Anda di halaman 1dari 9

SKB PostTest Pertemuan 30

Analisis Studi Kasus Usaha Kaldu Bubuk Kepiting di Balikpapan


Ine Nisrina dkk (2018)

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan penting dalam memberikan
kontribusi bagi perekonomian suatu negara. UMKM juga berperan penting di negara-negara
yang sedang berkembang terutama terhadap penanggulangan tingkat kemiskinan, jumlah
pengangguran, distribusi pendapatan, dan penyerapan tenaga kerja. Indonesia merupakan
Negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Kalimantan Timur adalah salah satu
provinsi yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik dari hasil pertanian maupun
hasil perikanan. Namun disayangkan masyarakat Provinsi Kalimantan Timur belum mampu
mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang melimpah ini untuk dikelola oleh masyarakat
lokal menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomi lebih tinggi sebagai pendukung
kesejahteraan masyarakat khususnya daerah pesisir. Sebuah tantangan bagi warga perguruan
tinggi Kalimantan Timur untuk dapat menciptakan inovasi inovasi produk dari potensi
sumberdaya yang dimiliki agar dapat menjadi produk bermutu yang dapat diterima di pasar
Indonesia bahkan dunia. Kota Balikpapan merupakan kota yang terkenal sebagai kota penghasil
kepiting bakau (Scylla spp.) di Indonesia. Selain itu, Balikpapan juga dikenal sebagai kota
pengekspor kepiting dan sebagai sentral distribusi kepiting ekspor di Kalimantan Timur.
Menurut data Asosiasi Pengusaha Kepiting Balikpapan, ekspor komoditas kepiting bakau
Balikpapan pada tahun 2015 mencapai 15 ton per hari (Koran Kaltim, 2015). Hal ini yang
mebuat Balikpapan memiliki potensi wisata kuliner dan produk olahan kepiting. Tercatan tidak
kurang dari 25 restoran penyedia masakan kepiting dan 8 UKM yang memiliki produk olahan
kepiting khas Balikpapan. Berdasakan hasil wawancara dengan beberapa pemilik UKM olahan
kepiting yang ada di Balikpapan, para pelaku usaha ini mengaku bahwah salah satu kelemahan
bisnis olahan kepiting ini adalah produk olahan yang dihasilkan memiliki rasa kepiting yang
lemah. Hal ini disebabkan karena formula adonan dari olahan kepiting ini tidak dapat
dicampurkan dengan persentasi komposisi daging kepiting yang banyak dikarenakan akan
membuat tekstur hasil olahan menjadi keras dan tidak dapat mengembang. Sebaliknya jika
persentase komposisi daging kepiting dikurangi, maka rasa olahan kepiting tersebut menjadi
lemah. Dari masalah UKM olahan kepiting ini dirumuskan bahwa dibutuhkan suatu formula
penguat rasa kepiting yang cocok sebagai bahan tambah pada adonan olahan kepiting.
Diharapkan dengan adanya formula perasa kepiting akan membatu meningkatkan kualitas rasa
produk UKM dan menekan biaya produksi akibat pengurangan komposisi daging kepiting.
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, terdapat banyak potensi cangkang kepiting dari
limbah penambak kepiting soka dan limbah dari rumah pedanging kepiting yang berpusat di
daerah Manggar, Tritip, dan Kariangau Balikpapan. Potensi cangkang yang dihasilkan dari 8
penambak soka dan 8 rumah pedanging kepiting ini diperkirakan mencapai 5 ton limbah
cangkang per bulannya. Dari potensi sumber daya alam ditambah dengan peluang pasar yang
luas inilah yang melatarbelakangi terciptanya inovasi bisnis BRACO sebagai produk bubuk kaldu
kepiting.

Soal 1
Berdasarkan informasi diatas, lakukanlah analisis studi kelayakan bisnis tersebut dari aspek
lingkungan hidup ide bisnis tersebut!

Studi kelayakan bisnis berdasarkan aspek lingkungan hidup berfungsi untuk mengetahui
seberapa besar dampak yang ditimbulkan sektor bisnis terhadap pencemaran air, udara, dan
lainnya di sekitar lokasi. Dalam hal ini, AMDAL diperlukan dalam studi kelayakan. Kelayakan
suatu ide bisnis dinyatakan lulus uji jika ide bisnis tersebut  mampu memberikan manfaat yang
lebih besar dibandingkan dampak negatifnya yang ditimbulkannya.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kaldu Bubuk Kepiting “BRACO” yang beralamat di
Perumahan Pondok Joang Indah Blok A3/7 Kilometer11 Kelurahan Karang Joang Kec.
Balikpapan Utara, Kalimantan Timur.

