DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
JURUSAN MANAJEMEN
Jl. Semolowaru No.45, Menur Pumpungan, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60118
2021
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan pengembangan bisnis yang
dilakukan oleh PT Dagang Jaya. Metode penelitan yang digunakan adalah analisis
berdasarkan aspek-aspek studi kelayakan bisnis, yaitu aspek Keuangan, Pasar dan Pemasaran,
Management dan SDM, aspek Hukum, Teknik dan Operasional, AMDAL, serta aspek
Ekonomi dan Sosial. Hasil analisis masing-masing aspek menunjukan hasil yang positif yang
menyatakan bahwa Pengembangan Bisnis yang dilakukan oleh PT Dagang Jaya layak untuk
dijalankan. Simpulan dari penelitian ini adalah pengembangan bisnis yang dilakukan oleh PT
Dagang Jaya layak untuk dijalankan salah satu cara pengembangan bisnis yang dapat dipilih
adalah dengan menambah jumlah dan variasi produk yang didistribusikan oleh perusahaan.
BAB 1
PENDAHULUAN
Di tengah era globalisasi yang saat ini terjadi, persaingan yang terjadi di dalam suatu industri
menjadi semakin ketat. Indonesia yang menjadi salah satu negara peserta kegiatan ekonomi
AFTA (Asean Free Trade Area) menjadikan persaingan antar perusahaan-perusahaan
bersaing dengan ketat dan penuh perhitungan, baik itu dengan perusahaan lokal maupun
perusahaan internasional.
Salah satu industri yang terus tumbuh adalah industri perdagangan ekspor-import, data dari
BPS menyebutkan bahwa pada tahun 2011 pertumbuhan impor Indonesia mengalami
peningkatan sebesar 30,7% dibanding dengan tahun 2010 yaitu sebesar 1375.663,3 juta USD
menjadi 1777.299,3 juta USD. Pertumbuhan import ini masih didominasi oleh produk
nonmigas. Karena itulah persaingan yang terjadi dalam sektor-sektor usaha nonmigas terus
menjadi semakin ketat. Perhitungan yang cermat dan pengambilan keputusan yang tepat akan
sangat membantu sebuah perusahaan dalam menghadapi persaingan yang terjadi.
Sangatlah penting bagi manajemen untuk membuat suatu perancangan mengenai kelayakan
pengembangan bisnis di dalam sebuah perusahaan apabila dilihat dari sudut pandang
keefektifan serta efisiensi dalam menjalankan tugas, sebab output yang dihasilkan dapat
berguna sebagai salah satu tolak ukur yang dapat membantu mengevaluasi peningkatan
kinerja perusahaan tersebut.
Perhitungan bisnis dengan studi kelayakan pengembangan suatu bisnis yang telah dijalani
oleh sebuah perusahaan dapat menghasilkan perhitungan mengenai bisnis yang sedang
dijalankannya, total laba yang akan diperoleh dari pengembangan bisnis yang ada, dan juga
massa sebuah bisnis dapat bertahan dalam persaingan di dalam sebuah industri.
PT. Dagang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa import
ekspor, perusahaan bergerak dalam bidang pengangkutan barang-barang dari luar negri
menuju dalam negri dan sebaliknya. Dalam pelaksanaan bisnisnya PT. Dagang Jaya
memperluas bisnisnya tidak hanya menjadi penyedia jasa ekspor-import saja tetapi juga
menjadi salah satu distributor produk minuman ChekHup. Selain menjadi distributor resmi
produk minuman ChekHup di Indonesia, PT. Dagang Jaya juga melakukan kerja sama
dengan beberapa negara seperti China dan India dalam melakukan perdagangan. Di negara-
negara tersebut PT. Dagang Jaya menjadi distributor sekaligus pemasok produk-produk dari
Indonesia seperti produk Indofood, Wings, dan produk lainnya. Namun penelitian ini
difokuskan pada pengembangan bisnis berupa produk minuman ChekHup yang
didistribusikan oleh PT. Dagang Jaya di Indonesia.
Pengembangan bisnis ini ingin dilakukan oleh PT. Dagang Jaya karena permintaan untuk
produk minuman ChekHup ini setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Pada tahun 2012 permintaan produk ChekHup sebanyak 10.449 dus. Jumlah ini
meningkat sebanyak 9,6% dari tahun 2011. Selain itu pertumbuhan minat konsumen terhadap
produk ini juga menjadi salah satu pendorong perusahaan untuk mengembangkan bisnis
dengan menambah jumlah dan jenis produk minuman ChekHup ini.
