Anda di halaman 1dari 17

UNIVERSITAS TEKNOKRATINDONESIA

Disiplin, Bermutu, Kreatif, dan Inovatif

HUKUM PAJAK

PERADILAN DALAM HUKUM PAJAK


Author by Ahmad Djoko Maruti, S.E., M.M.
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami Hukum Administrasi, Hukum Pidana dan Peradilan
Administrasi Pajak
2. Memahami Persiapan Persidangan
3. Mengetahui Pengertian Keberatan dan Banding
4. Memahami Pengajuan Permohonan Peninjauan Kembali Sanksi
Administrasi Perpajakan
Apa latar
belakang
PERADILAN
PAJAK???
LATAR BELAKANG PERADILAN PAJAK

Meningkatnya potensi sengketa pajak yang harus


diselesaikan dan adanya tuntutan agar pelayanan
kepada masyarakat sebagai pembayar pajak juga
meningkat maka diperlukan suatu lembaga peradilan
di bidang perpajakan yang dapat menjamin hak dan
kewajiban pembayar pajak dan memberikan
kepastian hukum serta keadilan bagi semua pihak
HUKUM ADMINISTRASI DAN HUKUM PIDANA
Menurut Drs. CST Kansil (1999) dalam Buku Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia,
bahwa dalam arti sempit Hukum adalah Peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang mengatur
tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh Badan resmi yang berwajib,
pelanggaran terhadap peraturan akan berakibat diambilnya tindakan yaitu dengan hukuman tertentu.

Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H.: “Hukum Pajak ialah peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan antara pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak”.

Hukum pajak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :


1. Hukum Administrasi
2. Hukum Pidana
PERADILAN ADMINISTRASI PAJAK
Peradilan dalam hukum pajak :
1. Hukum Administrasi
Berupa sanksi administrasi, baik berupa bunga, denda, tambahan pokok pajak
maupun kenaikan yang dijatuhkan oleh fiskus (aparatur pajak).
2. Hukum Pidana
Berupa denda pidana maupun hukuman penjara yang dijatuhkan oleh hakim.

Peradilan Administrasi Pajak :


1. Peradilan Administrasi Tidak Murni
Peradilan administrasi ini hanya melibatkan dua pihak, yaitu pihak Wajib Pajak dan
Fiskus, tanpa melibatkan pihak ketiga yang independen.
2. Peradilan Admnistrasi Murni
Peradilan administrasi yang melibatkan tiga pihak, yaitu wajib Pajak, Fiskus, dan
Hakim yang mengadili.
PERSIAPAN PERSIDANGAN
PERSIAPAN PERSIDANGAN
Peradilan pajak meminta surat uraian banding atau surat tanggapan atas surat banding atau surat
gugatan kepada terbanding atau tergugat dalam jangka waktu 14 hari sejak diterima surat
banding/gugatan.

Pemohon banding mengirimkan surat atau dokumen susulan kepada pengadilan pajak, jangka waktu
14 hari sebagaimana dimaksud seperti diatas dihitung sejak tanggal diterima surat/dokumen susulan
dimaksud.

Terbanding/tergugat menyerahkan surat uraian banding/surat tanggapan dalam jangka waktu yang
telah ditentukan.
PERADILAN ADMINISTRASI PAJAK
Cara pemeriksaan dalam persidangan terdapat 2 cara:
1. Pemeriksaan dengan cara biasa
2. Pemeriksaan dengan cara cepat
http://www.setpp.kemenkeu.go.id/faq/faqGugatan
http://www.setpp.kemenkeu.go.id/faq/faqGugatan
KEBERATAN DAN BANDING
KEBERATAN
Dasar hukumnya adalah pasal 25 UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Dalam pelaksanaannya ketentuan perundang-undangan perpajakan kemungkinan terjadi bahwa
Wajib Pajak merasa kurang/tidak puas atas suatu ketetapan pajk yang dikenakan kepadanya atau
atas pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga.

Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan atas suatu:


1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
5. Pemotongan atau Pemungutan oleh pihak ketiga
KEBERATAN
Hal-hal yang dapat dimintakan oleh WAJIB PAJAK BADAN/PRIBADI/KUASA YANG
DITUNJUK dalam pengajuan keberatan:
1. Keputusan atas surat keberatan
2. Sanksi administrasi
3. Kewenangan dalam mengambil keputusan

Jangka waktu pengajuan keberatan


1. Keberatan diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar (SKPKB), Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB), Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atau sejak
tanggal dilakukan pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga.
2. Jangka waktu 3 (tiga) bulan jika surat keberatan di sampaikan langsung dan diterima
oleh Kantor Pelayanan Pajak.
3. Jangka waktu 3 (tiga) bulan jika surat keberatan di melalui kantor POS dan Giro,
dengan menyertakan tanda bukti pengiriman.
BANDING
GUGATAN
Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh wajib pajak atau penanggung pajak terhadap
pelaksana penagihan pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan gugatan
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

BANDING
Dasar hukumya berdasarkan UU No. 14 Tahun 2002.
Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh wajib pajak atau penanggung
pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan banding, berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
PENGAJUAN PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI SANKSI
ADMINISTRASI PERPAJAKAN
Apabila Wajib Pajak masih belum puas dengan Putusan Banding, maka Wajib Pajak masih memiliki
hak mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung.

SYARAT PENGAJUAN
1. Permohonan Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan 1 (satu) kali kepada Mahkamah Agung
melalui Pengadilan Pajak.
2. Permohonan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan putusan
Pengadilan Pajak.
3. Hukum Acara yang berlaku pada pemeriksaan peninjauan kembali adalah hukum acara
pemeriksaan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud dalam UU No. 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung, kecuali yang diatur secara khusus dalam UU Pengadilan Pajak.
PENINJAUAN KEMBALI
Jangka waktu pengajuan Peninjauan Kembali, dibedakan berdasarkan alasan
diajukannya Peninjauan Kembali
No Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan berdasarkan alasan: Jangka Waktu untuk pengajuan Peninjauan Kembali:

1 Bila putusan pengadilan pajak didasarkan pada kebohongan atau diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak
tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus diketahuinya kebohongan atau tipu muslihat atau sejak
atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana Putusan Hakim pengadilan pidana memperoleh kekuatan
dinyatakan berlaku. hukum tetap.
2 Apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan bersifat diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak
menentukan, yang apabila diketahui pada tahap persidangan di ditemukan surat-surat bukti yang hari dan tanggal
pengadilan pajak akan menghasilkan putusan yang berbeda. ditemukannya harus dinyatakan dibawah sumpah dan
disahkan oleh pejabat yang berwenang.
3 Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak putusan
pada yang dituntut, kecuali yang diputus berdasarkan Pasal 80 ayat dikirim.
(1) huruf b dan c.
Isi dari Pasal 80 ayat (1) huruf b dan c:
1.
1. Putusan Pengadilan Pajak dapat berupa:
a. mengabulkan sebagian atau seluruhnya;
b. menambah Pajak yang harus dibayar;
4 Apabila mengenai suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak putusan
mempertimbangkan sebab-sebabnya. dikirim.
5 Apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak putusan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. dikirim.
http://www.setpp.kemenkeu.go.id/faq/faqGugatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai