Anda di halaman 1dari 5

Tugas Minggu 14

“Pemeriksaan dan Putusan Lembaga Keberatan”

A. Pemeriksaan Lembaga Keberatan


Hak Wajib Pajak untuk melakukan keberatan diatur dengan Pasal 25 Undang-
Undang KUP. Menurut Pasal 25 ayat (1) bahwa ruang lingkup keberatan kepada
Dirjen Pajak adalah:
1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,
3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar,
4. Surat Ketetapan Pajak Nihil, atau
5. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Peraturan Menteri Keuangan nomor 9/PMK.03/2013 memberikan
pengecualikan atas SKPKB Pasal 13A. Ketetapan pajak ini merupakan hasil
pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana perpajakan. Tetapi dengan Peraturan
Menteri Keuangan nomo 202/PMK.03/2015 pengecualian ini DIHAPUS.
Materi pengajuan keberatan meliputi:
1. Jumlah rugi sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan,
2. Jumlah besarnya pajak terutang, atau
3. Materi atau isi dari pemotongan atau pemungutan pajak.

Walaupun Wajib Pajak masih melakukan kesalahan dalam pembuatan surat


pengajuan keberatan, Ditjen Pajak tidak serta merta menolak. Wajib Pajak akan
diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan. Perbaikan dilakukan dalam jangka
waktu 3 bulan sebagaimana disebutkan dalam persyaratan. Karena itu, baiknya Wajib
Pajak mengajukan keberatan jangan terlalu mepet dengan jangka waktu 3 bulan
supaya ada kesempatan perbaikan.

Proses keberatan akan ditangani oleh Bidang PKB di Kanwil DJP. Petugasnya
disebut penelaah keberatan (PK). Jadi, silakan komunikasikan dengan petugas
tersebut untuk mendapatkan informasi lebih detail.

Selama proses keberatan, mungkin saja penelaah keberatan:

a. Meminta informasi ke pemeriksa pajak atau pegawai pajak lainnya,


b. Meminta dilakukan pemeriksaan tujuan lain dalam rangka keberatan kepada
pemeriksa pajak (untuk pendapat kedua / second opinions),
c. Meminjam dokumen kepada wajib pajak,
d. Meminta keterangan kepada wajib pajak.
Syarat Pengajuan Keberatan Tahun 2008 – sesudahnya :

https://aguspajak.com/2018/02/19/mencari-keadilan-hasil-pemeriksaan-melalui-lembaga-
keberatan-pajak/

B. Putusan Lembaga Keberatan

Hasil keputusan terhadap surat keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak ditentukan oleh

Direktur Jenderal Pajak. Keputusan harus dibuat dalam kurun waktu tertentu. Pemberian

keputusan ini diatur dalam pasal 26 UU KUP yang berisi: 

1. Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak

tanggal surat keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang

diajukan. 

2. Sebelum surat keputusan diterbitkan, Wajib Pajak dapat menyampaikan alasan

tambahan atau penjelasan tertulis. 


3. Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas keberatan dapat berupa mengabulkan

seluruhnya atau sebagian, menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yang

masih harus dibayar. 

4. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b dan huruf d, Wajib Pajak yang

bersangkutan harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak tersebut. 

5. Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah terlampaui dan

Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan

tersebut dianggap dikabulkan. 

Terhadap surat keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak, kewenangan penyelesaian

dalam tingkat pertama diberikan kepada Direktur Jenderal Pajak dengan ketentuan

batasan waktu penyelesaian keputusan atas keberatan Wajib Pajak ditetapkan paling lama

12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat keberatan diterima. Dengan ditentukannya batas

waktu penyelesaian keputusan atas keberatan tersebut, berarti akan diperoleh suatu

kepastian hukum bagi Wajib Pajak selain terlaksananya administrasi perpajakan.

