Nim : 212111210
PUTUSAN
Nomor 75/Pdt.G/2020/PTA.Sby
MELAWAN
TERBANDING II, umur 76 tahun, agama Islam, pekerjaan Pensiunan, tempat tinggal di
KABUPATEN MALANG, semula sebagai Tergugat II, sekarang sebagai Terbanding II,
DUDUK PERKARA
Mengutip semua uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan
Agama Kabupaten Malang Nomor 3861/Pdt.G/2019/PA.Kab.Mlg, tanggal 12 Desember 2019
Masehi, yang bertepatan dengan tanggal 15 Rabiul Akhir 1441 Hijriyah, yang amarnya berbunyi
sebagai berikut:
2. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya yang timbul akibat perkara ini
sejumlah Rp 737.000,-(tujuh ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah);
Bahwa, terhadap putusan tersebut Penggugat yang untuk selanjutnya disebut Pembanding
mengajukan banding pada tanggal 18 Desember 2019 sebagaimana tercantum dalam Akta
Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Malang,
permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada kuasa hukum Tergugat I dan Tergugat
II yang untuk selanjutnya disebut Terbanding I dan Terbanding II pada tanggal 18 Desember 2019;
Bahwa, Permohonan Banding ini telah didaftar pada register Pengadilan Tinggi Agama
Surabaya Nomor 75/Pdt.G/2020/PTA.Sby tanggal 4 Pebruari 2020, pendaftaran perkara banding
mana telah diberitahukan kepada Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Malang dengan surat
Nomor W13- A/728/Hk.05/2/2020 tanggal 4 Pebruari 2020 yang tembusannya disampaikan
kepada Pembanding, Terbanding I dan Terbanding II ;
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo masuk dalam bidang perkawinan, maka
berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dua
kali dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009
biaya perkara dalam tingkat pertama dibebankan kepada Penggugat dan pada tingkat banding
dibebankan kepada Pembanding;
MENGADILI
III. Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding
sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah )
ANALISA HASIL PUTUSAN
1. permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan
tata cara yang ditentukan oleh perundang-undangan yang berlaku, maka permohonan
banding tersebut secara formal harus dinyatakan dapat diterima (Ontvankelijk Verklaard)
2. upaya hukum yang dapat dilakukan terhadap perkara yang sudah berkekuatan hukum
tetap(inkracht) adalah permohonan peninjauan kembali sebagaimana diatur pada Pasal 67
sampai dengan Pasal 75 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
Agung yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009.
3. a. apabila putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang
diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh
hakim pidana dinyatakan palsu;
b. apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifat menentukan
yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan;
c. apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut;
bahwa dari uraian diatas maka adalah tidak tepat jika suatu gugatan yang diajukan
ke pengadilan tingkat pertama dengan tujuan untuk membatalkan suatu putusan yang telah
berkekuatan hukum tetap, apalagi ditujukan untuk membatalkan putusan yang setingkat,
terdapat suatu prosedur atau upaya hukum yang harus ditempuh yang tujuannya untuk
menghindari adanya putusan yang saling bertentangan, dan juga produk pengadilan yaitu
putusan hanya dapat dibatalkan oleh pengadilan yang tingkatannya lebih tinggi. Oleh
karena terdapat suatu prosedur beracara yang harus dilalui agar terciptanya suatu tertib
hukum acara di sistem peradilan Indonesia.