Anda di halaman 1dari 2

8 sikap kepemimpinan efektif

Oleh Billy Ternardhi


(di unduh pada 10 March 2016 jam 9.20 am)
http://www.andriewongso.com/articles/details/12210/8-SIkap-Kepemimpinan-yang-Efektif
Pemimpin yang efektif dan bawahan yang termotivasi akan berdampak positif ke dalam
dan luar perusahaan. Efektif diartikan memberikan dampak positif, orientasi hasil,
produktif, berdaya guna dan berkeinginan kuat untuk sukses.
Pemimpin dan bawahan ibarat Yin dan Yang, dua karakter berbeda dan bertolak belakang. Jika
dipadukan dengan benar akan menciptakan situasi dinamis, sinergi positif dan kekuatan besar.
Maka 8 sikap kepemimpinan yang efektif dapat dipelajari berikut ini:
1. Vision
Pemimpin yang ingin sukses membutuhkan visi, agar arah dan tujuan perusahaan terlihat jelas
sekarang dan mendatang. Pemimpin yang efektif selalu berupaya menanamkan visi kepada
karyawannya agar pikiran dan tindakan selaras dan konsisten dengan tujuan perusahaan.
Pemimpin yang visioner akan membuat karyawannya bergerak dengan semangat tinggi dan
bergelora dalam bekerja.
2. Transformational
Kepemimpinan yang membangun dan servant leadership (pemimpin yang melayani) akan
mengungkit motivasi bawahannya. Pemikiran yang transformasional menjadikan tim kerjanya
bergerak dan berubah lebih cepat demi meraih kemajuan.
3. Balancing Between Reward and Punishment
Pemimpin dapat melakukan keseimbangan dalam mengelola perusahaan. Yang berprestasi dan
berkontribusi akan mendapatkan promosi jabatan, kenaikan gaji, pujian dll. Sementara yang
tidak mampu akan menerima sangsi peringatan agar mau bangkit dan berubah atau pemecatan.
Dengan sikap ini pemimpin menciptakan keseimbangan perlakuan secara fairness atau
berkeadilan yang mendorong semua orang memberikan kinerja terbaiknya.
4. Good Listener
Pemimpin yang efektif akan meramu semua informasi yang didengar dari semua pihak tanpa
kecuali. Kemudian menganalisis sesuai dengan kenyataan di lapangan dan mengambil tindakan.
5. Anger Management
Ketika perusahaan mengalami hambatan dan masalah, pemimpin dapat melakukan
dorongan lebih keras seperti ekspresi marah. Mengelola kemarahan atau anger
management memerlukan kontrol emosi yang cerdas. Artinya, ekspresi marah

dituangkan sebagai bentuk shock therapy dan lecutan agar semua orang sadar
akan situasi yang buruk dan bergerak melakukan pembenahan.
6. Discipline Oriented
Disiplin bisa dijadikan budaya perusahaan karena mengandung makna positif dan
membangun. Disiplin akan mengangkat moral karyawan dalam pekerjaan dengan
fokus kepada sasaran yang hendak dicapai.
7. Cybernetics Control
Metode kontrol ini seperti jaringan atau sibernetika yang berkesinambungan dan
saling terhubung antara informasi yang satu dengan lainnya. Dengan melihat
langsung ke lapangan akan mempertajam dan melengkapi intuisinya sebagai
pendengar yang baik.
8. Meritocracy
Pemimpin yang efektif akan menciptakan karyawan sebagai aset bernilai tinggi dan
ujung tombak perusahaan. Maka penempatan karyawan andal dapat dilakukan
melalui sistem meritokrasi yaitu berdasarkan kemampuan, prestasi, dan talenta.

Anda mungkin juga menyukai