Latar Belakang
organisasi adalah nyata dan sedang berlangsung. Perubahan yang terjadi saat ini,
secara langsung maupun tidak langsung merupakan bagian dari dampak yang
perubahan.
oleh tingkat perubahan lingkungan bisnis yang radikal dan turbulen, dengan
dihadapi oleh SDM saat ini. Dengan demikian SDM yang memiliki potensi rendah
mengurangi tenga kerja kasar (blue collar employee) dan menggantikan tenaga
epenuhnya ditentukan oleh tehnologi atau sumber daya lain, tetapi lebih terletak
merubah dari posisi man powernya saat ini ke posisi yang diinginkan. Melalui
perencanaan, manajemen berupaya keras untuk memiliki jumlah dan jenis orang
yang tepat di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, yang melakukan segala
sesuatu yang memberikan hasil bagi organisasi dan individu yang menerima
dalam konteks organisasi dan perencanaan bisnis strategi yang luas. Hal ini
itu. Hal ini mencakup penentuan tujuan dan kemudian mengembangkan dan
ketrampilan yang tepat di saat dan di tempat organisasi memerlukannya. Hal ini juga
masalah dalam makalah ini yaitu bagaimana perencanaan strategi sumber daya
Tujuan
strategi sumberdaya manusia dari perspektif jangka Panjang, jangka menengah dan
jangka pendek.
Bab II
Tinjauan Pustaka
Eric Vetter dalam Jackson & Schuler (1990) dan Schuler & Walker (1990)
keadaan SDM sekarang ini menuju posisi SDM yang diinginkan di masa depan. Dari
berusaha untuk mendapatkan orang yang tepat, dalam jumlah yang tepat, pada
tempat yang tepat dan pada saat yang tepat serta manajemen berusaha untuk
bagi organisasi maupun individu. Lebih lanjut Schuler & Walker (1990) menyebutkan
Peramalan keperluan atau syarat dasar SDM, 3) Menilai keahlian yang telah dimiliki
bersama oleh manajer SDM dan manajer lini untuk menyelesaikan masalah bisnis
kegiatan strategi SDM didasarkan pada: kerjasama antara SDM dan manajer lini
untuk mencapai tujuan strategi bisnis yang ditetapkan, yaitu meningkatkan kinerja
produk, teknologi, lokasi, fungsi bisnis, konsumen atau pasar), organisasi yang
lebih ramping, lebih datar dan fleksibel, perubahan demografi dengan persediaan
dalam bisnis dengan memasukkan mereka dalam filosofi perusahaan dan pada
dan agenda bisnis, hal ini disebabkan karena isu-isu kunci dapat membantu
mereka tetap fleksibel pada kondisi yang cepat berubah. b. pada saat yang
sama memberikan peran yang lebih banyak pada SDM yang mungkin mendapat
berada pada tempat dan waktu yang tepat, untuk mencapai tujuan tersebut maka
menyeluruh. Oleh karena itu untuk mencapai perencanaan SDM yang efektif
alasan:
strategi membatasi sub ordinasi dari pertimbangan strategik pada hal-hal yang
lima tantangan bisnis yang kritis dan secara kolektif tantangan tersebut menuntut
maupun ambiguitas.
dan harus mendorong arus informasi bebas, serta pemerataan pengetahuan para
pegawai.
3.Teknologi. Tantangan yang dihadapi para manajer dalam hal ini adalah
Perusahaan harus selalu dalam kondisi transformasi yang tidak pernah berakhir,
fundamental, dan kontinyu. Tantangan-tantangan tersebut tampaknya hanya bisa
tenaga kerja.
Faktor internal meliputi : (1) sasaran dan tujuan finansial dengan fokus profitabilitas,
(2) evaluasi SDM dan teknologi, dan (3) mendifinisikan misi utama secara eksplisit
dan akurat. Sedangkan faktor eksternal, antara lain perekonomian dan lingkungan.
Dari gambar tersebut di atas juga terlihat bahwa untuk mendisain proses
pengembangan dan perencanaan SDM yang efektif, kebutuhan yang makin
SDM dalam jangka panjang. Perencanaan ini terkait dengan analisis perubahan
kerja lain hari-hari, saat ini, dan yang akan datang, berdasar realita, biaya, waktu,
3) human resources planning, meramalkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja yang
penentuan tenaga kerja aktual yang akan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
jangka pendek dan jangka panjang dalam perencanaan stratejik. Sedangkan tujuan
perencanaan yang saling terkait, sistematik, dan konsisten, 2) selain itu juga
bertujuan untuk mengidentifikasi human resources gap antara demand dan supply,
dalam rangka menciptakan proses yang memprediksi demand SDM yang muncul
Pasar dunia yang semakin kompetitif dan terus berubah dengan cepat
menyebabkan perusahaan beralih pada sumber daya mereka agar tetap bertahan
dan berdaya saing. Dalam hal ini dibutuhkan aktifitas yang menuntut integrasi
ketrampilan dan pengetahuan dari perencana sumber daya manusia dan semua
perencanaan suksesi adalah sistem yang kompleks yang didisain untuk melindungi
merupakan alat untuk mengintegrasikan sub kelompok yang berbeda dalam suatu
panjang. Tujuan yang paling utama dari program suksesi manajemen adalah
(Leibman et. al., 1996). Kegiatan-kegiatan kunci dalam meramalkan permintaan dan
kinerja dan aktivitas- aktivitas perencanaan karir yang melibatkan karyawan dalam
baik, yang secara psychologis cocok dengan yang dibutuhkan perusahaan untuk
inovasi dan perubahan, perncanaan suksesi dan pengembangan karir serta program
peningkatan kualitas,
pada kemampuan untuk memprediksi hasil-hasil individu, seperti kemajuan karir dan
menengah, pertanyaannya “Apa yang akan kita butuhkan?” akan agak sulit terjawab
dan menjadi lebih dominan. Bagi perencanaan jangka menengah, terdapat lebih
masa mendatang yang lebih jauh akan dengan segera menimbulkan pertanyaan
“Bagaimana kita bisa menentukan apa yang akan dibutuhkan dan apa yang akan
tersedia?”. Dengan kata lain masalah forecasting harus lebih diberi perhatian yang
lebih teknis.
