Anda di halaman 1dari 15

Volume II No.

3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

ANALISIS PERENCANAAN SDM STRATEGIK: MENGANTISIPASI PERUBAHAN


LINGKUNGAN BISNIS YANG DINAMIS GUNA MENCAPAI COMPETITIVE ADVANTAGE

*( Waladi Imaduddin1
Fakultas Ekonomi, Universitas Merdeka Pasuruan
Jl. Ir. H. Juanda, Tapaan, Bugulkidul, Kota Pasuruan
*( Aklis Priya Pamudy2
Jl. Veteran No. 53 A Lamongan
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
Telp. (0322) 324706, Faks. (0322) 324706
Email : jpim.unisla@gmail.com

ABSTRACT
Artikel ini membahas masalah perencanaan sumber daya manusia sebagai strategi untuk
merespon perubahan lingkungan bisnis yang dinamis dan kompetitif untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Juga artikel ini membahas bagaimana tahapan dan
proses perencanaan sumber daya manusia dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang, dan membahas tentang berapa lama keterkaitan antara sumber daya humen dan
perencanaan bisnis strategis adalah hubungan administratif, hubungan satu arah, hubungan
dua arah, dan keterkaitan integratif. Bagian terakhir dalam artikel ini membahas pentingnya
memperoleh sumber keunggulan kompetitif dan konsentrasi sumber daya manusia yang terkait
dengan isu bisnis sebagai tindakan untuk mengintegrasikan falsifikasi sumber daya manusia
dalam bisnis strategis.

Kata kunci: Perencanaan sumber daya manusia yang strategis, perubahan lingkungan yang
dinamis, bisnis strategis, fuction sumber daya manusia, dan keunggulan kompetitif.

PENDAHULUAN
Perubahan selalu terjadi dalam lingkungan maupun teknologi informasi merupakan
bisnis secara dinamis, menuntut organisasi tantangan utama yang dihadapi oleh SDM
beradaptasi terhadap perkembangan saat ini. Dengan demikian SDM yang
tersebut. Fenomena ini ditengarai oleh memiliki potensi rendah tidak mam74u
tingkat perubahan lingkungan bisnis yang bersaing karena dengan perkembangan
radikal dan turbulen, dengan meningkatnya teknologi, organisasi mengurangi tenga
tingkat ketidakpastian, peningkatan tekanan kerja kasar (blue collar employee) dan
kompetisi, akselerasi perubahan teknologi, menggantikan tenaga kerja yang mampu
kompleksitas organisasi, perubahan struktur mengakomodasi perubahan dan
demografi (Schuler dan Walker, 1990). perkembangan teknologi. SDM yang terlibat
Perubahan ini mengarah pada pengakuan dalam proses manajerial organisasi adalah
akan semakin pentingnya SDM dalam SDM yang memiliki basis pengetahuan
merespon perubahan yag terjadi, sangat (knowledge based employee), ketrampilan
menentukan keunggulan komptitif dan keahlian (multiskilling employee).
organisasi (Pfeffer, J., 1995). Perubahan Keunggulan kompetitif berkelanjutan
lingkungan bisnis yang diindikasikan oleh (sustainable competitive advantage) tidak
perkembangan teknologi komunikasi
600

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

sepenuhnya ditentukan oleh tehnologi atau bagaimana hubungan perencanaan SDM


sumber daya lain, dengan perencanaan bisnis yang meliputi
tetapi lebih terletak pada kemampuan administratif linkage, one way linkage, two
organisasi dalam pengelolaan SDM (Pfeffer,. way linkage, dan integrative linkage. Pada
J., 1995). Keunggulan kompetitif organisasi bagian akhir pembahasan mendiskusikan
dapat tercapai apabila organisasi memiliki urgennya keunggulan kompetitif
pengelolaan SDM yang strategic dan (competitive advantage) dan perencanaan
kompetitif (Pfeffer, J., 1995). Isu SDM SDM dihubungkan dengan isu bisnis
berkenaan dengan supply SDM terampil, sebagai pengintegrasian fungsi SDM dalam
yang memiliki kemampuan adaptasi dan strategi bisnis organisasi, mendiskusikan
kompetitif terus menjadi isu sentral. SDM masalah perencanaan SDM strategik untuk
mempunyai kontribusi strategis bagi merespon perubahan lingkungan bisnis yang
keberhasilan bisnis. Karena isu SDM dinamis dan makin kompetitif untuk meraih
merupakan isu bisnis yang berpengaruh keunggulan kompetitif, dengan demikian
terhadap substansi bisnis seperti persaingan dalam lingkungan bisnis dapat
profitabilitas, eksistensi, daya saing, dimenangkan.
kemampuan adaptasi, dan fleksibilitas.
Mengantisipasi fenomena ini, diperlukan Kajian Pustaka
adanya perencanaan SDM (human resources Perencanaan Sumber Daya Manusia
planning) untuk memperoleh jumlah, waktu Strategik
dan tempat yang tepat, yang berpengaruh Perencanaan SDM didefinisikan
pada keuntungan individu dan organisasi sebagai antisipasi bisnis masa depan dan
dalam jangka panjang. Melalui perencanaan permintaan lingkungan pada organisasi dan
SDM, dapat ditentukan bagaimana orang mempertemukan permintaan personal yang
bergerak dari posisi saat ini ke posisi yang diperintahkan oleh kondisi tersebut (Cascio,
diinginkan. Dibutuhkan strategi dan W. F.,1986). Sementara Jackson dan
integrasi bisnis dalam perencanaan SDM Schuller (1990) mendefinisikan perencanaan
(Vickerstaf, 1989). Kebutuhan SDM sebagai proses manajemen untuk
mengintegrasikan aspek perencanaan SDM menentukan bagaimana organisasi
strategic kedalam pengembangan bisnis seharusnya berpindah dari posisi SDM
harus menjamin perencanaan SDM sebagai sekarang ke posisi SDM yang diinginkan.
line responsibility (Rothwell, S., 1995). Hal ini menyatakan secara tidak langsung,
Dengan perencanaan SDM diharapkan perencanaan SDM dapat menjadi input
organisasi mampu mengelola SDM yang ada penting bagi perencanaan strategic. Akan
kearah peningkatan kompetensi dan kualitas tetapi, link antara perencanaan SDM dengan
SDM, sehingga diperoleh keunggulan manajemen strategic sering tidak
kompetitif guna memenangkan kompetisi diperhatikan (Baird, L., & Meshoulam, I.,
dalam lingkungan bisnis yang makin 1988; De Santo, 1983; Olian & Rynes,
kompetitif (Dessler, 2000). Artikel ini akan 1984; Rowland & Summers, 1981). Melalui
membahas bagaimana tahapan-tahapan dan proses ini, organisasi diharapkan memiliki
proses perencanaan SDM dalam tiga term, SDM dalam jumlah, kualitas, tempat, waktu
yakni perencanaan SDM jangka pendek yang tepat, dan menghasilkan manfaat
(short term), jangka menengah (intermediate jangka panjang baik bagi individu maupun
term), dan jangka panjang (long term). organisasi. Banyak peneliti berfokus pada
Selanjutnya artikel ini mendiskusikan peramalan penawaran dan permintaan SDM.

