Anda di halaman 1dari 3

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36263/PP/M.

IV/16/2012

Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai

Masa Pajak : Januari s.d Desember 2008

Pokok Sengketa : Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP
dan/atau JKP Masa Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor: 00293/107/08/128/11
tanggal 14 Januari 2011

Menurut Terbanding : bahwa Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan
BKP dan/atau JKP Masa Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor:
00293/107/08/128/11 tanggal 14 Januari 2011 diterbitkan oleh Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Kabanjahe;

Menurut Pemohon : bahwa kepada Pemohon Banding telah diundang secara patut untuk menghadiri
sidang melalui Surat Pemberitahuan Sidang dan/atau Undangan Menghadiri sidang
namun Pemohon Banding tidak pernah hadir dalam sidang, sehingga Majelis
melakukan pemeriksaan atas gugatan ini berdasarkan data yang ada pada berkas
banding;

Menurut Majelis : bahwa Pemohon Banding mengajukan banding atas Keputusan Terbanding Nomor:
KEP-284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7 September 2011, tentang Pengurangan
atau Pembatalan Surat Tagihan Pajak Yang Tidak Benar Atas Surat Tagihan Pajak
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Masa
Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor: 00293/107/08/128/11 tanggal 14 Januari
2011 berdasarkan Pasal 36 ayat (1) Undang-undang KUP, karenanya Majelis
memandang perlu untuk meneliti kewenangan Majelis untuk memeriksa pemenuhan
pengajuan banding Pemohon Banding;

bahwa banding diajukan atas Keputusan Terbanding Nomor: KEP-


284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7 September 2011, tentang Pengurangan atau
Pembatalan Surat Tagihan Pajak Yang Tidak Benar Atas Surat Tagihan Pajak Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor:
00293/107/08/128/11 tanggal 14 Januari 2011;

bahwa berdasarkan penelitian atas KEP-284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7


September 2011 aquo, dasar yang digunakan terbanding dalam menetapakan
keputusan tersebut adalah pasal 36 ayat (1) huruf c UU No.6 tentang KUP
sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No.16 tahun 2008;

bahwa pasal Pasal 36 ayat (1) huruf c UU KUP aquo adalah sebagai berikut :
“ (1) Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak
dapat :

a. ....... dst......;
b..........dst......;
c. mengurangkan atau membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 yang tidak benar;atau
d.........dst.......; “

bahwa pasal Pasal 36 ayat (2) UU KUP aquo adalah sebagai berikut :
(2) Ketentuan pelaksanaan ayat (1), ayat (1a), ayat (1b), ayat (1c), ayat (1d), ayat
(1e) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

bahwa Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur ketentuan pelaksanaan


pelaksanaan ayat (1), ayat (1a), ayat (1b), ayat (1c), ayat (1d), ayat (1e) adalah
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 21/PMK.03/2008 Tentang
Tata Cara Pengurangan Atau Penghapusan Sanksi Administrasi, Pengurangan Atau
Pembatalan Surat Ketetapan Pajak Atau Surat Tagihan Pajak Yang Tidak Benar,
Dan Pembatalan Hasil Pemeriksaan;

bahwa pasal 23 ayat (2) UU KUP aquo dinyatakan bahwa :

“ (2) Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap:


a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau
Pengumuman Lelang;
b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain
yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26; atau
d. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang dalam
penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan hanya dapat
diajukan kepada badan peradilan pajak. “

bahwa pasal 27 ayat (1) UU KUP aquo dinyatakan bahwa :

“(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan
peradilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26 ayat (1)”

bahwa banding diajukan atas Keputusan Terbanding Nomor: KEP-


284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7 September 2011, tentang Pengurangan atau
Pembatalan Surat Tagihan Pajak Yang Tidak Benar Atas Surat Tagihan Pajak Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor:
00293/107/08/128/11 tanggal 14 Januari 2011;

bahwa berdasarkan penelitian atas KEP-284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7


September 2011 aquo, dasar yang digunakan terbanding dalam menetapakan
keputusan tersebut adalah pasal 36 ayat (1) huruf c UU No.6 tentang KUP
sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No.16 tahun 2008;

bahwa pasal Pasal 36 ayat (1) huruf c UU KUP aquo adalah sebagai berikut :

“(1)Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat:
a. ....... dst......;
b..........dst......;
c. mengurangkan atau membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 yang tidak benar;atau
d.........dst.......; “

bahwa pasal Pasal 36 ayat (2) UU KUP aquo adalah sebagai berikut :

(2) Ketentuan pelaksanaan ayat (1), ayat (1a), ayat (1b), ayat (1c), ayat (1d), ayat
(1e) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

bahwa Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur ketentuan pelaksanaan


pelaksanaan ayat (1), ayat (1a), ayat (1b), ayat (1c), ayat (1d), ayat (1e) adalah
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 21/PMK.03/2008 Tentang
Tata Cara Pengurangan Atau Penghapusan Sanksi Administrasi, Pengurangan Atau
Pembatalan Surat Ketetapan Pajak Atau Surat Tagihan Pajak Yang Tidak Benar,
Dan Pembatalan Hasil Pemeriksaan;

bahwa pasal 23 ayat (2) UU KUP aquo dinyatakan bahwa :

“(2) Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap:


a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau
Pengumuman Lelang;
b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain
yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26; atau
d. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan yang dalam
penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan hanya dapat
diajukan kepada badan peradilan pajak. “

bahwa pasal 27 ayat (1) UU KUP aquo dinyatakan bahwa :

“(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan
peradilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 26 ayat (1)”

Bahwa pasal 1 angka 6 dan 7 UU No. 14 tentang Pengadilan Pajak dinyatakan


bahwa :

“6. Banding adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau
penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan Banding,
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

7. Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau
penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan Pajak atau terhadap keputusan
yang dapat diajukan Gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.”
bahwa Pemohon Banding mengajukan banding atas keputusan Terbanding Nomor :
KEP-284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7 September 2011, tentang Pengurangan
atau Pembatalan Surat Tagihan Pajak Yang Tidak Benar Atas Surat Tagihan Pajak
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Masa
Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor: 00293/107/08/128/11 tanggal 14 Januari
2011;

bahwa KEP-284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7 September 2011 a quo bukan


merupakan Surat Keputusan Keberatan sehingga tidak dapat diajukan banding
sesuai dengan pasal 1 angka 6 UU No. 14 tentang Pengadilan Pajak a quo

bahwa berdasarkan pasal 1 angka 7 UU Pengadilan Pajak a quo dan pasal 23 UU


KUP a quo upaya hukum yang dapat dilakukan pemohon atas ketidaksetujuan
terhadap penerbitan KEP-284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7 September 2011,
tentang Pengurangan atau Pembatalan Surat Tagihan Pajak Yang Tidak Benar Atas
Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP
dan/atau JKP Masa Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor: 00293/107/08/128/11
tanggal 14 Januari 2011 adalah melalui gugatan;

bahwa berdasarkan fakta dan ketentuan diatas Majelis berpendapat bahwa atas
keputusan Terbanding Nomor : KEP-284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7
September 2011, tentang Pengurangan atau Pembatalan Surat Tagihan Pajak Yang
Tidak Benar Atas Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
Penyerahan BKP dan/atau JKP Masa Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor:
00293/107/08/128/11 tanggal 14 Januari 2011 bukan merupakan obyek banding,
karena seharusnya diajukan sebagai gugatan;

bahwa Majelis berkesimpulan bahwa KEP-284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7


September 2011, tentang Pengurangan atau Pembatalan Surat Tagihan Pajak Yang
Tidak Benar Atas Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
Penyerahan BKP dan/atau JKP Masa Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor:
00293/107/08/128/11 tanggal 14 Januari 2011 bukan merupakan obyek banding dan
oleh karenanya tidak dapat diterima untuk dipertimbangkan lebih lanjut;

Memperhatikan : Surat Banding, bukti-bukti yang ada dalam berkas banding, hasil pemeriksaan dan
pembuktian dalam persidangan tersebut di atas;

Mengingat : Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan
perundangundangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang
berkaitan dengan perkara ini;

Memutuskan : Menyatakan permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur


Jenderal Pajak Nomor KEP-284/WPJ.26/BD.0601/2011 tanggal 7 September 2011,
tentang Pengurangan atau Pembatalan Surat Tagihan Pajak Yang Tidak Benar Atas
Surat Tagihan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP
dan/atau JKP Masa Pajak Januari s.d Desember 2008 Nomor: 00293/107/08/128/11
tanggal 14 Januari 2011, tidak dapat diterima;

Anda mungkin juga menyukai