Anda di halaman 1dari 10

Putusan Pengadilan

Pajak Nomor
Jenis Pajak
Masa/Tahun Pajak
Pokok Sengketa

PUT.32233/PP/M.X/99/2011

:
:
:

Gugatan
2006
bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam gugatan ini adalah pengenaan sanksi
administrasi Pasal 14 ayat (4) Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan atas Surat
Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari sampai dengan Desember
2006 Nomor: 00147/107/06/821/08 tanggal 28 Nopember 2008 atas Dasar Pengenaan
Pajak Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp.44.257.118.520,00, yang tidak disetujui
oleh Penggugat;

Menurut Tergugat

bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka Tergugat berpendapat bahwa terdapat
cukup alasan untuk menyesuaikan penghitungan sanksi administrasi berupa denda
Pasal 14 ayat (4) Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dalam Surat Tagihan
Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Tahun Pajak 2006 Nomor:
00147/107/06/821/08 tanggal 28 Nopember 2008 dengan Laporan Hasil Penelitian
Keberatan Nomor: LAP-26/WPJ.16/BD.06/2009 tanggal 19 Nopember 2009
sebagaimana yang tertuang pada Laporan Penelitian Pengurangan atau Penghapusan
Sanksi Administrasi Nomor: LAP-01/WPJ.16/BD.06/2010 tanggal 29 Januari 2010
yang menjadi pertimbangan diterbitkannya Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP004/WPJ.16/BD.06/2010 tanggal 29 Januari 2010, sebagai berikut:
Uraian

Dikurangkan/

Semula

dihapuskan
(Rp)

(Rp)

Menjadi
(Rp)

Pajak yang kurang (lebih) bayar

Sanksi Administrasi

- Denda Pasal 14 ayat (4) KUP

936.719.055,
00

48.119.487,00

888.599.568,0
0

Jumlah pajak ymh (lebih) dibayar

936.719.055,
00

48.119.487,00

888.599.568,0
0

Menurut Penggugat

bahwa dapat disimpulkan bahwa tidak dicantumkannya NPWP/NPKP pada strook kas
register sehingga dikenakan Surat Tagihan Pajak sanksi administrasi tersebut dan pada
Keputusan Tergugat Nomor: KEP-004/WPJ.16/BD.08/2010 tanggal 29 Januari 2010
dengan jumlah pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp.888.599.568,00 adalah
bukan karena kesalahan/kelalaian Penggugat tetapi semata-mata karena kesalahan
pihak Kantor Pajak/Pemeriksa Pajak/Tergugat, sehingga Penggugat memohon bahwa
pengenaan sanksi administrasi jumlah pajak yang masih harus dibayar sebesar
Rp.888.599.568,00 sebagaimana tercantum dalam Keputusan Tergugat Nomor: KEP004/WPJ.16/BD.08/2010 tanggal 29 Januari 2010 tersebut seluruhnya dihapus (nihil);

Menurut Majelis

bahwa adanya jumlah masih harus dibayar pada Masa Pajak Januari sampai dengan
Desember 2006 Nomor: 00147/107/06/821/08 tanggal 28 Nopember 2008 adalah
merupakan sanksi administrasi berupa denda atas tidak dibuatnya faktur pajak atas
selisih penjualan sebesar Rp.2.578.833.838,00 serta pembuatan Faktur Pajak
Sederhana yang tidak sesuai ketentuan/tidak lengkap sebesar Rp. 44.257.118.520,00
sesuai dengan ketentuan Pasal 14 ayat (4) Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