perencanaan sumber daya manusia dan manajer yang relevan di seluruh organisasi.
Perencanaan jangka menengah (jangka waktu dua atau tiga tahun), meliputi:
jangka menengah dapat diturunkan dari sumber informasi eksternal atau internal,
dari perencanaan SDM dan manajer-manajer yang relevan dalam suatu organisasi.
Tujuan jangka menengah lebih terlihat dalam hal: menyesuaikan kembali keahlian,
Program-program ini meliputi: training atau retraining programs (hal ini dipengaruhi
jangka pendek untuk menarik karyawan baru atau menyewa yang dapat mendorong
program- program jangka waktu yang lebih lama, economic conditions force
kontingensi dan ruang lingkup lebih luas, maka penyesuaian unit analisis seringkali
tujuan jangka pendek dikaitkan dengan prestasi tujuan jangka panjang. Dalam
horison waktu jangka pendek, demand dan supply sumber daya manusia bisa
banyaknya dan karakteristik skill, kecakapan, tingkat upah, pengalaman orang yang
dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu pada titik tertentu secara tepat waktu dan di
Pertanyaan pentingnya :
menciptakan lowongan, pekerjaan apa yang akan dihapuskan dan pekerjaan baru
karakteristik ini di dalam angkatan kerja organisasi saat ini dan di dalam pasar kerja
eksternal harus ditaksir. Dalam horison jangka pendek, tujuan mudah dinyatakan
dalam istilah-istilah yang mudah diukur. Tujuan-tujuan semacam ini umumnya bisa
dicapai dengan cara yang terus menerus dengan menerapkan bentuk tehnik
Manajemen Sumber Daya Manusia dan bekerja dengan lini manajer untuk
Perencanaan jangka pendek (sampai dengan satu tahun) yang sering disebut
penawaran yang dapat diprediksi dengan pasti (pekerjaan apa yang butuh diisi dan
Menetapkan tujuan yang mudah untuk dikuantifikasi (meliputi: menarik, menilai dan
pendek dan diharapkan dapat membantu proses pencapaian tujuan jangka waktu
tentang seberapa baik tujuan telah dicapai). Oleh karena tujuan-tujuan jangka
pekerjaan, menentukan jumlah karyawan yang disewa dan tingkat kinerja karyawan),
SDM sekarang ini menuju posisi SDM yang diinginkan di masa depan. Untuk
strategi SDM.
Kesenjangan ini dapat terjadi antara lain karena adanya perubahan yang luas
teori dan praktik, tetapi dari hasil riset ditemukan bahwa perencanaan SDM tetap
yang harus dipenuhi oleh fungsi SDM agar bisa mendukung keunggulan kompetitif,
Buttler, J., Ferris, G., dan Napier, N., 1991. Strategy and Human Resource
Management, Cincinnati, OH: Southwestern Publishing Company.
Gluck dan Frederick W, 1980. Strategic management for competitive advantage,
Harvard Business Review, July-Aug. p. 154-161 Jackson, S.E. dan Schuler, R.S,
1990. Human Resource Planning: Challennes for Industrial/Organizational
Psychologist, American Psychologist, 45:223-239.
Gerstein, M., & Reisman, H., (1983), Strategic Selection: Matching Executive to
Business Condition, Sloan management Review, 24(2): 1-18
Harvey, L. J., (1983), Effective Planning for Human Resource Development,
Personel Administrator, 28(10): 45-52
Jackson, S.E., & Schuler, R.S. (1990). Human resources planning: Challenges for
industrial/organizational psychologist. American Psychologist, 45:223-239.
Lengnick-Hall, C.A. & McDaniel, R. R., (1984), Scanning Policies, Structure, and
adaptability in Humana Service Sysstem, American Business Review, 2(1):12-23
Leontiades, M., (1982), Choosing The Right manager ti Fit The Strategy, Journal of
Business Strategy, 2(2): 58-69 Leidman, M., Bruer, R., & Maki, B. (1996).
Succession management: The next generation of succession planning. Human
Resource Planning, 19(3):16-29.
Migliore, R. H., (1982), Linking Strategy, Performance, and Pay, Journal of Business
Strategy, 3(1): 90-94
Mills, D. Q., (1985: July-August), Planning With People in Mind, Havard Business
Review, 97-105 Olian, J. D., & Rynes S. L. (1984), Organizational Staffing:
Integrating Practice With Strategy, Industrial Relations, 23: 170-183