601

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

Masalah teknik statistika tersedia untuk pangaruh kuat untuk sukses dan pada
membuat peramalan, tetapi masalah politik komitmen organisasi dan penyuluhan karir.
yang terlibat saat melakukan peramalan Pada awal tulisan ini telah
sering diabaikan. Sebagai contoh, didiskusikan urgennya perencanaan SDM.
kepedulian besar dilakukan ketika Tekanan lingkungan bisnis yang dinamis
mendesain model statistik dalam dan kompetitif adalah alasan perlunya
perencanaan SDM, sementara jarang perencanaan SDM. Jackson & Schuller,
pemikiran untuk memperoleh penerimaan (1990) mengemukakan beberapa tekanan
manajerial dari keluaran model (Zedeck, S., lingkungan antara lain; globalisasi,
& Mosier, K. L., 1990). Karena itu gap yang munculnya teknologi baru, kondisi ekonomi,
sering muncul antara ketersediaan teknik dan perubahan karakteristik SDM.
dengan penggunaannya karena kenyataan Globalisasi, sebagai kecenderungan
organisasi yang penting tidak bekerja sama organisasi untuk memperluas penjualan atau
dengan modelnya. Perencanaan penggantian manufaktur mereka ke pasar baru diluar
manajerial bagaimanapun berhubungan negaranya. Munculnya globalisasi
dengan perencanaan bisnis strategic. mengakibatkan batas antar negara makin
Mengidentifikasi manajer potensial dan kabur, dan cenderung mengarah pada
menyediakan serangkaian karirnya telah terbentuknya “organization boundaryless”
menjadi praktik banyak organisasi, tetapi yang memobilitas informasi, teknologi,
manajer dipilih untuk melaksanakan strategi. sumber daya, investasi dan operasi industri
Kurang adanya usaha yang ditujukan ketika makin meningkat, kondisi ini peningkatan
mengadaptasi strategi bagi manajer dan kompetisi global (Dessler,2000). Munculnya
hampir tidak ada usaha ketika memilih teknologi baru, menuntut SDM mampu
manajer untuk merencanakan strategi. mengendalikan perubahan teknologi
Tanggapan Terhadap Perubahan tersebut. Kondisi ekonomi; juga menuntut
Lingkungan Bisnis Strategik; Alasan perusahaan meningkatkan produktivitas
Pentingnya Perencanaan Sumber Daya kearah yang lebih baik agar berdaya saing
Manusia Strategik tinggi ditengah lingkungan bisnis yang
Faktor lingkungan seperti semakin kompetitif. Akhirnya perubahan
ketidakpastian, inovasi teknologi, dan lingkungan bisnis juga mengubah
perubahan demografi mempengaruhi strategi karakateristik SDM, hal ini berkaitan dengan
SDM. Banyak karakteristik lingkungan telah masalah demografi misalnya menurunnya
diteliti untuk menentukan bagaimana jumlah angkatan kerja usia muda dan non
lingkungan ini membatasi formulasi SDM produktif, dipihak lain usia produktif, tenaga
atau strategi (Fombrun, 1982). Fombrun kerja wanita, dan diversity ras dalam
(1982) berpendapat, perubahan lingkungan angkatan kerja semakin meningkat
teknologi mempunyai pengaruh besar (Rothwell, S., 1995).
terhadap SDM. Perubahan lingkungan
ekonomi berpengaruh langsung terhadap Metode Penlitian
alternative kompensasi dan pelatihan SDM. Tahapan Perencanaan SDM Strategik
Perubahan pada lingkungan social Perencanaan menekankan pada keseluruhan
berhubungan dengan perubahan strategi untuk mencapai tujuan,
perkembangan organisasi promosi dan mengembangkan rencana secara
system penilaian formal SDM, dimana komprehensif untuk mengkoordinasikan dan
lingkungan politik dihipotesiskan memiliki mengintegrsikan aktivitas. Perencanaan ini
602

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

memfokuskan pada apa yang harus Para ahli psikologi organisasi atau industri
dilakukan dan bagaimana cara melakukan aktifitas yang berhubungan
pelaksanaannya. Dengan demikian perlu dengan pendesainan dan
dibuat langkah dalam proses perencanaan. pengimplementasian program seperti,
Langkah-langkah perencanaan SDM penarikan, sistem seleksi, program pelatihan
meliputi (Jackson & Schuller. 1990): (a) untuk mendapatkan kebutuhan organisasi
mengumpulkan dan menganalisis data untuk jangka pendek. Banyak aktifitas secara
estimasi SDM yang diharapkan, perencanan umum melibatkan elemen perencanaan yang
bisnis masa depan, dan meramal permintaan berorientasi kedepan diperluas. Bahkan
SDM; (b) menetapkan tujuan SDM; (c) proyek untuk mana tujuan yang dicapai
mendesain dan mengimplementasikan diharapkan dalam waktu yang singkat,
program yang akan membantu organisasi misalkan .
mencapai tujuan SDM, dan; (d) memonitor untuk beberapa bulan, telah didesain
dan mengevaluasi program-program dengan pemahaman bagaimana tujuan
tersebut. Semua aktivitas yang tercakup jangka pendek berhubungan dengan
dalam keempat fase tersebut dibedakan pencapaian tuuan jangka panjang (Jackson
dalam tiga periode waktu, yaitu short term & Schuler, 1990).
planning (kurang dari satu tahun), Untuk menjelaskan linkages antara
intermediate term planning (dua atau tiga perencanaan SDM dan perencanaan bisnis
tahun), dan long term planning (lebih dari strategik, sangat penting bagi manajemen
tiga tahun). Untuk memudahkan puncak untuk memiliki visi kedepan dimana
penggambaran dapat dilihat padapada figure visi tersebut dikomunikasikan dan diterima
1 dan selanjutnya dijelaskan secara rinci kepada seluruh manajer organisasi (Jackson
masing-masing perencanaan tersebut. & Schuller, 1990).

