Anda di halaman 1dari 62

Prosedur dan persiapan data

dalam menghadapi Banding


Pajak

AKP2I JATIM
4 MEI 2020
Pengadilan Pajak(UU no. 14 tahun 2020)
• Badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi
wajib pajak atau penanggung pajak yang mencari keadilan
terhadap sengketa pajak ( Pasal 2)
• Sidang Pengadilan Pajak dilakukan di tempat kedudukannya dan
apabila dipandang perlu dapat dilakukan di tempat lain.(pasal 4
ayat 1)
• Pengadilan Pajak merupakan Pengadilan tingkat pertama dan
terakhir dalam memeriksa dan memutus Sengketa Pajak.(pasal 33
)
• Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang
perpajakan antara Wajib Pajak atau penanggung Pajak dengan
pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan yang dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada
Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan, termasuk Gugatan atas pelaksanaan penagihan
berdasarkan Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat
Paksa.
Informasi Pengadilan Pajak

• Website : http://www.setpp.kemenkeu.go.id/
• Jadwal Sidang
• Form Pengajuan Banding
• Form Izin Kuasa Hukum Bidang Kepabeanan dan Cukai
• Form Izin Kuasa Hukum Izin Kuasa Hukum Bidang
Perpajakan
• Format Pakta Integritas Pengajuan Izin dan Persidangan
• Daftar Putusan Pengadilan pajak dan Risalah Keputusan
Banding Pajak
BANDING

• Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh


Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap suatu
keputusan yang dapat diajukan Banding, berdasarkan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang
berlaku.
• Pasal 1 ayat 6
• Banding → Memeriksa dan memutus sengketa pajak atas
keputusan keberatan
Banding - Syarat pengajuan Banding
• Banding harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
sejak tanggal diterima Keputusan yang dibanding, kecuali
diatur lain dalam peraturan perundang-undangan
perpajakan.
• Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Banding.
• Banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas,
dan dicantumkan tanggal tanggal terima surat keputusan
yang dibanding.
• Pada Surat Banding dilampirkan Salinan Keputusan yang
dibanding.
• Banding hanya dapat diajukan apabila besarnya jumlah
pajak yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50% lima
puluh persen) dengan melampirkan Surat Setoran Pajak (SSP)
atau Pemindah Bukuan (Pbk).
• Khusus untuk pademi Covid-19 lihat SE - 03/PP/2020
SE - 03/PP/2020
• Jangka waktu terkait pengajuan banding yang
disampaikan secara langsung tidak memperhitungkan
masa pencegahan penyebaran COVID-19 dalam
penghitungan jangka waktu pengajuan banding
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2002. Dalam hal batas terakhir
pengajuan banding yang disampaikan secara langsung
berada pada masa pencegahan penyebaran COVID-19,
maka batas terakhir pengajuan banding tersebut menjadi
tertangguh selama jumlah hari masa pencegahan
penyebaran COVID-19.
Siapa yang mengajukan Banding

• Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli warisnya,


seorang pengurus atau kuasa hukumnya.
• Apabila selama proses Banding, pemohon Banding meninggal
dunia, Banding dapat dilanjutkan oleh warisnya, kuasa hukum
dari ahli warisnya, atau Pengampunya dalam hal pemohon
Banding Pailit.
• Apabila selama proses Banding pemohon Banding melakukan
penggabungan, peleburan, pemecahan / pemekaran usaha,
atau likuidasi, permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh
pihak yang menerima pertanggungjawaban karena
penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran usaha,
atau likuidasi dimaksud.
Tata Cara dan Administrasi Banding

• Surat Banding dibuat menggunakan kertas ukuran F4 (Folio)


dengan menggunakan Jenis Huruf Bookman Old Style dan
besar huruf 11
• Contoh Format Surat Banding dapat dilihat di Surat Edaran
Nomor: SE-08/PP/2017 tentang Perubahan atas Surat Ketua
Pengadilan Pajak Nomor SE-002/PP/2015 tentang
Kelengkapan Administrasi Banding atau Gugatan (SE-08/2017)
• Kelengkapan administrasi Surat Banding dapat dilihat di
Bagian Ruang Lingkup SE-08/2017
Cara Menyampaikan Surat Banding

• Diantar langsung dan disampaikan melalui Loket


Penerimaan Surat Pengadilan Pajak
• Dikirim melalui ekspedisi tercatat atau Pos tercatat
Pemrosesan surat banding

