Anda di halaman 1dari 122

PENERBIT ANDI

PRAKTIKUM PEMERIKSAAN

PAJAK
Tgn r IUego late lahko)
Editor: Benny Setiawan

Politeknik Keuangan Negara STAN


2019
PRAKTIKUM PEMERIKSAAN

PAJAK
Arif Nugrahanto
Editor: Benny Setiawan

Diterbitkan atas Kerja Sama:

&
PENERBIT ANDI”
PRAKTIKUM PEMERIKSAAN PAJAK
Oleh: Arif Nugrahanto

Hak Cipta O2019 pada Penulis.


Editor : Benny Setiawan
Co. Editor : Radhitya Indra
Desain Cover : Dany Nofiyanto
Setter : Andika Sundoro Aji
Korektor : Feri Kristiyanto

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam
bentuk apa pun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi,
merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penulis.

Diterbitkan oleh Penerbit ANDI (Anggota IKAPI)


Jl. Beo 38-40, Telp. (0274) 561881 (Hunting), Fax. (0274) 588282 Yogyakarta 55281

Percetakan: CV ANDI OFFSET


Jl. Beo 38-40, Telp. (0274) 561881 (Hunting), Fax. (0274) 588282 Yogyakarta 55281

Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT)

Nugrahanto, Arif
PRAKTIKUM PEMERIKSAAN PAJAK / Arif Nugrahanto
— Ed. I.— Yogyakarta: ANDI,

28—27-—26—25-—24—-23-—22—21-—20—19
hlm vi 114: 20x 28 Cm.
10 9 8 7 6 5 4 3 2
ISBN: 978 - 623 -01-0393-3
I. Judul
1. Taxes

DDC'23 : 336.2
KATA SAMBUTAN

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis dan editor sehingga dapat
menyelesaikan buku Praktikum Pemeriksaan Pajak. Begitu pula shalawat serta salam
tak lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Secara khusus tujuan penyusunan buku ini adalah semata-mata untuk


menambah literature bagi mahasiswa yang sedang mempelajari mata kuliah Praktikum
Pemeriksaan Pajak. Selain itu, secara umum buku ini diharapkan dapat memberi
tambahan pengetahuan bagi masyarakat dan manfaat bagi semua pembelajar.

Kami mewakili tim Laboratorium Jurusan Pajak Politeknik Keuangan Negara


STAN (PKN STAN) mengapresiasi kepada semua penyusun buku dan mengucapkan
terima kasih kepada segenap civitas akademia kampus PKN STAN dan semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan buku ini, serta kepada penerbit ANDI.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan yang setimpal dari
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Amin.

Tangerang Selatan, September 2019

Benny Setiawan
KATA PENGANTAR
Buku ini disusun dengan menggabungkan antara teori dan praktik agar
mahasiswa mendapatkan dua hal sekaligus, yaitu pengetahuan dasar tentang teori
pemeriksaan dan keterampilan dalam menerapkan teori-teori pemeriksaan dalam
suatu kasus. Meskipun muatan teorinya hanya berupa ringkasan materi, tetapi materi
yang disajikan dalam buku telah dipilih secara cermat untuk membantu penyelesaian
studi kasus.

Dalam praktikum ini mahasiswa diminta untuk menyelesaikan kasus-kasus yang


sering ditemui dalam kegiatan pemeriksaan. Dengan menyelesaikan kasus-kasus
ini, mengikuti prosedur pengerjaan dengan menggunakan formulir-formulir yang
disediakan, maka mahasiswa akan mendapatkan insight, suatu pengalaman yang
mendekati realitas suatu kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh pemeriksa
pajak, Direktorat Jenderal Pajak.

Penulis menyadari buku praktikum ini masih terdapat kekurangan. Kritik dan
saran masih sangat diperlukan untuk penyempurnaannya. Semoga buku praktikum
ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam memahami
kegiatan Pemeriksaan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan khususnya kepada Direktur, Ketua


Jurusan Perpajakan, Ketua Program Diploma III Perpajakan, Ketua Laboratorium
Perpajakan Politeknik Keuangan Negara STAN, dan pihak penerbit, serta pihak-pihak
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu sehingga dapat terwujud buku
praktikum ini.
Tangerang Selatan, September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN .........oooo om mann iii


KATA PENGANTAR... iv
DAFTARIISI 5x.»-5esssssns0sessdcenvseenresnunetenannanssannannsasns
sandasnduanndannaanankasa V
BAB 1 PEMERIKSAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN .1
A. Perencanaan Pemeriksaan
B. Pelaksanaan Pemeriksaan.
C. Pelaporan Pemeriksaan ....

1. Indikator Ketidakpatuhan.
2. Metode Pemeriksaan untuk Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi ...
3. Teknik Pemeriksaan
B. Studi Kasus
1. Studi Kasus 1 Wawancara dengan Wajib Pajak Orang Pribadi................16
2. Studi Kasus 2 Metode Biaya Hidup dan Metode Pertambahan
KEL
EN ela E P TA AEPPEEP P NPP TT AITAN TT G TA 23
3. Studi Kasus 3 Pelaporan Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi.......... 27

BAB 3 PEMERIKSAAN WAJIB PAJAK BADAN.

1. Indikator Ketidakpatuhan
2. Metode Pemeriksaan untuk Pemeriksaan Wajib Pajak Badan ..
3. Teknik Pemeriksaan
StUd KASUS... on tng tenan eben gann Dawan means ya anak uanenn KenknimeaNEn Kanan naN ai
1. Studi Kasus 1 Metode Transaksi Tunai dan Bank...
Studi Kasus 2 Analisis Laporan Keuangan dan SPT
Studi Kasus 3 Pelaksanaan Pemeriksaan .............oooooooooooo
Studi Kasus 4 Metode dan Teknik Pemeriksaan ..............
0D
1 Studi Kasus 5 Pelaporan Pemeriksaan Wajib Pajak Badan

DAFTAR PUSTAKA...
TENTANG PENULIS.........oooooooooooeneennennaenananan

vi Praktikum Pemeriksaan Pajak


PEMERIKSAAN PEMENUHAN
KEWAJIBAN PERPAJAKAN
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,
keterangan, dan/bukti yang dilaksanakan secara objektif
dan profesional berdasarkan
suatu Standar Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan
peraturan Undang-Undang perpajakan. Direktorat Jenderal Pajak telah menetapkan
peraturan mengenai Standar Pemeriksaan Pajak melalui Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER-23/PJ/2013 tentang Standar Pemeriksaan untuk menjamin mutu
kegiatan pemeriksaan.

Standar Pemeriksaan digunakan untuk mengukur kualitas atau mutu pemerik-


saan yang merupakan capaian minimum yang harus dicapai dalam melaksanakan
pemeriksaan. Standar Pemeriksaan terdiri dari standar umum pemeriksaan, standar
pelaksanaan pemeriksaan, dan standar pelaporan hasil pemeriksaan. Standar
Umum pemeriksaan merupakan standar yang bersifat pribadi dan berkaitan dengan
persyaratan minimum untuk menjadi seorang Pemeriksa Pajak. Untuk menjelaskan
satu per satu standar pelaksanaan pemeriksaan, berikut ini diuraikan tahap-tahapan
pemeriksaan yang dimulai dari tahap perencanaan pemeriksaan, pelaksanaan
pemeriksaan, dan pelaporan pemeriksaan.

A. Perencanaan Pemeriksaan
Berdasarkan Standar Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan, pemeriksaan harus didahului dengan persiapan yang baik,
sesuai dengan tujuan pemeriksaan, dan mendapat pengawasan yang saksama. Salah
satu bagian penting dalam persiapan pemeriksaan adalah penyusunan Rencana
Pemeriksaan.
Rencana Pemeriksaan merupakan rencana kerja pemeriksaan yang disusun
oleh supervisor dan harus ditelaah, serta disetujui oleh Kepala Kantor. Rencana
Pemeriksaan berisi tentang identitas Wajib Pajak, identitas Tim Pemeriksa Pajak, dan
uraian Rencana Pemeriksaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun
Rencana Pemeriksaan antara lain:
Ts Pemeriksa Pajak wajib menyusun Rencana Pemeriksaan.
2. Rencana Pemeriksaan harus disusun oleh supervisor secara cermat berdasarkan
pertimbangan profesional.
Rencana Pemeriksaan harus disusun sebelum Surat Perintah Pemeriksaan (SP2)
diterbitkan.
Rencana Pemeriksaan disusun setelah mempelajari dan menganalisis data
Wajib Pajak yang tersedia. Hasil analisis tersebut dituangkan dalam Kertas Kerja
Pemeriksaan (KKP) sebagai pendukung Rencana Pemeriksaan.
Rencana Pemeriksaan harus disusun untuk pemeriksaan seluruh jenis pajak (al/
taxes) maupun pemeriksaan satu (single tax) atau beberapa jenis pajak (any
taxes).
Rencana Pemeriksaan harus disusun untuk pemeriksaan Wajib Pajak Domisili
maupun pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi.
Rencana Pemeriksaan dapat diperbaiki atau diubah oleh supervisor setelah SP2
diterbitkan apabila Pemeriksa Pajak menemukan kondisi yang berbeda antara
Rencana Pemeriksaan dengan pelaksanaan pemeriksaan.
Perubahan Rencana Pemeriksaan tetap harus memperhatikan jangka waktu
penyelesaian pemeriksaan.
Rencana Pemeriksaan dan Perubahan Rencana Pemeriksaan harus ditelaah dan
mendapat persetujuan Kepala Kantor.

Supervisor menyusun KKP Identifikasi Masalah untuk menentukan pos-pos SPT


atau turunannya yang akan diperiksa dan perlu dilakukan pengujian. KKP Identifikasi
Masalah merupakan KKP Pendukung dari Rencana Pemeriksaan. Dalam menyusun
KKP Identifikasi

Masalah terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan:


1. Dalam menyusun KKP Perbandingan Data Keuangan Wajib Pajak, minimal
menggunakan data keuangan 2 (dua) tahun terakhir atau sesuai dengan data
yang tersedia. Bagi Wajib Pajak yang menyelenggarakan pembukuan, maka
menggunakan Neraca Komparatif: dan Laba Rugi Komersial Komparatif dan/atau
SPT Tahunan PPh Badan/Orang Pribadi Komparatif. Sebaliknya, bagi Wajib Pajak

Praktikum Pemeriksaan Pajak


menyelenggarakan pencatatan, data keuangan yang digunakan adalah Harta dan
Kewajiban Komparatif, dan Peredaran Bruto Komparatif dan/atau SPT Tahunan
Orang Pribadi Komparatif:
Pemeriksa harus mempertimbangkan informasi dari Profil Wajib Pajak yang telah
disusun oleh Account Representative,
Pemeriksa harus mempertimbangkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
sebelumnya, dan/atau
Pemeriksa harus mempertimbangkan data lain yang relevan yang meliputi alat
keterangan, analisis risiko, hasil analisis dan pengembangan IDLP, dan/atau
informasi intern dan ekstern yang tersedia.

Penyusunan KKP Identifikasi Masalah dapat dilakukan dengan langkah-langkah


antara lain sebagai berikut.
1 melakukan analisis rasio data keuangan yang terkait dengan pos-pos SPT:
2, melakukan analisis trend dan benchmark dengan industri atau perusahaan
sejenis,
melakukan ekualisasi antara pos SPT PPh Badan/Orang Pribadi dengan objek
pajak lainnya: dan/atau
melakukan analisis keterkaitan antara alat keterangan, analisis risiko yang
dibuat oleh Account Representative, hasil analisis dan pengembangan IDLP, dan
informasi intern dan ekstern yang tersedia.

Berdasarkan KKP Identifikasi Masalah, supervisor kemudian menyusun Usulan


Rencana Pemeriksaan, yang berisi:
2 Kriteria pemeriksaan. Pemeriksaan pajak dapat dilakukan dengan dua kriteria
berdasarkan latar belakang alasan dilakukannya pemeriksaan, yaitu: Pemeriksaan
Rutin atau Pemeriksaan Khusus,
Jenis pemeriksaan. Berdasarkan jenisnya, pemeriksaan dapat dilakukan di
tempat Wajib Pajak maupun di kantor Direktorat Jenderal Pajak. Pemeriksaan
yang dilakukan di tempat Wajib Pajak disebut Pemeriksaan Lapangan: sedangkan
pemeriksaan yang dilakukan di kantor disebut Pemeriksaan Kantor.
Ruang lingkup pemeriksaan. Cakupan pemeriksaan yang dilakukan oleh
Pemeriksa dalam mencakup seluruh jenis pajak (all taxes), beberapa jenis pajak
(any taxes), atau single tax.
Identifikasi masalah, yang memuat resume dari KKP Identifikasi Masalah, yang di
dalamnya menyebutkan pos-pos yang akan diperiksa (significant area):

Pemeriksaan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan 3


Tanggal selesai pemeriksaan. Tanggal batas akhir penyelesaian pemeriksaan,
yaitu tanggal LHP, yang harus memperhatikan jangka waktu penyelesaian
pemeriksaan sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku,
Tanggal jatuh tempo penyelesaian permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak,
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pemeriksaan, apabila diperlukan,
Sarana pendukung yang diperlukan dalam pemeriksaan, misalnya software audit
tools, dan lain-lain:
Pos-pos SPT yang akan diperiksa.

B. Pelaksanaan Pemeriksaan
Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan harus
dilaksanakan sesuai dengan Standar Pemeriksaan. Standar Pemeriksaan digunakan
sebagai ukuran mutu pemeriksaan, yang merupakan capaian minimum yang harus
dicapai dalam melaksanakan Pemeriksaan. Standar Pemeriksaan meliputi Standar
Umum Pemeriksaan, Standar Pelaksanaan Pemeriksaan, dan Standar Pelaporan Hasil
Pemeriksaan. Standar umum Pemeriksaan merupakan standar yang bersifat pribadi
dan berkaitan dengan persyaratan Pemeriksa Pajak. Terdapat sembilan (9) aspek
pokok dalam Standar Pelaksanaan Pemeriksaan, yaitu:
1, Pelaksanaan Pemeriksaan harus didahului dengan persiapan yang baik
sesuai dengan tujuan pemeriksaan. Persiapan Pemeriksaan meliputi kegiatan
mengumpulkan dan mempelajari data Wajib Pajak, menyusun Rencana
Pemeriksaan (audit plan), dan menyusun Program Pemeriksaan (audit program),
serta mendapat pengawasan yang saksama.
Pemeriksaan dilaksanakan dengan melakukan pengujian berdasarkan metode
dan teknik pemeriksaan sesuai dengan Program Pemeriksaan (audit program)
yang telah disusun.
Temuan hasil pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup
dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Pemeriksaan dilakukan oleh suatu Tim Pemeriksa Pajak.
Tim Pemeriksa Pajak dapat dibantu oleh seorang atau lebih yang memiliki
keahlian tertentu.
Dalam hal tertentu, pemeriksaan dapat dilakukan secara bersama-sama dengan
tim pemeriksa dari instansi lain.
Pemeriksaan dapat dilaksanakan di kantor Direktorat Jenderal Pajak, tempat
tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak, tempat kegiatan usaha atau

Praktikum Pemeriksaan Pajak


pekerjaan bebas Wajib Pajak, dan/atau tempat lain yang dianggap perlu oleh
Pemeriksa Pajak.
Pemeriksaan dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan dapat
dilanjutkan di luar jam kerja.
Pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk KKP.

C. Pelaporan Pemeriksaan
Kegiatan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan harus dilaporkan dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
yang disusun sesuai standar pelaporan hasil pemeriksaan. Prinsip-prinsip dalam
penyusunan LHP, antara lain:

1 Ringkas dan jelas, serta memuat ruang lingkup atau pos-pos yang diperiksa sesuai
dengan tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan Pemeriksa Pajak yang didukung
temuan yang kuat tentang ada atau tidak adanya penyimpangan terhadap
peraturan perundang-undangan perpajakan, dan memuat pula pengungkapan
informasi lain yang terkait dengan Pemeriksaan.

Sekurang-kurangnya memuat:
penugasan pemeriksaan,
identitas Wajib Pajak:
pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak:
pemenuhan kewajiban perpajakan:
data/informasi yang tersedia,
buku dan dokumen yang dipinjam,
materi yang diperiksa,
Tampan
uraian hasil pemeriksaan,
ikhtisar hasil pemeriksaan,
penghitungan pajak terutang, dan
simpulan dan usul Pemeriksa Pajak.

Pemeriksaan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan 5


PEMERIKSAAN WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI
A. Materi
1, Indikator Ketidakpatuhan

Surat Edaran Nomor SE-15/PJ/2018 tentang Kebijakan Pemeriksaan, menetapkan


lima prinsip yang dapat digunakan oleh kantor pajak untuk menyusun sasaran
prioritas penggalian potensi yaitu: indikasi ketidakpatuhan tinggi (adanya tax
gap), indikasi modus ketidakpatuhan Wajib Pajak, identifikasi nilai potensi
pajak, identifikasi kemampuan Wajib Pajak untuk membayar ketetapan pajak
(collectability), dan pertimbangan Dirjen Pajak.

Secara khusus, prinsip-prinsip tersebut dituangkan dalam 4 indikator


ketidakpatuhan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, yang mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Ketidakpatuhan pembayaran dan penyampaian SPT.
b. Wajib Pajak belum pernah dilakukan pemeriksaan secara all taxes selama 3
tahun terakhir.
Cc. Ketidaksesuaian antara profil SPT dengan beberapa aspek, misalnya: skala
usaha Wajib Pajak, harta Wajib Pajak yang mencakup investasi, kepemilikan
saham, gaya hidup Wajib Pajak, profil pinjaman WP, dengan modus sebagai
berikut:
1) Wajib Pajak tidak melaporkan omzet yang sebenarnya misalnya:
melaporkan penghasilan sebagai utang, menurunkan harga jual dari yang
sebenarnya, tidak melaporkan kuantitas penjualan yang sebenarnya,
penjualan off balance sheet, tidak melaporkan pembelian sehingga HPP
dan omzet lebih rendah dari yang seharusnya.
2) Wajib Pajak membebankan biaya yang tidak seharusnya dengan cara:
membuat bukti potong 000 (fiktif), pembebanan jasa antar-perusahaan
afiliasi, pencadangan yang tidak sesuai ketentuan, pembebanan tidak
sesuai dengan 3M, Wajib Pajak mengkreditkan PM/membebankan biaya
yang tidak sesuai dengan transaksi yang sebenarnya.
3) Modus PPN, bisa jadi dilakukan dengan modus melaporkan penjualan
lokal sebagai ekspor, penggunaan data Faktur Pajak dengan pembeli
tidak ber-NPWP.
4) Melakukan aggressive tax planning, misalnya, dengan Debt to Eguity
Ratio (DER) di atas 4:1, memiliki Controlled Foreign Company (CFC) dan
melakukan praktik Transfer Pricing secara berlebihan.
5) Melakukan Treaty Abuse.

d. Terdapat hasil analisis Informasi, Data, Laporan, dan Pengaduan (IDLP) dan/
atau Center for Tax Analysis (CTA) untuk Wajib Pajak tersebut.

2. Metode Pemeriksaan untuk Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi

Metode pemeriksaan sendiri adalah teknik pemeriksaan dan prosedur


pemeriksaan yang dilakukan terhadap buku, catatan, dan dokumen, serta data,
informasi, dan keterangan lain. Metode pemeriksaan sendiri terbagi menjadi
dua jenis, yaitu Metode Pemeriksaan Langsung dan Metode Pemeriksaan Tidak
Langsung.

Metode Pemeriksaan Langsung merupakan teknik dan prosedur pemeriksaan


dengan melakukan pengujian atas kebenaran angka-angka yang tercantum di
dalam SPT, yang langsung dibandingkan dengan laporan keuangan dan buku
catatan, serta dokumen pendukung. Pelaksanaan pemeriksaan dengan metode
ini dilakukan sesuai dengan Program Pemeriksaan yang terinci atas setiap pos
neraca dan laba rugi yang menjadi sumber utama atau berkaitan dengan angka-
angka dalam SPT.

Sementara Metode Pemeriksaan Tidak Langsung merupakan teknik dan prosedur


pemeriksaan dengan melakukan pengujian atas kebenaran angka-angka yang
tercantum di dalam SPT, yang dilakukan secara tidak langsung melalui suatu
pendekatan perhitungan tertentu. Hasil penghitungan menggunakan metode
ini merupakan petunjuk untuk mengambil kesimpulan tentang ketidakbenaran
angka-angka dalam SPT sehingga masih diperlukan pembuktian yang valid dan

Praktikum Pemeriksaan Pajak


absah untuk membuktikan ketidakbenaran tersebut. Metode ini dapat dipakai
apabila pada saat melakukan pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi, pemeriksa
hanya mendapatkan bukti berupa catatan kas dan bank, tetapi tidak lengkap dan
tidak dapat diandalkan. Dengan demikian pemeriksa dapat menggunakan metode
tidak langsung, misalnya, dengan pendekatan penghitungan biaya hidup.

Dalam menggunakan metode tidak langsung, pemeriksa harus mendapatkan


bukti pemeriksaan yang kompeten dan memadai untuk mendukung penghitungan
biaya hiduptersebut. Bukti pemeriksaan ini dapat diperoleh dengan menggunakan
teknik wawancara, atau teknik-teknik lainnya. Contoh lainnya, ketika pemeriksa
menggunakan pendekatan transaksi tunai dan bank, maka pemeriksa harus
memperoleh bukti pemeriksaan yang kompeten dan memadai berupa rekening
bank dan/atau buku kas, baik yang diperoleh dari Wajib Pajak maupun dari pihak
bank. Bukti pemeriksaan tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan teknik
pemeriksaan permintaan keterangan dan/atau bukti.

Dalam rangka pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi, terdapat beberapa


Metode Pemeriksaan Tidak Langsung yang dapat diterapkan, antara lain:

a. Metode Transaksi Tunai


Dalam pencatatan yang dilakukanoleh Wajib Pajak, semua penghasilan dicatat
di sisi debit dan pengeluaran dicatat di sisi kredit, termasuk penghasilan-
penghasilan yang bukan merupakan objek pajak dan pengeluaran-
pengeluaran yang tidak boleh dikurangkan menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan. Apabila jumlah pada sisi pengeluaran
melebihi jumlah pada sisi penghasilan, selisihnya merupakan penghasilan
bruto Wajib Pajak yang perlu dipastikan, apakah penghasilan tersebut telah
dilaporkan atau tidak.

Namun, apabila jumlah pada sisi penghasilan melebihi jumlah pada sisi
pengeluaran, diperlukan keyakinan yang lebih mendalam karena ada
kemungkinan Wajib Pajak tidak melaporkan seluruh penghasilannya. Contoh
penerimaan dan pengeluaran Wajib Pajak yaitu sebagai berikut:

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 9


No. Debit No. Kredit
1. |Kas/bank pada awal tahun 1. | Biaya-biaya usaha (tidak termasuk
biaya penyusutan dan/atau
amortisasi)
2. |Penerimaan bruto (SPT) 2. |Biaya sewa (tidak termasuk sewa
termasuk upah bruto" (sebelum dibayar di muka)
dipotong PPh Pasal 21)
3. |Sewa yang diterima (bruto)" 3. |Biaya bunga (tidak termasuk bunga
dan penghasilan-penghasilan dibayar di muka)
lain
4. |Bunga yang diterima dan 4. |Biaya-biaya keperluan pribadi
dividen (bruto)"
5. |Penerimaan pinjaman 5. |Pembelian aktiva
6. |Pelunasan pinjaman
7. | Kas/bank pada akhir tahun
“) perlu dipastikan apabila Wajib Pajak mencatat dalam jumlah neto

Metode Transaksi Bank


Metode ini digunakan oleh Wajib Pajak yang dalam penerimaan dari
usaha maupun di luar usaha disimpan di dalam bank. pemeriksa hanya
menjumlahkan sisi kredit di rekening bank karena sisi kredit dianggap sebagai
gambaran atas penerimaan dari usaha Wajib Pajak/setoran tabungan Wajib
Pajak.

Metode Sumber dan Penggunaan Dana


Metode pemeriksaan tidak langsung ini menggunakan pendekatan sumber
uang yang diperoleh atas pembelian aktiva atau pengeluaran lainnya
dalam menguji kepatuhan Wajib Pajak. Jika penggunaan dana lebih besar
daripada sumber-sumber dana berarti ada sejumlah penghasilan yang tidak
dilaporkan oleh Wajib Pajak. Pendekatan sumber dan penggunaan dana
sebaiknya digunakan dalam kondisi apabila terdapat data sumber pendanaan
dari kegiatan usaha Wajib Pajak, baik internal maupun eksternal dan/atau
penggunaan dana Wajib Pajak baik untuk kegiatan operasional maupun
penambahan harta.

Metode Pertambahan Kekayaan Bersih


Kekayaan bersih adalah selisih antara harta dan kewajiban/utang yang
dimiliki oleh Wajib Pajak Orang Pribadi. Dalam melakukan pemeriksaan
dengan menggunakan metode ini, untuk menghitung penghasilan Wajib
Pajak yang akan digunakan sebagai objek pajak, pertama pemeriksa dapat

10 Praktikum Pemeriksaan Pajak


menghitung selisih antara kekayaan bersih Wajib Pajak awal dan akhir
tahun yang bersangkutan. Jika kekayaan bersih akhir tahun lebih besar
dibandingkan dengan kekayaan bersih awal tahun, berarti pada tahun
bersangkutan terdapat pertambahan kekayaan bersih. Pertambahan
kekayaan bersih tersebut kemudian dijumlahkan dengan biaya hidup, maka
didapatlah jumlah penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam tahun yang
bersangkutan.

e. Pendekatan Satuan dan/atau Volume


Pendekatan ini cocok digunakan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki
usaha manufaktur atau memproses bahan baku menjadi bahan setengah jadi
atau barang jadi. Namun, pendekatan ini juga efektif diterapkan pada kasus
Wajib Pajak Orang Pribadi yang berprofesi sebagai dokter atau pengacara
yang penghasilannya dihitung berdasarkan suatu satuan waktu.

Pendekatan ini merupakan salah satu cara untuk menentukan atau


menghitung kembali jumlah penghasilan bruto Wajib Pajak atau Pos SPT
lainnya dengan menerapkan harga atau jumlah laba terhadap jumlah satuan
dan/atau volume usaha yang direalisasi oleh Wajib Pajak. Satuan adalah
segala sesuatu yang memberikan petunjuk besarnya volume sebuah usaha
Wajib Pajak. Pendekatan ini digunakan untuk menguji dan menghitung
kembali pos-pos SPT yang terkait dengan penghitungan kuantitas. Metode
pemeriksaan ini sangat tepat digunakan apabila jenis barang dan/atau jasa
yang dikelola oleh Wajib Pajak terbatas dan harga relatif stabil sepanjang
tahun atau terstandardisasi/ditetapkan pada suatu harga tertentu.

f. Pendekatan Biaya Hidup


Dalam Metode ini, pemeriksa menguji kepatuhan Wajib Pajak dengan
membandingkan biaya hidup dengan penghasilannya.
Biaya hidup merupakan
seluruh pengeluaran Wajib Pajak yang tidak termasuk dengan pengeluaran
yang digunakan untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan.
Apabila Wajib Pajak tidak memiliki utang, maka penghasilan Wajib Pajak
minimal sama dengan biaya hidup yang dikeluarkan. Penghasilan bruto
merupakan titik impas (break-even point) bagi Wajib Pajak untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya tanpa adanya penambahan harta kekayaannya.

3. Teknik Pemeriksaan

Penggunaan pendekatan metode tidak langsung dapat digunakan satu atau lebih
pendekatan dalam suatu pemeriksaan. Dan dalam meyakini kebenaran pos-pos

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 1


yang diperiksa, pemeriksa dapat menggunakan teknik baik satu atau lebih teknik-
teknik sebagai berikut.
a. Pemanfaatan Informasi Internal dan/atau Eksternal Direktorat Jenderal
Pajak.
Informasi internal Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah informasi yang
berasal dari dalam DJP, sedangkan informasi eksternal DJP adalah informasi
yang berasal dari luar DJP.

Pengujian Keabsahan Dokumen.


Pengujian keabsahan dokumen adalah pengujian yang dilakukan untuk
meyakini keabsahan suatu dokumen yang akan digunakan dalam
pemeriksaan.
Evaluasi.
Evaluasi adalah proses penilaian atas dokumen, kegiatan, sistem, dan
sejenisnya berdasarkan kriteria tertentu. Evaluasi dapat dilakukan dalam
2 (dua) tahap, yaitu sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) proses
pemeriksaan. Evaluasi yang dilakukan sebelum proses pemeriksaan berguna
untuk mengukur tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakan dan sebagai cara untuk mengukur keefektifan Rencana
Pemeriksaan yang telah disusun sebelumnya. Sebaliknya, evaluasi yang
dilakukan setelah proses pemeriksaan berguna untuk mengetahui kualitas
pemeriksaan dibandingkan dengan prosedur formal yang diatur dalam
ketentuan perpajakan.
Analisis Angka-Angka.
Analisis angka-angka adalah penelaahan dan penguraian atas angka-angka
dan bagian-bagiannya serta hubungannya dengan angka pada pos lain untuk
mengetahui kewajaran jumlah suatu pos. Analisis angka-angka dilakukan
dengan menelaah keterkaitan angka yang terdapat pada suatu pos dengan
angka dalam pos lainnya yang berhubungan. Misalnya, kenaikan beban
penyusutan mesin dengan penambahan jumlah atau nilai aktiva mesin,
hubungan biaya pemasaran dengan jumlah penjualan, hubungan biaya
pengangkutan dengan penjualan, hubungan biaya bunga dengan pinjaman,
dan sebagainya.
Penelusuran Angka-Angka (Tracing).
Penelusuran angka-angka adalah penelaahan secara mundur (tracing)
untuk menafsir angka-angka dalam suatu pos sesuai dengan rekam jejak
pemeriksaan (audit trail).

12 Praktikum Pemeriksaan Pajak


Penelusuran Bukti.
Penelusuran bukti adalah pemeriksaan bukti yang mendukung suatu transaksi
yang telah dicatat atau yang seharusnya dicatat (vouching). Tujuannya yaitu
untuk menguji apakah suatu transaksi yang telah dilaporkan didukung oleh
bukti kompeten yang cukup atau apakah bukti kompeten yang cukup tersebut
telah dicatat dan dilaporkan (vouching) oleh Wajib Pajak.
Pengujian Keterkaitan.
Pengujian keterkaitan adalah pengujian yang dilakukan untuk meyakini suatu
transaksi berdasarkan pengujian atas mutasi pos-pos lain yang terkait atau
berhubungan dengan transaksi tersebut.
Hasil pengujian keterkaitan tidak serta-merta merupakan koreksi atas pos
yang diperiksa, misalnya, apabila terdapat selisih dari hasil penghitungan
dengan pengujian keterkaitan atas penghasilan bruto, tidak serta-merta
dapat disimpulkan sebagai penjualan/peredaran usaha sehingga perlu
dipastikan berdasarkan bukti yang diperoleh apakah selisih tersebut
merupakan penjualan/peredaran usaha, penghasilan bruto luar usaha, atau
tambahan kemampuan ekonomis lainnya sebagaimana dimaksud pada Pasal
4 UU PPh.
Apabila terdapat selisih dari pengujian keterkaitan atas penyerahan kena
pajak, tidak serta-merta dapat disimpulkan sebagai penyerahan kena pajak
sehingga perlu dipastikan berdasarkan bukti yang diperoleh apakah selisih
tersebut merupakan penyerahan kena pajak atau tidak kena pajak. Pengujian
Keterkaitan dibagi menjadi 4 (empat), yaitu:
1) Pengujian Arus Barang.
Pengujian arus barang dilakukan untuk meyakini kebenaran unit
barang yang keluar dari gudang/digunakan/dijual ataupun yang masuk
ke gudang, baik berupa bahan baku, bahan pembantu, barang dalam
proses, maupun barang jadi. Pemeriksa Pajak harus memastikan bahwa
unit tersebut telah memperhitungkan pemakaian sendiri, barang rusak
(spoiled goods), sampel, pemberian cuma-cuma, retur pembelian,
barang dalam pengiriman (FOB Destination)/perjalanan (in transit).
2) Pengujian Arus Uang.
Pengujian arus uang meliputi transaksi kas, bank, dan setara kas lainnya.
Pengujian ini dilakukan untuk menguji aliran uang suatu transaksi dan/
atau mendapatkan jumlah penerimaan uang dalam suatu kurun waktu
dalam rangka mendukung pengujian kebenaran penghasilan bruto yang
dilaporkan Wajib Pajak berdasarkan kas (cash basis).

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 13


3) Pengujian Arus Piutang.
Pengujian arus piutang dilakukan untuk mendapatkan jumlah pelunasan
piutang usaha dalam suatu kurun waktu dalam rangka mendukung
pengujian kebenaran penghasilan bruto yang dilaporkan Wajib Pajak
secara akrual (accrual basis).
4) Pengujian Arus Utang.
Pengujian arus utang tergantung kepada pos yang akan diyakini
kebenarannya. Untuk meyakini pembelian barang secara kredit dilakukan
pengujian arus utang usaha. Sedangkan untuk meyakini penerimaan
pinjaman dilakukan pengujian arus utang bank/afiliasi/pemegang
saham.
Ekualisasi atau Rekonsiliasi.
Ekualisasi atau rekonsiliasi adalah mencocokkan saldo 2 (dua) atau lebih
angka yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Apabila hasilnya
terdapat perbedaan, maka perbedaan tersebut harus dapat dijelaskan.
Permintaan Keterangan atau Bukti.
Permintaan keterangan atau bukti adalah kegiatan untuk meminta keterangan
atau bukti kepada pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan
Wajib Pajak secara tertulis. Dalam pelaksanaan pemeriksaan diperlukan
keterangan atau bukti dari bank, akuntan publik, notaris, konsultan pajak,
kantor administrasi, dan/atau pihak ketiga lainnya. Pemeriksa Pajak melalui
Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan, dapat meminta keterangan dan/atau
bukti yang berkaitan dengan pemeriksaan yang sedang dilakukan
Konfirmasi.
Konfirmasi adalah kegiatan untuk memperoleh penegasan atas kebenaran
dan kelengkapan data dan/atau informasi yang telah dimiliki kepada pihak
lain yang terkait suatu transaksi yang dilakukan Wajib Pajak. Konfirmasi
yang digunakan dalam pemeriksaan dilakukan dengan meminta pihak lain
tersebut untuk menjawab pertanyaan yang diajukan, baik ada ataupun
tidak ada. Konfirmasi ini dapat dilakukan dengan mencantumkan maupun
mengosongkan data dan/atau informasi yang dikonfirmasi.

Inspeksi.
Inspeksi adalah kegiatan peninjauan secara langsung ke tempat kedudukan,
tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib Pajak,
dan/atau tempat lainnya. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan
keyakinan dan informasi yang lebih lengkap atas data keuangan dan/atau

14 Praktikum Pemeriksaan Pajak


non-keuangan seperti proses bisnis atau proses produksi Wajib Pajak yang
valid dan relevan sesuai kondisi terkini yang dilakukan dengan cara meninjau
langsung ke kantor, tempat usaha, tempat produksi, pusat pengolahan data,
atau tempat lain di mana suatu data dan/atau informasi tersebut berada.

Pengujian Kebenaran Fisik.


Pengujian kebenaran fisik adalah pengujian yang dilakukan untuk meyakini
keberadaan, kuantitas, dan kondisi aktiva yang dilaporkan Wajib Pajak,
misalnya persediaan dan aktiva tetap.
. Pengujian Kebenaran Penghitungan Matematis.
Pengujian kebenaran penghitungan matematis adalah pengujian yang
dilakukan untuk meyakini kebenaran penghitungan matematis, seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian atas objek yang
diperiksa.
Wawancara.
Wawancara adalah proses tanya jawab yang dilakukan untuk memperoleh
keterangan yang lebih lengkap mengenai hal-hal terkait dengan pos-pos
yang diperiksa dan/atau untuk mengumpulkan data dan/atau informasi
lain yang diperlukan dalam pemeriksaan baik dengan Wajib Pajak maupun
dengan pihak lain.
Uji Petik (Sampling).
Uji petik (sampling) menurut ketentuan ini adalah suatu Teknik Pemeriksaan
yang dilakukan dengan cara menguji sebagian bukti atau transaksi, yang
dipilih berdasarkan metode statistik tertentu, yang tujuannya bukan untuk
mendapatkan koreksi, tetapi untuk memperoleh keyakinan atas pos-pos SPT
dan/atau pos-pos turunannya.
Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK).
TABK adalah Teknik Pemeriksaan yang memanfaatkan aplikasi-aplikasi
pada suatu komputer maupun suatu sistem informasi untuk mendapatkan
keyakinan terhadap kebenaran suatu transaksi yangdicatat/diolah/dibukukan
dengan menggunakan suatu aplikasi tertentu. Kemajuan dan perkembangan
teknologi informasi, menuntut para Pemeriksa Pajak untuk mampu
mengembangkan Teknik Pemeriksaan dengan TABK agar Pemeriksaan dapat
dilakukan lebih efektif dan efisien.
Teknik-Teknik Pemeriksaan Lainnya.
Teknik-teknik Pemeriksaan dalam rangka meyakini kebenaran suatu transaksi
tidak dibatasi hanya sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, tetapi

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 15


Pemeriksa Pajak dapat mengembangkan dan/atau menggunakan teknik
lainnya yang berlaku umum. Pemeriksa Pajak harus mengungkapkan secara
jelas Teknik Pemeriksaan yang digunakan beserta alasannya sehingga
Pemeriksaan tetap dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan bukti
kompeten yang cukup.

B. Studi Kasus
1. Studi Kasus 1 Wawancara dengan Wajib Pajak Orang Pribadi

Lakukan wawancara dengan pemilik indekos, pemilik atau pegawai restoran,


pengelola jasa laundry atau jenis usaha lainnya di sekitar Kampus STAN.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dengan
tujuan mengidentifikasi biaya hidup pemilik atau pengelola usaha. Tuangkan
hasil wawancara tersebut dalam Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK)!

Informasi minimum yang harus dituangkan dalam BAPK, antara lain:


Nama pemilik atau pengelola.
Alamat.
Tempat dan tanggal kejadian.
Durasi wawancara.
Jumlah tanggungan.
Hasil wawancara.
»Pp
An Tanda tangan pihak yang diwawancarai.

Setelah itu, buat perhitungan penghasilan dengan menggunakan Metode Biaya


Hidup atau Metode Satuan dan/atau Volume, sesuai dengan Wajib Pajak yang
diwawancarai dan tuangkan dalam KKP B1 khusus untuk WPOP yang menghitung
penghasilan neto menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto!

Formulir yang digunakan:


a. Formulir Surat Pernyataan Biaya Hidup Wajib Pajak.
b. Formulir Berita Acara Pemberian Keterangan Wajib Pajak.
Cc. Formulir Kertas Kerja Pemeriksaan — Penghasilan Neto Dalam Negeri dari
Usaha dan/atau Pekerjaan Bebas (KKP B6).
d. Formulir Kertas Kerja PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (KKP B).

16 Praktikum Pemeriksaan Pajak


a. Surat Pernyataan Biaya Hidup Wajib Pajak

SURAT PERNYATAAN BIAYA HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama
NPWP
Pekerjaan/Jabatan
Alamat
dalam hal ini bertindak selaku:
LL) Wajib Pajak DJ wak”) Ul kuasa”) (5)
dari Wajib Pajak:
Nama
Npwp
Pekerjaan/Jabatan
Alamat
Sehubungan dengan pemeriksaan pajak berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan nomor... (10) tanggal ...(11),
dengan ini memberikan pernyataan mengenai biaya hidup Wajib Pajak termasuk keluarga yang menjadi
tanggungan sepenuhnya sebagai berikut:

Rumah Tangga
2. (Transportasi

6. |Gaya Hidup (Nestyle)

7 Sumbangan

raga
9. |Perneliharaan Harta

TI. (Pajak dan Retribusi lainnya

12, (Pengeluaran Isinnya

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 17


Demikian Surat Pernyataan Biaya Hidup ini dana an jani sesuai keadaan yang sebenarnya
rab dengan.
penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun, berdasarkan kejujuran yang berlandaskan asas
Ketuhanan Yang Maha Esa. Kami bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari LA Ge ini,

s(24)

“Telah memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan.

18 Praktikum Pemeriksaan Pajak


b. Berita Acara Pemberian Keterangan Wajib Pajak

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP
KANTOR PELAYANAN PAJAK

TELEPON FAKSIMLE SITUS wwwpajak01


AYANAN INFORMASI DANKELUHAN KRING PAJAK (021)500200.
EMAIL go1d

BERITA ACARA PEMBERIAN KETERANGAN WAJIB PAJAK

Pada hari ini tanggal bulan tahun


bertempat di kami Tim
Pemeriksa Pajak dan
Nama / NIP Pangkat / Golongan Jabatan
Supervisor

Ketua Tim

Anggota Tim

berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Nomor PRIN- JPJ.OA/RIK.SIS/2016 tanggal


telah meminta keterangan, kepada
Nama
Tempat, tanggal lahir
Kewarganegaraan
Nomor KTP/Passport
Pekerjaan/Jabatan
Alamat
dalam hal ini bertindak selaku

Wajib Pajak: “| Wakil: Kuasa,

dari Wajib Pajak


Nama
NPWP
Alamat

dengan keterangan'penjelasan sebagai berikut

PERTANYAAN : JAWABAN:

1. | Apakah Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?————————————

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 19


|
N Apakah Saudara mengerti, mengapa dimirisiKeterangan sebagai WakilWajibPajaksekarang
ini

» Jelaskan tugas dantanggung jawab Saudara dalam kegiatan usahaini!

A Apakah Saudara bersedia diminta keterangan kembali apabila masih ada keterangan yang
diperlukan
dari Saudara ?

——— Demikian Berita Acara Pemberian Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandatangani oleh

Wajib-Pajak Wakil/Kuasa ”
Pemilik/Direktur Tim Pemeriksa Pajak
Supervisor,

Ketua Tim,

Mengetahui

a.n. Direktur Jenderal Pajak, Anggota


Kepala KPP Tn

20 Praktikum Pemeriksaan Pajak


Cc. Kertas Kerja Pemeriksaan — Penghasilan Neto Dalam Negeri dari Usaha dan/
atau Pekerjaan Bebas (KKP B6)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DIP
KANTOR PELAYANAN PAJAK
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

Penghasilan Neto Dalam Negeri Dari Usaha dan/atau Pekerjaan aa,


Bebas (bagi WP yang menyelenggarakan pencatatan) |MasadanThPajak:

Sumber Pengujian :
- SPT Tahunan PPhOP
Data SIDJP dan APPPORTAL

Teknik Pemeriksaan
Pengujian yangdilakukan berupa, Pemanfaatan informasi internal dar“/atau eksternal Direktorat Jenderal Pajak, Pengujian keterkaitan berupa arus
piutang, Penelusuran angka-angka, danPengujian keabsahan dokumen

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 21


d. Kertas Kerja PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (KKP B)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP
KANTOR PELAYANAN PAJAK
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
Nama
PPh Wajib Pajak Orang Pribadi INPwp
|Masa danTahun
Pajak -

1 |Penghasilan Neto Dalam Negeri dari Usaha dan/atau Pekerjaan


IBebas B-6 O| O| k)
2 Penghasilan Neto Dalam Negeri Sehubungan Dengan Pekerjaan B-7 O| O| 0
3 |penghasilan
Neto Dalam Negeri Lainnya B-8 o| o| 0
4 (penghasilan
NetoLuarNegeri B9 0 0 0
$ |sumlah Penghasilan
Neto (142-344) o| o| 0
6 |zakat'Sumbangan
Keagamaan Yang Sifatnya Wajib B-13 0 of 0
7 |sumlah Penghasilan Neto Setelah Pengurangan Zakat/Sumbangan Fi o Fi
(5-9)
8 (Kompensasi Kerugian Bus 0 o| 0
9 |humtah Penghasilan
Netosetelah Kompensasi Kerugian (7-8) | o| 0
10 (Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP) B-1s 0| O| Oj
11 |Penghasilan
Kena Pajak (9-10 atau Nihil) O| O| 0
12 (PPh Terutang. B-16 o| o| 0
13 |pengembalian/Pengurangan
PPhPasal24yangtelahdikreditkan 0 0 0
14 (Jumlah PPh Terutang (12-13) O| O| 0
15 (KreditPajax 0 0 0
16 (Pp: yang 3 O| O| Ka
'Sanksiadministrasi
la SKPKB
a.l. BungaPasal13 (2) KUP
@2. Kenaikan Pasal13(3)KUP
23, Bunga Pasal13 (5) KUP
24. Kenaikan Pasal13AKUP
2.5. Kenaikan Pasal17C(5)KUP
6. Kenaikan Pasal17D(5)KUP
b. SKPKBT
.1. Kenaikan Pasal15(2)KUP
b.2. Bunga Pasal15 (4) KUP
Juralah sanksiadministrasi
16|p h YangMasihHarusDibayar
rp
a.l. DendaPasal 7 KUP
A2.Bunga Pasal8 (2) KUP
A3.BungaPasal8 (2a)KUP
2.4. Bunga Pasal9(2a)KUP
2.5. Bunga Pasal9 (2b)KUP
2.6. Bunga Pasal14 (3) KUP
A7. Bunga Pasal19 (2) KUP
28. BungaPasal19 (3) KUP oo000000
jumlah STP
Dibuat oleh Ditelaah oleh
Nama Paraf Tanggal Nama | paat Tanggal

22 Praktikum Pemeriksaan Pajak


2. Studi Kasus 2 Metode Biaya Hidup dan Metode Pertambahan Kekayaan Bersih

Pak Roni memiliki toko bahan bangunan atau toko material di Tangerang Selatan.
Akhir-akhir ini usahanya semakin meningkat seiring dengan menguatnya
dan makin banyaknya masyarakat yang merenovasi propertinya serta makin
banyaknya pasangan muda yang baru menikah. Namun, Pak Roni tidak paham
masalah pembukuan sehingga hanya melakukan pencatatan dan penyimpanan
bukti-bukti transaksi. Hal itu tidak dilakukan secara memadai sehingga banya
catatan atau bukti transaksi yang sudah hilang dengan alasannya terkena banjir.
Tahun ini Pak Roni diperiksa dan diperoleh data Tahun Pajak 2015 sebagai berikut.

No Uraian Nilai
1 Truk untuk angkut material 375.000.000
2 Mobil pikap 225.000.000
3 Toko Bahan Bangunan (Tanah dan Bangunan) 1.875.000.000
4 Kas dan bank 362.500.000
5 Nilai persediaan akhir tahun 1.375.000.000
6 Rumah di Bogor 2.000.000.000
7 Vila di puncak 625.000.000
8 Mobil X-Trail 650.000.000
9 Rekening bank a.n. istrinya 3.625.000.000
10 Rekening bank a.n. sendiri 1.400.000.000
11 Mobil Honda Jazz 325.000.000
12 Furniture dan Home Appliance 1.500.000.000
13 Utang bank untuk usaha 2.375.000.000
14 Utang leasing mobil 375.000.000
15 Tagihan kartu kredit belum dibayar 11.250.000
16 Anakt#1 kuliah di Australia biaya sebulan 62.500.000
17 Anak#2 kuliah di Singapura biaya sebulan 50.000.000
18 Biaya lainnya dua anak di luar negeri selama setahun 450.000.000
19 Biaya hidup sebulan di Bogor 15.000.000
20 Gaji pembantu di rumah sebulan 1.250.000
21 PBB 5.000.000
22 Pajak Kendaraan Bermotor 8.750.000
23 Biaya penjaga vila sebulan 500.000
24 Dana liburan setahun 125.000.000
25 Biaya listrik sebulan 2.500.000
26 Biaya air sebulan 250.000

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 23


27 Biaya perawatan istri ke salon per bulan 6.250.000
28 Dokter dan obat-obatan sebulan rata-rata 7.500.000
29 Biaya lain-lain selama setahun 37.500.000
30 Nilai kekayaan bersih tahun lalu 6.250.000.000
31 Penghasilan neto yang dilaporkan di SPT Tahunan 3.386.625.000
PPh 2015

Lakukan pengujian penghasilan yang telah dilaporkan oleh Pak Roni pada SPT
Tahunan PPh Orang Pribadi 2015 dengan menggunakan metode pendekatan
Biaya Hidup dan Pertambahan Kekayaan Bersih (Net Worth)!

Formulir yang digunakan:


a. Kertas Kerja Pemeriksaan — Penghasilan Neto Dalam Negeri dari Usaha dan/
atau Pekerjaan Bebas (bagi WP yang menyelenggarakan pencatatan).
b. Kertas Kerja PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (KKP B).

24 Praktikum Pemeriksaan Pajak


a. Kertas Kerja Pemeriksaan — Penghasilan Neto Dalam Negeri dari Usaha dan/
atau Pekerjaan Bebas (bagi WP yang menyelenggarakan pencatatan)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DIP
KANTOR PELAYANAN PAJAK
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

Penghasilan NetoDalamNegeri DariUsahadam/atau Pekerjaan INama


(Ners,
Bebas (bagi WP yangmenyelenggarakan pencatatan) ian danTh Pajak
Sumber Pengujian
«SPT Tahunan PPh OP
- Wawancara
- Catata WajibPajak
n
Pengujianyangdilakukan
Metode Tidak langsung dengan Pendekatan Penghitungan BiayaHidupdanPertambahan Kekayaan Bersih(NetWorth)
A HARTA

Toko Bahan Bangunan(Tanah


danBangunan)
Kasdanbank,dst.
B HUTANG
Hutangbankuntukusaha
Hutang Leasing Mobil
Tagihan KartuKreditbelumdibayar,dst.
KEKAYAAN BERSIH AKHIR TAHUN (A-B)
KEKAYAAN BERSIH AWAL TAHUN
TAMBAHAN KEKAYAAN BERSIH (C-D)
BIAYA HIDUP
mun
'Anak#1 KuliahdiAustralia biayasebulan
'Anak#2 KuliahdiSingapore biayasebulan
Biaya lainnya duaanakdiLNsetahun

Taka
BiayahidupsebulandiBogor
“Gajipembantu diRumah sebulan
PBB
Pajak Kendaraan Bermotor
jag
Penvilasebulan,adst.

PENGHASILAN NETO MENURUT PENGUJIAN SETAHUN (EF)


PENGHASILAN NETO MENURUT SPT TAHUNAN PPH TH2015
--9KOREKSI (G-H)

Nama Barat Tanggal Nama Paraf Tanggal

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 25

ipta
b. Kertas Kerja PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (KKP B)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DIP
KANTOR PELAYANAN PAJAK
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
|Nama
PPh Wajib Pajak Orang Pribadi NPWP
|Masa danTahun
Pajak

1 (penghasilan
Bag NetoDalam NegeridariUsahadan/atauPekerjaan B-6
(Penghasilan NetoDalam NegeriSehubungan DenganPekerjaan |” B-7
|Penghasilan NetoDalam Negeri Lainnya B8
|Penghasilan NetoLuarNegeri B9
|Jumlah Penghasilan Neto(1424344)
(Zakat/Sumbangan Keagamaan YangSifatnya Wajib B-13
|Jumlah Penghasilan NetoSetelah Pengurangan Zakat/Sumbangan
(2
8 Kompensasi Kerugian Bus T
9 (sumlah Penghasilan
NetosetelahKompensasi Kerugian (7-8)
10 (Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP) B-18
11 (Penghasilan
KenaPajak(9-10 atauNihil)
12 |pphTerutang B6
13 (Pengembalian/PenguranganPPhPasal24yangtelahdikreditkan
14 (Jumlah PPhTerutang (1213)
16 (pajak yang Kurang/(Lebih) dibayar «
oo
eloolo
olooloololeelo elo
ole
oleolele
oloolo
«
oo
15 (Sanksi administrasi
lo SKPKB
a.l, Bunga Pasal13(2) KUP
a2. Kenaikan Pasal13(3)KUP
23. Bunga Pasal13(5) KUP
A4. Kenaikan Pasal134 KUP
&.5. Kenaikan Pasal17C(5)KUP
26. Kenaikan Pasal17D(5)KUP
lb. SKPKBT
b.1. Kenaikan Pasal15(2)KUP
b.2. Bunga Pasal15 (4) KUP
|Jumlah sanksi administrasi
16|pph Yang MasihHarus Dibayar
STP
al. DendaPasal7 KUP
22. Bunga Pasal 8(2)KUP
23. Bunga Pasal8(2a)KUP
A4. Bunga Pasal9 (2a)KUP
2.5. BungaPasal9 (26) KUP
26. Bunga Pasal14 (3) KUP
A7. Bunga Pasal19(2) KUP
2.8. Bunga Pasal19 (3) KUP
Jumlah STP
Dibuat oleh Ditelaah oleh
Nama Paraf Tanggal Nama Paraf Tanggal

INDEKS
:B

26 Praktikum Pemeriksaan Pajak


3. Studi Kasus 3 Pelaporan Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi

Data yang Digunakan: Hasil penyelesaian Studi Kasus 2


Diminta:
a. Membuat KKP Induk.
b. Membuat SPHP dilampiri Daftar Temuan.
C. Membuat Tanggapan WP atas SPHP (Wajib Pajak tidak setuju seluruhnya
atas temuan pemeriksaan dengan alasan bukti pemeriksaan yang diajukan
pemeriksa tidak kompeten).
ga Membuat Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.
e. Membuat Risalah Pembahasan dan Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan (pada saat pembahasan, Wajib Pajak setuju atas temuan yang
tertuang dalam SPHP).

