua, Hakim Anggota, dan Panitera. Dalam persidangan ini dihadiri juga oleh
terbanding dan pemohon banding atau kuasa hukumnya. Jenis pemeriksaan sengketa
pajak ini diatur dalam Pasal 49 sampai dengan Pasal 64 Undang-Undang No. 14/2002
tentang Pengadilan Pajak (UU Pengadilan Pajak). Terdapat beberapa tahapan proses
pemeriksaan di Pengadilan.
 Pemeriksaan Acara Cepat
Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan oleh majelis atau hakim tunggal.
Persidangan dihadiri oleh terbanding, pemohon banding atau penggugat atau kuasa
hukumnya. Terdapat empat kriteria suatu perkara diperiksa dengan menggunakan
acara cepat. Keempat jenis pemeriksaan sengketa pajak ini diatur dalam Pasal 65
sampai dengan Pasal 68 UU No. 14/2002.

Anda mungkin juga menyukai