Analisa yang tepat mengenai kelayakan sebuah pengembangan bisnis dilakukan oleh PT.
Dagang Jaya dapat memberikan masukan yang positif dalam persaingan yang sudah dan akan
dihadapi oleh perusahaan. Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan sebelumnya,
maka penelitian ini diberi judul “Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis Pada PT. Dagang
Jaya Jakarta”.
PROFIL PERUSAHAAN
Bidang Usaha : Jasa Impor dan Ekspor, Pengangkutan barang dari dalam/luar negeri
Alamat : Jln. Seni Budaya Raya, No.10, Jelambar Baru, Jakarta Barat 11460
Email : potter_251289@yahoo.com
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana analisis kelayakan bisnis distribusi produk minuman ChekHup oleh PT.
Dagang Jaya ditinjau dari aspek pasar dan pemasara, aspek managemen dan SDM, aspek
teknis dan teknologi, aspek lingkungan, aspek hukum, aspek ekonomi dan sosial?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui analisis kelayakan bisnis distribusi produk minuman ChekHup oleh PT.
Dagang Jaya ditinjau dari aspek pasar dan pemasaran, aspek managemen dan SDM, aspek
teknis dan operasional, aspek lingkungan, aspek hukum, aspek ekonomi dan sosial.
1.4 Manfaat
Untuk mengetahui bagaimana kelayakan bisnis distribusi produk minuman CheckHup pada
PT Dagang Jaya berdasarkan pada aspek-aspek studi kelayakan bisnis.
BAB II
PT. Dagang Jaya telah memiliki ijin usaha tetap dengan nomor usaha
no.1456/DAG/JY/0998/03 pada tanggal 13 april 2003, sehingga perusahaan tidak perlu
mengurus izin untuk pendirian badan usaha baru, karena menggunakan badan usaha yang
sama. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mendirikan gudang diantaranya adalah:
Untuk izin gangguan atau sering dikenal dengan istilah HO (Hinder Ordonantie) karena izin
ini perkata kali diatur dalam Hinder Ordonantie Staatblad tahun 1926 No.226 yang akhirnya
berubah dan ditambah dengan Staatblad tahun 1940 No.450. Dalam pengajuan Surat Izin
Gangguan dapat selesai selambat- lambatnya 32 hari kerja setelah diterimanya permohonan
secara lengkap. Tempat pengajuan permohonannya dapat melalui Gubernur Propinsi
setempat (Jakarta), kepala kantor ketentraman dan ketertiban, petugas mobil pelayanan
keliling undang-undang gangguan dan walikotamadya setempat, dan diwajibkan untuk
mendaftar ulang setiap 5 tahun sekali. Yang mana terdapat persyaratan yang harus
dilampirkan dalam permohonan izin gangguan, anatara lain untuk pendirian gudang adalah :
Untuk NPWP dan pas foto yang dilampirkan merupakan NPWP dan pas poto milik
perusahaan yang menjadi tanggung jawab dalam renovasi dan pembangunan Gudang di lantai
3 pada PT. Dagang Jaya.
Analisis yang dilakukan berikutnya adalah analisis aspek manajemen dan SDM yang
merupakan analisis yang menilai pengelolaan usahan dan struktur organisasi perusahaan.
Struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Dagang Jaya saat ini sudah berjalan
dinilai sudah ideal, karena sudah mencakup keseluruhan aktifitas bisnis yang berjalan di
dalam perusahaan. Adapun jumlah tenaga kerja dan biaya yang direncanakan dalam
melaksanakan peningkatan investasi melalui peningkatan variasi produk Chekhup
Jenis pekerjaan yang dibutuhkan di dalam PT. Dagang Jaya dibagi menjadi tiga divisi besar
yaitu divisi pemasaran dan penjualan yang dikepalai oleh manajer pemasaran, divisi
operasional yang dikepalai oleh manajer operasional, dan divisi keuangan yang dikepalai oleh
manajer keuangan.
Struktur yang dipergunakan oleh PT. Dagang Jaya pada saat ini sudah efektif dan efisien
dalam pembagian tugas serta tanggung jawab masing-masing divisi di dalamperusahaan.