Formulir yang Digunakan:


a. Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP Induk).
b. SPHP dan Daftar Temuan.
Cc. Tanggapan WP atas SPHP.
d. Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.
e. Risalah Pembahasan .
f. Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.
g. Ikhtisar Hasil Pembahasan Akhir.

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 27


Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP Induk)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DIP
KANTOR PELAYANAN PAJAK
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
Nama
INDUK NPWP :
|MasadanTahun
Paje: —Januari s.d:Desember 2016

(PP Orang Pribadi


Penghasilan KenaPajak 0 o o
(PPh Terutang 0 of o
(Kredit Pajak 0 | 0
(PPhKurang atau Lebih Dibayar 0 0 0
seni Adeainitsasi 0 of o|
(PPh YMEVLebih) Dibayar 0 0 0
STP 0 0 0
2 ppi pasar ai Gg
(objek PPh 0 | o
(PPh Terutang 0 | o
Kredit Pajak o| of o|
(PPh Kurang atau Lebih Dibayar 0 o 0
"Sanksi Administrasi 0 | o
(PPh YMEVLebit) Dibayar 0 0 )
STP 0 | 0
3. ppi past 21 Finar D
(objek PPh o 0 o
(PPh Terutang o o o
(Kredit Pajak 0 of o
(PPh Kurang atau Lebih Dibayar o of 0
"Sanksi Administrasi 0 0 0
(PPh YMH/Lebi) Dibayar 0 0 0
STP 0 | o
& JPrn pusat 23 G
(objek PPh 0 0 0
(Ppt Terutang 0 0 0
(Kredit Pajak: 0 of o
(ppt Kurang atau Lebih Dibayar 0 o, 0
"Sanksi Administrasi 0 | 0
(PPh YMHVLebih) Dibayar 0 0 0
STP 0 | o
& eri pasar 23 Finat “
(Objek PPh 0 o| 0
(PPh Terutang o 0 o
(Kredit Pajak 0 of 0
(PPh Kurang atau Lebih Dibayar 0 4: )
"Sanksi Administrasi 0 0 0
(PPh YMH/.ebih) Dibayar 0 0 0
STP o | o
G Pen pai 2e 1
(Objek PPh 0 0 o
(PPhTerutang o o 0
(Kredit Pajak 0 of 0
IPPh Kurang
Tanam. atau Lebih Dibayar 00 0 0
of 0
(PPh YMH/Lebih) Dibayar 0 0 )
STP 0 0 o
7 Pen pan 7
Objek PPh o o| 0
PPh Terutang o 0 o
(Kredit Pajak 0 of 0
(Ppt Kurang
Pend atau Lebih
an Dibayar 02 0or 0?
(PPh YMH/.ebih) Dibayar 0 0 o
STP o o 0
Dibuat oleh Dinclaah oleh
Nama Paraf Tanggal Kama Paraf Tanggal

Tndeka INDUK

28 Praktikum Pemeriksaan Pajak

an dengan hak cipt:


b. SPHP dan Daftar Temuan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

Jalan Raya Jakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan


Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs: http//www.pajakgo.id
EMAIL pusat pengaduan pajak@email.com
Nomor: /P3.04/2016 2018
Sifat 2 Sangat Segera
Lampiran : 1 (satu) set
Hal 2 Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan

Kepada
Yth. Sdr.

Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan Nomor O1/PJ.04/RIKSIS/2017 tanggal 31 Oktober 2017
bersama inidisampaikan hasil Pemeriksaan sebagaimana terlampir.
Mengingat hasil Pemeriksaan tersebut berkaitan dengan kewajiban perpajakan yang harus Saudara penuhi,
maka kepada Saudara akandisampaikan undangan untuk melakukan pembahasan akhir hasilPemeriksaan.
Apabila Saudara tidak memberikan tanggapan tertulis atashasil Pemeriksaan dantidak hadirdalam pembahasan
akhir hasil Pemeriksaan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan makahasil Pemeriksaan dianggap telahSaudara
setujui seluruhnya dan pembahasan akhir hasil Pemeriksaan dianggap telah dilakukan serta kewajiban perpajakan
Saudara akan dihitung sesuai dengan hasil Pemeriksaan.
Demikian disampaikan, atasperhatian
dankerjasama Saudara diucapkan terima kasih.

Kepala Kantor

Diterima oleh
Jabatan
Tanggal
Tanda Tangan/Cap

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 29


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
Jalan Raya Jakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan
Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs: http//www-pajak.
go.id
DAFTAR TEMUAN
Masa
danTahun Paj 1216
lau | pu Wajib pajak Orang Pribadi
1 Peredaran Usaha
Menurut SPT/WP Rp. () "Tidakterdapatkoreksi
Menurut Pemeriksa Rp. 0
Rp. olRp. 0
2 Harga Pokok Penjualan “Tidakterdapatkoreksi
Menurut SPT/WP Rp. 0
Menurut Pemeriksa Rp. 0
Rp. OlRp. ()
3 Biaya Usaha "Tidakterdapatkoreksi
Menurut SPT/WP Rp. ()
Menurut Pemeriksa Rp. 0
Rp. olRp. 0
4 Penyesuaian FiskalPositif "Tidakterdapatkoreksi
Menurut SPT/WP Rp. 0
Menurut Pemeriksa Rp. 0
Rp. olRp. ()
$ Penyesuaian Fiskal Negatif
Menurut SPT/WP Rp. 0 Tidakterdapatkoreksi
Menurut Pemeriksa Rp. 0
Rp. olRp. ()
6 Penghasilan NetoDalam Negeri DariUsahadarvatau Bengujian denganmenggunakan metode pendekatan biaya|
Pekerjaan Bebas(bagiWPyangmenyelenggarakan hidup danpertambahan kekayaan bersih(networth)dan|
pencatatan) wawancara dengan WajibPajak
Menurut SPT/WP Rp. 10.000.000.000|
Rp. 2000.000.000/Rp. — 2.000.000.000|Dasar hukum:
Pasal 4 ayat (1) UU PPh
Pasal 12 ayat(3) UU KUP
7 Penghasilan NetoDalam NegeriSetubungan dengan Tidakterdapatkoreksi
Pekerjaan (tidak termasuk penghasilan yang dikenakan PPh
Final)
Menurut SPTWP Rp. ()
Menurut Pemeriksa Rp. 0
Rp. OlRp. 0
8 Penghasilan NetoDalam NegeriLainnya (tidaktermasuk "Tidakterdapatkoreksi
penghasilan yang dikenakan PPh Final)
Menurut SPTWP Rp. 12.000.000.000|
Menurut Pemeriksa Rp. 12.000.000.000|
Rp. OlRp. 0
dat,
Mengetahui,
Kepala Kantor Tim Pemeriksa Pajak:
Supervisor. Ketua Tim, “Anggota,

30 Praktikum Pemeriksaan Pajak


Cc. Tanggapan WP atas SPHP

SURAT TANGGAPAN HASIL PEMERIKSAAN

Jakarta,
No.:

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak ...


Up. Tim Pemeriksa
Sehubungan dengan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) Nomor: PHP- /PJ.04/2019
tertanggal 19 Agustus 2019 yang kami terima langsung pada tanggal 20 Agustus 2019, dengan ini saya:

Nama
Pekerjaan / Jabatan
Alamat

dalam hal ini bertindak selaku:

DX) Diri Sendiri: Wakil: Kuasa:

dari Wajib Pajak:

Nama
NPWP
Alamat

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya:


Menyetujui seluruh hasil Pemeriksaan
DX) Tidak menyetujui sebagian/seluruh") hasil Pemeriksaan

dengan alasan bukti pemeriksaan yang diajukan pemeriksa tidak kompeten.


Demikian tanggapan ini kami sampaikan. Atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.
Jakarta,
Yang membuat pernyataan,

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 31


d. Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
Jalan
Raya Jakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan
Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs: http//www pajak.go.id
EMAIL pusatpengaduan pajak@gmail.com
Nomor /PJ.04/2016 Februari 2018
Sifat Sangat Segera
Lampiran »—-
Hal: Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Kepada
Yth. Sdr.

Sehubungan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan Nomor tanggal yang


telah disampaikan kepada Saudara padatanggal “dengan inikamimengundang
Saudara pada:
Hari/tanggal
Pukul :
Tempat : Ruang Rapat Pemeriksa
Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Jalan Raya Jakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan
untuk melakukan Pembahasan Akhir HasilPemeriksaan atashasilPemeriksaan yang telahdisampaikan kepada Saudara.
Apabila Saudara tidakhadir dalam pembahasan akhirhasil Pemeriksaan sesuai dengan haridantanggal tersebut diatas
maka pembahasan akhir hasilPemeriksaan dianggap telahdilakukan.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih.

32 Praktikum Pemeriksaan Pajak


e. Risalah Pembahasan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
TELEPON -.FAKSIMILE
-SITUSwwwplakpoid
RISALAH PEMBAHASAN
Nomor SP2 tanggal
Nomor SP2 Perubahan tanggal
NamaWajib Pajak
NPWP
Alamat
Masa dan Tahun Pajak olilite|- Izlites
Berdasarkan hasilpemeriksaan pajak-pajak yangterutang selama masapajakJaruaris.d.Desember tahun2016terhadap - (NPWP :),dengannomor - tanggal - telah
dilakukan koreksifiskalatasbeberapaobjekpajakdengan perinciansebagaiberikut
1 PPhWPOrang Pribadi
AA. Pokok masalah koreksi
Peredaran Usaha
Menurut WajibPajak Rp o
Menurut Pemeriksa Rp 0
Koreksi Rp 0
1) Pendapat Pemeriksa dalam Pembahasan Akhir danDasarHukum Koreksi
Dasar hukum: - Pasal dayat(ID)UU PPh
Pasal 12 ayat(3) UU KUP
1) Pendapat Wajib PajakdalamPembahasan Akhir
3) Tanggapan Pemeriksa atas Simpulan
F. Pokok masalah koreksi
Penghasilan Neto Dalam Negeri Dari Usaha dan'atau Pekerjaan Bebas (bagi WP yang menyelenggarakan pencatatan)
MenurutWajibPajak Rp o
Menurut Pemeriksa Rp 1000
Koreksi Rp 1000
1) Pendapat Pemeriksa dalam Pembahasan Akhir danDasarHukum Koreksi
2) Pendapat WajibPajakdalamPembahasan
Akhir
3) Tanggapan Pemeriksa atasSimpulan
G. Pokokmasalah koreksi
Penghasilan NetoDalam Negeri Sehubungan dengan Pekerjaan (tidaktermasuk penghasilan yangdikenakan PPhFinal)
Menurut WajibPajak Rp o
Menurut Pemeriksa Rp o
Koreksi Rp o
1) Pendapat Pemeriksa dalam Pembahasan
Akhir danDasarHukum Koreksi
1) Pendapat Wajib Pajakdalam Pembahasan Akhir
3) Tanggapan Pemeriksa atas Simpulan
H. Pokok masalah koreksi
Penghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya (tidak termasuk penghasilan yang dikenakan PPh Final)
Menurut WajibPajak Rp o
Menurut Pemeriksa Rp 0
Koreksi Rp o
1) Pendapat Pemeriksa dalam Pembahasan
Akhir danDasar Hukum Koreksi
2) Pendapat Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir
dst 3)” Tanggapan Pemeriksa atasSimpulan

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 33


Simpulan
HasilPembahasan

1. |ppuwpOrangPribadi
(peredaran Usaha
Itarga PokokPenjalan
IbiayaUsaha
(Penyesuaian FiskalPositif
(Penyesuaian FiskalNegasif
(Penghasian NetoDalamNegeriDariUsahadaratan
|Pekenaan Bebas(agiWPyangmenyelenggarakan
(pencatatan)
(Penghasilan NetoDalamNegeriSehubungan dengan
aa
(Penghasilan NetoDalamNegeriLainnya(tdktermasuk:
Ipenghastanyangdikenakan PPhFinal)
(PenghasilanNetLuarNegeri
|Penghasian yangDikenakan PajakFinaldarvatau Bersifat
Ina
|penghastanyangTidakTermasuk ObiekPlak
|Penghasitn IiSuamiyangDikenakan PajakSecara
(Terpisah
|2akatsumbangan keagamaan yangbersifatwas
Ikompensasi Kerugian
(penghas Tidakilan
KenaPajak
|pehTeruang
Ikredi Pajak 00
soooo
00
2. (ppmpasat2n
ppmPasat21
(obyek
last. kredipajak

Berdasarkan pembahasan akhirhasilpemeriksaan sebagaimana tercantum dalamRisalah Pembahasan ini,WajibPajak mengajukan/ tidak mengajukan ") pembahasan
engan Tim Puality Assurance Pemeriksaan.
Wajib PajakWaki/Kuasa Mengetaaa
KepalaKantor

TimPemeriksa
Pajak:
KetuaTim,

34 Praktikum Pemeriksaan Pajak

ngan hak cipta


f. Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

JalanRayaJakartaSTAN,km100,JakartaSelatan
Telepon 021-7315823 Faksim 021-7315712 Situshmp/awww pajakgoid
EMAIL pusat pengaduan pajak @gmal com.

BERITA ACARA PEMBAHASAN


AKHIR HASIL PEMERIKSAAN
Padahariini, tanggal —bulan tahun . kamiyangtersebut dibawah ini:

2 Ketua Tim

berdasarkan SuratPerintah Pemeriksaan Nomor: tanggal telah melakukan Pemeriksaan


dibidangperpajakan terhadap WajibPajak :
Nama
NPWP

dan memberitahukan serta melakukan pembahasan akhir hasil Pemeriksaan dengan :

Wajib Pajak: Wakil Wajib Pajak: Kuasa Wajib Pajak


Nama
Pekerjaar/Jabatan :
Alamat :
berupa pos-pos sebagaimana tersebut dalam lampiran.
Demikian Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan inidibuat dengan sebenarnya danditandatangani oleh :

Tim Pemeriksa Pajak :


Wajib Pajak/WakilKuasa : ) Supervisor, Ketua Tim,

Mengetahui :
Kepala Kantor, Anggota,

Pemeriksaan Wajib Pajak Orang Pribadi 35


g. Ikhtisar Hasil Pembahasan Akhir

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
JalanRayaJakata STAN,la100JakartaSelam
TelpenGI-TNSEDI
Fa 01-7315712 Seebpwwwpajakgod
IKHTISAR HASIL PEMBAHASAN AKHIR
Nara WP
Alamat
Masa danTahunPajak: CoIsTiTe| - DGT2TaTel

3Gen

f
73 PJ
i

alocoloce
meloelo

WafbPajakWaka
Kana") Nengeai
Kapal Kaor

Tm Pemeriksa
Pajak
Superior, KetuaTim, Anggota,

36 Praktikum Pemeriksaan Pajak

ip
PEMERIKSAAN WAJIB PAJAK
BADAN

A. Materi
1. Indikator Ketidakpatuhan

Berdasarkan Kebijakan Pemeriksaan, Direktorat Jenderal Pajak telah


menetapkan lima prinsip utama yang dapat digunakan oleh kantor pajak untuk
menyusun sasaran prioritas penggalian potensi perpajakan, antara lain: indikasi
ketidakpatuhan tinggi (adanya tax gap), indikasi modus ketidakpatuhan Wajib
Pajak, identifikasi nilai potensi pajak, identifikasi kemampuan Wajib Pajak untuk
membayar ketetapan pajak (collectability), dan pertimbangan Dirjen Pajak.

Lebih lanjut, prinsip tersebut dituangkan dalam sembilan indikator kunci


ketidakpatuhan untuk Wajib Pajak Badan adalah:
a. Ketidakpatuhan pembayaran dan penyampaian SPT.
b. Wajib Pajak belum pernah dilakukan pemeriksaan dengan ruang lingkup
seluruh jenis pajak selama 3 tahun terakhir.
Cc. Analisis Corporate Tax to Turn Over Ratio (CTTOR), Gross Profit Margin (GPM),
Nett Profit Margin (NPM) dibandingkan dengan hasil benchmarking industri
sejenis di kanwil terkait. Risiko ketidakpatuhan dianggap tinggi apabila selisih
antara analisis tersebut dengan rata-rata industri lebih besar dari 2096.
d. Ketidaksesuaian antara profit SPT dengan profil ekonomi WP (usaha dan
kekayaan) sesungguhnya berdasarkan fakta di lapangan.
e. Memiliki transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa,
berkedudukan di negara dengan tarif pajak lebih rendah dari Indonesia.
f. Memiliki transaksi afiliasi dalam negeri (intragroup transaction) dengan nilai
transaksi lebih 5056 dari total nilai transaksi.
8. Memiliki transaksi afiliasi dalam negeri dengan anggota grup usaha yang
memiliki kompensasi kerugian.
h. Wajib Pajak yang menerbitkan faktur pajak kepada pembeli dengan NPWP
000 lebih dari 2596, dari total faktur pajak yang diterbitkan dalam satu masa
pajak.
i. Terdapat hasil analisis IDLP dan/atau CTA untuk Wajib Pajak tersebut.

Dari indikator-indikator ketidakpatuhan di atas merupakan akibat dari suatu


perbuatan. Perbuatan-perbuatan tersebut bisa jadi dalam bentuk modus-modus
ketidakpatuhan, sebagai berikut.

a. Wajib Pajak tidak melaporkan omzet yang sebenarnya dengan cara:


1) Melaporkan penghasilan sebagai utang.
2) Menurunkan harga jual dari yang sebenarnya.
3) Tidak melaporkan kuantitas penjualan yang sebenarnya.
4) Penjualan off-balance sheet.
5) Tidak melaporkan pembelian sehingga Harga Pokok Penjualan (HPP) dan
omzet lebih rendah dari yang seharusnya.

b. Wajib Pajak membebankan biaya yang tidak seharusnya dengan cara:


1) Membuat bukti potong dengan NPWP 000 (tidak berdasarkan transaksi
yang sebenarnya).
2) Pembebanan jasa antar-perusahaan afiliasi.
3) Pencadangan yang tidak sesuai kebutuhan.
4) Pembebanan tidak sesuai kegiatan Mendapatkan, Menagih, dan
Memelihara (3M) penghasilan.
5) Wajib Pajak mengkreditkan Pajak Masukan atau membebankan biaya
yang tidak sesuai dengan transaksi yang sebenarnya.

C. Modus ketidakpatuhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN):


1) Melaporkan penjualan lokal sebagai ekspor.
2) Penggunaan data Faktur Pajak dengan pembeli tidak ber-NPWP.
3) Turut serta atau melakukan kegiatan dengan pihak lain yang diduga telah
melakukan transaksi yang tidak sebenarnya dan tidak sesuai dengan
mekanisme pengkreditan Pajak Masukan.

38 Praktikum Pemeriksaan Pajak


d. Wajib Pajak yang melakukan perencanaan pajak agresif (aggressive tax
planning), antara lain:
1) Memiliki rasio pinjaman terhadap modal (Debt to Eguity Ratio/DER) di
atas 4:1.
2) Memiliki Controlled Foreign Company (CFC).
3) Terdapat indikasi risiko transfer pricing, di antaranya:
a) Wajib Pajak mempunyai transaksi dengan lawan transaksi yang
menerapkan tarif efektif pajak lebih rendah.
b) Terdapat indikasi terjadinya skema transaksi yang melibatkan
entitas/pihak yang tidak memiliki substansi usaha dan/atau tidak
menambahkan nilai ekonomis apa pun (reinvoicing).
c) Wajib Pajak mempunyai nilai transaksi afiliasi yang signifikan
terhadap total peredaran usahanya.
d) Terdapat transaksi intra-group seperti pemberian jasa, pembayaran
royalti, Cost Distribution Arrangement, dan lain-lain.
e) Terdapat transaksi restrukturisasi usaha seperti merger, akuisisi, dan
sebagainya.
f) Performa keuangan Wajib Pajak berbeda dengan performa keuangan
industri.
g) Wajib Pajak mengalami kerugian selama 3 (tiga) Tahun Pajak dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun.

e. Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (treaty abuse).


Contoh penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B)
antara lain:
1) Transaksi yang tidak mempunyai substansi ekonomi dilakukan dengan
menggunakan struktur/skema sedemikian rupa dengan maksud semata-
mata untuk memperoleh manfaat P3B.
2) Transaksi dengan struktur/skema yang format hukumnya (legal
form) berbeda dengan substansi ekonomisnya (economic substance)
sedemikian rupa dengan maksud semata-mata untuk memperoleh
manfaat P3B.
3) Penerima manfaat P3B bukan merupakan pemilik yang sebenarnya atas
manfaat ekonomis dari suatu transaksi (beneficial owner).

Wajib Pajak tidak melaporkan nilai pengalihan harta yang sebenarnya dalam
rangka likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, dan
pengambilalihan usaha.

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 39


g Wajib Pajak tidak melaporkan nilai perolehan atau nilai penjualan yang
sebenarnya dalam hal terjadi tukar-menukar harta.

2. Metode Pemeriksaan untuk Pemeriksaan Wajib Pajak Badan

Dalam rangka Pemeriksaan Wajib Pajak Badan, terdapat beberapa Metode


Pemeriksaan Tidak Langsung yang dapat diterapkan, antara lain:

a. Metode Transaksi Tunai


Dalam pencatatan
yang dilakukan oleh Wajib Pajak, semua penghasilan dicatat
di sisi debit dan pengeluaran dicatat di sisi kredit, termasuk penghasilan-
penghasilan yang bukan merupakan objek pajak dan pengeluaran-
pengeluaran yang tidak boleh dikurangkan menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

Apabila jumlah pada sisi pengeluaran melebihi jumlah pada sisi penghasilan,
selisihnya merupakan penghasilan bruto Wajib Pajak yang perlu dipastikan,
apakah penghasilan tersebut telah dilaporkan atau tidak. Namun, apabila
jumlah pada sisi penghasilan melebihi jumlah pada sisi pengeluaran,
diperlukan keyakinan yang lebih mendalam karena ada kemungkinan Wajib
Pajak tidak melaporkan seluruh penghasilannya.

Metode Transaksi Bank


Metode ini digunakan oleh Wajib Pajak yang dalam penerimaan dari
usaha maupun di luar usaha disimpan di dalam bank. Petugas Pajak hanya
menjumlahkan sisi kredit di rekening bank karena sisi kredit dianggap sebagai
gambaran atas penerimaan dari usaha Wajib Pajak/setoran tabungan Wajib
Pajak.

Metode Sumber dan Penggunaan Dana


Metode pemeriksaan tidak langsung ini menggunakan pendekatan sumber
uang yang diperoleh atas pembelian aktiva atau pengeluaran lainnya dalam
menguji kepatuhan Wajib Pajak. Jika penggunaan dana lebih besar daripada
sumber-sumber
dana berarti ada sejumlah penghasilan
yang tidak dilaporkan
oleh Wajib Pajak.

Pendekatan Sumber dan Penggunaan Dana sebaiknya digunakan dalam


kondisi apabila terdapat data sumber pendanaan dari kegiatan usaha Wajib
Pajak baik internal maupun eksternal dan/atau penggunaan dana Wajib
Pajak baik untuk kegiatan operasional maupun penambahan harta.

40 Praktikum Pemeriksaan Pajak


d. Pendekatan Satuan dan/atau Volume
Pendekatan ini merupakan salah satu cara untuk menentukan atau
menghitung kembali jumlah penghasilan bruto Wajib Pajak atau Pos SPT
lainnya dengan menerapkan harga atau jumlah laba terhadap jumlah satuan
dan/atau volume usaha yang direalisasi oleh Wajib Pajak. Satuan adalah
segala sesuatu yang memberikan petunjuk besarnya volume sebuah usaha
Wajib Pajak.

Pendekatan ini digunakan untuk menguji dan menghitung kembali pos-pos


SPT yang terkait dengan penghitungan kuantitas. Metode pemeriksaan ini
sangat tepat digunakan apabila jenis barang dan/atau jasa yang dikelola
oleh Wajib Pajak terbatas dan harga relatif stabil sepanjang tahun atau
terstandardisasi/ditetapkan pada suatu harga tertentu.

e. Pendekatan Penghitungan Rasio


Jika menggunakan pendekatan ini, Pemeriksa Pajak dapat menguji dan
menghitung kembali peredaran usaha, harga pokok penjualan, laba bruto,
laba bersih, ataupun penghasilan bruto secara keseluruhan untuk kemudian
dibandingkan dengan rasio/persentase pos yang berkaitan milik perusahaan
sejenis. Demikian pula dengan objek-objek atau pos-pos SPT lainnya.

Pendekatan Rasio dapat digunakan dalam kondisi sebagai berikut.


1) Terdapat data yang dapat digunakan sebagai pembanding dan/atau
penghitungan rasio baik dari Direktorat Jenderal Pajak, Wajib Pajak,
maupun dari pihak lain.
2) Kegiatan usaha Wajib Pajak dapat dibandingkan dengan rasio yang
diperoleh.

Secara khusus, Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan rasio total


benchmarking yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menilai
kewajaran kinerja keuangan dan pemenuhan kewajiban perpajakan oleh
Wajib Pajak. Rasio ini dituangkan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor SE — 96/PJ/2009 tentang Rasio Total Benchmarking dan Petunjuk
Pemanfaatannya.