Figur 1. Dynamic Linkages among Mengestimasi permintaan dan


Components of a Fully Integrated System penawaran jangka pendek
of Business and HR Planning Dengan horizon jangka pendek permintaan
dan penawaran SDM dapat diprediksi
dengan pasti, diantaranya; (1) Tujuan
perencanaan SDM melihat ketidaksesuaian
antara permintaan dan penawaran.
Permintaan, meliputi jumlah dan
karakteristik orang yang membutuhkan
pekerjaan tertentu pada waktu dan tempat
tertentu. Karakteristik SDM mencakup
keahlian, kemampuan, tingkat upah atau
pengalaman. Penawaran mencakup
pembayaran dan pengalaman SDM yang
tersedia untuk jabatan tertentu. (2) Sebagai
cara untuk mengestimasi lowongan dan
pertumbuhannya, dengan memproyeksikan
kecenderungan masa lalu ke masa depan. (3)
1. Perencanaan SDM Jangka Pendek Estimasi jumlah dan tipe pekerjaan yang
akan dieliminasi atau diciptakan dalam
603

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

jangka pendek akan mengikuti perencanan keahlian psikologis dalam rangka


bisnis yang dilakukan oleh manager lini. (4) mempengaruhi ukuran dan kualitas calon
Karakteristik pekerjaan yang ada dan SDM. (2) Selection, digunakan untuk
berpotensi untuk diinventarisir dan meningkatkan program hiring. (3) Appraisal,
dijalankan oleh SDM dipengaruhi oleh sifat program ini untuk mengidentifikasi
organisasi dan lingkungan organisasi. (5) kemampuan kinerja yang digunakan untuk
Dalam perencanan SDM adalah sangat penghargaan. (4) Training, program ini
penting untuk mengetahui karakteristik dan dimaksudkan untuk pengembangan keahlian
keperluan bisnis, yang diperoleh dengan SDM. (5) Compensation, program ini
melakukan pertemuan dengan manajer lini. dipersiapkan untuk penggajian, menarik
Proses diskusi dengan pihak-pihak yang SDM baru, memotivasi dan
terlibat dalam perencanaan SDM jangka mempertahankan SDM agar lebih produktif.
pendek ini akan meningkatkan ketepatan
dalam mengestimasi dan memfasilitasi Evaluasi program jangka pendek
penetapan tujuan SDM. Evaluasi program jangka pendek dibutuhkan
untuk menilai sejauh mana percapaian
tujuan jangka pendek. Tujuan perencanaan
jangka pendek diukur dan evaluasi program
Penetapan tujuan jangka pendek: SDM dipakai untuk mengetahui kelayakan
Dengan horizon jangka pendek akan keperluan jangka pendek organisasi.
menetapkan term yang dapat diukur dengan Perencanaan SDM jangka pendek disebut
mudah. Tujuan perencanaan SDM jangka Startegi SDM. Strategi berfokus bagaimana
pendek mencakup: (1) Meningkatkan SDM pengelolaan SDM. Dalam strategi ini
yang tertarik melamar pekerjaan terhadap terdapat beberapa aktivitas pelengkap
organisasi. (2) Merekrut calon SDM yang sebagai faktor pendukung penciptaan
berbeda dalam keahlian. (3) Memperbaiki Strategi SDM (Schuller & Walker, 1990),
kreteria penggajian baru. (4) Meningkatkan antara lain: (1) Merespon terhadap
lamanya waktu SDM untuk bekerja dalam perubahan lingkungan. (2) Menggunakan
organisasi. (5) Sebaliknya menurunkan orientasi pembuatan agenda bisnis dan
lamanya waktu yang tidak menginginkan SDM. (3) Memperhatikan hubungan bisnis
SDM bekerja dalam organisasi. (6) dan SDM secara integral dalam mencapai
Memberikan pengembangan bagi SDM lama sukses akomodasi perubahan organisasi. (4)
dan baru dalam keahlian yang dibutuhkan Manajer lini harus lebih terlibat dalam
organisasi. Banyak tujuan secara umum kegiatan ini. Evaluasi perencanaan SDM
dapat dicapai dengan cara menerapkan seni jangka pendek adakalanya terdapat sejumlah
teknik manajemen SDM dan bekerja dengan perubahan mendasar dan menjadi perhatian
manajer lini untuk memastikan pemahaman khusus bagi SDM, Perubahan mendasar
tjuan program. tersebut antara lain: (1) Perubahan secara
cepat dan penuh ketidakpastian lingkungan
Mendesain dan mengimplementasikan bisnis. (2) Terjadi perubahan atau kenaikan
program-program jangka pendek. biaya karena meningkatnya persaingan
Keahlian tehnik psikologis sering diterapkan kompetitif dan menurunnya profit margin.
dalam desain dan implementasi program- (3) Akselerasi perubahan teknologi yang
program jangka pendek, seperti; (1) cepat dengan demikian membutuhkan
Recruiting, program ini menggunakan kompetensi baru melalui pendidikan dan
604

