PEMBAHASAN
Dasar hukum : Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33 UU Nomor 14 Tahun 2002
2. Upaya hukum pajak yang dilakukan di Pengadilan Pajak!
Jawab:
Upaya Hukum yang dapat dilakukan oleh wajib pajak adalah sebagai berikut:
1. Keberatan, dilakukan di Direktorat Jenderal Pajak, yaitu ke Kantor Pelayanan Pajak
tempat dimana wajib pajak terdaftar
2. Banding dan Gugatan, dilakukan di pengadilan pajak.
3. Peninjauan Kembali, dilakukan di Mahkamah Agung.
Selanjutnya yang akan dibahas disini adalah upaya hukum yang dilakukan di
Pengadilan Pajak, yaitu Banding dan Gugatan.
1. BANDING
Banding merupakan kelanjutan upaya hukum keberatan. Dapat dikatakan bahwa
tidak ada upaya hukum banding jika tidak melalui upaya hukum keberatan karena
yang diajukan banding adalah surat keputusan keberatan yang tidak cukup
memberikan rasa keadilan kemanfaatan, kepastian hukum bahkan perlindungan
hukum kepada wajib pajak sebagai bentuk penyelesaian sengketa pajak pada
tingkat lembaga keberatan.
c. Pencabutan Banding
Terhadap Banding dapat diajukan surat pernyataan pencabutan kepada
Pengadilan Pajak.
Banding yang dicabut dihapus dari daftar sengketa dengan:
1) penetapan Ketua dalam hal surat pernyataan pencabutan diajukan sebelum
sidang dilaksanakan;
2) putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam hal surat
pernyataan pencabutan diajukan dalam sidang atas persetujuan terbanding.
Banding yang telah dicabut melalui penetapan atau putusan, tidak dapat
diajukan kembali.
2. GUGATAN
Yaitu upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung
Pajak terhadap pelaksanaan penagihan Pajak atau terhadap keputusan yang dapat
diajukan Gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang
berlaku.
d. Pencabutan Gugatan
1) Terhadap Gugatan dapat diajukan surat pernyataan pencabutan kepada
Pengadilan Pajak.
2) Gugatan yang dicabut dihapus dari daftar sengketa dengan:
a. penetapan Ketua dalam hal surat pernyataan pencabutan diajukan
sebelum sidang;
b. putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam hal surat
pernyataan pencabutan diajukan setelah sidang atas persetujuan
tergugat.
3) Gugatan yang telah dicabut melalui penetapan ketua atau putusan
Majelis/Hakim Tunggal tidak dapat diajukan kembali.
Sumber referensi:
1. UU Nomor 14 Tahun 2002
2. Materi Ininsisasi 8
3. https://www.pajak.go.id/