PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 I. PENDAHULUAN Semakin tingginya persaingan dalam organisasi, dibutuhkan strategi pengembangan pada komponen-komponen dalam suatu organisasi, salah satunya adalah sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu komponen penting dalam suatu organisasi. Hal tersebut menjadi alasan diperlukannya pengelolaan dan manajemen yang baik, yang dikenal dengan nama Manajemen Sumber Daya Manusia. Fungsi utama dari sumber daya manusia adalah berperan, memberikan kontribusi serta meningkatkan kinerja pada suatu organisasi, sehingga visi dari organisasi tersebut dapat tercapai. Dalam memperbaiki produktivitas SDM, dibutuhkan pengembangan sumber daya manusia. Dengan adanya pengembangan sumber daya manusia, maka karyawan akan memperoleh peningkatan kualitas, intelektual, kemampuan, serta tanggungjawab yang lebih besar lagi guna meningkatkan peluang jenjang karirnya. Selain pengembangan sumber daya manusia, perencanaan sumber daya manusia tingkat mikro juga tidak kalah penting dalam meningkatkan produktivitas. Perencanaan SDM akan bertujuan untuk memperoleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang tepat, jumlah yang tepat, serta sesuai dengan jabatan dan permintaan (demand). Perencanaan SDM yang efektif dapat diciptakan dengan menjalani tahapan- tahapannya, seperti penapisan lingkungan, perkiraan kebutuhan dan persediaan tenaga kerja, analisis kesenjangan pemrograman aksi, serta evaluasi dan pengendalian. Dengan perencanaan sumber daya manusia yang baik, maka akan meningkatkan kinerja dan kontribusi dari karyawan karena hal ini membantu karyawan untuk menempati jabatan sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki.
II. TINJAUAN TEORITIS 2.1 Perencanaan SDM Menurut George Milkovich dan Paul C. Nystrom, perencanaan tenaga kerja (SDM) adalah suatu proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian, dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat (Dale, 1981). Secara singkat, perencanaan SDM merupakan proses sistematis untuk meramalkan permintaan (demand) dan penawaran (supply) dimasa depan. Tujuan adanya perencanaan ini adalah untuk menentukan jumlah SDM beserta karakteristiknya masing-masing (usia, pendidikan, keahlian, sifat dan sebagainya) yang dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan strategik, operasional, dan fungsional (Schuler dan Jackson, 2006)
2.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan Sumber Daya Manusia Perubahan lingkungan eksternal Perubahan-perubahan lingkungan eksternal sulit diprediksi oleh spesialis sumber daya manusia dalam jangka pendek, bahkan terkadang dalam jangka panjang sekali pun. Perubahan-perubahan ini mempunyai dampak besar, namun sulit diestimasi. Meskipun prediksi perekonomian sangat sulit dilakukan secara akurat, beberapa pertimbangan harus diberikan pada tingkat aktivitas perekonomian dalam merencanakan kebutuhan sumber daya manusia. Perubahan hukum-politik-sosial lebih mudah diprediksi, akan tetapi implikasinya sering tidak begitu jelas. Pesaing juga merupakan faktor lainnya yang memengaruhi permintaan organisasi terhadap sumber daya manusia (Simammora, 1999). Perubahan kondisi organisasi Jenis usaha-usaha baru berarti permintaan-permintaan sumber daya manusia yang baru. Pada saat usaha baru dimulai secara internal dari nol, senjang