juncto Keputusan Dirjen Pajak Nomor: KEP-524/PJ./2000 tanggal 6 Desember 2000


tentang syarat-syarat Faktur Pajak Sederhana. Adapun perhitungan Surat Tagihan Pajak
tersebut sebagai berikut: 2% x Dasar Pengenaan Pajak (Rp.44.257.118.520,00 +
Rp.2.578.833.838,00) = Rp.936.719.055,00;
bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah pengenaan sanksi administrasi
Pasal 14 ayat (4) Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan atas Surat Tagihan Pajak
Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 Nomor:
00147/107/06/821/08 tanggal 28 Nopember 2008 dengan Dasar Pengenaan Pajak
Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp. 44.257.118.520,00 karena Penggugat tidak
mencantumkan NPWP/Nomor Pengusaha Kena Pajak pada strook cash register;
bahwa Tergugat menerbitkan Surat Tagihan Pajak Nomor: 00147/107/06/821/08
tanggal 28 Nopember 2008 Tahun Pajak 2006 berdasarkan Pasal 36 ayat (1) huruf a
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dan setelah
dilakukan penelitian pada saat penyelesaian permohonan keberatan, Tergugat
berpendapat bahwa penerbitan Surat Tagihan Pajak Nomor: 00147/107/06/821/08
tanggal 28 Nopember 2008 Tahun Pajak 2006 telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan tidak terdapat substansi ketidaktelitian petugas pajak atau kesalahan
petugas pajak yang dapat membebani Wajib Pajak yang tidak bersalah;
bahwa atas penerbitan Surat Tagihan Pajak Nomor: 00147/107/06/821/08 tanggal 28
Nopember 2008 Tergugat berpendapat sebagai berikut:
1. Penggugat dinilai telah memahami seluruh peraturan perpajakan yang berlaku
khususnya ketentuan mengenai Faktur Pajak Sederhana, mengingat walaupun
dalam hal memenuhi kewajiban perpajakan dilaksanakan sendiri oleh Penggugat,
tetapi dibantu oleh Konsultan Pajak dalam hal ada aturan-aturan yang tidak
dipahami yang dapat mengarah pada kekhilafan Penggugat sebagai Wajib
Pajak/Pengusaha Kena Pajak, dimana sesuai dengan data SPT Masa Pajak
Penghasilan Pasal 23 dan Pasal 26 Bulan Nopember 2006, Surat Setoran Pajak dan
Bukti Potong Pajak Penghasilan Pasal 23, dapat diketahui bahwa Penggugat
memakai Jasa Konsultan Pajak Drs. Max Tennie Welly Barth Londah,
JI.Makakeret 1/5 Lingk III Mahakeret Barat Manado, sehingga Penggugat tidak
mempunyai cukup alasan untuk tidak mengetahui adanya ketentuan Faktur Pajak
Sederhana, mengingat Konsultan Pajak mempunyai keahlian dalam memberikan
jasa profesional dalam bidang Perpajakan;
2. Sesuai hasil penelitian, penerbitan Faktur Pajak Sederhana yang diterbitkan oleh
Penggugat selama Tahun Pajak 2006 merupakan Faktur Pajak tidak Iengkap,
karena belum memenuhi ketentuan yang berlaku mengenai Syarat-syarat Faktur
Pajak Sederhana sebagaimana telah diatur berdasarkan Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor: 524/PJ./2000 tanggal 6 Desember 2000 tentang Syaratsyarat Faktur Pajak Sederhana yang telah diubah beberapa kali sebagaimana
terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-97/PJ./2005
tanggal 30 Mei 2005 tentang Perubahan Ketiga Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor: KEP-524/PJ./2000 tentang Syarat-syarat Faktur Pajak Sederhana yang
menyebutkan pada Pasal 2 huruf a. bahwa dalam Faktur Pajak Sederhana harus

memuat Nomor Pokok Wajib Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak dan
atau Jasa Kena Pajak, sedangkan pada Faktur Pajak Sederhana yang
dibuat/diterbitkan oleh Penggugat tidak memuat/mencantumkan Nomor Pokok
Wajib Pajak;
3. Penerbitan Surat Tagihan Pajak Nomor: 00147/107/06/821/08 tanggal 28
Nopember 2008 Tahun Pajak 2006 telah sesuai ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf f Undang-undang Nomor 16 Tahun
2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan;
4. Sesuai
dengan
Laporan
Penelitian
Keberatan
Nomor:
LAP26/WPJ.16/BD.06/2009 tanggal 19 Nopember 2009 (yang menjadi dasar
pertimbangan diterbitkannya Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP41/WPJ.16/BD06/2009 tanggal 19 Nopember 2009 tentang Keberatan Wajib
Pajak Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa), yang menjadi dasar penghitungan penerbitan Surat Tagihan
Pajak denda Pasal 14 ayat (4) Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan, adalah sebagai berikut:
No
.
1.
2.
3.