Dalam perekrutan karyawan PT. Dagang Jaya menetapkan beberapa kriteria atau persyaratan
bagi masing-masing jabatan, diantaranya:
➢ Pekerja keras.
4. Sales
denganpelanggan.
5. Supir
➢ Mempunyai SIM
6. Staf karyawan
Analisis yang dilakukan dalam aspek teknis dan tehnologi ini meliputi penilaian lokasi bisni
dan pergudangan serta peninjauan mengenai bagaimana proses distribusi produk oleh PT.
Dagang Jaya.
Proses Distribusi
Proses distribusi barang PT. Dagang Jaya dilakukan melalui adanya pemesanan dan
pembelian produk Chekhup langsung melalui pabrik perusahaan Chekhup tersebut.
Manajemen operasi bertugas dalam pemesanan produk minuman ini.
Proses transaksi distribusi pada PT. Dagang Jaya dapat dilihat pada gambar 4.4 berikutnya,
pada gambar ini dijelaskan bagaimana proses pembelian produk Chek hup dari pabrik
produsen minuman Chekhup sampai kepada penjualan produk tersebut kepada konsumen.
Pendistribusian produk ini menggunakan agen-agen penjualan yaitu agen minuman,
minimarket, toko minuman grosir yang berada di daerah Jakarta dan sekitarnya. Selain itu
perusahaan juga memasarkan produk langsung kepada konsumen dengan menggunakan sales
dan membuka gerai minuman Chekhup ini.
2.4 ASPEK LINGKUNGAN
Topik utama yang menjadi pembahasan dari AMDAL (analisa dampak lingkungan hidup
adalah) untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup yang ada disekitar perusahaan. PT.
Dagang Jaya dari awal pendirian perusahaan tidak memakai seleksi AMDAL sehingga
perusahaan ini tidak terdapat masalah AMDAL yang perlu dipertimbangkan. Begitu pula
dalam pengembangan bisnis terhadap PT. Dagang Jaya ini yang berupa distribusi produk
minuman instan Chekhup. Alat transportasi yang berupa mobil yang dipakai dalam
pengelolaan dan proses transaksi distribusi produk minuman instan Chekhup tidak
mengganggu masyarakat dan lingkungan sekitar, tidak mengakibatkan polusi udara dan tidak
mengotori lingkungan sekitar karena kendaraan selalu melakukan uji emisi secara
bertahap.Untuk bungkus kemasan dari produk minuman instan Chekhup, kemasan tersebut
sesuai dengan standar kemasan yang ekonomis dan dapat didaur ulang, agar mengurangi
sampah plastik.
Dalam aspek pemasaran ini, perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang
akan digunakan dengan tepat yaitu dengan menggunakan Ansoff matrix. Terdapat empat
strategi yang diterapkan berdasarkan pada bagan ekspansi produk atau pasar menurut Ansoff
namun hanya tiga strategi tersebut yang dapat dipakai oleh manajemen perusahaan dalam
melakukan pengembangan bisnisnya, yaitu:
Dalam hal ini manajemen perusahaan dapat mempertimbangkan tiga pendekatan yang
mungkin dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu:
PT. Dagang Jaya dapat menambah agen-agen baru didaerah baru untuk memasarkan produk
Chekhup yang sudah ada. Perusahaan juga dapat membidik daerah yang potensi minat
pembelian terhadap produk dapat dirangsang menjadi besar setiap tahunnya. Selain
menggunakan Ansoff matrix perusahaan juga menggunakan bauran pemasaran (marketing
mix)dalam memasarkan produknya. Terdapat empat aspek dalam bauran pemasaran
diantaranya adalah product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi).
A. Product (Produk). Merk Chekhup merupakan salah satu merk produk minuman instan
asal Malaysia yang di distribusikan oleh PT. Dagang Jaya, produk yang di
distribusikan ini terbagi menjadi beberapa kategori minuman instan diantaranya
adalah:
➢ Hot Chocolate. Produk hot chocolate ini merupakan produk minuman yang berbahan
dasar bubuk cocoa yang berkualitas dari daerah Borneo yang mempunyai cita rasa
lembut dan halus. Bubuk cocoa tersebut kemudian dicampur dengan susu creamer dan
dula tebu premium untuk menghasilkan rasa yang lebih lembut, halus, dan seimbang
dengan alam tropis.