waktu boleh jadi memungkinkan para perencana menyusun rencana- rencana kepegawaian jangka pendek maupun jangka panjang. Namun, usaha- usaha baru yang dimulai lewat akuisisi dan merger menyebabkan revisi cepat terhadap sumber daya manusia dan dapat mengakibatkan adanya desain-desain pekerjaan dan organisasi yang baru. Reorganisasi, terutama setelah merger dan akuisisi, secara radikal mampu mengubah kebutuhan sumber daya manusia. Demikian pula, desain ulang pekerjaan mengubah persyaratan-persyaratan tingkat keahlian-keahlian pekerja di masa depan (Simammora, 1999). Perubahan kondisi tenaga kerja Perubahan terhadap permintaan sumber daya manusia dimodifikasi oleh tindakan-tindakan karyawan. Pensiun, pengunduran diri, pemberhentian, kematian, semuanya itu meningkatkan kebutuhan sumber daya manusia. Jika jumlah karyawan yang tercakup adalah besar, maka pengalaman di masa lalu dapat dijadikan pedoman. Meskipun demikian, bergantung kepada pengalaman di masa lalu berarti spesialis sumber daya manusia harus peka terhadap perubahan yang mengubah kecenderungan di masa lalu tersebut (Simammora, 1999). 2.3 Komponen Perencanaan SDM Terdapat dua komponen dalam perencanaan SDM, yaitu: Peramalan Kebutuhan (requirement forecast) Peramalan kebutuhan adalah aktivitas penentuan jumlah, keterampilan, dan lokasi karyawan yang akan dibutuhkan organisasi, di masa mendatang dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya. Peramalan tersebut mencerminkan beberapa faktor, seperti perencanaan produksi dan perubahan produktivitas. Peramalan kebutuhan akan menentukan besarnya permintaan akan SDM (Mondy, 2008). Peramalan ketersediaan (availability forecast) Peramalan ketersediaan adalah aktivitas untuk memperkirakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan karyawan-karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan. Dalam rangka meramalkan ketersediaan, manajer sumber daya manusia mengamati faktor- faktor internal dan faktor- faktor eksternal (Mondy, 2008).
2.4 Faktor-faktor Dalam Peramalan Kebutuhan Personil Para manajer hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor bila meramal kebutuhan personil. Dari sudut pandangan praktis, tuntutan untuk produk atau jasa adalah yang tertinggi. Dengan demikian, dalam sebuah perusahaan manufaktur, penjualan yang pertama diperhitungkan. Kemudian volume dari produksi yang dituntut untuk memenuhi tuntutan penjualan ini ditentukan. Akhirnya, staf yang dibutuhkan untuk mempertahankan volume keluaran (output) ini diperkirakan. Selain untuk produksi atau tuntutan penjualan juga harus mempertimbangkan faktor lain : 1. Perputaran yang diperhitungkan (sebagai akibat dari pengunduran diri atau pemutusan hubungan kerja) 2. Mutu dan sifat dari karyawan 3. Keputusan untuk meningkatkan mutu produk atau jasa atau masuk ke dalam pasar baru 4. Perubahan teknologi dan administratif yang mengakibatkan produktivitas yang semakin bertambah 5. Sumber daya keuangan yang tersedia untuk departemen Teknik-teknik khusus untuk menetapkan tuntutan sumber daya manusia termasuk analisis kecenderungan (trend), analisis ratio, analisis plot penyebaran, dan peramalan terkomputerisasi (Dessler, 1997) 2.5 Peramalan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Peramalan kebutuhan tenaga kerja sebagaimana inti dari proses perencanaan sumber daya manusia harus