Uraian
DPP PPN dalam SPT Masa PPN yang kurang
dilaporkan
DPP PPN yang menggunakan Faktur Pajak
Sederhana
DPP PPN yang menjadi dasar untuk
perhitungan STP

Pemeriksa/SKP
(Rp)
2.578.833.838,00

Tergugat
(Rp)
172.859.442,00

Koreksi
(Rp)
2.405.974.396,00

44.257.118.920,00

44.257.118.920,00

46.835.952.758,00

44.429.978.362,00

2.405.974.396,00

bahwa sesuai perhitungan tersebut, penghitungan sanksi administrasi berupa denda


Pasal 14 ayat (4) Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah
sebagai berikut:
Semula
Menjadi
Dikurangkan

: 2%
Rp.46.835.952.758,00
: 2%
Rp.44.429.978.362,00
:

Rp.

936.719.055,00

Rp.

888.599.568,00

Rp.

48.119.487,00

bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Tergugat berpendapat bahwa terdapat cukup
alasan untuk menyesuaikan penghitungan sanksi administrasi berupa denda Pasal 14
ayat (4) Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dalam Surat Tagihan Pajak Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Tahun Pajak 2006 Nomor: 00147/107/06/821/08
tanggal 28 Nopember 2008 dengan Laporan Hasil Penelitian Keberatan Nomor: LAP26/WPJ.16/BD.06/2009 tanggal 19 Nopember 2009 sebagaimana yang tertuang pada
Laporan Penelitian Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi Nomor: LAP01/WPJ.16/BD.06/2010 tanggal 29 Januari 2010 yang menjadi pertimbangan
diterbitkannya Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-004/WPJ.16/BD.06/2010
tanggal 29 Januari 2010, sebagai berikut:
Uraian

Semula

Dikurangkan/

Menjadi

dihapuskan
(Rp)

(Rp)

(Rp)

Pajak yang kurang (lebih) bayar

Sanksi Administrasi

- Denda Pasal 14 ayat (4) KUP

936.719.055,
00

48.119.487,00

888.599.568,00

Jumlah pajak ymh (lebih) dibayar

936.719.055,
00

48.119.487,00

888.599.568,00

bahwa atas diterbitkannya Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP004/WPJ.16/BD.06/2010 tanggal 29 Januari 2010 tentang penolakan permohonan
Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi atas Surat Tagihan Pajak
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Januari sampai dengan
Desember 2006 Nomor: 00147/107/06/821/08 tanggal 28 Nopember 2008,
Penggugat tidak setuju dengan alasan sebagai berikut:
a.
b.

c.

d.

e.

f.