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

pelatihan. (4) Semakin kompleksnya mendukung implementasi strategi. Dengan


organisasi dari sisi produk, lokasi, teknologi demikian perencanaan SDM strategic dapat
yang digunakan, maupun pelanggan dan berhasil baik apabila didukung dengan
pasar. (5) Adanya perubahan organisasi adanya suatu kondisi diantaranya: (1)
kearah flat dan lean, sehingga lebih Perencanaan strategi yang
fleksibel. (6) Adanya perubahan dalam mempertimbangkan lingkungan dan SDM.
aspek-aspek demografi, yang dapat (2) Perencanaan strategi menggunakan input
menyebabkan keterbatasan ketersediaan secara kualitatif dan kuantitatif. (3)
SDM yang perlukan. (7) Oleh karena itu Perusahaan memiliki strategi yang spesifik.
perlu ada tanggapan yang tepat terhadap (4) Perusahaan memiliki kelompok pembuat
perubahan kekuatan eksternal. (8) perencanaan yang punya komitmen tinggi
Meningkatnya persaingan multinasional, terhadap perencana strategik. (5)
aliansi dan kerjasama hubungan multilateral. Memperhatikan peranan lingkungan
Masalah diatas hendaknya diidentifikasi eksternal dan perhatian perencanaan SDM
dengan pengumpulan data yang diperlukan harus mempertimbangkan people related
dan melakukan analisis masalah tersebut business. (6) Perlunya memberdayakan
sehingga akan mempermudah strategi manajer ditingkat lini untuk dilibatkan
perencanaan SDM.yang dibuat. Pendekatan dalam mengidentifikasi isu-isu SDM sebagai
yang dilakukan sebaiknya berfokus pada isu strategik, serta dalam perencanaan bisnis
masalah yang ada, dengan demikian strategic.
perusahaan akan lebih mampu; (1)
Mengetahui keinginan mereka dan
mengurangi gap atau masalah masalah yang 2. Perencanaan SDM Jangka Menengah
ada. (2) Selektif dan focus pada isu-isu Seperti diketahui bahwa perencanaan
penting serta tepat dalam melakukan untuk digunakan oleh organisasi untuk menyangga
mengatasinya. (3) Mengembangkan proses delivery produk atau jasa dari
komitmen dan cepat bertindak pada sumber-sumber yang tidak pasti. Program
masalah-masalah yang mendesak. Orientasi SDM untuk recruitment, selection, training,
pada isu-isu SDM yang pada hakekatnya dan motivation SDM membantu mengurangi
merupakan isu bisnis, dengan demikian ketidakpastian dengan memastikan bahwa
organisasi harus menjaga pandangan sejumlah orang dengan karakteristik dan
manajemen dan bukan saja pada pandangan keahlian yang diminta tersedia pada semua
staf departemen SDM. Perusahan juga harus level organisasi. Perubahan dalam
mengalokasikan sumber-sumber agar misi lingkungan bisnis yang cepat menyebabkan
dan tujuan bisnis dapat tercapai. Supaya waktu ke depan tidak mudah untuk
perencanaan strategis berjalan efektif diantisipasi memlalui trend masa lalu. Fokus
hendaknya memperhatikan hal-hal seperti yang Perencanaan SDM Strategik:
isu-isu dan strategi-strategi hendaknya Mengantisipasi Perubahan Lingkungan
dikomunikasikan kepada semua level Bisnis yang … (Agus F) 20 bergerak dari
organisasi, meningkatkan keefektifan perencanaan jangka pendek ke jangka
manajemen (seperti responsibility, capacity, menengah berkaitan dengan pertanyaan “apa
accountability, dan recognition) dalam yang akan kita butuhkan”, dan pada
implementasi perencanaan tersebut, serta perencanaan jangka menengah ini sesuatu
mengevaluasi kembali dan memodifikasi yang lebih tidak pasti adalah yang
proses SDM dan operasi fungsi staf untuk berhubungan dengan pertanyaan “apa yang
605

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

akan tersedia”. Dalam meramalkan SDM selama tiga tahun mempunyai risiko
jangka menengah dibutuhkan banyak ketidakpastian yang tinggi sebab baik
perhatian pada hal-hal teknis, sebab dalam variabel maupun nilai yang diharapkan akan
periode jangka menengah tingkat ketidak lebih sulit ditentukan secara akurat
pastian semakin tinggi. Dalam dalam berdasarkan data historis. Kompleksitas dari
perencanaan SDM jangka menengah diawali peramalan statiskal ini mendorong
dengan peramalan permintaan dan digunakan teknik judgmental. Tipe
penawaran yang tidak jauh berbeda dengan judgmental forecasting salah satunya adalah
perencanaan SDM jangka pendek, kemudian estimasi manajerial; yang mana estimasi
penentuan tujuan dan pengembangan kebutuhahn staffing dapat dilakukan oleh
program. Peningkatan ketidakpastian ini manajer lini tingkat menengah dan bawah,
menyadarkan akan pentingnya interaksi setelah itu hasil yang diperoleh dapat
antara perencana SDM dengan manajer lini diteruskan ke top management dan bila
agar dalam membuat peramalan penawaran diperlukan dilakukan revisi atau perbaikan
dan permintaan lebi kritis dan akurat. dan selanjutnya pada gilirannya membentuk
peramalan permintaan keseluruhan. Tipe
Hasil Penilitan dan Pembahasan lain dari peramalan judgemental yang lebih
Mengestimasi permintaan dan penawaran baik sering dikenal dengan sebuatan teknik
jangka menengah Dalam meramalkan delphi. Dalam teknik delphi ini, metode
jumlah dan kualitas SDM yang diperlukan pengambilan keputusan sengaja didesain
agar dalam menjalankan suatu pekerjaan untuk memaksimalkan manfaat dan
organisasi berhasil baik selama jangka meminimalkan aspek disfungsional
menengah, organisasi perlu memperkirakan pengambilan keputusan kelompok. Estimasi
keluaran organisasional seperti produksi, manajerial maupun tehnik delphi keduannya
volume penjualan yang diinginkan. terfokus pada peramalan jumlah SDM yang
Keluaran yang dikehendaki dengan diperlukan. Kelemahan dari model ini
menggunakan suatu teknologi yang dipakai, mengesampingkan perhatian pada aspek
menentukan SDM yang diperlukan. kualitas SDM seperti kemampuan dan
Peramalan permintaan SDM ini keahlian pada masa yang akan datang,yang
memerlukan; (1) suatau model yang akurat sesungguhnya sangat dibutuhkan
dari faktor-faktor yang mempengaruhi Sedangkan peramalan penawaran
permintaan dan; (2) kemampuan SDM dapat berasal dari sumber informasi
memprediksi keadaan dari semua variabel internal atau eksternal. Pada umumnya
utama dalam model yang digunakan. sumber internal lebih banyak tersedia, tetapi
Organisasi yang beroperasi di lingkungan dalam peramalan penawaran jangka
yang stabil dapat menyusun model yang menengah juga sangat diperlukan informasi
memasukkan berbagai faktor utama untuk SDM yang berasal dari sumber eksternal..
menentukan permintaan selama tiga tahun Sebagaimana peramalan permintaan, pada
ke depan. Seringkali beberapa organisasi peramalan penawaran ini juga dapat
mengkuantifikasi nilai variabel yang digunakan tehnik statistikaldan judgmental.
diharapkan dalam model, dengan teknik Biasanya teknik judgmental yang sering
peramalan statistik seperti analisis regresi, digunakan adalah meramalkan penawaran
time series, atau stochastic modeling. Tetapi penggantian (replacement planning). Teknik
bagi oragnisasi yang beroperasi dalam statistikal yang sering digunakan untuk
lingkungan yang tidak stabil, peramalan meramalkan penawaran SDM diantaranya
606

