Dosen :
Cokorda Krisna Yudha, SE., M.Si., AK., BKP
Oleh :
Kelompok 3
D7/ Semester 5
Ni Putu Tarisa Novita Lumintasari (202033121013)
XXX, NPWP 06.939.267.xxx, beralamat di Jalan A Nomor B, Durian, Medan, Sumatera Utara,
yang hadir dalam persidangan yang diberi kuasa oleh Sdr. XXX, jabatan: Pimpinan,
berdasarkan Akta Perjanjian Kerja Sama Antara Apoteker Pengelola Apotik Dengan Pemilik
FF Apotik Nomor C tanggal 27 Mei 1999 yang dibuat dihadapan ABC, S.H. Notaris
berkedudukan di Medan:
Nama : BCD
Jabatan : Kuasa Hukum
Izin Kuasa Hukum : KEP-596/PP/IKH/2018 tanggal 5 November 2018
Surat Kuasa Hukum : 005/SOA/PP/VII/2020 tanggal 2 Juli 2020
Nama : CDE
Jabatan : Kuasa Hukum
Izin Kuasa Hukum : KEP-283/PP/IKH/2020 tanggal 13 Juli 2020
Surat Kuasa Khusus : 062/SOA/PP/VII/2020 tanggal 2 Juli 2020
MELAWAN
Direktur Jenderal Pajak, berkedudukan di Jl. AA No. D, Jakarta, yang hadir dalam persidangan
yaitu:
a. Nama/NIP : DEF/19730417199xxx
Jabatan : Penelaah Keberatan
Unit Organisasi : Direktorat Keberatan dan Banding
b. Nama/NIP : GHI/19790417xxx
Jabatan : Penelaah Keberatan
Unit Organisasi : Direktorat Keberatan dan Banding
berdasarkan Surat Tugas Nomor ST-10781/PJ.07/2020 tanggal 24 Agustus 2020 untuk
selanjutnya disebut sebagai Tergugat.
Pengadilan Pajak tersebut:
a. Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Pajak Nomor PEN-401/PP/BR/2020
tanggal 6 Juli 2020.
b. Telah membaca Surat Gugatan Nomor 030/SOA/PP/III/2020 tanggal 26 Maret 2020.
c. Telah mendengar keterangan para pihak yang bersengketa dalam persidangan.
d. Telah membaca dan memeriksa bukti-bukti tertulis maupun surat lainnya yang
disampaikan para pihak yang diajukan dalam persidangan.
TENTANG DUDUK SENGKETA
Menimbang, bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Tahun Pajak
2009 Nomor 00001/205/09/113/14 tanggal 27 Agustus 2014 yang diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur dengan perhitungan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan a quo
Penggugat mengajukan permohonan pengurangan atau pembatalan Surat Ketetapan Pajak
dengan Surat Nomor 001/SIJ/0119 tanggal 7 Januari 2019 dan dengan Keputusan Tergugat
Nomor KEP-01460/NKEB/WPJ.01/2019 tanggal 10 Juli 2019 permohonan pengurangan atau
pembatalan Surat Ketetapan Pajak Penggugat tersebut ditolak dan dipertahankan oleh
Tergugat, sehingga dengan Surat Nomor 030/SOA/PP/III/2020 tanggal 26 Maret 2020
mengajukan Gugatan;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 66 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2002 tentang Pengadilan Pajak, di dalam pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan terhadap
sengketa pajak tertentu;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 66 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2002 tentang Pengadilan Pajak, sengketa pajak tertentu adalah sengketa pajak yang tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 36
ayat (1) dan ayat (4), Pasal 37 ayat (1), Pasal 40 ayat (1), ayat (3) dan atau ayat (6) Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;
Bahwa Majelis memeriksa kewenangan Pengadilan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
31 ayat (1) dan (3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;
Bahwa Surat Gugatan Nomor 030/SOA/PP/III/2020 tanggal 26 Maret 2020 menyatakan tidak
setuju terhadap Keputusan Tergugat Nomor KEP-01460/NKEB/WPJ.01/2019 tanggal 10 Juli
2019 tentang Pengurangan Ketetapan Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Berdasarkan Pasal 36 ayat (1) Huruf a Karena Permohonan Wajib Pajak Pajak Penghasilan
Tahun Pajak 2009 Nomor 00001/205/09/113/14 tanggal 27 Agustus 2014;
KETENTUAN FORMAL
Bahwa Pasal 40 ayat (2) dan ayat (3) UU Pengadilan Pajak mengatur:
Ayat (2)
Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap pelaksanaan penagihan Pajak adalah 14
(empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan.
Ayat (3)
Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap Keputusan selain Gugatan sebagaimana
dimaksud daam ayat (2) adalah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima Keputusan yang
digugat
Bahwa peraturan perundang-undangan perpajakan yang dimaksud adalah Pasal 23 undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2009 (UU KUP), mengatur:
Direktur Jenderal Pajak, berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Nomor 40-42 Jakarta, yang
selanjutnya disebut sebagai Tergugat;
Menimbang, bahwa atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa Nomor 00002/207/14/915/18 Tanggal 1 Oktober 2018 Masa Pajak Februari 2014
diterbitkan o]eh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Praya, diketahui sebagai berikut:
Jumlah kurang bayar yang disetujui berdasarkan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan ………
Menimbang, bahwa atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa a quo, Penggugat mengajukan Permohonan Pembatalan Surat Ketetapan Pajak dengan
Surat Nomor 002/Pajak/XI/19tanggal 4 Nopember 2019, dan dengan Keputusan Tergugat
Nomor KEP-01007/NKEB/\/VPJ.31/2020 tanggal 24 Maret 2020 permohonan tersebut ditolak,
sehingga dengan surat Nomor 002/Pajak/VII/20 tanggal 8 Juli 2020 Penggugat mengajukan
gugatan;
Menimbang, bahwa Penggugat dalam Surat Gugatan Nomor 002/Pajak/\/lI/20 tanggal 8 Juli
2020 pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut;
I. Pemenuhan Ketentuan Formal pengajuan Gugatan
1. Pengugat mengajukan gugatan berdasarkan ketentuan pasal 23 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 6 Tahun1983 tentang Ketentuan Umum perpajakan dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2009 (UU KUP), yaitu nengajukan gugatan atas Keputusan Direktur
Jenderal Pajak Nomor KEP-01007/NKEBAVPJ.31/2020 tanggal 24 Maret 2020
tentang Pembatalan Ketetapan Pajak Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang bayar
Berdasarkan Pasal 36 ayat (1) Huruf 8 Karena Permohonan Wajib Pajak.
2. Pemenuhan ketentuan Pasal 40 Undang-Undang Pengadilan Pajak :
a. Surat gugatan ini dibuat dalam bahasa Indonesia dan ditujukan kepada Pengadilan Pajak.
b. Surat Gugatan disampaikan masih dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterima
surat nomor KEP-01007/NKEBAVPJ.31/2020 tanggal 24 Maret 2020 yang diterima
penggugat pada tanggal 27 Maret 2020
c. Terhadap 1 (satu) diajukan 1(satu) Gugatan
3. Pemenuhan Ketentuan Pasal 41 Undang-Undang Pengadilan Pajak:
a. Bahwa Surat Gugatan ditandatangani oleh CDR jabatan selaku Direktur yang
dibuktikan dengan AktaNotaris Nomor 017 Tanggal 12 Agustus 2010.
b. Gugatan diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas sebagaimana akan
diuraikan pada bagianselanjutnya.
c. Pada surat Gugatan telah dilampirkan Salinan Keputusan yang digugat.
4. Surat Edaran Ketua Pengadilan Pajak Republik Indonesia Nomor : SE-08/PP/2020
tentang Penjelasan Mengenai Tanggal Batas Jangka Waktu Pengajuan Banding dan
Gugatan yang disampaikan secara langsung berdasarkan Surat Edaran Ketua
Pengadilan Pajak Nomor SE-03/PP/2020 yang telah beberapa kali diubah terakhir
dengan SE-06/PP/2020.
Dengan demikian surat gugatan yang diajukan Pengugat terhadap Keputusan Direktur Jenderal
Pajak Nomor KEP-01007/NKEBAVPJ.31/2020 tanggal 24 Maret 2020 telah memenuhi
ketentuan Formal sebagaimana dipersyaratkan dalam UU KUP dan UU Pengadilan Pajak.
II. Mengenai Obyek Gugatan
a. Penggugat telah menerima surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar nomor
00002/207/14/915/18 Tanggal 1 Oktober 2018 yang diterbitkan oleh tergugat.
b. Atas Ketetapan Pajak Kurang Bayar nomor 00002/207/14/915/18 Tanggal 1 Oktober
2018 tersebut penggugat telah mengajukan permohonan Pembatalan Surat Ketetapan
Pajak Tidak Benar berdasarkan ketentuan pasal 36 ayat (1) Huruf 8 Undang-Undang
KUP kepada tergugat melalui surat nomor 002/Pajak/Xl/19 tanggal 4 Nopember 2019
yang pada intinya penggugat tidak setuju atas penerbitan Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Nomor 00002/207/14/915/18 tanggal 1 Oktober 2018 tersebut diatas.
c. Atas surat penggugat tersebut, tergugat telah menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal
Pajak Nomor KEP-01007/NKEBAVPJ.31/2020 tanggal 24 Maret 2020 yang isinya
Menolak permohonan Penggugat.
III.Mengenai pokok sengketa dan Alasan Gugatan
a. Bahwa Pada tahun 2014 PT. BGY melalui surat Nomor 6602//SA.02.02/25.DR/2013
tertanggal 16 Desember 2013 dan PT. NHU melalui Surat Penunjukan Distributor Pupuk
Bersubsidi Nomor 1228/D.Kom.Jkt/XII/2013 tertanggal 31 Desember 2013 yang berlaku
terhitung sejak tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, menunjuk
secara resmi CV. ZAQ sebagai penyalur pupuk bersubsidi untuk wilayah Lombok Timur
tahun 20 masing-masing klausul perjanjian.
b. Berikut adalah data-data penebusan CV. ZAQ selama tahun 2014 di PT. BGY dan PT.
NHU berdasarkan data pembelian dan konfirmasi atas pembelian Pupuk bersubsidi dari
PT. BGY dan PT. NHU :
Data Penebusan :
Dan berikut adalah Realisasi Penjualan Pupuk Berdasarkan Harga Eceran tertingg (HET)
sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
122/Permentan/Sr.130/11/2013 Tentang Kebutuhan Dan Harga Eceran Tertinggi (HET)
Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut
:
Sub 11,746,375,000
Total
MJIA UREA 3.035 1,725,000.00 5,235,375,000 5,235,375,000
NPK PELANGI 220.00 2,225,000.00 489,500,000 489,500,000
AGRO
NPK PELANGI 70.00 2,225,000.00 155,750,000 155,750,000
PRIMA
NPK PELANGI 160.00 2,225,000.00 356,000,000 356,000,000
SUPER160
Sub 6,236,625,000
Total
Total Penjualan ke 17,983,000,000
pengecer
PENDAPAT MAJELIS :
Bahwa atas keputusan Tergugat a quo Penggugat menyampaikan Petitum yaitu Membatalkan demi
hukum surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-01007/NKEBAVPJ.31/2020 tanggal
24 Maret 2020 tentang Pembatalan Surat Ketetapan Pajak Tidak Benar berdasarkan ketentuan
pasal 36 ayat (1 ) Huruf 8;
Bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas Surat Gugatan Nomor 002/Pajak/VIl/20 tanggal 8
Juli 2020, diperoleh data dan fakta sebagai berikut:
a. Bahwa Surat Gugatan a quo, dibuat dalam bahasa Indonesia ditujukan kepada Pengadilan
Pajak, dengan demikian memenuhi ketentuan Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;
b. Bahwa yang diajukan gugatan dalam Surat Gugatan a quo adalah Keputusan Tergugat
Nomor KEP-01007/NKEB/WPJ.31/2020 tanggal 24 Maret 2020, dengan demikian Surat
Gugatan memenuhi ketentuan satu surat gugatan untuk satu Keputusan Tergugat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (6) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002
tentang Pengadilan Pajak;
c. Bahwa Surat Gugatan a quo, memuat alasan-alasan Gugatan yang jelas, dan
mencantumkan tanggal diterimanya Keputusan Tergugat yaitu tanggal 27 Maret 2020
sehingga memenuhi ketentuan Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002
tentang Pengadilan Pajak;
d. Bahwa Surat Gugatan a quo, dilampiri dengan salinan Keputusan Tergugat Nomor KEP-
01007/NKEB/WPJ.31/2020 tanggal 24 Maret 2020, sehingga memenuhi ketentuan Pasal
41 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002;
e. Bahwa Surat Gugatan a quo ditanda tangan oleh Sdr CDR, jabatan: Direktur, sesuai
dengan Akta Perseroan Komanditer CV ZAQ Nomor 017 tanggal 12 Agustus 2010 yang
dibuat dihadapan Notaris VFT, S.H., yang bersangkutan berhak menandatangani Surat
Gugatan sesuai ketentuan Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002
tentang Pengadilan Pajak;
f. Bahwa Surat Gugatan a quo, diterima di Sekretariat Pengadilan Pajak pada hari Senin
tanggal 13 Juli 2020, sedangkan Keputusan Tergugat atas permohonan Penggugat
diterbitkan tanggal 24 Maret 2020, sehingga masih diperlukan pemeriksaan lebih lartyut
terkait pemenuhan ketentuan mengenai jangka waktu 30 hari pengajuan gugatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002
tentang Pengadilan Pajak.
Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis tersebut terdapat indikasi pengajuan gugatan
yang diajukan Penggugat telah melebihi jangka waktu 30 hari apabila dihitung dari tanggal
penerbitan Keputusan Tergugat yaitu tanggal 3 April 2020 sampai dengan tanggal dikirimnya
Surat Gugatan a quo pada tanggal 10 Juli 2020, dengan mengacu pada ketentuan Pasal 40 ayat
(3) Undang-undang Pengadilan Pajak seharusnya jatuh tempo pengajuan gugatan adalah pada
tanggal 2 Mei 2020;
Bahwa batas pengajuan gugatan sejak terbitnya keputusan Tergugat yang diajukan gugatan
sampai dengan pengajuan gugatan berada pada rentang masa waktu Pencegahan Penyebaran
COVID-19 di lingkungan Pengadilan Pajak sebagaimana diatur pada Surat Edaran Ketua
Pengadilan Pajak Nomor SE-03/PP/2020 tentang Pedoman Penyesuaian Pelaksanaan
Persidangan Dan Layanan Administrasi Selama Masa Pencegahan Penyebaran Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) Di Lingkungan Pengadilan Pajak yang kemudian diubah
dengan Surat Edaran Ketua Pengadilan Pajak Nomor SE-09/PP/2020 menyatakan:
Angka 3
Angka 6
b. Jangka waktu terkait pengajuan gugatan yang disampaikan melalui pos sehubungan
dengan adanya masa pencegahan penyebaran COVID-19 tetap mengacu pada ketentuan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
Bahwa lebih lanjut Surat Edaran Ketua Pengadilan Pajak Nomor SE-11/PP/2020 tentang
Penjelasan Mengenai Tanggal Batas Jangka Waktu Pengajuan Banding dan Gugatan Yang
Disampaikan Secara Langsung Berdasarkan Surat Edaran Ketua Pengadilan Pajak Nomor SE-
03/PP/2020 Yang Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan SE-09/PP/2020, menyatakan:
Angka 4
Ketentuan mengenai jangka waktu lainnya meliputi jangka waktu persiapan persidangan,
pelaksanaan persidangan, pengajuan banding melalui pos, pengajuan gugatan melalui pos, dan
ketentuan lainnya tetap mengacu pada seluruh ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Surat
Edaran Ketua Pengadilan Pajak Nomor SE-03/PP/2020.
Bahwa pada persidangan diketahui Surat Gugatan Penggugat Nomor 002/Pajak/VII/20 tanggal
8 Juli 2020 diajukan melalui pos tiasa ekspedisi) tertanggal 10 Juli 2020 sehingga dengan
mengacu pada angka 4 Nomor SE-11/PP/2020 juncto angka 6 huruf b SE-03/PP/2020 dan SE-
09/PP/2020 maka jangka waktu untuk mengajukan gugatan tunduk pada ketentuan Pasal 40
ayat (3) Undang-undang PP.
Bahwa sesuai Pasal 1 angka 12 UU PP diatur bahwa dalam hal keputusan dikirim melalui pos
maka tanggal diterimakeputusan tersebut ada]ah tanggal stempel pos pengiriman.
Bahwa berdasarkan bukti pengiriman POS Nomor 17700809266, Keputusan Tergugat Nomor
KEP-01007/NKEB/WPJ.31/2020 tanggal 24 Maret 2020 dikirimkan via POS kepada
Penggugat pada tanggal 07 April 2020;
Bahwa dengan demikian jangka waktu pengajuan gugatan atas Keputusan Tergugat Nomor
KEP-01007/NKEB/WPJ.31/2020 tanggal 24 Maret 2020 adalah sampai dengan tanggal 06 Mei
2020 sedangkan Penggugat mengirimkan surat gugatan melalui pos tiasa ekspedisi) tanggal 10
Juli 2020 yang diterima Pengadilan Pajak tanggal 13 Juli 2020.
Bahwa berdasarkan penjelasan di atas Majelis berpendapat pengajuan gugatan yang diajukan
Penggugat terhadap Keputusan Tergugat Nomor KEP-01007/NKEB/WPJ.31/2020 melebihi
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima, sehingga tidak memenuhi ketentuan
berdasarkan Pasal 40 ayat (3) jo. Pasal 1 angka 12 Undang-undang Pengadilan Pajak dan
ketentuan Surat Edaran Ketua Pengadilan Pajak Nomor SE-03/PP/2020 tentang Pedoman
Penyesuaian Pelaksanaan Persidangan Dan Layanan Administrasi Selama Masa Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Di Lingkungan Pengadilan Pajak
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Surat Edaran Ketua Pengadilan Pajak
Nomor SE-09/PP/2020.
Bahwa atas keterlambatan tersebut Majelis kemudian melakukan pemeriksaan apakah terdapat
faktor yang merupakan keadaan di luar kekuasaan Penggugat sebagaimana diatur pada pada
Pasal 40 ayat (4) undang-undang Pengadilan Pajak yang mengatur:
"Jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) tidak mengikat apabila
jangka waktu dimaksudtidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan penggugat".
Bahwa dalam persidangan Penggugat menyampaikan penjelasan bahwa tidak ada lockdown di
lokasi Penggugat (Nusa Tenggara), namun ekspedisi saat PSBB diberlakukan di Jakarta semua
pengiriman dokumen tidak ada yang diterima, jasa ekspedisi menolak pengiriman karena tidak
dapat mengirim ke Jakarta atau wilayah yang memberlakukan PSBB.
Bahwa atas penolakan pihak ekspedisi Majelis meminta bukti penolakan tersebut namun
Penggugat sampai saat persidangan dinyatakan cukup tidak dapat memberikan bukti
pendukung.
Bahwa atas penjelasan Penggugat tersebut Majelis berpendapat tidak termasuk dalam hal
keadaan di luar kekuasaan Penggugat yang menyebabkan terlambatnya pengajuan gugatan.
Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap data fakta dan penjelasan dalam persidangan
tersebut diatas, Majelis berkesimpulan permohonan gugatan Penggugat atas Keputusan
Tergugat Nomor KEP-01007/NKEB/\/VPJ.31/2020 tanggal 24 Maret 2020 tidak memenuhi
ketentuan formal sebagaimana dimaksud Pasal 40 ayat (3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2002 tentang Pengadilan Pajak.
Bahwa yang diajukan gugatan dalam Surat Gugatan Nomor 002/Pajak/VII/20 tanggal 8 Juli
2020 adalah Keputusan Tergugat Nomor KEP-01007/NKEBAVPJ.31/2020 tanggal 24 Maret
2020, dengan demikian Surat Gugatan memenuhi ketentuan satu surat gugatan untuk satu
Keputusan Tergugat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (6) Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
Bahwa Surat Gugatan Nomor 002/Pajak/VII/20 tanggal 8 Juli 2020, memuat alasan-alasan
Gugatan yang jelas, dan mencantumkan tanggal diterimanya Keputusan Tergugat yaitu tanggal
27 Maret 2020 sehingga memenuhi ketentuan Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.
Bahwa Surat Gugatan Nomor 002/Pajak/VIl/20 tanggal 8 Juli 2020 dilampiri dengan salinan
Keputusan Tergugat Nomor KEP-01007/NKEBAVPJ.31/2020 tanggal 24 Maret 2020,
sehingga memenuhi ketentuan Pasal 41 ayat (1 ) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002.
Bahwa CDR, jabatan: Direktur, sesuai dengan Akta Perseroan Komanditer CV ZAQ Nomor
017 tanggal 12 Agustus 2010 yang dibuat dihadapan VFT, S.H., selaku penandatangan Surat
Gugatan Nomor 002/Pajak/VIl/20 tanggal 8 Juli 2020, berhak menandatangani Surat Gugatan
sesuai ketentuan Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
Pajak.
Bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, Surat Gugatan Nomor 002/Pajak/VII/20 tanggal 8 Juli
2020 memenuhi ketentuan ketentuan Pasal 40 ayat (1), Pasal 40 ayat (6), Pasal 41 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, namun tidak memenuhi Pasal
40 ayat (3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, sehingga tidak
dapat dipertimbangkan lebih lanjut.