Walaupun Penggugat menggunakan jasa Konsultan Pajak namun


tentunya advis yang diberikan oleh Konsultan Pajak tidak mencakup seluruh
kewajiban perpajakan;
Sejak saat dibukanya usaha Departemen Store/Supermarket
Penggugat di tahun 1999 pada Faktur Pajak Sederhana yakni strook cash
register tidak dicantumkan NPWP/Nomor Pengusaha Kena Pajak, hal ini karena
Penggugat tidak mengetahui adanya ketentuan yang mengharuskan
pencantumannya;
Tidak dicantumkannya NPWP/Nomor Pengusaha Kena Pajak tersebut
bukan disebabkan adanya itikad tidak baik dari pihak Penggugat, tentunya apabila
sebelumnya Penggugat telah mengetahui adanya ketentuan tersebut maka
pencantuman NPWP/Nomor Pengusaha Kena Pajak langsung Penggugat lakukan
pada pembuatan Faktur Pajak Sederhana;
Setiap tahun sejak tahun 1999 usaha DS /Supermarket Penggugat
dilakukan pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai oleh Kantor Pajak namun pihak
Pemeriksa Pajak tidak pernah mengingatkan/menjelaskan Penggugat mengenai
adanya kewajiban tersebut dalam rangka membina Penggugat sebagai Wajib Pajak
sebagai salah satu tujuan pemeriksaan pajak;
Sehingga tidak dicantumkannya NPWP/Nomor Pengusaha Kena Pajak
pada strook cash register selama ini penyebabnya adalah karena pemeriksa pajak
tidak pernah mengingatkan/menjelaskan Penggugat mengenai adanya kewajiban
tersebut;
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak
dicantumkannya NPWP/NPKP pada strook kas register sehingga dikenakan STP
sanksi administrasi tersebut adalah bukan karena kesalahan/kelalaian Penggugat
tetapi semata-mata karena kesalahan pihak Kantor Pajak/Pemeriksa Pajak/Tergugat;

bahwa menurut Penggugat tidak dicantumkannya NPWP/NPKP pada strook kas


register sehingga dikenakan Surat Tagihan Pajak sanksi administrasi tersebut dan pada
Keputusan Tergugat Nomor: KEP-004/WPJ.16/BD.08/2010 tanggal 29 Januari 2010
masih dipertahankan jumlah pajak yang masih harus dibayar sebesar
Rp.888.599.568,00 adalah bukan karena kesalahan/kelalaian Penggugat tetapi semata-

mata karena kesalahan pihak Kantor Pajak/Pemeriksa Pajak/Tergugat, sehingga


Penggugat memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Pajak menyatakan bahwa
pengenaan sanksi administrasi tersebut merupakan tindakan Tergugat yang
bertentangan dengan keadilan terhadap Penggugat, sehingga jumlah pajak yang masih
harus dibayar masih sebesar Rp.888.599.568,00 pada Keputusan Tergugat Nomor:
KEP-004/WPJ.16/BD.08/2010
tanggal
29
Januari
2010
seluruhnya
dihapus/dikurangkan sesuai Pasal 36 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 16 Tahun
2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan;
bahwa dalam persidangan, Penggugat menyampaikan Penjelasan Tertulis Tanpa
Nomor tanggal 8 Nopember 2010 kepada Majelis, yang pada pada pokoknya
mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
DASAR HUKUM
-

Berdasarkan Pasal 36 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000


tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang menyebutkan bahwa: "Direktur
Jenderal Pajak dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi
berupa bunga, denda dan kenaikan yang terutang menurut ketentuan peraturan
peundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena
kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya";

Penggugat berkeberatan dan menolak alasan Tergugat yang menyatakan bahwa


Penggugat dinilai telah memahami seluruh peraturan perpajakan yang berlaku
khususnya ketentuan mengenai Faktur Pajak Sederhana, mengingat walaupun
dalam hal memenuhi kewajiban perpajakan dilaksanakan sendiri oleh Penggugat,
tetapi dibantu oleh Konsultan Pajak dalam hal ada aturan-aturan yang tidak
dipahami yang dapat mengarah pada kekhilafan Penggugat sebagai Wajib
Pajak/Pengusaha Kena Pajak, dimana sesuai dengan data SPT Masa Pajak
Penghasilan Pasal 23 dan Pasal 26 Bulan November 2006, SSP, dan Bukti Potong
Pajak Penghasilan Pasal 23 dapat diketahui bahwa Penggugat memakai Jasa
Konsultan Pajak Drs. Max Tenie Welly Barth Londah,11. Mahakeret 1/5 Lingk.ltl
Mahakeret Barat Manado, sehinggga Penggugat tidak mempunyai cukup alasan
untuk tidak mengetahui adanya ketentuan Faktur Pajak Sederhana, mengingat
Konsultan Pajak mempunyai keahlian dalam memberikan jasa profesional dalam
bidang Perpajakan;

