1. PROSES PERAMALAN
Peramalan (forcasting) adalah proses memprediksi
kondisi di masa mendatang yang akan mengarahkan dan
mempengaruhi aktivitas, perilaku, dan dampak tindakan
operasional. Ramalan memiliki peran yang penting untuk
dimainkan tidak hanya dalam fungsi perencanaan saja, tetapi
juga dalam keseluruhan proses manajemen.
Peramalan sering dianggap sebagai salah satu masukan
utama terhadap proses perencanaan organisasional. Meskipun
demikian peramalan hanya akan sebaik kualitas dan validitas
informasi yang digunakan untuk membuat prediksi. Menilai
kualitas dan validitas informasi adalah perjuangan yang sulit,
karena hal ini biasanya diperoleh hanya melalui pengalaman
dan waktu yang faktor-faktornya dapat dipertimbangkan.
Intermediated
Short range Long range
range
D Authorized Operating needs In some
E employment form budgeting organization
M (including and plans the sames as
growth, intermediate
A changes, and range in other,
N turnover) and increased
D awareness of
changes in
environment
and technology
essentially
jugdment
S Employee Manpower Management
U census less vacancies expectations
P expected aexpected from of changing
losses plus individual characteristics
P expected promotability of employess
L promotions date derived and future
Y from from availabe
subordinate development manpower
groups plans
NET Numbers Numbers, kinds, Management
NEEDS and kinds of dates, and levels expectation
employess of needs of future
needed conditions
affecting
immediate
decisions
Elemen-elemen Data
Data penting untuk perencanaan SDM meliputi data
individu dan data organisasional. Beberapa elemen data yang
diperlukan dalam menginventorisasi persediaan SDM yaitu:
Data individu termasuk
• Umur
• Jenis Kelamin
• Ras
• Pendidikan
Data perusahaan termasuk:
• Tanggal direktur
• Sumber perekrutan
• Status pegawai (tetap, sementara, dll)
• Posisi yang dipegang
Manajemen Sumber Daya Manusia 27
• Data penilaian kerja saat ini
Untuk dapat menganalisis pencapaian karir, dan upah,
beberapa elemen data harus tersedia antara lain :
Dari karir dan upah :
• Tingkat upah atau tingkat kinerja
• Posisi menurut tingkatan upah
• Rata-rata pendapatan
Data pengembangan karir
• Ketrampilan khusus
• Ketertarikan (ketrampilan, fungsi, atau target yang
diinginkan)
• Pengalaman pelatihan terakhir
• Tingkat pendidikan dan spesialisasi yang dimiliki
• Target posisi pada pencapaian posisi karir
• Rating untuk dipromosikan, potensi, atau kesiapan
Transformation / Proses
Pada bagian ini terdiri dari hardware dan software
yang didalamnya juga memuat instruksi-instruksi tentang apa
yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan kapan
mengerjakannya. Computer dan software yang dipergunakan
tergantung dari kebutuhan dan kemampuan masing-masing
organisasi. Untuk perusahaan kecil dapat menggunakan PC dan
standart database. Sedangkan untuk perusahaan besar atau
perusahaan multinasional mungkin menggunakan mainframe
computer.
Sebagai contoh fungsi dari transformation misalnya,
dengan kita memasukkan jam kerja karyawan, maka system
akan mengelolanya mulai dari gaji kotor karyawan tersebut,
pajak yang ditanggung, sampai pada gaji bersih yang akan
diterimanya.
Outputs
Outputs dalam hal ini adalah hasil yang dibutuhkan
misalnya slip gaji karyawan, absensi karyawan, promosi, dll.
Syarat dari output yang berkualitas yaitu:
• Accurate. Informasi yang diberikan harus benar-benar
merefleksikan apa yang dilaporkannya.
Feedback
Feedback berfungsi untuk meyakinkan bahwa system
telah memberikan informasi yang dibutuhkan atau memberikan
informasi tentang kekurangan dari system tersebut.
Benefit
• EEO compliance: informasi pada penerimaan karyawan,
pengerahan, dan kenaikan pangkat.
• Labor relations: data kontrak karyawan, informasi
keluhan, dan daftar masa kerja pegawai
• Training and development: infonnasi tentang program-
program pelatihan, daftar pegawai yang sedang
rnengikuti pelatihan, dll.
• Health and safety: informasi tentang kecelakaan
Proyeksi Turnover
Faktor perubah utama dalam supply tenaga kerja
adalah berkurangnya jumlah pekerja. Pekerja keluar kerena
Mobilitas Karyawan
Turnover didalam perusahaan atau mobilitas karyawan juga
dibutuhkan untuk menyusun proyeksi persediaan ketrampilan
masa datang. Data yang diperoleh dapat diambil dari pola
mobilisasi karyawan masa sebelumnya dan kebijakan
mobilisasi saat ini. Mobilisasi karyawan dapat terjadi sebagai
akibat perlunya peningkatan ketrampilan karyawan, atau
perlunya mengisi suatu posisi atau jabatan. Oleh sebab
itu, cara peramalan mobilitas karyawan adalah dengan
menganalisis rencana pengembangan karyawan dan rating
kesiapan karyawan untuk dipromosikan.
Kebijakan Peramalan
Untuk mengestimasi permintaan masa datang, seseorang
harus membuat kebijakan. Analisis matematis dan data yang
banyak mungkin sangat berguna, akan tetapi, keputusan
tentang bagaimana penentuan staff merupakan keputusan
manusia.
Biasanya pendekatan yang biasa dipakai adalah proses
estimasi “bottom-up”, pada model ini, biasanya perlu
disesuaikan dengan anggaran dan prosedur kontrol posisi.
Pada banyak instansi hal tersebut tidak bersifat perencanaan
formal, tetapi direpresentasikan dalam autorisasi aktual pada
posisi baru, perubahan pada judul atau isi suatu pekerjaan,
38 Manajemen Sumber Daya Manusia
penarikan dan penerimaan, dan posisi yang belum ditempati.
Manajer pada unit lokal adalah orang yang paling
mengetahui kebuthunan staff unitnya. Kualitas kebijakan
dari manajer ini tergantung dari kemampuan estimasinya.
Beberapa cara yang paling sening digunakan dalam membuat
keputusan model bottom-up adalah:
• Rules of thumb untuk pengisihan staff
• Perbandingan dengan unit lain
• Rasio atau panduan standar dalam rflengisi staff, biasanya
berdasarkan tipe posisi atau operasional Informasi tentang
isi pekerjaan, yang didasarkan oleh analisis pekerjaan
Metode kedua yang seringkali dipakai yaitu “ask and find
out” pendekatan ini bersifat formal, proses perencanaannya
sistematis, tetapi sangat tergantung pada kebijakan subyektif
dan pengetahuan manajer unit. Faktor “Asking” pada
peramalannya meliputi :
Posisi baru yang dibutuhkan, posisi yang perlu diganti
atau dihilangkan perubahan pada posisi yang saat ini ada,
jabatan ganda, dll.
Teknik terakhir adalah “Delphi technique”. Pada teknik
ini, dalam melakukan peramalan kebutuhan, menggunakan
masukan dari beberapa manajer atau ahli sesuai dengan
kebutuhan. Inti dari pendekatan ini adlah upaya mencari
alternatif jawaban melalui pengumpulan ide tanpa
mempertahankan pemberi ide atau para manajer dan para
ahli tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya
dominasi pendapat atau ide apabila dipertemukan.
Gambar berikut ini menunjukkan proses perencanaan