Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : MOKHAMAD RIDWAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043856007

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4407/Hukum Pajak Dan Acara Perpajakan

Kode/Nama UPBJJ : 71/UPBJJ – Surabaya

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban :
1. Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktorat Jenderal Pajak atas suatu:

a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB),


b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT),
c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB),
d. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN),
e. pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
dapat mengajukan keberatan terhadap materi atau isi dari surat ketetapan pajak, yang meliputi :

a. jumlah rugi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan


b. jumlah besarnya pajak, atau terhadap materi atau isi dari pemotongan atau pemungutan
pajak.
terdapat alasan keberatan selain mengenai materi atau isi dari surat ketetapan pajak atau
pemotongan atau pemungutan pajak, alasan ini tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian
keberatan.

Dan memiliki syarat meliputi :

a. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;


b. mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau
dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan disertai alasan-
alasan yang menjadi dasar penghitungan;
c. 1 (satu) keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak, untuk 1 (satu)
pemotongan pajak, atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak;
d. Wajib Pajak telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah
yang telah disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan atau
pembahasan akhir hasil verifikasi, sebelum Surat Keberatan disampaikan;
e. diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal
• surat ketetapan pajak dikirim
• pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga

kecuali Wajib Pajak dapat menunjukan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi
karena keadaan di luar kekuasaan Wajib Pajak

a. Surat Keberatan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal Surat Keberatan
ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak, Surat Keberatan tersebut harus dilampiri
dengan surat kuasa khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3) Undang-
Undang KUP dan
b. Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
Undang-Undang KUP.
Ketentuan khusus:

• Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangka waktu pelunasan pajak yang
masih harus dibayar yang tidak disetujui dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan
atau pembahasan akhir hasil verifikasi sebagaimana tercantum dalam Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,
dan belum dibayar pada saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1
(satu) bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan.
• Dalam hal Surat Keberatan yang disampaikan oleh Wajib Pajak tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
atau huruf f, Wajib Pajak dapat melakukan perbaikan atas Surat Keberatan tersebut
dan menyampaikan kembali sebelum jangka waktu 3 (tiga) bulan terlampaui.
• Tanggal penyampaian Surat Keberatan yang telah diperbaiki merupakan tanggal
Surat Keberatan diterima.

2. Permohonan bading yang di tolak oleh pengadilan pajak akan menghadapi sanks administrasi
berupa denda atau besaran sanksi administrasi denda tersebut telah mengalami perubahan
sejak di berlakukanya undang – undang No.7 Tahun 2021 tentang harmonisasi peraturan
perpajakan (UU HPP). Sebelum ada UU HPP besaran sanksi administrasi denda atas
permohonan banding yang di tolak oleh pengadilan pajak di atur dalam pasal 27 ayat (5d)
undang – undang No.28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan (UU
KUP 2007) adapun bunyi pasal 27 ayat (5d) UU KUP 2007 ialah sebagai berikut
” (5d) dalam hal permogonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, wajib pajak dikenai
sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan
putusan banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah di bayar sebelumnya
mengajukan keberatan”
putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan
oleh Wajib Pajak.

Syarat pengajuan banding :

a. Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak
atas Surat Keputusan Keberatan.
b. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas
paling lama 3 (tiga) bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima dan dilampiri dengan
salinan Surat Keputusan Keberatan tersebut.
c. Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Banding

Anda mungkin juga menyukai