Walaupun Penggugat menggunakan jasa Konsultan Pajak namun tentunya advis


yang diberikan oleh Konsultan Pajak tidak mencakup seluruh kewajiban
perpajakan;

Sejak saat dibukanya usaha Departemen Store/Supermarket Penggugat


Faktur Pajak Sederhana yakni strook cash register ternyata tidak dicantumkan

NPWP/Nomor PKP, hal ini karena Penggugat tidak mengetahui adanya ketentuan
yang mengharuskan pencantumannya;
-

Tidak dicantumkannya NPWP/Nomor PKP tersebut bukan disebabkan adanya


itikad tidak baik dari pihak Penggugat tetapi semata-mata karena tidak tahu,
Tentunya apabila sebelumnya Penggugat telah mengetahui adanya ketentuan
tersebut maka pencantuman NPWP/Nomor PKP langsung Penggugat lakukan
pada pembuatan Faktur Pajak Sederhana (strook cash register), apalagi cara
pencantumannya pada strook cash register sangat mudah;

Hampir setiap tahun sejak tahun 1997 usaha DS/Supermarket Penggugat


dilakukan pemeriksaan pajak all taxes (termasuk PPN) oleh Kantor Pajak namun
pihak Pemeriksa Pajak tidak pernah mengingatkan/menjelaskan Penggugat
mengenai adanya keharusan pencantuman NPWP/Nomor PKP pada strook cash
register dalam rangka membina Penggugat sebagai WP sebagai salah satu tujuan
pemeriksaan pajak;

Tindakan pemeriksaan pajak all taxes (termasuk PPN) yang dilakukan Kantor
Pajak terhadap perusahaan Penggugat sampai dengan Tahun Pajak 2005 sebagai
berikut :

No

Tahun Pajak

No & Tgl SPHP

Jenis
Pemeriksaan

1997

Pem-64/WPJ.16/RP.01/2003
tanggal 24 Juli 2003

All Taxes

1998

Pem-65/WPJ.16/RP.01/2003
tanggal 24 Juli 2003

All Taxes

2000

Pem-04/WPJ.16/RP.01/2004

All Taxes

Keterangan

tanggal 15 Januari 2004


4

2001

Pem-037/WPJ.16/RP.01/2004

All Taxes

tanggal 31 Maret 2004


5

2003

Pem-16/WPJ.16/BD.0600/2005
tanggal 22 Pebruari 2005

All Taxes

2005

PHP-31/WPJ.16/KP.0105/2006

All Taxes

Tanggal 10 Nopember 2006

Berdasarkan SPHP tersebut, ternyata Pemeriksa Pajak tidak mempermasalahkan


tidak dicantumkannya NPWP / Nomor PKP pada strook cash register, sehingga
tidak dikenakan Surat Tagihan Pajak atas sanksi administrasi seperti pada Tahun
Pajak 2006;

Tidak dicantumkannya NPWP / Nomor PKP pada strook cash register selama ini
penyebabnya adalah karena Penggugat tidak mengetahui adanya kewajiban
tersebut, sedangkan pemeriksa pajak seharusnya mengingatkan / menjelaskan

Penggugat adanya kewajiban tersebut pada saat dilakukan pemeriksaan pajak


namun tidak dilakukan padahal tindakan pemeriksaan pajak hampir setiap tahun
dilakukan;
-

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak dicantumkannya


NPWP/NPKP pada strook kas register sehingga dikenakan Surat Tagihan Pajak
sanksi administrasi tersebut adalah bukan karena kesalahan/ kelalaian Penggugat
tetapi kiranya dapat dikatakan oleh karena pihak Kantor Pajak / Pemeriksa Pajak /
Tergugat tidak menjelaskan kepada Penggugat adanya kewajiban tersebut pada
saat dilakukan pemeriksaan pajak;