Rasio Total Benchmarking memiliki beberapa karakteristik, antara lain


Rasio Total Benchmarking disusun berdasarkan kelompok usaha (19 KLU):
rasio-rasio yang dikeluarkan berkaitan dengan tingkat laba dan input-input

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan M1


perusahaan, terdapat keterkaitan antar rasio benchmark: dan fokusnya
adalah penilaian kewajaran kinerja keuangan dan pemenuhan kewajiban
perpajakan.

Terdapat 14 rasio yang berkaitan dengan tingkat laba dan input-input


perusahaan yang dilakukan benchmarking, antara lain: Gross Profit Margin
(GPM), Operating Profit Margin (OPM), Pretax Profit Margin (PPM), Corporate
Tax to Turn Over Ratio (CTTOR), Net Profit Margin (NPM), Dividend Payout
Ratio (DPR), Rasio PPN Masukan, Rasio biaya gaji terhadap penjualan, Rasio
biaya bunga terhadap penjualan, Rasio biaya sewa terhadap penjualan,
Rasio biaya penyusutan terhadap penjualan, Rasio “input” antara lainnya
terhadap penjualan, Rasio penghasilan luar usaha terhadap penjualan, dan
Rasio biaya luar usaha terhadap penjualan.

3. Teknik Pemeriksaan

Penggunaan pendekatan metode tidak langsung tersebut dapat digunakan satu


atau lebih pendekatan dalam suatu pemeriksaan dan dalam meyakini kebenaran
pos-pos yang diperiksa, Pemeriksa dapat menggunakan teknik baik satu atau
lebih teknik-teknik sebagai berikut.

a. Pemanfaatan Informasi Internal dan/atau Eksternal Direktorat Jenderal


Pajak.
Informasi internal Direktorat Jenderal Pajak (DJP) adalah informasi yang
berasal dari dalam DJP, sedangkan informasi eksternal DJP adalah informasi
yang berasal dari luar DJP.

Pengujian Keabsahan Dokumen.


Pengujian keabsahan dokumen adalah pengujian yang dilakukan untuk
meyakini keabsahan suatu dokumen yang akan digunakan dalam
pemeriksaan.

Evaluasi.
Evaluasi adalah proses penilaian atas dokumen, kegiatan, sistem, dan
sejenisnya berdasarkan kriteria tertentu. Evaluasi dapat dilakukan dalam
2 (dua) tahap, yaitu sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) proses
pemeriksaan. Evaluasi yang dilakukan sebelum proses pemeriksaan berguna
untuk mengukur tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakan dan sebagai cara untuk mengukur keefektifan Rencana
Pemeriksaan yang telah disusun sebelumnya. Sedangkan evaluasi yang

42 Praktikum Pemeriksaan Pajak


dilakukan setelah proses pemeriksaan berguna untuk mengetahui kualitas
pemeriksaan dibandingkan dengan prosedur formal yang diatur dalam
ketentuan perpajakan.

Analisis Angka-Angka.
Analisis angka-angka adalah penelaahan dan penguraian atas angka-angka
dan bagian-bagiannya serta hubungannya dengan angka pada pos lain untuk
mengetahui kewajaran jumlah suatu pos. Analisis angka-angka dilakukan
dengan menelaah keterkaitan angka yang terdapat pada suatu pos dengan
angka dalam pos lainnya yang berhubungan. Misalnya, kenaikan beban
penyusutan mesin dengan penambahan jumlah atau nilai aktiva mesin,
hubungan biaya pemasaran dengan jumlah penjualan, hubungan biaya
pengangkutan dengan penjualan, hubungan biaya bunga dengan pinjaman,
dan sebagainya.

Penelusuran Angka-Angka (Tracing).


Penelusuran angka-angka adalah penelaahan secara mundur (tracing)
untuk menafsir angka-angka dalam suatu pos sesuai dengan rekam jejak
pemeriksaan (audit trail).

Penelusuran Bukti.
Penelusuran bukti adalah pemeriksaan bukti yang mendukung suatu transaksi
yang telah dicatat atau yang seharusnya dicatat (vouching). Tujuannya yaitu
untuk menguji apakah suatu transaksi yang telah dilaporkan didukung oleh
bukti kompeten yang cukup atau apakah bukti kompeten yang cukuptersebut
telah dicatat dan dilaporkan (vouching) oleh Wajib Pajak.

Pengujian Keterkaitan.
Pengujian keterkaitan adalah pengujian yang dilakukan untuk meyakini suatu
transaksi berdasarkan pengujian atas mutasi pos-pos lain yang terkait atau
berhubungan dengan transaksi tersebut. Hasil pengujian keterkaitan tidak
serta-merta merupakan koreksi atas pos yang diperiksa, misalnya: apabila
terdapat selisih dari hasil penghitungan dengan pengujian keterkaitan atas
penghasilan bruto, tidak serta-merta dapat disimpulkan sebagai penjualan/
peredaran usaha sehingga perlu dipastikan berdasarkan bukti yang diperoleh
apakah selisih tersebut merupakan penjualan/peredaran usaha, penghasilan
bruto luar usaha, atau tambahan kemampuan ekonomis lainnya sebagaimana
dimaksud pada Pasal 4 UU PPh.

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 43


Apabila terdapat selisih dari pengujian keterkaitan atas penyerahan kena
pajak, tidak serta-merta dapat disimpulkan sebagai penyerahan kena pajak
sehingga perlu dipastikan berdasarkan bukti yang diperoleh apakah selisih
tersebut merupakan penyerahan kena pajak atau tidak kena pajak.

Pengujian Keterkaitan dibagi menjadi 4 (empat), yaitu:


1) Pengujian Arus Barang.
Pengujian arus barang dilakukan untuk meyakini kebenaran unit
barang yang keluar dari gudang/digunakan/dijual ataupun yang masuk
ke gudang, baik berupa bahan baku, bahan pembantu, barang dalam
proses, maupun barang jadi. Pemeriksa Pajak harus memastikan bahwa
unit tersebut telah memperhitungkan pemakaian sendiri, barang rusak
(spoiled goods), sampel, pemberian cuma-cuma, retur pembelian,
barang dalam pengiriman (FOB Destination)/perjalanan (in transit).
2) Pengujian Arus Uang.
Pengujian arus uang meliputi transaksi kas, bank, dan setara kas lainnya.
Pengujian ini dilakukan untuk menguji aliran uang suatu transaksi dan/
atau mendapatkan jumlah penerimaan uang dalam suatu kurun waktu
dalam rangka mendukung pengujian kebenaran penghasilan bruto yang
dilaporkan Wajib Pajak berdasarkan kas (cash basis).
3) Pengujian Arus Piutang.
Pengujian arus piutang dilakukan untuk mendapatkan jumlah pelunasan
piutang usaha dalam suatu kurun waktu dalam rangka mendukung
pengujian kebenaran penghasilan bruto yang dilaporkan Wajib Pajak
secara akrual (accrual basis).
4) Pengujian Arus Utang.
Pengujian arus utang tergantung kepada pos yang akan diyakini
kebenarannya. Untuk meyakini pembelian barang secara kredit dilakukan
pengujian arus utang usaha. Sebaliknya, untuk meyakini penerimaan
pinjaman dilakukan pengujian arus utang bank/afiliasi/pemegang
saham.

Ekualisasi atau Rekonsiliasi.


Ekualisasi atau rekonsiliasi adalah mencocokkan saldo 2 (dua) atau lebih
angka yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Apabila hasilnya
terdapat perbedaan, maka perbedaan tersebut harus dapat dijelaskan.

44 Praktikum Pemeriksaan Pajak


Permintaan Keterangan atau Bukti.
Permintaan keterangan atau bukti adalah kegiatan untuk meminta keterangan
atau bukti kepada pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan
Wajib Pajak secara tertulis. Dalam pelaksanaan pemeriksaan diperlukan
keterangan atau bukti dari bank, akuntan publik, notaris, konsultan pajak,
kantor administrasi, dan/atau pihak ketiga lainnya. Pemeriksa Pajak melalui
Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan, dapat meminta keterangan dan/atau
bukti yang berkaitan dengan pemeriksaan yang sedang dilakukan.

Konfirmasi.
Konfirmasi adalah kegiatan untuk memperoleh penegasan atas kebenaran
dan kelengkapan data dan/atau informasi yang telah dimiliki kepada pihak
lain yang terkait suatu transaksi yang dilakukan Wajib Pajak. Konfirmasi
yang digunakan dalam pemeriksaan dilakukan dengan meminta pihak lain
tersebut untuk menjawab pertanyaan yang diajukan, baik ada ataupun
tidak ada. Konfirmasi ini dapat dilakukan dengan mencantumkan maupun
mengosongkan data dan/atau informasi yang dikonfirmasi. Konfirmasi
dapat dilakukan apabila terdapat data yang diragukan oleh Pemeriksa Pajak.
Beberapa konfirmasi yang sering dilakukan adalah konfirmasi Pajak Masukan
dan Kredit Pajak.

Inspeksi.
Inspeksi adalah kegiatan peninjauan secara langsung ke tempat kedudukan,
tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib
Pajak, dan/atau tempat lainnya. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan
keyakinan dan informasi yang lebih lengkap atas data keuangan dan/atau
non keuangan seperti proses bisnis atau proses produksi Wajib Pajak yang
valid dan relevan sesuai kondisi terkini yang dilakukan dengan cara meninjau
langsung ke kantor, tempat usaha, tempat produksi, pusat pengolahan data,
atau tempat lain di mana suatu data dan/atau informasi tersebut berada.

Pengujian Kebenaran Fisik.


Pengujian kebenaran fisik adalah pengujian yang dilakukan untuk meyakini
keberadaan, kuantitas, dan kondisi aktiva yang dilaporkan Wajib Pajak,
misalnya persediaan dan aktiva tetap.

. Pengujian Kebenaran Penghitungan Matematis.


Pengujian kebenaran penghitungan matematis adalah pengujian yang
dilakukan untuk meyakini kebenaran penghitungan matematis, seperti

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 45


penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian atas objek yang
diperiksa. Perhitungan depresiasi secara fiskal yang dilakukan oleh Wajib
Pajak biasanya perlu diuji perhitungan matematisnya. Penerapan konsistensi
metode yang digunakan kerap menjadi temuan pemeriksaan yang signifikan.

Wawancara.
Wawancara adalah proses tanya jawab yang dilakukan untuk memperoleh
keterangan yang lebih lengkap mengenai hal-hal terkait dengan pos-pos
yang diperiksa dan/atau untuk mengumpulkan data dan/atau informasi
lain yang diperlukan dalam pemeriksaan baik dengan Wajib Pajak maupun
dengan pihak lain. Wawancara dapat dilakukan terdapat dewan direksi,
kepala produksi, staf perusahaan Wajib Pajak, bahkan siapa pun pegawai
Wajib Pajak yang menurut Pemeriksa dapat memberikan informasi. Apabila
diperlukan, wawancara ini dapat dilakukan secara tertulis dan dituangkan
dalam Berita Acara Permintaan Keterangan (BAPK).

Uji Petik (Sampling).


Uji petik (sampling) menurut ketentuan ini adalah suatu Teknik Pemeriksaan
yang dilakukan dengan cara menguji sebagian bukti atau transaksi, yang
dipilih berdasarkan metode statistik tertentu, yang tujuannya bukan untuk
mendapatkan koreksi, tetapi untuk memperoleh keyakinan atas pos-pos SPT
dan/atau pos-pos turunannya.

Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK).


Teknik Audit Berbantuan Komputer adalah Teknik Pemeriksaan yang
memanfaatkan aplikasi-aplikasi pada suatu komputer maupun suatu sistem
informasi untuk mendapatkan keyakinan terhadap kebenaran suatu transaksi
yang dicatat/diolah/dibukukan dengan menggunakan suatu aplikasi tertentu.
Kemajuan dan perkembangan teknologi informasi, menuntut para Pemeriksa
Pajak untuk mampu mengembangkan Teknik Pemeriksaan dengan TABK agar
pemeriksaan dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.

Teknik-Teknik Pemeriksaan Lainnya.


Teknik-teknik pemeriksaan dalam rangka meyakini kebenaran suatu transaksi
tidak dibatasi hanya sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, tetapi
Pemeriksa Pajak dapat mengembangkan dan/atau menggunakan teknik
lainnya yang berlaku umum. Pemeriksa Pajak harus mengungkapkan secara

46 Praktikum Pemeriksaan Pajak


jelas Teknik Pemeriksaan yang digunakan beserta alasannya, sehingga
pemeriksaan tetap dapat dipertanggung-jawabkan berdasarkan bukti
kompeten yang cukup.

B. Studi Kasus
1. Studi Kasus 1 Metode Transaksi Tunai dan Bank

PT STAN Elektronik Trading bergerak dalam kegiatan usaha pedagang eceran


barang elektronik berbagai macam merek. Seluruh penjualan dilakukan tunai
sehingga tidak terdapat piutang dagang. Dalam transaksi pembelian dari suplier,
PT STAN Elektronik Trading diberikan tempo pelunasan sampai dengan 30 hari
setelah penyerahan barang. Terhadap SPT 2015 dilakukan pemeriksaan oleh
KPP Pratama Kota Bintaro pada bulan Mei 2016, dan dari pemeriksaan diperoleh
data-data sebagai berikut.

Data SPT Tahunan PPh Badan tahun 2015:


Peredaran Usaha Rp 12.500.000.000,00
PPh terutang Rp 300.000.000,00
Kredit Pajak PPh Pasal 23 Rp 5.000.000,00

Data SPT Masa PPN Jan-Des 2015


PPN Keluaran di SPT masa PPN Rp 1.250.000.000,00
PPN Masukan di SPT masa PPN Rp 1.100.000.000,00

Data lainnya tahun 2015:


Saldo awal kas Rp 35.000.000,00
Saldo awal bank Rp 150.000.000,00
Saldo akhir kas Rp 15.000.000,00
Saldo akhir bank Rp 750.000.000,00

Di dalam penerimaan uang melalui bank termasuk:


a. Penerimaan atas sewa gedung yang telah dipungut PPh Final sebesar
Rp90.000.000,00.
b. Penerimaan atas tambahan utang dari Pesero sebesar Rp100.000.000,00.
C. Pelunasan Utang Karyawan sebesar Rp30.000.000,00.
Dividen atas penyertaan SHM pada PT Ecxel 3096 (setelah dipotong PPh)
sebesar Rp42.500.000,00.

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 47


Dari Buku Kas dan Bank sisi pengeluaran ditemukan data pengeluaran uang
sebagai berikut:
a. Pembayaran Pembelian Barang Dagangan Rp 14.500.000.000,00
b. Setoran PPN ke Kas Negara Rp 150.000.000,00
c. Setoran PPh 21 ke Kas Negara Rp 35.000.000,00
d. Biaya Gaji Rp 750.000.000,00
e. Biaya Gudang Rp 50.000.000,00
f. Biaya Pengangkutan Rp 125.000.000,00
g. Biaya Perjalanan Dinas Rp 100.000.000,00
h. Jamsostek Karyawan Rp 15.000.000,00
Ii. Pembayaran Pokok Pinjaman ke Pesero Rp 150.000.000,00
j- Pembayaran Bunga Pinjaman Rp 25.000.000,00
k. Setoran PPh Badan Tahun 2015 Rp 175.000.000,00
I. Setoran angsuran PPh Pasal 25 Tahun 2015 Rp 120.000.000,00
m. Sumbangan dan Entertainment Rp 70.000.000,00
n. Biaya Telepon, Air, Listrik Rp 69.000.000,00
Oo. Biaya Perbaikan Kendaraan Rp 12.400.000,00
p. Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Rp 16.000.000,00
Total Rp 16.362.400.000,00

Diminta:

Lakukan pengujian atas penghasilan yang dilaporkan PT STAN Elektronik Trading


dengan menggunakan Metode Transaksi Tunai dan Bank!

Formulir yang Digunakan:


a. Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP B-1d).
b. Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP B-1a).

18 Praktikum Pemeriksaan Pajak


a. Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP B-1d)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
(Nama :PT STAN ELEKTRONIK TRADING
PEREDARAN USAHA NPWP :0
(Masa danTh.Pajak 1Januari s.d.Desember 2016
Sumber Pengujian »
«SPT Tahunan PPh Badan danLaporan Keuangan
Rekening Koran
» Wawancara
Teknik Pemeriksaan
Pengujian yangdilakukan denganMetode TidakLangusng dengan TeknikTransaksi TunaidanBank:
Simpulan :

ea
' 9E
Penyesuaian:
— PPh Pasal23atasdividen
— PPN Keluaran dipungut sendiri
Peredaran usaha menurut pengujian (M-O-P)
Peredaran usaha menurut SPT
Selisih (O-R)
KNOVOZKERE-KOMMUNY

Dibuat oleh Ditelaah oleh


Nama Paraf Tanggal Nama Paraf Tanggal

Indeks :B-1d

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 49

ipta
b. Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP B-1a)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
|Nama 2. PTSTAN
PENGUJIAN PEREDARAN USAHA (NPWP 201
|Masa danTh.Pajak 2 Januari sd.Desember
2016
Sumber Pengujian :
- SPT Tahunan
PPhBadan
- SPT MasaPPN
- Wawancara

Teknik Pemeriksaan
- Ekualisasi SPTTahunan PPhdanSPT PPN
» Pengujian Keter(Uji ArusPiutang)
kaita n
- Pengujian Keterkaitan
(UjiArus Barang)
- Metode Transaksi KasdanBank
Hasil Pengujian

Penjelasan
INo. Uraian Dasar Hukum

Dibuat oleh Ditelaah oleh


Nama Paraf Tanggal Nama Paraf Tanggal

INDEKS : B-la

50 Praktikum Pemeriksaan Pajak


Data untuk Studi Kasus 2, Studi Kasus 3, dan Studi Kasus 4

Wajib Pajak PT STAN FARMA INDONESIA dengan NPWP 01.234.567-8.910.000


beralamat di Jalan Surya Kencara No. 14, Jakarta Selatan, bergerak di bidang
perdagangan obat-obatan, dilakukan pemeriksaan oleh KPP Pratama Jakarta
STAN dengan Surat Perintah Pemeriksaan Nomor O1/PJ.04/RIKSIS/2018 tanggal
15 Oktober 2018 dengan jenis Pemeriksaan
All Taxes dengan kriteria Pemeriksaan
Lapangan. Data yang diperoleh Tim Pemeriksa Pajak sebagai berikut.
a. SPT Tahunan PPh Badan.
b. Laporan Keuangan, yang terdiri dari Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi
Keuangan (Neraca), dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Cc. Data Lainnya.

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 51


SPT Tahunan PPh Badan
Bi
SPT TAHUNAN TAHUN PAJAK
3 4771 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN 2 lola 6
zB
H4
DEPARTEMEN KELANGAN RI
(PERHATIAN —- SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN
ISI DENGAN HURUFCETAK/DKETK DENGAN TINTA HITAM X) SPT PEMBETULAN
(DIREKTORAT JENDERAL PAJAK - BERITANDA NepaDA |JicoTaK PLAN YANG SESUAI
NP wp loja| (2al3la| Is 6|7| (Ja) 'ajalo| (olojo
INAMA WAIB PAJAK pt| Isirjan| IFjalrimja| | Injolonje is) ja
JENIS USAHA A GIA IN GJAIN| (FAR
MIA Ss|i | mu: lalelalalal
NO. TELEPON (of2li 1 - HIzIs olzla| |-|el7 aIsl2li
(PERIODE PENBUKUAN olalalel sa |i)
INEGARA DOMSILI KANTOR PUSAT (khusus
PEMBUKUAN /LAPORAN KEUANGAN DUAUDIT
NAMAKANTORAKUNTANPUBLIK “TI
NPWP KANTOR AKUNTAN PUBLIK
NAMA AKUNTAN PUBLIK
NPWP AKUNTAN PUBLIK El
NAMA KANTOR KONSULTAN PAJAK
NPWP KANTOR KONSULTAN PAJAK NA
NAMA KONSULTAN PAJAK I
NPWP KONSULTAN PAJAK I I

1. PENGHASILAN NETO FISKAL


(Diisi dari Formulir 1771-1 Nomor8 Kolom 3)
&3 S2 KOMPENSASI KERUGUN FISKAL 2 -
: (Dis dariLampiran Khusus 2AJumlah Kolom 8)
3. PENGHASILAN KENA PAJAK (1-2)... 3 127.045.389.266
4. PPhTERUTANG (Plihsalahsatusesuaidengankieria WajibPajak.Untuklebihjelasnya lihatBukuPetunjuk Pengisian SPT)
a. (Gx tart PPhPs. 17 ayat(1) Hurutb X Angka3.
b artPPhPs.17 ayat(2b)Hurulb X Angka3. “ 6.292.494.000
Ga TariPPhPs.31E ayat(1)
(LiatBukuPetunjuk)
5. PENGEMBALIAN / PENGURANGAN KREDIT PAJAK LUAR NEGERI
PPh
B.
TERUTANG (PPh Ps. 24) YANG TELAH DIPERHITUNGKAN TAHUN LALU ......
6. JUMLAH PPh TERUTANG (4 45) Le 6.292.494.000

7. PPh DITANGGUNG PEMERINTAH (Proyek Bantuan Luar Negeri) Ls 2


Boa KREDIT PAJAK DALAMNEGERI . 8.540.662.500
(isi dar Formulir 171- Jumlah Kolom 6) bal
b. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI FI - - :
(Oisi dar Lampiran Khusus 7A Jumlah Kolom 8) |
GC. JUMLAH
(Ba48D) te 5
a. LX PPn yanG Harus DisayaR SENDIRI (6-7-8) |s
b. Coc PPn YANG LEBIH DIPOTONG
/DIPUNGUT
PAJAK 10. PPh
C.KREDIT YANG DBAYAR SENDIRI
a. PPhPs.25BULANAN...
b, STP PPh Ps. 25 (Hanya Pokok Pajak) ka -

&. JUMLAH (10a4 10b).. kes 180.959.000


ta PPhYANG KURANG DIBAYAR (PPhPs.29)
G-t9 (n (2.429.127.500)
3 DEN
b. (G3 PPh YANG LEBIHGANPENA
DBAYAR (PPn Ps. 284) MP3)
3 112. PPh YANG KURANG DIBAYAR PADAANGKA 11.aDISETOR TANGGAL . - - -LI
13, PPh YANG LEBIHDBAYAR PADAANGKA 11b MOHON
£ al DResTmusKAN
8 KhususResitusiuntukWafbPajakdenganKriteriaTertentu

52 Praktikum Pemeriksaan Pajak


- -
Formulir 1771 Halaman 2
RUPIAH

Nag
w a

a Ie
Kel
14. 2. PENGHASILAN YANG MENJADI DASAR
Tmasnon
2 b. KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL: B 7
"1 (Diisi dariLampiran Khusus 2AJumlah Kolom 9)

: €, PENGHASILANKENAPAJAK (14a— tab) - 27.028.937.819


83 d. PPh YANG TERUTANG
1
3 (Tarif PPh dari Bagian B Nomor 4 X 14c) tag 6.757.234.455
F3 KREDIT PAJAK TAHUN PAJAK YANG LALUATAS
3 PENGHASILAN YANG TERMASUK DALAM ANGKA t4a Ia 2.540.662.500
i YANGDPOTONG / DPUNGUT OLEHPIHAKLAN Sa
1 emang inarman)
9. PPhPASAL25: (112x141) (el &

38alis
F Fi
a penemu:
(DisidariFormulir1771V Jumlah BagianAKolom 5) B 3
BB).
:
meowsmwnoyontemuwosexean
PENGHASILAN BRUTO B
: . :
is (DiisidariFormulir 1771-V Jumlah Bagian
BKolom 3) 2

i16 AdaTransaksi DalamHubungan Istimewa dar'atau Transaksi dengan Pihak yangMerupakan Penduduk Negara TaxHaven Country.
(Wajib melampirkan Lampiran Khusus 3A,3A-1,dan3A-2BukuPetunjuk Pengisian SPT)
ox TidakAdaTransaksi Dalam Hubungan Istimewa darvatau Transaksi dengan PihakyangMerupakan Penduduk Negara TaxHaven
GEPERNYATAAN
HUBUNGAN)
17 SELAN LAMPIRANLAMPIRAN 17714 17714 ATTIAIL ATTIMV, ATT, DAN ATT
BERSAWA INIDILAMPIRKAN PULA
al) SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL 29
D.C) LAPORAN KEUANGAN
.DKUITRANSKRIP KUTIPAN ELEMEN-ELEMEN DARI LAPORAN KEUANGAN (Lampiran Khusus BA-1/8A-2/8A-3/8A-A/BA-SIBA-6IBA-7IBA-8)"
@.LXJ DAFTAR PENYUSUTAN
DAN AMORTISASI FISKAL (Lampiran Khusus 1A BukuPetunjuk Pengisian SPT)"
D3) PERHITUNGAN KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL (Lampiran Khusus 2ABuku Petunjuk Pengisian SPT)"
(LX DAFTAR FASILITAS PENANAMAN MODAL (Lampiran Khusus 4ABuku Petunjuk Pengisian SPT)"
OLX DAFTAR CABANG
UTAMA PERUSAHAAN (Lampiran Khusus SABuku Petunjuk Pengisian SPT)"
In SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL
26AYAT (4) (Khusus BUT)
LAMPIRAN
&| PERHITUNGAN PPh PASAL 26AYAT (4) (Khusus BUT) (Lampiran Khusus 6ABuku Petunjuk Pengisian SPT)"
JILKI KREDIT PAJAK LUAR NEGERI (Lampiran Khusus 7A Buku Petunjuk Pengisian SPT)"
kIC SURAT KUASA KHUSUS (Bila dikuasakan)
Da
m1
K3
“Wajib Pajakdapatlangsung mengunduh GansitusDirektoratJenderalPajakdengan alamat Mtp:iwww pajakgoIdataumengambi diKPP/KP2KP
4
(Dengan menyadari sepenuhnya akansegalaakibatnya termasuk sanksi- sanksisesuaidenganketentuan perundang-undangan yangberlaku,
'sayamenyatakan bahwa apayangtelahsayaberitahukan diatasbeserta lampiran-lampirannya adalahbenar,lengkap danjelas.

XIwaspane —» (“Jikusa & Jakarta, afalal Cola) (efofilz


(Tempat) tg bin tan

TANDA TANGAN DAN CAP PERUSAHAAN :

PTSTANFARMA INDO
NAMA LENGKAP
PENGURUS KUASA eIpcitya Kusuma 5
NPWP Tole) (2T3Ta) (sis 8| (s olojo

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 53


LAMPIRAN -|
1771 -1 | SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
DEPARTEMEN KEUANGAN RI |
FORMULIR
IREKTORAT JENDERAL PAJAK PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO FISKAL PAJAK
TAHUN
Hawa olal (alsTa| IsIeI7| Ls) Islilol (o 5
NAVAWAJB PAJAK PT STAN FARMA INDONESIA
IDENTITAS
PERIODE PEMBUKUAN o|ijaje| sa |1|2
No URAIAN, 1 RUPIAH
KU ran 2
AT PENGWASILAN WETO KOWERSIAL
DALAM KESER
a PEREDARANUSAHA nana
b, HARGAPOKOK PENJUALAN 383.214.015.272
6. BIAYAUSAHALANNYA. 30.090.252248
dd. PENGHASILAN NETO DARI USAHA (ta- ib-1c). — PESENGTA IS,

@. PENGHASILAN
DARI LUAR USAHA. NET AAO

IL BIAYADARI LUAR USAHA. entar bak os

9. PENGHA SIL
NETO DARI AN
LUARUSAHA (1-11). (11.450.998.030)|
ho JUMLAH (idet9) 25.169.976.843
2. |PENGHASILAN NETO KOMERSIL LUAR NEGERI
(Dis dari Lampiran Khusus 7A Kolom 5)
3 Dantawpenonasiuw netoKomersu. (n«2) 25:169.976.843
4. |PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL “ 170.716.491
(DAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
5 |PENYESUAAN FSKAL POSITIF :
ja. BIAYA YANG DBEBANKAN / DIKELUARKAN UNTUK KEPENTNGAN Pa
PEMEGANG SAHAM SEKUTU, ATAU ANGGOTA.
, PEMBENTUKAN ATAUPEMUPUKAN DANA CADANGAN
(.. PENGGANTIAN ATAUIWBALAN PEKERJAAN ATAU
JASA DALAMBENTUK NATURA DANKENIKMATAN.
4. JUMLAH YANG MELEBIHI KEWAJARAN YANG DBBAYARKAN KEPADA
PEMEGANG SAHAM PIHAKYANG NEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIVEWA en
'SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN sat
(6. HARTA YANG DIHBAHKAN, BANTUAN ATAUSUMBANGAN
1 PAJAK PENGHASILAN Ie ak La
9. SAIIYANG DIBAYARKAN KEPADA ANGGOTA PERSEKUTUAN, FRMA
ATAU CV YANG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATASSAHAW.
Ih. SANKSIADMNSTRASI
1. SELISIH PENYUSUTAN KOMERSIAL DI ATAS PENYUSUTAN FISKAL
| SELISIHAMORTISASI KONERSIAL DIATAS AMORTISASI FISKAL
IK. BIAYA YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA.
IL PENYESUAIAN FISKAL POST LANNYA, u 158.639.690
M. JUMAH Sasa - basah
8 |penyesuaan riska. NEGATIF :
ja. SELISIH PENYUSUTAN KOMERSIAL DI BAWAH PENYUSUTAN FISKA. . . .
. SELISIHAMORTISASI KOMERSIAL DI BAWAH AMORTISASIFISKAL
(&. PENGHASILAN YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA.
&. PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF LANNYA.
0. JUMAH Ga sd.Gd
7. |FASILITAS PENANAMAN MODAL BERUPA PENGURANGAN PENGHASILAN NETO:
TAHUNKE- (DisidariLampiran Khusus 4AAngka59).. sa
8 |PENGHASILAN NETOFISKAL (3-44 5m- Ka 5 8 127.045.389.266
(CATATAN : Pindahkan
jumlahAngka8keFormuir 1771 Huruf
AAngka 1
DAAI2IN

54 Praktikum Pemeriksaan Pajak


3| 1774 -11 1Je
Facesonlatnpel PERINCAN HARGAPOKOKPEMUALAN BUAYAUSAHALAMNYA DANBIAYADAMILUAKUSAKA SECARAKowensUL — |£
17 elata Teler) Pal Teliti Telolal mumwaopan PTSTANFARHA moONESUK
“TE. CIIIs
aaPa Aa Pa
Bah aa
Fa Pa
pi
2 g ata
aman ton ras
E aan Hanana
: Tara Kanza
P ar tera
moon moon
tjewamncarunan 1 aaaman mama
1jewnsewmnamoerawwan Soste2n Soeta220
&jemeunwoterermon ma rawon
lanowen !
huperrowammmsonon ' Sasana same
tepanusn 2 memar Imas Team
te ensromama. menara maan
mEKDM ManLi Wara raar
Ga) maan mommean menua Semanan Menaneraea mensramanaa
cawan
1“1re Mn
ena1!uru
mun Praahan Dagurg
meregenar ii
a,
dnganbabayayang
peraln
eyin bar
aandaa
Lakranyarg
ugrga.
betnpa
AA Penahan
perncanreya10
Ia al
perbananbkk
ban pro Ganbangpl
2 oma1 anINA paha ngngdnKiDendang bag Anang LApenahanIka dn Dream
ae bean jangran dua ag gp Oan brpa
-

- - — -
1771 LL | SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN H 2 oj1|6
DPERTOMAI KNGAMNL PAKA KREDIT PAJAK DALAM NEGERI H

Ika paNgDonooojo/oooo
pemooepemsurum: |O|" ("Je «a (njafnja
hal Pan ana Ka
Tana Tn aa
aea ara
ra aa oran an
one Pata ae
Ba |
al az a Ba a ra a Fo
"tua peman mem wa peta er #santaz2m won

n
z
5

7
z
n

bana La : aa
Cr
AN
an kyt bPntngn
Maag PP Pangan PakpnPan em IT ng
Pe papan
aa Pe Se TengMEOA ateanemana—) emante (1) d1 GT) #emamtangana
Ona

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 55


ea

# 4771 -IV
3
5 DEPARTEMEN KELANGANNI
SPT TAHUNAN LAMEIRANGIY
PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN $
:l2
3
0 1 6

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK | PPh FINAL DAN PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK H3

al wewp oj1 3j4 sSl|6|? 8 9l1jo ololo

E4 NAMAWAJB PAJAK (PT STAN FARMA INDONESIA

ta Ig
PERIODE PEMBUKUAN Aa DM SU

belt
u maman
ma Ra aa
T (31 TSI KN CN |
4 BUNGA DEPOSITO /TABUNGAN, 170.718.491 204 34.143.698
(DANDISKONTO SBI/SBN
BUNGA /DISKONTO OBUGASI

PENGHASILAN PENJUALAN SAHAM


YANG DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK
PENGHASILAN PENJUALAN SAHAM
MILIK PERUSAHAAN MODAL VENTURA.
(PENGHASILAN USAHAPENYALUR /DEMLER)
laGen pRoDuK Bem:
PENGHASILAN PENGALIHAN HAK ATAS
"TANAH BANGUNAN
PENGHASILAN PERSEWAAN ATAS
TANAH BANGUNAN
AN
PELAKSANA KONSTRUKSI
& PERENCANA KONSTRUKSI
& PENGAWAS KONSTRUKSI
PERWAKILAN DAGANG ASING
0. PELAYARAN |PENERBANGAN ASING
" PELAYARAN DALAM NEGERI
PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP
“ InANSAKSI
(bisursa
DERIVATI YANG DIPERDAGANGKAN

en
AMMAHBAGUNA PN 34.143.698
Par Per TT MaFang 1 Dara
BAGIAN B : PENGHASILAN
YANGTIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
10 JENS PENGHASILAN asli

(DIVIDEN BAGIAN LABADARIPENYERTAAN MODAL


PADA BADANUSAHA DINOONESIA (Pasal4 Ayat(3)HuruiTU PPN)
(URAN DANPENGHASILAN TERTENTU YANGDITERIMA DANAPENSIUN
IBAGIAN LABAYANG DITERIMA PERUSAHAAN MODALVENTURA DARIBADAN
(PASANGAN usAHa
|sisaLz814YANGDITERIMA ATAUDPEROLEN BADANATAULEMBAGA NMRABA
IYANG BERGERAK DALAM BIDANG PENDIIKAN DAN/ATAU BOANG PENELITAN
IDANPENGEMBANG YANGTELAHTERDAFTAR PADAINSTANSI YANG
IMEMBIDANGNYA, YANGDITANAMKAN KEMBALI DALAMBENTUK SARANA DAN
IPRASARANA KEGIATAN PENDOKAN DAN/ ATAUPENELTAN DAN
(PENGEMBANGAN (Pasal4AyatG)Hurulm UUPPh)

JUMLAH BAGUNB
PindakanKa
Form TFT ratFang 15Bir
(PWAFOMUUR YaTIDAKMENGUKUPI DAPAT DIBUATSENDI SESUA DENGAN BENTUKPA Hatamanke- (1 Jaan 1 (halaman LampianaV
D.113234

56 Praktikum Pemeriksaan Pajak


|
ad
« LAMPIRAN -V $

Si Kab aa
3 4771 -V SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
DIREKTORAT JENDERAL PAsak |e DarTAR SUSUNAN PENGURUS DAN KOMISARIS
|S7 |ola
Fi
lc

3 NPWP ojij| 2 3 4 s|6|7 8 s|1/|o ojo


J
E NAMA WAJIB PAJAK PT STAN FARMA INDONESIA

8 PERODEPENBUKUAN O| 1 |1| 6
:| sd. (ilalsIe

BAGIANA : DAFTAR PEMEGANG SAHAM / PEMILIK MODAL DANJUMLAH DIVIDEN YANG DIBAGIKAN
NAMA ALAMAT NPWP TUMAH WODAL DSETOR DMEN
kd Rupan) C3 (Rupian)
1) 2 3 ( (ol K1 mn

1. Jaditya Kusuma Halan Kartika Raya 13 BSD City 09.234.555.8.999.000 720.000.000 20,006 -

2. (Fernanda Agastya alan Pinang Merah 30Depok. 08.235.666.8.911.000 720.000.000 |20.0096 .

3. (Farendra Arka |Jatan Bintaro Jaya Utama 100 Tangeranf 07.234.777.8.910.000 720.000.000 120.006

4 bozptoua 02.234.666.8.054.000 1.440.000.000 lao,0016 -

JUMLAH BAGIANA 3.600.000.000 | 1001. -


BAGIAN B : DAFTAR SUSUNAN PENGURUS
DAN KOMISARIS
INO NPWP JABATAN
tar & Ie & & &
4. karya kusuma 109.234.555:8.999.000 |Presiden Direktur
Jalan Kartika Raya 13 BSD City
2. |Fernanda Agastya 108.235.666.8.911.000 |Direktur
JalanPinangMerah 30Depok
3. Ifarendra Arka 107.234.777.8.910.000 |Presiden Komisaris
JalanBintaroJayaUtama 100Tangerang Selatan

10.

IKAFORMULIR INITIDAK MENGUKUPI. DAPATDIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Mataman
ke-|dai
D11.3235

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 57


-— —
LAMPIRAN - VI &
£Ef ATTA - VI |SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN |£: alela le
BDEPARTEMENKEUANGANRI (2 DAFTAR PENYERTAAN MODAL PADAPERUSAHAAN AFILIASI 3
2 orertoratsenoera pasar) « DAFTARUTANG DARPEMEGANG SAHAM DAMATAL PERUSAHAAN AriLAsI g
1 DAFTARPIUTANGKEPADAPEMEGANG SAMANDANATAU PERUSAHAAN ALIAS
oil new olal lafsla| Islefmi(si Isjilol fojofo
£
E NAMA WAJIB PAJAK PT STAN FARMA INDONESIA
2
rerooeramuam » Cofi Tile sa Cialite
BAGANA» DAFTARPOIVERTAAN MODALPADAPERUSAHAAN APLIASI
No NAMA ALAMAT NPWP Tentu
(Rupian) »
Ka 5 & T ra & &
1 |tidak ada
2

s
-
BAGAN GL DATARUTANGDA PEMEGANG SAN DAWATAU PERUSAHAAN AFUASI
x mua new Ta UK , mam Bea
(P0
Ku & a ra sa
4 |Tidak ada
2
3
a
5
8
7
.
»
0
"
BAGIAN€ : DAFTARPIUTANGKEPADAPEMEOAWO SAHAMDAMATAU PERUSAHAAN AMLIASI
xo tua npwp apaan
Han mau Swa
(son
tar & r a r 5 aa
1 |Tidak ada
2
3
«
5
8
7
.
.
EA uananpe: (“Jean (“esonuntampranwt
D113236
- -

58 Praktikum Pemeriksaan Pajak


LAMPIRAN KHUSUS 1
'SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
tamweasar( 2707
DAFTAR PENYUSUTANDANAMORTISASI FISKAL
me II GI) CSI G1 DE) bel mewen

Perorean un cew (oosem |2


PIPA
levertrs Kantor Juni 2013 2376300 2411006|satomenyun| GarisLurus
leventarsKantor Mowamber 2014 sa919000 51422576 |satomenurun) GarisLurus
Maba 2.
IbeatatanKarior Desember 2013 ta00000 1582250 |saidomenurun GarisLurus
Ikendaraan 1 Ape 2013 ser.asc2n 113278014 (saidomenurun|GarisLurus
kendaraan Ui Maret2015 2960240512 - Isaisomenurun GarisLurus
Ikendaraan 1 Oktober 2014 3001002000 308:375.000 |satomensrun| GarisLurus @aho 018
Katak:
Mata.
MuLamox maunan
tama
Ipangunandatanpnsnae- ri2013 638447.200 Ser-ans.ae3
Ma Pm.
Peang
AMANPEMULA KOMEN
BELIPENTUSUTAK |PRDAMKAN KEPOMAALRIL ANOKAS MUMUTJATAU ANOKAIMA

Ta ena Fa

O2nsssema -

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 59


(— -
anggi PERUsaman LAMPIRAN KHUSUS ud
DAGANG. SPTTAHUNAN PAJAK PENGHASILANWAJIB PAJAKBADAN TAHUN PASAK|
TRANSKRIP KUTIPAN ELEMEN-ELEMEN 2 0 1 6
DARI LAPORAN KEUANGAN

npwp oli| lala In) (al elilol (ololo


muwuspaw : (eit| Isirlaln alxinlalol InlololnjeIs 2
| BEMENDAMNEPACA
ra Ta Maura Tau au
has msemans marusaa) | hmocusnwrewceran mangan
2 westsmnean sumzooo| |2 PT LAPAK
amovwwerw YANNEMPLAAT 2
TIPU LKPaAKKEmAK amanan) (afumuoner :
GAP LEAN Sana | aer Ppap
Tee 1) Pieroowosr -
AAA n Ma maa aa :
Tema PUTU MO 1 cover
arersrowm Paana | Da nm Tangnok
moweunwo TNI Puma
PAG YG sam20 on)
Dr Tense) Fafovowaramoan
aluvowuramaw emumanLncanusen
TINTA LANCAmLae marino mmaOKaPL Temaoazan
urmaumorrnuwa »| Fa iamovwm manPnusopa
lmutomamowan mamesa) Ta TA UEA TOKPARU Para
temevwnaonrmune '
Iran Tamara) Phelrewuampawmoosw -
SE IDRUAWOtMMMKASIPEAUSUTAN 1 ekowanmowunonusa :
WIMGSTSIPADA PEruSAHMANAsOSuST ED Peuoowaw TeanOons0
ISS PAKAN LANTAI Ga CI 5
Sluwatowoewuno TM Oman
Amr muGAL SUMUR wAmN OT
mo umamone wcanusena telsumsumun :
BULAN KTA Tesnaman| | Tomaawasaoanuuna Ia
IL ELEMBN DAHLAPORAN LasamuaI
fo Ta
Ae
Tiramasi
Nari anaBRSOPL
TIMOR ROM Aa
SAMA POKOKPELUANG 3-4) 02MO077.
lLmA koton- STR
TIBMAIPELUAN :
SMU DANAEAMETAKI Tana
SlumA sama G-7-1) Senananaara
SPO Tusomecon)
ATM AMUaA PLPEMUMAN NSER :
Ta TLMAMuD BENELUM PAJAKPENOMASRAN PA FT merasa
PMN PA PPAMSUN :
De JUARAGuanDami MeMVTTAS MOMMATTA TET murns
Elroswanssan :
Ha LA uo BENER MA EMONETAN FA RT oran
Ar PAKAMORTASATAG LABAPUONBERSR ANAKPEMETAAN :
Ha LAMABana Ge 277
(ELEMEN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA SESUAI DENGAN PSAK NOMOR 7

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya tormasuk sanksi-sanksi sesuai denganketentuan perundang-undangan
'apa yangtelahsayaberitahukan diatasadalahbenar, lengkapdanjelas.
Tempat (2 (

PT TSAN FARMA INDOT


TE TangstangandasCappemsahaang

60 Praktikum Pemeriksaan Pajak


61
Pemeriksaan Wajib Pajak Badan
be TA aa | IwetoT
BrP
EeczisTvecot
CELL
ZT
NVSIrVM3N
NYA
SVLINM3
ByP
Cet
Cow
TT
HvWnr
LaSv
(0142)
9OC
|
SEOBSEnOsYE
BOZ
BP
TOL
SGEBSEPOETE | BOZ TPETET sb TPB
| ege1 opjes TT
100010001009'£ 10001000'009£ weyes jepow OT
SVLINNI
sicsiTLeeyi
OT
Ueiwnr
yepiy3asy
)sedue1
(6p's8
18806695
|
DOTOSZ SECLL | OSE OOT 005PL Buefueg ey3uer uegjflemay yekunr 6
BpL0o8zp1ET | 9v9segyec'te yeue - deganyassy 6
2S VTE PETT Tp2 191 19Y€ yeuej uejas "yjsuag-dejan Jay 8
Oorosz'sEc”14 | 0e'001/008'94 jueg Sun 8
ia : weyes Buedowad BugNH 4 NVONVT MVOIL LISV "
IIONVINVA
VMONVFNVBITVM3N
LT
BseToryor
4OLS
yewnr
1)seoue1yasy
(9“p's
BPLOLT
BTentoros oo SIriee Te Dfopuag ex3uer uegifemay yepunr 9 BOrTE KET 969 TAL E9GT @nwip sekegpp yeleg 9OEB
|
Suen
eynw
vejenluag
BESTPEOLCT
&CZT
G
emas
sekegip
0001000'002 000019 p62 Jekegp sruey yjsew BueA eAeig zec1ssz9618 |egetz gigih utetpasiag pLoo01000'096
00000
@nwrp
Loo0'000's11
255616115 £56/129 LET keleg BuanH £ SLLNGRELIC | 9evr9gaLEL eyes Buenig €
ehuueeun83uad
3ueA
eueg
@sodap/
666'L£
0001007
9.
7sejegip
Sol
ZTeP
BuenH
eyesn
PL
CET
ET
SOP
sb
ELL
000008
100279168 8164620625 (unye 1 wejep odway urnef BueA) jueg Bueanh 1 sengogeotot | 910ebs19bpI Sex esejas uep se) 1PE

NVSIVM3N
9LOT-ZT-TE
STOT-2I-TE
STOZ-2T-1£
9LOT-CT-IE
)MIGNIG
1AVONVILISV
NVSITVM3N

SVLINAI
VAONVT

NVA
VIS3INOANI
VWNAVJ
ETAa

"uB3uenay
EERI

NVLS
(YVOVYIN)
NV4OdVI

Ld
NVONVNAN
ISISOd

'ue3uenay
13ny-egej
ue3uenay
“edeIaN)
ueJodey
Uejodej
uesodej
uesodey
uejeje)
lJlpJa)
Isisog
BueA
seje
IJep
uep
“Gg
PT STAN FARMA INDONESIA
LAPORAN LABA RUGI
NO, URAIAN 1 2015
PENDAPATAN
Penjualan Obat 449.956.776.483 369.374.627.352
Potongan Penjualan (17.436.000)
Retur Penjualan (14.058.090)
Pendapatan lain
Jumlah Pendapatan 449.925.282.393 369.374.627.352
BEBAN POKOK PENJUALAN
vawaon
a. Persediaan awal 81.962.557.282 99.688.905.245
b. Pembelian 343.068.179.358 278.368.175.575
«. Barang siap dijual 425.030.736.640 378.057.080.820
d. Persediaan akhir 141.816.721.368) (61.962.557.282)
e. Beban Pokok Penjualan 383.214.015.272 296.094.523.538
8 LABA KOTOR 66.711.267.121 73.280.103.814
9 BEBAN USAHA
a. Gaji Pegawai 1.737.941.091 808.760.050
b. Biaya promosi
dan iklan 5.762.598.644 3.338.171.378
«Bea masuk 5.329.839.820 5.170.055.500
d. Adminitrasi Bank 1.910.241.646 1.239.664.648
e. Biaya Angkut 853.442.000 776.777.564
f. Biaya Pajak 1.602.221.930 8.310.207.500
8. Biaya Inklaring 687.121.600 722.219.000
h. Penyusutan Kendaraan 461.229.661 310.420.881
1. Parkir, tol 338.802.183 221.579.894
j. Sewa gudang 395.000.000 50.000.000
k. sewa kendaraan 75.000.000 50.000.000
L Kirim 3.271.790.360 2.163.314.000
m. Pos, Materai 144.749.482 153.897.167
n. Airdan Listrik 114.379.677 68.450.980
0. Jamuan dan Sumbangan 126.448.860 270.328.000
Pp. Jasa Profesional 862.793.636 355.745.000
a. telepon dan intemet 257.315.113 163.800.460
r. Pemeliharaan dan perbaikan 82.066.035 59.810.700
s. Outsource 1.067.535.480 750.000.000
t Asuransi 53.326.495 19.296.800
u. Perlengkapan kantor 50.467.360 1.885.200
v. PPh pasal 4ayat2 46.169.772 6.487.690
w. Asuransi Bank' 34.416.268 1.227.754
x Beban penghapusan piutang 331.436.610 355.705.400
y. Pajak Kendaraan 31.144.800 4.980.000
z Percetakan 210.776.500 115.000.500
aa. Penyusutan inventaris kantor 26.133.825 2.405.501
ab. Perjalanan dinas 1.805.545.000 1.200.480.000
ac. iuran ijin 1.850.000 1.750.000
ad. Biaya penjualan 585.600.000 382.772.630
ae. Keamanan 23.575.000 18.062.200
af. Biaya barang Sampel 525.830.500 457.205.800
ag. Biaya Jasa pemasaran 1.124.813.210 923.436.568
ah. Lain-lain 158.689.690 3.002.727.732
Jumlah 30.090.292.248 3.476.626.497
10 LABA USAHA 36.620.974.873 41.803.477.317
11 PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
a. Jasa Giro 72.892.059 78.578.315
b. Bunga Deposito 97.826.432
« Selisih kurs (2.064.555.937) (2.156.424.949)
d. Administrasi Bank (4.500.000)
e. Kerugian penjualan aktiva tetap (81.250.000)
f. Selisih pembayaran 646.397 265.630
8. Beban pajak bunga (29.108.414)
h. Beban bunga bank (9.458.753.617) (4.489.989.596)
i. Pendapatan Lain - lain 15.805.050 113.497.057
i- Jumlah (a s.d.i) (11.450.998.030) (6.454.073.543)
12 LABA BERSIH SEBELUM PPh 25.169.976.843 35.349.403.774
13 PAJAK PENGHASILAN 6.292.494.000 8.837.350.750
14 LABA BERSIH SETELAH PPh 18.877.482.843 26.512.053.024

62 Praktikum Pemeriksaan Pajak


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2016
(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1 Kas dan Setara Kas 2016 201:
Kas
Rupiah 300.256.390 103.304.502
Amerika Serikat 42.492.439 98.331.313
Bank
Rupiah
PT, Bank BRI 6.531.790.194 4.694.243.883
PT. Bank Mandiri 2.575.541.184 1.701.056.676
PT, Bank BNI 901.671.710 3.229.113.480
PT, Bank ABC Sentosa 621.905.605 321.839.078

US Dollar
PT. Bank BNI 3.487.753.512 6.972.940
PT. Bank Mandiri 5.690.435 7.841.887
PT, Bank ABC Sentosa 441.607 962.939
Jumlah 14.467.543.076 10.163.666.698

2 Dana yang dibatasi penggunanya 2016 201:


Deposito berjangka :
PT, Bank Indonesia 31.499.200.000 19.844.800.000
PT. Bank ABC Sentosa 6.500.000.000 6.500.000.000
Jumlah 37.999.200.000 26.344.800.000

3 Piutang Usaha 2016 2015


Pihak Hubungan Istimewa
PT, Budi Farmindo 15.108.617.158 8.780.420.942
Pihak Ketiga
PT, Graha Sukses 6.735.311.942 1.072.505.457
CV. Satu Sukses 3.698.791.495 2.626.422.071
PT. Sarana Satu 3.307.354.051 445.519.905
PT. Cipta Satu 3.086.153.168 488.027.931
PT. Kino Ria 2.251.524.699 -
PT, Utama Satu 1.100.205.524 585.750.049
Budi Sadya 1.003.999.456 -
PT, Baja Ringan 834.050.194 -
CV. Baja Larang 814.545.002 -
Danuarta 741.000.001 -
Lain-lain (saldo masing-masing dibawah Rp. 700 juta) 35.105.091.745 12.738.000.420
Jumlah 73.786.644.435 26.736.646.775

5 Persediaan 2016 2015


Persediaan 41.816.721.368 81.962.557.282
Jumlah 41.816.721.368 81.962.557.282

6 Biaya dibayar di Muka dan Uang Muka 2016 2015 |


Sewa gudang 715.000.000 960.000.000
Jumlah 715.000.000 960.000.000

Pos sewa dibayar dimuka merupakan pembayaran sewa gudang A sejak 30 desember tahun 2015 sebesar Rp960.000.000
untuk tiga tahun dan gudang B pada 1 Juli 2016 sebesar Rp 150.000.000 untuk setahun