Organisasi UMKM “BRACO” berbentuk garis atau lini, dan disusun secara sederhana, yaitu
pemilik dan pemimpin usaha berada di posisi atas. Terdapat dua divisi dalam struktur organisasi
yaitu divisi, produksi, dan pemasaran. Ketua divisi berada di bawah ketua diikuti dengan
anggota selaku pelaksana dimana masing-masing tenaga kerja melakukan tugas (jobdesc) yang
telah ditentukan. Jumlah tenaga kerja sedikit, serta tingkat kemampuan spesialisasi belum
tinggi.
Aspek Lingkungan Hidup Ide Bisnis (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
a) Pengelolaan Lingkungan : Aktivitas pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan
perkiraan dampak lingkungan yang akan timbul akibat dari Usaha Kaldu Bubuk Kepiting
di Balikpapan Ine Nisrina dkk (2018).

b) Pengelolaan proyek :  Salah satu studi kelayakan lingkugan yang disyaratkan untuk
mendapatkan perizinan. Bagian dari AMDAL yang diharapkan oleh aspek teknis dan
ekonomis adalah sejauh mana keadaan lingkungan Usaha Kaldu Bubuk Kepiting di
Balikpapan Ine Nisrina dkk (2018) Dapat menunjang perwujudan usaha, terutama
sumber daya yang diperlukan usaha tersebut.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, terdapat banyak potensi cangkang kepiting dari
limbah penambak kepiting soka dan limbah dari rumah pedanging kepiting yang berpusat di
daerah Manggar, Tritip, dan Kariangau Balikpapan. Potensi cangkang yang dihasilkan dari 8
penambak soka dan 8 rumah pedanging kepiting ini diperkirakan mencapai 5 ton limbah
cangkang per bulannya. Dari potensi sumber daya alam ditambah dengan peluang pasar yang
luas inilah yang melarbelakangi terciptanya inovasi bisnis BRACO sebagai produk bubuk kaldu
kepiting.

Soal 2
Berdasarkan informasi diatas, lakukanlah analisis studi kelayakan bisnis tersebut dari aspek
hukum ide bisnis tersebut!

Analisis pada aspek hukum ini adalah meneliti keabsahan, keaslian, dan kesempurnaan
dokumen yang ada atau yang dimiliki Usaha Kaldu Bubuk Kepiting di Balikpapan Ine Nisrina dkk
(2018).

Hasil Analisis saya berdasarkan informasi di atas bahwa Usaha Kaldu Bubuk Kepiting di
Balikpapan Ine Nisrina dkk (2018) ini belum memiliki perizinan usaha sesuai ketentuan pada
aspek hukum bisnis yang ada. Pemerintah menetapkan ketentuan hukum dan perizinan
investasi dengan tujuan menjaga ketertiban masyarakat secara luas yang diharapkan akan
mendapatkan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan dampak negatif dari adanya
suatu investasi bisnis.

Sumber dana yang dibutuhkan UMKM Kaldu Bubuk Kepiting BRACO berasal dari Hibah Program
Keretivitas Mahasiswa dan Hibah Program Pemberdayaan Ekomoni BAZNAS. Modal yang
digunakan untuk mendirikan usaha ini yaitu sebesar Rp30.951.000 termasuk pengadaan mesin
dan peralatan untuk produksi.

Sangat disayangkan Usaha Kaldu Bubuk Kepiting di Balikpapan Ine Nisrina dkk (2018), masih
belum memiliki legalitas usaha. Padahal, legalitas usaha yang dianggap merepotkan ini menjadi
modal utama bagi usaha tersebut untuk berkembang lebih jauh. Badan usaha atau badan
hukum yang tidak mengantongi legalitas lengkap sudah tentu melanggar peraturan di Indonesia
dan sangat mungkin akan mendapatkan kendala di kemudian hari. Tentu hal ini merupakan
risiko yang akan diterima oleh perushaan tersebut. Akan tetapi, tidak hanya itu saja.

