Anda di halaman 1dari 3

Paradigma Manajemen Barat Tahap Awal

Perkembangan manajemen modern dapat dilacak ketika pemerintah Amerika


membangun proyek rel kereta api tahun 1860, proyek tersebut mempekerjakan ribuan orang kulit
hitam yang berasal dari Afrika. Para budak tersebut merupakan faktor produksi yang dapat
dimanfaatkan dengan efisien.Hal ini sesuai dengan tujuan manajemen yakni proses
menyelesaikan kegiatan secara efisien melalui orang lain.
Demikian pula manajemen yang berkembang di Eropa. Inggris dengan (EIC) dan
Belanda dengan (VOC) telah melaksanakan manajemen modern dengan sangat efisien. Sejak
abad XVII, Inggris, Belanda, dan Spanyol telah menggunakan manajemen untuk meningkatkan
kemakmuran hidup mereka. Kemudian disusul oleh Perancis, Jerman dan lainnya melakukan
penjajahan bangsa-bangsa di Afrika.
Oleh karena itu, dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa Manajemen modern Barat
yang berkembang sampai saat ini merupakan cara utama untuk menguasai dan mengendalikan
kelompok masyarakat tertentu. (Berdayes,2002).
Oleh karena itu, manajemen barat sebenarnya sudah berkembang dan dipraktekkan jauh
sebelum Fredrick Winslow Taylor, Fayol, dan Weber. Nmaun took-tokoh inilah yang dalam
buku-buku manajemen barat disebut sebagai pelopor manajemen modern.
Perkembangan Paradigma Manajemen Modern Barat
Tokoh Aliran Fokus Perhatian
Taylor Manajemen Saintifik penggunaan metode ilmiah
(1911) (Scientific Management) seleksi pekerja secara sistematis
tanggung jawab manager untuk mengendalikan dan
memantau pekerja dan pekerjaan
Efisiensi
metode gerak dan waktu
standarisasi

Fayol (1924) Manajemen Fungsional Proses manajemen inti yang meliputi fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, serta prinsip-
prinsip manajemne seperti pembagian kerja, sentralisasi, kesatuan
perintah, disiplin, dan stabilitas
Weber Manajemen Birokratik Pembagian kerja, hirarki wewenang, aturan dan peraturan
(1920) (rules&regulations), rasionalitas, efisiensi, impersonalitas, dan
konsistensi

Pendorong Perubahan Paradigma


Prahalad dan Hamel (1996) : menyatakan bahwa kekuatan-kekuatan dalam lingkungan
bisnis telah banyak sekali berubah. Hal tersebut menyebabkan asumsi-asumsi dan paradigma
dalam manajemen strategic model tradisional harus ditinggalkan.
Adapun perubahan-perubahan besar tersebut meliputi beberapa aspek yaitu :
1) Deregulasi
Deregulasi ekonomi seperti dalam bidang transportasi,telekomunikasi,keuangan, mempunyai
dampak yang besar terhadap lingkungan ekonomi suatu Negara. Hal ini sangat berpengaruh
terhadap kemampuan perusahaan untuk meraih keuntungan dan berdampak besar terhadap
pola persaingan bisnis dan kesempatan pasar.
2) Perubahan Struktural
Teknologi dan harapan konsumen merupakan factor pendorong transformasi banyak industri.
Dalam lingkungan yang kompetitif, terfragmentasi, terdesentralisasi, para pemain baru lebih
mudah muncul dan berkembang.
3) Kelebihan Kapasitas
Masalah kelebihan kapasitas pada awalnya hanya dialami oleh industri kimia. Namun mulai
tahun 1980 banyak industri yang mengalami kelebihan kapasitas. Oleh karena itu, salah satu
jalan keluarnya adalah menjual produk-produk tersebut ke Negara lain terutama ke Negara
berkembang.
4) Kepedulian terhadap Lingkungan
Akhir-akhir ini kepedulian masyarakat terhadap lingkungan semakin bertambah. Disamping
itu, semakin banyak pula pemerintah yang memiliki undang-undang dan peraturan yang
berkaitan dengan lingkungan hidup. Hal ini mendorong perusahaan untuk menyelesaikan
masalah limbah industri. Sehingga dapat memberi dampak besar dalam semua aspek bisnis,
mulai dari konsep dan desain produk sampai jasa penggunaan dan limbah pasca konsumsi
produk oleh konsumen.
5) Berkurangnya Proteksi
Dengan berlakunya kesepakatan atau perjanjian dalam WTO,GATT, dll. Maka semakin
berkurang proteksi dan pembatasan perdagangan dan bisnis antar Negara.
6) Perubahan Harapan Pelanggan
Dewasa ini pelanggan semakin cerdas dikarenakan semakin tinggi tingkat pendidikan
konsumen dan semakin banyak arus informasi dan juga semakin besar tingkat kebebasan
yang dimiliki.
7) Diskontinuitas Teknologi
Transformasi teknologi berdampak besar bagi industry yang ada maupun industry yang baru
muncul. Misalnya, perkembangan teknologi handphone, komputer, internet dan lain-lain
telah membuat aturan berbisnis berubah dengan cepat.
Dampak Teknologi Informasi
Menurut Hames (1994) : adanya perubahan dari era industri ke era informasi sangat
mempengaruhi desain organisasi. Salah satu kecenderungan yang muncul adalah perubahan dari
organisasi sebagai wadah aktivitas bisnis menuju ke organisasi sebagai jaringan kerja antar
organisasi. Pendorong utama munculnya organisasi yang memiliki karakteristik baru, berbeda
dengan era sebelumnya yaitu perkembangan teknologi informasi.
Ketika organisasi berusaha menciptakan nilai melalui kekuatannya dengan jaringan dengan
organisasi lain maka pendekatan pengendalian dalam manajemen yang dilakukan dalam
organisasi tradisional sudah tidak tepat lagi.
Pengendalian dalam organisasi jaringan yang sifatnya lebih komplek dan daur hidup produk
lebih singkat membutuhkan pendekatan yang berbeda, seperti dibutuhkan banyak keterbukaan
dan berbagi pengetahuan serta informasi. Sehingga praktek paradigma manajemen tradisional
menjadi usang.

Anda mungkin juga menyukai