➢ Coffee.Terbuat dari biji kopi arabika pilihan yang dicampur dengan creamer tanpa
lemak dan gula tebu premium. Chekhup Coffee menawarkan tiga rasa untuk para
penikmat kopi.
➢ Chekhup Coffee King 3in1 Rich and Strong, terbuat dari campuran biji arabika yang
ditanam di gunung Kenya dan biji robusta dari pulau Jawa. Biji kopi hitam panggang
ini kemudian dicampur dengan cramer dan gula tebu murni yang menghasilkan rasa
kopi yang penuh keberanian dan aroma yang kaya.
➢ Chekhup Coffee 3in1 Rich and Creamy, merupakan kombinasi yang sempurna antara
biji kopi arabika pegunungan Kenya dengan creamer dan gula tebu murni.
Dipanggang setengah menghasilkan cita rasa kopi yang halus dan aroma yang
seimbang.
➢ Chekhup Coffee 2in1 no Sugar Added, merupakan biji kopi arabika pilihan dari
pegunungan Kenya yang dicampur dengan creamer tanpa lemak. Tingkat
pemanggangan yang gelap menambah intensitas lebih untuk aroma kopi ini,
menciptakan rasa dan aroma yang unik bagi penikmat kopi.
➢ Tea. Produk teh dari Chekhup merupakan minuman tradisional dari Malaysia yang
biasa disebut Teh Tarik. Teh tarik sendiri terbuat dari daun teh rahasia dan susu
dengan menggunakan teknik menyeduh yang unik, yaitu dengan menuang teh bolak-
balik untuk menciptakan buih tebal diatas minuman tersebut. Minuman teh tarik
Chekhup sendiri terbuat dari daarjeling dari Bengal barat dan teh hitam dari Kericho
yang merupakan dataran tinggi Kenya, yang kemudian dicampur dengan creamer dan
gula tebu murni untuk menghasilkan rasa asli dan tradisional dari produk tersebut.
➢ Gula. Produk gula olahan Chekhup merupakan produk gula yang diproduksi melalui
metode pengolahan tradisional tanpa menggunakan pewarna buatan, perasa buatan,
dan campuran bahan kimia lainnya. Beberapa produk gula merk Chekhup adalah gula
tebu murni, gula batu, dan gula kristal alami.
B. Price (Harga). Penetapan harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu
perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dari penjualan produk perusahaan tersebut. Penentuan harga sebuah
produk yang ditawarkan oleh perusahaan harus memenuhi semua biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan, dan bahkan lebih dari itu perusahaan diharapkan untuk
memperoleh laba semaksimal mungkin. Penetapan harga produk paling sederhana
yang digunakan oleh PT. Dagang Jaya adalah dengan mengunakan metode cost plus
pricing, yaitu dengan menambahkan total biaya perolehan produk dengan laba yang
diinginkan oleh perusahaan. Namun dalam hal ini perusahaan juga tetap melihat harga
produk yang berkembang dipasar, apabila terjadi perbedaan harga maka perusahaan
akan melakukan penyesuaian profitabilitas terhadap produk tersebut. PT. Dagang Jaya
juga akan membuat promosi sesuai dengan banyaknya pengambilan produk.
C. Place (Tempat). Penempatan pemasaran yang tepat merupakan salah satu penunjang
suksesnya strateri pemasaran suatu perusahaan. PT. Dagang Jaya sendiri
menempatkan 2 orang sales didepan pintu masuk gerai kopi di mega mall peluit. Pada
akhir pekan PT. Dagang Jaya menempatkan 1 orang tambahan didekat pintu masuk
utama mall untuk membagikan brosuk produk. Perusahaan juga menempatkan banyak
spanduk dan poster didekat kantor perusahaan, tujuannya agar lebih terlihat oleh
konsumen dan calon konsumen dan juga agar orang mudah mencari lokasi kantor
perusahaan
D. Promotion (Promosi) Sistem promosi yang digunakan oleh PT. Dagang Jaya adalah
dengan menggunakan beberapa alat pemasaran diantaranya:
a. Personal selling: dengan menggunakan sales yang dibekali pengetahuan
mendalam mengenai produk Chekhup ini.
b. Sales promotion: PT. Dagang Jaya beberapa kali melakukan bazaar produk
yang dapat diikuti oleh perusahaan lain dengan produk yang berbeda.
c. Periklanan: perusahaan membagikan spanduk dan kaos produk Chekhup
kepada para agen. Selain itu perusahaan juga menyebarkan brosur kepada para
pengunjung mall.
d. Word of mouth: pengalaman konsumen yang telah menikmati rasa dari produk
minuman Chekhup ini telah turut membantu menjadi salah satu strategi
promosi bagi PT. Dagang Jaya.
