Proses keberatan akan ditangani oleh Bidang PKB di Kanwil DJP. Petugasnya
disebut penelaah keberatan (PK). Jadi, silakan komunikasikan dengan petugas
tersebut untuk mendapatkan informasi lebih detail.
https://aguspajak.com/2018/02/19/mencari-keadilan-hasil-pemeriksaan-melalui-lembaga-
keberatan-pajak/
Hasil keputusan terhadap surat keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak ditentukan oleh
Direktur Jenderal Pajak. Keputusan harus dibuat dalam kurun waktu tertentu. Pemberian
1. Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal surat keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang
diajukan.
seluruhnya atau sebagian, menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yang
4. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b dan huruf d, Wajib Pajak yang
5. Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah terlampaui dan
Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan
Terhadap surat keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak, kewenangan penyelesaian
dalam tingkat pertama diberikan kepada Direktur Jenderal Pajak dengan ketentuan
batasan waktu penyelesaian keputusan atas keberatan Wajib Pajak ditetapkan paling lama
12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat keberatan diterima. Dengan ditentukannya batas
waktu penyelesaian keputusan atas keberatan tersebut, berarti akan diperoleh suatu
Pasal ini mengharuskan Wajib Pajak membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak dalam
hal Wajib Pajak mengajukan keberatan terhadap pajak-pajak yang ditetapkan secara
jabatan. Surat ketetapan pajak secara jabatan tersebut diterbitkan karena Wajib Pajak
dipandang perlu, dalam rangka pemeriksaan guna menetapkan besarnya jumlah pajak
yang terutang. Apabila Wajib Pajak tidak dapat membuktikan ketidakbenaran surat
1. Pemeriksaan dengan Acara Biasa dilakukan oleh Majelis yang terdiri dari Hakim
Ketua, Anggota dan Panitera dan dihadiri oleh terbanding dan apabila dipandang
perlu, pemohon Banding atau penggugat atau Kuasa Hukumnya.
2. Pemeriksaan dengan Acara Cepat dilakukan oleh Hakim Tunggal, dan dihadiri oleh
terbanding dan apabila dipandang perlu pemohon Banding atau penggugat atau Kuasa
Hukumnya.
Sidang Pemeriksaan Acara Biasa dan Acara Cepat dilakukan dalam hal apa?
1. Hakim Ketua dan Anggota majelis melakukan pemeriksaan berkas perkara dengan
Acara Biasa terhadap:
a. Surat Permohonan Banding yang memenuhi ketentuan formal:
b. Surat Banding diajukan masih dalam tenggang waktu 3 (tiga) bulan sejak
keputusan yang dibanding diterima.
c. Pajak terutang telah dibayar sampai dengan 50 % (lima puluh persen) dari
jumlah hutang pajaknya, dengan melampirkan bukti pembayarannya.
2. Hakim Tunggal melakukan Pemeriksaan dengan Acara Cepat dilakukan terhadap:
Sengketa Pajak tertentu.
https://setjen.kemenkeu.go.id/in/post/pemeriksaan-dalam-sidang
Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan serta berdasarkan keyakinan
Hakim.
Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan musyawarah yang dipimpin oleh Hakim
Ketua dan apabila majelis didalam mengambil putusan dengan musyawarah tidak dapat
dicapai kesepakatan, putusan diambil dengan suara terbanyak.
Jangka Waktu Pengambilan Keputusan :
1. Putusan pemeriksan dengan acara biasa atas Banding diambil dalam jangka waktu 12
(dua belas) bulan sejak Sural Banding diterima.
2. Putusan pemeriksaan dengan acara biasa atas Gugatan diambil dalam jangka waktu 6
(enam) bulan sejak Surat gugatan diterima.
3. Dalam hal-hal khusus, putusan pemeriksaan dengan acara biasa atas Banding dan
Gugatan diperpanjang paling lama 3 (tiga) bulan.
4. Dalam hal Gugatan yang diajukan selain atas keputusan pelaksanaan penagihan Pajak,
tidak diputus dalam jangka waktu 6 (enam) bulan, Pengadilan Pajak wajib mengambil
putusan melalui pemeriksaan dengan acara cepat dalam jangka waktu 1 (satu) bulan
sejak jangka waktu 6 (enam) bulan dimaksud dilampui.
5. Putusan pemeriksaan dengan acara cepat terhadap Sengketa Pajak tertentu dinyatakan
tidak dapat diterima, diambil dalam jangka waktu sebagai berikut:
a. 30 (tiga puluh) hari sejak batas waktu pengajuan Banding atau Gugatan
dilampui.
b. 30 (tiga puluh) hari sejak Banding atau Gugatan diterima dalam hal diajukan
setelah batas waktu pengajuan dilampui.
c. Putusan dengan acara cepat terhadap sengketa yang didasarkan pertimbangan
hukum bukan merupakan wewenang Pengadilan Pajak, berupa tidak dapat
diterima, diambil dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak Surat Banding
atau Surat Gugatan diterima.
Hal-hal yang harus diketahui dalam keputusan pengadilan pajak:
1. Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum
tetap.
2. Pengadilan Pajak dapat mengeluarkan putusan sela atas Gugatan berkenaan dengan
permohonan menunda atau menghalangi dilaksanakannya penagihan Pajak atau
kewajiban perpajakan.
3. Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali atas putusan
Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung.
4. Putusan Pengadilan Pajak harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum.
Dasar Hukum :
Pasal 77-88 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
https://setjen.kemenkeu.go.id/in/post/putusan-sidang