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 63


7 Pajak dibayar di muka
Pajak pertambahan nilai 1.963.781.696 1.136.791.203
Jumlah 1.963.781.696 1.136.791.203

8 Asettetap
Bulan Perolehan Harga Perolehan
Rincian Aktiva
Inventaris kantor | Juni 2014 43.716.300
Inventaris kantor Il November 2015
Peralatan kantor Desember 2014
Kendaraan April 2014
Kendaraan II Oktober 2015
Kendaraan II Maret 2016
Bangunan Juni 2014
Tanah Januari 2014 13.742.800.748
Tanah 2016 18.494.834.898
Biaya penyusutan dibebankan ke dalam beban usaha masing-masing sebesar Rp. 487,363.486,- untuk tahun 2015 dan Rp.
312,826,382 untuk tahun 2014

10 Hutang Bank 2016 2015


PT. Bank Mandiri 4.921.532.616 22.363.930.731
PT. Bank BNI 73.974.541.139 49.943.761.667
PT. Bank ABC Sentosa 2.834.324.713 8.825.680.706
Jumlah 81.730.398.468 81.133.373.104

PT. Bank ABC Sentosa


Fasilitas : Fasilitas kombinasi (FK)
- Sight LC (SLC)
- Usance LC (ULC)
- Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
Plafon kredit : Rp. 20,000,000,000,-
Bunga 11 pa
Jangka waktu jatuh tempo 05 April 2014
Jaminan - Time deposit a.n. PT DFD Indonesia
- Piutang usaha a.n. PT DFD Indonesia
- Personal guarantee Tuan Aznel
- Corporate guanrantee PT Sejahtera
11 Hutang Usaha E
Medica Pharmaceutical Pte.Ltd 74.233.413.605 45.773.725.622
Jumlah 74.233.413.605 45.773.725.622
12 Hutang Pajak dan perpajakan
Pajak penghasilan pasal 25 12.500.000 12.746.231
Pajak penghasilan pasal 29 - 38.385.683
Pajak penghasilan pasal 21 9.618.231 1.787.638
Pajak pertambahan nilai 90.753.849 -
Pajak penghasilan pasal 23 17.255.873 -
Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 7.500.000 5.000.000
Jumlah 137.627.953 57.919.552
Perhitungan pajak penghasilan
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir tanggal 31
desember 2015 adalah sebagai berikut

64 Praktikum Pemeriksaan Pajak


Laba sebelum pajak penghasilan 25.169.976.843
Koreksi fiskal
Gaji dan tunjangan 112.600.662
Jamuan dan sumbangan 126.448.860
Beban pajak 1.602.221.930
PPh Pasal 4 ayat 2 46.169.772
Lain-lain 158.689.690
Jasa giro (72.892.059)
Bunga deposito (97.826.432)
Jumlah 1875412423
Laba Kena Pajak 27.045.389.266
Pajak penghasilan badan 6.292.494.000
Kredit Pajak
Pajak penghasilan pasal 22 (8.540.662.500)
Pajak penghasilan pasal 25 (180.959.000)
Pajak penghasilan pasal 29

13 Biaya yang masih harus dibayar


Gaji 200.000.000
Jumlah 200.000.000

16 Modal Saham
Tanggal 5 Juni 2013 berdasakan akte Notaris Sujana, SH No 345 jumlah modal ditempatkan dan
disetor menjadi sebagai berikut

Aditya Kusuma
Fernanda Agastya 720 720.000.000 201)
Farendra Arka 720 720.000.000 2011)
XYz Pte.td
Jumlah

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 65


17 Penjualan I 2.
Penjualan Bersih 449.925.282.393 319.374.627.352

Jumlah 449925.282.393 319.374.627.352


18 Beban Pokok Penjualan ! 20
Persediaan awal 81.962.557.282 199.688.905.245
Pembelian 343.068.179.358 278.368.175.575
Barang siap dijual 425.030.736.640 378.057.080.820
Persediaan akhir (91.816.721.368) (81.962.557.282)
Beban pokok penjualan 383.214.015.272 296.094.523.538

19 Beban Usaha E (6 20
a. Gaji Pegawai 1.737.941.091 808.760.050
b. Biaya promosi dan iklan 5.762.598.644 3.338.171.378
c. Bea masuk 5.329.839.820 5.170.055.500
d. Adminitrasi Bank 1.910.241.646 1.239.664.648
e. Biaya Angkut 853.442.000 776.777.564
f. Biaya Pajak 1.602.221.930 8.310.207.500
8. Biaya Inklaring 687.121.600 722.219.000
h. Penyusutan Kendaraan 461.229.661 310.420.881
i. Parkir, tol 338.802.183 221.579.894
i. Sewa gudang 395.000.000 50.000.000
k. sewa kendaraan 75.000.000 50.000.000
1 Kirim 3.271.790.360 2.163.314.000
m. Pos, Materai 144.749.482 153.897.167
n. Air dan Listik 114.379.677 68.450.980
0. Jamuan dan Sumbangan 126.448.860 270.328.000
p. Jasa Profesional 862.793.636 355.745.000
a. telepon dan internet 257.315.113 163.800.460
r. Pemeliharaan dan perbaikan 82.066.035 59.810.700
s. Outsource 1.067.535.480 750.000.000
t Asuransi 53.326.495 19.296.800
u. Perlengkapan kantor 50.467.360 1.885.200
v. PPh pasal 4 ayat2 46.169.772 6.487.690
w. Asuransi Bank' 34.416.268 1.227.754
x Beban penghapusan piutang 331.436.610 355.705.400
Y. Pajak Kendaraan 31.144.800 4.980.000
z Percetakan 210.776.500 115.000.500
aa. Penyusutan inventaris kantor 26.133.825 2.405.501
ab. Perjalanan dinas 1.805.545.000 1.200.480.000
ac. iuran ijin 1.850.000 1.750.000
ad. Biaya penjualan 585.600.000 382.772.630
ae. Keamanan 23.575.000 18.062.200
af. Biaya barang Sampel 525.830.500 457.205.800
ag. Biaya Jasa pemasaran 1.124.813.210 923.436.568
ah. Lain-lain 158.689.690 3.002.727.732

Jumlah 30.090.292.248 31.476.626-497

66 Praktikum Pemeriksaan Pajak


Penjelasan untuk pos-pos di Catatan atas Laporan Keuangan di atas sebagai
berikut.
a. Biaya promosi merupakan pembayaran pemasangan iklan dan bonus
pegawai marketing sebesar Rp2 miliar.
Biaya angkut merupakan pembayaran ongkos angkut barang dari pelabuhan
ke gudang penyimpanan.
Biaya kirim merupakan pembayaran ongkos angkut dari gudang untuk
dikirimkan kepada pembeli yaitu pedagang besar farmasi.
Biaya pajak merupakan pokok pajak menurut SKP tahun-tahun sebelumnya.
Biaya penjualan merupakan gaji marketing keliling.
Biaya barang sampel merupakan pemberian contoh produk untuk
disampaikan kepada apotek melalui pedagang farmasi.
Biaya pemasaran (marketing fee) merupakan pembayaran jasa pemasaran
kepada MP, yang merupakan produsen obat di Singapura. Nilai jasa
pemasaran ini dibayarkan sebesar 0,254 dari penjualan bersih dan diberikan
sejak distributor dibentuk (pelaksanaan jasa kurang dari 90 hari karena
pemberian jasa pemasaran hanya 6 hari sebulan).
Biaya telepon dan internet terdapat pembelian voucher HP karyawan.
Sewa kendaraan yang digunakan untuk direksi (jabatan tertentu) dan boleh
dibawa pulang.
Kendaraan yang merupakan aktiva perusahaan adalah kendaraan
operasional.
Biaya outsourcing adalah pembayaran jasa penyediaan tenaga kerja di mana
perusahaan penyedia jasa mengambil
fee sebesar 2076.

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 67


C. Data Lainnya.

PAJAK YANG SUDAH DIBAYAR OLEH WAJIB PAJAK BERDASARKAN DATA PADA APLIKASI
SIDJP/PORTAL DJP

Data setoran PPh pasal 22 impor

1 Januari 666.674.000
2 Februari 710.518.250
3 Maret 487.610.500
4 April 1.175.239.750
5 Mei 347.015.250
6 Juni 1.092.413.750
7 Juli 539.946.500
8 Agustus 312.345.250
9 September 1.178.008.500
10 Oktober 457.187.500
11 November 883.433.500
12 Desember 690.269.750
8.540.662.500

Data setoran PPh pasal 25

1 Januari 10.000.000 15/02/2016


2 Februari 10.000.000 15/03/2016
3 Maret 12.500.000 15/04/2016
4 April 12.500.000 15/05/2016
5 Mei 12.500.000 15/06/2016
6 Juni 12.500.000 15/07/2016
7 Juli 12.500.000 15/08/2016
8 Agustus 12 15/09/2016
9 September 12 X 22/10/2016
10 Oktober 12.500.000 15/11/2016
11 November -
12 Desember -
13 Tahunan -
120.000.000

| Untuk masa November 2015 dan Desember 2015 wajib pajak tidak menyetorkan angsuran PPh pasal 25 sehingga
diterbitkan STP dengan Nomor : 000001/106/15/2017 tanggal 2 Februari 2017 sebesar Rp 25.750.000 terdiri daril
25.000.000,00 dan sanksi administrasi Rp 750.000,00
Atas Surat Tagihan Pajak ini, Wajib Pajak belum melunasi
2 Atas data setoran angsuran PPh pasal 25 khususnya masa pajak Juli dan Oktober dilakukan penyetoran melalui
kantor pos cabang Slipi, namun data SIDJP menunjukan NIHIL. Atas setoran masa Juli 2016 dan Oktober 2016 ini|
telah dikirimkan surat permintaan konfirmasi dan jawabannya menyatakan " TIDAK ADA"

68 Praktikum Pemeriksaan Pajak


Data setoran PPh pasal 21
Bulan
1 Januari 8.310.817 13/02/2016)
2|Februari 8.210.400 10/03/2016)
3|Maret 7.980.850 10/04/2016)
4|April 7.980.650 12/05/2016|
S|Mei 7.976.150 10/06/2016 20/06/2016|
6 Juni 7.989.625 13/07/2016! 20/07/2016!
7|Juli 16.694.530 10/08/2016 20/08/2016|
8|aAgustus 7.996.050 15/09/2016, 20/09/2016
9|September 8.201.160 12/10/2016| 20/10/2016|
10|Oktober 8.251.130 12/11/2016 20/11/2016
11/November 8.126.300 14/12/2016) 20/12/2016|
12/Desember 17.701.088 11/01/2017! 20/01/2017!
115.418.750

Data setoran PPh pasal 23


Bulan PPh yang dipotong
1sanuari
2|rebruari -
3|Maret -
4|aprit -
sImei 2
6|Juni -
7 Juli
8 Agustus -
9 September z
oloktober 5
1 November c
12|esember" 862.793.636 11/01/2017, 20/01/2017

“Jasa konsultan

Data setoran PPh pasal 4 ayat 2


Bulan PPh yang dipotong Tanggal setor Tanggal lapor
1 Januari -
2 Februari -
3|aret g
4|aprit -
sImei z
o|suni z
7 yuti -
8| Agustus -
9|September
10|Oktober -
Li (November 3
12/Desembert 15.000.000 7.500.000 11/01/2017! 20/01/2017
15.000.000 7.500.000 |
“PPh atas persewaan tanah dan bangunan

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 69


Data setoran PPN
Bulan
1 Januari 1.416.467.208 13/02/2016 26/02/2016|
2|Februari -
3|Maret 178.518.081 10/04/2016 20/04/2016
ajaprit -
s/mei 1.103.778.587 10/06/2016 20/06/2016
6|tuni 5
7|suti 822.285.721 26/08/2016! 27/08/2016
8|Agustus 947.907.925 29/09/2016! 30/09/2016
9|September 770.425.186 29/10/2016! 30/10/2016
10|Oktober 3.226.735.163 30/11/2016 30/11/2016|
11 November 219.609.546 30/12/2016! 30/12/2016
12|Desember 1.580.026.072 28/01/2017! 28/01/2017
10.265.753.489

Jumlah PPN Bi Kn dikreditkan untuk Keramasa “ adalah

1 Januari 2.666.696.000
2 Februari 2.842.073.000
3 Maret 1.950.442.000
4 April 4.100.959.000
5 Mei 1.388.061.000
6 Juni 4.369.655.000
7 Juli 2.159.786.000
8 Agustus 1.249.381.000
9 September 4.712.034.000
10 Oktober 1.828.750.000
II November 3.533.734.000
12 Desember 2.761.079.000
34.162.650.000

Studi Kasus 2 Analisis Laporan Keuangan dan SPT

Da ta yang digunakan:
a. SPT Tahunan PPh Badan PT STAN FARMA INDONESIA 2016.
b. Laporan Keuangan PT STAN FARMA INDONESIA 2016.

Prosedur pengerjaan:
a. Lakukan Analisis Komparatif dan identifikasi pos-pos yang bermasalah!
b. Lakukan Analisis Vertikal (termasuk Analisis Struktur Biaya) dan identifikasi
pos-pos yang yang bermasalah!
Lakukan Analisis Rasio (GPM, OPM, PPM, CTTOR, NPM) dengan data
pembanding di Lampiran SE-68/PJ/2010 no. Urut 28), ROA (Return on
Asset), ITO (inventory Turnover), ARTO (Account Receivable Turnover), dan
identifikasi pos-pos yang bermasalah!
Lakukan Analisis Penyesuaian Fiskal (apakah ada penyesuaian fiskal yang
belum dilakukan Wajib Pajak di SPT Tahunan PPh Badan) dan identifikasi pos-
pos yang bermasalah!
Lakukan Analisis Ekualisasi dan identifikasi pos-pos yang bermasalah!

70 Praktikum Pemeriksaan Pajak


Diminta:
a. Menuangkan hasil analisis (a-e) dalam KKP Identifikasi Masalah.
b. Menentukan buku, catatan, dan dokumen yang akan dipinjam dari Wajib
Pajak dan menuangkannya dalam Daftar Dokumen, Buku dan/atau Catatan
yang Dipinjam.

Formulir yang digunakan:


Formulir KKP Analisis Komparatif.
Formulir KKP Analisis Vertikal.
Formulir KKP Analisis Rasio.
Formulir KKP Analisis Penyesuaian Fiskal.
Formulir KKP Analisis Ekualisasi.
Formulir KKP Identifikasi Masalah.
»»p
an Formulir Daftar Dokumen, Buku dan/atau Catatan yang Dipinjam.

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan Ih


a. KKP Analisis Komparatif

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DIP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

(Nama : PT STAN FARMA INDONESIA


ANALISIS KOMPARATIF NPWP :01.234.567-8.910.000
|Masa dan Th.Paja : Januaris.d.Desember
2016
Sumber Pengujian :
- SPT Tahunan PPh Badan dan Laporan Keuangan
- Data SIDJP dan APPPORTAL

Pengujian yang dilakukan :


“Analisis komparatif
au

1 (PENDAPATAN
2 (Penjualan Obat 449956776483 | 369374627352 s0.s82149.131 | 12206
3 (Potongan Penjualan - 17.436.000 -I- 17.436.000
4 (Retur Penjualan - 14.058.090 -1- 14.088.090
$ (Pendapatan lain : 2
6 (sumlah Pendapatan 449925282393 | 369137462732 80.550.655.041 | 12206
7 (BEBAN POKOK PENJUALAN
la. Persediaan awal 81962557282 | 99.688.905.245
b. Pembelian 343.068.179.358 | 278.368.175.575
c. Barang siap dijual 425.030.736.640 | 378.087.080.820
id. Persediaan akhir - 41816721368 |- 81.962557.282
|e. Beban Pokok Penjualan 383214.015.272 | 296.094.523.538
s (LABA KOTOR 66711267121 | 73-280.103814
9 (BEBAN USAHA
Ja. Gaji Pegawai 1.737.941.091 808.760.050
b. Biaya promosi daniklan 5762598644 | 3338171378
|. Bea masuk 5329839820 | 5.170085.500
(d. Adminitrasi Bank 1910241646| 1239664648
|. Biaya Angkut 853.442.000 776.777.564
£. Biaya Pajak 1602221930 | 8.310.207.500
&. Biaya Inklaring 687.121.600 722.219.000
jh. Penyusutan Kendaraan 461.229.661 310.420.881
dst.

Dibuat Oleh Ditelaah Oleh


Nama |Paraf Tanggal Nama Paraf Tanggal |

Praktikum Pemeriksaan Pajak

an hak cipta
b. KKP Analisis Vertikal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DIP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

Nama : PT STAN FARMA INDONESIA


ANALISIS VERTIKAL NPWP 1.234.567-8.910.000
|Masa
danTh.Pajak Januari s.d.Desember 2016
Sumber Pengujian »
- SPT Tahunan PPh Badan danLaporan Keuangan
Data SIDIP danAPPPORTAL
Pengujian
yang dilakukan :

1 (PENDAPATAN
2 Penjualan Obat 449.956.776.483 100,094| 369.374.627.352 | 100,094|
3 Potongan Penjualan . 17.436.000 0,094) - 0,096)
4 (Retur Penjualan - 14.058.090 0,04) - 0,095|
$ (Pendapatan lain 0,094 - 0,096)
6 (Jumlah Pendapatan 449.925282.393 100,094| 369.374.627.352 | 100,094)
7 (BEBAN POKOK PENJUALAN
ja. Persediaan awal 81.962.557.282 18,290) 99.688.905.245| 27,099
Ib. Pembelian 343.068.179.358 76,294| 278.368.175.875| 75,496
|c. Barang siap dijual 425.030.736.640 94,590) 378.057.080.820| 102,496|
jd. Persediaan akhir - 41.816.721.368 “9,39| -81.962.557.282| -22,294|
'€. Beban Pokok Penjualan 383.214.015.272 85,296) 296.094.523.538| 80,296|
8 (LABA KOTOR 66.711.267.121 14,84) 73.280.103.814| 19,899
9 (BEBAN USAHA
ja. Gaji Pegawai 1.737.941.091 808.760.050)|
'b. Biaya promosi dan iklan 5.762.598.644 3.338.171.378)
c. Bea masuk 5.329.839.820 5.170.055.500)
|d. Adminitrasi Bank 1.910.241.646 1.239.664.648
|e. Biaya Angkut 853.442.000 776.777.564|
'£ Biaya Pajak 1.602.221.930 8.310.207.500)
2. Biaya Inklaring 687.121.600 722.219.000)
|h. Penyusutan Kendaraan 461.229.661 310.420.881
st.

Dibuat Oleh Ditelaah Oleh


Nama I Paraf Tanggal Nama Paraf Tanggal

Indeks :Analisi Vertikal

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 73


c. KKP Analisis Rasio

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
Nama : PTSTAN FARMA INDONESIA
ANALISIS RASIO INPWP 101.234.567-8.910.000
(Masa
danTh. Paja: Januari s.d.Desember 2016
Sumber Pengujian :
- SPT Tahunan PPh Badan danLaporan Keuangan
- Data SIDIP danAPPPORTAL
- SuratEdaranDirjen Pajak Nomor: SE— 96/PJ/2009 tentang RasioTotal Benchmarking danPetunjuk Pemanfaatannya
Pengujian
yang dilakukan :

pe 1 (Gross Profit Margin (GPM)


— ee Rasio Benchmarking
2 operating
Profit Margin(OPM) (RasioBenchmarking
3 (Pretax Profit Margin (PPM) (RasiodariAsosiasi
4 (corporate Tax to Turn Over Ratio (CTTOR) (Rasio dari BEJ
5 (Net Profit Margin (NPM)
6 |pividend Payout Ratio (DPR) dst.
7 (Rasio PPN Masukan
8 (Rasio biayagajiterhadap penjualan
9 Rasio biayabunga terhadap penjualan
10 (Rasio biaya sewa terhadap penjualan
11 (Rasio biaya penyusutan terhadap penjualan
12 (Rasio “input antara” lainnya terhadap penjualan
18 (Rasio penghasilan tuarusahaterhadap penjualan
14 (Rasio biaya luar usahaterhadap penjualan.
18 (perputaran Piutang Dagang (ARtumover)
16 |humlah harirata-rata penagihan

il.

Nama Paraf Tanggal Nama Paraf Tanggal

74 Praktikum Pemeriksaan Pajak

ipta
d. KKP Analisis Penyesuaian Fiskal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
(nama
PENYESUAIAN FISKAL POSITIF INPWP
Masa danTh.Pajak”: Januaris.d.Desember
2016
Sumber Pengujian :
» SPT Tahunan PPhBadan danLaporan Keuangan
» Data SIDJP danAPPPORTAL
Pengujian yangdilakukan »
yang
Pengujian yangdilakukan berupa, Pemanfaatan informasi internaldan/atau eksternal Direktorat Jenderal Pajak,Pengujian keterkaitan berupa arus
piutang, Penelusuran angka-angka, danPengujian keabsahan dokumen

| Biayayangdibebankan dikeluarkan untuk


1. (kepentingan
pemegang saham. sekutu,atau
anggota
2. pembentukanataupemupukan danacadangan
3. (Penggantian
ataimbalan pekerjaanataujasa

(Berdasarkan hasipengujian tidakditemukan adanyaPenyesuaian FiskalPositif Pasal 6 ayat(1) UUPPh


Pasal12 ayat(3) UUKUP

Dibuat Oleh Dielaah Oleh


Nama Paraf Tanggal Nama Paraf Tanggal

Indeks: B7

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 75

an dengan hak ci
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DIP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
'Nama TPTSTAN FARMA INDONESIA
PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF NPWP 101.234.567-8.910.000
MasadanTh.Pajak ”— : Januaris.d.Desember 2016
Sumber Pengujian :
- SPTTahunan PPhBadandanLaporan Keuangan
» Data SIDJPdanAPPPORTAL
Pengujian yangdilakukan :
Pengujian yangdilakukan berupa. Pemanfaatan informasi internaldatataueksternal Direktorat JenderalPajak. Pengujian keterkaitan berupaarus
piutang. Penelusuran angka-angka, danPengujian keabsahan dokumen
Simpulan:

(Penghasilan yangdikenakan PPhfinaldanyang

Pasal 6 ayat(1) UUPPh


Pasal12 ayat(3) UUKUP

Nama Paraf Nama

76 Praktikum Pemeriksaan Pajak

an dengan hak cipta


e. KKP Analisis Ekualisasi

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

Peredaran Usaha(berdasarkan egualisasi denganSPT Masa Nama


INPWP
PT STAN FARMA INDONESIA
01-234.567-8.910.000
9 |MasadanTh.Pajak Januari s.d.Desember 2016
Sumber Pengujian :
- SPTTahunan PPhBadan
- SPT MasaPPN
Teknik Pemeriksaan
- Ekualisasi SPT Tahunan PPh dan SPT PPN

Hasil Pengujian
No. URAIAN Re. MENURUT Koreksi (Rp)
SPT/WP Rp) Pemeriksa
(Rp) |
(Peredaran Usaha (SPT Tahunan PPhBadan) 2 2
|Ditambah:
- Uang mukapelanggan akhir
Pendaptn ditangguhkan akhir(PPN dibayar tahunini)
- Penyerahan antar cabang (dalam hal tidak terdapat
pemusatan PPN)
- Harga jualaktivapasal 16 D UUPPN
- Penyerahan tahun sebelumnya difakturkan tahun ini
-— Penggatian biaya yangPM-nya telahdikreditkan
- Pember Cuma
ian Cuma
- Penyerahan BKP/JKP lainnya
Jumlah oloooo000000
000000000
ol ooo000000
ol
|Dikurangi :
- Uangmukapelanggan awal(pastikan telahdifakturkan
masa sebelumnya)

Jumlah Penyerahan Seluruhnya


Jumlah Penyerahan non BKP/JKP
'Penyerahan BKP/JKP (SPT PPN)
Penjelasan
INo. Uraian Dasar Hukum

Dibuat oleh Ditelaah oleh


Nama Paraf Tanggal Nama Tanggal|

INDEKS : B-la

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 7


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

Peredaran Usaha(berdasarkan egualisasi


sita (Nama
denganSPTMasa (Nama PT STAN FARMA INDONESIA
OL2234367-R510.000
33) (Masa danTh.Pajak Januarisd Desember 2016
Sumber Pengujian :
- SPT Tahunan
PPhBadan
- SPT MasaPPN
Teknik Pemeriksaan
- Ekualisasi SPTTahunan PPhdanSPT PPN
Hasil Pengujian
al TKATAR TP MENURUT Koreksi (Rp)
SPT/WP Op) | Pemeriksa
Rp)
Peredaran Usaha(SPTTahunan PPhBadan) 3 ki
Iditambah : 1
Uang mukapelanggan
akhir 0
Pendaptn ditanggulikan akhi(PPNdibayartahunini) G .
- Penyerahan antar cabang (dalam haltidak terdapat|
9 1 4
o| 0 0
pemusatan PPN) 0 g 4
Hargajualaktivapasal16D UUPPN 0 F| !
- Penyerahan tahunsebelumnya difakturkan tahunini 0 0 4
.— Penggatian biayayangPM-nya telahdikreditkan 0 0
Pemakaian Sendiri 2
- Pemberia n
Cuma Cuma » " 4
9 2 5
Penyerahan BKP/JKP lainnya 0 g
Jumlah »
, 8 $
(Dikurangi:
- Uang muka pelanggan awal(pastikan telah difakturkan| 0 0
masa sebelumnya) 0
|.” Pendapatan ditangguhkan awal (pastikan telah 0 0 0
difaktu masasebelumnya)
rkan
Penyerahan difakturkan tahunsebelumnya 0 2
Jumalah 2
" : i
Jumlah Penyerahan Seluruhnya 0, 2
Jumlah Penyerahan nonBKP/JKP 2
9 £ a
Penyerahan BKP/IKP (SPT PPN) ka 2 £
Penjelasan
No Uraian Dasar Hukum
1

Dibuat oleh Ditelaah oleh


Nama Paraf Tanggal aa (mat an

INDEKS : B-la

78 Praktikum Pemeriksaan Pajak


f. KKP Identifikasi Masalah

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


m1)
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

IDENTIFIKASI MASALAH Nama Wajib Pajak


NPWP ,
Masa / Tahun Pajak:
IL ANALISIS BERDASARKAN
DATA YANG TERSEDIA
A. DATA KEUANGAN
/ HARTA
B. DATA SPT
C. PROFIL WAJIB PAJAK &
D. HASIL PEMERIKSAAN SEBELUMNYA
E. DATA LAIN YANG TERSEDIA

TI IDENTITAS MASALAH
PPh Badan / PPh Orang Pribadi
B. PPh Pasal 21
C. PPh Pasal 22
D. PPh Pasal 23
E. Pph Pasal 26
F. Pph Final pasal 4 (2) 2
G. PPNDN
H. dst

LL Lokasi / cabang WP yang akan dimintakan


pemeriksaan

(1) $diisidengan
nama UP2
Angka (2) : diisi dengan nama Wajib Pajak
Angka (3) : diisi dengan NPWP Wajib Pajak
Angka (4): diisi dengan Masa /Tahun Pajak yang akan dilakukan pemeriksaan
Angka (5): diisi dengan uraian analisis berdasarkan data yang tersedia
Angka (5): diisi dengan uraian identifikasi masalah berdasarkan hasil analisis data yang tersedia
Angka (7) diisi dengan nama kelompok yang akan melakukan pemeriksaan
Angka (8) : diisi dengan nama dan NIP Supervisor yang akan melakukan pemeriksaan
Angka (9) : diisi dengan paraf Supervisor yang akan melakukan pemeriksaan
Angka (10) : dii Bonganitanggal dunya KKP Identifikasi Masalah

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 79


g. Daftar Dokumen, Buku dan/atau Catatan yang Dipinjam

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN

Jalan Raya Jakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan


Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs: http//www.pajak go.id
EMAIL pusat pengaduan pajak @gmail.com
DAFTAR BUKU, CATATAN, DOKUMEN YANG WAJIB DIPINJAMKAN
DALAM RANGKA PEMERIKSAAN

Nama Wajib Pajak


NPWP
Alamat

I. (Data Perpajakan
1 (SPT Tahunan PPh Badan beserta lampiran dan SSP
2 |SPT Masa PPh Pasal 25, PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23/26, dan PPh
dst.

