PERGESERAN PERAN
MANAJEMEN SUMBER
DAYA MANUSIA
PERKEMBANGAN MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
(Pembagian Generasi Sumber Daya Manusia)
1. GENERASI PERTAMA
Pre-Personnel Manajemen atau Manajemen Pra-Person-
alia Owner Manajer, Pemilik adalah Pengelola
2. GENERASI KEDUA
Personnel Management atau Manajemen Personalia
Skill, Neuro-physiological, Divisi dan Job-analysis
3. GENERASI KETIGA
Human Resource Management/Manajamen Sumber
Daya Manusia Penting: Efektivitas, Efisiensi dan Moti-
vasi
4. GENERASI KEEMPAT
Strategic Human Resource Management
Perubahan dari Konsep Perencanaan Jangka Panjang,
Menengah, Pendek ke Perencanaan Strategik (Corpo-
rate Planning) Kepentingan Stakeholders
5. GENERASI KELIMA
Brainware Management/Manajemen Perangkat Otak
penting cara mengolah otak, the learning brain (neo
kortex/otak rasional,dan emosional) Memadukan tiga
unsur pokok: Mind, Body, Emotion. Otak sebagai sen-
tral mengendalikan tubuh, pola pikir, dan emosi
SEJARAH PERKEMBANGAN
PEMIKIRAN MSDM
1. Gerakan Manajemen ilmiah (dengan
pendekatan mekanis) yang banyak
didominasi oleh pemikiran dari F.W.
Taylor.
Ciri-ciri :
SDM sebagai salah satu faktor produksi
yang dipacu untuk bekerja lebih pro-
duktif seperti mesin
Bekerja sesuai dengan spesialisasi yang
telah ditentukan
Yang tidak produktif harus diganti/
dibuang
Kondisi Tersebut Memu-
nculkan
1. Pengangguran
2. Tidak adanya jaminan dalam
bekerja
3. Berkurangnya rasa bangga
terhadap pekerjaan
4. Tumbuhnya serikat pekerja.
2. Gerakan human relation (dengan pen-
dekatan paternalis), era ini ditandai den-
gan adanya pemikiran tentang peran SDM
terhadap kemajuan organisasi.
1. SDM harus dilindungi dan disayangi,
tidak hanya dianggap sebagai faktor pro-
duksi belaka tapi juga sebagai pemilik pe-
rusahaan;
2. Mulai disediakannya berbagai fasilitas
pemenuhan kebutuhan karyawan, seperti
tempat ibadah, tempat istirahat, jaminan
kesehatan, kantin, perumahan, dan seba-
gainya sebagai bentuk perhatian perusa-
haan terhadap tingkat kesejahteraan
karyawan.
3.Gerakan kontemporer
Dengan pendekatan sistem
sosial, di era ini pemikiran
tentang pentingnya peran
SDM dan perlunya perhatian
perusahaan terhadap kese-
jahteraan serta kepastian
dalam bekerja semakin
berkembang.
PERUBAHAN DUNIA KERJA
11
PERGESERAN PERAN MSDM
Reposisi dan perubahan
peran fungsi dalam de-
partemen Sumber Daya
Manusia terjadi karena
praktek dan kebijakan
yang dilakukan tidak
sesuai dengan situasi dan
kondisi saat ini terutama
dalam mencapai keunggu-
lan kompetitif.
Perkembangan zaman menuntut organ-
isasi menjadikan karyawan/pegawai
sebagai asset.
Asset adalah sesuatu yang memiliki ni-
lai bagi organisasi.
Berubahnya lingkungan bisnis yang di-
akibatkan oleh perubahan teknologi
serta dampak globalisasi, meng-
haruskan manajemen SDM untuk
merubah perannya agar memiliki
fungsi yang lebih strategis dalam or-
ganisasi.
Tabel pergeseran paradigma MSDM
Sumber: Diolah dari Blackburn & Rossen (1993) dan Marco (1997)
PERAN MSDM UNTUK MERAIH
KEUNGGULAN KOMPARATIF
Mendefenisikan kendala MSDM dalam mencapai tujuan bis-
nisnya
Memperjelas gagasan baru terhadap isu-isu MSDM yang
berorientasi pada hasil dan memberi perspektif yang lebih
luas
Melakukan tes komitmen manajemen pada kegiatan mencip-
takan proses pengalokasian SDM untuk program dan
kegiatan yang spesifik
Memfokuskan pada kegiatan jangka panjang yang dipilih
dengan mempertimbangkan prioritas pertama untuk 2 atau 3
tahun mendatang.