Penggugat menyampaikan :

bahwa semua kewajiban Pajak Pertambahan Nilai Iainnya


telah dilakukan sebagaimana mestinya;

bahwa pencantuman NPWP/Nomor PKP pada strook cash


register langsung dilakukan pada tahun 2008 pada saat kewajiban tersebut
dijelaskan oleh pemeriksa pajak;

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak dicantumkannya


NPWP/NPKP pada strook kas register sehingga dikenakan Surat Tagihan Pajak
sanksi administrasi tersebut dan pada Keputusan Tergugat Nomor: KEP004/WP1.16/8D.08/2010 tanggal 29 Januari 2010 masih dipertahankan jumlah
pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp.888.599.568,00 adalah bukan karena
kesalahan / kelalaian Penggugat tetapi semata-mata karena kesalahan pihak Kantor
Pajak / Pemeriksa Pajak / Tergugat, sehingga Penggugat memohon kepada Majelis
Hakim Pengadilan Pajak kiranya menyatakan bahwa pengenaan sanksi
administrasi tersebut merupakan tindakan Tergugat yang bertentangan dengan
keadilan terhadap Penggugat, sehingga jumlah pajak yang masih harus dibayar
masih sebesar Rp.888.599.568,00 pada Keputusan Tergugat Nomor: KEP004/WPJ.16/8D.08/2010
tanggal
29
Januari
2010
seluruhnya
dihapus/dikurangkan sesuai Pasal 36 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 16
Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan;

bahwa Tergugat dalam persidangan memberikan penjelasan sebagai berikut:


-

Sesuai dengan Pasal 36 Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara


Perpajakan, kewenangan mengurangkan sanksi ada di pihak Tergugat (Direktorat
Jenderal Pajak), dan menurut Tergugat penentuan khilaf atas pencantuman
NPWP/NPKP oleh Penggugat berada di pihak Direktorat Jenderal Pajak
(Tergugat);

bahwa berdasarkan penelitian Majelis atas Keputusan Tergugat Nomor: KEP004/WPJ.16/8D.08/2010 tanggal 29 Januari 2010, Surat Tagihan Pajak Nomor:
00147/107/06/821/08 tanggal 28 Nopember 2008, dan Laporan Penelitian
Pengurangan
atau
Penghapusan
Sanksi
Administrasi
Nomor:
Lap01/WPJ.16/BD.06/2010 tanggal 29 Januari 2010, diketahui bahwa jumlah yang ditagih
oleh Tergugat dalam Surat Tagihan Pajak sebesar Rp.936.719.055,00 dikurangkan oleh

Tergugat dalam Surat Keputusan Tergugat menjadi sebesar Rp.888.599.568,00 dengan


rincian sebagai berikut:
No

Uraian

Menurut
Pemeriksa/SKP
(Rp)

Menurut Peneliti
Keberatan
(Rp)

Koreksi

(Rp)

1.

DPP PPN dalam SPT Masa Pajak


Pertambahan Nilai yang kurang
dilaporkan

2.578.833.838,00

172.859.442,00

2.405.974.398,00

2.

DPP PPN yang menggunakan Faktur


Pajak Sederhana

44.257.118.920,00

44.257.118.920,0
0

3.

DPP PPN yang menjadi dasar untuk


perhitungan Surat Tagihan Pajak
(1+2)

46.835.952.758,00

44.429.978.362,0
0

2.405.974.398,00

bahwa:
Dalam STP Semula
Dalam Kep. Tergugat Menjadi
Dikurangkan

: 2% x Rp.46.835.952.758,00
: 2% x Rp.44.429.978.362,00
:

=
=

Rp.
Rp.
Rp.

936.719.055,00
888.599.568,00
48.119.487,00

bahwa atas DPP Pajak Pertambahan Nilai yang tidak mencantumkan NPWP/Nomor
Pengusaha Kena Pajak pada strook cash register sebesar Rp. 44.429.978.362,00,
Majelis berpendapat sebagai berikut:
-

Yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah pengenaan sanksi administrasi
Pasal 14 ayat (4) Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan atas Surat Tagihan
Pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006
Nomor: 00147/107/06/821/08 tanggal 28 Nopember 2008 dengan Dasar Pengenaan
Pajak Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 44.257.118.520,00 karena Penggugat
tidak mencantumkan NPWP/Nomor Pengusaha Kena Pajak pada strook cash
register;

bahwa sejak tahun 1999 saat dibukanya usaha Departemen Store/Supermarket


Penggugat, pada strook cash register ternyata tidak dicantumkan NPWP/Nomor
PKP, karena Penggugat tidak mengetahui adanya ketentuan yang mengharuskan
pencantuman NPWP/NPKP tersebut;

bahwa setiap tahun sejak tahun 1999 usaha DS/Supermarket Penggugat dilakukan
pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai oleh Kantor Pajak, namun pihak Pemeriksa
Pajak tidak pernah mengingatkan/ menjelaskan/memberikan pengarahan kepada
Penggugat mengenai adanya keharusan pencantuman NPWP/Nomor PKP pada
strook cash register dalam rangka membina Penggugat sebagai Wajib Pajak
sebagai salah satu tujuan pemeriksaan pajak;

bahwa Pemeriksa Pajak tidak mempermasalahkan tidak dicantumkannya


NPWP/Nomor PKP pada strook cash register tahun-tahun pajak sebelum Tahun
Pajak 2006, sehingga tidak seharusnya Tergugat menerbitkan Surat Tagihan Pajak
Tahun Pajak 2006;

bahwa Penggugat telah melaporkan penjualan yang menggunakan strook cash


register sebagai Faktur Pajak Sederhana pada SPT Masa Pajak Pertambahan
Nilainya;

bahwa alasan Penggugat tidak mencantumkan NPWP/Nomor PKP tersebut bukan


disebabkan adanya itikad tidak baik dari pihak Penggugat tetapi semata-mata karena
Penggugat tidak mengetahui adanya ketentuan yang mengharuskan pencantuman
NPWP/NPKP tersebut;

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berkesimpulan bahwa strook cash
register untuk penjualan tahun 2006 sebagai Faktur Pajak Sederhana harus
diperlakukan sama dengan strook cash register tahun-tahun sebelumnya yang tidak
dikenakan sanksi administrasi denda Pasal Pasal 14 ayat (4) Undang-undang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan;
bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti
dan alasan yang meyakinkan Majelis untuk mengabulkan permohonan gugatan
Penggugat, sehingga pengenaan sanksi Pasal 14 ayat (4) Undang-undang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan atas penyerahan yang tidak mencantumkan
NPWP/Nomor PKP pada strook cash register sebesar Rp. 44.257.118.920,00 dengan
sanksi administrasi sebesar Rp.888.142.379,00 tidak dapat dipertahankan;
Menimbang

bahwa dari uraian hasil pembahasan pokok sengketa pajak di atas dan berdasarkan
penjelasan dalam persidangan dari para pihak yang bersengketa, maka Majelis
berkesimpulan tidak terdapat cukup bukti dan alasan yang meyakinkan Majelis untuk
mengabulkan permohonan banding Pemohon Banding, sehingga sehingga atas
permohonan banding Pemohon Banding ditolak;

Memperhatikan

: Surat Banding, Surat Uraian Banding, Surat Bantahan, hasil pemeriksaan dan
pembuktian dalam persidangan;

Mengingat

1.
2.
3.

Memutuskan

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak


Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undangundang Nomor 16 Tahun 2000,
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2000;

Menolak permohonan banding Pemohon Banding terhadap keputusan Terbanding


Nomor : KEP-1039/WPJ.22/BD.06/2009, tanggal 18 Agustus 2009 mengenai
keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4
ayat (2) Final Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2001 Nomor :
00001/240/01/432/08 tanggal 19 November 2008,, atas nama :
PT. YYYY

Anda mungkin juga menyukai