Absennya legalitas usaha menyebabkan beberapa risiko lainnya, yaitu:

a) Tidak memiliki perlindungan hokum


Kegiatan usaha pada awalnya dapat berjalan lancar, tapi tidak menutup kemungkinan di
pertengahan jalan kegiatan usaha tersebut diberhentikan secara tiba-tiba atau
dibekukan oleh instansi terkait. Dengan mengurus dan memiliki dokumen legalitas yang
sesuai, kegiatan usaha yang dilakukan akan tercatat dan tersimpan secara resmi oleh
pemerintah sehingga pelaku usaha akan merasa aman dalam menjalankan kegiatan
usahanya.

b) Tidak dapat mengembangkan bisnis


Jika ingin melakukan ekspansi bisnis dari nasional ke internasional, bukti legalitas usaha
yang termasuk izin usaha dibutuhkan dan wajib dimiliki karena hal tersebut
dipersyaratkan saat melaksanakan perdagangan ekspor dan impor. 

c) Sulit mendapatkan bantuan dana


Untuk mengembangkan bisnis, pelaku usaha membutuhkan suntikan dana baik dari
investor atau pun bank. Hal ini sulit didapatkan bagi perusahaan yang tidak memegang
legalitas karena pengajuan kredit modal usaha ke bank dibutuhkan izin usaha. Investor
juga akan sulit tertarik karena merasa tidak aman menginvestasikan modalnya kepada
perusahaan tersebut.

d) Kredibilitasnya diragukan
Memiliki legalitas bisnis membantu meningkatkan rasa kepercayaan di mata investor,
mitra kerja, konsumen, dan yang lain karena lebih terpercaya dan dianggap lebih
professional. Tentunya ini akan meningkatkan pendapatan perusahaan sebab konsumen
tidak akan bimbang dalam memilih produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Nah, bayangkan saja jika kredibilitas kita diragukan, sudah pasti hanya sedikit orang
yang ingin menggunakan produk atau jasa yang kita tawarkan.
POSTEST STUDI KASUS PERTEMUAN 29
Analisis Studi Kasus Usaha Gerai Makanan di Bandung