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

analisis Markov, model persediaan, simulasi pendidikan. Ada beberapa faktor atau alasan
(berdasar analisis Markov), goal yang mendasari organisasi untuk
programming, dan renewal analysis. Metode mengembangkan program-program tersebut
statistikal untuk peramalan penawaran SDM diantaranya: (1) Perubahan teknologi.
terdiri atas dua tahap yakni mengumpulkan Pelatihan atau training ini diharapkan SDM
persediaan atas penawaran sekarang dapat meningkatkan keahliannya dengan
(termasuk jumlah orang, skill dan ability) demikian dapat mengikuti perkembangan
dan memprediksi bagaimana perubahan teknologi. (2) Adanya pergeseran dari
penawaran tersebut akan terjadi. manufacturing-based menjadi service-based.
Perusahaan manufaktur tentu berbeda
Menetapkan tujuan jangka menengah dengan perusahaan jasa, oleh karena itu
Apabila perkiraan permintaan dan diperlukan pelatihan agar SDM memiliki
penawaran SDM telah dibuat maka langkah cukup kemampuan dalam penyesuaian
selanjutnya adalah menentukan tujuan tersebut.
jangka menengah dan disertai dengan (3) Kekurangan tenaga kerja Ditengah-
pengembangan rencana tindakan yang akan tengah perubahan yang tidak pasti
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. kekurangan tenaga kerja yang dibutuhkan
Langkah ini dilakukan dengan kerjasama secara kuantitas maupun kualitas sering
antara perencana SDM dengan manajer lain terjadi sehingga perusahaan merasa perlu
yang relevan dalam organisasi. Perbedaan mempersiapkan calon SDM sejak dini,
tipe tujuan dalam jangka pendek dan misalnya ketika mereka masih berada
menengah merefleksikan adanya perbedaan dilembaga pendidikan. (4) Kondisi ekonomi
dalam tipe perubahan yang mungkin terjadi yang memaksa adanya downsizing.
dalam jangka waktu perkiraan 2-3 tahun. Tuntutan downsizing harus diiringi dengan
Dengan demikian tujuan jangka pendek peningkatan kualitas atau kompetensi SDM
diantaranya menarik, menilai, dan yang ada agar lebih produktif dan berkinerja
menugaskan SDM dalam pekerjaan. tinggi sehingga performance organisasi tetap
Sedangkan tujuan jangka panjang utuh bahkan meningkat. (5) Kebutuhan
diantaranya penyesuaian kembali keahlian organisasi untuk mengadaptasi diverse
SDM, sikap, dan perilaku yang cocok workforce. Hal ini sangat diperlukan karena
terhadap perubahan utama dalam kebutuhan tuntutan kompleksitas organisasi yang
bisnis seperti penyesuaian praktik SDM menuntut keanekaragaman SDM.
untuk dicocokan dengan perubahan
kebutuhan SDM Mengevaluasi program jangka menengah
Psikolog menghabiskan lebih sedikit
Program-program jangka menengah waktu untuk mengevaluasi programprogram
Program jangka menengah yang sering SDM jangka menengah meliputi tingkat
digunakan pada umumnya adalah pelatihan ketidakpastian yang lebih tinggi. Juga
(training dan retraining). Program training karena lingkup program yang lebih luas
misalnya berupa ketrampilan dasar bagi maka unit analisis yang tepat untuk evaluasi
SDM baru untuk lebih mengenal tempat seringkali berupa tingkat produktivitas dari
kerjanya atau pekerjaannya, pelatihan bagi seluruh departemen atau unit bisnis.
karyawan lama untuk meningkatkan Meskipun para psikolog industri
keahliannya misalnya, magang, dan telah menentukan metode pengukuran
kemitraan dengan lembaga-lembaga penilaian level kinerja individual, teknik
607

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

pengukuran tidak dapat di terjemahkan tinggi, mengidentifikasi kompetensi yang


dengan mudah kedalam pengukuran dibutuhkan dan memberikan pembelajaran
produktifitas. Baru-baru ini para ahli pengalaman untuk mengembangkan
tersebut memulai mengaplikasikan keahlian kompetensi tersebut. Program yang
pengukuran mereka untuk mengembangkan dikembangkan termasuk berbagai komponen
pengukuran yang cocok. Kemajuan tugas yaitu prosedur seleksi, rencana
tersebut akan secara nyata bernilai untuk pengembangan, pembimbingan, review
perencanaan jangka menengah dan kinerja secara teratur dan sistematis, dan
perencanaan jangka panjang. perencanaan karir yang melibatkan
karyawan untuk merencanakan dan
Perencanaan SDM Jangka Panjang mengawasi perkembangan mereka sendiri.
Perencanaan SDM jangka panjang Organisasi adalah sistem dinamis yang
bersifat sangat penting bagi organisasi melekat dalam lingkungan yang dinamis.
seiring dengan perubahan dan Ketika perencanaan dibutuhkan untuk masa
perkembangan pasar dunia yang semakin depan, bahawa kebutuhan masa depan akan
kompetitif yang menyebabkan beralihnya berbeda dengan kebutuhan sekarang.
SDM sebagai sumber-sumber untuk Kebijakan populer telah lama dikenal bahwa
keunggulan komptetif dan survival tipe pemimpin yang berbeda adalah efektif
organisasi. Ini adalah aktifitas permintaan untuk kondisi bisnis yang berbeda pula.
integrasi keahlian dan pengetahuan Tahap awal pertumbuhan dalam pembeuatan
perencana SDM dan semua tanggungjawab succesion planning adalah sangat sulit.
eksekutif lain untuk perencanaan strategik. Sebab kebutuhan masa depan inkonsisten
Meskipun ada banyak tipe usaha dengan kebutuhan sekarang, tantangannya
perencanaan jangka panjang, yang dibahas adalah untuk menemukan cara
dalam artikel ini adalah succesion planning memaksimalkan keefektifan manajer dalam
(Jackson dan Schuler, 1990). lingkungan organisasi yang sekarang yang
tumbuh dengan cepat sementara pada saat
Mengestimasi permintaan dan yang sama menyediakan pengalaman
penawaran jangka panjang manajer membantu mereka untuk
Perhatian utama bisnis jangka panjang mengembangkan keahlian yang mereka
(succesion planning) dalam organisasi butuhkan dalam tahap kedewasaan
adalah apa tipe manajer yang dibutuhkan lingkungan organisasi dimasa depan. Tipe
untuk mengejar bisnis di abad ke duapuluh lain dari perubahan utama bahwa organisasi
satu, dan bagaimana kita membuat mungkin berpengalaman selama horison
keyakinan bahwa kita mempunyainya? perencanaan beberapa tahun adalah sebuah
Program succesion planning adalah sistem modifikasi dari strategi kompetisinya.
yang sangat kompleks didesain untuk Seperti perubahan dari pertumbuhan yang
pengamanan jangka panjang kesehatan cepat ke stabilitas kedewasaan, perubahan
organisasi. Succesion planning adalah dalam strategi kompetisi mungkin
perencanaan yang dibuat oleh perusahaan mempunyai implikasi signifikan untuk tipe
untuk mengisi posisiposisi eksekutif yang manajer yang dibutuhkan.
paling penting (Dessler, 2000). Kunci Succesion planning ini bermanfaat
aktifitas dalam bagi organisasi: (1) Memastikan
succesion planning adalah keberlanjutan kepemimpinan yang
mengidentifikasi SDM yang berpotensi dipersiapkan untuk menduduki posisi-posisi
608