Dalam analisis aspek keuangan ini akan dibahas mengenai bagaimana kelayakan
pengembangan bisnis pendistribusian produk minuman Chekhup ini yang ditinjau melalui
perhitungan keuangan perusahaan.
Perhitungan dana dan biaya modal yang dibutuhkan oleh PT. Dagang Jaya dalam
pengembangan produk Chekhup ini sangatlah penting, karena ini merupakan dasar
perhitungan bagi perusahaan yang akan menentukan perhitungan pada analisa berikutnya.
Perusahaan mendapatkan modal melalui kredit pinjaman bank yaitu sebesar Rp
2.000.000.000,- atau sama dengan 64% dari total jumlah total investasi. Sedangkan untuk
sisanya yaitu sebesar 36% dari total investasi pemilik perusahaan menggunakan modal
sendiri. Jumlah dana dan biaya modal perusahaan dapat dilihat seperti pada tabel 4.9 berikut
ini:
Biaya pajak yang dikenakan kepada perusahaan berdasarkan Undang- Undang no. 17 tahun
2009 tentang pajak penghasilan pasal 17 (1) adalah:
Biaya operasional yang dikeluarkan oleh PT. Dagang Jaya selama satu tahun dalam
menjalankan perusahaannya. Biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh PT. Dagang Jaya
adalah biaya gaji karyawan (dengan THR), baiya pemasaran produk, biasa telepon dan
internet, biaya listrik, biaya transport (bbm, service mobil, dan lain-lain), pengiriman produk
dari produsen, dan biaya lainnya seperti biaya service AC, perawatan peralatan, biaya
keamanan, biaya kebersihan, dan biaya lainnya.
Biaya OperasionalSkenario Moderat (dalam rupiah)
No. Deskripsi biaya Jumlah
1 Gaji Karyawan 791.180.000
2 Biaya Pemasaran 25.000.000
3 Biaya Telpon dan internet 60.000.000
4 Biaya Listrik 36.000.000
5 Biaya Transport 24.000.000
6 Biaya Pengiriman Produk 250.000.000
7 Biaya Lain-lain 5.000.000
Total Biaya 1.191.180.000
Tabel berikut menunjukan penyusutan aktiva, peralatan kantor dan kendaraan operasional
yang digunakan selama operasi perusahaan seperti pada tabel berikut.
PEMBAHASAN
3.1 METODE
- Perhitungan PP
- Perhitungan NPV
- Perhitungan IRR
- Perhitungan PI
Aspek Pasar dan Pemasaran Kriteria yang mencakup aspek pasar dan pemasaran ini
Aspek Manajemen dan SDM Kriteria utama didalam aspek ini adalah
- struktur organisasi
- SDM didalam perusahaan
- Izin lokasi.
- Izin Usaha, dan izin distributor
AMDAL Aspek ini merupakan suatu analisa dampak pada
lingkungan hidup (alam), dimana perusahaan
merupakan salah satu penyumbang produk yang
dapat mengotori lingkungan atau tidak.
Aspek Ekonomi dan Sosial Dalam aspek ini dijelaskan kriteria yang meliputi
- Dampak ekonomi
- Dampak sosial
3.2 HASIL DAN PEMBAHASAN
PENUTUPAN
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisis seluruh aspek studi kelayakan bisnis maka diperoleh hasil bahwa
pengembangan bisnis yang dilakukan oleh PT Dagang Jaya adalah layak untuk dilakukan.
Pengembangan bisnis dilakukan dengan salah satu cara yaitu menambah jumlah produk dan
menambah jenis produk minuman CheckHup tersebut.
Husnan, S., Suwarsono. (2007). Study Kelayakan Proyek. Yogyakarta: Penerbit UPP-AMP
YKPN
Kasmir, Jakfar. (2012). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi revisi. Jakarta: Kencana.
Suliyanto. (2010). Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Andi Offset.
Umar, H. (2005). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi-3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.