• Banding diajukan dengan Surat Banding dalam Bahasa


Indonesia kepada Ketua Pengadilan Pajak dengan alamat
Jalan Hayam Wuruk No.7 Jakarta Pusat
• Pemohon Banding dapat melengkapi bandingnya untuk
memenuhi ketentuan yang berlaku sepanjang masih dalam
jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterima Keputusan yang
dibanding.
• Paling lambat 14 (empat belas hari) sebelum persidangan
dimulai, Pemohon Banding mendapat pemberitahuan sidang.
Hak Pemohon Banding
• Pemohon Banding dapat melengkapi Surat Bandingnya untuk
memenuhi ketentuan yang berlaku sepanjang masih dalam jangka
waktu 3 (tiga) bulan sejak diterima keputusan yang dibanding.
• Pemohon Banding dapat memasukkan Surat Bantahan dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh hari) sejak tanggal terima salinan Surat
Uraian Banding.
• Dapat hadir dalam persidangan guna memberikan keterangan
lisan atau bukti-bukti yang diperlukan sepanjang memberitahukan
kepada Ketua Pengadilan Pajak secara tertulis
• Dapat hadir dalam sidang Pembacaan Putusan.
• Dapat didampingi atau diwakili oleh Kuasa Hukum yang telah
terdaftar/mendapat ijin Kuasa Hukum dari Ketua Pengadilan Pajak.
• Dapat meminta kepada Majelis kehadiran saksi.
Tata Cara Pencabutan Banding

• Terhadap 1 (satu) Surat Banding dapat diajukan 1(satu) surat


pernyataan pencabutan kepada Pengadilan Pajak.
• Banding yang dicabut tersebut, dihapus dari daftar sengketa
melalui penetapan Ketua dalam hal surat pernyataan
pencabutan diajukan sebelum sidang dilaksanakan dan
putusan Majelis.Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam hal
surat pernyataan pencabutan diajukan dalam sidang atas
persetujuan terbanding.
• Banding yang telah dicabut melalui penetapan atau putusan
tersebut, tidak dapat diajukan kembali.
Point Penting dalam Banding

• Pengadilan Pajak meminta Surat Uraian Banding kepada Terbanding dalam jangka waktu
14 (empat belas) hari sejak tanggal diterima Surat Banding lengkap.
• Dalam hal pemohon banding melengkapi surat atau dokumen susulan, jangka waktu 14
hari dihitung sejak tanggal diterimanya surat atau dokumen susulan dimaksud.
• Terbanding menyerahkan Surat Uraian Banding kepada Pengadilan Pajak dalam jangka
waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim Permintaan Surat Uraian Banding.
• Salinan Surat Uraian Banding oleh Pengadilan Pajak dikirimkan kepada Pemohon Banding
dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterima.
• Pemohon Banding memberikan tanggapan/bantahan atas Surat Uraian Banding yang
diterimanya dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal dikirim permintaan Surat
Bantahan.
• Meskipun Terbanding atau Pemohon Banding tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud angka 3 dan 5, Pengadilan Pajak tetap melanjutkan pemeriksaan banding.
Gugatan
GUGATAN

• Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan


oleh Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap
pelaksanaan penagihan Pajak atau terhadap keputusan
yang dapat diajukan Gugatan berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
• Pasal 1 ayat 7 UU Pengadilan pajak
• Memeriksa dan memutus sengketa atas pelaksanaan
penagihan pajak atau keputusan pembetulan atau
keputusan lainnya.
Syarat Gugatan

• Harus diajukan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterima
keputusan pelaksanaan penagihan, kecuali diatur lain dalam peraturan
perundang-undangan perpajakan.
• Gugatan juga dapat diajukan selain atas keputusan pelaksanaan penagihan
adalah dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterima keputusan yang
digugat.
• Terhadap 1 (satu) keputusan pelaksanaan penagihan diajukan 1 (satu) Surat
Gugatan.
• Gugatan diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas, dan dicantumkan
tanggal diterima surat keputusan pelaksanaan penagihan.
• Pada Surat Gugatan dilampirkan salinan keputusan pelaksanaan penagihan.
• Khusus untuk pademi Covid-19 lihat SE - 03/PP/2020
Yang dapat ajukan gugatan

• Gugatan dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli warisnya,


seorang pengurus atau kuasa hukumnya.
• Apabila selama proses Gugatan, pemohon Gugatan
meninggal dunia, Gugatan dapat dilanjutkan oleh warisnya,
kuasa hukum dari ahli warisnya, atau pengampunya dalam
hal pemohon Gugatan pailit.
• Apabila selama proses Gugatan pemohon Gugatan
melakukan penggabungan, peleburan, pemecahan /
pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan dimaksud
dapat dilanjutkan oleh pihak yang menerima
pertanggungjawaban karena penggabungan, peleburan,
pemecahan/ pemekaran usaha, atau likuidasi dimaksud
Tata cara dan administrasi gugatan

