Anda di halaman 1dari 32

JayenRistomoyo&Partners

Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

Jakarta, 29 Juni 2022

Kepada Yth.
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara Nomor 316/PDT.G/2022/PN.TNG
Pada Pengadilan Negeri Tangerang
Jl. Taman Makan Pahlawan No.7
Kecamatan Tanggerang, Banten 15118
Di –
Tempat

Perihal : DUPLIK TERGUGAT I DAN TERGUGAT II

Dengan hormat,
Kami yang bertandatangan dibawah ini, JAYEN SUWARSIATNA, S.E., S.H. CTA,
MUHAMAD RIDWAN RISTOMOYO, S.H., INTA AMILIA, S.H., M.H., dan AFRIANDA A. M.
GUMAY, S.H., Advokat-advokat pada kantor JAYEN RISTOMOYO & PARTNERS,
beralamat di Graha Mampang 3rd Floor Suite 101 Jl. Mampang Prapatan Raya Kav. 100
Jakarta Selatan 12760, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri.
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 14 April 2022, bertindak untuk dan atas nama:

1. AHMAD NASHRUDDIN, bertindak dalam jabatannya selaku Komisaris Utama


bertindak untuk dan atas Direktur PT. Servo Infrastruktur, beralamat Taman Ubud
Cempaka Timur III/9, RT. 05/ RW. 003, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug,
Tanggerang, Banten.

2. WIDHI HARTONO, bertindak dalam jabatannya selaku Komisaris Utama bertindak


untuk dan atas Komisaris PT. Servo Infrastruktur, beralamat Taman Ubud Loka VI
No. 80, RT.010/ RW.020, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Tanggerang,
Banten.

Halaman 1dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

Bahwa dengan ini Tergugat I dan Tergugat II mengajukan Duplik atas Replik yang diajukan
oleh Para Penggugat yang pada pokoknya Para Tergugat menolak seluruh dalil-dalil yang
diajukan oleh Para Penggugat didalam Repliknya, kecuali yang secara tegas diakui oleh
Tergugat I dan Tergugat II dalam Duplik ini.

Bahwa Tergugat I dan Tergugat II berketetapan pada dalil-dalil sebagaimana yang telah
diuraikan dalam Jawaban Tergugat I dan Tergugat II yang telah dibacakan pada
persidangan perkara a quo tanggal 15 Juni 2022, mutatis mutandis, merupakan satu
kesatuan dengan dalil-dalil hukum yang diuraikan dalam Duplik ini.

Adapun alasan-alasan didalam Duplik yang diajukan oleh Para Tergugat dalam persidangan
ini adalah sebagai berikut :

A. DALAM EKSEPSI

EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT (PASAL 134 HIR): PERKARA A QUO


ADALAH SENGKETA PENGADILAN PAJAK

1. Bahwa Para Tergugat menolak dengan tegas dalil – dalil yang diuraikan Para
Penggugat didalam Posita Replik Para Penggugat merupakan sengketa yang timbul
dalam bidang perpajakan, yang diterangkan sebagai berikut:

Angka 1 halaman 2 Replik


“Bahwa gugatan diajukan berhubungan dengan adanya Surat Pernyataan
Para Tergugat pada 1 Maret 2022 yang intinya bahwa Para Tergugat
menanggung beban pajak Penggugat I dan Penggugat II serta membebaskan
Penggugat I dan Penggugat II dari Kewajiban hutang pajak yang menjadi
kewajiban PT. Servo Infrastruktur”.

Angka 8 halaman 2 Replik


Bahwa angka 29 dari Gugatan Para Penggugat yang disitir Para Tergugat
yang berbunyi :

Halaman 2dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

“Bahwa oleh karenanya, Para Penggugat mohon kepada Yang mulia Ketua
Pengadilan Negeri Tanggerang atau Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo untuk menghukum Para Tergugat untuk membayar
secara tanggung renteng kepada Para Penggugat hutang pajak PT. Servo
Infrastruktur yang ditagihkan kepada Penggugat I sejumlah Rp.
1.962.844.550,6 (satu milyar sembilan ratus enam puluh dua juta
delapan ratus empat puluh empat ribu lima ratus lima puluh rupiah
enam sen) dan kepada Penggugat II sejumlah Rp. 6.542.815.168,6
( enam milyar lima ratus empat puluh dua juta delapan ratus lima belas
ribu seratus enam puluh delapan rupiah enam sen) yang akan Para
Penggugat bayarkan ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pasar Minggu

2. Bahwa Gugatan Para Penggugat timbul dikarenakan adanya tagihan pajak dari
kantor Pelayanan Pajak Pratama Pasar Minggu kepada Penggugat I sebesar Rp.
Rp. 1.962.844.550,6 (satu milyar sembilan ratus enam puluh dua juta delapan ratus
empat puluh empat ribu lima ratus lima puluh rupiah enam sen) dan kepada
Penggugat II sejumlah Rp. 6.542.815.168,6 ( enam milyar lima ratus empat puluh
dua juta delapan ratus lima belas ribu seratus enam puluh delapan rupiah enam
sen), setelah itu Para Penggugat meminta kepada Para Tergugat untuk
membayarkan tagihan pajak tersebut kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Pasar Minggu, dikarenakan Para Penggugat merasa tagihan itu bukanlah kewajiban
Para penggugat melainkan tanggung jawab Para Tergugat;
Sebagaimana Para Tergugat jelaskan pada Jawaban Para Tergugat halaman 12
menjelaskan berdasarkan Pasal 37 ayat 1 UU PPSP yang berbunyi :
"Gugatan Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang hanya dapat diajukan kepada
badan peradilan pajak."

a) Ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan


Pajak (UU Pengadilan Pajak) mengatur sebagai berikut :

Pasal 2 UU Pengadilan Pajak

Halaman 3dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

“Pengadilan Pajak adalah badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan


kehakiman bagi Wajib Pajak atau Penanggung Pajak yang mencari
keadilan terhadap sengketa pajak.”

Pasal 31 UU Pengadilan Pajak


“(1) Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan
memutus Sengketa Pajak.
(2) Pengadilan Pajak dalam hal Banding hanya memeriksa dan memutus
sengketa atas keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(3) Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus sengketa atas
pelaksanaan penagihan Pajak atau Keputusan pembetulan atau Keputusan
lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) UU Nomor 6 Tahun
1983 tentang KUP sebagaimana telah diubah beberapa kali diubah terakhir
dengan UU Nomor 16 Tahun 2000 dan Peraturan Perundang-undangan
perpajakan yang berlaku. ”

b) Sejalan dengan ketentuan tersebut, Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6


Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (selanjutnya
disebut UU KUP) mengatur sebagai berikut :

“(2) Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap:


a) Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan,
atau Pengumuman Lelang;
b) Keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
c) Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan
perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal
26; atau
d) Penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan Keberatan
yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata
cara yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan hanya dapat diajukan kepada badan
peradilan pajak.”

Halaman 4dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

3. Bahwa dalam hal ini Para Penggugat sebagai wajib pajak merasa keberatan dengan
tagihan pajak yang di tagih oleh kantor pelayanan pajak, sehingga meminta kepada
Para Tergugat untuk membuat surat pernyataan dan menanggung kewajiban pajak
Para Penggugat, maka sudah sepatutnya keberatan terhadap tagihan pajak
tersebut dimasukkan ke dalam Pengadilan Pajak bukan ke Pengadilan Negeri
Tangerang, sebagaimana diatur di dalam Pasal 25 Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1983 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (selanjutnya disebut UU KUP):

Pasal 25 :
“Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal
Pajak atas sesuatu”.