dilakukan, meskipun merupakan sesuatu yang sulit. Untuk sejumlah teknik peramalan dikemukakan oleh para ahli, dari yang sederhana hingga yang sulit. Teknik-teknik tersebut meliputi: A. Ramalan para ahli a) Nominal Delphi Technique (NGT), yaitu menghadirkan lima sampai sepuluh ahli, kemudian ditanyakan mengenai misalnya apa yang menyebabkan perubahan kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang. Setiap ahli akan memberikan jawaban. Hasil dari masing- masing didiskusikan secara bersama-sama hingga menghasilkan beberapa faktor yang diranking atau diurutkan dari yang paling penting (Hariandja, 2009). b) Delphi Technique, yaitu bila para ahli tidak dapat berdiskusi bersama-sama. Perencanaan sumber daya meminta pendapat beberapa ahli tentang kebutuhan sumber daya manusia pada masa yang akan datang. Pemikiran para ahli tersebut disimpulkan, lalu diberikan kepada masing-masing ahli sebagai masukan untuk memikirkan kembali hasil pemikirannya, kemudian ditanyakan kembali untuk mendapat persetujuan (Hariandja, 2009). c) Perkiraan manajer, yaitu kebutuhan sumber daya manusia diperkirakan oleh manajer puncak, kemudian diberikan ke manajer bawahnya untuk ditanggapi, atau sebaliknya (Hariandja, 2009). B. Analisis kecenderungan a) Ekstrapolasi, yaitu mengasumsikan bahwa tingkat perubahan pada masa lalu sama dengan yang akan datang (Hariandja, 2009). b) Indeksasi, yaitu menghitung bahwa rasio antara jumlah pegawai dan jumlah penjualan atau produksi pada masa yang lalu sama dengan yang masa akan datang (Hariandja, 2009). C. Budget and Planning Analysis, yaitu dari jumlah budget yang disetujui, di dalamnya juga telah tercermin jumlah kebutuhan pegawai, yang pada umunya dilakukan setiap departemen yang ada dalam perusahaan (Hariandja, 2009). D. New Venture Analysis, yaitu menghitung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dengan membandingkannya dengan pembukaan usaha baru yang pernah dilakukan oleh perusahaan lain (Hariandja, 2009). E. Computer Analysis, yaitu suatu program, yaitu suatu program perhitungan yang dilakukan oleh komputer melalui rumus matematika, rasio-rasio atau indeksasi dan ekstrapolasi secara bersama-sama (Hariandja, 2009).
2.6 Perencanaan SDM Tingkat Mikro Perencanaan SDM pada tingkat mikro merupakan perencanaan yang dillakukan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Perencanaan SDM pada tingkat mikro akan berjalan dengan baik apabila mampu menjalani tahapan-tahapanya secara sistematis dan dengan analisis yang baik. Adapun tahapan-tahapan dalam perencanaan yang harus dilakukan adalah penapisan lingkungan, memperkirakan jumlah kebutuhan dan persediaan tenaga kerja, menganalisis kesenjangan yang akan terjadi, pemrogaman aksi dari kesenjangan yang akan terjadi, serta dilakukannya evaluasi dan pengendalian atas tahapan yang sudah dilakukan (Werther dan Davis, 2006). 2.7 Penentuan Kebutuhan Sumber Daya Manusia di Masa yang Akan Datang Setelah menganalisis berbagai faktor, yang memengaruhi atau menyebabkan perubahan kebutuhan sumber daya manusia, selanjutnya organisasi harus menentukan kebutuhan sumber daya manusia pada masa depan, yang meliputi jumlah dan kemampuan yang dimiliki, baik untuk jangka pendek, maupun untuk jangka panjang. Untuk kebutuhan jangka pendek dapat dilakukan dengan membuat tabel yang disebut dengan staffing table (Hariandja, 2009).