• Surat Gugatan dibuat menggunakan kertas ukuran F4 (Folio)


dengan menggunakan Jenis Huruf Bookman Old Style dan
besar huruf 11
• Contoh Format Surat Gugatan dapat dilihat di Surat Edaran
Nomor: SE-08/PP/2017 tentang Perubahan atas Surat Ketua
Pengadilan Pajak Nomor SE-002/PP/2015 tentang
Kelengkapan Administrasi Banding atau Gugatan (SE-08/2017)
• Kelengkapan administrasi Surat Gugatan dapat dilihat di
Bagian Ruang Lingkup SE-08/2017
Cara penyampaian gugatan

• Diantar langsung dan disampaikan melalui Loket


Penerimaan Surat Pengadilan Pajak
• Dikirim melalui ekspedisi tercatat atau Pos tercatat
Bagaimana Pemrosesan surat gugatan

• Gugatan diajukan dengan Surat Gugatan dalam Bahasa


Indonesia kepada Ketua Pengadilan Pajak dengan alamat
Jalan Hayam Wuruk No.7 Jakarta Pusat
• Pemohon Gugatan dapat melengkapi Gugatannya untuk
memenuhi ketentuan yang berlaku sepanjang masih dalam
jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak diterima Keputusan
yang dibanding.
• Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum persidangan
dimulai, Pemohon Banding mendapat pemberitahuan sidang.
Hak pemohonan gugatan

• Pemohon Gugatan dapat melengkapi Surat Gugatannya untuk memenuhi


ketentuan yang berlaku sepanjang masih dalam jangka waktu 14 (empat belas)
hari sejak diterima keputusan yang digugat.
• Pemohon Gugatan dapat memasukkan Surat Bantahan dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari sejak tanggal terima salinan Surat Uraian Gugatan.
• Dapat hadir dalam persidangan guna memberikan keterangan lisan atau bukti-
bukti yang diperlukan sepanjang memberitahukan kepada Ketua Pengadilan
Pajak secara tertulis.
• Dapat hadir dalam sidang Pembacaan Putusan.
• Dapat didampingi atau diwakili oleh Kuasa Hukum yang telah
terdaftar/mendapat ijin Kuasa Hukum dari Ketua Pengadilan Pajak.
• Dapat meminta kepada Majelis kehadiran saksi.
Tata cara pencabutan gugatan

• Terhadap Gugatan dapat diajukan surat pernyataan


pencabutan kepada Pengadilan Pajak.
• Gugatan yang dicabut tersebut, dihapus dari daftar sengketa
melalui penetapan Ketua dalam hal surat pernyataan
pencabutan diajukan sebelum sidang dilaksanakan dan
putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam
hal surat pernyataan pencabutan diajukan dalam sidang atas
persetujuan tergugat.
• Gugatan yang telah dicabut melalui penetapan atau putusan
tersebut, tidak dapat diajukan kembali.
Point penting untuk gugatan

• Pengadilan Pajak meminta Surat Tanggapan (ST) kepada tergugat dalam jangka waktu
14 (empat belas) hari sejak tanggal diterima Surat Gugatan lengkap.
• Dalam hal pemohon Gugatan melengkapi surat atau dokumen susulan, jangka waktu 14
(empat belas) hari dihitung sejak tanggal diterimanya surat atau dokumen susulan
dimaksud.
• Tergugat menyerahkan Surat Tanggapan kepada Pengadilan Pajak dalam jangka waktu
1 (satu) bulan sejak tanggal dikirim Permintaan Surat Tanggapan.
• Salinan Surat Tanggapan oleh Pengadilan Pajak dikirimkan kepada Pemohon Gugatan
dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterima.
• Pemohon Gugatan memberikan bantahan atas Surat Tanggapan yang diterimanya
dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal dikirim permintaan Surat Bantahan.
• Meskipun Tergugat atau Pemohon Gugatan tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud angka 3 dan 5, Pengadilan Pajak tetap melanjutkan pemeriksaan Gugatan.
Kuasa Hukum
Kuasa Hukum