4. Bahwa sengketa perkara a quo memenuhi seluruh unsur sengketa pajak, oleh
karenanya merupakan sengketa pajak yang hanya dapat diadili, diperiksa dan
diputus oleh Pengadilan Pajak, dengan alasan sebagai berikut:

a. Hal tersebut berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-


Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat
Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19
Tahun 2000 (untuk selanjutnya disebut UU PPSP):

Pasal 1 angka 9 UU PPSP:


“Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak
melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus,
memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan,
melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, menjual
barang yang telah disita.”

Pasal 37 ayat 1 UU PPSP

Halaman 5dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

"Gugatan Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan Surat Paksa, Surat


Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang hanya
dapat diajukan kepada badan peradilan pajak."

b. Ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang


Pengadilan Pajak (UU Pengadilan Pajak) mengatur sebagai berikut:

Pasal 2 UU Pengadilan Pajak


“Pengadilan Pajak adalah badan peradilan yang melaksanakan
kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak atau Penanggung Pajak
yang mencari keadilan terhadap sengketa pajak.”

Pasal 31 UU Pengadilan Pajak


“(1) Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan
memutus Sengketa Pajak.
(2) Pengadilan Pajak dalam hal Banding hanya memeriksa dan
memutus sengketa atas keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain
oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus sengketa atas
pelaksanaan penagihan Pajak atau Keputusan pembetulan atau
Keputusan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) UU
Nomor 6 Tahun 1983 tentang KUP sebagaimana telah diubah beberapa
kali diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2000 dan Peraturan
Perundang-undangan perpajakan yang berlaku. ”

c. Sejalan dengan ketentuan tersebut, Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang


Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
(selanjutnya disebut UU KUP) mengatur sebagai berikut :

“(2) Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap:


e) Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan, atau Pengumuman Lelang;
f) Keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;

Halaman 6dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

g) Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan


perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1)
dan Pasal 26; atau
h) Penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan
Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan
prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan hanya dapat
diajukan kepada badan peradilan pajak.”

5. Bahwa dalil-dalil yang telah uraian-uraian Para Penggugat, perkara a quo


merupakan sengketa yang timbul dikarenakan ketidakterimaan Para Penggugat
dalam memenuhi berkewajiban membayar Pajak. Maka Para Penggugat seharusnya
mengajukan Keberatan dan/atau Banding kepada Pengadilan Pajak yang
berwenang bukan Pengadilan Negeri Tanggerang.

6. Bahwa dalam hal ini telah diatur juga didalam Pasal 134 Herzien Inlandsch
Reglement (“HIR”), Penggugat I dan Penggugat II kurang tepat dalam mendaftarkan
Gugatannya di Pengadilan yang Tidak Berwenang mengadili perkara a quo yang
bersangkutan.

Pasal 134 HIR


“Jika perselisihan itu adalah suatu perkara yang tidak masuk kuasa
pengadilan negeri, maka pada sebarang waktu dalam pemeriksaan
perkara itu, boleh diminta supaya hakim mengaku dirinya tidak berkuasa dan
hakim itupun wajib pula mengaku karena jabatannya bahwa ia tidak
berkuasa”.

7. Bahwa bardasarkan uraian-uraian dan dasar-dasar hukum tersebut diatas, Gugatan


Perkara a quo yang ditujukan melalui Pengadilan Negeri Tangerang adalah keliru
dan tidak tepat, karena Pengadilan Negeri Tangerang tidak berwenang untuk
memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara a quo yang merupakan
kewenangan mutlak atau kompetensi absolut dari Pengadilan Pajak, sehingga
berdasarkan alasan tersebut diatas maka Tergugat I dan Tergugat II memohon
kepada Majelis Hakim yang Memeriksa Perkara a quo berkenan memberi

Halaman 7dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

Putusan Sela dengan menyatakan Pengadilan Negeri Tangerang tidak


berwenang memeriksa, mengadili dan memutus sengketa a quo. Putusan Sela
ini didasarkan juga pada kaidah Hukum Acara dari surat Gugatan nyata-nyata tidak
terpenuhi secara sempurna dan telah melanggar tertib Hukum Acara (varmverzium);

GUGATAN PMH 316/2022 PARA PENGGUGAT MERUBAH ATAU


MENAMBAHKAN POKOK GUGATAN

8. Bahwa Para Tergugat menolak secara tegas dalil-dalil Para Penggugat yang
merubah dan atau menambah Pokok Perkara Gugatan a quo.

9. Bahwa Para Penggugat mengajukan perubahan Gugagatan untuk seluruhnya,


dikarnakan isi dari pada Gugatan perubahan tersebut merugikan Para Tergugat. Hal
ini seharusnya menjadi Gugatan baru dan atau yang harusnya di daftarkan ulang
kepada Pengadilan Negeri Tanggerang.

10. Bahwa perubahan Gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat menunjukan ketidak
seriusan dan ketidak konsisten dalam mengajukan Gugatan Perkara a quo
dihadapan Pengadilan Negeri Tanggerang.

11. Bahwa Para Tergugat sebelumnya ingin menyampaikan. Para Penggugat dapat
memperbaiki dan atau merubah surat Gugatannya, akan tetapi tidak dapat
dilakukan sesuka Para Penggugat. Ketentuan yang dapat dipedomi oleh Para
Penggugat bersumber Yurisprudensi Mahkamah Agung, selain itu dapat dipedomi
dalam pasal 127 Rv yang menyatakan:

Pasal 127 Rv
“Penggugat berhak untuk mengubah atau mengurangi tuntutannya sampai
saat perkara diputus, tanpa boleh mengubah atau menambah pokok
Gugatan.”

Halaman 8dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

12. Bahwa perlu digaris bawahi adalah batasan yang diperbolehkan dilakukan
perubahan atau perbaikan. Para Penggugat tidak boleh merubah atau menambah
pokok Gugatan, hal ini menjadi penting. Demikian pula tidak boleh sebagian besar
dari isi surat Gugatan dirubah atau diperbaiki, sebagaimana dalam Putusan
Mahkamah Agung RI Nomor 454K/Sip/1970, tanggal 11 Maret 1971 menyatakan:

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 454K/Sip/1970


“Perubahan surat Gugatan perdata yang isinya tidak melampaui batas-batas
materi pokok Gugatan dan tidak akan merugikan tergugat dalam pembelaan
atas Gugatan penggugat tersebut, maka hakim boleh mengabulkan
perubahan tersebut.”

13. Bahwa hal itu sebagaimana dimaksud di dalam Yurisprudensi Putusan Mahkamah
Agung RI Nomor 209K/Sip/1970, tanggal 6 Maret 1971 yang menyatakan:

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 209K/Sip/1970


“Perubahan surat Gugatan diperbolehkan asalkan tidak bertentangan dengan
asas hukum acara perdata yaitu sepanjang tidak bertentangan atau tidak
menyimpang dari kejadian materiil yang diuraikan dalam surat Gugatan
penggugat tersebut.”

14. Bahwa kita dapat melihat perubahan dan atau penambahan Pokok Perkara Gugatan
a quo, didalam tabel dibawah ini:

Gugatan Awal Perubahan Gugatan


1) Bahwa Para Penggugat pada Bahwa Para Penggugat merubah
awalnya Menyebutkan nominal nominal Tunggakan Pajak sebesar
Tunggakan Pajak sebesar Rp. Rp. 65.428.151.686,- (enam puluh
66.080.638.681,- (enam puluh lima milyar empat ratus dua puluh
enam milyar delapan puluh juta delapan juta seratus lima puluh satu
enam ratus tiga puluh delapan ribu ribu enam ratus delapan puluh enam
enam ratus dalapan puluh satu rupiah).
rupiah)

Halaman 9dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

Keterangan:
Bahwa Para Penggugat merubah
nominal Tunggakan Pajak yang
menjadi pokok Gugatan Perkara a
quo, tanpa memberikan perhitungan
yang pasti bagaimana nominal
tunggakan tersebut dapat berubah.

2) Perhitungan beban pajak yang harus


ditanggung Para Penggugat:

Penggugat I
Rp. 65.428.151.686 x 3% = Rp.
1.962.844.550,6

Penggugat II
Rp. 65.428.151.686 x 10% = Rp.
6.542.815.168,6

Keterangan:
Bahwa Para Penggugat menguraikan
hitungan secara matematika
perhitungan saham Para Penggugat.
Hal ini juga termasuk menambahkan
Pokok Gugatan.
3) Angka 12 Gugatan Angka 9 perbaikan Gugatan.

“Bahwa oleh karenanya, “Bahwa oleh karenanya, Penggugat I


Penggugat I dan Penggugat II dan Penggugat II mohon kepada
mohon kepada Yang Mulia Ketua Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri atau Majelis atau Majelis Hakim yang memeriksa
Hakim memeriksa dan mengadili dan mengadili perkara a quo untuk

Halaman 10dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

perkara a quo untuk menghukum menghukum Tergugat I dan Tergugat


Tergugat I dan Tergugat II II mengganti uang Penggugat I dan
menganti uang Penggugat I dan Penggugat II yang diblokir Kantor
Penggugat II yang di blokir Kantor Pajak Pratama Pasar Minggu; Uang
Pajak Pratama Pasar Minggu”. Penggugat I yang telah ditransfer
secara paksa oleh KPP Pasar
Minggu dari Rekening Penggugat I
di Bank Mandiri dengan Nomor
Rekening 125-00-06722797
sejumlah Rp. 652.486.995.00,-
(enam ratus lima puluh dua juta
empat ratus delapan puluh enam
ribu sembilan ratus sembilan puluh
lima milyar) dan uang Penggugat II
yang diblokir oleh KPP Pasar
Minggu sebesar Rp. 85.392.205.97
(delapan puluh lima juta tiga ratus
sembilan puluh dua ribu dua ratus
lima rupiah, sembilan puluh tujuh
sen); terdiri dari: a. Bank Mandiri
Kantor Cabang Palembang dengan
Nomor Rekening 113-00-0511237-4
dengan saldo Rp. 50.793.559 (lima
puluh juta tujuh ratus sembilan
puluh tiga ribu lima ratus lima
puluh sembilan) dan b. Bank
Central Asia dengan saldo Rp.
34.598.646.97 dan b. Bank Sejumlah
Rp. 50.793.559 (lima puluh juta
tujuh ratus sembilan puluh tiga ribu
lima ratus lima puluh sembilan)”.

Keterangan:
Bahwa Para Penggugat

Halaman 11dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

menambahkan Pokok Gugatan, yakni.


“Uang Penggugat I yang telah
ditransfer secara paksa oleh KPP
Pasar Minggu dari Rekening
Penggugat I di Bank Mandiri
dengan Nomor Rekening 125-00-
06722797 sejumlah Rp.
652.486.995.00,-“

15. Bahwa terkait perubahan Gugatan. M. Yahya Harahap, SH., dalam bukunya
berjudul: Hukum Acara Perdata, Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,
Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, Penerbit Sinar Grafika Jakarta, pada
Halaman 98 dan 100, menjelaskan pembatasan perubahan Gugatan secara
kasuistik berdasarkan peraktik peradilan, diantaranya sebagai berikut:

Tidak Boleh Mengubah Materi Pokok Perkara


Bahwa salah satu variabel yang merupakan sisi lain (derivative) dari istilah
pokok perkara adalah istilah meteri pokok perkara. Jadi dilarang perubahan
Gugatan atau tuntutan yang menimbulkan akibat terjadinya perubahan materil
pokok perkara. Penegasan ini terdapat dalam Putusan MA No. 547
K/Sip/1973 yang menyatakan:

“Perubahan Gugatan mengenai materi pokok perkara adalah perubahan


pokok Gugatan, oleh karenanya harus ditolak”.

Tidak Mengubah Posita Gugatan


Bahwa dilarang dan tidak dibenarkan perubahan mengakibatkan perubahan
posita Gugatan. Larangan ini, dikemukakan dalam Putusan MA No. 1043
K/Sip/1971 yang menyatakan:

“Yurisprudensi mengizinkan perubahan Gugatan atau tambahan asal hal


itu tidak mengakibatkan perubahan posita, dan pihak tergugat tidak
dirugikan haknya untuk membela diri.”

Halaman 12dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

Bahwa larangan yang sama dijumpai dalam catatan Putusan MA No. 943
K/Pdt/1985 yang menegaskan, bahwa:

“Sesuai yurisprudensi perubahan Gugatan selama persidangan


diperbolehkan asal tidak menyimpang dari posita, dan tidak menghambat
pemeriksaan di sidang”.

16. Bahwa berdasarkan uraian-uraian diatas, perubahan Gugatan yang diajukan oleh
Penggugat I dan Penggugat II sudah sepatut nya ditolak atau sekurang kurang
nya tidak dapat terima (niet onvantkelijke verklaard).

GUGATAN PMH 316/2022 PARA PENGGUGAT KURANG PIHAK (PLURIUM


LITIS CONSORTIUM).

17. Bahwa Para Tergugat menolak secara tegas dalil – dalil yang diuraikan Para
Penggugat didalam Repliknya huruf C Para Penggugat Kurang Pihak (Plurium Litis
Consortium).

18. Bahwa Gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat bukan serta merta hanya
mengutarakan dalil-dalil saja, akan tetapi Para Penggugat juga harus memiliki dasar
hukum yang kuat untuk menompang hak-hak yang diklaim Para Penggugat.

19. Bahwa Gugatan Perkara a quo yang diajukan oleh Para Penggugat tidak serta merta
timbul dengan sendirinya, melainkan karena adanya keterkaitan dengan pihak lain
dalam hal ini yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pasar Minggu.

20. Bahwa Para Penggugat dalam Gugatannya menyatakan secara tegas, akibat
adanya tagihan pajak dari Kantor Pajak Pratama Pasar Minggu yang tidak juga
dibayarkan oleh Para Penggugat dan Para Tergugat, mengakibatkan uang di
rekening milik Para Tergugat juga telah disita oleh Kantor Pajak Pratama Pasar
Minggu, maka sudah sepatutnya Kantor Pelayanan Pajak ditarik sebagai Pihak
dalam gugatan ini.

Halaman 13dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

21. Bahwa hal ini juga diterangkan oleh Para Penggugat pada dalilnya, yaitu:

Angka 17 Halaman 5 Replik


“Bahwa menurut Para Penggugat, Kantor Pelayanan Pajak Pasar Minggu
tidak perlu diikutsertakan dalam gugatan ini sebagai Tergugat karena:

a) Yang bersangkutan yang mengeluarkan surat resmi yang sah dan


dapat dipercaya kebenarannya;
b) Yang bersangkutan tidak berkepentingan dengan surat pernyataan
Para Penggugat yang dibuat pada tanggal 1 Mei 2022 karena ini
merupakan urusan antara Para Penggugat dan Para Tergugat. Bagi
yang bersangkutan, yang penting hutang pajak yang dibebankan pada
PT. Servo Infrastruktur bisa dibayar.

22. Bahwa telah disebutkan diatas dalil Para Penggugat, dimana Para Penggugat dan
Para Tergugat adalah Para Penanggung Pajak yang timbul dan dibebankan pada
PT. Servo Infrastruktur. Oleh karenanya, Para Penggugat harus memasukkan Pihak
Kantor Pajak Pratama Pasar Minggu sebagai salah satu Pihak Tergugat ataupun
Pihak Turut Tergugat.

23. Bahwa berdasarkan hal tersebut, M. Yahya Harahap pada halaman 112 huruf c
dalam bukunya berjudul “Hukum Acara Perdata”, penerbit Sinar Grafika Jakarta,
menjelaskan:

“Bentuk Error In Persona yang lain disebut Plurium litis consortium. Pihak
yang bertindak sebagai Penggugat atau ditarik sebagai Tergugat:
- Tidak lengkap, masih ada orang yang mesti ikut bertindak sebagai
Penggugat atau ditarik Tergugat;
- Oleh karena itu, Gugatan yang mengandung Erorr In Persona dalam
bentuk Plurium litis consortium, dalam arti Gugatan yang diajukan
kurang pihaknya.

Halaman 14dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

24. Bahwa salah satu contoh kasus, Pihak Penggugat dianggap Kurang Pihak, terjadi
dalam Putusan MA No.186/R/Pdt/1984. Penggugat menuntut pengembalian
sertifikat yang dijadikan jaminan utang PT H.Y. semula PT H.Y. meminjam uang dari
BPD. Sebagai jaminannya, tanah Penggugat dalam kedudukannya sebagai
pemegang saham PT H.Y. kemudian (sejak 1 Januari 1980) Penggugat tidak
berkedudukan lagi sebagai pemegang saham PT H.Y, dan meminta kembali
sertifikat tanah miliknya. Untuk itu dia menggugat PT H.Y, dan pemegang saham.
Dalam kasus ini, MA berpendapat agar tuntutan pembatalan jaminan dan
pengembalian dapat diselesaikan secara hukum, harus diikutsertakan BPD
sebagai Tergugat. Oleh karena BPD tidak ikut digugat, Gugatan mengandung
cacat Erorr In Persona dalam bentuk Plurium Litis Consortium.

25. Bahwa begitu juga dalam Putusan MA No. 1125 K/Pdt/1984 menyatakan, Judex
Factie salah menerapkan tata tertib beracara. Semestinya Pihak ketiga yang
bernama Oji sebagai sumber perolehan hak Tergugat I, yang kemudian dipindahkan
Tergugat I kepada Tergugat II, harus ikut digugat sebagai Tergugat. Alasannya,
dalam kasus ini, Oji mempunyai urgensi untuk membuktikan hak
kepemilikannya maupun asal usul tanah sengketa serta dasar hukum Oji
mengibahkan kepada Tergugat I.

26. Bahwa oleh karenanya, berdasarkan uraian-uraian dan dasar-dasar hukum tersebut
diatas. Gugatan Perkara a quo yang diajukan oleh Para Penggugat yang tidak
mencantukan dan atau memasukkan Kantor Pajak Pratama Pasar Minggu sebagai
Pihak Tergugat atau Turut Tergugat didalam Gugatannya, maka dengan demikian
sangat beralasan dan sudah sepatutnya Gugatan Perkara a quo Para
Penggugat dinyatakan ditolak atau sekurang-kurangnya tidak dapat diterima
(Niet Ontvankelijkverklaard).

GUGATAN PMH 316/2022 PARA PENGGUGAT TIDAK JELAS (OBSCUUR


LIBEL)

Halaman 15dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

27. Bahwa Gugatan PMH 316/2022 kabur dan tidak jelas karena dalam posita
(Fundamentum petendi) Gugatan PMH 316/2022, Para Penggugat tidak
menguraikan unsur Perbuatan Melawan Hukum Tergugat I dan Tergugat II secara
lengkap yang mendasari Gugatan PMH No. 316/Pdt.G/2022/PN. Tng yang diajukan,
meskipun Penggugat I dan Penggugat II adalah bagian dari Pemegang saham
pada tahun 2011 atau pada saat terjadinya penjualan saham pada tahun 2011
yang dilakukan PT. Servo Infrastruktur.

28. Bahwa Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1365
KUHPerdata adalah:

“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada


orang lain, mewajibkan orang karena salahnya yang menimbulkan kerugian
itu, karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut”.

29. Bahwa terkait pasal 1365 KUHPerdata tersebut diatas, berikut adalah pendapat dari
ahli hukum:

a. Dr. Munir Fuady, S.H., M.H., LL.M., dalam bukunya yang berjudul Perbuatan
Melawan Hukum (Pendekatan Kontemporer) (Penerbit PT Citra Aditya Bakti,
cetakan ke-1, tahun 2002, halaman 167-168) mengemukakan:

“agar seseorang dapat dikatakan telah melakukan Perbuatan Melawan


Hukum sehingga dapat dikenakan Pasal 1365 KUHPerdata, maka
unsur-unsur dari pasal 1365 tersebut haruslah terpenuhi seluruhnya.
Jika ada salah satu unsur yang tidak terpenuhi / tidak dapat dibuktikan
oleh pihak Penggugat, maka oleh hukum dianggap tidak dapat terjadi
perbuatan yang melawan hukum tersebut. Adapun unsur-unsur dari
Perbuatan Melawan Hukum yang harus dipenuhi berdasarkan Pasal
1365 KUHPerdata adalah sebagai berikut:

- Adanya suatu perbuatan.

- Perbuatan tersebut melawan hukum.

Halaman 16dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

- Adanya kesalahan dari pihak pelaku.

- Adanya kerugian bagi korban.

- Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian”.

b. Prof. Dr. Mariam Darus Badrulzaman, S.H., FCBArb. Dalam bukunya yang
berjudul Hukum Perikatan dalam KUHPerdata buku ketiga – yurisprudensi,
Doktrin, serta Penjelasan (Penerbit PT Citra Aditya Bakti, cetakan ke-1, tahun
2015, halaman 146-147) mengemukakan:

“unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum ini adalah sebagai berikut:


1) Harus ada perbuatan, baik yang bersifat positif maupun
negative.
2) Perbuatan itu harus melawan hukum.
3) Ada kerugian.
4) Ada hubungan sebab akibat antara Perbuatan Melawan Hukum
itu dengan kerugian.
5) Ada kesalahan (schuld)”.

c. M.A. Moegni Djojodirdjo S.H. dalam bukunya yang berjudul Perbuatan


Melawan Hukum (Penerbit PT Pradnya Paramita, cetakan ke-2, tahun 1082,
halaman 34), yang menyebutkan:

“Dalam aksi karena onrechtmatige daad maka si penuntut harus


membuktikan semua unsur-unsur, yakni antara lain bahwa ia harus
membuktikan adanya kesalahan si pelaku”.

30. Bahwa berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tersebut dapat dinyatakan


Gugatan yang diajukan oleh Penggugat I dan Penggugat II kabur dan tidak jelas
karena tidak memenuhi kelima unsur Perbuatan Melawan Hukum.

31. Bahwa Replik Para Penggugat merupakan Replik sarat akan Rekayasa, dimana
dalam Replik Para Penggugat tidak menguraikan secara jelas pokok-pokok Replik

Halaman 17dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

Para Penggugat dan tidak menjelaskan mengenai pengalihan dan atau pelepasan
saham yang dilakukan Penggugat I dan Penggugat II.

32. Bahwa Replik Para Penggugat semakin kabur dan tidak jelas dalam uraiannya,
dapat dilihat sebagai berikut:

Angka 20 halaman 5 Replik


“Bahwa menurut Para Penggugat, gugatan ini diawali dengan adanya
perbuatan Para Tergugat yang tidak memberitahu kepada Para Penggugat
adanya hutang pajak yang melibatkan Para Penggugat sebagai pemegang
saham PT. Servo Infrastruktur”.

Angka 21 halaman 5 Replik


“Bahwa akibat tindakan Para Tergugat tersebut, tanpa sepengetahuan Para
Penggugat, tiba-tiba Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pasar Minggu
memblokir rekening Para Penggugat”.

Angka 21 halaman 5 Replik


“Bahwa setelah Para Penggugat mengkonfirmasi pada Para Tergugat,
ternyata menurut Para Tergugat, pada tahun 2015-2016 pernah terjadi
pemeriksaan pajak atas transaksi penjualan 35% saham PT. Servo
Infrastruktur di PT. Servo Meda Sejahtera (SMS) ke PT. Alam Tri Abadi pada
tanggal 10 Oktober 2011 dan Para Tergugat tidak membayarkan pajak hasil
transaksi menjual saham PT. Servo Infrastruktur ke PT. Alam Tri Abadi.

33. Bahwa bagaimana bisa Para Penggugat menggunakan kata “melibatkan” didalam
Repliknya, Para Penggugat adalah termasuk pemegang saham PT. Servo
Infrastruktur yang juga memiliki Hak dan Kewajiban yang sama dengan Para
Tergugat.

34. Bahwa Para Penggugat juga telah menikmati hak atau hasil dari Penjualan Saham
yang dilakukan PT. Servo Infrastruktur yang dilakukan pada tahun 2011, Para

Halaman 18dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

Penggugat juga memiliki kewajiban didalam penjualan saham tersebut yaitu


kewajiban membayar pajak. Hal ini tidak dapat dipisahkan Hak dan Kewajibannya.

35. Bahwa Kantor Pajak Pratama Pasar Minggu tidak mungkin tiba-tiba melayangkan
surat penagihan kepada Para Pihak, Para Pihak atau Para Penggugat dan Para
Tergugat memang belum melakukan pembayaran atas saham yang telah dijual pada
tahun 2011. Hal ini jelas dan terang Para Penggugat dan Para Tergugat mendapat
tagihan dari Kantor Pajak Pratama Pasar Minggu.

36. Bahwa Para Penggugat telah menerima Hak nya dalam penjualan saham PT. Servo
Infrastruktur, akan tetapi Para Penggugat juga belum menunaikan kewajibannya
dalam hal ini membayar Pajak kepada Kantor Pajak Pratama Pasar Minggu.

37. Bahwa Replik Para Penggugat semakin kabur dan tidak jelas didalam dalilnya,
dalam mengklaim secara sepihak surat pernyataan tersebut dapat mengalihkan
kewajiban Para Penggugat.

Angka 23 halaman 6 Replik


“Bahwa oleh karena hal tersebut diatas (poin 20,21 dan 22), Para Tergugat
untuk kepentingan Para Penggugat, membuat Surat Pernyataan pada
Tanggal 1 Maret 2022 yang intinya bahwa Para Tergugat menanggung beban
pajak Penggugat I dan Penggugat II serta membebaskan Penggugat I dan
Penggugat II dari kewajiban hutang pajak yang menjadi kewajiban PT. Servo
Infrastruktur”.

Angka 24 halaman 6 Replik


“Bahwa dalam surat pernyataan Para Penggugat tersebut bukan pernyataan
umum, akan tetapi pernyataan yang isinya ditujukan kepada Para Penggugat
bahwa Para Tergugat akan menanggung Hutang Pajak Para Penggugat dan
membebaskannya, oleh karenanya Surat Pernyataan Para Tergugat tersebut
mengikat antara Para Tergugat (yang membuat pernyataan) dan Para
Penggugat (yang dituju oleh surat pernyataan tersebut)”.

Halaman 19dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

38. Bahwa jika mengacu pada Yurisprudensi MA Nomor 3901/K/Pdt/1985 tanggal 29


Nopember 1988 menyatakan:

“Surat pernyataan yang merupakan pernyataan belaka dari orang – orang


yang memberi pernyataan tanpa diperiksa di persidangan, tidak mempunyai
kekuatan pembuktian apa – apa (tidak dapat disamakan dengan kesaksian)”,
dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa surat pernyataan bukan
merupakan perjanjian atau kesepakatan jika di dalamnya tidak terdapat
perikatan jenis apapun”.

39. Bahwa berdasarkan dasar hukum diatas, surat pernyataan yang dimaksud oleh Para
Penggugat merpuakan surat pernyataan belaka yang tidak mempunyai kekuatan
pembuktian apa-apa dan dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa surat
pernyataan bukan merupakan perjanjian atau kesepakatan jika didalammnya tidak
terdapat perikatan jenis apapun.

40. Bahwa hal ini diperkuat oleh dalil-dalil Para Penggugat, yang menyatakan sebagai
berikut:

Angka 25 halaman 6 Replik


“Bahwa Para Penggugat dan Para Tergugat diundang oleh Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Pasar Minggu ke Kantor Pajak Pasar Minggu untuk dimintai
keterangan perihal Surat Pernyataan Tergugat tertanggal 1 Mei 2022
tersebut, akan tetapi Para Tergugat tidak hadir”.

Angka 26 halaman 6 Replik


“Bahwa akibat perbuatan Para Tergugat tersebut, maka Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Pasar Minggu tetap membebankan Hutang Pajak kepada
Para Penggugat dan tetap memblokir rekening Para Penggugat dan
memindahkan bukukan rekening Penggugat I yang ada di Bank Mandiri
dengan Nomor Rekening 125-00-06722797 sejumlah Rp. 652.486.995.00,-
(enam ratus lima puluh dua juta empat ratus delapan puluh enam ribu
Sembilan ratus Sembilan puluh lima rupiah).

Halaman 20dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

41. Bahwa jelas dan terang Surat Pernyataan tersebut yang dimaksudkan oleh Para
Penggugat merupakan pernyataan belaka dari Para Tergugat atau orang orang yang
memberikan pernyataan dan tidak memiliki kekuatan hukum pembuktian apa-apa.
Dapat dipahami dengan mudah bahwa surat pernyataan tersebut bukan merupakan
perjanjian atau kesepakatan jika didalamnya tidak terdapat perikatan jenis apapun.

42. Bahwa oleh karena Replik Para Penggugat sebagaimana uraian diatas, maka wajib
hukumnya Ketua Pengadilan Negeri Tanggerang cq. Majelis Hakim yang memeriksa
dan mengadili Perkara a quo ini. Meyatakan Replik Para Penggugat dinyatakan
Gugatan Kabur (obscuur libel), sudah Gugatan Para Penggugat tesebut
seharusnya ditolak atau sekurang-kurangnya harus dinyatakan tidak dapat
diterima (niet onvantkelijke verklaard).

B. POKOK PERKARA

PENGGUGAT I DAN PENGGUGAT II MERUPAKAN PENANGGUNG PAJAK PT.


SERVO INFRASTRUKTUR.

43. Bahwa Para Penggugat merupakan Penanggung Pajak yang juga memiliki
kewajiban melunasi utang pajak PT. Servo Infrastruktur, sebagaimana dijelaskan
dalan Replik Para Penggugat angka 5 halaman 2, sebagai berikut:

Angka 5 halaman 2 Replik


“Bahwa pernyataan Para Penggugat yang disitir Para Tergugat pada angka5,
6, 11, 12, 18,21 merupakan penjelasan Para Penggugat tentang informasi
yang didapat darri Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pasar Minggu dan tidak
ada sanggahan dari Para Penggugat terhadap Kartor Pajak Pratama Pasar
Minggu, sehingga tidak ada sengketa antara Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Pasar Minggu dengan Para Penggugat."

Halaman 21dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

44. Bahwa dalam hal ini juga telah diatus didalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2009 (selanjutnya
disebut UU KUP) mengatur bahwa suatu badan hukum yang menjadi Wajib Pajak
dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan, diwakili oleh Pengurusnya. Hal ini sebagaimana
diatur dalam Pasal 32 UU KUP, yaitu:

Pasal 32 KUP
(1) “Dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan, Wajib Pajak diwakili dalam hal:
a. Badan oleh pengurus
b. badan yang dinyatakan pailit oleh kurator;
c. badan dalam pembubaran oleh orang atau badan yang ditugasi untuk
melakukan pemberesan;
d. badan dalam likuidasi oleh likuidator;
e. suatu warisan yang belum terbagi oleh salah seorang ahli warisnya,
pelaksana wasiatnya atau yang mengurus harta peninggalannya; atau
f. anak yang belum dewasa atau orang yang berada dalam pengampuan
oleh wali atau pengampunya”.

(2) “Wakil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab secara


pribadi dan/atau secara renteng atas pembayaran pajak yang terutang, kecuali
apabila dapat membuktikan dan meyakinkan Direktur Jenderal Pajak bahwa
mereka dalam kedudukannya benar-benar tidak mungkin untuk dibebani
tanggung jawab atas pajak yang terutang tersebut”.
(3) “Orang pribadi atau badan dapat menunjuk seorang kuasa dengan surat
kuasa khusus untuk menjalankan hak dan memenuhi kewajiban sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan”.
(3a) “Persyaratan serta pelaksanaan hak dan kewajiban kuasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan.
(4) “Termasuk dalam pengertian pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a adalah orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut

Halaman 22dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

menentukan kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam


menjalankan perusahaan”.

45. Bahwa dengan demikian, sangatlah berdasar hukum Para Penggugat memiliki
kewajiban untuk membayar pajak atas penjualan PT. Servo Infrastruktur. Dengan
demikian jelas dan terang, sudah semestinya Replik Para Penggugat untuk ditolak
atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijkverklaard).

TIDAK ADA PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH


TERGUGAT I DAN TERGUGAT II.

46. Bahwa pada pokoknya, berdasarkan pada fakta-fakta yang disertai dengan alat bukti
sempurna (volledige bewijs), Tergugat I dan Tergugat II tidak pernah melakukan
perbuatan melawan hukum sebagaimana dimuat unsur-unsurnya dalam ketentuan
Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPer”);

47. Bahwa berdasarkan bunyi Pasal 1365 KUHPerdata, maka suatu tuntutan ganti-rugi
akibat Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad), haruslah memenuhi unsur-
unsur sebagai berikut (Setiawan: Pokok-Pokok Hukum Perikatan, hal. 73) :

a. Adanya perbuatan melawan hukum;


b. Harus ada kerugian yang ditimbulkan;
c. Harus ada hubungan kausalitas (sebab-akibat) antara perbuatan melawan
hukum dan kerugian;
d. Harus ada kesalahan.

48. Bahwa diatur juga dalam Undang-undang Perseroan Terbatas (UU PT) pasal 97 ayat
(1) dan ayat (2) menjelaskan bahwa:

Pasal 97 ayat (1) UU PT:


“Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 92 (1)”.

Halaman 23dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

Pasal 97 ayat (2) UU PT:


“Pengurusan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), wajib dilaksanakan
setiap anggota Direksi dalam itikad baik dan penuh tanggung jawab”.

49. Bahwa Para Penggugat keliru didalam Repliknya dalam Pokok Perkara yang
menyatakan sebagai berikut:

Angka 7 halaman 9 Replik


“Bahwa karena kejadian tersebut sama sekali diluar kemampuan Penggugat I
dan Penggugat II untuk mengontrolnya, maka Penggugat I dan Penggugat II
menemui Para Tergugat dimana Tergugat I selaku Direktur Perseroan dan
Tergugat II selaku Komisaris Perseroan serta juga sebagai Para Pemegang
Saham sebagaimana Penagkuan Para Tergugat sediri dalam dalil-dalil
Jawaban pada halaman 3 angka 1 dan angka 2 untuk meminta klarifikasi
tentang timbulnya tagihan pajak terhadap Penggugat I dan Penggugat II
tersebut”.

Angka 8 halaman 9 Replik


“Bahwa menurut Para Tergugat, Pada tahun 2015-2016 pernah terjadi
pemeriksaan pajak atas transaksi penjualan 35% saham PT. Servo
Infrastruktur di PT. Servo Meda Sejahtera (SMS) ke PT. Alam Tri Abadi”.

Angka 9 Halaman 9 Replik


“Bahwa dari hasil pemeriksaan tersebut, PT. Servo Infrastruktur yang Direktur
Utamanya adalah Tergugat I dan Komisarisnya Tergugat II terbukti belum
membayar Pajak dari hasil transaksi terseut”.

Angka 11 halaman 10 Replik


“Bahwa oleh karena Tergugat I maupun Tergugat II benar tidak memberitahu
kepada Penggugat I dan Penggugat II tentang adanya pristiwa tersebut
diatas, maka kemudian Tergugat I dan Tergugat II mengeluarkan Pernyataan
pada tanggal 1 maret 2022 yang intinya Tergugat I dan Tergugat II
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap Hutang Pajak dan biaya-biaya

Halaman 24dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

yang ditimbulkannya serta membebaskan penuh Tergugat I dan Tergugat II


dari segala kewajiban Hutang Pajak yang menjadi Kewajiban PT. Servo
Infrastruktur”.

50. Bahwa penagihan pajak yang dilayangkan Kantor Pajak Pratama Pasar Minggu
adalah bukan kerugian, akan tetapi penagihan Pajak tersebut adalah kewajiban bagi
Para Pihak dan atau Para Pemegang saham dalam PT. Servo Infrastruktur untuk
membayarkan pajak atas penjualan saham pada 10 Oktober 2011. Dalam hal ini
Para Penggugat dan Para Tergugat adalah pemegang saham yang bekewajiban
membayar pajak.

51. Bahwa pada saat penjualan saham pada 10 Oktober 2011, Para Tergugat belum
menjabat sebagai Direksi pada PT. Servo Infrastruktur. Akan tetapi Para Penggugat
lah yang menjadi Direksi pada PT. Servo Infrastruktur, Penggugat I sebagai Direktur
dan Penggugat II sebagai Komisaris.

52. Bahwa setelah Para Penggugat mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 2013
Penggugat I dan pada tahun 2014 Penggugat II, setelah itu barulah Para Tergugat
menjabat sebagai Direksi pada PT. Servo Infrastruktur.

53. Bahwa Para Penggugat juga menyetujui untuk membayar pajak yang timbul dari
hasil penjualan saham tersebut, hal ini dituangkan didalam dalil Para Penggugat:

Angka 13 halaman 10 Replik.


“Bahwa uraian tersebut nampak jelas bahwa Para Penggugat tidak menolak
atas Tanggung Jawab Penggugat atas hutang pajak PT. Servo Infrastruktur
karena Para Penggugat adalah sebagai Pemegang saham PT. Servo
Infrastruktur, hanya tanggung jawab pembayaran pajak ditanggung oleh Para
Tergugat melalui Surat Pernyataan Para Tergugat pada tanggal 1 Mei 2022”.

Angka 14 halaman 10 Replik


“Bahwa pada tanggal 11 Maret 2022 Penggugat I menerima surat dari Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Pasar Minggu dengan Nomor Surat:

Halaman 25dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

S-190/WPJ.30/KP.07/2022, tanggal 10 Maret 2022, Perihal pembahasan


Penyelesaian Tunggakan Pajak. Dalam surat tersebut, Penggugat I diminta
juga untuk menghadirkan pihak-pihak yang bertanda tangan dalam surat
pernyataan; Ahmad Nashrudin dan Widhi Hartono. Apabila tidak hadir semua
pihak atau salah satu pihak, maka tindakan penagihan pajak akan dilanjutkan
sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku”.

54. Bahwa memang sudah semestinya Para Penggugat dan Para Tergugat
menanggung beban atas pajak yang timbul dari penjualan saham tersebut, hal ini
telah di pahami oleh Para Penggugat. oleh karenanya tidak ada Perbuatan Melawan
Hukum yang dilakukan Para Tergugat.

55. Bahwa telah diatur juga dalam Undang-undang Ketentuan Umum Dan Tata Cara
Perpajakan (UU KUP)didalam pasal 32 ayat (1) dan ayat (4), yaitu:

Pasal 32 ayat (1) Undang-undang Ketentuan Umum Dan Tata Cara


Perpajakan
“Dalam menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan, Wajib Pajak diwakili dalam hal:
1) badan oleh pengurus;
2) badan yang dinyatakan pailit oleh kurator;
3) badan dalam pembubaran oleh orang atau badan yang ditugasi untuk
melakukan pemberesan;
4) badan dalam likuidasi oleh likuidator;
5) suatu warisan yang belum terbagi oleh salah seorang ahli warisnya,
pelaksana wasiatnya atau yang mengurus harta peninggalannya; atau
6) anak yang belum dewasa atau orang yang berada dalam pengampuan
oleh wali atau pengampunya”.

Pasal 32 ayat (4) Undang-undang Ketentuan Umum Dan Tata Cara


Perpajakan
“Termasuk dalam pengertian pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a adalah orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut

Halaman 26dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

menentukan kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam


menjalankan perusahaan”.

Penjelasan Pasal 32 ayat (4):


“Orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang dalam menentukan
kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam rangka menjalankan
kegiatan perusahaan, misalnya berwewenang menandatangani kontrak dengan
pihak ketiga, menandatangani cek, dan sebagainya walaupun orang tersebut
tidak tercantum namanya dalam susunan pengurus yang tertera dalam akte
pendirian maupun akte perubahan, termasuk dalam pengertian pengurus.
Ketentuan dalam ayat ini berlaku pula bagi komisaris dan pemegang saham
mayoritas atau pengendali”.

56. Bahwa Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas, pada saat penjualan saham
PT. Servo Infrastruktur tahun 2011. Penggugat I dan Penggugat II bagian dari
Pemegang saham pada PT. Servo Infrastruktur, maka Para Penggugat atau
keduanya merupakan Penanggung Pajak yang memiliki kewajiban melunasi utang
pajak PT. Servo Infrastruktur. Dengan demikian, sudah semestinya Gugatan a quo
untuk ditolak dan atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet
ontvankelijkverklaard).

TIDAK PERNAH ADA PERBUATAN TERGUGAT I DAN TERGUGAT II YANG


MENIMBULKAN KERUGIAN BAGI PARA PENGGUGAT.

57. Bahwa dalil Para Penggugat yang menuntut “ganti rugi” kepada Para Tergugat
adalah dalil yang tidak berdasarkan hukum, karena Penggugat I dan Penggugat II
sebagai bagian dari pemegang saham PT. Servo Infrastruktur, maka Para
Penggugat atau keduanya merupakan Penanggung Pajak yang memiliki kewajiban
melunasi utang pajak PT. Servo Infrastruktur.

Halaman 27dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

58. Bahwa tidak ada perbuatan Para Tergugat yang menimbulkan kerugian baik materiil
maupun Immateriil terhadap Para Penggugat, sebagaimana yang didalilkan Para
Penggugat didalam Repliknya yang sebagai berikut:

Huruf B halaman 8 Replik


“Bahwa Para Penggugat mengakui, sebagai pemegang saham, adanya
tanggung jawab pajak Penggugat atas penjualan saham PT. Servo
Infrastruktur ke PT. Alam Tri Abadi pada 10 Oktober 2011”.

Angka 13 halaman 10 Replik.


“Bahwa uraian tersebut nampak jelas bahwa Para Penggugat tidak menolak
atas Tanggung Jawab Penggugat atas hutang pajak PT. Servo Infrastruktur
karena Para Penggugat adalah sebagai Pemegang saham PT. Servo
Infrastruktur, hanya tanggung jawab pembayaran pajak ditanggung oleh Para
Tergugat melalui Surat Pernyataan Para Tergugat pada tanggal 1 Mei 2022”.

Angka 15 halaman 10 Replik


“Bahwa Surat Nomor: S-190/WPJ.30/KP.07/2022, tanggal 10 Maret 2022
ditembuskan juga kepada Tergugat I, Ahmad Nashrudin dan Tergugat II,
Widhi Hartono.

Angka 19 halaman 11 Replik


“Bahwa oleh karenanya, Kantor Pajak Pratama Pasar Minggu menganggap
bahwa Tergugat I dan Tergugat II tidak beritikad baik dan tidak pula
bertanggung jawab atas pernyataan yang dibuat pada tanggal 1 Maret 2022
dan karenanya tetap membebankan hutang Pajak PT. Servo Infrastruktur ke
Penggugat I dan Penggugat II sebagai bagian pemegang saham PT. Servo
Infrastruktur.

59. Bahwa sebagaimana yang dimaksud Para Penggugat telah diatur didalam Pasal 32
ayat (4) Undang-undang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan, sebagai
berikut:

Pasal 32 ayat (4)

Halaman 28dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

“Termasuk dalam pengertian pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf a adalah orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut
menentukan kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam
menjalankan perusahaan”.

Penjelasan Pasal 32 ayat (4):


“Orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang dalam menentukan
kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam rangka menjalankan
kegiatan perusahaan, misalnya berwewenang menandatangani kontrak
dengan pihak ketiga, menandatangani cek, dan sebagainya walaupun orang
tersebut tidak tercantum namanya dalam susunan pengurus yang tertera
dalam akte pendirian maupun akte perubahan, termasuk dalam pengertian
pengurus. Ketentuan dalam ayat ini berlaku pula bagi komisaris dan
pemegang saham mayoritas atau pengendali”.

60. Bahwa Para Penggugat telah memahami posisinya sebagai Pemegang saham yang
memiliki Hak dan Kewajiban, Para Penggugat telah mendapatkan hak-hak nya atas
penjualan saham PT. Servo Infratruktur. Para Penggugat juga telah memahami
Pemegang saham memiliki kewajiban membayar Pajak, oleh karenanya, Para
Penggugat adalah sebagai Pemegang Saham PT. Servo Infrastruktur dan juga Para
Penggugat adalah penanggung Pajak yang timbul dari Penjualan Saham PT. Servo
Infrastruktur.

61. Bahwa Para Penggugat juga mendalilkan dialam Repliknya sebagai berikut:

Angka 16 Halaman 11 Replik


“Bahwa pada hari selasa, tanggal 15 Maret 2022 Penggugat I dan Para
Tergugat diundang untuk hadir dalam rangka Pembahasan Penyelesaian
Tunggakan Pajak dalam hubungannya dengan surat pernytaan Para
Penggugat pada tanggal 1 Maret 2022”.

Angka 17 halaman 11 Replik

Halaman 29dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

“Bahwa Tergugat I dan Tergugat II tidak hadir dan juga tidak memberitahukan
alasan ketidakhadirannya kepada Kantor Pajak Pratama Pasar Minggu
(pengundang) pada pertemuan tersebut”.

Angka 20 halaman 11 Replik


“Bahwa ketidakhadiran Tergugat I dan Tergugat II sanget merugikan Para
Penggugat karena Para Penggugat berharap Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Pasar Minggu akan menyetujui pernyataan Tergugat I dan Tergugat
II sehingga Penggugat I dan Penggugat II bisa terlepas dari hutang pajak
yang ditagihkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pasar Minggu”.

62. Bahwa Para Penggugat menyebutkan didalam dalil nya, Kantor Pajak Pratama
Pasar Minggu mengundang Para Tergugat. Dengan hal ini adalah hak untuk Para
Tergugat untuk tidak datang kedalam undangan tersebut. Para Penggugat juga
menyebutkan didalam dalil nya, kehadiran di Kantor Pajak Pratama Pasar Minggu
hanya Penggugat I yang artinya kehadiran didalam undangan tersebut hanya dihadiri
oleh Penggugat I.

63. Bahwa berdasarkan uraian-uraian yang didalilkan Para Penggugat, bahwa Para
Penggugat memahami posisinya sebagai Pemegang saham yang memiliki kewajiban
untuk membayar pajak dari hasil Penjualan Saham PT. Servo Infrastruktur. Para
Penggugat juga telah mendapatkan hak-hak nya dari pernjualan Saham tersebut
sebagai Pemegang Saham.

64. Bahwa Ketidakhadiran dalam Undangan Kantor Pajak Pratama Pasar Minggu yang
disebut oleh Para Penggugat didalam dalilnya (vide angka 18 halaman 11 Replik),
hanya di hadiri oleh Penggugat I. Oleh karenanya, yang disebut oleh Para
Penggugat tidak beritikad baik dalam undangan tanggal 15 Maret 2022 bukan hanya
Para Tergugat akan tetapi Penggugat II juga tidak beritikad baik dikarenakan tidak
hadir didalam undangan tersebut.

65. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II tidak dapat dimintakan ganti kerugian terhadap
perbuatan yang tidak pernah dilakukannya. Bahwa dalil dalam Posita Para
Penggugat adalah tanggung jawab yang harus ditanggung Para Penggugat sebagai

Halaman 30dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

Direktur dan Komisaris PT. Servo Infrastruktur. Dengan demikian, sudah


semestinya Gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (niet
ontvankelijk verklaard).

TIDAK ADANYA KAUSALITAS ANTARA PERBUATAN PARA TERGUGAT


DENGAN KERUGIAN YANG DIDERITA OLEH PARA PENGGUGAT

66. Berdasarkan uraian-uraian dan dasar-dasar hukum diatas, tentunya sangat mudah
dipahami bahwa tidak pernah ada kerugian yang dialami Para Penggugat sebagai
akibat dari kesalahan dan atau Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh
Tergugat I dan Tergugat II.

67. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas Penggugat I dan Penggugat II sebagai
bagian dari pemegang saham pada PT. Servo Infrastruktur, maka Para Penggugat
dan atau keduanya merupakan Penanggung Pajak yang memiliki kewajiban
melunasi utang pajak PT. Servo Infrastruktur.

68. Bahwa bagaimana mungkin Tergugat I dan Tergugat II dimintakan ganti kerugian
terhadap perbuatan yang tidak pernah dilakukannya. Bahwa dalil dalam Posita
Para Penggugat adalah tanggung jawab yang harus ditanggung Para Penggugat
sebagai bagian dari pemegang saham pada PT. Servo Infrastruktur. Karenanya jelas
tidak ada hubungan kausalitas antara perbuatan Tergugat I dan Tergugat II dengan
klaim kerugian yang diderita oleh Para Penggugat. Dengan demikian, sudah
semestinya Gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (niet
ontvankelijk verklaard).

C. PERMOHONAN

Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka sangatlah beralasan menurut


hukum bagi Majelis Hakim pemeriksa perkara Gugatan PMH No. 316/2022 untuk
menjatuhkan putusan dengan amar yang pada pokoknya sebagai berikut:

Halaman 31dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760
JayenRistomoyo&Partners
Advokat-Kuasa Hukum Pajak-Konsultan

DALAM EKSEPSI:
- Mengabulkan eksepsi Tergugat I dan Tergugat II untuk seluruhnya;

- Menyatakan Gugatan PMH No. 316/2022 Penggugat tidak dapat diterima.

- Menyatakan Gugatan PMH No. 316/2022 bukan dalam kewenangan Pengadilan


Negeri Tanggerang.

DALAM POKOK PERKARA:


- Menolak Gugatan PMH No. 316/2022 Para Penggugat untuk seluruhnya;

- Menerima Jawaban Tergugat I dan Tergugat II untuk seluruhnya;

- Menghukum Penggugat I dan Penggugat II membayar seluruh biaya yang timbul


dalam proses pemeriksaan perkara ini.

Apabila Majelis Hakim Gugatan PMH No. 316/2022 berpendapat lain, mohon putusan
yang seadil-adilnya (ex a quo et bono).

Hormat Kami,
JAYEN RISTOMOYO & PARTNERS
Kuasa Hukum Tergugat I dan Tergugat II

_____________________________ _______________________
Jayen Suwarsiatna, S.E., S.H, CTA M.Ridwan Ristomoyo, S.H

_______________________
Afrianda A. M. Gumay, S.H

Halaman 32dari32

GrahaMampang 3rd Floor Suite. 305, MampangParapatan Raya, Kav. 100, Jakarta Selatan 12760

Anda mungkin juga menyukai