Pasal ini mengharuskan Wajib Pajak membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak dalam

hal Wajib Pajak mengajukan keberatan terhadap pajak-pajak yang ditetapkan secara

jabatan. Surat ketetapan pajak secara jabatan tersebut diterbitkan karena Wajib Pajak

tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan meskipun telah ditegur secara

tertulis, tidak memenuhi kewajiban menyelenggarakan pembukuan, atau menolak untuk

memberikan kesempatan kepada pemeriksa memasuki tempat-tempat tertentu yang

dipandang perlu, dalam rangka pemeriksaan guna menetapkan besarnya jumlah pajak

yang terutang. Apabila Wajib Pajak tidak dapat membuktikan ketidakbenaran surat

ketetapan pajak secara jabatan, pengajuan keberatannya ditolak.


https://konsultanku.co.id/blog/hasil-keputusan-terhadap-surat-keberatan-wajib-pajak

C. Pemeriksaan Pengadilan Pajak


Jenis – jenis sidang pemeriksaan:

1. Pemeriksaan dengan Acara Biasa dilakukan oleh Majelis yang terdiri dari Hakim
Ketua, Anggota dan Panitera dan dihadiri oleh terbanding dan apabila dipandang
perlu, pemohon Banding atau penggugat atau Kuasa Hukumnya.
2. Pemeriksaan dengan Acara Cepat dilakukan oleh Hakim Tunggal, dan dihadiri oleh
terbanding dan apabila dipandang perlu pemohon Banding atau penggugat atau Kuasa
Hukumnya.
Sidang Pemeriksaan Acara Biasa dan Acara Cepat dilakukan dalam hal apa?

1. Hakim Ketua dan Anggota majelis melakukan pemeriksaan berkas perkara dengan
Acara Biasa terhadap:
a. Surat Permohonan Banding yang memenuhi ketentuan formal:
b. Surat Banding diajukan masih dalam tenggang waktu 3 (tiga) bulan sejak
keputusan yang dibanding diterima.
c. Pajak terutang telah dibayar sampai dengan 50 % (lima puluh persen) dari
jumlah hutang pajaknya, dengan melampirkan bukti pembayarannya.
2. Hakim Tunggal melakukan Pemeriksaan dengan Acara Cepat dilakukan terhadap:
Sengketa Pajak tertentu.
https://setjen.kemenkeu.go.id/in/post/pemeriksaan-dalam-sidang

D. Putusan Pengadilan Pajak

Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan serta berdasarkan keyakinan
Hakim.
Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan musyawarah yang dipimpin oleh Hakim
Ketua dan apabila majelis didalam mengambil putusan dengan musyawarah tidak dapat
dicapai kesepakatan, putusan diambil dengan suara terbanyak.
Jangka Waktu Pengambilan Keputusan :
1. Putusan pemeriksan dengan acara biasa atas Banding diambil dalam jangka waktu 12
(dua belas) bulan sejak Sural Banding diterima.
2. Putusan pemeriksaan dengan acara biasa atas Gugatan diambil dalam jangka waktu 6
(enam) bulan sejak Surat gugatan diterima.
3. Dalam hal-hal khusus, putusan pemeriksaan dengan acara biasa atas Banding dan
Gugatan diperpanjang paling lama 3 (tiga) bulan.
4. Dalam hal Gugatan yang diajukan selain atas keputusan pelaksanaan penagihan Pajak,
tidak diputus dalam jangka waktu 6 (enam) bulan, Pengadilan Pajak wajib mengambil
putusan melalui pemeriksaan dengan acara cepat dalam jangka waktu 1 (satu) bulan
sejak jangka waktu 6 (enam) bulan dimaksud dilampui.
5. Putusan pemeriksaan dengan acara cepat terhadap Sengketa Pajak tertentu dinyatakan
tidak dapat diterima, diambil dalam jangka waktu sebagai berikut:
a. 30 (tiga puluh) hari sejak batas waktu pengajuan Banding atau Gugatan
dilampui.
b. 30 (tiga puluh) hari sejak Banding atau Gugatan diterima dalam hal diajukan
setelah batas waktu pengajuan dilampui.
c. Putusan dengan acara cepat terhadap sengketa yang didasarkan pertimbangan
hukum bukan merupakan wewenang Pengadilan Pajak, berupa tidak dapat
diterima, diambil dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak Surat Banding
atau Surat Gugatan diterima.
Hal-hal yang harus diketahui dalam keputusan pengadilan pajak:
1. Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum
tetap.
2. Pengadilan Pajak dapat mengeluarkan putusan sela atas Gugatan berkenaan dengan
permohonan menunda atau menghalangi dilaksanakannya penagihan Pajak atau
kewajiban perpajakan.
3. Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali atas putusan
Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung.
4. Putusan Pengadilan Pajak harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum.
Dasar Hukum :
Pasal 77-88 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
https://setjen.kemenkeu.go.id/in/post/putusan-sidang

Anda mungkin juga menyukai