• Kuasa Hukum adalah orang perseorangan yang dapat


mendampingi atau mewakili para pihak yang
bersengketa dalam beracara pada Pengadilan Pajak.
• Izin Kuasa Hukum pada Pengadilan Pajak terdiri dari:
• Izin Kuasa Hukum Bidang Perpajakan
• Izin Kuasa Hukum Bidang Kepabeanan dan Cukai
syarat Dokumen untuk menjadi Kuasa
Hukum di Pengadilan Pajak
• Surat Permohonan Izin Kuasa Hukum Bidang Perpajakan/Kepabeanan dan Cukai pada Pengadilan Pajak
(Sesuai Format)
• Daftar Riwayat Hidup (Sesuai Format)
• Fotokopi KTP
• Fotokopi Ijazah Sarjana/Diploma IV dari perguruan tinggi yang terakreditasi dan telah dilegalisasi oleh instansi
atau lembaga yang menerbitkan untuk lulusan perguruan tinggi di Indonesia atau Fotokopi Surat Keputusan
penyetaraan ijazah lulusan Perguruan Tinggi di Luar Negeri yang telah dilegalisasi oleh Kemristekdikti.
• Fotokopi Dokumen yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan mempunyai pengetahuan yang luas dan
keahlian tentang peraturan perundang-undangan perpajakan dan atau Kepabeanan dan Cukai
• Fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
• Fotokopi bukti tanda terima penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Orang
Pribadi untuk 2 (dua) tahun terakhir;
• Asli Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian Negara Republik Indonesia
• Pas Foto terkakhir berwarna dan berlatar belakang merah dengan ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar
• Surat Pernyataan tidak berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil atau pejabat negara(Sesuai Format)
• Pakta integritas Pengajuan Izin Kuasa Hukum (Sesuai format)
• Bagi Pemohon yang pernah mengabdikan diri sebagai Hakim Pengadilan Pajak, maka Pemohon harus telah
melewati jangka waktu 2 (dua) tahun setelah diberhentikan dengan hormat sebagai Hakim Pengadilan
Pajak untuk orang yang pernah mengabdikan diri sebagai Hakim Pengadilan Pajak
Dokumen seperti apakah yang dapat diakui
sebagai bukti pengetahuan yang luas di Bidang
Perpajakan
• Fotokopi Ijazah Sarjana/Diploma IV di bidang Administrasi Fiskal, Akuntansi,
dan/atau Perpajakan dari perguruan tinggi yang terakreditasi dan telah dilegalisasi oleh
instansi atau lembaga yang menerbitkan;
• Fotokopi Ijazah Sarjana/Diploma dari perguruan tinggi yang terakreditasi selain dalam
bidang sebagaimana dimaksud pada angka 1 yang telah dilegalisasi oleh instansi atau
lembaga yang menerbitkan dan dilengkapi dengan salah satu bukti tambahan sebagai
berikut:
• Fotokopi ijazah Diploma III Perpajakan dari perguruan tinggi yang terakreditasi yang telah
dilegalisasi oleh instansi atau lembaga yang menerbitkan.
• Fotokopi brevet perpajakan dari instansi atau lembaga penyelenggara brevet perpajakan
yang telah dilegalisasi oleh instansi atau lembaga yang menerbitkan, atau
• Fotokopi surat atau dokumen yang menunjukkan pengalaman pernah bekerja pada
instansi pemerintah di bidang teknis perpajakan yang telah dilegalisasi oleh instansi atau
lembaga yang menerbitkan.
Dokumen seperti apakah yang dapat diakui
sebagai bukti pengetahuan yang luas di
Kepabenan dan Cukai?
• Fotokopi ijazah Diploma III Kepabeanan dan Cukai dari
perguruan tinggi yang terakreditasi yang telah dilegalisasi oleh
instansi atau lembaga yang menerbitkan.
• Fotokopi sertifikat keahlian kepabeanan dan cukai dari instansi
atau lembaga pendidikan dan pelatihan kepabeanan dan
cukai yang telah dilegalisai oleh instansi atau lembaga yang
menerbitkan, atau
• Fotokopi surat atau dokumen yang menunjukkan pengalaman
pernah bekerja pada instansi pemerintah di bidang teknis
kepabeanan dan cukai yang telah dilegalisasi oleh instansi
atau lembaga yang menerbitkan
Berlaku dan lama proses izin

• Berapa Lamakah masa berlaku Izin Kuasa Hukum?


Dua (2) Tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan
• Berapa Lamakah pemrosesan Izin Kuasa Hukum?
Empat Belas (14) Hari Kerja terhitung sejak permohonan
diterima secara lengkap. Jika pemohon mengajukan dan
ternyata setelah melalui proses pengecekan ternyata
belum lengkap, Pengadilan Pajak akan mengembalikan
Izin Kuasa Hukum tersebut dan meminta pemohon untuk
melengkapinya
Perpanjangan izin

• Surat Permohonan Perpanjangan Izin Kuasa Hukum pada Pengadilan


Pajak (Sesuai Format)*
• Daftar Riwayat Hidup (Sesuai Format)*
• Fotokopi KTP
• Fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
• Fotokopi bukti tanda terima penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan
Pajak Penghasilan Orang Pribadi untuk 2 (dua) tahun terakhir;
• Asli Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari Kepolisian Negara
Republik Indonesia
• Pas Foto terakhir berwarna dan berlatar belakang merah dengan ukuran 4 x 6
sebanyak 2 (dua) lembar
• Fotokopi Salinan Keputusan Ketua tentang Izin Kuasa Hukum terakhir
• Fotokopi Kartu Tanda Pengenal Kuasa Hukum Terakhir
Pembuktian dan sanksi
Bukti yang dianggap sah seperti apa?

• Bukti yang sah adalah bukti yang telah dilunasi Bea


Materainya sesuai dengan Pasal 11 ayat (1) UU No.1 3
tahun 1985.
Bagaimana cara penyampaian alat bukti
tersebut?

• Alat bukti berupa surat atau tulisan disampaikan atas


Permintaan para pihak yang bersengketa atau salah satu
pihak yang bersengketa.
• Ketua Majelis/Hakim Tunggal dapat meminta alat bukti yang
diperlukan dalam persidangan kepada para pihak yang
bersengketa.
• Dalam hal Seorang Ahli atau Saksi memberikan alat bukti
berupa keterangan tertulis maupun lisan, ia harus
meng¬ucapkan sumpah atau janji dihadapan Majelis/Hakim
Tunggal.
Apakah Kehadiran Saksi dapat
diwakilkan?
• Saksi dapat hadir untuk memberikan keterangan atas
dasar permintaan pihak yang bersengketa atau Hakim
Ketua.Kehadiran Saksi tidak dapat diwakilkan. (Jika saksi
tidak hadir, Majelis dapat mengambil keputusan tanpa
mendengar keterangan saksi)
Bagaimana Tatacara Saksi dalam sidang ?
• Saksi dipanggil ke persidangan seorang demi seorang.
• Hakim Ketua menanyakan kepada saksi identitas lengkap dan
hubungan kerja dengan pemohon Banding/Penggugat atau
dengan terbanding/tergugat.
• Sebelum memberi keterangan, saksi wajib mengucapkan
sumpah atau janji menurut agama atau kepercayaannya.
• Pertanyaan yang diajukan kepada saksi oleh salah satu pihak
disampaikan melalui Hakim Ketua.
• Apabila pertanyaan dimaksud menurut pertimbangan Hakim
Ketua tidak ada kaitannya dengan sengketa, pertanyaan itu
ditolak.
Siapa yang tidak boleh didengar
keterangannya sebagai Saksi ?
• Keluarga sedarah atau semenda menurut garis keturunan lurus
ke atas atau ke bawah sampai derajat ketiga dari salah satu
pihak yang bersengketa.
• Istri atau suami dari pemohon Banding atau Penggugat
meskipun sudah bercerai;
• Anak yang belum berusia 17 tahun; atau
• Orang sakit ingatan.
Peniadaan Kewajiban Merahasiakan

• Setiap orang yang karena pekerjaan atau jabatannya


wajib merahasiakan segala sesuatu berhubungan
dengan pekerjaan atau jabatannya, untuk keperluan
persidangan kewajiban merahasiakan dimaksud
ditiadakan.
Pemeriksaan dalam
Sidang
Siapa saja perangkat dalam persidangan?

• Hakim Tunggal adalah hakim yang ditunjuk untuk memeriksa


dan memutus sengketa pajak dengan acara cepat.
• Anggota Hakim adalah hakim tunggal atau hakim dalam
suatu Majelis, termasuk Hakim Ketua.
• Hakim Ketua adalah anggota Majelis yang ditunjuk oleh Ketua
Pengadilan Pajak untuk memimpin Majelis.
• Panitera, Wakil Panitera dan Panitera Pengganti adalah
Sekretaris, Wakil Sekretaris atau Sekretaris Pengganti
Pengadilan Pajak yang bertugas melaksanakan fungsi
kepaniteraan.
Jenis-jenis Sidang Pemeriksaan

• Pemeriksaan dengan Acara Biasa dilakukan oleh Majelis


yang terdiri dari Hakim Ketua, Anggota dan Panitera dan
dihadiri oleh terbanding dan apabila dipandang perlu,
pemohon Banding atau penggugat atau Kuasa
Hukumnya.
• Pemeriksaan dengan Acara Cepat dilakukan oleh Hakim
Tunggal, dan dihadiri oleh terbanding dan apabila
dipandang perlu pemohon Banding atau penggugat
atau Kuasa Hukumnya.
Bagaimana alur persidangan dalam
Sidang Pemeriksaan?
• Hakim Ketua membuka persidangan dengan mengetukkan palu sebagai tanda
dimulainya persidangan dan menyatakan persidangan terbuka untuk umum.
• Hakim Ketua dan / atau Hakim Tunggal melakukan penelitian identitas pemohon
banding dan Kuasa Hukumnya antara lain dengan mencocokkan tanda tangan
apakah pihak yang hadir sesuai dengan pihak-pihak yang menandatangani
Surat Banding tersebut.
• Hakim Ketua menjelaskan masalah yang disengketakan kepada para pihak yang
bersengketa diawal persidangan.
• Hakim Ketua menanyakan kepada terbanding mengenai hal-hal yang
dikemukakan pemohon Banding dalam surat banding dan dalam surat
bantahan.
• Apabila dipandang perlu Hakim Ketua dapat memanggil pemohon Banding
untuk hadir dalam persidangan, guna memberikan keterangan yang diperlukan
dalam rangka penyelesaian sengketa pajak.
• Dalam setiap pemeriksaan sengketa pajak, Panitera harus membuat Berita Acara
Sidang yang memuat segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan.
• Dalam hal pemohon banding memberitahukan akan hadir dalam persidangan,
Hakim Ketua memberitahukan tanggal dan hari sidang kepada pemohon
banding atau penggugat, dan memanggil pemohon banding untuk menghadiri
persidangan.
Sidang Pemeriksaan Acara Biasa dan
Acara Cepat dilakukan dalam hal apa?
• Hakim Ketua dan Anggota majelis melakukan pemeriksaan
berkas perkara dengan Acara Biasa terhadap:
• Surat Permohonan Banding yang memenuhi ketentuan formal:
• Surat Banding diajukan masih dalam tenggang waktu 3 (tiga) bulan
sejak keputusan yang dibanding diterima.
• Pajak terutang telah dibayar sampai dengan 50 % (lima puluh persen)
dari jumlah hutang pajaknya, dengan melampirkan bukti
pembayarannya.
• Hakim Tunggal melakukan Pemeriksaan dengan Acara Cepat
dilakukan terhadap:
• Sengketa Pajak tertentu.
• Sengketa Pajak Tertentu adalah Sengketa Pajak yang diajukan
kepada Pengadilan Pajak yang banding atau gugatannya tidak
memenuhi syarat formal.
Pemeriksaan acara cepat

• Pemeriksaan acara cepat dilakukkan terhadap:


• Tidak dipenuhinya persayaratan formal gugatan atau pemohonan
banding
• Bukan kewenangan PP ( Berkenaan dengan kompentensi )
• Pemeriksaan Acara Cepat tidak diperlukan Surat Uraian Banding/
Tanggapan dan surat bantahan.
• Pengadilan pajak dilarang menolak untuk memeriksa,
mengadili dan memutus suatu pekara yang diajukan dengan
dalih bahwa hukum tidak ada, atau kurang jelas, melainkan
wajib memeriksa dan mengadili ( pasal 10 UU no. 48 tahun
2009 tentang kekuasaan kehakiman )
Pemeriksaan acara biasa
• Majelis menanyakan legal standing masing masing pihak
berperkara
• Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, majelis
melakukkan pemriksaan mengenai kelengkapan dan/
atau kejelasan banding atau gugatan
• Dalam hal Banding/Gugatan tidak lengkap dan/atau
tidak jelas dapat diberikan dalam persidangan
• Majelis dapat meminta penjelasan mengenai duduk
perkara dari masing masing pihak
• Pembuktian
• Kesimpulan
• Putusan Majelis Hakim
PUTUSAN SIDANG
Dasar pengambilan putusan
• Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil
penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan serta
berdasarkan keyakinan Hakim.
• Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan musyawarah
yang dipimpin oleh Hakim Ketua dan apabila majelis
didalam mengambil putusan dengan musyawarah tidak
dapat dicapai kesepakatan, putusan diambil dengan suara
terbanyak.
Jangka waktu pengambilan keputusan ?
• Putusan pemeriksan dengan acara biasa atas Banding diambil dalam jangka waktu
12 (dua belas) bulan sejak Surat Banding diterima.
• Putusan pemeriksaan dengan acara biasa atas Gugatan diambil dalam jangka waktu
6 (enam) bulan sejak Surat gugatan diterima.
• Dalam hal-hal khusus, putusan pemeriksaan dengan acara biasa atas Banding dan
Gugatan diperpanjang paling lama 3 (tiga) bulan
• Dalam hal Gugatan yang diajukan selain atas keputusan pelaksanaan penagihan
Pajak, tidak diputus dalam jangka waktu 6 (enam) bulan, Pengadilan Pajak wajib
mengambil putusan melalui pemeriksaan dengan acara cepat dalam jangka waktu 1
(satu) bulan sejak jangka waktu 6 (enam) bulan dimaksud dilampui.
• Putusan pemeriksaan dengan acara cepat terhadap Sengketa Pajak tertentu
dinyatakan tidak dapat diterima, diambil dalam jangka waktu sebagai berikut:
• 30 (tiga puluh) hari sejak batas waktu pengajuan Banding atau Gugatan dilampui;
• 30 (tiga puluh) hari sejak Banding atau Gugatan diterima dalam hal diajukan setelah batas
waktu pengajuan dilampui.
• Putusan dengan acara cepat terhadap sengketa yang didasarkan pertimbangan hukum bukan
merupakan wewenang Pengadilan Pajak, berupa tidak dapat diterima, diambil dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak Surat Banding atau Surat Gugatan diterima.
Lama waktu salinan asli putusan
dikirim kepada para pihak?
• Salinan putusan atau salinan penetapan Pengadilan
Pajak dikirim kepada para pihak dengan surat oleh
Sekretaris dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
tanggal putusan Pengadilan Pajak diucapkan, atau
dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal putusan
sela diucapkan.
Bagaimana dengan pelaksanaan Putusan
Pengadilan Pajak?