Ikan merupakan jenis pangan yang saat ini mulai diminati masyarakat Indonesia. Ikan (fish)
memiliki gizi yang tinggi, harganya murah (Cheap) & rasanya enak. Menurut Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa Timur, absorpsi protein pada ikan lebih tinggi jika dibandingkan dengan
sapi atau ayam, hal ini disebabkan karena daging ikan memiliki serat protein yang lebih pendek
jika dibandingkan dengan serat protein pada daging sapi sebagai contohnya. Vitamin dalam
kandungan ikan juga bermacam – macam, yaitu vitamin D, Niacin, vitamin A, Thiamin, dan
Riboflavin. Walaupun tingkat konsumsi produk perikanan masyarakat Indonesia terus
mengalami peningkatan, namun masih terbilang cukup rendah. Rata – rata konsumsi produk
ikan di dalam negeri baru mencapai 46.49 Kg/Kap/Tahun pada tahun 2017. Menurut data yang
dirangkum Badan Pusat Statistik (2017) tingkat konsumsi ikan dari tahun ke tahun telah
mengalami peningkatan, namun hal tersebut masih jauh tertinggal dari negara tetangga seperti
Malaysia. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes-RI), ikan bisa
menjadi solusi gizi buruk di Indonesia. Kota Bandung memiliki nama lain yaitu kota wisata
kuliner favorit di Indonesia, selain menjadi pusat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan
karena keindahan alam maupun kotanya. Kota Bandung tampil dominan sebagai kota wisata
kuliner yang bukan hanya menawarkan makanan khas lokal kota Bandung, namun dapat
menjadi referensi untuk mencari berbagai macam kuliner lezat yang ada di seluruh Indonesia.
Kota Bandung juga merupakan kota pendidikan, yang memiliki banyak perguruan tinggi dan
memiliki banyak pelajar dan mahasiswa, baik yang berasal dari provinsi jawa barat dan
sekitarnya maupun yang berasal dari luar provinsi. Mahasiswa saat ini menjadi target pasar
yang sangat bagus untuk usaha–usaha dibidang kuliner. Tak heran kalau kota Bandung sangat
berpotensi untuk dijadikan lokasi usaha yang bertemakan kuliner. Universitas Telkom
merupakan salah satu dari beberapa universitas yang terkenal di bandung dan memiliki jumlah
mahasiswa yang cukup banyak dan meningkat setiap tahun ajaran baru. Data tahun 2019
menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa Universitas Telkom sebanyak 26.798 mahasiswa.
Berdasarkan data jumlah mahasiswa Universitas Telkom diatas, muncul sebuah peluang untuk
membuka usaha tempat makan yang menawarkan olahan ikan yang disajikan dengan kentang.
Dengan pertumbuhan jumlah mahasiswa yang ada, tidak sebanding jumlahnya dengan
keberadaan tempat makan yang tersedia dikawasan Universitas Telkom ini. Selain tidak
sebandingnya jumlah tempat makan yang tersedia dikawasan Universitas Telkom, variasi
makanan yang tersedia juga sudah sangat pasaran dengan olahan ayamnya. Sangat mudah
sekali menemukan tempat makan dengan menu utamanya olahan ayam, tetapi untuk olahan
seperti ikan dan lainnya sangat sulit karena belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Pembukaan
usaha Gerai Fish and Cheaps, berasal dari kata gerai (kedai kecil) tempat menjual makanan Fish
(ikan) dan Cheaps (murah) adalah jenis usaha kuliner yang berbentuk usaha perorangan atau
usaha kecil mikro, yang menawarkan produknya berupa makanan olahan berbahan baku ikan
yang pada aslinya berbahan dasar ikan dori atau ikan kakap yang dibalut dengan tepung renyah
dan dihidangkan bersama aneka olahan kentang (Chip) yang selama ini lebih dikenal dengan
nama “Fish and Chips” yang sudah dibumbui dan sehat untuk dikonsumsi. yang berlokasi di
kawasan kampus Universitas Telkom Bandung tepatnya di jl. Sukapura, Dayeuhkolot Kab.
Bandung. Tetapi karena konsep yang ditawarkan adalah makanan yang terjangkau / murah
(Cheaps) untuk mahasiswa maka bahan dasar ikan dori atau ikan kakap ini digantikan dengan
ikan yang memiliki tekstur dan rasa yang identik dengan ikan-ikan diatas, yaitu ikan patin.
Pendirian gerai Fish and Cheaps ini juga melihat besarnya minat terhadap jenis makanan sejenis
yang sudah ada sebelumnya didaerah kota bandung, tetapi dikarenakan jarak yang cukup jauh
dari lokasi yang dimakud dan harga yang ditawarkan relatif lebih mahal, pembukaan gerai ini
akan semakin menguntungkan. Selain itu, ketersediaan lahan yang ada didaerah Universitas
Telkom ini cukup banyak tetapi akan sangat memakan biaya jika harus membuka Gerai
makanan secara besar karena harga sewa tempat yang mahal. Oleh karena itu Fish and Cheaps
memiliki konsep Gerai makanan yang hanya menyediakan jasa pesan antar dan take away.
Dengan konsep ini Fish and Cheaps dapat memangkas biaya untuk tidak menggunakan tempat
yang besar. Fish and Cheaps ini juga menyediakan hidangan yang sudah matang dan disimpan
di tempat pemanas agar tetap dalam kondisi yang bagus ketika dibeli pembeli. Sehingga
pembeli tidak harus menunggu atau menyisihkan waktu tambahan untuk mendapatkan
makananya. Terlebih dikalangan mahasiswa maupun masyarakat saat ini, efisiensi waktu sangat
dibutuhkan untuk mengatur jadwal pribadi mereka yang padat, dengan konsep take away dan
pesan antar serta menyediakan makanan siap saji atau siap untuk dihidangkan ini pembeli akan
dimudahkan karena tidak perlu menunggu untuk waktu yang lama untuk mendapatkan
makanan lalu melanjutkan kegiatan mereka. Peluang untuk membuka usaha gerai makanan
Fish and Cheaps di Kawasan Universitas Telkom membutuhkan pertimbangan dan kajian
deskriptif berupa studi kelayakan usaha yang dapat memberikan manfaat, baik dalam arti
keuntungan finansial maupun keuntungan sosial, berbagai aspek di analisis, seperti: aspek
pasar, aspek teknis, aspek finansial, dan aspek yang lainnya, termasuk analisis sensitivitas.
Mengetahui lebih awal suatu ide usaha, apakah dapat dijalankan sesuai dengan rencana atau
tidak, penggunaan dana berlebih, waktu serta sumber daya yang sia – sia dapat dicegah atau
dihindari merupakan salah satu manfaat. Terlebih dalam kondisi lingkungan yang sangat
dinamis dan intensitas persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, pelaku usaha dituntut
untuk melakukan studi kelayakan terhadap ide bisnis yang akan dijalankan.

Soal 1
Berdasarkan informasi diatas, lakukanlah analisis studi kelayakan bisnis tersebut dari aspek
pasar yang meliputi poin-poin berikut:

Pada Aspek Pasar memiliki beberapa bagian yang diantaranya adalah Pasar Potensial, Pasar Tersedia,
dan Pasar Sasaran yang akhirnya akan menunjukkan estimasi demand dan estimasi pendapatan dari
usaha Fish and Cheaps ini. Masing masing aspek akan dianalisis untuk mencari tahu apakah usaha ini
layak atau tidak.

a) Pasar potensial
Pasar potensial adalah kumpulan pembeli yang menyatakan keinginan atau minat yang
memadai terhadap produk yang ditawarkan.