Data akuntansi & dokumen perusahaan


Copy Akte Pendirian, akte perubahan modal (sampai dengan perubahan terakhir)
Struktur Organisasi Usaha dan Susunan Pengurus
Daftar akun (chart of account). neraca percobaan (trial balance). buku besar
vw

dst.

Supervisor

Diterima oleh
Jabatan
Tanggal
Tanda Tangan/Cap

80 Praktikum Pemeriksaan Pajak


3. Studi Kasus 3 Pelaksanaan Pemeriksaan

Data yang digunakan:


a. SPT Tahunan PPh Badan PT STAN FARMA INDONESIA 2016.
b. Laporan Keuangan PT STAN FARMA INDONESIA 2016.

Diminta:
a. Membuat Surat Panggilan dalam Rangka Pertemuan sehubungan
Pemeriksaan Lapangan.
b. Membuat Berita Acara Pertemuan dengan WP.
Membuat Pakta Integritas dengan Wajib Pajak.
Membuat Surat Permintaan Peminjaman Buku, Catatan, dan/atau Dokumen
WP.
e. Membuat Surat Peringatan I dan Surat Peringatan II.
f. Membuat Berita Acara Dipenuhinya/Tidak Dipenuhinya Permintaan
Peminjaman Buku, Catatan, dan/atau Dokumen dari WP.
g. Membuat Surat Permintaan Keterangan/Surat Permintaan Konfirmasi
kepada Pihak Ketiga.

Formulir yang digunakan:


a. Formulir Surat Panggilan dalam Rangka Pertemuan sehubungan Pemeriksaan
Lapangan.
Formulir Berita Acara Pertemuan dengan WP.
Formulir Pakta Integritas dengan WP.
Formulir Surat Permintaan Peminjaman Buku, Catatan, dan/atau Dokumen
WP.
Formulir Surat Peringatan I dan Surat Peringatan II.
Formulir Berita Acara Dipenuhinya/Tidak Dipenuhinya Permintaan
Peminjaman Buku, Catatan, dan/atau Dokumen dari WP.
Formulir Surat Permintaan Keterangan/Surat Permintaan Konfirmasi kepada
Pihak Ketiga.

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 81


a. Surat Panggilan dalam Rangka Pertemuan Sehubungan Pemeriksaan
Lapangan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN

Jalan Raya Jakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan


Telepon 021-7315823 Faksimil 021-731$712 Situs: http//www.pajak.go.id
EMAIL pusatpengaduan
pajak @gmail.com
Nomor: S-— -2019 2018
Sifat Segera
Lampiran: 1 (satu) Set
Hal » Panggilan dalam Rangka Pertemuan Sehubungan dengan Pemeriksaan Lapangan

Kepada
Yth. Sdr.

Sebagai pelaksanaan dari Pasal 29 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 jo
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2015 dan sehubungan dengan Surat Pemberitahuan
Pemeriksaan Nomor tanggal , dengan inidiminta kedatangan Saudara pada:
hari/ tanggal
pukul
tempat 2
dan membawa buku, catatan, dan dokumen sebagaimana daftar terlampir.

Mengingat pentingnya klarifikasi atau penjelasan tersebut, maka kedatangan Saudara tidak dikuasakan, namun
Saudara dapat didampingi oleh pihak yang memahami kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak.
Untuk melakukan konfirmasi kehadiran dan keterangan atau klarifikasi yang dibutuhkan oleh Tim Pemeriksa
Pajak, Saudara dapat menghubungi dengan nomor telepon . Dalam hal Saudara hadir
tidak pada waktu yang telahditentukan tanpa konfirmasi sebelumnya, Saudara dianggap tidak hadir memenuhi
panggilan ini.
Demikian untuk dimaklumi.

Kepala kantor,

Jabatan
Tanggal
(Tanda Tangan/Cap

82 Praktikum Pemeriksaan Pajak


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
Jalan Raya Jakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan
Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs: http//www.pajak.go.id
EMAIL pusat pengaduan. pajak @gmail.com
DAFTAR BUKU, CATATAN, DOKUMEN YANG HARUS DIBAWA
PADA SAAT PERTEMUAN

Nama Wajib Pajak


NPWP
Alamat

Supervisor

(Diterima oleh
Jabatan
Tanggal
Tanda Tangan/Cap

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 83


b. Berita Acara Pertemuan dengan WP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP
KANTOR PELAYANAN PAJAK

PAKSA SUS aa pajakGo


LAYANAN NFOPMASI DANKELURAN KRING PAJAK (021)500200
EMAL pengackangpapkgo.

Pada hari ini tanggal bulan tahun


di kami Tim
Pemeriksa
Pajak dari
Nama / NIP Pangkat / Golongan Jabatan
Supervisor

Ketua Tim

Anggota Tim

berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Nomor PRIN- JPJ.04/RIK SIS/2016 tanggal


telah meminta keterangan,
kepada:

Nama
Tempat, tanggal lahir
Kewarganegaraan
Nomor KTP/Passport
Pekerjaan/Jabatan
Alamat

dalam hal inibertindak


selaku

Wajib Pajak, |“ | Wakil, Kuasa,

dari Wajib Pajak


Nama
NPWP

dengan keterangan/penjelasan
sebagai berikut

PERTANYAAN: JAWABAN:

1 Apakah Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?-

84 Praktikum Pemeriksaan Pajak


» | Apakah Saudara mengerti, mengapa dimintai keterangan sebagai Wakil Wajib Pajak sekarang
ini?

w 1 Jelaskan tugas dantanggung jawab Saudara dalamkegiatan usahaini!

7. | Apakah Saudara bersedia diminta keterangan kembali apabila masih ada keterangan yang
diperluk an ?
dari Saudara

semua keterangan yang telah diberikan tersebut diatas, untuk menguatkannya


tanda tangannya
dibawah ini
Yang memberikan keterangan,

—— Demikian Berita Acara Pemberian Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandatangani
oleh
Mengetahui :
Tim Pemeriksa Pajak
an. Direktur Jenderal Pajak, Supervisor,
Kepala KPP”———

Ketua Tim,

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 85


C. Pakta Integritas dengan WP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
JalanRayaJakartaSTAN,km100,JakartaSelatan
Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs: http/www pajak 2oid
EMAIL pusatpengaduan pajak@gmail.com
PAKTA INTEGRITAS
Dengan berlandaskan janjiPegawai NegeriSipil(PNS)bahwa seluruhPNSakan menaatisegala peraturan perundang-

bulan tahun . kamiyangbertanda tangandibawahini:

berdasarkan SuratPerintah Pemeriksaan Nomor: tanggal


2. PIHAK KEDUA
Nama
Pekerjaan
Alamat
alam ha ini bertindak selaku:
Wajib Pajak Wakil
dari Wajib Pajak:
Nama
NPWP
Alamat
melakukan kesepakatan dalam suatu PAKTA INTEGRITAS dalam rangka Pemeriksaan ditempat Wajib
yakKehhip k kva belia banjakokain bat
PIHAK PERTAMA akan melaksanakan tugasPemeriksaan ditempat WajibPajakdengan menaati dan
menjunjung tinggiKodeEtikPegawai Direktorat Jenderal Pajak:
2 PIHAK PERTAMA menyampaikan penjelasan mengenai tujuan Permeriksaan sertahakdankewajiban
PIHAK KEDUA dalam Pemeriksaan:
3 PIHAK PERTAMA akan menjaga kerahasiaan datadarwatau informasi yang diperoleh selama
pelaksanaan Pemeriksaan:
4 PIHAK PERTAMA akan menggunakan datadawatau informasi yangdiperoleh selama pelaksanaan
Pemeriksaansecara bertanggung jawab:
$ PIHAK PERTAMA tidak akan meminta ataumenerima segalapemberian dalam bentuk apapun dari
PIHAK KEDUA:
6 PIHAK KEDUA tidak akan memberikan atau menawarkan uang, barang.fasilitas. atau segala
pemberian dalam bentuk apapun kepada PIHAK PERTAMA:
7 Apabila terjadipelanggaran, PIHAK KEDUA akanmelaporkan haltersebut secara tertulis kepada
atasanPIHAK PERTAMA:dan
$ PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA akandikenaisanksisesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yangberlaku apabila melakukan pelanggaran terhadap PAKTA INTEGRITAS ini,
Demikian kesepakatan inikamibuatuntukdapat dilaksanakan danditaati,
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Tim Pemeriksa Pajak:
Supervisor, Wajib Pajak/WakilWajib Pajak

Ketua Tim

Mengetahui:

86 Praktikum Pemeriksaan Pajak


d. Surat Permintaan Peminjaman Buku, Catatan, dan/atau Dokumen WP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
Jalan Raya Jakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan
Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs: http//www.pajak.go.id
EMAIL pusat pengaduan pajak@gmail.com
Nomor: S- -2019 31 Februari 2018
Sifat 2 Segera
Lampiran : 1 (satu) Set
Hal ? Permintaan Peminjaman Buku, Catatan, dan Dokumen

Kepada
Yth. Sdr.

Sehubungan dengan pelaksanaan Surat Perintah Pemeriksaan Nomor tanggal . dengan


ini diminta kepada Saudara untuk meminjamkan buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau
pencatatan serta dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Saudara sebagaimana
daftar terlampir.

Buku atau catatan dan dokumen yang diperlukan dalam pemeriksaan tersebut diharapkan sudah kami terima
paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah surat ini Saudara terima. Buku atau catatan dan dokumen tersebut di atas akan
dikembalikan kepada Saudara setelah pemeriksaan selesai dilaksanakan.

Demikian untuk menjadi perhatian Saudara dan atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Supervisor

Diterima oleh
Jabatan
Tanggal
Tanda Tangan/Cap

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 87


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN

Jalan Raya Jakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan


Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs: http//www.pajak.go.id
EMAIL pusat pengaduan pajak@gmail.com
DAFTAR BUKU, CATATAN, DOKUMEN YANG WAJIB DIPINJAMKAN
DALAM RANGKA PEMERIKSAAN

Nama Wajib Pajak


NPWP
Alamat

1. |ata Perpajakan
1 (SPT Tahunan PPh Badan beserta lampiran dan SSP
2 (SPT Masa PPh Pasal 25, PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23/26, dan PPh
dst.

II (Data akuntansi & dokumen


1 Copy Akte Pendirian, akte perubahan modal (sampai dengan perubahan terakhir)
2 (struktur Organisasi Usaha dan Susunan Pengurus
3 Ibaftar akun (chart of account), neraca percobaan (trial balance), buku besar
dst.

Supervisor

Diterima oleh
Jabatan
Tanggal
Tanda Tangan/Cap

88 Praktikum Pemeriksaan Pajak


e. Surat Peringatan I dan Surat Peringatan II

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
Jalan Raya Jakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan
Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs: http/Awww pajak.go.id
EMAIL pusat pengaduan pajak@gmail.com
Nomor: S- -2019 2018
Sifat 2. Segera
Lampiran : 1 (satu) Set
Hal 2 Peringatan Pertama/Kedua

Kepada
Yth. Sdr.

Sebagai pelaksanaan pemeriksaan berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak Nomor:


tanggal , Saudara telah diminta untuk meminjamkan buku, catatan dan dokumen yang menjadi
dasar pembukuan atau pencatatan, serta dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatanusaha atau pekerjaan
bebas Saudara dengan Surat Permintaan Peminjaman Buku, Catatan, dan Dokumen Nomor
tanggal , namun sampai dengan tanggal surat inidibuat, Saudara :

sama sekali tidak memberikan/meminjamkan

meminjamkan sebagian

Sehubungan dengan hal tersebut, mr aa


seperti dalamdaftar terlampir paling lambat padatanggal
Perlu kami ingatkan bahwa terhadap Saudara dapat dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan atau pajak yang
terutang dihitung secara jabatan apabila Saudara tidak memenuhi permintaan peminjaman buku, catatan, dan
dokumen tersebut di atas.

Atas Perhatian Saudara diucapkan terima kasih.

Supervisor,

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 89


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

Jalan Raya Jakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan


Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs: http//www.pajak.go.id
EMAIL pusat pengaduan.pajak@gmail.com
DAFTAR BUKU, CATATAN, DOKUMEN YANG BELUM DIPINJAMKAN
DALAM RANGKA PEMERIKSAAN

Nama Wajib Pajak


NPWP
Alamat

I. (Data Perpajakan
1 (SPT Tahunan PPh Badan beserta lampiran dan SSP
2 (SPT Masa PPh Pasal 25, PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23/26, dan PPh
dst.

Data akuntansi & dokumen perusahaan


(Copy Akte Pendirian, akte perubahan modal (sampai dengan perubahan terakhir)
Struktur Organisasi Usaha dan Susunan Pengurus
Daftar akun (chart of account), neraca percobaan (trial balance), buku besar
wwe

dst.

Supervisor

Diterima oleh
Jabatan

Tanda Tangan/Cap

90 Praktikum Pemeriksaan Pajak


f. Berita Acara Dipenuhinya/Tidak Dipenuhinya Permintaan Peminjaman Buku,
Catatan, dan/atau Dokumen dari WP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

Jalan Jakarta STAN,


km 100, Jakarta Selatan
Telepon 021-7915823 Faksial021-7315712 Situsbp/vcww pajakgo-dd
EMAIL pusatpengaduan pajakGemalcom

BERITA ACARA TIDAK DIPENUHINYA SELURUH/SEBAGIAN PEMINJAMAN


BUKU, CATATAN, DAN DOKUMEN

Pada hari ini, tanggal” bulan tahun berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan Nomor:
tanggal . maka kami yang tersebut dibawah iniselaku tim Pemeriksa Pajak yang ditugaskan untuk
imelakukan Pemeriksaan terhadap Wajib Pajak:

Nama
NPWP
Alamat

dengan ini menyatakan bahwa seluruh/sebagian buku,catatan, dandokumen yangdiminta sebagaimana dimaksud dalam Surat
Permintaan Peminjaman Buku, Catatan dan Dokumen Nomor tanggal tidak dipenuhi
peminjamannya oleh Wajib Pajak kepada tim Pemeriksa Pajak.
Demikian Berita Acara Tidak Dipenuhinya Peminjaman Buku, Catatan dan Dokumen inidibuat dengan sebenarnya atas kekuatan
sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani
oleh tim Pemeriksa Pajak.

Tim Pemeriksa Pajak:


Supervisor, Ketua Tim, Anggota,

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 01


g. Surat Permintaan Keterangan/Surat Permintaan Konfirmasi kepada Pihak
Ketiga

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

Jalan RayaJakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan


Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs: http//www.pajak.go.id
EMAIL pusat pengaduan pajak@gmail.com
Nomor — : S- -2019 2018
Sifat 4 Segera
Lampiran : 1 (satu) Set
Hal 1 Konfirmasi Surat Setoran Pajak (SSP)

Kepada
Yth. Sdr. Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palangkaraya
Jl. Kapten Tendean No.4 Palangkaraya 73112
Kalimantan Tengah

Sehubungan dengan pemeriksaan pajak terhadap Wajib Pajak :


Nama Wajib Pajak
NPWP
Alamat

Masa dan Tahun Pajak

dan pelaksanaan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2007, bersama ini diminta bantuan Saudara untuk memberikan konfirmasi tentang
kebenaran dan keabsahan surat setoran pajak yang telah dikreditkan oleh Wajib Pajak tersebut di atas.
Jawaban konfirmasi Saudara harap dicantumkan dalam "Daftar Perincian SSP dan Jawaban Konfirmasi SSP
terlampir, dengan permohonan agar dikirimkan kembali dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diterimanya surat ini.
Demikian, atasperhatian Saudara, kamiucapkan terima kasih.

Kepala Kantor,

92 Praktikum Pemeriksaan Pajak


Nomor ?. St -2019
Tanggal

Nama Wajib Pajak


NPWP :
Masa Pajak : CoTiTiTe|- I2TiIs

1
2

Jumlah ol

Catatan :
- Tulis"ada"biladatanya ada:
- Tulis"tidakada" biladatanya tidakada:
- Tulisjumlahdalam Rupiah (Rp)bilamana hanyaterdapat sebagian sajadatanya

Yang memberikan konfirmasi Yang meminta konfirmasi,


Supervisor

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 93


4. Studi Kasus 4 Metode dan Teknik Pemeriksaan

Data yang digunakan:


a. SPT Tahunan PPh Badan PT STAN FARMA INDONESIA 2016.
b. Laporan Keuangan PT STAN FARMA INDONESIA 2016.
C. Data yang Diperoleh pada saat Pelaksanaan Pemeriksaan, sebagai berikut.
1) Terdapat Retur Penjualan merupakan pencadangan retur penjualan.
2) Harga penjualan untuk 3 jenis produk yang tersedia dengan rincian,
sebagai berikut.

No Jenis Produk Unit Harga


1 Antibiotik 250 mg 174.765 586.063
Antibiotik 500 mg 179.948 835.798
3 Antibiotik 1.000 mg 192.230 1.131.401

3) Terdapat beberapa penjualan kepada anak perusahaan, yaitu untuk


produk Antibiotik 1.000 mg sebanyak 30.380 unit dengan harga
Rp1.061.195 per unit.
4) Untuk mengantisipasi penurunan nilai akibat fluktuasi harga, perusahaan
menerapkan prinsip konservatisme dalam melakukan penilaian
persediaan, dengan menggunakan nilai mana yang lebih rendah antara
harga perolehan dengan nilai realisasi bersih.

Harga perolehan Nilai Realisasi Bersih


Persediaan akhir Nilai Per 31 81.962.557.282 82.900.550.000
Desember 2015
Persediaan akhir Nilai Per 31 43.021.500.000 41.816.721.368
Desember 2016

5) Pembelian barang dagangan seluruhnya diperoleh dari pembelian impor


dari Medica Pharmaceutical Pte. Ltd. di Singapura.
a) Atas barang dengan merek dagang “SEPADROXIL" terdapat Perjanjian
antara PT Sakti Farma Indonesia (SFI) dengan Medica Pharmaceutical
Pte. Ltd. (MP) mengenai pemberian jasa pemasaran oleh MP
kepada SFI dengan imbalan sebesar 0,254 dari jumlah penjualan
bersih. Pembayaran jasa pemasaran ini dilakukan bulan April tahun
berikutnya. Jasa pemasaran diserahkan selama 6 hari dalam sebulan
dan MP menyerahkan SKD kepada SFI.

94 Praktikum Pemeriksaan Pajak


b) Sedangkan Jenis obat yang diimpor adalah antibiotik dengan jenis
250 mg, 500 mg dan 1.000 mg.

6) Pada pos Biaya Gaji dan Tunjangan termasuk biaya PPh Pasal 21
ditanggung perusahaan sebesar Rp140.000.000,00.
7) Biaya administrasi bank merupakan pembayaran biaya provisi atas
pinjaman bank.
8) Biaya jamuan dan sumbangan adalah pemberian sumbangan kepada
panti asuhan dan biaya jamuan dengan calon klien yang tidak didukung
dengan daftar nominatif.
9) Biaya jasa profesional merupakan pembayaran
jasa konsultan pajak dan
konsultan hukum yang diberikan oleh badan.
10) Beban Pajak sebesar Rp1.602.221.930,00 merupakan pembayaran PPh
dan denda untuk Tahun Pajak 2015 dan sebelumnya.
11) Beban penghapusan piutang tidak tertagih sebesar Rp31.436.610,00
merupakan penghapusan piutang usaha yang memenuhi syarat sesuai
PMK-105/PMK.03/2009 stdd PMK-57/PMK.03/2010.
12) Biaya lain-lain tidak dirinci oleh Wajib Pajak dan Wajib Pajak tidak
menunjukkan buktinya.
13) Dalam biaya perjalanan dinas terdapat biaya perjalanan untuk keluarga
direksi dan komisaris ke Singapura sebesar Rp100.750.000,00.
14) Biaya bunga merupakan pembayaran bunga kepada bank.
15) Rugi selisih kurs, perhitungannya sudah sesuai Standar Akuntansi
Keuangan.
16) Pada tanggal 12 April 2016, perusahaan menjual Kendaraan II (mobil
box) untuk operasional dengan harga Rp200.000.000,00, dan sesuai data
faktur pembelian (invoice), kendaraan tersebut dibeli pada tanggal 20
Oktober 2015 dengan harga Rp300.000.000,00.
17) Pada pos biaya telepon dan internet, termasuk pembelian pulsa HP
karyawan sebesar Rp75.234.750,00 untuk bagian marketing dan
sebagian staf administrasi.
18) Pada pos biaya sewa kendaraan, merupakan pembayaran sewa atas
kendaraan untuk direksi yang merupakan fasilitas dari perusahaan dan
dibawa pulang.
19) Biaya outsourcing sudah termasuk pembayaran
fee perusahaan penyedia
jasa tenaga kerja sebesar 206 dari total biaya outsourcing.

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 95


20) Setelah dilakukan pemeriksaan atas biaya penjualan ternyata biaya
penjualan tersebut merupakan komisi pegawai marketing keliling dan
komisi dokter.
21) Perusahaan didirikan tanggal 5 Maret 2000 dengan Akta Notaris Sujana,
S.H., No. 123, dengan rincian modal sebagai berikut.

Uraian Rp
Modal Dasar saat didirikan 4.000.000.000
Modal Ditempatkan dan disetor penuh pada saat
pendirian
Aditya Kusuma 500.000.000
Fernanda Agastya 500.000.000
Farendra Arka 500.000.000
Lim Cipta Winata 500.000.000
Total Modal Ditempatkan 2.000.000.000
Total Modal 6.000.000.000

Tanggal 5 Juni 2014 berdasarkan akta Notaris Sujana, S.H., No. 345
jumlah modal ditempatkan dan disetor menjadi sebagai berikut.

Uraian Rp
Modal Dasar saat didirikan 4.000.000.000
Modal Ditempatkan dan disetor
Aditya Kusuma 720.000.000
Fernanda Agastya 720.000.000
Farendra Arka 720.000.000
XYZ Pte. Ltd. 1.440.000.000
Total Modal Ditempatkan 3.600.000.000
Total Modal 7.600.000.000

22) Pembukuan perusahaan memakai akrual basis, penyusutan aktiva


berdasarkan taksiran umur ekonomis.
23) Perusahaan diaudit oleh KAP Kartika & Rekan, dengan Nama Akuntan
Kartika Putra, Nomor Register CA13000 dengan opini Wajar Tanpa
Pengecualian.

96 Praktikum Pemeriksaan Pajak


24) Hasil pemeriksaan atas biaya promosi, terdiri dari:

Uraian Jumlah
Pembayaran jasa pemasangan iklan 3.762.598.644
Pembayaran komisi kepada karyawan | 2.000.000.000
marketing
Jumlah 5.762.598.644

25) Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui bahwa uang muka penjualan


akhir tahun 2015 dan akhir tahun 2016 terjadi di bulan Desember,
penyerahan barangnya terjadi pada tahun berikutnya.

Diminta:
a. Melakukan pengujian penjualan yang dilaporkan di SPT Tahunan PPh dengan
arus barang.
b. Melakukan pengujian penjualan yang dilaporkan di SPT Tahunan PPh dengan
arus piutang usaha.
C. Melakukan pengujian Objek PPh PotPut dan Objek PPN dengan teknik
ekualisasi berdasarkan data yang ditemukan sampai dengan pada saat
pemeriksaan lapangan.
Melakukan koreksi fiskal atas hasil pemeriksaan.
Menghitung Penghasilan Kena Pajak.

Formulir yang digunakan:


a. Formulir KKP Pengujian Arus Barang.
b. Formulir KKP Pengujian Arus Piutang.
Cc. Formulir KKP Pengujian Ekualisasi.
d. Formulir KKP Pengujian Koreksi Fiskal.
e. Formulir KKP Induk.