• Putusan Pengadilan Pajak langsung dapat dilaksanakan


dengan tidak memerlukan lagi keputusan pejabat yang
berwenang kecuali peraturan perundang-undangan
mengatur lain dan Putusan Pengadilan Pajak harus
dilaksanakan oleh Pejabat yang berwenang dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
diterima putusan.
Peninjauan Kembali
Peninjauan Kembali
• Permohonan peninjauan kembali (PK) hanya dapat
diajukan 1 (satu) kali kepada Mahkamah Agung (MA)
melalui Pengadilan Pajak.
• Permohonan peninjauan kembali (PK) tidak
menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan
putusan Pengadilan Pajak.
• Permohonan peninjauan kembali (PK) dapat dicabut
sebelum diputus, dan dalam hal sudah dicabut
permohonan peninjauan kembali tersebut tidak dapat
diajukan lagi.
Alasan-alasan mengajukan peninjauan
kembali (PK)
1. Apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada suatu kebohongan
atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus
atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana
dinyatakan palsu;
2. Apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan bersifat
menentukan, yang apabila diketahui pada tahap persidangan di
pengadilan Pajak akan menghasilkan putusan yang berbeda;
3. Apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak, dituntut atau lebih dari
pada yang dituntut, kecuali yang diputus berupa mengabulkan sebagian
atau seluruhnya atau menambah Pajak yang harus dibayar;

4. Apabila mengenai suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa


dipertimbangkan sebab-sebabnya; atau

5. Apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan


ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Jangka Waktu Peninjauan Kembali
(PK)
• Pengajuan peninjauan kembali (PK) berdasarkan alasan-alasan
sebagaimana dimaksud huruf 1, dilakukan dalam jangka waktu paling
lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak diketahuinya kebohongan atau tipu
muslihat atau sejak putusan Hakim pengadilan pidana memperoleh
kekuatan hukum tetap.
• Pengajuan peninjauan kembali (PK) berdasarkan alasan-alasan
sebagaimana dimaksud huruf 2, dilakukan dalam jangka waktu 3 (tiga)
bulan terhitung sejak ditemukan surat-surat bukti yang hari dan tanggal
ditemukannya harus dinyatakan dibawah sumpah dan disahkan oleh
pejabat yang berwenang.
• Pengajuan permohonan peninjauan kembali (PK) berdasarlan alasan
huruf 3, 4 dan 5 dilakukan dalam jangka waktutu paling lambat 3 (tiga)
bulan sejak putusan dikirim.
Pemprosesan peninjauan kembali (PK)
oleh Mahkamah Agung
• Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak permohonan
peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung
telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak
mengambil putusan melalui pemeriksaan acara biasa;
• Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak permohonan
peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung
telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak
mengambil putusan melalui pemeriksaan acara cepat.
Persiapan dalam
Banding Pajak
Tahapan untuk kuasa hukum