Pasar Potensial dari gerai Fish and Cheaps adalah mahasiswa Universitas Telkom pada tahun
2019 yang berjumlah 26.798 mahasiswa. Dari 100 responden yang mengisi kuisioner, sebanyak
89% responden tertarik terhadap produk yang ditawarkan.

b) Pasar tersedia
Pasar tersedia adalah kumpulan pembeli yang memiliki keinginan atau minat, akses, pendapatan
serta kualifikasi terhadap produk yang ditawarkan.

Pasar Tersedia adalah para responden yang tertarik dan bersedia membeli produk Fish and
Cheaps. Dari 100 responden yang mengisi kuisioner, didapatkan 96% responden tertarik
terhadap produk yang ditawarkan.

c) Pasar sasaran
Pasar sasaran merupakan pasar tersedia yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan yang
didasari pada kebijakan dan siap atau tidaknya suatu perusahaan tersebut. Untuk menentukan
pasar sasaran dilakukan survei kepada populasi yang sudah ditentukan.

Pasar Sasaran adalah konsumen yang ditargetkan dari jumlah pasar potensial. Pasar target
sendiri merupakan suatu kelompok konsumen yang menjadi sasaran pendekatan dari gerai Fish
and Cheaps untuk membeli produk yang ditawarkan. Berdasarkan jumlah pasar potensial yang
berjumlah 26.798 mahasiswa yang relatif sangat besar, gerai Fish and Cheaps telah melakukan
survey terhadap rumah makan yang berada dilokasi yang sudah terpilih dan didapatkan jumlah
rata-rata produk yang terjual adalah sekitar 50 produk atau sebesar 13.500 produk dalam
setahun.

Hasil yang sudah dilakukan menunjukkan pasar potensial sebesar 89% dan pasar tersedia sebesar 96%.
Dari dua presentase tersebut, gerai Fish and Cheaps menargetkan sebanyak 50 produk perhari. angka
tersebut didapatkan dari hasil wawancara terhadap gerai makanan yang berada dilokasi yang terpilih
untuk dijadikan pasar sasaran. Permintaan tahun pertama sebesar 13.500 produk dengan kenaikan
sebesar 0,56% pertahun untuk 5 tahun kedepan. Kenaikan konsumen tersebut didasarkan dari jumlah
pertumbuhan mahasiswa Universitas Telkom setiap tahunnya.

Soal 2
Berdasarkan informasi diatas, lakukanlah analisis studi kelayakan bisnis tersebut dari aspek
teknis dan operasional yang meliputi poin-poin berikut:

a) Lokasi gerai
Lokasi merupakan tempat untuk melayani konsumen, pemilihan lokasi sangat penting untuk
sebuah usaha karena dapat berpengaruh terhadap permintaan yang diperoleh.

Lokasi usaha gerai makanan Fish and Cheaps memiliki beberapa alternatif, tetapi setelah
dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode factor rating, didapatkan lokasi usaha
yang berada di jl. Sukapura, Dayeuhkolot Kab. Bandung yaitu sebuah kios dengan ukuran 3 x 2
m².
Keterangan Layout Gerai :
 Kulkas
 Meja Etalase
 Meja Kompor Dapur
 Electric Food Warmer Display
 Tempat Tirisan dan Westafel
 Kompor Deep Fryer
 Mesin Kasir 8 Kursi

b) Layout gerai
Layout akan berpengaruh terhadap kegiatan operasional usaha, sehingga harus dibuat dengan
mempertimbangkan faktor-faktor yang ada seperti kenyamanan, keindahan, biaya, efisiensi, dan
lain-lain.

Layout gerai Fish and Cheaps mempertimbangkan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi
perilaku konsumen terhadap produk.

c) Peralatan yang dibutuhkan


Peralatan yang digunakan disesuaikan dengan volume produksi agar tidak melebihi kapasitas.

Untuk menunjang seluruh operasional dari gerai Fish and Cheaps diperlukan biaya investasi yang
akan menjadi modal untuk pembukaan dari gerai ini. Untuk total biaya investasi yang
dibutuhkan sebesar Rp 9.251.100,00 dengan biaya penyusutan sebesar Rp 2.176.575,00. Untuk
biaya sewa sebesar Rp 10.000.000,00 diasumskan tidak ada kenaikan.

Anda mungkin juga menyukai