HUKUM PAJAK
Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H.: “Hukum Pajak ialah peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan antara pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak”.
Pemohon banding mengirimkan surat atau dokumen susulan kepada pengadilan pajak, jangka waktu
14 hari sebagaimana dimaksud seperti diatas dihitung sejak tanggal diterima surat/dokumen susulan
dimaksud.
Terbanding/tergugat menyerahkan surat uraian banding/surat tanggapan dalam jangka waktu yang
telah ditentukan.
PERADILAN ADMINISTRASI PAJAK
Cara pemeriksaan dalam persidangan terdapat 2 cara:
1. Pemeriksaan dengan cara biasa
2. Pemeriksaan dengan cara cepat
http://www.setpp.kemenkeu.go.id/faq/faqGugatan
http://www.setpp.kemenkeu.go.id/faq/faqGugatan
KEBERATAN DAN BANDING
KEBERATAN
Dasar hukumnya adalah pasal 25 UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Dalam pelaksanaannya ketentuan perundang-undangan perpajakan kemungkinan terjadi bahwa
Wajib Pajak merasa kurang/tidak puas atas suatu ketetapan pajk yang dikenakan kepadanya atau
atas pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga.
BANDING
Dasar hukumya berdasarkan UU No. 14 Tahun 2002.
Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh wajib pajak atau penanggung
pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan banding, berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
PENGAJUAN PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI SANKSI
ADMINISTRASI PERPAJAKAN
Apabila Wajib Pajak masih belum puas dengan Putusan Banding, maka Wajib Pajak masih memiliki
hak mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung.
SYARAT PENGAJUAN
1. Permohonan Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan 1 (satu) kali kepada Mahkamah Agung
melalui Pengadilan Pajak.
2. Permohonan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan putusan
Pengadilan Pajak.
3. Hukum Acara yang berlaku pada pemeriksaan peninjauan kembali adalah hukum acara
pemeriksaan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud dalam UU No. 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung, kecuali yang diatur secara khusus dalam UU Pengadilan Pajak.
PENINJAUAN KEMBALI
Jangka waktu pengajuan Peninjauan Kembali, dibedakan berdasarkan alasan
diajukannya Peninjauan Kembali
No Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan berdasarkan alasan: Jangka Waktu untuk pengajuan Peninjauan Kembali:
1 Bila putusan pengadilan pajak didasarkan pada kebohongan atau diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak
tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus diketahuinya kebohongan atau tipu muslihat atau sejak
atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana Putusan Hakim pengadilan pidana memperoleh kekuatan
dinyatakan berlaku. hukum tetap.
2 Apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan bersifat diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak
menentukan, yang apabila diketahui pada tahap persidangan di ditemukan surat-surat bukti yang hari dan tanggal
pengadilan pajak akan menghasilkan putusan yang berbeda. ditemukannya harus dinyatakan dibawah sumpah dan
disahkan oleh pejabat yang berwenang.
3 Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak putusan
pada yang dituntut, kecuali yang diputus berdasarkan Pasal 80 ayat dikirim.
(1) huruf b dan c.
Isi dari Pasal 80 ayat (1) huruf b dan c:
1.
1. Putusan Pengadilan Pajak dapat berupa:
a. mengabulkan sebagian atau seluruhnya;
b. menambah Pajak yang harus dibayar;
4 Apabila mengenai suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak putusan
mempertimbangkan sebab-sebabnya. dikirim.
5 Apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak putusan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. dikirim.
http://www.setpp.kemenkeu.go.id/faq/faqGugatan
TERIMA KASIH