IV/16/2012
Pokok Sengketa : Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP
dan/atau JKP Masa Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor: 00293/107/08/128/11
tanggal 14 Januari 2011
Menurut Terbanding : bahwa Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan
BKP dan/atau JKP Masa Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor:
00293/107/08/128/11 tanggal 14 Januari 2011 diterbitkan oleh Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Kabanjahe;
Menurut Pemohon : bahwa kepada Pemohon Banding telah diundang secara patut untuk menghadiri
sidang melalui Surat Pemberitahuan Sidang dan/atau Undangan Menghadiri sidang
namun Pemohon Banding tidak pernah hadir dalam sidang, sehingga Majelis
melakukan pemeriksaan atas gugatan ini berdasarkan data yang ada pada berkas
banding;
Menurut Majelis : bahwa Pemohon Banding mengajukan banding atas Keputusan Terbanding Nomor:
KEP-284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7 September 2011, tentang Pengurangan
atau Pembatalan Surat Tagihan Pajak Yang Tidak Benar Atas Surat Tagihan Pajak
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Masa
Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor: 00293/107/08/128/11 tanggal 14 Januari
2011 berdasarkan Pasal 36 ayat (1) Undang-undang KUP, karenanya Majelis
memandang perlu untuk meneliti kewenangan Majelis untuk memeriksa pemenuhan
pengajuan banding Pemohon Banding;
bahwa pasal Pasal 36 ayat (1) huruf c UU KUP aquo adalah sebagai berikut :
“ (1) Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak
dapat :
a. ....... dst......;
b..........dst......;
c. mengurangkan atau membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 yang tidak benar;atau
d.........dst.......; “
bahwa pasal Pasal 36 ayat (2) UU KUP aquo adalah sebagai berikut :
(2) Ketentuan pelaksanaan ayat (1), ayat (1a), ayat (1b), ayat (1c), ayat (1d), ayat
(1e) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
“(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan
peradilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26 ayat (1)”
bahwa pasal Pasal 36 ayat (1) huruf c UU KUP aquo adalah sebagai berikut :
“(1)Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat:
a. ....... dst......;
b..........dst......;
c. mengurangkan atau membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 yang tidak benar;atau
d.........dst.......; “
bahwa pasal Pasal 36 ayat (2) UU KUP aquo adalah sebagai berikut :
(2) Ketentuan pelaksanaan ayat (1), ayat (1a), ayat (1b), ayat (1c), ayat (1d), ayat
(1e) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
“(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan
peradilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26 ayat (1)”
“6. Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau
penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan Banding,
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
7. Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau
penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan Pajak atau terhadap keputusan
yang dapat diajukan Gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.”
bahwa Pemohon Banding mengajukan banding atas keputusan Terbanding Nomor :
KEP-284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7 September 2011, tentang Pengurangan
atau Pembatalan Surat Tagihan Pajak Yang Tidak Benar Atas Surat Tagihan Pajak
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Masa
Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor: 00293/107/08/128/11 tanggal 14 Januari
2011;
bahwa berdasarkan fakta dan ketentuan diatas Majelis berpendapat bahwa atas
keputusan Terbanding Nomor : KEP-284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7
September 2011, tentang Pengurangan atau Pembatalan Surat Tagihan Pajak Yang
Tidak Benar Atas Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
Penyerahan BKP dan/atau JKP Masa Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor:
00293/107/08/128/11 tanggal 14 Januari 2011 bukan merupakan obyek banding,
karena seharusnya diajukan sebagai gugatan;
Memperhatikan : Surat Banding, bukti-bukti yang ada dalam berkas banding, hasil pemeriksaan dan
pembuktian dalam persidangan tersebut di atas;
Mengingat : Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan
perundangundangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang
berkaitan dengan perkara ini;