Anda di halaman 1dari 2

ESSAI

Permasalahan Sosial Ekonomi di Indonesia dan Solusi

Oleh : Ardhian Ilham

Di Indonesia permasalahan Sosial dan Ekonomi begitu beragam. Pemerintah dan


Lembaga Terkait selalu memperhatikan dan menitikberatkan pada konsep bagaimana solusinya.
Dimulai dari rekayasa ulang sistem yang ideal sampai dengan rekayasa sistem fakta dan fakta di
masyarakat sekarang atau yang sedang terjadi. Di jaman sekarang, arah gerakan ekonomi
semakin tidak berujung pada penyelesaian karena tidak mampu mengatasi ketimpangan sosial
ekonomi yang dinilai cenderung melebar. Setelah gerakan reformasi berjalan 15 tahun,
ketimpangan ekonomi tidak juga berkurang, tetapi justru melebar. Keluhan bermunculan karena
realitas bidang ekonomi dan politik semakin menjauhi cita-cita gerakan reformasi. Dalam bidang
sosial terjadi kesenjangan, sementara di bidang ekonomi terlihat ketimpangan. Kesenjangan
melebar antara kelompok kaya dan miskin. Semakin terlihat bahwa kekayaan menumpuk hanya
pada segelintir orang yang jumlahnya sekitar 40, sementara puluhan juta orang terus bergulat
setiap hari dalam keterbatasan hidup. Kekayaan bagi sejumlah orang berarti kemiskinan bagi
orang lain. Persoalan ketimpangan tidak hanya berlangsung antara perkotaan dan pedesaan,
tetapi juga antara Jawa dan luar Jawa. Juga antara Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian
timur. Tidak kalah memprihatinkan kemiskinan di wilayah perkotaan. Apa yang salah? Persoalan
kesenjangan tentu merupakan kombinasi antara persoalan kultural dan struktural. Secara kultural,
kemiskinan dan kesenjangan tidak terlepas dari masalah etos kerja yang lemah. Di sisi lain,
secara struktural, kesenjangan dan kemiskinan disebabkan lemahnya kemauan politik. Upaya
mengatasi kesenjangan dan kemiskinan tidak diikat dalam komitmen politik serta kebijakan yang
kuat dan konsisten. Program pengentasan orang dari kemiskinan dan pengurangan kesenjangan
semakin menghadapi tantangan karena praktik korupsi meluas di kalangan pejabat dari pusat
sampai ke daerah. Tidak kalah memprihatinkan, dalam mempertahankan standar hidup tinggi di
kalangan tertentu, tak jarang lingkungan dikorbankan. Pengerukan sumber daya alam
berlangsung tidak terkendali. Ribuan tambang liar telah menghancurkan lingkungan. Proses
penggundulan hutan berlangsung di mana-mana. Krisis ekologi merupakan salah satu bahaya
terbesar masa depan. Kerusakan ekologi, yang berlangsung paralel dengan ketimpangan
ekonomi, merupakan tantangan pelik yang dihadapi bangsa Indonesia. Bahaya lebih besar akan
menghadang jika kesenjangan dan krisis ekologi tidak segera diatasi. Pembangunan yang
berkesinambungan tidak mungkin berlangsung apabila ketimpangan sosial-ekonomi dan krisis
ekologi dibiarkan. Perbaikan kesenjangan bukan hanya untuk kepentingan kelompok miskin,
melainkan juga kelompok kaya. Secara sosiologis sering diibaratkan, kekuatan sebuah mata
rantai sosial sangat ditentukan oleh mata rantai paling lemah. Seluruh mata rantai sosial tidak
akan berjalan, berputar, dan berfungsi jika salah satu mata rantainya rapuh dan putus. Kelompok
kaya juga tidak akan bergerak leluasa apabila kehidupan sosial kenegaraan dimacetkan oleh mata
rantai persoalan kelompok miskin.
SOLUSI

Dari masalah yang dipaparkan diatas paling tidak pemerintah dan warga negara yang baik , kita
wajib bergotong royong dan bergandeng tangan untu menuntaskan masalah yang komplek
bersama. Ingatlah kita pada pesan para filsuf dan pakar sosial, “dengan bekerja sama, hal luar
biasa akan terjadi”. Tidak hanya campur tangan pemeritah, masalah komplek ini akan perlahan
terselesaikan. Misalnya pada kebijakan pemerintah yang meorientasikan dan mengutamakan
kesejahteraan masyarakat. Keterbatasan finansial masih menjadi penghalang masyarakat untuk
memperoleh akses kesehatan. Padahal, kesehatan menjadi faktor penting peningkatan kualitas
hidup manusia. Untuk itu, diperlukan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang mengedepankan
upaya promotif dan preventif melalui pendekatan individual. kualitas hidup manusia Indonesia
secara keseluruhan kurang menggembirakan. Pada ukuran yang paling banyak dipakai adalah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), maka IPM Indonesia berkutat di urutan ke-108 sampai ke-
110 di antara sekitar 170 negara di dunia.

Untuk itu diperlukan pemberian jaminan kesehatan yang memadai mengingat dampaknya sangat
penting bagi masyarakat. Dengan adanya jaminan kesehatan, masyarakat akan terproteksi secara
finansial sehingga mencegah masyarakat jatuh miskin saat sakit. Dan juga tidak lupa bukan
hanya bidang kesehatan, namun juga bidang ekonomi. Pemerintah memberikan hak secara total
dan sepenuhnya mendukung terhadap masyarakat akan hak investasi, investasi di era serba sulit
seperti sekarang sangatlah dibutuhkan agar masyarakat tidak menyimpan uangnya di bawah
bantal. Dengan begitu dengan menyamaratakan semua hak masyarakat untuk kesejateraan secara
merata yang kita dambakan

Anda mungkin juga menyukai