III. RINGKASAN Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian Perusahaan X merencanakan kegiatan pegawai dengan memperkirakan formasi karyawan baru yang dibutuhkan oleh perusahaan. Berdasarkan pegintegrasian antara formasi dan pengalaman, diperoleh angka 300 orang dari 18000 pelamar yang akan berkesempatan untuk mengisi jabatan di perusahaan tersebut. Untuk mengetahui perkembangan perencanaan dan mengantipasi pertanyaan dari pihak-pihak tertentu, Kepala Biro Kepegawaian memanggil Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian dan Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian tersebut memberikan laporan yang berkaitan dengan formasi dan kebutuhan tenaga kerja guna mengimbangi demand yang ada. Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian melaporkan bahwa perusahaan memerlukan rekrutmen dan membutuhkan 300 orang untuk mengisi formasi baru yang telah direncanakan, dimana angka tersebut diperoleh dari data-data perusahaan yang berkaitan dengan produktivitas perusahaan, supply dan demand. Oleh karena terjadi ketimpangan antara jumlah pelamar dan jumlah yang diterima, maka dilakukan strategi pelayanan untuk mereka yang gagal diterima dalam proses seleksinya. Dalam menentukan angka 300 orang, Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian menyusun dan merumuskannya dengan ilustrasi tabel dan gambar untuk mendukung penjelasannya tersebut. Perencanaan yang analitis, sistematis dan komprehensif yang dijelaskan oleh Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian mampu memuaskan dan meyakinkan Kepala Biro Kepegawaian
IV. ANALISIS Hasil analisis saya jika saya sebagai Kepala Bagian Perencanaan adalah sebagai berikut : Pertama-tama, saya akan mencari data mengenai faktor-faktor penyebab perubahan manajemen yang terdiri dari faktor internal, faktor eksternal, dan perubahan tenaga kerja, misalnya seperti jumlah karyawan yang sekarang dimiliki oleh perusahaan, profit yang diperoleh perusahaan, perkembangan dari pesaing, data pertumbuhan demand, mutu karyawan yang ada, dan lain sebagainya. Data-data yang diperoleh dianalisis satu persatu hingga dapat diramalkan demand yang akan terjadi di masa mendatang berdasarkan pertumbuhan demand setahun terakhir, sehingga dapat mengaitkan dengan supply dan dapat mengetahui apa yang harus dilakukan. Adapun teknik yang akan saya ambil dalam meramalkan kebutuhan adalah dengan menggunakan computer analysis. Dengan teknik tersebut, perhitungannya akan lebih mudah, dimana menggunakan program komputer, serta menggunakan rasio-rasio atau indeksasi dan ekstrapolasi secara bersama-sama, sehingga hasil yang diperoleh akan lebih akurat. Setelah diketahui faktor-faktor, rasio, dan besar demand yang akan terjadi pada masa yang akan datang, maka dilakukan penentuan kebutuhan sumber daya manusia yang akan datang dengan menggunakan staffing table. Dengan staffing table, maka akan dengan mudah mengetahui jumlah kebutuhan sumber daya manusia baru apakah harus melakukan lay off ataukah hire untuk meningkatkan produktivitas perusahaan guna mengimbangi jumlah demand. Apabila demand lebih besar dari supply, maka perusahaan/organisasi harus mengadakan rekrutmen untuk memperoleh sumber daya manusia baru agar dapat memenuhi jumlah demand. Sedangkan, apabila supply lebih besar daripada demand, maka perusahaan/organisasi harus melakukan lay off agar mencegah turunnya profit yang diperoleh bahkan mencegah kebangkrutan. Dalam kasus ini, dibutuhkan 300 sumber daya manusia baru untuk menempati jabatan di perusahaan ini. Hal tersebut menunjukan bahwa demand perusahaan ini lebih besar daripada supllynya. Data-data yang diperoleh dan hasil analisis tersebut dapat memperkuat argumen yang dipaparkan dan menunjukan bahwa keputusan untuk menambah supply perusahaan memiliki alasan dan dasar yang akurat, logis, dan empiris. Harus ditekankan bahwa penambahan supply merupakan suatu kebutuhan agar kinerja perusahaan dapat mengimbangi pertumbuhan demand yang terus meningkat. Dengan begitu, dapat diperkirakaan dengan kinerja perusahaan yang meningkat seiring dengan peningkatan demand akan berpengaruh pada peningkatan profit perusahaan juga. Dengan meningkatnya jumlah supply yang dibutuhkan, maka diperlukan rekrutmen untuk memperoleh tenaga kerja baru guna menunjang produktivitas perusahaan. Adapun