Resource Based View of the Firm and The “black box” of Strategic HRM
Ada tiga perspektif manajemen sumber daya manusia strategis yang menjelaskan mengapa
aktivitas sumber daya manusia dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dalam “black box” , yaitu :
Perspektif universalistik,
Perspektif kontingensi,
Perspektif konfigurasi.
Konsep peran profesional sumber daya manusia (manajer) merupakan hasil dari proses
evolusi manajemen sumber daya manusia. Sebelumnya konsep ini hanyalah administrasi , oleh karena
itu adanya konsep baru yang dirilis oleh ulrich (2009:102) yang bertujuan untuk meningkatkan
keefektifan dan keefisienan dari konsep tersebut , terdiri dari :
Strategic Partner,
Change Agent,
Employee Champion, dan
Administrative Expert.
Strategic Partner adalah peran strategis sumber daya manusia professional yang berfokus
pada jangka panjang dan orientasi terhadap proses. Peran ini merupakan kunci untuk merancang
sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Change Agent adalah peran strategis sumber
daya manusia profesional yang berfokus pada strategi dan orientasi terhadap manusia. Peran ini
menciptakan nilai dengan menentukan semua kondisi perusahaan dapat diubah sebagai kemampuan
yang dibangun untuk menjadi kompetensi inti. Employee Champion adalah peran profesional sumber
daya manusia yang berfokus pada orientasi jangka pendek atau operasional dan orang, menekankan
pada kebutuhan karyawan untuk meningkatkan komitmen dan kemampuan. Administrative expert
adalah peran administratif dalam manajemen sumber daya manusia, yang masih melekat karena peran
ini sudah menjadi tradisi.
Competitive Advantage
Sebuah keunggulan kompetitif yang berkelanjutan mengacu pada suatu kondisi di mana
pesaing tidak dapat menduplikasi keuntungan dari perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif,
atau menghentikannya untuk bersaing (Macky & Johnson, 2003). Menurut peneliti, ada dua kriteria di
mana perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif, yang pertama adalah lingkungan yang
dinamis, mereka terus mengidentifikasi, meningkatkan, meremajakan, dan mendesain ulang sumber-
sumber berharga. Kedua, mereka membutuhkan kemampuan untuk menciptakan lingkungan di mana
mereka dapat memperkuat kemampuan dan meningkatkan nilai dan kekuatan, dan akan kehilangan
biaya jika mereka meniru perusahaan lain (Chan, 2004). Keunggulan kompetitif akan berkelanjutan
ketika budaya organisasi dibangun sebagai identitas pribadi perusahaan, pelanggan dan investor
bertindak selaras dengan budaya itu.
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dapat dicapai jika sumber daya manusia suatu
perusahaan menjadi unik, langka, dan sulit untuk ditiru sebagai hasil dari penciptaan nilai yang
dilakukan oleh Manajer Sumber Daya Manusia Senior.
Theoretical Framework
Untuk memperjelas secara lebih rinci apa yang dimaksud dengan proposisi umum, kami
memberikan ilustrasi khusus. Sebuah perusahaan membuat strategi khusus yang akan mengarah pada
pencapaian tujuan ini. Dengan memahami teori resource-based view, keunggulan bersaing dapat
dicapai melalui proses penciptaan nilai (Barney & Wright, 1998), yang berarti aktivitas HRM harus
meningkatkan pendapatan dan menurunkan biaya tenaga kerja (Wright, McMahan, & McWilliams,
1994) , di mana sumber daya manusia harus langka, unik, dan sulit ditiru (Malik, 2010). Mengacu
pada model pada figure 1, aktivitas penciptaan nilai dalam arsitek SDM hanya dapat dilakukan oleh
Peran SDM Strategis, dalam hal ini akan dilakukan oleh Manajer Sumber Daya Manusia Senior.
Strategic HR Roles yang terdiri dari strategic partner dan change agent, artinya Senior Human
Resource Manager dapat merumuskan kebijakan SDM yang selaras dengan tujuan perusahaan serta
membuat perubahan dalam manajemen dan desain ulang.
Dengan metode penelitian dan pengumpulan data , didapatkan hasil bahwa Untuk
mengantisipasi daya saing bisnis, kami menjalankan strategi bertahan hidup dengan memaksimalkan
sumber daya dan meminimalkan biaya operasional. Melakukan efisiensi di segala bidang termasuk
sumber daya manusia agar dapat bertahan dan mempertahankan semua sumber daya yang ada.
Adapun pendapat lain dalam keunggulan kompetitif yakni fokus pada perbaikan internal dalam
layanan dan mempertahankan semua fasilitas seperti awal serta membangun budaya baru para staf
untuk menjadikan karakteristik hotel tersebut. dengan menciptakan dan membangun karakteristik baru
sumber daya manusianya. Manajer sumber daya manusia memberikan pelatihan kepada sumber daya
manusianya setiap hari dan intensif agar memiliki karakteristik khusus yang mewakili merek, norma,
dan nilai (Losey, 2005) perusahaan yang dapat mengarah pada pencapaian keunggulan kompetitif.