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

strategis. (2) Melibatkan tim menajemen menentukan kebijakan SDM. Oleh karena
senior dalam proses review bakat-bakat itulah maka sering dengan kebutuhan
kepemimpinan yang ada dalam organisasi. organisasi melakukan transformasi dalam
(3) Menempatkan isu-isu keanekaragaman lingkungan bisnis maka organisasi merasa
SDM dalam organisasi. (4) Membimbing perlu memikirkan kembali bagaimana
aktivitas pengembangan para eksekutif memodifikasi succession planning menjadi
kunci. (5) Memeriksa kembali struktur, succession management. Dengan succession
proses, dan sistem dari unit bisnis maupun management organisasi menciptakan
organisasi. (6) Penyesuaian terhadap fungsi pendekatan yang lebih dinamis dan fleksibel
SDM lain yang mendukung proses dalam menyiapkan eksekutif masa depan
kepemimpinan baru. (7) Dengan demikian dan memiliki kepemimpinan yang sesuai
menyediakan kontribusi terhadap nilai dengan tantangan bisnis yang dihadapi
pemegang saham. organisasi. Sebagaimana terlihat dalam tabel
di bawah ini, succession planning memiliki
Program dan implementasi jangka sejumlah dimensi yang berbeda dengan
panjang succession management.
Untuk banyak organisasi succesion
planning dan pengembangan karir adalah
alat untuk mengintegrasikan keragaman
subgroup dalam oragnisasi. Organisasi
menggunakan succesion planning untuk
menggerakan SDM berbakat melalui
perbedaan untuk membangun budaya
organisasi yang konsisten dan unit
organisasi (McManis & Leibman, 1988).
Tantangan mengintegrasikan keragaman
adalah sesuatu program besar dan
membutuhkan kepiawaian dalam
implementasi. Meskipun pembicaraan pada
perencanaan SDM program jangka panjang
ini terfokus pada succesion planning, perlu Exhibit 1. The next Generation: Succession
dicatat disini bahwa tipe lain perencanaan Planning to Succession Managemen
SDM jangka panjang juga tidak kalah
penting. Tetapi artikel ini hanya
menawarkan satu contoh untuk
mengilustrasikan apa yang dapat potret
ketika perencanaan SDM jangka panjang
digunakan untuk memperluas hubungan
strategi kompstisi dan praktik SDM.

Dari succession planning ke succession


management
Perubahan lingkungan bisnis yangn
semakin cepat dan kompetitif akan sangat Sumber: Diadaptasi dari Leibman dan Bruer
mempengaruhi organisasi dalam (1996), “Succession Management; The Next
609

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

Generation of Succession Planning”, p 16- dan proses SDM organisasi dengan pilihan
29. strategic yang spesifik (Smith, 1982).
Kebijakan SDM seharusnya disesuaikan
Evaluasi program jangka panjang dengan untuk menggambarkan kebutuhan
Sekarang ini banyak pengetahuan bisnis strategic masa depan, daripada
kita tentang bagaimana mengembangkan mencerminkan kondisi sekarang atau
dan memperbaiki poragram SDM jangka pelaksanaan yang lalu (Smith, 1982).
panjang telah dimunculkan melalui Keseluruhan masalah kecocokan berhak
penelitian yang sistematik. Banyak mendapat penilaian ulang. Beberapa
pengetahuan tentang perilaku individu dan penelitian menunjukkan bahwa mencapai
pengembangan telah diperoleh dengan kecocokan tidaklah selalu diinginkan. Lebih
analisis jumlah masif data yang jauh, berfokus pada memaksimalkan
dimunculkan dengan skala besar, sejalan kecocokan dapat menjadi tidak produktif
dengan sistem perencanaan manajemen. jika perubahan organisasi diperlukan atau
Pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana jika organisasi telang mengangkat tujuan
kemampuan dan faktor-faktor kepribadian kompetitif yang bertentangan untuk
mengkontribusikan untuk sukses karir menyamakan dengan lingkungan kompetitif
manajerial, dan mereka juga diinformasikan yang komplek (Lengnick-Hall & McDaniel,
tentang pola perubahan kehidupan dan 1984).
diantara generasi (Jackson & Schuler, 1990). Pemilihan dan penentuan bisnis
Evaluasi perencanaan jangka panjang strategic yang sesuai ditentukan oleh
menekankan pada kemampuan untuk kualitas sumber daya manusia dalam
memprediksi outcome individu, seperti merencanakan dan melaksanakan strategi
kemajuan karir dan kepuasan. Evaluasi bisnis yang ditetapkan. Mengintegrasikan
program jangka panjang dapat juga fungsi SDM ke dalam perencanaan bisnis
menggunakan outcome organisasi seperti strategic adalah santa penting karena SDM
share price, market share dan lain-lain. sebagai fungsi manajemen perusahaan
Mengintegrasikan kebutuhan bisnis dan merupakan fungsi penting dalam
perencanaan SDM sebagai indikator adalah mensukseskan pelaksanaan rencana strategis
sebagai legitimasi kreteria untuk sukses organisasi.
evaluasi. Pengintegrasian fungsi SDM dalam
Lingkage Perencanaan SDM dan pengelolaan berbagai unit kerja dalam
Perencanaan Bisnis Strategik organisasi agar proses pengelolaan sumber-
Gerstein dan Reisman (1983), sumber organisasi dapat dilakukan secara
Harvey (1983), Leontiades (1982), Magliore efektif dan efisien. Pengintegrasian
(1982), Sweet (1982), menggambarkan perencanaan SDM dalam perencanaan bisnis
strategi SDM sebagai untuk strategik dapat dilihat dari paradigma
mengembangkan kecocokan antara strategi hubungan dari keduanya yakni, dari
tertentu dengan kondisi organisasi dan administrative linkage, one way linkage, two
aspek-aspek spesifik tertentu dari proses way linkage, dan integrative linkage yang
keahlian SDM. Suatu pendekatan menunjukkan seberapa besar peranan fungsi
melibatkan kecocokan keahlian manajer dan SDM kedalam strategi bisnis organisasi.
ketertarikan karakteristi umum lingkungan
produk / pasar. Pendekatan alternative untuk Administrative Linkage
menciptakan kecocokan adalah kebijakan
610

