II/15/2011
Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini
adalah koreksi Penghasilan Neto Tahun Pajak 2006 sebesar Rp.
275.424.631.600,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;;
Menurut Terbanding : bahwa sesuai dengan Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor :
S-300/PJ.42/2003 tanggal 3 Juni 2003, tentang Perlakuan Pajak atas
Transaksi Derivatif berupa Cross Currency Interest Rate Swap
ditegaskan bahwa selisih lebih pertukaran bunga yang diterima dari
transaksi Cross Currency Interest Rate Swap merupakan obyek
pajak, apabila terjadi selisih lebih pertukaran bunga yang dibayar
tidak dapat dibebankan sebagai biaya atau kerugian fiskal, karena
tujuan transaksi swap yang dapat diakui oleh fiskus adalah sepanjang
mengurangi/membatasi resiko kerugian dari perubahan suku bunga
pinjaman perusahaan;
Menurut Pemohon : bahwa berdasarkan Pasal 6 ayat (1) huruf a dan e Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana yang
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 atas
kerugian selisih kurs mata uang asing merupakan biaya yang diakui
secara fiskal, dalam penjelasannya diatur bahwa kerugian karena
fluktuasi kurs mata uang asing diakui berdasarkan system
pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Dengan
demikian menurut pendapat Pemohon Banding, kerugian pada
transaksi swap merupakan biaya secara fiskal;
Penghasilan Neto
mnrt keputusan Terbanding Rp. 654.841.220.715,00
Koreksi yang tidak dapat dipertahankan Rp. 275.424.631.600,00
Penghasilan Neto seharusnya Rp. 379.416.589.115,00
Memperhatikan : Surat Banding, bukti-bukti yang ada dalam berkas banding, hasil
pemeriksaan dan pembuktian dalam persidangan;