Melakukan strategi yang memfokuskan pada pengelolaan
fungsi SDM dan pengembangan staff yang berkat.
Pendekatan MSDM untuk men-
ciptakan keunggulan kompetitif
Strategic Patner, menjadi mitra manajer senior
dan manajer lini dalam melaksanakan strategi
yang telah direncanakan, untuk diterjemahkan ke
dalam tindakan nyata.
Administration Expert, menjadi ahli dalam men-
gatur pelaksanaan pekerjaan serta efisiensi ad-
ministrasi agar dihasilkan output dengan biaya
rendah namun kualitas terjamin.
Dilakukan dengan 2 cara:
1) Rekayasa ulang (reengineering)
2) Memikirkan penciptaan ulang (rethinking
value creation values)
Employee Champion, menjadi penengah an-
tara karyawan dan manajemen untuk
memenuhi kepentingan dua belah pihak den-
gan cara:
Pertama, kurangi tuntutan (demand) dengan
mengurangi beban kerja dan menyeim-
bangkan dengan sumber daya yang dimiliki
karyawan.
Kedua, tingkatkan sumber daya dengan
membantu karyawan mendefenisikan potensi
karyawan sehingga mereka dapat menye-
suaikan diri dengan kebutuhan organisasi.
Ketiga,mengubah tuntutan menjadi sumber
daya dengan memotivasi karyawan.
Change Agent, menjadi agen perubahan,
mempertajam proses dan budaya yang dapat
meningkatkan kapasitas organisasi untuk
berubah.
Ada 3 tiga tipe perubahan:
pertama, perubahan inisiatif, memfokuskan
pada penerapan program, proyek atau prose-
dur baru.
Kedua perubahan proses dalam organisasi
dengan memfokuskan kepada cara
bagaimana melakukan kerja sama optimal.
Ketiga, perubahan budaya akan terjadi jika
strategi dasar organisasi bisnis dikonseptu-
alkan kembali.
Strategi mencapai ke-
unggulan kompetitif
1. Inovasi (innovation),
2. Peningkatan kualitas
(quality enhancement)
3. Penurunan biaya (cost re-
duction)
PERAN BARU SDM
• Menurut Ulrich (2001) Ada 4
peran baru SDM :
1. Mitra bisnis strategis
SDM dituntut untuk mempunyai
kemampuan dalam menter-
jemahkan strategi bisnis yang
ditetapkan perusahaan menjadi
tindakan-tindakan yang nyata
di lapangan.
2. SDM harus mampu
melakukan rekayasa ulang
terhadap proses-proses kerja
yang dilakukannya selama ini.
Dengan demikian SDM akan
menjadi lebih efisien dan
efektif dalam melayani kebu-
tuhan lembaga dalam penca-
paian tujuan
3. Agen Perubahan
SDM dituntut mampu menjadi
katalisator perubahan di dalam
perusahaan dan harus mampu
berperan dalam mempercepat
dan mengelola proses peruba-
han yang dicanangkan oleh pe-
rusahaan secara efektif.
REPOSISI PERAN SDM
3 FAKTOR PENYEBAB REPOSISI
PPERAN SDM DALAM ORGANISASI:
1.Perubahan lingkungan yang dra-
matik
Perubahan ini mencakup :
A. Tingkat perubahan bisnis yang
cepat; ketidakpastian yang tinggi.
B. Biaya yang meningkat;
meningkatkan tekanan kompetitif
pada margins
C. Perubahan teknologi yang cepat;
meningkatkan permintaan keter-
ampilan-keterampilan baru melalui
pendidikan dan training ulang.
D. Organisasi yang kompleks; produk,
geografi, teknologi, fungsi bisnis,
pelanggan/pasar.
E. Organisasi yang lebih rata (flat);
lebih sempit (leaner) dan lebih flek-
sibel.
F. Perubahan Demografi
G. Respon terhadap kekuatan ekster-
nal; perundang-undangan dan regu-
lasi, proses pengadilan, relasi satuan
dan penghindaran kesatuan, dan se-
bagainya.
H. Meningkatkan kompetensi dan ko-
laborasi multinasional; relasi multi-
lateral.
KENDALA DALAM MENERAPAKAN
FUNGSI SDM SECARA OPTIMAL
1. Adanya mitos yang tidak tepat
tentang Profesi SDM yang selama
ini hidup di masyarakat, para
pemimpin perusahaan, maupun di
kalangan praktisi SDM
MITOS REALITAS