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

Dalam hubungan ini Human Resource strategic dengan fungsi SDM. Interaksi baik
Departement (HRD) memainkan peran formal maupun nonformal akan selalu
tradidional. Dalam kondisi hubungan seperti terjadi. Eksekutif senior SDM akan
ini top manager dengan manajer departemen dipandang sebagai strategic business partner
lainnya kurang menganggap penting yang sama dengan eksekutih senior lainnya,
terhadap HRD, dan menganggap SDM termasuk dalam membuat keputusan
bukan asset dalam keputusan bisnis. strategic saat perhatian mereka tidak dapat
One way linkage terlihat langsung dalam SDM. Untuk
Tipe hubungan seperti ini biasanya memudahkan, figure 2 dibawah ini
merupakan hubungan yang berurutan antara menggambarkan hubungan antara
perencanaan strategic dan fungsi SDM. perencanaan SDM dan perencanaan bisnis
Meskipun secara teoritik hubungan ini dalam keempat linkage seperti diuraikan di
mengalir ke bagian yang lain (dari atas.
perencanaan strategic ke perencanaan Mengintegrasikan perencanaan SDM
SDM). Fungsi SDM mendesai system dan ke dalam perencanaan bisnis strategik
program untuk mendukung strategi organisasi mempunyai implikasi pada
perusahaan. Oleh karena itu SDM memberi peningkatan kinerja bisnis strategic
reaksi terhadap inisiatif strategi akan tetapi organisasi yang pada gilirannya keunggulan
tidak dapat mempengaruhinya, meskipun kompetitif akan terwujud. Beberapa hal
top manager yakin betul bahwa SDM yang terkait dengan integrasi SDM dalam
penting bagi keberhasilan bisnis strategic strategi bisnis antara lain: (1) Keunggulan
tetapi mereka belum memandang bahwa biaya, menjaga agar biaya tetap rendah
SDM sebagai strategic business partner dalam penggunaan SDM, down sizing
wo way linkage melalui analisis pengurangan headcount dan
Dalam hubungan ini mengeliminasi kerja bukan SDM; (2)
dikarakteristikkan sebagai hubungan timbale Delegasi, meningkatkan kapaitas untuk
balik dan saling tergantung antara tindakan melalui proses perampingan,
perencanaan strategic dengan fungsi SDM. meningkatkan keterlibatan SDM,
Top manager dan perencana bisnis pengukuran baru dibawah delegasi, dan
mengakui bahwa perencanaan bisnis risiko kompensasi; (3) Organisasional, span
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh of control, Sentralisasi, desentralisasi,
aktifitas fungsi SDM. Fungsi SDM pertumbuhan internal, akuisisi, dan
dipandang dapat dipercaya dan dianggap divestitures; (4) Competitiveness, untuk
penting dan personal SDM proaktif dalam memperoleh kepuasan pelanggan, kualitas
merespon dan membantu menentukan produk, produktivitas, dan komponen lain
keputusan strategic perusahaan. Oleh karena dari usaha memperbaiki kualitas keamanan,
itu konsekuensi dari hubungan ini antara dan inovasi; (4) Keefektifan oraganisasional,
manajer lini, pperencana bisnis, dan staf yakni mencapai fleksibilitas, efisiensi,
SDM berhubungan satu sama lain sebagai integrasi dan diferensasi, efektivitas dan
strategic partner. saling ketergantungan dalam tim, kejelasan
dan hubungan antar peran SDM; (5)
Integrative linkage Keahlian karyawan, dalam rangka
Dalam hubungan ini pengembangan kompetensi SDM dapat
dikarakteristikkan oleh adanya dinamisasi, melalui pelatihan dalam pengembangan
hubungan interaktif antara perencanaan kepemimpinan; (6) Mengelola
611

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

keanekaragaman SDM, meningkatkan kontribusi positif bagi eksistensi organisasi.


kapabilitas dan motivasi SDM melalui Melalui integrasi fungsi SDM dalam strategi
penyusunan personalia, hambatan, bisnis organisasi diharapkan tercapai
pengembangan kariri, manajemen kinerja, keunggulan kompetitif berkelanjutan dan
komunikasi, dan keterlibatan karyawan, dan memberikan nilai tambah organisasi,
pemfokusan isu kehidupan kerja; (7) Global meningkatkan kinerja bisnis strategic
Competitiveness, mengaplikasikan organisasi serta meningkatkan fleksibilitas,
persepektif bisnis global, mengelola kariri dengan demikian akan lebih mampu
multinasional, dan menentukan poin penting mengadaptasi diri terhadap perubahan
dari integrasi organisasi global global. lingkungan bisnis yang dinamis dan
kompetitif.
Perencanaan SDM dan Compatitive
Advantage Kesimpulan
Memahami faktor-faktor yang Pada tataran implementasi
menentukan keuntungan bagi organisasi telah perencanaan SDM baik perencanaan jangka
menjadi pengamatan para akademisi dan pendek, jangka menengah maupun jangka
praktisi bisnis beberapa tahun terakhir ini. panjang harus disesuaikan dengan kondisi
Sumber yang didasarkan pada pendangan dan kebutuhan organisasi dan perubahan
organisasi memberikan fondasi ekonomi lingkungan bisnis yang dihadapi. Semakin
untuk mendiskusikan peran SDM dalam panjang jangka waktu perencanaan SDM
keunggulan kompetitif organisasi (Barney, mempunyai tingkat risiko yang tinggi seperti
1991). Pandangan ini terfokus pada ketidakpastian (uncertainty) dan tidak dapat
sumberdaya organisasi yang berasal dari dikendalikan (uncontroll). Oleh karena itu
human capital seperti skill, kompetensi, hendaklah ada linkages antara perencanaan
ability, dan kecerdasan. SDM, perencanaan bisnis strategic dan
Karakteristik SDM organisasi perubahan lingkungan strategic.
termasuk pengetahuan, pengalaman, Perencanaan SDM jangka panjang
ketrampilan, komitmen SDM organisasi, memegang peranan penting seiring dengan
dapat memberi sumber-sumber keunggulan perubahan peran SDM sebagai sumber
kompetitif bagi organisasi (Barney, 1991). keunggulan kompetitif.
Oleh karena itu perencanaan SDM Perkembangan lingkungan bisnis
hendaknya dilakukan sebaik-baiknya agar yang dinamis menuntut perencanaan SDM
SDM yang ada dalam organisasi dengan jangka panjang yaitu perencanaan suksesi
segala potensinya dapat mendukung (succession planning) mengalami
keunggulan kompetitif organisasi. Dengan perkembangan menjadi generasi baru yakni
mengintegrasikan perencanaan SDM dalam manajemen suksesi (succession
strategi bisnis diharapkan SDM mampu management). Succesion management
meningkatnya keunggulan kompetitif organisasi diharapkan dapat melahirkan top
melalui pengembangan kompetensinya, manager dan kepemimpinan strategic yang
beraktualisasi diri, mampu bekerjasama dapat mengantisipasi perubahan strategic
dalan suatu teamwork, memasok kontribusi dan tantangan bisnis.
yang besar dalam peningkatan kinerja Dalam administrative linkage antara
organisasi secara menyeluruh. perencanaan SDM dan perencanaan bisnis
Meningkatnya keunggulan terpisah. Dalam hubungan ini fungsi SDM
kompetitif organisasi akan memberikan dianggap tidak penting dalam perencanaan
612