yang harus dipersiapkan untuk proses rekrutmen adalah merancang tahapan proses seleksi/rekrutmen, mengidentifikasi jabatan yang dibutuhkan, menetapkan jumlah karyawan yang dibutuhkan, merumuskan job description, job role, job spesification, dan job standard-nya, menentukan syarat dan kompetensi pelamar, menyeleksi pelamar yang sesuai dengan jabatan yang dibutuhkan, menyusun rencana karir, menyusun kebutuhan pelatihan/training, merumuskan sistem penilaian dalam penyeleksian, menetapkan gaji/upah yang akan diberikan, dan sebagainya. Besarnya jumlah pelamar daripada jumlah karyawan yang dibutuhkan tentunya menimbulkan ketimpangan. Hal ini disebabkan banyaknya lulusan yang memenuhi syarat yang diajukan oleh perusahaaan, seperti IPK>3, mampu berbahasa Inggris, memiliki pengalaman organisasi dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, diperlukan seleksi yang cukup ketat untuk memperoleh 300 orang yang terbaik untuk bergabung dengan perusahaan ini. Tentunya tidak mungkin perusahaan menerima 18000 pelamar karena akan terjadi over productivity yang berdampak pada terlalu tingginya supply yang melewati ambang batas permintaan, sehingga akan mengakibatkan profit yang diperoleh perusahaan menurun. Dengan begitu, diperlukan strategi untuk mengatasi ketimpangan ini, yakni dengan memberikan kesempatan dari sisa pelamar yang gagal dipanggil oleh perusahaan ini untuk magang selama 1 bulan, mengikuti seminar dan pelatihan yang diadakan oleh perusahaan, menjadi panitia untuk event yang diadakan perusahaan, dan lainnya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kajian teoritis, dapat disimpulkan bahwa sistem perencanaan SDM pada perusahaan ini telah terstruktur dengan mengikuti tahap-tahap, seperti analisis faktor penyebab perubahan, peramalan kebutuhan, penentuan kebutuham, analisis ketersediaan, serta pengimplementasian program. Dilihat dari analisis faktor penyebab perubahan, Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian telah mampu merangkum faktor-faktor internal, eksternal, dan perubahan tenaga kerja yang di perusahaan tersebut. Kemudian Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian juga mampu meramalkan kebutuhan sumber daya manusia dengan menggunakan salah satu teknik yang tercantum dalam kajian teori. Dalam penentuan kebutuhan, Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian menggunakan staffing table yang akan dengan mudah menunjukan jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan perusahaan tersebut. Selain itu, adanya tabel tersebut sjuga akan mempermudah memberi pemahaman kepada Kepala Biro Kepegawaian mengenai sumber dari jumlah kebutuhan yang diperoleh Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian. Dalam analisis ketersediaan, Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian membandingkan antara supply dan demand perusahaan sehingga dapat ditarik suatu keputusan bahwa perusahaan membutuhkan 300 orang sumber daya manusia baru untuk memenuhi demand yang ada. Tidak sampai disitu, Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian juga mengimplentasikan program dengan mengadakan rekrutmen serta mengantisipasi cara untuk menghadapi pelamar yang melebihi jumlah kebutuhan perusahaan. Untuk mengaplikasikan teori yang telah dikaji diatas, disarankan agar dalam meramalkan kebutuhan sumber daya menggunakan Nominal Delphi Technique, dimana Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian masih mengadopsi teknik perkiraan manajer. Dengan Nominal Delphi Technique, hasilnya akan lebih detil dan lebih akurat karena diperoleh dari beberapa pemikiran dan dari beberapa sudut pandang. VI. DAFTAR PUSTAKA Dale, Y., 1981, Personnel Management and Industrial Relations, New Delhi: Prentice Hall of India. Dessler, G., 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Prenhallindo. Hariandja, M. T. E., 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Grasindo. Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga. Schuler, R.S. & Jackson, S.E., 2006, Human Resource Management, International Perspective, Mason: Thomson South-Western. Simamora, H., 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN. Werther, W.B. & Davis, K., 1996, Human Resources and Personnel Management, 5 th Ed., Boston: McGraw-Hill.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional