PUTUSAN
Nomor : PUT-010257.99/2019/PP/M.IVA Tahun 2020
"I)EMI KRADIIAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAIIA ESA"
PENGADII,AN PAJAK,
MELAWAN
bahwa Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007
mengatur mengenai masalah pengajuan keberatan. Dengan demiidan,
berdasarkan Pasal 23 ayat (2c) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007
tersebut diatas, Surat Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
keputusan perpajakan selain surat keputusan keberatan dapat diajukan
Gugatan kepada Badan Peradilan Pajak;
Gugatcm dapat diajuharL oleh penggugat, aha warisnga, sorcmg perLgurus, atou
kuasa hakumnya dengcm disertal alasan-chasan yang jelas, menca:ndrmkan
ta.nggal diterima, pelaksa,naan penagihan, atou Kepufusan ga,ng digugat dcLn
dtla.mpiri salincLn dokumen yang digugat
Sengketa Gugatan:
bahwa yang menjadi pokok sengketa dalarn gugatan ini adalah Tergugat telah
menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak
Oktober 2016 Nomor: 00898/ 107/16/712/18 tanggal 5 September 2018 yang
tidak disetujui oleh penENgiv,i
bahwa sebaliknya, perusahaan menagih koperasi atas biaya panen dan biaya
perawatan tanaman ;
bahwa tagih-menagih antara Koperasi dengan Perusahaan dilarfukan sekali
sebulan;
bahwa sebelum TBS ditetapkan sebagai Barang Kena Pajak (BKP) pada
LJuli 2014, tidak ada masalah dengan transaksi jual beli TBS ini, saat itu
umumnya koperasi belum dikukuhkan sebagai PKP;
bahwa karena Koperasi tidak menerbitkan FP, maka perhitungan Sisa Hasil
Kebun (SHK) yang dibayarkan oleh perusahaan kepada koperasi setiap
bulannya hanya berdasarkan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) saja, tidak
termasuk PPN. (SHK = Penjualan TBS termasuk PPN dikuranri dengan Biaya
Panen dan Perawatan Tanaman termasuk PPN) ;
bahwa dengan demikian PPN atas penjualan TBS koperasi kepada perusahaan
selama 2015-2016 ditahan oleh perusahaan;
bahwa pada September 2017, pokok atas PPN KB 23 Koperasi ini disetorkan
oleh perusahaan sebesar Rp28 M dengan cara digunggung. Dan sebagai
konsekuensinya perusahaan tidak dapat memanfaatkan PPN ini sebagai kredit
pajak/
bahwa antara bulan Juli 2018 s.d. September 2018, beberapa koperasi
menerima Surat Paksa atas STP sehubungan keterlambatan penyetoran PPN
KB 2015-2016 tersebut;
bahwa pada September 2018 s.d. Januari 2019, Koperasi mengirimkan Surat
Permohonan Penghapusan Sanksi ini ke KPP;
bahwa banyak Koperasi menerima Surat Paksa tapi belum pemah menerima
STP, sehingga untuk lampiran Surat Permohonan Penchapusan Sanksi
tersebut, STP ini di print ulang di KPP dengan bantuan Account j3epresentcitr.ue.
Malah sebagian STP ini sudah diterbitkan sejak Januari 2018;
bahwa pada Desember 2018 sebagian koperasi menerima SK dari Kanwil DJP
Kalimantan Selatan dan Tengah berisi penolakan atas Surat Permohonan
koperasi;
bahwa pada Maret 2018, Kanwil memanggil pengurus salah satu Koperasi
untuk mendapatkan klarifikasi atas apa yang terjadi dengan 23 Koperasi ini.
Dimana 23 Koperasi ini memiliki kasus yang sama;
bahwa pada 5 April 2019, Kanwil menyampaikan bahwa dari 441 surat
pemohonan koperasi ini, hanya 188 surat yang bisa diproses (Rp6,88 M).
Sisanya dianggap sudah kadaluarsa karena melebihi nasa 3 bulan sejak SK
diterima koperasi;
bahwa pada 17 Mei lalu, salah satu koperasi sudah menerima SK kedua.
Sarnpal saat ini ban 5 koperasi yang sudah menerima SK kedua dengan
jumlah surat baru 25. Sementara menurut Kanwil semua SK sudah
dikirimkan/
bahwa sebagaimana Surat Pernyataan dari Kantor Pos Kecamatan dan Ketua
Koperasi, adanya ketidakpahaman/ketidakmengertian dikarenakan tidak
adanya sosialisasi yang cukup dari petugas Pajak;
bahwa Penggugat dalarn hal ini koperasi, tidak akan mampu untuk membayar
sanksi sebesar yang ditetapkan dalam STP, mengingat koperasi hanya sebagai
perantara, dan tentu penghasilannya adalah terbatas;
bahwa berdasarkan penjelasan dan dasar peraturan diatas, mohon Majelis
Yang terhormat di Pengadilan Pajak untuk menerima dan memeriksa Gugatan
ini serta berkenan memutuskan demi keadilan sebagai berikut:
bahwa demikian surat gugatan ini Penggugat ajukan. Besar harapan Penggugat
agar permononan ini dapat diproses dalam waktu yang tidak terlalu lama;
KETENTUAN FORMAL
bahwa Gugatan diajukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
tanggal diterima surat keputusan yang digugat atau dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan;
bahwa Surat Gugatan dilampiri salinan dokumen yang digugat, yaltu Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor S-1426/WPJ.29 /2019;
bahwa akan tetapi, jika Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain, maka
Tergugat akan menguraikan sengketa materiil di bagian lain dari Surat
T;aryngf apan.trdr, /-
Dasar hukum
DalcLm hal Wajib Pajck memberfulkan sendiri Shj,rat Pemberilahaan Masa ga:ng
mengahibatharL utang pajck menjcidi lebih besar, kepada;nya. dikerwi san:ksi
adrrrirvistrasi berupa bunga sebesar 2%o (dua persen) per bulan alas jumlch pa.jck
yang kurang dibayar, dihitwig sejck ja.huh tom:po pembayararL sampal d,engan
tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung permh 1 (scrfu) bulan.
Ihirek:fur Jerrderal Pa.jak kar.erLa ja.batcLn ata.u alas permohor.cm Wajib Pa.jak
da.pat:
cL. irLengurangkan atcou rnenghapuskan sam:ksi adrhirdstrasi berupa bunga.,
denda, dan kendihan ya,ng terulcmg sesual dertgcm ketervfuarL perafuran
perurida:ng-undcmgcLn perpaja:ka:n daidm hal sam:ksi tersebut di:kerLa:Ira:n
harena kek:hila.f a]L Wa.jib Pajak atoIA bulca:n ha:rena kesalcthanny a;
b. mengurangk.an atcou membatalkan surat ketetapa.n pajak gang tidak benar;
c. rnerLgura.nghan aha.u membatalhan Surat Tagthn:n Pajak sebagaincma
dimaksud dalam Pasal 14 gang tidalc berar; atau
d. membatolkan. hasil pemeriksaan pajak atou surat ketetapcm pajak dari hasil
pemeri:ksa.c.n g cmg dila:ksana.hart tanpa:
1. perryampalan surat pemberitahaa.n hastl pemer{:ksaan; aha.u
2. pemba:hasan ak:hi:r hastl pemeri]esacm dengcm Wajib Pajak.
Permohonci.n sebagalmana dimccksud pada agat (1) haruf a, haruf b, da.n haruf c
hanya dapat diajuka:n oleh Wajib Pajak paling banyak 2 (dua) hati.
Tanggapan Tergugat
bahwa Tergugat dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak memiliki tugas utana
untuk menghimpun penerimaan negara. Dalam pelaksanaan tugas tersebut,
Direktorat Jenderal Pajak juga melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak
untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Hal ini selaras dengan prinsip
pelpajakan yaltu sel/ czssessmerLt;
bahwa Direktorat Jenderal Pajak yang diwakili oleh KPP Pratama Sampit
melakukan pembinaan melalui berbagai cara, misalkan surat himbauan, Surat
Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan, sosialisasi, konsultasi,
kunjungan kelja, dan lain-lain. Berdasarkan penelitian, terhadap Penggugat
telah dilakukan pembinaan melalui surat himbauan sebagai berikut:
^mi : D(s` TutAH6 RT.ooi "col. TIIApe pAmiiGGtAH mfu xotAmflroai "ua IALiRAHlon T(nG.`H. 7.ra
#%±fffi!ii=h;a#pffi:%#:±igt''.r:L£#g#,*¢#ELjL##-ndngChjff!,#¥±hAI;¥#-#5?g4w"Lfsn=±#£:i_f#er|¥se
efn1spT«.I.TedLdrLfroun1hi>imistffi:rm1s!TiA¢i4Lri;br±rsil6i§pjley!qBI
soul SPT : Semu. SPT|!!a;llELmiTilLnG
mEEEB-
i oLol too mii i" ``..:.I:`i.,` =`ty\.P`i_.sri{9¢.€_i.I"
-HE=nIEEFHHEEEEpr±
spell.I. "d.rep.8W in. isloLsols 6Sfr
gggi+#iffgJgH==ELZLigmj'£it;igu¥=ut.ip`i;£.L¥#u';¥+:rgt#¥JI|%:I.%`Lgbfii£#gjELg#p¥rfung#.£+i3#ae
bemu „1 I in/`i( | kv/^m I Lltr¢r)
Trfunpqu. . iuai2uni2ii>i io..I rfu6i p.`i,to`t`i?¢./izojI I;0`!£i aepI2`^7 I ,`hi I I.r_`t I..i I uni1 jr ,I 7`r);I )tqi I,.Ou}I t93.I 1,qu_i1 igri`i lap£I eeE
Ke8inpulan
bahwa Surat Gugatan Penggugat Nomor Olo/PP/Gugat/KBT/IX/2019 tanggal
16 September 2019 tidak memenuhi ketentuan formal sebagaimana diatur
dalam Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajalc;
Usul
Force Majeure:
bahwa biasanya force majeure hampir selalu ada didalam setiap melakukan
pekerjaan, dimana keberadaan force Majeure ini berguna untuk
mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi dan berpotensi menyebabkan
konflik antar pihak yang bersengketa antara Penggugat dan Tergugat;
bahwa force majeur ini memiliki kekuatan besar secara umum sejumlah
peristiwa dapat digolongkan ke dalam force majeure selama mereka teljadi di
luar kuasa pihak-pihak terkait dan tidak dapat dihindari;
bahwa kepada yang Mulia Hakim Pengadilan Pajak, kasus yang Penggugat
alami ini tidak ada unsur kesengajaan karena hal ini kejadian yang tidak
terduga sebelumnya (force ma].Cure) yang menyebabkan Penggugat tidak
menyampaikan suratnya pemiohonannya tidak tepat waltu;
bahwa Pasal 23 ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagalmana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 menyebutkan sebagal
berikut:
KETENTUAN FORMAL
bahwa apabila dihitung dari tanggal pengiriman Surat Tergugat yaitu tanggal
27 Juni 2019 sampal dengan tanggal Surat Gugatan diterima di Pengadilan
Pajak yaitu tanggal 16 September 2019, maka pengajuan gugatan telah
melampaui jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagainana dimaksud Pasal 40
ayat (3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;
bahwa terhadap alasan Penggugat yang menyatakan adanya /once mcijewre yang
menyebabkan jangka waktu pengajuan gugatan melebihi 30 (tiga puluh) hari,
Majelis berpendapat sebagai berikut:
Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua
Majelis IVA pada hari Selasa tanggal 09 Juni 2020 dengan dihadiri oleh para
Hakim Anggota, Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh Penggugat maupun
Tergugat.
td ttd
Gunawan Setiyaji, M. Stud., Ak., CA Idawati, S,H., M.Sc.
ttd
Muhammad Amin S.E., M.Si
PANITERA PENGGANTI,
ttd