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

bisnis. Karena tujuan perencanaan SDM dapat mengintegrasikan fungsi SDM ke


adalah menjamin bahwa orang yang tepat dalam strategi bisnis organisasi untuk
adalah ditempat yang tepat dan waktu yang memperbaiki kinerja individu dan pada
tepat pula, maka harus linkage dengan akhirnya terakumulasi dalam kinerja
perencanaan total organisasi. Dalam one- organisasi.
way linkage hubungan antara perencanaan Akhirnya, tantangan akhir dari
SDM dan perencanaan bisnis lemah. perencanaan SDM adalah menyeimbangkan
Perencanaan bisnis, dimana mereka ada, kebutuhan organisasi dan SDM sekarang
telah mendefinisikan kebutuhan mereka dan masa yang akan datang. Kriteria
dengan demikian pembuatan perencanaan keseimbangan diukur apakah SDM sekarang
SDM suatu contoh reaktif. berada pada tempat yang tepat, melakukan
Banyak organisasi sekarang sesuatu yang tepat dan mengadaptasi secara
mengakui bahwa mereka mendapat manfaat tepat terhadap aktivitas yang berbeda dan
dari two-way linkage antara bisnis dan baru ketika perubahan organisasi dibutuhkan
perencanaan SDM. Dengan two-way karena adanya tantangan perubahan
linkage, perencanaan bisnis dipertimbangan lingkungan bisnis yang dinamis. Kalau
bahwa mereka dipengaruhi oleh masalah ini dapat diantisipasi dengan
pertimbangan SDM seperti biaya dan demikian akan tercapai competitive
ketersediaan SDM. Baru-baru ini organisasi advantage.
mulai bergerak ke integrative linkage.
Dalam organisasi yang menggunakan DAFTAR PUSTAKA
integrative linkage ini kefektifan organisasi Baird, L., & Meshoulam, I. (1988)
difasilitasi oleh eksekutif SDM Managing Two Fits of Strategic Human
berpartisipasi secara penuh sebagai anggota Resopurce Management, Academi of
dalam tim top manpagement. Management Review, 13: 116-128
Efektifitas diantara perencanaan Barney, J., (1991), Firm Resource and
SDM dan perencanaan bisnis dalam Sustained Competitive Advantage,
mewujudkan keunggulan kompetitif akan Journal of Management, 17: 99-120
ditentukan oleh sejauh mana linkage dari Buller, P.F., (1988) Succesfull partnership:
keduanya. Perencanaan SDM menjadi lebih HR and strategic planning at eight top
kompleks sebagai horizon waktu untuk firms. Organizational Dynamics, 17: 27-
perencanaan dengan jangkauan lebih jauh ke 43
masa depan, dengan demikian tidak Cascio, W. F. (1986), Costing Human
mengherankan bahwa organisasi menjadi Resource: The Financial Impact of
terlibat dalam aktifitas perencanaan SDM Behavior in Organization, Boston: Kent
jangka panjang hanya setelah menjadi DeSanto, I. F., (1983), Work Force Planning
pandai dalam aktifitas perencanaan jangka and Corporate Strategy, Personel
pendek dan jangka panjang (Mills, 1985). Administrator, 28 (10): 33-42
Perencanaan SDM harus konsisten dan Dessler, Gary, (2000), Human Resource
terintegrasi dengan faktor-faktor lingkungan, Management, 6th Edition, New Jersey
kapabilitas organisasi, karakteristik Prentice Hall, Inc.
organisasi, bisnis strategic organisasi yang Fombrun (1982), Environmental Trends
pada gilirannya keunggulan kompetitif Create New Presures on Human
(competitive advantage) akan tercapai. Resource, Journal of Business Strategy, 3
Melalui perencanaan SDM, perusahaan (1): 61-69.
613

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen


Volume II No. 3, Oktober 2017 ISSN : 2502-3780

Gerstein, M., & Reisman, H., (1983),


Strategic Selection: Matching Executive
to Business Condition, Sloan
management Review, 24(2): 1-18
Harvey, L. J., (1983), Effective Planning for
Human Resource Development, Personel
Administrator, 28(10): 45-52
Jackson, S.E., & Schuler, R.S. (1990).
Human resources planning: Challenges
for industrial/organizational
psychologist. American Psychologist,
45:223-239.
Lengnick-Hall, C.A. & McDaniel, R. R.,
(1984), Scanning Policies, Structure, and
adaptability in Humana Service Sysstem,
American Business Review, 2(1):12-23
Leontiades, M., (1982), Choosing The Right
manager ti Fit The Strategy, Journal of
Business Strategy, 2(2): 58-69
Leidman, M., Bruer, R., & Maki, B. (1996).
Succession management: The next
generation of succession planning.
Human Resource Planning, 19(3):16-29.
Migliore, R. H., (1982), Linking Strategy,
Performance, and Pay, Journal of
Business Strategy, 3(1): 90-94
Mills, D. Q., (1985: July-August), Planning
With People in Mind, Havard Business
Review, 97-105
Olian, J. D., & Rynes S. L. (1984),
Organizational Staffing: Integrating
Practice With Strategy, Industrial
Relations, 23: 170-183

614

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen

Anda mungkin juga menyukai