• Melakukkan wawancara klien ( Pimpinan Perusahaan /


Direktur )
• Melakukkan wawancara staff atau FAM atau Person yang
terkait.
• Review semua dokumen pemeriksaan mulai dari undangan
pemeriksaan sampai dengan SKP terbit. ( Contoh: Risalah,
tanda terima dokumen, SPHP, Jawaban SPHP, SKPKB dst )
• Membaca keputusan Keberatan.
• Melakukkan examine data ( bukti )
• Melakukkan review internal control atau metode atau cara
akuntansi
• Membaca aturan aturan terkait mengenai sengkata yang
ada.
Kelengkapan administrasi surat banding
atau surat gugatan
a. Surat Banding / Gugat diajukan ke Pengadilan pajak sebanyak 2 rangkap ( asli dan
fotocopy
b. Surat Banding/ Gugat dilampiri dengan fotocopy Salinan keputusan yang diajukan
banding atau keputusan dan pelaksanaan penagihan yang diajukan gugatan serta
fotocopy surat atau dokumen lainnya sebanyak 2 rangkap.
c. Bukti bayar 50% dari jumlah pajak yang terutang
d. Dokumen pendukung lain yang terkait dengan pengajuan surat banding atau surat
gugatan.
e. Surat Banding atau Surat Gugatan disampaikan dalam bentuk softcopy dalam
format Microsoft Word dan PDF ayng sesuai dengan asli surat banding atau asli surat
gugatan
f. Untuk point b dan c juga disampaikan dalam bentuk softcopy
g. Softcopy disampaikan ke Pengadilan pajak dalam bentuk CD atau Flash Disk
sebanyak satu buat untuk setiap surat banding atau surat gugatan yang diajukan
h. Membuat Daftar Isian surat banding atau gugatan
Surat atau dokumen yang dilampiri dalam
surat banding atau gugatan
• Untuk Banding atas keputusan keberatan terkait pajak pusat
• Surat keberatan
• Surat ketetapan pajak ( SKP )
• Surat Setoran Pajak ( jika ada )
• Untuk Banding atas keputusan bea cukai
• Surat Keberatan
• Surat Penetapn Tarif dan / atau nilai pabean ( SPTNP ) atau surat penetapan
pabean (SPP) atau surat penetapan perhitungan bea keluar (SPPBK) sesuai
keputusan keberatan yang dibanding
• PIB untuk banding terkait bea masuk, tariff dan/atau nilai pabean atau PEB
untuk banding terkait bea keluar
• Untuk Gugatan
• Surat Keputusan atau surat lainnya yang digugat
• STP untuk gugatan atas penolakan sanksi administrasi ataupun semua
gugatan yang terkait dengan surat tagihan pajak
• Pelaksanaan penagihan ( Pelaksanaan surat paksa atau surat perintah
melaksanaakn penyitaan atau pengumuman lelang dalam rangka
penagihan pajak atau keputusan pencegahan dalam rangka penagihan
pajak atau pelaksanaan penagihan lainnya)
Dokumen pendukung lain yang terkait dengan
pengajuan surat banding atau surat gugatan.
• Fotocopy akta pendirian perusahaan ( dalam hal
pemohon berbadan hukum) berserta perubahaanya (
yang mencantumkan pengurus yang menandatangani
surat banding, surat gugatan, surat keberatan, surat
kuasa khusus dan Pakta Integritas) yang telah
dimateraikan kemudian sebanyak satu rangkap
• Asli Surat Kuasa khusus yang telah dibubuhi materai
dalam hal penandatangan surat banding atau surat
gugatan adalah orang yang diberikan kuasa beserta
fotocopy surat kuasa khusus sebanyak satu rangkap
• Fotocopy kartu kuasa hukum dalam hal dikuasakan
sebanyak satu rangkap
Tata cata pengajuan surat banding / surat
gugatan
• Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
• Diajukan kepada pengadilan pajak dengan alamat di jalan Hayam Wuruk Nomer
7 Jakarta Pusat 10120
• Surat Banding atas keputusan yang diterbitkan oleh DJP atau Pemda
disampaikan kepada Pengadilan Pajak dalam jangka waktu 3(tiga) bulan sejak
tanggal keputusan yang disbanding diterima
• Surat Banding atas keputusan yang diterbitkan oleh DJ Bea dan cukai
disampaikan kepada pengadilan pajak dalam jangka waktu 60 hari sejak
tanggal keputusan yang disbanding diterima.
• Surat Gugatan disampaikan kepada Pengadilan Pajak dalam jangka waktu 14 (
Empat Belas) hari untuk gugatan atas pelaksanaan penagihan, dan 30 hari untuk
gugatan atas keputusan.
• Terhadap satu keputusan diajukan satu surat banding
• Terhadap satu pelaksanaan penagihan atau satu keputusan diajukan surat
gugatan
• Surat Banding atau surat gugatan disampaikan ke Pengadilan Pajak dengan
cara dikirm lewat pos tercatat atau diantar langsung dan disampaikan melalui
loket penerimaan surat pengadilan pajak
Terima Kasih
AKP2I
JATIM
By Liem Sian Liong

Anda mungkin juga menyukai