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 97


a. KKP Pengujian Arus Barang
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

. E Nama : PT STAN FARMA INDONESIA


Penjualan (berdasarkan pengujian arus barang) NPWP 2 01.234.567-8.910.000
|Masa
dan Th. Pajak : Januari s.d.Desember
2016

1 Antibiotik
250 gr
2 Jantibiotik 500mg |
3 |Antibiotik 1.000
| Jumlah

Pj erhitungan:
Penjualan bruto Rp
Retur Penjualan (Cadangan Retur Penjualan) Rp
Potongan Penjualan Rp
Penjualan neto komersial menurut pengujian — (A-B-C) Rp
Penjualan neto komersial menurut SPT Rp
Selisih (D-E) Rp
Penyesuaian Fiskal atas Retur Penjualan Rp
Koreksi Penjualan neto fiskal
rKOomnyOowP (F-G) Rp

Dibuat oleh Ditelaah oleh


Nama Paraf ”— angg Nama Paraf Tanggal

INDEKS : B-lc

98 Praktikum Pemeriksaan Pajak


b. KKP Pengujian Arus Piutang
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

Nama : PT STAN FARMA INDONESIA


Penjualan (berdasarkan pengujian arus piutang) — NPWP ». 01.234.567-8.910.000
Masa dan Th. Pajak : Januari s.d. Desember 2016
Sumber Pengujian :
- Laporan Keuangan
- SPT Tahunan PPh Badan
- Rekening Bank X No. ...
Teknik Pemeriksaan
- Pengujian Keterkaitan (Uji Arus Piutang)
Hasil pengujian arus piutang adalah sebagai berikut :
Saldo Akhir Piutang Dagang
Ditambah : Pelunasan Piutang/Penerimaan dari Pelanggan
- Penerimaan Kas 4 Rp. 0
- Rekening Bank X No......
Dikurangi : Saldo Awal Piutang Dagang -
Total Penyerahan dan Penghasilan dari Luar Usaha
Penyesuaian:
- Penghapusan Piutang
- Retur Penjualan
- PPN Dipungut sendiri
- Uang Muka Penjualan
- Pendapatan yang Ditangguhkan
- Penyesuaian lain
Peredaran Usaha cfim Pengujian Arus Piutang
Peredaran Usaha cfm SPT Tahunan PPh Badan
Koreksi

Dasarhukum : - Pasal 12 ayat (3) UU KUP


- Pasal 4 ayat(1) UU PPh
- Pasal 4 ayat(1) UU PPN

Dibuat oleh Ditelaah oleh


Nama Paraf Tanggal Nama Paraf Tanggal

INDEKS : B-lb

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 99


c. KKP Pengujian Ekualisasi

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

Peredaran Usaha(berdasarkan
PPn) egualisasi
sama
dengan SPTMasa |Nama
NPWP
PT STAN FARMA INDONESIA
01-234.567-8.910.000
(MasadanTh.Pajak Januaris.d.Desember 2016
Sumber Pengujian :
«SPT TahunanPPhBadan
- SPT MasaPPN
Teknik Pemeriksaan
- Ekualisasi SPT Tahunan PPh dan SPT PPN

Hasil Pengujian
No.| ALAN WP
MENURUT Koreksi (Rp)

Peredaran Usaha(SPTTahunan PPhBadan) 0 o o


Ditambah :
Uangmukapelanggan akhir 0 o 0
Pendapt ditangguhkan akti(PPNdibayartahunii) o 0 o
Penyerahan antarcabang(dalam haltidakterdapat o o o
pemusatan PPN) o o o
Harga jualaktivapasal16 D UUPPN o o o
Penyerahan tahunsebelumnya difakturkan tahunini o 0 o
Penggatian biayayangPM-nya telahdikreditkan 0 0 o
Pemakaian Sendiri KG) O| K)
Pemberian CumaCuma o o 0
Penyerahan BKP/JKP lainnya 0 0 0
Jumlah ) Of K)

Ipikurangi :
Uang mukapelanggan awal(pastikantelahdifakturkan o 0 0
imasasebelumnya)
- Pendapatan ditangguhkan awal (pastikan telah) 0 o 0
difakturkan
masasebelumnya)
Penyerahan difakturkan tahunsebelumnya o 0 0
Jumlah ) O| O

Jumalah Penyerahan Selurunya 0 0 0


Jumlah Penyerahan nonBKP/JKP 0 0 o
Penyerahan BKP/IKP (SPTPPN) 0 0 0
Penjelasan
No Uraian Dasar Hukum
1

Dibuat oleh Ditelaah oleh


Nama Paraf Tanggal Paraf Tanggal

INDEKS B-la

100 Praktikum Pemeriksaan Pajak


KKP Pengujian Ekualisasi PPh Pasal 4(2) dan Biaya

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

(Peredaran Usaha (berdasarkan egualisasi dengan SPT Masa PPh)|Nama PT STAN FARMA INDONESIA
dan SPTTahunan PPh) NPWP 1. 01.234.567-8.910.000
|Masa danTh.Pajak Januari s.d.Desember 2016
Sumber Pengujian :
- SPT MasaPPh
- SPT Tahunan PPh
Teknik Pemeriksa:
- Ekualisasi SPT Masa PPh dan SPT Tahunan PPh

Hasil Pengujian
Objek PPh Pemotongan 21/23/26 Final:
Macam-macam objek PosLabaRugi/Pos Neraca/Pos SPT/Turunan Terkait 4/4 Rp.
Objek-objek lainnya “Rp.
Objek dari masa sebelumnya “2 Rp.
Dipotong/disetor/dilaporkan masaberikutnya 4- Rp.
Diperhitungkan sebagai objek PPh Pesan lain 4. Rp. 00000
(Dipotong/disetor/dilaporkan di KPP lain
NAN la
Objek Pajak Menurut Pemeriksa Pajak |

Penjelasan
No Uraian Dasar Hukum

Dibuat oleh Ditelaah oleh


Nama Paraf Tanggal Nama Paraf Tanggal

INDEKS : B-la

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 101


d. KKP Pengujian Koreksi Fiskal

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
Nama TPTSTAN FARMA INDONESIA
HARGA POKOK PENJUALAN NPWP 01.234.567-8910.000
MasadanTh.Pajak ”—Januari sdDesember 2016
Sumber Pengujian -
«SPT Tahunan PPhBadan danLaporan Keuangan
«Dat SIDJP danAPPPORTAL
Pengujian
yangdilakukan :
keabsahan dokumen
2

(PembelianBahan Barang Dagangan


(Gaji, Upah,Bonus, Gratifikasi, Honorarium, THR,Dab

so000-02000020 oooo000000000

Pasal 6 ayat(1) UUPPh


Pasal 12 ayat(3) UUKUP

Ditelaah Oleh
Nama Para Tanggal Nama Paraf Tanggal

102 Praktikum Pemeriksaan Pajak

ngan hak cipta


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN INI
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
Nama FPTSTAN FARMA INDONESIA
PENYESUAIAN FISKAL POSITIF NPWP :01.234.567-8.910.000
MasadanTh.Pajak — Januari s.d.Desember 2016
Sumber Pengujian :
«SPT Tahunan PPhBadandanLaporan Keuangan
- Data SIDIP danAPPPORTAL
Pengujian yangdilakukan »
Pengujian yangdilakukan berupa, Pemanfaatan informasi internal daratau ekstemal Direktorat Jenderal Pajak,Pengujian keterkaitan berupaarus
piutang, Penelusuran angka-angka, danPengujian keabsahan dokumen

(Berdasarkan hasilpengujian tidakditemukan adanya Penyesuaian FiskalPositif Pasal6 ayat(1) UUPPh


Pasal 12 ayat(3) UUKUP

Ditelaah Oleh
Paraf Tanggal

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 103

an dengan hak cipta


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA.
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
(Nama :PT STAN FARMA INDONESIA
PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF INPWP :01-234.567-8.910.000
|MasadanTh.Pajak — :Januari s.d.Desember 2016
Sumber Pengujian »
«SPT Tahunan PPhBadan danLaporan Keuangan
- Data SIDJP danAPPPORTAL
Pengujian
yang dilakukan :

1 Pasal6 ayat(1) UUPPh


Pasal 12 ayat(3) UUKUP

Nama Paraf Tanggal Nama Paraf Tanggal

104 Praktikum Pemeriksaan Pajak

lengan hak cipta


. KKP Induk

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


(DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DIP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
KERTAS
KERJA PEMERIKSAAN
Nama TP STAN FARMA INDONESIA
PPh Badan 2. 01-2345678.910.000
(MasadanTh.Pajak Januar » 4.Desember2016

1| Penghasilan NetoKomersial Dalam Negeri


la. PEREDARAN USAHA B1 0 0 ()
b. HARGA POKOK PENJUALAN B2 0 0 0
le. BIAYA USAHA LAINNYA B3 0 0 0
ld. PENGHASILAN NETO DARI USAHA (Ia-Ib-Ie) 0 0 0
le. PENGHASILAN DARI LUAR USAHA Ba 0 0 0
BIAYA DARILUAR USAHA Bs 0 0 0
Ig. PENGHASILAN NETO DARI LUAR USAHA (le-1 0) 0 0
Ih. JUMLAH (1d 12) o 0 0
2) Penghasilan NetoKomersial LuarNegeri B6 0 0 0
3| bumlah Penghasilan NetoKomersial (Ih 2) 0 0 0
A| Penyesuaian FiskalPositif B7 0 (| 0
| Penyesuaian FiskalNegatif B4 o () (|
Kang Fsiltas Penanaman ModalBerupaPengurangan Penghasilan B3 0 0 0
7| Penghasilan NetoFiskal(344-$-6) 9 0 p
8| Kompensasi Kerugian Fiskal B-10 | 0 0
| Penghasilan KenaPajak($-9) 0 0 0
1o| PPhTerutang Bat 0 0 0
1n| Pengembalian / Pengurangan KreditPajakLuarNegeri(PPh dl | o
|Ps.24)YangTelahDiperhitungkan TahunLahu
12) bumlah PPhTerutang (11412) 0 0 0
13| Kreditpajak B-12
Ph DITANGGUNG PEMERINTAH (Proyek Bantuan o o o
LuarNegeri)
b. Kredit PajakDalam Negeri 0 0 0
le. Kredit PajakLuarNegeri 0 0 0
Jumlah (Ida4 Idb414e) o| 0 0
Mae (PPh YangHarus Dibayar Sendiri —113-140)
Let Dayang 0 0 0
1s|pPh YangDibayar Sendiri: B-13
la. PPhPasal25 bulanan 0 0 ()
lb. PPhPasal29 o 0 (|
le. STPPPhPs.25 (HanyaPokokPajak) o| 0 0
Jumlah (1Ga#16b“ 166) 0 0 0
(Pp
10fppiDibayar” YangKurang
Yang LebihDibayar (5-19 () 0 0
TH Sanksiadministrasi
2. SKPKB
a.l.BungaPasal13 (2) KUP () 0
2. Kenaikan Pasal13(3)KUP 0 0
2.3. BungaPasal13 (S) KUP 0 0
@4. Kenaikan Pasal13AKUP 0 0
.5. Kenaikan Pasal17C(5)KUP 0 0
6. Kenaikan Pasal17D(5) KUP 0 0
lb. SKPKBT
b.1.KenaikanPasal18 (2) KUP 0 0
6.2.BungaPasal 15 (4) KUP 0 0
Jumlahsanksiadministrasi 0 0
18|PPh Yang MasihHarusDibayar 0 0
19|stp
a.l. DendaPasal7 KUP 0 0
2.2.Bunga Pasal 8(2)KUP 0 0
2.3.BungaPasal8 (2a)KUP 0 0
Bunga Pasal9 (2a)KUP 0 K)
2.5.BungaPasal9(2b) KUP 0 (|
2.6.BungaPasal14 (3) KUP 0 (|
a.7.BungaPasal19 (3) KUP 0 0
jumlah STP: 0 o
Dibuatoleh
Nama Paraf Tanggal 'anggal

INDEKS | B8

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 105


5. Studi Kasus 5 Pelaporan Pemeriksaan Wajib Pajak Badan

Data yang digunakan:


a. SPT Tahunan PPh Badan PT STAN FARMA INDONESIA 2016.
b. Laporan Keuangan PT STAN FARMA INDONESIA 2016.
Cc. Hasil Pengujian pada Studi Kasus sebelumnya dan Pajak.
d. Tanggapan Wajib Pajak atas SPHP menyatakan bahwa Wajib Pajak tidak setuju
seluruhnya atas temuan pemeriksaan dengan alasan bukti pemeriksaan yang
diajukan pemeriksa tidak kompeten.

Diminta:
a. Membuat SPHP dilampiri Daftar Temuan.
b. Membuat Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.
C. Membuat Risalah Pembahasan dan Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan dilampiri Ikhtisar Hasil Pembahasan Akhir (catatan: pada saat
pembahasan, Wajib Pajak setuju atas temuan yang tertuang dalam SPHP).

Formulir yang digunakan:


a. Formulir SPHP.
b Formulir Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.
Cc. Formulir Risalah Pembahasan.
d. Formulir Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.
e Formulir Ikhtisar Hasil Pembahasan Akhir.

106 Praktikum Pemeriksaan Pajak


a. SPHP dan Daftar Temuan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
Jalan Raya Jakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan
Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs: http//www.pajak go.id
EMAIL pusat pengaduan pajak @gmail.com
Nomor 1 /PJ.04/2016 31 Februari 2018
Sifat 2 Sangat Segera
Lampiran : 1 (satu) set
Hal : Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan

Kepada
Yth. Sdr. Pimpinan
PT STAN FARMA INDONESIA

Sehubungan dengan Surat Perintah Pemeriksaan Nomor 01/PJ.04/RIKSIS/2017 tanggal 31 Oktober 2017
bersama ini disampaikan hasil Pemeriksaan sebagaimana terlampir.
Mengingat hasil Pemeriksaan tersebut berkaitan dengan kewajiban perpajakan yang harus Saudara penuhi,
maka kepada Saudara akan disampaikan undangan untuk melakukan pembahasan akhir hasil Pemeriksaan.
Apabila Saudara tidak memberikan tanggapan tertulis atas hasil Pemeriksaan dan tidak hadir dalam pembahasan
akhir hasilPemeriksaan sesuai dengan jangka waktuyang ditentukan makahasil Pemeriksaan dianggap telah Saudara
setujui seluruhnya dan pembahasan akhir hasil Pemeriksaan dianggap telah dilakukan serta kewajiban perpajakan
Saudara akan dihitung sesuai dengan hasil Pemeriksaan.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih.

Kepala Kantor

Ahmad Solikhin

Diterima oleh
Jabatan
Tanggal
Tanda Tangan/Cap

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 107


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
JalanRayaJakarta STAN, km 100,JakartaSelatan
Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs:htp/www.pajak.go.id
DAFTAR TEMUAN
Masa danTahun Pajak: 0116-1216

1 Peredaran Usaha
Menurut SPT/WP Rp. 10.000.000.000| (Berdasarkan hasilekualisasidanujiarusbarang, terdapat|
Menurut Pemeriksa Rp. 12.000.000.000
Rp. 2000000.000|Rp. 2.000.000.000 penjualan yangtidakdilaporkan olehWajib Pajak
(Dasar hukum:
I-— Pasal 6(1)UUPPh
Pasal 12(3)UUKUP
2 Harga
Pokok Penjualan (Berdasarkan uji uang, terdapat pembebanan yang|
Menurut SPT/WP Rp. 10000.000.000 berlebihan ataspembelian barang dagangan
Menurut Pemeriksa Rp. 12.000.000.000|
Rp. 2000.000.000|Rp. — 2.000.000.000|Dasar hukum:
I- Pasal 6(1)UUPPh
1 Pasal12 (3) UUKUP
3 Biaya
Usaha Lainnya (Tidakterdapat koreksi
Menurut SPT/WP Rp. 10.000.000.000|
Menurut Pemeriksa Rp. 10.000.000.000
Rp. OlRp. o|
4 Penghasilan
dariLuarUsaha (Tidakterdapat koreksi
Menurut SPT/WP Rp. 12.000.000.000|
Menurut Pemeriksa Rp. 12.000.000.000
Rp. OlRp. o|
$ Biaya DariLuar Usaha
6 PenghasilanNetoLuarNegeri
7 PenyesuaianFiskal Positif (Berdasarkan pengujian, daftar nominatif yang tidak
Menurut SPT/WP Rp. 10.000.000.000| lmemenuhi ketentuan perpajakan
Menurut Pemeriksa Rp. 12.000.000.000|
Rp. 2000.000.000/Rp. — 2.000.000.000|Dasar hukum:
- Pasal 6 (1) UUPPh jo.PMK.
- Pasal 12 (3) UUKUP
8 Penyesuaian FiskalNegatif (Tidakterdapat koreksi
Menurut SPT/WP
Menurut Pemeriksa
Rp. o|
9 Fasilitas Penanaman Modal Berupa Pengurang Penghasilan Neto
10 Kompensasi Kerugian
11 Kredit Pajak |Tidak terdapat koreksi
Menurut SPT/WP Rp. 12.000.000.000|
Menurut Pemeriksa Rp. 12.000.000.000
Rp. OlRp. o|
B. | PPh Pasal 21
1 Objek Pajak
Menurut SPT/WP Rp. 10.000.000.000| (Berdasarkan hasil ekualisasi dan ujiarusbarang, terdapat|
Menurut Pemeriksa Rp. 12.000.000.000|
Rp. 2000.000.000/Rp. 2.000.000.000 penjualan yangtidak dilaporkan oleh Wajib Pajak
(Dasar hukum:
Pasal 6(1) UUPPh
|. Pasal 12 (3) UUKUP
2 Kredit Pajak (Tidak terdapat koreksi
Menurut SPT/WP Rp. 12.000.000.000|
Menurut Pemeriksa Rp. 12.000.000.000|
Rp. n o|
Mengetahui,
Kepala Kantor “Tim Pemeriksa Pajak:
Supervisor, Ketua Tim, “Anggota,

Ahmad Solikhin Ahmad Solikhin Solikhin

108 Praktikum Pemeriksaan Pajak


b. Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
Jalan RayaJakartaSTAN, km 100, Jakarta Selatan
Telepon 021-7315823 Faksimil 021-7315712 Situs: http//www.pajak.go.id
EMAIL pusatpengaduan pajak @email.com
Nomor : /PJ.04/2016 Februari 2018
Sifat £ Sangat Segera
Lampiran :—-
Hal » Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
Kepada
Yth. Sdr. Pimpinan
PT STAN FARMA INDONESIA

Sehubungan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan Nomor tanggal yang


telah disampaikan kepada Saudara padatanggal . dengan inikamimengundang
Saudara pada:
Hari/tanggal
Pukul
Tempat » Ruang Rapat Pemeriksa
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta STAN
Jalan Raya Jakarta STAN, km 100, Jakarta Selatan
untuk melakukan Pembahasan AkhirHasil Pemeriksaan atashasil Pemeriksaan yang telahdisampaikan kepada Saudara.
Apabila Saudara tidak hadirdalam pembahasan akhirhasil Pemeriksaan sesuaidenganharidantanggal tersebutdiatas
maka pembahasan akhirhasilPemeriksaan dianggap telahdilakukan.
Demikian disampaikan, atasperhatian dankerjasama Saudara diucapkan terima kasih.

Ahmad Solikhin

Diterima oleh
Jabatan

Tanda Tangan/Cap :

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 109


Risalah Pembahasan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DIP JAKARTA SELATAN IN
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
JalanRayaJakarta STAN,kn 100,JakataSelatan
“Telepon 021-7315E23 Paksi 021-7315712 Situ lstp/wvww pajakgo-id
RISALAH PEMBAHASAN
Nomor SP2 tanggal
Nomor SP2 Perubahan tanggal
Nama Wajib Pajak:
NPWP
Alamat
MasadanTahun Pajak:
Dowload pena pjk yngorangsenMaPeakJa Downloa Tea2016shopWo Pj
).denganNomor tanggal telahdilakukan koreksifiskalatasbeberapa objekpajakdengan
Pa ap Tar
1 PPhBadan
A. Pokokmaslah koreksi
Peredaran Usaha,
Memnrut WajibPajak Rp 0
Merurut Pemeriksa Rp 0
Koreksi Ro o
1) Pendapat Pemeriksa dalamPembahasan AkhirdanDasarHukum Koreksi
Berdasarkan hasilekusisasidanwjiarusbrang,terdapatpenjualanyangtidakdilaporkan olehWajibPajak:
Dasar akun:
» Pasal (1)UUPPh
» Pul 12 3) UUKUP
3) Pendapat WajibPajakdalamPembahasan Akir
WajibPajaksetujuterhadapkoreksiPerneriksa berdasarkan SuratTanggapan HasiPemeriksaan danLembarPernyataan Persetujuan Hasil
Pemeriksaan.
3) Tanggapan Pemeriksa atasSimpulan
Pemerika Pajakmempertahankan koreksitersebut.karenaWajibPajaktelahsetujuterhadap koreksiPemeriksa Pajakberdasarkan Surat
Tanggapan HasilPemeriksaan danLembar Pernyataan Persetujuan HasilPemeriksaan, sertatanggapan yangdisampaikan olehWajibPajak
oatpembahasan aktir.
B. Pokokmaslah koreksi
Harga PokokPenjualan
Menurut WajibPajak
Menurut Pemeriksa
Koreksi 323
1) Pendapat Pemeriksa dalamPembahasan AkhirdanDasarHukum Koreksi
“Tidakterdapatkoreksi
3) Pendapat WajibPajakdalamPembahasan Akhir
WajibPajaksetujuterhadapkoreksiPemeriksa berdasarkan SuratTanggapan HasilPemeriksaan danLembarPernyataan Persetujuan Hasil
Pemeriksaan.
3) Tanggapan Pemeriksa atasSimpulan
Pemeriksa menyetujui.
C. Pokok masalahkoreksi
Biaya UsahaLainnya
D. Pokokmasalahkoreksi
Penghasilan DariLuarUsaha

Mengetahui.
Kepala Kantor “TimPemerikuaPajak:
Supervisor, Ketua Tam. Anggota,

Ahmad Solihin Ahmad Solihin Solihin

10 Praktikum Pemeriksaan Pajak


d. Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN

Jalan RayaJakartaSTAN, km100,JakartaSelatan


"Telepon 021-7315823 Faksimd 021-7515712 tas: htp//www pajak.go.id
EMAIL pusatpengaduan pajak@gmallcom
BERITA ACARA PEMBAHASAN AKHIR HASIL PEMERIKSAAN
Pada hariini, tanggal —bulan tahun , kamiyangtersebut dibawah ini:

1 Supervisor
2 Ketua Tim
3 Anggota

berdasarkan SuratPerintah Pemeriksaan Nomor: tanggal telah melakukan Pemeriksaan


dibidangperpajakan terhadap WajibPajak :
Nama
NPWP
dan memberitahukan sertamelakukan pembahasan akhirhasil Pemeriksaan dengan :
Wajib Pajak: Wakil Wajib Pajak: Kuasa WajibPajak
Nama
Pekerjaan/Jabatan
Alamat :

Demikian Berita Acara Pembahasan AkhirHasil Pemeriksaan inidibuat dengansebenarnya danditandatangani oleh:

Wajib Pajak/Wakil/Kuasa : ") Ketua Tim,

Kepala Kantor, Anggota,

Pemeriksaan Wajib Pajak Badan 111


e. Ikhtisar Hasil Pembahasan Akhir

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANWIL DJP JAKARTA SELATAN III
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA STAN
Jl RayaJakataSTANkm100JakartaSelatan
Telepan21-1SE2Pat 021-

(team 2-0)

!FI
aa
2isyola,
leeoeleral
|
1
|
1

Wap Pajak
WakaKama")

TimPemeriksa Pajak.
Superior, KetuaTim,

12 Praktikum Pemeriksaan Pajak

ipta
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta: Sekretariat Negara.
. 2009. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak nomor SE -
96/PJ/2009 tentang Rasio Total Benchmarking dan Petunjuk Pemanfaatannya.
Jakarta: Sekretariat Negara.
. 2010. Surat Edaran Nomor SE 126/PJ/2010 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Pemeriksaan (Audit Plan) Untuk menguji
Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan. Jakarta: Sekretariat Negara.
. 2012. Surat Edaran Nomor SE 04/PJ/2012 tentang
Pedoman Penyusunan Program Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan. Jakarta: Sekretariat Negara.
. 2012. Surat Edaran Nomor SE 08/PJ/2012 tentang
Pedoman Penyusunan Kertas Kerja Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan. Jakarta: Sekretariat Negara.
. 2013. Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER 23/PJ/2013
tentang Standar Pemeriksaan. Jakarta: Sekretariat Negara.
2013. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/
PMK.03/2013 sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 184/PMK.03/2015 tentang Tata Cara Pemeriksaan. Jakarta: Sekretariat
Negara.
. 2013. Surat Edaran Nomor SE 65/PJ/2013 tentang
Pedoman Penggunaan Metode dan Teknik Pemeriksaan. Jakarta: Sekretariat
Negara.
. 2015. Surat Edaran Nomor SE 24/PJ/2015 tentang
Pedoman Penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan. Jakarta: Sekretariat Negara.
. 2017. Surat Edaran Nomor SE 10/PJ/2017 tentang
Petunjuk Teknis Pemeriksaan Lapangan Dalam Rangka Pemeriksaan untuk
Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan. Jakarta: Sekretariat
Negara.
. 2018. Surat Edaran Nomor SE-15/PJ/2018 tentang
Kebijakan Pemeriksaan. Jakarta: Sekretariat Negara.
TENTANG PENULIS

Arif Nugrahanto, S.S.T., M.P.P., sebelumnya adalah lulusan


Program DiplomallI Perpajakan
dan Program Diploma IV Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan mendapatkan gelar Master
of Public Policy dari Hitotsubashi University, Tokyo, Jepang.

Sebelum menjadi pengajar tetap di Politeknik Keuangan


Negara (PKN) STAN, beliau pernah bertugas sebagai Pemeriksa
Pajak dan trainer pada Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan,
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia,
serta menjadi assessor Pejabat Fungsional Pemeriksa Pajak.

Selain menjadi pengajar tetap, beliau juga menjadi pengajar pada Program
Magister Akuntansi Universitas Trisakti untuk mata kuliah Perpajakan Lanjutan dan
Pajak Internasional.
Buku Praktikum Pemeriksaan Pajak ini disusun dengan menggabungkan
antara teori dan praktik agar mahasiswa mendapatkan dua hal sekaligus,
yaitu pengetahuan dasar tentang teori pemeriksaan dan keterampilan
dalam menerapkan teori-teori pemeriksaan dalam suatu kasus. Meskipun
muatan teorinya hanya berupa ringkasan materi, tetapi materi yang

disajikan dalam buku ini telah dipilih secara cermat untuk membantu
penyelesaian studi kasus.
Buku ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan bagi
masyarakat dan manfaat bagi semua pembelajar. Penulis menyadari buku
praktikum ini masih terdapat kekurangan. Kritik dan saran masih sangat
diperlukan untuk penyempurnaannya.

PRAKTIKUM PEMERIKSAAN

Economics
3-01.03033
Penerbit ANDI | IN TMI
Jl. Beo 38-40 Yogyakarta | |
Telp.(0274) 561881 Fax.(0274) 588282 | | |
&5 : andipenerbitan@gmail.com |
& : www.andipublisher.com

Dapatkan Info Buku Baru, Kirim e-mail: info@andipublisher.com | andipublishercom@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai