Anda di halaman 1dari 26

PUTUSAN

Nomor PUT-012392.99/2019/PP/M.VIB Tahun 2020


" DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA "

PENGADILAN PAJAK,

Memeriksa dan memutus sengketa pajak dengan acara biasa pada tingkat pertama dan
terakhir, terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-01264/NKEBAVPJ.16/2019
tanggal 04 0ktober 2019 tentang Pembatalan Ketetapan Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Nihil
Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak September 2013 Nomor: 00023/501/13/822/18 tanggal
31 Juli 2018 Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1) Huruf a karena Permohonan Wajib Pajak, yang
terdaftar dalam berkas perkara Nomor: 012392.99/2019/PP, telah mengambil putusan sebagai
berikut dalam sengketa antara:

PT Nenggapratama lntemusa, NPWP: 01.416.150.9-822.000, beralamat sesuai NPWP di Jl.


HB. Jassin No. 1, Kota Selatan, Kota Gorontalo, Gorontalo, dan alamat korespondensi di
Komplek Pertokoan dan Perkantoran Asera, Blok ls-20, No. 23, Kota Harapan lndah
Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. dalam hal ini diwakili oleh Sdr. Andri Darmawan, jabatan:
Direktur Utama, berdasarkan Akta Nomor 42 tanggal 02 November 2016 Notaris Ardy Chandra,
S.H., M.Kn., di Gorontalo;

untuk selanjutnya disebut sebagai Penggugat;

MELAWAN

Direktur Jenderal Pajak, berkedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 40-42 Jakarta
(12190);

untuk selanjutnya disebut sebagai Tergugat;

Pengadilan Pajak tersebut:

Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Pajak Nomor: PEN-18/PP/BR/2020 tanggal


20 Januari 2020;

Telah membaca Surat Gugatan Penggugat Nomor: 003/Psl.21/Okt/2019 tanggal 28


0ktober 2019;

Telah membaca Surat Tanggapan Tergugat Nomor: STG-16/WPJ.16/2019 tanggal 11


Desember 2019;

Telah mendengar keterangan para pihak yang bersengketa dalam persidangan;

Telah membaca dan memeriksa bukti-bukti tertulis maupun surat lainnya yang
disampaikan para pihak yang diajukan dalam persidangan;

TENTANG DUDUK SENGKETA

Menimbang, Surat Ketetapan Pajak Nihil Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak
September 2013 Nomor: 00023/501/13/822/18 tanggal 31 Juli 2018 diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Paiak Pratama Gorontalo;
No. Uraian Jumlah (Rp)
1. Penghasilan Kena Pajak/ Dasar Pengenaan Pajak 374.872.000
2. Pph Pasal 21 yang terutang 20.045.86621.716.045
3.4. Kredit Pajak:
b. Setoran masa 21.716.045
9. Jumlah pajak yang dapat dikreditkan (a+b+c+d+e-f)
Jumlah Pph Yang Masih Harms Dibavar NIHIL La
Menimbang, bahwa atas Surat Ketetapan Pajak Nihil Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa
Pajak September 2013 Nomor: 00023/501/13/822/18 tanggal 31 Juli 2018, Penggugat
mengajukan Surat Permohonan Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak Nihil
yang Tidak Benar dengan Surat Nomor: 006/Psl.36-ll/Mei/2019 tanggal 27 Mei 2019 dan
dengan Keputusan Tergugat Nomor: KEP-01264/NKEBAVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019
pengajuan permohonan Penggugat tersebut ditolak sehingga Penggugat dengan Surat Gugatan
Nomor: 003/Psl.21/Okt/2019 tanggal 28 0ktober 2019 mengajukan gugatan;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam Surat Gugatan Nomor: 003/Psl.21/Okv2019 tanggal


28 0ktober 2019, pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

bahwa Penggugat mengajukan gugatan terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor:
KEP-01264/NKEB/WPJ.16/2019Surat Ketetapan Pajak Nihil Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1)
Huruf a karena Permohonan Wajib Pajak yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak,
selanjutnya disebut sebagai Tergugat, dengan uraian sebagaj berikut:

I. Pemenuhan Ket®ntuan Formal Pengajuan Gugatan

1. Penggugat mengajukan gugatan berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang


Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 (UU KUP).
2. Pemenuhan ketentuan Pasal 40 Undang-Undang Pengadilan Pajak:
a. Surat Gugatan ini dibuat dalam bahasa Indonesia dan ditujukkan kepada Pengadilan
Pajak.
b. Surat Gugatan disampaikan masih dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterima
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak tersebut yang diterima Penggugat pada tanggal
14 0ktober 2019 melalui pos.
c. Terhadap 1 (satu) Surat Keputusan diajukan 1 (satu) Gugatan.
3. Pemenuhan Ketentuan Pasal 41 Undang-Undang Pengadilan Pajak :
a. Bahwa Surat Gugatan ditanda tangani oleh Andri Darmawan Jabatan selaku Direktur
Utama Yang dibuktikan dengan akta notaris dan SK Menkumham.
b. Gugatan diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas sebagaimana akan diuraikan
pada bagian selanjutnya.
c. Pada Surat Gugatan telah dilampirkan salinan surat yang digugat.

bahwa dengan demikian surat Gugatan ini telah memenuhi ketentuan formal sebagaimana
dipersyaratkan dalam UU KUP dan UU Pengadilan Pajak;

11. Mengenai Objek Gugatan

1. Bahwa sebelum mengajukan Gugatan, Penggugat telah mengajukan permohonan


pembatalan ketetapan pajak.
2. Bahwa atas permohonan tersebut telah ditolak oleh Tergugat.
3. Bahwa karena telah ditolak oleh Tergugat maka Penggugat mengajukan Gugatan.
4. Bahwa objek Gugatan adalah atas surat keputusan sebagaimana disebut di atas yang
diterbitkan oleh Tergugat.

Ill. Mengenai Pokok Sengketa dan Alasan Gugafan

bahwa pokok sengketa adalah diterbitkannya keputusan Tergugat sehingga Penggugat


mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak:

Alasan Gugatan:

Atas Pomenuhan Hak Dan/Atau Kewajiban Penggugat

1. Bahwa selama pemeriksaan Penggugat tidak menunjuk Kuasa Penggugat dalam hal
pendampingan dan/atau mewakili Penggugat termasuk penyerahan dokumen dan/atau data
dan/atau informasi Penggugat ke Kantor Pelayanan Pajak.
2. Bahwa selama pemeriksaan Penggugat tidak pernah memberikan Surat Kuasa Penggugat
kepada karyawan Penggugat maupun Konsultan Pajak maupun pihak lainJL

Hal 2 dari 26 hal. Nomor PUTJ]12392.99fto19/PPIM.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
3. Bahwa Kuasa Penggugat di atur melalui UU KUP, Peraturan Pemerintah, maupun PMK-
229/PMK.03/2014 Tentang Persyaratan Serta Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Seorang
Kuasa.
4. Bahwa selama pemeriksaan Penggugat tidak pernah memberikan surat kuasa khusus
kepada Syafruddin Djalil untuk mendampingi dan/atau mewakin Penggugat.
5. Bahwa karena Penggugat tjdak pernah memberikan surat kuasa khusus maka seharusnya
Syafruddin Djalil tidak melakukan penandatangan dokumen-dokumen apapun atas nama
Penggugat dan tidak melakukan pertemuan dengan Tergugat atau hal-hal lainnya atas nama
Penggugat, demikian juga seharusnya Tergugat tidak memberikan kesempatan kepada
Syafruddin Djalil melakukan pertemuan atau hal-hal lainnya atas nama Penggugat.
6. Bahwa demikian juga pada saat pembahasan akhir maupun Penandatanganan Berita Acara
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada hari Kamis tanggal 26 Juli 2018 tercantum Wakil
Penggugat atas nama Syafruddin Djalil yang tidak disertai dengan surat kuasa khusus.
7. Bahwa menurut Penggugat, Saudara Syafruddin Djalil bukan sebagai Kuasa Penggugat di
atur melalui UU KUP, Peraturan Pemerintah, maupun PMK-229/PMK.03/2014 Tentang
Persyaratan Serta Pelaksanaan Hak dan Kewajjban Seorang Kuasa,
8. Bahwa menurut Penggugat pemeriksaan terhadap Penggugat tidak memenuhi syarat
pemeriksaan sebagaimana diatur pada UU KUP maupun peraturan perpajakan lainnya.
9. Bahwa karena pemeriksaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan tidak berdasarkan peraturan perpajakan sehingga menjadi
cacat secara hukum.
10.Bahwa selain hal-hal tersebut di atas Penggugat juga tidak mengetahui dan memahami
dokumen dan/atau informasi dan/atau data yang diberikan oleh Syafruddin Djalil kepada
Tergugat.
11.Bahwa Penggugat menjadi ragu mengenai dokumen dan/atau informasi dan/atau data yang
diberikan oleh Syafruddin Djalil kepada Tergugat selama proses pemeriksaan berjalan
sehingga data-data tersebut harus dicek kembali validitasnya.
12.Bahwa hal-hal sebagaimana disampaikan di atas merupakan perbuatan melawan hukum.
13.Bahwa karena pemeriksaan ini tidak sesuai dengan Tatacara Pemeriksaan maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan juga tidak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku
sehingga pemeriksaan dan SKP ini menjadi cacat.
14.Bahwa karena hal-hal sebagaimana di atas merupakan perbuatan melawan hukum maka
sudah sewajamya permohonan ini dikabulkan seluruhnya.

Atas Pemalsuan Tanda Tangan

1. Bahwa Pengurus dari Penggugat dalam hal ini Bpk. Andri Darmawan tidak pernah
menandatangani Tanggapan atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP).
2. Bahwa menurut Penggugat tanda tangan pada surat tanggapan atas SPHP bukan tanda
tangan Bpk. Andri Darmawan selaku Pengurus Penggugat.
3. Bahwa karena terjadi pemalsuan tandatangan pada Tanggapan atas SPHP, maka
Penggugat juga menjadi kuatir mengenai dokumen-dokumen lainnya yang ditandatangani
oleh pihak lain tetapi mengatasnamakan pengurus dari Penggugat.
4. Bahwa hal-hal sebagaimana disampaikan di atas merupakan perbuatan melawan hukum.
5. Bahwa karena pemeriksaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan juga tidak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku
sehingga pemeriksaan dan SKP yang diterbitkan menjadi cacat secara hukum.
6. Bahwa karena hal-hal sebagaimana di atas merupakan perbuatan melawan hukum maka
sudah sewajarnya permohonan ini dikabulkan seluruhnya.

Atas Ketidakhadiran Penggugat Sewaktu Pembahasan Akhir

1. Bahwa sewaktu pembahasan akhir hasil pemeriksaan dihadiri oleh Syafruddin Djalil.
2. Bahwa kehadiran Syafruddin Djalil tidak diketahui oleh Penggugat.
3. Bahwa kehadiran Syafruddin Djalil tidak disertai dengan surat kuasa.
4. Bahwa dengan demikian proses ini tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan juga tidak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku
sehingga pemeriksaan dan SKP yang diterbitkan menjadi cacat secara hukum.
5.:uadhawhas::r:j::n;:I;he:i::%anga:'TniE:kad;ua{::smeF[:upha#an#rbuatanmelawanhukummaka

Hal 3 dari 26 hal, Nomor PUTJ)12392.99/2019/PPM.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
lv.Kesimpulan dan Usul Penggugat

bahwa berdasarkan penjelasan dan uraian di atas, Penggugat menyimpulkan bahwa:


1. Surat Gugatan telah memenuhi seluruh ketentuan formal pengajuan Gugatan sebagaimana
diatur dalam UU KUP serta UU Pengadilan Pajak.

bahwa selanjutnya, Penggugat mengusulkan kepada Majelis Hakim Pengadilan Pajak yang
terhormat agar:
1. Menyatakan bahwa gugatan yang diajukan Penggugat dapat diterima karena telah
memenuhi ketentuan formal.
2. Memutuskan mengabulkan seluruh permohonan gugatan ini.
3. Memutuskan keputusan Tergugat tidak dapat dipertahankan.

bahwa demikian surat gugatan ini disampaikan dengan harapan agar Majelis Hakim Pengadilan
Pajak yang memeriksa dan mengadili sengketa ini dapat memutuskan dengan pertimbangan
yang seadil-adilnya;

bahwa Penggugat dalam Surat Gugatannya melampirkan salinan dokumen sebagai berikut:
1. Bukti P-1. Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor: KEP-01264/NKEBAVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019 tentang
Pembatalan Ketetapan Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Nihil Berdasarkan
Pasal 36 Ayat (1 ) Huruf 8 karena Permohonan Wajib Pajak;
2. Bukti P-2. Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian Akta Notaris Ardy Chandra, S.H.,
M.Kn., nomor 669 tanggal 23 Agustus 2019 tentang Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Nenggapratama lnternusa;

Menimbang, bahwa Tergugat dalam Surat Tanggapan Nomor: STG-16/WPJ.16/2019


tanggal 11 Desember 2019, pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

I. KETENTUAN FORMAL

bahwa berdasarkan penelitian Surat Permohonan Gugatan Penggugat Nomor


003/Psl.21/Okt/2019 tanggal 28 0ktober 2019 yang diterima di Pengadilan Pajak tanggal 01
November 2019, diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Gugatan diajukan dengan surat gugatan dalam bahasa Indonesia kepada Pengadilan Pajak;
b. Gugatan diajukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh hari) sejak tanggal diterima Surat
Keputusan yang digugat;
c. Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Gugatan;
d. Gugatan diajukan dengan disertal alasan-alasan yang jelas dan mencantumkan tanggal
diterima, Surat Keputusan yang diterima tanggal 14 0ktober 2019;
e. Surat Gugatan dilampiri salinan dokumen yang digugat, yaitu Surat Keputusan Nomor KEP-
01264/NKEBAVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019;
f. Surat Gugatan ditandatangani oleh Andri Darmawan yang merupakan Direktur utama
Penggugat.

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, permohonan Penggugat memenuhi ketentuan


formal sebagaimana diatur dalam Pasal 23 dan Pasal 32 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, Pasal 40 ayat (1), ayat (3), dan ayat
(6) serta Pasal 41 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan Pasal
37 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 Tentang Penagihan Pajak
Dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun
2000, sehingga dapat dipertimbangkan lebih lanjut;

11. URAIAN IVIENGENAI OBJEK GUGATAN

bahwa Surat Keputusan Nomor KEP-01264/NKEBAVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019


diterbitkan berdasarkan permohonan Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak
Yang Tidak Benar, sebagaimana ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 6

I:i|:ru::::etreankt:,:gdeKne:::tLanndaun:.uumng::gT£:am::r.a6PTearhpuaiaf8:9S;::%:'umgaaT;#lahbeberapa

Hal 4 dari 26 rlal, Nomor PUTJ)12392.99/2019mp/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
Surat Pormohonan Pengurangan Surat KetotapanITagihan Pajak
atau Pombatalan Surat
KetetapanITagihan Pajak yang
Tidak Benar
Nomor Tanooal Jenis Pajak Nomor TanBoal Masa Pajak
006/Psl.36-lI/Mei/2019 27 Mei 2019 Pph Pasal 21 00023/501 /13/822/18 31 Juli 2018 September2013

bahwa Surat Keputusan Nomor KEP-01264/NKEBAVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019


diterbitkan dengan keputusan menolak permohonan Penggugat dan mempertahankan Surat
Ketetapan Pajak Nihil nomor 00023/501/13/822/18 tanggal 31 Juli 2018;

Ill. URAIAN SURAT GUGATAN

bahwa terhadap Surat Keputusan Nomor KEP-01264/NKEB/VVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober


2019, Penggugat mengajukan Gugatan dengan surat Nomor 003/Psl.21/Okt/2019 tanggal 28
0ktober 2019, dengan alasan sebagaimana tertuang dalam Surat Gugatannya;

lv.TANGGAPAN ATAS GUGATAN

bahwa setelah membaca Surat Gugatan, mempelajari berkas surat menyurat dan dokumen
yang ada, dengan ini disampaikan tanggapan terhadap Gugatan dari Penggugat sebagai
berikut:

1. Dasar hukum

a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan undang-undang Nomor 16 Tahun
2009;
b. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasjlan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008;
c. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;
d. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Pengadilan;
e. Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2015 tetang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaaan;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-8/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi Administrasi dan Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan
Pajak atau Surat Tagihan Pajak.

2. Tanggapan Tergugat:

bahwa terhadap alasan Penggugat, Tergugat memberikan tanggapan sebagai berikut:


a. Bahwa selama proses pemeriksaan, segala surat menyurat yang dilakukan oleh Tergugat
kepada Penggugat telah ditujukan kepada Direktur/Pimpinan Penggugat dan telah dikirimkan
sesuai dengan alamat Penggugat yaitu Jalan HB. Jassin Nomor 1, Limba 8, Kota Selatan,
Kota Gorontalo, Gorontalo.

b. Bahwa ketentuan Pasal 41 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata
Cara Pemeriksaaan menyatakan:
(1)Hasil Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan harus
diberitahukan kepada Wajib Pajak melalui penyampaian SPHP yang dilampiri dengan
daftar temuan hasil Pemeriksaan.

bahwa Tergugat telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan kepada


Penggugat melalui surat nomor PHP-00071AVPJ.16/KP.0205/RIK.SIS/2018 tanggal 05 Juli
2018 yang diterima oleh Penggugat pada tanggal 05 Juli 2018 di mana pada tanda terima
penyerahan surat juga telah dibubuhi dengan cap Penggugat. Bahwa di dalam dalil-dalil
Surat Gugatannya, Penggugat tidak melakukan penyangkalan bahwa Penggugat telah
menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan;

c. Bahwa sesuai Surat Tanggapan SPHP nomor S-124/Npl/DIR/VIl/2018 tanggal 13 Juli 2018
yang diserahkan oleh Penggugat dan diterima oleh Tergugat pada tanggal 13 Juli 2018Jfr

Hal 5 dari 26 hal, Nomor PUTJ)12392.99/2019mpM.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
penandatangan dalam Surat Tanggapan SPHP tersebut adalah alas nama orang yang sama
dengan penanda tangan Surat Gugatan yaitu alas nama Andri Darmawan yang merupakan
Direktur Utama Penggugat. Bahwa di bagian tanda tangan Surat Tanggapan SPHP juga
telah dibubuhi dengan cap Penggugat;

d. Bahwa terkait dalil Penggugat pada angka 2 huruf c dalam Surat Gugatannya bahwa tanda
tangan Andri Darmawan di dalam Surat Tanggapan SPHP merupakan tanda tangan yang
dipalsukan, Tergugat berpendapat bahwa Penggugat menyangkakan suatu tindak pidana
sebagaimana diatur dalam Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dimana dalam
ayat (1 ) menyatakan:

(1)Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan
sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti
daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai
surat tersebut seolahsolah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian
tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara
paling lama enam tahun.

bahwa Tergugat berpendapat bahwa pemalsuan tanda tangan yang disangkakan oleh
Penggugat merupakan ranah hukum pembuktian yang merupakan bagian dari Hukum Acara
Pidana. Tergugat berpendapat bahwa Tergugat tidak memiliki kekuasaan absolut dalam
memproses dan/atau memutus suatu perkara pidana;

e. Bahwa terkait asas praduga tak bersalah, ketentuan Pasal 8 ayat (1 ) Undang-Undang Nomor
48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menyatakan:
(1)setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, atau dihadapkan di depan
pengadilan wajib dianggap tidak bersalah sebelum ada putusan pengadilan yang
menyatakan kesalahannya dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

bahwa di dalam dalil Penggugat tidak menunjuk siapa yang melakukan pemalsuan tanda
tangan di dalam Surat Tanggapan SPHP. Bahwa di dalam proses penyelesaian permohonan
Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar sampai dengan
diterbitkannya Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak Nomor KEP-
01264/NKEBAVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019, Penggugat tidak dapat menunjukkan
adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan
bahwa telah terjadi pemalsuan tanda tangan di dalam Surat Tanggapan SPHP (premature);

f. Bahwa sesuai dengan Berita Acara Pembahasan Nomor BA-27/WPJ.16/BD.06/2019 tanggal


22 Februari 2019 yang ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat dan juga untuk setiap
halamannya telah dibubuhi paraf oleh Penggugat, salah satu pernyataan yang disampaikan
oleh Penggugat di dalam berita acara tersebut adalah:
Tidak terdapat sengketa nilai antara Wajib Pajak dengan Fungsional Pemeriksa di mana
yang menjadi pokok sengketa menurut Wajib Pajak adalah posisi Syafruddin Djalil dalam
proses Pemeriksaan.

9. Bahwa dalam hal yang menjadi objek sengketa adalah tidak disampaikannya SPHP atau
tidak dilakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, Tergugat berpendapat bahwa
seharusnya permohonan yang diajukan oleh Penggugat kepada Tergugat adalah
permohonan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 36 ayat (1 ) huruf d Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009.

h. Bahwa ketentuan Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
184/PMK.03/2015 tetang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaaan menyatakan:
(1)Dalam rangka melaksanakan pembahasan atas hasil Pemeriksaan yang tercantum dalam
SPHP dan daftar temuan hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat
(1) kepada Wajib Pajak harus diberikan hak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan.
(2)Hak hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan melalui penyampaian
undangan secara tertulis kepada Wajib Pajak dengan mencantumkan hari dan tanggal
dilaksanakannya Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.dr

Hal 6 dari 26 hal, Norrror PUTJ)12392.9912019lppM.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
bahwa sesuai dengan ketentuan tersebut, Tergugat telah mengundang Penggugat secara
tertulis melalui surat nomor Und-0045/WPJ.16/KP.0200/2018 tanggal 18 Juli 2018 yang
diterima oleh Penggugat pada tanggal 18 Juli 2018. Bahwa Penggugat tidak melakukan
penyangkalan bahwa Penggugat telah menerima Surat Undangan tersebut di dalam dalil-dalil
Surat Gugatannya. Bahwa tanda terima penyerahan surat juga telah dibubuhi dengan cap
Penggugat. Bahwa di dalam Surat Undangan telah secara jelas menyatakan hari dan tanggal
pelaksanaan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan. Tergugat berpendapat bahwa Tergugat
telah melaksanakan kewajiban dengan memberikan hak kepada penggugat untuk hadir
dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan. Tergugat berpendapat bahwa Surat Undangan
yang diserahkan oleh Tergugat kepada Penggugat juga secara jelas menyebutkan bahwa
yang diundang di dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan adalah Direktur/ Pimpinan
Penggugat;

i. Bahwa ketentuan Pasal 44 ayat (4) huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor
184/PMK.03/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaaan menyatakan:
(4)Apabila Wajib Pajak, wakil, atau kuasa dari Wajib Pajak:
b. tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sesuai dengan hari dan
tanggal yang tercantum dalam undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat
/2/,
Pemeriksa Pajak membuat risalah pembahasan berdasarkan surat sanggahan, berita
acara ketidakhadiran Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, den
berita acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang dilampiri dengan ikhtisar hasil
pembahasan akhir, yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

bahwa sesuai ketentuan tersebut, Tergugat berpendapat bahwa hadir/tidaknya Penggugat


sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam Surat Undangan merupakan hak dari
Penggugat. Tergugat berpendapat bahwa hadir/tidaknya Penggugat dalam Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan tidak mempengaruhi sah/tidaknya berita acara Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan dalam hal Surat Undangan telah diserahkan kepada Penggugat dan
Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan telah dibubuhi tanda tangan Tim
Pemeriksa Pajak;

bahwa Tergugat berpendapat bahwa Tergugat telah melaksanakan kewajibannya dengan


memberikan hak hadir kepada Penggugat dan telah membuat berita acara Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan yang telah dibubuhi tanda tangan Tim Pemeriksa;

V. KEsllv]PULAN DAN USUL

1. Kesimpulan

a. Surat Gugatan Penggugat Nomor 003/Psl.21/Okt/2019 tanggal 28 0ktober 2019 memenuhi


ketentuan formal sebagaimana diatur dalam Pasal 23 dan Pasal 32 Undang-Undang Nomor
6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, Pasal 40 ayat
(1), ayat (3), dan ayat (6), serta Pasal 41 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak.
b. Surat Keputusan yang diajukan Gugatan merupakan objek yang dapat diajukan Gugatan
sebagaimana dimaksud Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, dan Pasal 37 Peraturan Pemerintah Nomor
74 Tahun 2011, serta Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak.
c. Surat Keputusan Nomor KEP-01264/NKEBAVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019 telah
diterbitkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Usul

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka diusulkan kepada Yang Mulia Majelis Hakim
Pengadilan Pajak untuk menolak seluruh permohonan Gugatan Penggugat dan tetap
mempertahankan Surat Keputusan Nomor KEP-01264/NKEB/WPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober
2019 atas nama Pemohon Banding, NPWP: 01.416.150.9-822.000; j.

Hal 7 dari 26 hal, Nomor PuTJJ12392.9gR019/PP/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
bahwa Tergugat dalam Surat Tanggapannya melampirkan salinan dokumen sebagai berikut;
1. BuktiT-1. Fotokopi Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-
01264/NKEB/\/VPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019 tentang Pengurangan
Ketetapan Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Nihil Berdasarkan Pasal 36 Ayat
(1 ) Huruf 8 karena Permohonan Wajib Pajak beserta bukti pengiriman pos;
2. Bukti T-2. Fotokopi Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) Nomor PHP-
00071AVPJ.16/KP.0205/RIK.SIS/2018 tanggal 05 Juli 2018;
3. BuktiT-3. Fotokopi Tanggapan SPHP Nomor S-124/Npl/DIR/Vll/2018 tanggal 13 Juli
2018;
4. Bukti T-4. Fotokopi Undangan Nomor Und-0045/VVPJ.16/KP.0200/2018 tanggal 18 Juli
2018;
5, Bukti T-5. Fotokopi Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan berikut lkhtisar
Hasil Pembahasan Akhir;
6. Bukti T-6. Fotokopi Berita Acara pembahasan Nomor BA-27AVPJ.16/BD.06/2019 tanggal
22 Februari 2019;

Menimbang, bahwa pejabat yang mewakili Terbanding hadir dalam persidangan:

1. Nama/NIP Juni Ariani / 197606201997032001 ;


Jabatan Penelaah Keberatan;
Unit Organisasi Direktorat Keberatan dan Banding;
Surat Tugas ST-4769/PJ.07/2020 tanggal 10 Juni 2020;

2. Nama/NIP Teja Hermawan / 197907252000121001 ;


Jabatan Penelaah Keberatan;
Unit Organisasi Direktorat Keberatan dan Banding;
Surat Tugas ST-3623/PJ.07/2020 tanggal 04 Maret 2020;

3. Nama/NIP Supardi / 197805122000011002;


Jabatan Penelaah Keberatan;
Unit Organisasi Direktorat Keberatan dan Banding;
Surat Tugas ST-4769/PJ.07/2020 tanggal 10 Juni 2020;

4. Nama/NIP Raditya Johar Sayoga / 199105282013101003;


Jabatan Pemeriksa Pajak Pelaksana;
Unit Organisasi KPP Pratama Jakarta Pademangan;
Surat Tugas ST-113AVPJ.21/KP.0201/2020 tanggal 11 Maret 2020;

Menimbang, bahwa Pemohon Banding yang hadir dalam persidangan:

1. Nama/NIP : Vaudy starworld sugiarso;


Jabatan : Kuasa Hukum;
Surat Kuasa Khusus : 013/Psl.21/Nov/2019 tanggal 01 November 2019;
lzin Kuasa Hukum : KEP-446/PP/lKH/2018 tanggal ol oktober 2018;

Menimbang, bahwa Tergugat dalam persidangan menyerahkan bukti-bukti berupa serta


diberi tanda T sebagai berikut:
1. Biikti T-7. PenjelasanTertulistanggal 11 Juni 2020:

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya Penggugat dalam persidangan


menyerahkan bukti-bukti dan diberi tanda P sebagai berikut:
1. Bukti p-3. Pakta lntegritas, sebagai berikut:
a. a.n. Andri Darmawan (Direktur Utama);
b, a,n, Vaudy Starworld Sugiarso (Kuasa Hukum);
2. Bukti p-4. Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian Akta Notaris Ardy chandra, S.H.,
M.Kn. Nomor 42 tanggal 02 November 2016 tentang Berita Acara Rapat
Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT
Nenggapratama lnternusa;
3. Bukti p-5. Surat Kuasa Khusus Nomor 013/Psl.21/Nov/2019 tanggal ol November 2019
a.n. Sdr. Vaudy Starworld Sugiarso;j.

Hal 8 dari 26 hal, Nomor PUTJ)12392.99RO19lpp/MVIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
4. Bukti p-6. Fotokopi Keputusan Ketua Pengadilan Pajak tentang lzin Kuasa Hukum
Nomor KEP-446/PP/lKH/2018 tanggal 1 Oktober 2018 a.n. Sdr. Vaudy
Starworld Sugiarso;
5. Bukti p-7. Penjelasan Tertulis perihal Kronologis sengketa tanggal 20 Februari 2020;
6. Bukti p-8. Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian strukturorganisasi penggugat;
7. Buktip-9. Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian Pemberitahuan Hasil
Pemeriksaan Nomor PHP-00071AVPJ.16/KP.0205/RIK.SIS/2018 tanggal 5
Juli 2018;
8. Bukti p-10. Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian tanggapan SPHP Nomor S-
124/Npl/DIR/Vll/2018 tanggal 13 Juli 2018;
9. Bukti P-11.Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian Berita Acara Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan;
10. Bukti P-12. Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian Surat Ketetapan Pajak Nihil
Pajak Penghasilan Pasal 21 Nomor 00023/501/13/822/18 tanggal 31 Juli
2018;
11. Bukti P-13. Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian Keputusan Direktur Jenderal
Pajak Nomor KEP-00345/NKEB/\/VPJ.16/2019 tanggal 22 Maret 2019 tentang
Pembatalan Ketetapan Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Nihil Berdasarkan
Pasal 36 Ayat (1 ) Huruf 8 Karena Permohonan Wajib Pajak;
12. Bukti P-14. Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian Keputusan Direktur Jenderal
Pajak Nomor KEP-01264/NKEBAVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019
tentang Pembatalan Ketetapan Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Nihil
Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1 ) Huruf 8 Karena Permohonan Wajib Pajak;
13. Buktip-15. Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian Penjelasan Nomor
002/NPIITAX/Ill/2019 tanggal 1 Maret 2019 perihal Penjelasan tentang
Syafrudin Djalil;
14. Bukti P-16. Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian Surat Pemutusan Hubungan
Kerja Karyawan a.n. Syafrudin Djalil Nomor 001/Npl/HRD-PHK/Vll/2018
tanggal 26 Juli 2018;
15. Bukti p-17. Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian Surat Tanda Penerimaan
Laporan Polisi Nomor SITLP/550/2018/SPKT/RES-GTLO KOTA tanggal 28
November 2018;
16. Buktip-18, Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian Surat Pemberitahuan
Perkembangan Hasil Penyidikan Perkara Nomor B/1518/Xl/2018/Res -Gtlo
Kota tanggal 29 November 2018;
17. Bukti p-19. Fotokopi yang telah dimeteraikan kemudian Akta Notaris Kasmaningsjh
Kasim, S.H., Nomor 02 tanggal 09 Januari 2019 tentang Kesepakatan
Bersama;
18. Bukti P-20. Penjelasan Tertulis tanggal 12 Maret 2020;
19. Bukti P-21. Bukti Potong Pph 21;
20. Bukti p-22. SPT Tahuhan;
21. Bukti p-23. SSP2013;
22. Bukti P-24. SPT Pph 21 Desember2013;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Kewenangan Pengadilan Pajak

bahwa Majelis memeriksa kewenangan Pengadilan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
31 ayat (1 ) dan (3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadjlan Pajak;

bahwa Surat Gugatan Nomor: 003/Psl.21/Okt/2019 tanggal 28 0ktober 2019, menyatakan tidak
setuju terhadap Keputusan Tergugat Nomor: KEP-01264/NKEB/WPJ.16/2019 tanggal 04
0ktober 2019 tentang Pembatalan Ketetapan Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Nihil Pajak
Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak September 2013 Nomor: 00023/501/13/822/18 tanggal 31
Juli 2018 Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1 ) Huruf 8 karena Permohonan Wajib Pajak;

:aehmw:r,?searddaasnar#:nm:teuT:r::;ak:T;pMa?:ek'':erbs:rbk:t:#ulanpengadllanpajakbervenanguntuk

Hal 9 dari 26 hal, Nomor PUTJ)12392.99/2019lpp/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
KETENTUAN FORMAL

Menimbang, bahwa sesuai peraturan perundangan-undangan peradilan pajak,


pemeriksaan materi sengketa banding dilakukan setelah pemeriksaan atas pemenuhan
ketentuan-ketentuan formal:

bahwa Surat Gugatan Nomor: 003/Psl.21/Okv2019 tanggal 28 0ktober 2019 dibuat dalam
bahasa Indonesia ditujukan kepada Pengadilan Pajak, sehingga m®monuhi ketentuan Pasal 40
ayat (1 ) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Gugatan Nomor: 003/Psl.21/Okv2019 tanggal 28 0ktober 2019, diterima oleh
Sekretariat Pengadilan Pajak pada hari Jumat, tanggal 01 November 2019 (Diantar langsung),
sedangkan Keputusan Tergugat Nomor: KEP-01264/NKEB/WPJ.16/2019 diterbitkan pada
tanggal 04 0ktober 2019 dan diterima oleh Penggugat pada tanggal 14 0ktober 2019 (Cap Pos:
07 0ktober 2019), sehingga m®menuhi ketentuan mengenai jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
pengajuan Gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (3) Undang-undang Nomor 14
Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Gugatan Nomor: 003/Psl.21/Okt/2019 tanggal 28 0ktober 2019, menyatakan tidak
setuju terhadap Keputusan Tergugat Nomor: KEP-01264/NKEBAVPJ.16/2019 tanggal 04
0ktober 2019, memenuhi persyaratan satu Surat Gugatan untuk satu Keputusan Tergugat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (6) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002
tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Gugatan Nomor: 003/Psl.21/Okt/2019 tanggal 28 0ktober 2019, memuat alasan-
alasan Gugatan yang jelas, sehingga memenuhi ketentuan Pasal 41 ayat (1) Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Gugatan Nomor: 003/Psl.21/Okt/2019 tanggal 28 0ktober 2019, dilampiri dengan
salinan surat yang digugat, sehingga memenuhi ketentuan Pasal 41 ayat (1) Undang-undang
Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Gugatan Nomor: 003/Psl.21/Okv2019 tanggal 28 0ktober 2019 ditandatangani


oleh Sdr. Andri Darmawan, jabatan: Direktur Utama, berdasarkan Akta Notaris Ardy Chandra,
S.H., M.Kn. Nomor 42 tanggal 02 November 2016 tentang Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa
Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Nenggapratama lnternusa, Sdr. Andri
Darmawan berhak menandatangani Surat Gugatan Nomor: 003/Psl.21/Okt/2019 tanggal 28
0ktober 2019, sehingga memenuhi ketentuan Pasal 41 ayat (1) Undang-undang Nomor 14
Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak;

bahwa dengan demikian Surat Gugatan Nomor: 003/Psl.21/Oku2019 tanggal 28 0ktober 2019
memenuhi ketentuan formal pengajuan Gugatan;

POKOK SENGKETA

Menimbang bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan
Keputusan Tergugat Nomor: KEP-01264/NKEB/WPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019 tentang
Pembatalan Ketetapan Pajak alas Surat Ketetapan Pajak Nihil Pajak Penghasilan Pasal 21
Masa Pajak September 2013 Nomor: 00023/501/13/822/18 tanggal 31 Juli 2018 Berdasarkan
Pasal 36 Ayat (1 ) Huruf 8 karena Permohonan Wajib Pajak;

Menimbang, bahwa hasil pemeriksaan atas materi sengketa gugatan dalam persidangan
adalah sebagai berikut:

Menurut Torgugat

bahwa Tergugat melakukan penerbitan Keputusan Tergugat Nomor: KEP-


01264/NKEBAVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019 tentang Pembatalan Ketetapan Pajak atas
Surat Ketetapan Pajak Nihil Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak September 2013 Nomor:

g:::3o/#:`n3#:,2;t3ajt::,98:|g3atn ;u::a2r°i:kuB:rg::::ka:nbe:,a::£6 Ayat (1 ) Huruf a karena

Hal 10 dari 26 hal. Nomor PUTro12392.99/2019/PP/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun
2009;
b. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008;
c. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;
d. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Pengadilan;
e. Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2015 tetang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaaan;
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-8/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pengurangan
atau Penghapusan Sanksi Administrasi dan Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan
Pajak atau Surat Tagihan Pajak.

bahwa terhadap alasan Penggugat, Tergugat memberikan tanggapan sebagai berikut:


a. Bahwa selama proses pemeriksaan, segala surat menyurat yang dilakukan oleh Tergugat
kepada Penggugat telah ditujukan kepada Direktur/Pimpinan Penggugat dan telah dikirimkan
sesuai dengan alamat Penggugat yaitu Jalan HB. Jassin Nomor 1, Limba 8, Kota Selatan,
Kota Gorontalo, Gorontalo.

b. Bahwa ketentuan Pasal 41 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata
Cara Pemeriksaaan menyatakan:
(1)Hasil Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan harus
diberitahukan kepada Wajib Pajak melalui penyampaian SPHP yang dilampiri dengan
daftar temuan hasil Pemeriksaan.

bahwa Tergugat telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan kepada


Penggugat melalui surat nomor PHP-00071AVPJ.16/KP.0205/RIK.SIS/2018 tanggal 05 Juli
2018 yang diterima oleh Penggugat pada tanggal 05 Juli 2018 di mana pada tanda terima
penyerahan surat juga telah dibubuhi dengan cap Penggugat. Bahwa di dalam dalil-dalil
Surat Gugatannya, Penggugat tidak melakukan penyangkalan bahwa Penggugat telah
menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan;

c. Bahwa sesuai Surat Tanggapan SPHP nomor S-124/Npl/DIR/Vll/2018 tanggal 13 Juli 2018
yang diserahkan oleh Penggugat dan diterima oleh Tergugat pada tanggal 13 Juli 2018,
penandatangan dalam Surat Tanggapan SPHP tersebut adalah atas mama orang yang sama
dengan penanda tangan Surat Gugatan yaitu atas nama Andri Darmawan yang merupakan
Direktur Utama Penggugat. Bahwa di bagian tanda tangan Surat Tanggapan SPHP juga
telah dibubuhi dengan cap Penggugat;

d. Bahwa terkait dalil Penggugat pada angka 2 huruf c dalam Surat Gugatannya bahwa tanda
tangan Andri Darmawan di dalam Surat Tanggapan SPHP merupakan tanda tangan yang
dipalsukan, Tergugat berpendapat bahwa Penggugat menyangkakan suatu tindak pidana
sebagaimana diatur dalam Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dimana dalam
ayat (1 ) menyatakan:

(1)Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan
sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti
daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai
surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian
tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana pertyara
paling lama enam tahun.

bahwa Tergugat berpendapat bahwa pemalsuan tanda tangan yang disangkakan oleh
Penggugat merupakan ranah hukum pembuktian yang merupakan bagian dari Hukum Acara
Pidana. Tergugat berpendapat bahwa Tergugat tidak memiliki kekuasaan absolut dalam
memproses dan/atau memutus suatu perkara pidana;

e. Bahwa terkait asas praduga tak bersalah, ketentuan Pasal 8 ayat (1 ) Undang-Undang Nomor
48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menyatakan:
(1)setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, atau dihadapkan di depan
Pmeen:yaad!:aknanwkaej!ba,adh'aannngygaapda:dt€kahb%es#paehro,Seehb;:uk#at=dnahupkuut%Stae3ap:%adj'anyang

Hal 11 dari 26 hal, Nomor PUT012392.99/2019mp/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
bahwa di dalam dalil Penggugat tidak menunjuk siapa yang melakukan pemalsuan tanda
tangan di dalam Surat Tanggapan SPHP. Bahwa di dalam proses penyelesaian permohonan
Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar sampai dengan
diterbitkannya Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak Nomor KEP-
01264/NKEBAVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019, Penggugat tidak dapat menunjukkan
adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan
bahwa telah terjadi pemalsuan tanda tangan di dalam Surat Tanggapan SPHP (premature);

f. Bahwa sesuai dengan Berita Acara Pembahasan Nomor BA-27/WPJ.16/BD.06/2019 tanggal


22 Februari 2019 yang ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat dan juga untuk setiap
halamannya telah dibubuhj paraf oleh Penggugat, salah satu pernyataan yang disampaikan
oleh Penggugat di dalam berita acara tersebut adalah:
Tidak terdapat sengketa nilai antara Wajib Pajak dengan Fungsional Pemeriksa di mana
yang menjadi pokok sengketa menurut Wajib Pajak adalah posisi Syafruddin Djalil dalam
proses Pemeriksaan.

a. Bahwa dalam hal yang menjadi objek sengketa adalah tidak disampaikannya SPHP atau
tidak dilakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, Tergugat berpendapat bahwa
seharusnya permohonan yang diajukan oleh Penggugat kepada Tergugat adalah
permohonan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 36 ayat (1 ) huruf d Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009.

h. Bahwa ketentuan Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
184/PMK.03/2015 tetang Perubahan Alas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaaan menyatakan:
(1)Dalam rangka melaksanakan pembahasan alas hasil Pemeriksaan yang tercantum dalam
SPHP dan daftar temuan hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat
(1) kepada Wajib Pajak harus diberikan hak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan.
(2)Hak hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan melalui penyampaian
undangan secara tertulis kepada Wajib Pajak dengan mencantumkan hari dan tanggal
dilaksanakannya Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

bahwa sesuai dengan ketentuan tersebut, Tergugat telah mengundang Penggugat secara
tertulis melalui surat nomor Und-0045/WPJ.16/KP.0200/2018 tanggal 18 Juli 2018 yang
diterima oleh Penggugat pada tanggal 18 Juli 2018. Bahwa Penggugat tidak melakukan
penyangkalan bahwa Penggugat telah menerima Surat Undangan tersebut di dalam dalil-dalil
Surat Gugatannya. Bahwa tanda terima penyerahan surat juga telah dibubuhi dengan cap
Penggugat. Bahwa di dalam Surat Undangan telah secara jelas menyatakan hari dan tanggal
pelaksanaan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan. Tergugat berpendapat bahwa Tergugat
telah melaksanakan kewajiban dengan memberikan hak kepada penggugat untuk hadir
dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan. Tergugat berpendapat bahwa Surat Undangan
yang diserahkan oleh Tergugat kepada Penggugat juga secara jelas menyebutkan bahwa
yang diundang di dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan adalah Direktur/ Pimpinan
Penggugat:

i. Bahwa ketentuan Pasal 44 ayat (4) huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor
184/PMK.03/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaaan menyatakan:
(4)Apabila Wajib Pajak, wakil, atau kuasa dari Wajib Pajak:
b. tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sesuai dengan hari dan
tanggal yang tercantum dalam undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat
/2',
Pemeriksa Pajak membuat risalah pembahasan berdasarkan surat sanggahan, berita
acara ketidakhadiran Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, den
berita acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang dilampiri dengan ikhtisar hasil
pembahasan akhir, yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

bahwa sesuai ketentuan tersebut, Tergugat berpendapat bahwa hadir/tidaknya Penggugat


sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam Surat Undangan merupakan hak dari
Penggugat. Tergugat berpendapat bahwa hadir/tidaknya Penggugat dalam Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan tidak mempengaruhi sah/tidaknya berita acara Pembahasan Akhir;fu

Hal 12 dari 26 hal, Nomor PUTD12392.99/2019np/M,VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
Hasil Pemeriksaan dalam hal Surat Undangan telah diserahkan kepada Penggugat dan
Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan telah dibubuhi tanda tangan Tim
Pemeriksa Pajak;

bahwa Tergugat berpendapat bahwa Tergugat telah melaksanakan kewajibannya dengan


memberikan hak hadir kepada Penggugat dan telah membuat berita acara Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan yang telah dibubuhi tanda tangan Tim Pemeriksa;

bahwa dalam persidangan tanggal 11 Juni 2020, Tergugat menyampaikan Penjelasan Tertulis
yang pada pokoknya menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

A. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2009.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008.
3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 184/PMK.03/2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri KeuanganNomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara
Pemeriksaan.

8. Penjelasan Tergugat

1. Bahwa Penggugat mengajukan gugatan atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor
KEP-01264/NKEBAVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019 tentang Pembatalan Ketetapan
Pajak Atas Surat Ketetapan Pajak Nihil Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1) Huruf a Karena
Permohonan Wajib Pajak, karena Penggugat pendapat bahwa proses pemeriksaan dan
penerbitan Surat Ketetapan Pajak (dalam sengketa ini adalah Surat Ketetapan Pajak Nihil
(SKPKN) Pph Pasal 21 Nomor 00023/501/13/822/18 tanggal 31 Juli 2018 Masa Pajak
September 2013) tidak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku sehingga merupakan
perbuatan melawan hukum dan produk hukum yang dihasilkan cacat secara hukum.
2. Bahwa hal yang menyebabkan proses pemeriksaan merupakan perbuatan melawan hukum
serta SKP yang diterbitkan menjadi cacat secara hukum menurut Penggugat adalah
dikarenakan selama proses pemeriksaan Penggugat diwakili oleh sdr. Syafruddin Djalil yang
merupakan karyawan Penggugat dan dalam struktur organisasi perusahaan Penggugat
menjabat sebagai adm/.n fax, sehingga bukan pengurus dan tidak berhak mewakili
Penggugat dalam proses pemeriksaan dan berakibat seluruh proses pemeriksaan yang
diwakili oleh sdr. Syafruddin Djalil menjadi tidak sah.
3. Bahwa selama proses pemeriksaan untuk tahun pajak 2013 (tahun pajak sengketa),
berdasarkan dokumen-dokumen saat pemeriksaan diketahui hal-hal sebagai berikut:
a) Bahwa sesuai dengan Berita Acara Hasil Pertemuan Dengan Wajib Pajak pada hari Rabu
tanggal 27 bulan September tahun 2017, telah terjadi pertemuan antara pjhak Pemeriksa
dengan pihak Penggugat yang diwakili oleh Aldrin Katang (General Manager Operasional)
b) Bahwa berdasarkan dokumen berupa Bukti Peminjaman dan Pengembalian Buku,
Catatan, dan Dokumen, pihak Penggugat diwakili oleh Aldrin K untuk penerima
pengembalian dokumen, sementara untuk yang menyerahkan dokumen tidak diketahui
karena tidak ada nama yang tercantum hanya ada tanda tangan dengan cap PT
Nenggapratama lnternusa.
c) Berdasarkan surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan nomor PHP-
00071AVPJ.16/KP.0205/RIK.SIS/2018 tanggal 5 Juli 2018, pihak Penggugat yang
menerima surat tersebut adalah Aldrin K, dan dalam dalil-dalil surat gugatannya,
Penggugat tidak melakukan penyangkalan bahwa Penggugat telah menerima SPHP
tersebut.
d) Berdasarkan surat Undangan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan nomor Und-
0045AVPJ.16/KP.0200/2018 tanggal 18 Juli 2018, pihak Penggugat yang menerima
undangan tersebut adalah Milanda Ayuba.
e) Berdasarkan Pakta lntegritas yang ditandatangani pada tanggal 26 Juli 2018 antara tim
Pemeriksa dengan pihak Penggugat, diketahui bahwa Penggugat diwakili oleh Syafruddin
Djalil.
f) Berdasarkan Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, lkhtisar Hasil
Pembahasan Akhir dan Risalah Pembahasan,diketahui bahwa pihak Penggugat diwakili
oleh Syafruddin Djalil.j.

Hal 13 dari 26 hal, Nomor PUTJ)12392.99/2019mp/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
g) Berdasarkan surat Tanggapan SPHP nomor S-124/NPI/DIR/Vll/2018 tanggal 13 Juli 2018,
diketahui bahwa penandatanganan pada surat tersebut adalah atas nama Andri
Darmawan.
4. Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 60ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 184/PMK.03/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan, mengatur sebagai berikut:
Surat ketetapan pajak dari hasil Pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa:
a. penyampaian SPHP; atau
b. Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, dapat dibatalkan secara jabatan atau berdasarkan
permohonan Wajib Pajak oleh Direktur Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 36 ayat (1) huruf d Undang-Undang KUP.
bahwa berdasarkan uraian pada angka 3 di atas, diketahui bahwa prosedur pemeriksaan
berupa penyampaian SPHP dan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan telah dilaksanakan
dalam pemeriksaan ini sehingga surat ketetapan pajak dari hasil pemeriksaan ini tidak dapat
dibatalkan;
5. Bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim menanyakan beberapa hal kepada Tergugat dan
telah dijelaskan oleh Tergugat atas pertanyaan Majelis Hakim yaitu:
a) Apabila Penggugat tidak memberikan tanggapan atas SPHP, apakah surat ketetapan
pajak tetap dapat diterbitkan?
- Bahwa Pasal 42 ayat (7) PMK-184 ,mengatur sebagai berikut: "Da/am ha/ Wa/.t.b Pa/.ak
tidak menyampaikan tanggapan tertulis atas SPHP, Pemeriksa Pajak membuat berita
acara tidak disampaikannya tanggapan tertulis alas SPHP yang ditandatangani oleh tim
Pemeriksa Pajak' .
- Dengan demikian, apabila pihak penggugat tidak menyampaikan tanggapan tertulis
atas SPHP, maka proses pemeriksaan tetap jalan dan surat ketetapan pajak tetap
dapat diterbitkan.
b) Apabila Penggugat tidak menghadiri undangan Pembahasan Akhir, apakah surat
ketetapan pajak tetap dapat diterbitkan?
- Bahwa Pasal 44 ayat (6) PMK-184 mengatur sebagai berikut: "Apabt./a Wa/.t.b Pa/.ak,
wakil, atau kuasa dari Wajib Pajak:
a. tidak menyampaikan tanggapan tertulis alas SPHP sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 42 ayat (1) dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat
(2), ayat (3), atau ayat (5); dan
b. tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sesuai dengan hari dan
tanggal yang tercantum dalam undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43
ayat (2),
Pemeriksa Pajak membuat risalah pembahasan berdasarkan SPHP sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1), berita acara ketidakhadiran Wajib Pajak dalam
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, dan berita acara Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan yang dilampiri dengan ikhtisar hasil pembahasan akhir, yang
ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak".
- Dengan demikian, apabila pihak penggugat tidak menghadiri undangan Pembahasan
Akhir maka proses pemeriksaan tetap jalan dan surat ketetapan pajak tetap dapat
diterbitkan.
c) Kesimpulannya, maka apabila Penggugat tidak menyampaikan tanggapan atas SPHP dan
tidak menghadiri Pembahasan Akhir, maka surat ketetapan pajak yang dihasilkan dari
pemeriksaan tersebut adalah sah dan tidak dapat dibatalkan (secara prosedur).
6. Bahwa Tergugat sampaikan juga bahwa terhadap Penggugat dilakukan pemeriksaan untuk 4
(empat) tahun berturut-turut yaitu tahun pajak 2012, 2013, 2014, dan 2015.
7. Bahwa untuk tahun pajak 2012 telah selesai dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu (sesuai
tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan nomor LAP-00273/\/VPJ.16/KP.0205/RIK.SIS/2017
tanggal 19 Desember 2017), dan berdasarkan data pada administrasi perpajakan Tergugat,
pihak Penggugat tidak mengajukan upaya hukum lanjutan dan telah melunasi semua SKP
dan STP yang diterbitkan dari pemeriksaan tahun pajak 2012 tersebut.
8. Bahwa proses pada pemeriksaan tahun pajak 2012 dengan proses pemeriksaan tahun pajak
2013 Terauaat saiikan di ba wan ini:
Uraian Waki Pengquqat
Pemeriksaan Th. Paiak 2012 Pemeriksaan Th. Paiak 2013
Bukti Peminjaman dan Peminjaman: Syafruddin Djalil Peminjaman: tidak ada mama, adanya
Pengembalian Buku, Pengembalian: Syafruddin Djalil tanda tangan dan cap perusahaan
Catatan, dan Dokumen Penqembalian: Aldrin K
Pemberitahuan HasilPemeriksaan Aldrin K Aldrin K

Berita Acara PembahasanAkhirHasilPemeriksaan Syafruddin Djalil Syafruddin Djalil

Hal 14 dari 26 hal, Nomor PUTJ)12392.99no19np/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
lkhtisar Hasil Pembahasan Syafrudd nDja Syafrudd nDia
Risalah Pembahasan Syafrudd in Dia Syafrudd nDja
Tangaapan SPHP Andri Darmawan Andri Darmawan
9. Bahwa dalam persidangan. Penggugat menyampaikan dokumen-dokumen berupa pelaporan
pihak penggugat kepada pihak kepolisian alas dugaan pemalsuan tanda tangan serta
penggelapan pajak atas nama Syafruddin Djalil.
10.Bahwa permasalahan dugaan pemalsuan tanda tangan serta penggelapan pajak oleh sdr.
Syafruddin Djalil adalah masalah internal Penggugat dan merupakan ranah hukum
pembuktian yang merupakan bagian dari Hukum Acara Pidana. Tergugat tidak memiliki
kewenangan dalam memproses dan/atau memutus suatu perkara pidana.
11.Bahwa Tergugat telah memproses permohonan Pengurangan atau Pembatalan Surat
Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar berdasarkan Pasal 36 ayat (1) huruf b UU KUP yang
diajukan oleh Tergugat dan telah memutuskan berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.
12.Bahwa pernyataan Penggugat dalam surat gugatannya yang menyatakan bahwa proses
pemeriksaan merupakan perbuatan melawan hukum dan produk hukum yang dihasilkan
cacat secara hukum adalah terbukti tidak benar, karena proses pemeriksaan telah
dilaksanakan sesuai dengan prosedur pemeriksaan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 184/PMK.03/2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan
sehingga surat ketetapan pajak yang dihasilkan merupakan produk hukum yang sah.

KESIMPULAN

1. Bahwa penerbitan Surat Ketetapan Pajak Nihil Nomor 00023/501/13/822/18 tanggal 31 Juli
2018 Masa Pajak September 2013 telah melalui prosedur pemeriksaan sebagaimana diatur
dalam undang-undang perpajakan dan aturan pelaksanaannya.
2. Bahwa Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-01264/NKEB/WPJ.16/2019 tanggal
04 0ktober 2019 tentang Pembatalan Ketetapan Pajak Atas Surat Ketetapan Pajak Nihil
Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1) Huruf 8 Karena Permohonan Wajib Pajak telah sesuai
dengan undang-undang perpajakan dan aturan pelaksanaannya.
3. Bahwa alasan gugatan Penggugat yang menyatakan bahwa proses pemeriksaan merupakan
perbuatan melawan hukum dan produk hukum yang dihasilkan cacat secara hukum adalah
terbukti tidak benar.

Menurut Penggugat

bahwa Penggugat tidak setuju dengan Penerbitan Keputusan Tergugat Nomor: KEP-
01264/NKEBAVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019 tentang Pembatalan Ketetapan Pajak atas
Surat Ketetapan Pajak Nihil Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak September 2013 Nomor:
00023/501/13/822/18 tanggal 31 Juli 2018 Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1) Huruf 8 karena
Permohonan Wajib Pajak, dengan alasan sebagai berikut:

Atas Pemenuhan Hak Dan/Atau Kewajiban Penggugat

1. Bahwa selama pemeriksaan Penggugat tidak menunjuk Kuasa Penggugat dalam hal
pendampingan dan/atau mewakili Penggugat termasuk penyerahan dokumen dan/atau data
dan/atau informasi Penggugat ke Kantor Pelayanan Pajak.
2. Bahwa selama pemeriksaan Penggugat tidak pernah memberikan Surat Kuasa Penggugat
kepada karyawan Penggugat maupun Konsultan Pajak maupun pihak lain.
3. Bahwa Kuasa Penggugat di atur melalui UU KUP, Peraturan Pemerintah, maupun PMK-
229/PMK.03/2014 Tentang Persyaratan Serta Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Seorang
Kuasa.
4. Bahwa selama pemeriksaan Penggugat tidak pernah memberikan surat kuasa khusus
kepada Syafruddin Djalil untuk mendampingi dan/atau mewakili Penggugat.
5. Bahwa karena Penggugat tidak pernah memberikan surat kuasa khusus maka seharusnya
Syafruddin Djalil tidak melakukan penandatangan dokumen-dokumen apapun atas nama
Penggugat dan tidak melakukan pertemuan dengan Tergugat atau hal-hal lainnya atas nama
Penggugat, demikian juga seharusnya Tergugat tidak memberikan kesempatan kepada
Syafruddin Djalil melakukan pertemuan atau hal-hal lainnya atas nama Penggugat.
6. Bahwa demikian juga pada saat pembahasan akhir maupun Penandatanganan Berita Acara
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada hari Kamis tanggal 26 Juli 2018 tercantum Wakil
Penggugat atas nama Syafruddin Djalil yang tidak disertai dengan surat kuasa khusus,fro

Hal 15 dari 26 hal, Nomor PuTJJ12392.99M2019M3PM.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
7. Bahwa menurut Penggugat, Saudara Syafruddin Djalil bukan sebagai Kuasa Penggugat di
atur melalui UU KUP, Peraturan Pemerintah, maupun PMK-229/PMK.03/2014 Tentang
Persyaratan Serta Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Seorang Kuasa.
8. Bahwa menurut Penggugat pemeriksaan terhadap Penggugat tidak memenuhi syarat
pemeriksaan sebagaimana diatur pada UU KUP maupun peraturan perpajakan lainnya.
9. Bahwa karena pemeriksaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan tidak berdasarkan peraturan perpajakan sehingga menjadi
cacat secara hukum.
10.Bahwa selain hal-hal tersebut di atas Penggugat juga tidak mengetahui dan memahami
dokumen dan/atau informasi dan/atau data yang diberikan oleh Syafruddin Djalil kepada
Tergugat.
11.Bahwa Penggugat menjadi ragu mengenai dokumen dan/atau informasi dan/atau data yang
diberikan oleh Syafruddin Djalil kepada Tergugat selama proses pemeriksaan berjalan
sehingga data-data tersebut harus dicek kembali validitasnya.
12.Bahwa hal-hal sebagaimana djsampaikan di atas merupakan perbuatan melawan hukum.
13.Bahwa karena pemeriksaan ini tidak sesuai dengan Tatacara Pemeriksaan maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan juga tidak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku
sehingga pemeriksaan dan SKP ini menjadi cacat.
14,Bahwa karena hal-hal sebagaimana di atas merupakan perbuatan melawan hukum maka
sudah sewajarnya permohonan ini dikabulkan seluruhnya.

Atas Pemalsuan Tanda Tangan

1. Bahwa Pengurus dari Penggugat dalam hal ini Bpk. Andri Darmawan tidak pernah
menandatangani Tanggapan atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP).
2. Bahwa menurut Penggugat tanda tangan pada surat tanggapan atas SPHP bukan tanda
tangan Bpk. Andri Darmawan selaku Pengurus Penggugat.
3. Bahwa karena terjadi pemalsuan tandatangan pada Tanggapan alas SPHP, maka
Penggugat juga menjadi kuatir mengenai dokumen-dokumen lainnya yang ditandatangani
oleh pihak lain tetapi mengatasnamakan pengurus dari Penggugat.
4. Bahwa hal-hal sebagaimana disampaikan di atas merupakan perbuatan melawan hukum.
5. Bahwa karena pemeriksaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan juga tidak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku
sehingga pemeriksaan dan SKP yang diterbitkan menjadi cacat secara hukum.
6. Bahwa karena hal-hal sebagaimana di atas merupakan perbuatan melawan hukum maka
sudah sewajarnya permohonan ini dikabulkan seluruhnya.

Atas Ketidakhadiran Penggugat Sewaktu Pembahasan Akhir

1. Bahwa sewaktu pembahasan akhir hasil pemeriksaan dihadiri oleh Syafruddin Djalil.
2. Bahwa kehadiran Syafruddin Djalil tidak diketahui oleh Penggugat.
3. Bahwa kehadiran Syafruddin Djalil tidak disertai dengan surat kuasa.
4. Bahwa dengan demikian proses ini tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan juga tidak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku
sehingga pemeriksaan dan SKP yang diterbitkan menjadi cacat secara hukum.
5, Bahwa karena hal-hal sebagaimana di atas merupakan perbuatan melawan hukum maka
sudah sewajamya permohonan ini dikabulkan seluruhnya.

bahwa dalam persidangan tanggal 20 Februari 2020, Penggugat menyampaikan Penjelasan


Tertulis perihal Kronologis Sengketa yang pada pokoknya menyampaikan hal-hal sebagai
berikut:

I. POKOK SENGKETA

bahwa pokok sengketa adalah diterbitkannya Keputusan Tergugat sehingga Penggugat


mengajukan Gugatan ke Pengadilan Pajak;

11. KRONOLOGIS

a. Dalam struktur perkerjaan Syafruddin Djalil adalah sebagai Admin Tax yang hanya
berwenang Pelaporan SPT Masa, Tahunan, dan hanya Penyetoran pembayaran terkait
Perpajakan saja.
b. 05 Juli 2018 Tergugat menerbitkan SPHP tahun 2013 dengan nomor PHP-
00071AVPJ.16/KP.0205/RIK.SIS/2018 yang diterima oleh Aurin. K pada tanggal 05 Juli 2018.fu

Hal 16 dari 26 hal, Nomor PUTJ]12392.9912019/PPIM.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
c. 13 Juli 2018 Penggugat memberikan Surat Tanggapan SPHP atas Surat Pemberitahuan
Hasil Pemeriksaan (SPHP) dengan nomor Surat S-124/Npl/DIR/VII/2018;
d. 26 Juli 2018 Penggugat Tergugat melakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan dengan nomor PRIN-
00051/VVPJ.16/KP.0205/RIK.SIS/2017 tanggal 25 April 2017 yang dalam berita acara
pembahasaan akhir hasil pemeriksaan tersebut ditandatangain oleh Syafruddin Djalil sebagai
GM Operator. Tetapi jika dilihat dari struktur perkerjaan di atas huruf b adalah sebagai Admin
Tax bukan GM Operator yang tercatat dalam berita acara tersebut.
e. 26 0ktober 2018 Penggugat mengajukan Permohonan Pengurangan atau Pembatalan Surat
Ketetapan Pajak yang tidak benar atas SKPN No. 00023/501/13/822/18 Pph 21 Masa
September 2013.
f. 22 Maret 2019 Tergugat menerbitkan KEP-00345/NKEBAVPJ.16/2019 tentang Pembatalan
Ketetapan Pajak atas SKPN Berdasarkan Pasal 36 ayat (1) huruf b karena permohonan
Wajib Pajak dalam pengajuan pertama.
a. 27 Mei 2019 Penggugat mengajukan kembali atau dengan kata lain pengajuan kedua
Permohonan Surat Ketetapan Pajak yang tidak benar atas SKPN No. 00023/501/13/822/18
Pph 21 Masa September 2013.
h. 04 0ktober 2019 Tergugat menerbitkan KEP-01264/NKEB/VVPJ.16/2019 tentang Pembatalan
Ketetapan Pajak atas SKPN Berdasarkan Pasal 36 ayat (1) huruf b karena permohonan
Wajib Pajak dalam pengajuan kedua.
i. Bahwa Syafruddin Djalil hanya bertugas sebagai Admin Tax seperti Pelaporan SPT Masa,
Penyetoran Pajak dan yang berhubungan dengan Perpajakan saja. Untuk yang
berwewenang menandatangani surat-surat ataupun dokumen lainnya yang terkait perpajakan
adalah Pengurus dari Penggugat bukan atas nama Syafruddin Djalil adapun penjelasan
tentang Syafruddin Djalil.
j. 26 Juli 2018 dengan nomor surat 001/Npl/HRDIvll/2018 Penggugat Memutuskan Hubungan
Kerja pada Syafruddin Djalil atas kejadian Penggelapan dan Pernalsuan tanda tangan yang
dilakukan oleh Syafruddin Djalil.
k. 28 November 2018 Penggugat melaporkan ke pihak kepolisian atas tindakan pidana
Penggelapan dan Pemalsuan tanda tangan yang dilakukan oleh Syafruddin Djalil dengan
nomor Surat Tanda Penerimaan Laporan Polisi STTLP/550/2018/SPKT/RES-GTLO KOTA.
I. 29 November 2018 dari kepolisian mengeluarkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil
Penyelidikan Perkara Penggelapan dan Pemalsuan dengan nomor B-1518D(I/2018/Res-Gtlo
KOTA kepada sdr. ALDRIN ALEXANDER KATANG sebagai General Manager dari PT
Nenggapratama lnternusa Gorontalo.
in. Bahwa Syafruddin Djalil sudah mengakui atas pelanggaran tindak pidana tersebut dengan
membuat kesepakatan Notaris Akta No 02 tanggal 09 Januari 2019 untuk menggantikan dan
mencicil alas kerugian yang diperbuat oleh Syafruddin Djalil sendiri.

Ill. PENJELASAN ATAS PEIUIENUHAN HAK DAN/ATAU KEWAJIBAN PENGGUGAT

a. Bahwa dalam proses pemeriksaan Penggugat pada pembahasan akhir tidak menyetujui
diterbitkanya SKP maupun STP, karena pada saat Penandatangan pembahasan akhir
Penggugat tidak memberikan kuasa untuk kepada siapapun untuk menandatangani hasil
pembahasan akhir.
b. Bahwa selama pemeriksaan Penggugat tidak menunjuk Kuasa Penggugat dalam hal
pendampingan dan/atau mewakili Penggugat termasuk penyerahan dokumen dan/atau data
informasi Penggugat ke Kantor Pelayanan Pajak.
c. Bahwa selama pemeriksaan Penggugat tidak pernah memberikan Surat Kuasa Penggugat
kepada karyawan maupun Konsultan Pajak pihak lain.
d. Bahwa selama pemeriksaan Penggugat juga tidak pernah memberikan surat kuasa khusus
kepada Syafruddin Djalil untuk mendampingi dan/atau mewakili Penggugat.
e. Bahwa karena Penggugat tidak pernah memberikan surat kuasa khusus maka seharusnya
Syafruddin Djalil tidak melakukan penandatangan dokumen-dokumen apapun atas mama
Penggugat dan tidak melakukan pertemuan dengan Tergugat atau hal-hal lainnya atas nama
Penggugat, demikian juga seharusnya Tergugat tidak memberikan kesempatan kepada
Syafruddin Djalil melakukan pertemuan atau hal-hal lainnya atas nama Penggugat.
f. Bahwa menurut Penggugat pemeriksaan terhadap Penggugat tidak memenuhi syarat
pemeriksaan sebagaimana diatur pada Uu KUP maupun peraturan perpajakan lainnya.
9. Bahwa selama pemeriksaan Penggugat juga tidak pernah memberikan surat kuasa khusus
kepada Syafruddin Djalil untuk mendampingi dan/atau mewakili Penggugat.
h. Bahwa karena Penggugat tidak pernah memberikan surat kuasa khusus maka seharusnya
Syafruddin Djalil tidak melakukan penandatangan dokumen-dokumen apapun atas nama
Penggugat dan tidak melakukan pertemuan dengan Tergugat atau hal-hal lainnya atas nama jL

Hal 17 dari 26 hal, Nomor PUTJJ12392.99/2019/PP/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
Penggugat, demikian juga seharusnya Tergugat tidak memberikan kesempatan kepada
Syafruddin Djalil melakukan pertemuan atau hal-hal lainnya atas nama Penggugat.
i. Bahwa menurut Penggugat, pemeriksaan terhadap Penggugat tidak memenuhi syarat
pemeriksaan sebagaimana diatur pada UU KUP maupun peraturan perpajakan lainnya.
j. Bahwa karena pemeriksaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan tidak berdasarkan peraturan perpajakan sehingga menjadi
cacat secara hukum.
k. Bahwa selain hal-hal tersebut diatas Penggugat juga tidak mengetahui dan memahami
dokumen dan/atau informasi dan/atau data yang diberikan oleh Syafruddin Djalil kepada
Tergugat.
I. Bahwa Penggugat menjadi ragu mengenai dokumen dan/atau informasi dan/atau data yang
diberikan oleh Syafruddin Djalil kepada Tergugat selama proses pemeriksaan berjalan
sehingga data-data tersebut harus dicek kembali validitasnya.
in. Bahwa karena pemeriksaan ini tidak sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan juga tidak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku
sehingga pemeriksaan dan SKP ini menjadi cacat.
n. Bahwa karena hal-hal sebagaimana di atas merupakan perbuatan melawan hukum maka
sudah sewajarnya permohonan ini djkabulkan seluruhnya.

IV.PENJELASAN ATAS PEMALSUAN TANDA TANGAN

a. Bahwa Pengurus dari Penggugat dalam hal ini Bpk. Andri Darmawan tidak pernah
menandatangani Tanggapan atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP).
b. Bahwa menurut Penggugat tanda tangan pada surat tanggapan atas SPHP bukan tanda
tangan Bpk Andri Darmawan selaku Pengurus Penggugat.
c. Bahwa karena terjadi pemalsuan tanda tangan pada Tanggapan atas SPHP, maka
Penggugat juga menjadi kuatir mengenai dokumen-dokumen lainnya yang ditandatangani
oleh pihak lain tetapi mengatasnamakan pengurus dari Penggugat.
d. Bahwa karena sebagaimana disampaikan di alas merupakan perbuatan melawan hukum.
e. Bahwa karena pemeriksaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan juga tidak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku
sehingga pemeriksaan dan SKP yang diterbitkan menjadi cacat hukum.
f. Bahwa karena hal-hal sebagaimana di atas merupakan perbuatan melawan hukum maka
sudah sewajarnya permohonan jni dikabulkan seluruhnya.

V. PENJELASAN ATAS KETIDAKHADIRAN PENGGUGAT SEWAKTu PEMBAHASAN


AKHIR

a. Bahwa sewaktu pembahasan akhir hasil pemeriksaan dihadiri oleh Syafruddin Djalil.
b. Bahwa kehadiran Syafruddin Djalil tidak diketahui oleh Penggugat.
c. Bahwa kehadiran Syafruddin Djalil tidak disertai dengan surat kuasa.
d. Bahwa dengan demikian proses ini tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan juga tidak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku
sehingga pemeriksaan dan SKP yang diterbjtkan menjadi cacat secara hukum.
e.:uadhawhas:;raej::n;:I;heal::tan:an'Tnia:kadfu#::smei[:uphank;an#rbuatanmelawanhukummaka

Hal 18 dari 26 hal, Nomor PUTJ)12392.99/2019/PP/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
bahwa struktur organisasi Penggugat adalah sebagai berikut:

far.|F:-LLj
9,L€€_u€~, r _ r==

:::..:.='-.T=c.

^`-==rzjfaj,g~de!&`L:__:
`#trRE.£#_-...

__ _ _~,rfeayng
`{Tf i`=T==-~-. . `& v`=;S±isi\ Fag sfro -+

• :._±=:±=iriELT r--~; ¥:=u- ; =a=m*,


• €.ap.co umxpi ¢ f~. Bffadrri:
i 'Jat2L[~~^_!'3¥ ).a2l ' ' ¥ fJKt#ulb`igTry _ _

I Td3HSfacifeEiac
~'`-_.-`''_re_rro--

ii-:=£i==J
- &TB 9€R\frz

:"i!o-_ ;-L£3icEEE!E=+H:
. .A:l`.t= ....

~.=jieffiJ;fty€=ul
:- SseF
TRE

J|=EgiFT,:,:_.i
;=±==}
+ry ira¥ff±-l: .

rE *".y
•` ~__5rf ubfe._."
.

bahwa dalam persidangan tanggal 11 Juni 2020, Penggugat menyampaikan Penjelasan Tertulis
yang pada pokoknya menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

bahwa memberikan penjelasan tentang jabatan Syafruddin Djalil dan pendatangan Surat
Pemberitahuan (SPT) sehubungan permintaan Majelisi VIB atas sengketa terhadap KEP-
01264/NKEBAVPJ.16/2019 yang telah terdaftar dengan Nomor Sengketa 012392.99/2019/PP;

1. Bahwa pada persidangan tanggal 20 Februari 2020 Penggugat sudah menyampaikan


Struktur Organisasi Penggugat yang menjelaskan posisi dari Syafruddin Djalil yaitu sebagai
Admin Tax. Dimana tugas pokoknya adalah penyetoran pembayaran pajak, pelaporan pajak
SPT Masa maupun Tahunan Pph Badan.

2. Bahwa bukti bahwa Syafruddin Djalil bekerja pada bagian perpajakan dapat dilihat pada SPT
Pph 1721-Al atas nama Syafruddjn Djalil (Lampiran-1 ) yang diterbitkan Penggugat.

3. Bahwa untuk penandatangan seperti:


SPT Tahunan (Lampiran-2)
Surat Setoran Pajak (SSP) (Lampiran-3)
SPT Masa (Lampiran-4)
dilakukan oleh Pengurus Penggugat yaitu oleh Lenny sebagai Direktur Penggugat yang
dibuktikan pada Akta No 42 (Lampiran-5)jfu

Hal 19 dari 26 hal, Nomor PUTJ)12392.99/2019lpp/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
bahwa demikian penjelasan ini Penggugat sampaikan untuk memberikan penjelasan tertulis
atas sengketa ini;

Pendapat Majelis:

bahwa dari hasil penelitian alas data yang terdapat dalam berkas gugatan, keterangan dan
bukti-bukti yang disampaikan para pihak yang bersengketa dalam persidangan, dapat diketahui
hal-hal sebagai berikut:

bahwa kepada Penggugat diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) Pajak Penghasilan
Pasal 21 Masa Pajak September 2013 Nomor: 00023/501/13/822/18 tanggal 31 Juli 2018
diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo;

bahwa kronologis penerbitan SKPN Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak September 2013
Nomor: 00023/501/13/822/18 diuraikan sebagai berikut:
1. bahwa pada tanggal 31 Juli 2018, Tergugat (dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Gorontalo) menerbitkan SKPN Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak September 2013
Nomor: 00023/501/13/822/18 ;
2. bahwa atas SKPN a quo, Penggugat menyampaikan Surat Permohonan Pengurangan atau
Pembatalan Surat Ketetapan Pajak yang Tidak Benar dengan Surat Nomor: 006/Psl.36-
lI/Mei/2019 tanggal 27 Mei 2019;
3. bahwa atas permohonan a quo, Tergugat menerbitkan Keputusan Nomor KEP-
01264/NKEB/WPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019 yang isinya menolak permohonan
Penggugat;
4. bahwa atas Keputusan Nomor KEP-01264/NKEB/WPJ.16/2019 a quo, melalui Surat Nomor:
003/Psl.21/Okt/2019 tanggal 28 0ktober 2019 Penggugat mengajukan gugatan ke
Pengadilan Pajak;

bahwa alasan/penjelasan ketidaksetujuan, serta dasar hukum yang digunakan oleh Penggugat
diuraikan sebagai berikut:

Alasan Gugatan:

1. Bahwa selama pemeriksaan Penggugat tidak menunjuk Kuasa Penggugat dalam hal
pendampingan dan/atau mewakili Penggugat termasuk penyerahan dokumen dan/atau data
dan/atau informasi Penggugat ke Kantor Pelayanan Pajak;
2. Bahwa selama pemeriksaan Penggugat tidak pernah memberikan Surat Kuasa Penggugat
kepada karyawan Penggugat maupun Konsultan Pajak maupun pihak lain;
3. Bahwa Kuasa Penggugat diatur melalui UU KUP, Peraturan Pemerintah, maupun PMK-
229/PMK.03/2014 Tentang Persyaratan Serta Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Seorang
Kuasa;
4. Bahwa selama pemeriksaan Penggugat tidak pernah memberikan surat kuasa khusus
kepada Syafruddin Djalil untuk mendampingi dan/atau mewakili Penggugat;
5. Bahwa karena Penggugat tidak pernah memberikan surat kuasa khusus maka seharusnya
Syafruddin Djalil tidak melakukan penandatangan dokumen-dokumen apapun atas nama
Penggugat dan tidak melakukan pertemuan dengan Tergugat atau hal-hal Iainnya atas nama
Penggugat, demikian juga seharusnya Tergugat tidak memberikan kesempatan kepada
Syafruddin Djalil melakukan pertemuan atau hal-hal lainnya atas nama Penggugat;
6. Bahwa demikian juga pada saat pembahasan akhir maupun penandatanganan Berita Acara
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan pada hari Kamis tanggal 26 Juli 2018 tercantum Wakil
Penggugat atas nama Syafruddin Djalil yang tidak disertai dengan surat kuasa khusus;
7. Bahwa menurut Penggugat, Syafruddin Djalil bukan sebagai Kuasa Penggugat sebagaimana
diatur melalui UU KUP, Peraturan Pemerjntah, maupun PMK-229/PMK.03/2014 Tentang
Persyaratan Serta Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Seorang Kuasa;
8. Bahwa menurut Penggugat pemeriksaan terhadap Penggugat tidak memenuhi syarat
pemeriksaan sebagaimana diatur dalam UU KUP maupun peraturan perpajakan lainnya;
9. Bahwa karena pemeriksaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan tidak berdasarkan peraturan perpajakan sehingga menjadi
cacat secara hukum;
10.Bahwa selain hal-hal tersebut di atas Penggugat juga tidak mengetahui dan memahami
dokumen dan/atau informasi dan/atau data yang diberikan oleh Syafruddjn Djalil kepada
Tergugat; fr

Hal 20 dari 26 hal, Nomor PUTso12392.99/2019/PPM.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
11.Bahwa Penggugat menjadi ragu mengenai dokumen dan/atau informasi dan/atau data yang
diberikan oleh Syafruddin Djalil kepada Tergugat selama proses pemeriksaan berjalan
sehingga data-data tersebut harus dicek kembali validitasnya;
12.Bahwa hal-hal sebagaimana disampaikan di alas merupakan perbuatan melawan hukum;
13.Bahwa karena pemeriksaan ini tidak sesuai dengan Tata Cara Pemeriksaan maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan oleh Tergugat juga tidak berdasarkan peraturan perpajakan
yang berlaku sehingga pemeriksaan dan SKP ini menjadi cacat;
14.Bahwa karena hal-hal sebagaimana di atas merupakan perbuatan melawan hukum maka
sudah sewajarnya permohonan ini dikabulkan seluruhnya;

Atas P®malsuan Tanda Tangan

1. Bahwa Pengurus dari Penggugat dalam hal ini Bpk, Andri Darmawan tidak pernah
menandatangani Tanggapan atas Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP);
2. Bahwa menurut Penggugat tanda tangan pada surat tanggapan atas SPHP bukan tanda
tangan Bpk. Andri Darmawan selaku Pengurus Penggugat;
3. Bahwa karena terjadi pemalsuan tandatangan pada Tanggapan alas SPHP, maka
Penggugat juga menjadi khawatir mengenai dokumen-dokumen lainnya yang ditandatangani
oleh pihak lain tetapi mengatasnamakan pengurus dari Penggugat;
4. Bahwa hal-hal sebagaimana disampaikan di atas merupakan perbuatan melawan hukum;
5. Bahwa karena pemeriksaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan juga tidak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku
sehingga pemeriksaan dan Surat Ketetapan Pajak yang diterbitkan oleh Tergugat menjadi
cacat secara hukum;
6. Bahwa karena hal-hal sebagaimana di atas merupakan perbuatan melawan hukum maka
sudah sewajarnya permohonan ini dikabulkan seluruhnya;

Atas Ketidakhadiran Penggugat dalam Pembahasan Akhir

1. Bahwa sewaktu pembahasan akhir hasil pemeriksaan dihadiri oleh Syafruddin Djalil;
2. Bahwa kehadiran Syafruddin Djalil tidak diketahui oleh Penggugat;
3. Bahwa kehadiran Syafruddin Djalil tidak disertai dengan surat kuasa;
4. Bahwa dengan demikian proses ini tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Surat
Ketetapan Pajak yang diterbitkan oleh Tergugat juga tidak berdasarkan peraturan perpajakan
yang berlaku sehingga pemeriksaan dan SKP yang diterbitkan menjadi cacat secara hukum;
5. Bahwa karena hal-hal sebagaimana di atas merupakan perbuatan melawan hukum maka
sudah sewajarnya permohonan jni dikabulkan seluruhnya;

bahwa Penggugat menyampaikan permohonan dan tuntutan kepada Majelis Hakim Pengadilan
Pajak agar:
1. Menyatakan bahwa gugatan yang diajukan Penggugat dapat diterima karena telah
memenuhi ketentuan formal.
2. Memutuskan untuk mengabulkan seluruh permohonan gugatan ini.
3. Memutuskan keputusan Tergugat tidak dapat dipertahankan.

bahwa terhadap alasan yang disampaikan oleh Penggugat dalam persidangan, Tergugat
memberikan tanggapan sebagai berikut:

a. Bahwa selama proses pemeriksaan, segala surat menyurat yang dilakukan oleh Tergugat
kepada Penggugat telah ditujukan kepada Direktur/Pimpinan Penggugat dan telah dikirimkan
sesuai dengan alamat Penggugat yaitu Jalan HB. Jassin Nomor 1, Limba 8, Kota Selatan,
Kota Gorontalo, Gorontalo.

b. Bahwa ketentuan Pasal 41 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata
Cara Pemeriksaaan menyatakan:
(1)Hasil Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan harus
diberitahukan kepada Wajib Pajak melalui penyampaian SPHP yang dilampiri dengan
daftar temuan hasil Pemeriksaan.

bahwa Tergugat telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan kepada


Penggugat melalui surat nomor PHP-00071AVPJ.16/KP.0205/RIK.SIS/2018 tanggal 05 Juli
2018 yang diterima oleh Penggugat pada tanggal 05 Juli 2018 di mana pada tanda terima
penyerahan surat juga telah dibubuhi dengan cap Penggugat. Bahwa di dalam dalil-daliljh,

Hal 21 dari 26 hal, Nomor PUTJ]12392.99/2019lpp/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
Surat Gugatannya, Penggugat tidak melakukan penyangkalan bahwa Penggugat telah
menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan;

c. Bahwa sesuai Surat Tanggapan SPHP nomor S-124/Npl/DIR/Vll/2018 tanggal 13 Juli 2018
yang diserahkan oleh Penggugat dan diterima oleh Tergugat pada tanggal 13 Juli 2018,
penandatangan dalam Surat Tanggapan SPHP tersebut adalah atas nama orang yang sama
dengan penanda tangan Surat Gugatan yaitu atas nama Andri Darmawan yang merupakan
Direktur Utama Penggugat. Bahwa di bagian tanda tangan Surat Tanggapan SPHP juga
telah dibubuhi dengan cap perusahaan Penggugat;

d. Bahwa terkait dalil Penggugat dalam Surat Gugatannya yang menyatakan bahwa bahwa
tanda tangan Andri Darmawan di dalam Surat Tanggapan SPHP merupakan tanda tangan
yang dipalsukan, Tergugat berpendapat bahwa Penggugat menyangkakan suatu tindak
pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dimana
dalam ayat (1 ) menyatakan:
(1)Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan
sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti
daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai
surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian
tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara
paling lama enam tahun.

bahwa Tergugat berpendapat bahwa pemalsuan tanda tangan yang disangkakan oleh
Penggugat merupakan ranah hukum pembuktian yang merupakan bagian dari Hukum Acara
Pidana. Tergugat berpendapat bahwa Tergugat tidak memiliki kekuasaan absolut dalam
memproses dan/atau memutus suatu perkara pidana:

e. Bahwa terkait asas praduga tak bersalah, ketentuan Pasal 8 ayat (1 ) Undang-Undang Nomor
48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menyatakan:
(1)setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, atau dihadapkan di depan
pengadilan wajib dianggap tidak bersalah sebelum ada putusan pengadilan yang
menyatakan kesalahannya dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

bahwa di dalam dalil Penggugat tidak menunjuk siapa yang melakukan pemalsuan tanda
tangan di dalam Surat Tanggapan SPHP. Bahwa di dalam proses penyelesaian permohonan
Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar sampai dengan
diterbitkannya Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak Nomor KEP-
01264/NKEB/\/VPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019, Penggugat tidak dapat menunjukkan
adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan
bahwa telah terjadi pemalsuan tanda tangan di dalam Surat Tanggapan SPHP /premature/;

f. Bahwa sesuai dengan Berita Acara Pembahasan Nomor BA-27/WPJ.16/BD.06/2019 tanggal


22 Februari 2019 yang ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat dan juga untuk setiap
halamannya telah dibubuhi paraf oleh Penggugat, salah satu pernyataan yang disampaikan
oleh Penggugat di dalam berita acara tersebut adalah:
Tidak terdapat sengketa nilai antara Wajib Pajak dengan Fungsional Pemeriksa di mana
yang menjadi pokok sengketa menurut Wajib Pajak adalah posisi Syafruddin Djalil dalam
proses Pemeriksaan.

9. Bahwa dalam hal yang menjadi objek sengketa adalah tidak disampaikannya SPHP atau
tidak dilakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, Tergugat berpendapat bahwa
seharusnya permohonan yang diajukan oleh Penggugat kepada Tergugat adalah
permohonan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 36 ayat (1 ) huruf d Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009.

h. Bahwa ketentuan Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
184/PMK.03/2015 tetang Perubahan Alas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaaan menyatakan:
(1)Dalam rangka melaksanakan pembahasan alas hasil Pemeriksaan yang tercantum dalam
SPHP dan daftar temuan hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat
(1) kepada Wajib Pajak hares diberikan hak Nadir dalam Pembahasan Akhir Hasil
pemeriksaan.dr

Hal 22 dari 26 hal, Nomor PuT-012392.99/2019/PP/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
(2)Hak hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan melalui penyampaian
undangan secara tertulis kepada Wajib Pajak dengan mencantumkan hari dan tanggal
dilaksanakannya Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

bahwa sesuai dengan ketentuan a quo, Tergugat telah mengundang Penggugat secara
tertulis melalui surat nomor Und-0045AVPJ.16/KP.0200/2018 tanggal 18 Juli 2018 yang
diterima oleh Penggugat pada tanggal 18 Juli 2018;

bahwa Penggugat tidak melakukan penyangkalan bahwa Penggugat telah menerima Surat
Undangan tersebut di dalam dalil-dalil Surat Gugatannya. Bahwa tanda terima penyerahan
surat juga telah dibubuhi dengan cap Penggugat. Bahwa di dalam Surat Undangan telah
secara jelas menyatakan hari dan tanggal pelaksanaan Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan;

bahwa Tergugat berpendapat bahwa Tergugat telah melaksanakan kewajiban dengan


memberikan hak kepada penggugat untuk hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan. Tergugat berpendapat bahwa Surat undangan yang diserahkan oleh Tergugat
kepada Penggugat juga secara jelas menyebutkan bahwa yang diundang di dalam
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan adalah Direktur/ Pimpinan Penggugat;

i. Bahwa ketentuan Pasal 44 ayat (4) huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor
184/PMK.03/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaaan menyatakan:
(4)Apabila Wajib Pajak, wakil, atau kuasa dari Wajib Pajak:
b. tidak hadir dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan sesuai dengan hari dan
tanggal yang tercantum dalam undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat
'2',
Pemeriksa Pajak membuat risalah pembahasan berdasarkan surat sanggahan, berita
acara ketidakhadiran Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, den
berita acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan yang dilampiri dengan ikhtisar hasil
pembahasan akhir, yang ditandatangani oleh tim Pemeriksa Pajak.

bahwa sesuai ketentuan tersebut, Tergugat berpendapat bahwa hadir/tidaknya Penggugat


sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam Surat Undangan merupakan hak dari
Penggugat. Tergugat berpendapat bahwa hadir/tidaknya Penggugat dalam Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan tidak mempengaruhi sah/tidaknya berita acara Pembahasan Akhir
Hasil Pemeriksaan dalam hal Surat Undangan telah diserahkan kepada Penggugat dan
Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan telah dibubuhi tanda tangan Tim
Pemeriksa Pajak;

bahwa Tergugat berpendapat bahwa Tergugat telah melaksanakan kewajibannya dengan


memberikan hak hadir kepada Penggugat dan telah membuat berita acara Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan yang telah dibubuhi tanda tangan Tim Pemeriksa;

bahwa berdasarkan fakta data dan keterangan yang diperoleh dalam persidangan sebagaimana
diuraikan di atas, Majelis berpendapat sebagai berikut:

bahwa terbukti bahwa Tergugat telah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) Pajak
Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak September 2013 Nomor: 00023/501/13/822/18 tanggal 31
Juli 2018 diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo;

bahwa terhadap SKPN Nomor: 00023/501/13/822/18 a quo, Penggugat mengajukan


Permohonan Pengurangan atau Pembatalan Surat Ketetapan Pajak yang Tidak Benar sesuai
dengan ketentuan Pasal 36 Ayat (1 ) Huruf 8 Undang-Undang KUP;

bahwa atas permohonan a quo, Tergugat menerbitkan Surat Keputusan yang menyatakan
menolak permohonan Penggugat dan selanjutnya Penggugat mengajukan gugatan ke
Pengadilan Pajak;

bahwa dalam dalil gugatan yang diajukannya, Penggugat menyatakan bahwa karena
pemeriksaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Surat Ketetapan Pajak Nihil
Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak September 2013 Nomor: 00023/501/13/822/18 tanggal
31 Juli 2018 diterbitkan tidak berdasarkan peraturan perpajakan sehingga menjadi cacat secara
hukum;fr

Hal 23 dari 26 hal, Nomor PUTJ}12392.9912019/PPM.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
bahwa menurut Penggugat, proses dan prosedur yang tidak dipenuhi Tergugat dalam penebitan
SKPN Nomor: 00023/501/13/822/18 a quo adalah berdasarkan dalil sebagai berikut:
- bahwa selama pemeriksaan Penggugat tidak pernah memberikan Surat Kuasa Penggugat
kepada karyawan Penggugat maupun Konsultan Pajak maupun pihak lain dalam hal
pendampingan dan/atau mewakili Penggugat termasuk penyerahan dokumen dan/atau data
dan/atau informasi Penggugat ke Kantor Pelayanan Pajak;
- bahwa selama pemeriksaan Penggugat tidak pernah memberikan Surat Kuasa Khusus
kepada Syafruddin Djalil;
- bahwa selama proses pemeriksaan dihadiri oleh Syafruddin Djalil dan dokumen terkait
pembahasan akhir ditandatangani oleh Syafruddin Djalil;

bahwa berdasarkan fakta yang dijumpai dalam persidangan atas sengketa gugatan yang
diajukan oleh Penggugat, Majelis berpendapat sebagai berikut:

bahwa Majelis meyakini tidak menjumpai kesalahan prosedur yang dilakukan oleh Tergugat
dalam proses pemeriksaan seperti dalam penerbitan surat perintah pemeriksaan, penyampaian
surat perintah pemeriksaan, permintaan dokumen maupun penyampaian surat pemberitahuan
hasil pemeriksaan;

bahwa sebagaj bagian akhir dari proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Tergugat, Majelis
berpendapat bahwa prosedur penyampaian Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP)
yang dilampiri dengan daftar temuan hasil Pemeriksaan serta prosedur Pembahasan Akhir Hasil
Pemeriksaan telah dilaksanakan seuai dengan ketentuan yang berlaku;

bahwa sebagai proses lanjutan dari Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan (SPHP) adalah
berupa berita acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan;

bahwa Majeljs berpendapat bahwa dalam hal Penggugat tidak hadir dalam pembahasan akhir
atau tidak menandatangani berita acara Pembahasan Akhjr Hasil Pemeriksaan, hal tersebut
tidak mempengaruhi sah/tidaknya berita acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan;

bahwa oleh karenanya Majelis meyakinj bahwa pihak yang menandatangani dokumen
Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan tidak menjadi faktor yang dapat menyebabkan
sah/tidaknya berita acara Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan;

bahwa Majelis berpendapat bahwa terjadinya pemalsuan tanda tangan sebagaimana yang
didalilkan oleh Penggugat dalam proses pemeriksaan sampai dengan proses Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan adalah merupakan ranah hukum pembuktian yang merupakan bagian
dari Hukum Acara Pidana;

bahwa ketentuan Pasal 2 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak
mengalur.. "Pengadilan Pajak adalah badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan
kehakiman bagi Wajib Pajak atau penanggung Pajak yang mencari keadilan terhadap Sengketa
Pajak`..

bahwa oleh karenanya Pengadilan Pajak tidak memiliki kewenangan untuk melakukan
pemeriksaan pencarian keadilan yang berkaitan dengan permasalahan pidana;

bahwa berdasarkan uraian sebagaimana disampaikan di atas, Majelis berpendapat bahwa Surat
Ketetapan Pajak Nihil Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak September 2013 Nomor:
00023/501/13/822/18 tanggal 31 Juli 2018 telah diterbitkan berdasarkan peraturan perpajakan
yang berlaku sehingga sah secara hukum;

bahwa berdasarkan uraian sebagaimana disampaikan di atas, Majelis berpendapat dan


meyakini bahwa tidak terdapat alasan hukum untuk menyatakan batal Surat Ketetapan Pajak
Nihil Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak September 2013 Nomor: 00023/501/13/822/18
tanggal 31 Juli 2018;

bahwa oleh karenanya Majelis menyatakan untuk tetap mempertahankan Surat Keputusan
Tergugat Nomor KEP-01264/NKEB/VVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019 dan memutuskan
untuk menolak gugatan penggugat.¢

Hal 24 dari 26 hal, Nomor PUTJ)12392.9912019mp/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis
berkesimpulan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak untuk menolak gugatan Penggugat;

Mengingat, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan


ketentuan-ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan
yang berkaitan dengan perkara ini; fy

Hal 25 dari 26 hal, Nomor PUTJ]12392.99no19/PP/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lnternusa
MENGADILI

Menolak Gugatan Penggugat terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-
01264/NKEB/VVPJ.16/2019 tanggal 04 0ktober 2019 tentang Pembatalan Ketetapan Pajak atas
Surat Ketetapan Pajak Nihil Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa Pajak September 2013 Nomor:
00023/501/13/822/18 tanggal 31 Juli 2018 Berdasarkan Pasal 36 Ayat (1) Huruf 8 karena
Permohonan Wajib Pajak, atas nama PT Nenggapratama lnternusa, NPWP: 01.416.150.9-
822.000, beralamat sesuai NPWP di Jl. HB. Jassin No. 1, Kota Selatan, Kota Gorontalo,
Gorontalo;

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan


dicukupkan pada hari Kamis tanggal 11 Juni 2020 oleh Hakim Majelis VIB Pengadilan Pajak,
dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut :

Tri Hidayat wahyudi, S.H., M.H., Ak., M.B.A ........... sebagai Hakim Ketua,
Wishnoe Saleh Thaib, S.H., M.H., M.Sc., Ak., CA.„ ...... sebagai Hakim Anggota,
Juwari Eddy Wjnarto, S.E., M.M sebagai Hakim Anggota,

dengan dibantu oleh Yuli Eko Nugroho, S.E., M.Sin.„.„ sebagai Panitera Pengganti,

Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Kamis
tanggal 23 Julj 2020 dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, tidak
dihadiri oleh Tergugat dan tidak dihadiri oleh Penggugat.

HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA,

ttd. ttd.

Wishnoe Saleh Thaib, S.H., M.H., M.Sc., Ak., CA. Tri Hidayatwahyudi, S.H., M.H., Ak., M.B.A

ttd.

Juwari Eddy Winarto, S.E., M.M.

PANITERA PENGGANTl,

ttd.

Yuli Eko Nugroho, S.E., M.Si.

Salinan sesuai dengan aslinya


PANITERA

4De#it3;:F2#bto9::a§..Hb'Or

Hal 26 dari 26 hal, Nomor PUTJ)12392.99R019/PP/M.VIB Tahun 2020


PT. Nenggapratama lntemusa

Anda mungkin juga menyukai