Anda di halaman 1dari 2

ADBI4336

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.1 (2022.2)

Hukum Ketenagakerjaan
ADBI4336

No. Soal Skor


1. Seorang pekerja telah bekerja kepada perusahaan jasa pengiriman barang dan telah mengabdi 25
selama 10 tahun. Pekerja tersebut telah berulang kali menjadi pegawai teladan dan menjadi
pekerja yang dipercaya oleh beberapa atasan pekerja tersebut. Namun tentunya dalam urusan
pekerjaan suatu perusahaan, tidak dapat dihindari adanya perselisihan antara pengusaha dengan
pekerja. Perselisihan tersebut akibat adanya persoalan jam kerja yang diberikan kepada pekerja
lain, termasuk tidak ada upah tambahan ataupun apresiasi yang diberikan kepada pekerja yang
sudah lama mengabdi. Dikarenakan pekerja tersebut melakukan tindakan yang berlebihan dalam
menyampaikan kekecewaannya atas situasi yang ada, maka pekerja tersebut kemudian
diberhentikan. Dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi, diatur suatu pedoman khusus secara
rinci mengenai hak dan kewajiban pekerja serta perusahaan yang dikenal dengan Perjanjian Kerja
Bersama (PKB).

Pertanyaan:
a. Uraikanlah oleh saudara mengenai jenis perjanjian kerja apa saja yang berlaku dalam
hubungan industrial? Dan berikan pandangan saudara mengenai sikap yang dilakukan oleh
pekerja tersebut!
b. Uraikan mengenai syarat-syarat perjanjian kerja yang harus dipenuhi oleh pekerja dengan
pemberi kerja dalam hubungan industrial di atas?
c. Bagaimana bila dalam suatu perusahaan terdapat lebih dari 1 (satu) serikat pekerja/buruh?
Dalam hal penyelesaian perselisihan tersebut serikat pekerja mana yang dapat mewakilkan
dan berunding dengan perusahaan?

2. Suatu hubungan pekerjaan antara Pekerja dan pemberi kerja tidak dapat lepas dari munculnya 25
perselisihan. Perbedaan pendapat timbul dan mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau
gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/buruh karena adanya
perselisihan mengenai hak, kepentingan, pemutusan hubungan kerja, dan antar-serikat dalam satu
perusahaan. Di Provinsi Jawa Barat kurang lebih pada tahun 2019 terjadi sebanyak 4.067 kasus
yang didominasi alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) 148 kasus perselisihan hak, 116 kasus
perselisihan kepentingan, dan 1 kasus perselisihan serikat pekerja/serikat buruh.

Pertanyaan:
a. Analisa oleh saudara mengenai langkah dan upaya yang dapat dilakukan oleh pekerja, serikat
pekerja atau pengusaha apabila terjadi perselisihan hubungan industrial?
b. Berikan penilaian saudara mengenai kedudukan masing-masing pihak dalam perselisihan
hubungan industrial?

1 dari 2
ADBI4336

3. Perusahaan A meminta kepada perusahaan B untuk menyediakan tenaga kerja outsourcing dalam 25
bidang jasa. Tujuan perusahaan A adalah agar tidak perlu repot menyediakan fasilitas maupun
tunjangan, misalnya, makan, asuransi kesehatan dan lain sebagainya. Meski dinilai
menguntungkan bagi perusahaan, sistem ini dianggap merugikan bagi pekerja outsourcing. Selain
tidak ada jenjang karier, terkadang gaji mereka dipotong oleh perusahaan induk. Bahkan
presentase potongan gaji ini bisa mencapai 30 persen, sebagai jasa bagi perusahaan outsourcing.

Pertanyaan:
a. Uraikan oleh saudara mengenai dasar penyelenggaraan peralihan pelaksanaan pekerjaan
(outsourcing) kepada prusahaan lain berdasarkan perjanjian pekerjaan borongan dalam
penyediaan tenaga kerja/buruh?
b. Uraikan mengenai kualifikasi suatu badan usaha yang dapat menjadi penyedia outsourcing?
c. Berdasarkan uraian soal di atas, bagaimana kedudukan penggunaan jasa outsourcing dari
perusahaan A kepada Perusahaan B termasuk dalam pekerjaan yang dapat dikerjakan dalam
lingkup outsourcing?

4. Pemutusan hubungan kerja merupakan suatu yang lumrah terjadi dalam hubungan industrial. 25
Namun terkadang PHK tersebut dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan karena dianggap
melakukan kesalahan berat. Bahkan perusahaan tidak jarang untuk memutus hubungan kerja
tanpa izin atau persetujuan dari suatu lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
Adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai pencabutan Pasal 158 UU Ketanagakerjaan
yang dipertegas Surat Edaran Menakertrans SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 tertanggal 7 Januari 2005
yang memerintahkan penyelesaian perkara pemutusan hubungan kerja karena pekerja melakukan
kesalahan berat harus berdasarkan suatu putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap
atau apabila pekerja ditahan dan tidak dapat melaksanakan pekerjaan.

Pertanyaan:
a. Analisa dan uraikan mengenai indikator kesalahan berat yang menjadi alasan PHK secara
sepihak sebagaimana ketentuan Pasal 158 UU Ketenagakerjaan?
b. Setelah diadakan judicial review maka status pasal 158 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Analisa oleh saudara mengenai pertimbangan Mahkamah Konstitusi mengenai pencabutan
Pasal 158 UU Ketenagakerjaan apakah tidak bertentangan dengan pertimbangan Pasal 159
UU Ketenagakerjaan?
c. Bagaimana bentuk perlindungan kepada pekerja yang masih di PHK dikarenakan melakukan
kesalahan berat setelah adanya Putusan Mahkamah Konstitusi tentang Pencabutan Pasal
158?

Skor Total 100

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai