JENIS PAJAK
PPN & PPnBM
TAHUN/MASA PAJAK
Februari 2016
POKOK SENGKETA
Koreksi Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Februari 2016 atas Pajak
Masukan yang dapat diperhitungkan sebesar Rp16.673.328,00 karena jawaban konfirmasi
dijawab "Tidak Ada" yang tidak disetujui Pemohon Banding;
Pengadilan Pajak memeriksa dan mengadili perkara Banding pada tingkat pertama dan
terakhir, atas sengketa pajak terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-
04239/KEB/WPJ.07/2018 tanggal 28 November 2018 tentang Keberatan Wajib Pajak atas
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak
Februari 2016 Nomor 00108/207/16/055/17 tanggal 4 September 2017, yang diterima
Pengadilan Pajak pada hari Senin tanggal 25 Februari 2019 (diantar langsung) dan terdaftar
dalam berkas perkara Nomor001643.16/2019/PP, antara:
PT TVS Motor Company Indonesia, NPWP 01.869.683.1-055.000, Jenis Usaha:
Produsen Motor (Manufacturing), beralamat di Gedung Wirausaha Lt.3, JI. H.R. Rasuna Said
Kav.C-5, Jakarta 12920, dalam hal ini memberikan kuasa kepada:
MELAWAN
Direktur Jenderal Pajak, berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto 40-42, Jakarta, dalam hal ini
diwakili oleh:
Nama/NIP : - Harlianugroho/198407222006021002
- Yosep Kurnia/197409061996021001
Menimbang, bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan
Jasa Masa Pajak Februari 2016 Nomor 00108/207/16/055/17 tanggal 4 September 2017
diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Dua berdasarkan Laporan
Hasil Pemeriksaan Nomor LAP-17/WPJ.07/2017 tanggal 4 Agustus 2017 dengan perhitungan
sebagai berikut:
Menimbang, bahwa atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa Masa Pajak Februari 2016 Nomor 00108/207/16/055/17 tanggal 4 September 2017
a quo , Pemohon Banding mengajukan keberatan dengan Surat Nomor TVS/FIN/TAX/2017-
18/87 tanggal 29 November 2017 dan dengan Keputusan Terbanding Nomor KEP-
04239/KEB/WPJ.07/2018 tanggal 28 November 2018 permohonan Pemohon Banding
tersebut ditolak sehingga dengan surat Nomor TVS/FIN/TAX/2018-19/147 tanggal 22
Februari 2019 Pemohon Banding mengajukan banding;
Pemohon Banding dalam Surat Bandingnya, pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai
berikut:
Bahwa Pemohon Banding mengajukan banding berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2009 (Undang-Undang KUP), yaitu mengajukan banding atas keputusan keberatan;
Bahwa pemenuhan Ketentuan Pasal 35 Undang-Undang Pengadilan Pajak:
a. Surat Banding ini dibuat dalam bahasa Indonesia dan ditujukan kepada Pengadilan
Pajak,
b. Surat banding disampaikan masih dalam jangka waktu 3 {Tiga) bulan sejak diterima
keputusan yang dibanding, karena surat Keputusan Keberatan Nomor KEP-
04239/KEB/WPJ.07/2018 tanggal 28 November 2018 diterima pada tanggal 29
November 2018;
b. Banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas sebagaimana akan diuraikan
pada bagian selanjutnya,
Bahwa Pemohon Banding telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor 00108/207/16/055/17 tanggal 04 September
2017 Masa/Tahun Pajak Februari 2016 yang diterbitkan berdasarkan hasil pemeriksaan pajak
oleh Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Dua;
Bahwa atas ketetapan tersebut, Pemohon Banding telah mengajukan keberatan kepada
Terbanding dengan surat Nomor TVS/FIN/TAX/2017-18/87 tanggal 29 November 2017 yang
pada intinya Pemohon Banding tidak setuju atas perhitungan pajak;
Bahwa atas surat keberatan yang diajukan Pemohon banding, telah diterbitkan surat
Keputusan Terbanding Nomor KEP-04239/KEB/WPJ.07/2018 tanggal 28 November 2018;
Bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam permohonan banding ini adalah koreksi
Terbanding yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding dengan rincian sebagai berikut:
Bahwa Pemohon Banding telah melakukan pengkreditan PPN Masukan sesuai ketentuan
Pasal 9 dan Pasal 13 Undang-Undang PPN, di mana PPN Masukan dimaksud berhubungan
dengan kegiatan usaha Wajib Pajak dan telah didukung dengan Faktur Pajak yang secara
formal dan material telah memenuhi ketentuan;
Bahwa dalam konteks transaksi, Pemohon Banding hanya dapat mengecek kelengkapan
dan perhitungan pada dokumen-dokumen transaksi dari supplier,
Bahwa PPN atas transaksi tersebut sudah Pemohon Banding bayarkan kepada supplier yang
bersangkutan, sedemikian sehingga Pemohon Banding seharusnya tidak dapat dimintakan
pertanggungjawaban secara renteng atas kesalahan atau kelalaian dari s upplier terkait
Faktur Pajak dimaksud;
Bahwa berdasarkan referensi Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S-253/PJ.532/2000
tanggal 18 Februari 2000 tentang Perlakuan Terhadap Pajak Masukan Yang Belum
Dilaporkan/Dibayar oleh Supplier dan/atau Sub-Contractor ditegaskan bahwa:
"Atas Pajak Masukan yang tercantum dalam Faktur Pajak dan ternyata belum dilaporkan
dalam SPT Masa PPN o/eh PKP yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak
(mendapat konfirmasi negatif), pembeli tidak dapat diminta pertanggungjawaban
pembayaran PPN ke Kas Negara dan Pajak Masukan tersebut dapat diperhitungkan
sepanjang dapat dibuktikan bahwa pajak yang tercantum dalam Faktur Pajak tersebut benar-
benar telah dibayar kepada penjual, di mana pembuktian tersebut antara lain adalah Faktur
Pajak asli dan sah (tidak fiktif) dari penjual dan dokumen lain seperti kuitansi pembayaran,
invoice, arus kas/barang, dan Delivery Order (DO)";
Bahwa berdasarkan referensi Surat Direktur Jenderal Pajak Nomor S-
2548/PJ.53/2000 tanggal 19 Desember 2000 tentang Restitusi PPN Masukan butir 6
Bahwa berdasarkan penjelasan dan uraian di atas, Pemohon Banding menyimpulkan bahwa:
2. Bahwa koreksi Terbanding tidak tepat dan seharusnya dibatalkan karena baik secara
substansi maupun secara formal tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang
berlaku;
Bahwa selanjutnya, Pemohon Banding mengusulkan kepada Majelis Hakim Pengadilan Pajak
yang terhormat agar:
1. Menyatakan bahwa banding yang diajukan Pemohon Banding dapat diterima karena
telah memenuhi seluruh ketentuan formal;
P-5 Fotokopi Akta Pernyataan Keputusan Edaran Para Pemegang Saham PT TVS
Motor Company Indonesia Nomor 3 tanggal 8 April 2016;
Terbanding dalam Surat Uraian Bandingnya, pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai
berikut:
a. Banding diajukan dengan surat banding dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan
Pajak,
b. Banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima surat
keputusan yang dibanding yaitu pada tanggal 29 November 2018 sehingga masih
memenuhi jangka waktu 3 (tiga) bulan,
d. Banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas dan mencantumkan tanggal
diterima Surat Keputusan Terbanding Nomor KEP-04239/KEB/WPJ.07/2018 tanggal 28
November 2018, sedangkan Pemohon Banding mengajukan banding pada tanggal 29
November 2018,
e. Pada surat banding sudah dilampirkan salinan surat keputusan yang dibanding, yaitu
Surat Keputusan Terbanding Nomor KEP-04239/KEB/WPJ.07/2018 tanggal 28
November 2018,
Bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor
00108/207/16/055/17 tanggal 4 September 2017 Masa Pajak Februari 2016 diterbitkan
berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing
Dua Nomor LAP-17/WPJ.07/2017 tanggal 4 Agustus 2017;
Bahwa atas hal tersebut, Pemohon Banding mengajukan keberatan dengan surat Nomor
TVS/FIN/TAX/2017-18/87 tanggal 29 November 2017, yang diterima Kantor Pelayanan Pajak
Penanaman Modal Asing Dua tanggal 30 November 2017 berdasarkan LPAD Nomor:
PEM:01012329\055\nov\2017 tanggal 30 November 2017;
Bahwa atas surat keberatan Pemohon Banding, telah diterbitkan Surat Keputusan
Terbanding Nomor KEP-04239/KEB/WPJ.07/2018 tanggal 28 November 2018;
Menurut Pemeriksa
Bahwa Faktur Pajak Masukan yang telah dilaporkan oleh Pemohon Banding dalam SPT Masa
PPN Masa Februari 2016 telah dilakukan konfirmasi ke KPP lawan transaksi Pemohon
Banding, dan diperoleh jawaban "Tidak Ada";
Menurut Tim Peneliti:
Dasar Hukum Penelitian:
Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2009, disebutkan pada:
Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan
jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan
mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat
Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
Wajib Pajak wajib mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan benar,
lengkap, jelas, dan menandatanganinya.
Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009, disebutkan pada:
Bahwa Pasal 4 ayat (4) huruf d Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/PMK.03/2014
tentang Surat Pemberitahuan disebutkan bahwa:
SPT Masa PPN, selain berisi data sebagaimana dimaksud pada ayat (1), juga memuat
data mengenai jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan.
Bahwa Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-754/PJ./2001 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Konfirmasi Faktur Pajak dengan Aplikasi Sistem Informasi Perpajakan
disebutkan pada:
Pasal 1 bahwa:
Konfirmasi Faktur Pajak dengan aplikasi Sistem Informasi Perpajakan adalah serangkaian
tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan keterangan tentang keabsahan Faktur Pajak.
Data, Fakta, dan Pendapat Terbanding:
Bahwa dari hasil pemeriksaan atas pelaksanaan kewajiban PPN Pemohon Banding untuk
SPT Masa PPN Masa Februari 2016 terdapat koreksi atas beberapa Pajak Masukan yang
telah dikreditkan oleh Pemohon Banding. Koreksi ini dilakukan berdasarkan hasil konfirmasi
Faktur Pajak kepada KPP lawan transaksi Pemohon Banding yang memberikan jawaban
"Tidak Ada".
Rincian Faktur Pajak Masukan tersebut adalah:
Bahwa Terbanding telah melakukan permintaan data/dokumen kepada Pemohon Banding
melalui Surat Nomor S-406/WPJ.07/BD.05/2018 tanggal 19 Januari 2018 dan S-
1198/WPJ.07/BD.05/2018 tanggal 27 Februari 2018, berupa:
b. SPT Masa PPN Masa Pajak terkait dan bukti pelaporan serta pembayarannya (SSP),
d. Rincian Faktur Pajak Masukan yang dikoreksi oleh Pemeriksa disertai Faktur Pajak dan
bukti/dokumen pendukungnya antara lain berupa invoice , bukti pembayaran, bukti
penyerahan BKP/JKP, rekening koran, general ledger, dan lain sebagainya,
i. Surat Kuasa Khusus apabila perusahaan Saudara diwakili oleh Kuasa dan Kuasa yang
mewakili harus memenuhi Peraturan Menteri Keuangan nomor 229/PMK.03/2014,
Bahwa akan tetapi sampai dengan batas waktu yang ditentukan, Pemohon Banding belum
memberikan data tersebut di atas;
Bahwa mengingat hal tersebut di atas, Terbanding tidak dapat melakukan uji arus uang, arus
barang dan arus dokumen atas transaksi yang tercantum dalam Faktur Pajak tersebut
sehingga tidak dapat dibuktikan bahwa Faktur Pajak tersebut telah memenuhi persyaratan
material sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (9) Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42
Tahun 2009;
Bahwa Terbanding tidak dapat melakukan penelitian lebih lanjut terhadap PPN Masukan
yang telah dikreditkan oleh Pemohon Banding sesuai dengan tata cara sebagaimana diatur
dalam Pasal 9 ayat (2) dan ayat (9) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009;
Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, Terbanding menolak permohonan keberatan
Pemohon Banding dan mempertahankan koreksi Pemeriksa atas Pajak Masukan Dalam
Negeri yang Dapat Dikreditkan Masa Pajak Februari 2016 sebesar Rp16.673.328,00
Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka diusulkan kepada Pengadilan Pajak untuk
menolak permohonan banding Pemohon Banding dan tetap mempertahankan Keputusan
Terbanding Nomor KEP-04239/KEB/WPJ.07/2018 tanggal 28 November 2018 tentang
Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa Nomor 00108/207/16/055/17 tanggal 4 September 2017 Masa Pajak
Februari 2016 atas nama PT TVS Motor Company Indonesia NPWP: 01.869.683.1-055.000;
Bahwa Terbanding dalam Surat Uraian Bandingnya tidak melampirkan dokumen apapun;
Menimbang, bahwa kepada Pemohon Banding telah dikirimkan salinan Surat Uraian Banding
melalui surat Wakil Panitera Pengadilan Pajak Nomor B-1978/PAN.Wk/2019 tanggal 27 Juni
2019 dengan permintaan agar Pemohon Banding menyampaikan Surat Bantahan, namun
sampai dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam Pasal 45 ayat (3) Undang Undang
Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, Majelis tidak menerima Surat Bantahan
dimaksud;
P-9 Fotokopi Kartu lzin Praktik Konsultan Pajak a.n. Ady Muliawan,
- Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang Undang Nomor 42 Tahun 2009: Pasal 1 angka 23, Pasal 9 ayat (2b),
Pasal 9 ayat (8) huruf f, Pasal 9 ayat (9), Pasal 13 ayat (1a) huruf a, Pasal 13 ayat (5)
huruf f, Pasal 13 ayat (9),
b. SPT Masa PPN Masa Pajak terkait dan bukti pelaporan serta pembayarannya (SSP),
d. Rincian Faktur Pajak Masukan yang dikoreksi oleh Pemeriksa disertai Faktur Pajak dan
bukti/dokumen pendukungnya antara lain berupa invoice , bukti pembayaran, bukti
penyerahan BKP/JKP, rekening koran, general ledger, dan lain sebagainya,
e. Surat peminjaman dokumen dan tanda terima penyerahan dokumen oleh Pemohon
Banding,
i. Surat Kuasa Khusus apabila perusahaan Saudara diwakili oleh Kuasa dan Kuasa yang
mewakili harus memenuhi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.03/2014,
Bahwa akan tetapi sampai dengan batas waktu yang ditentukan, Pemohon Banding belum
b. Faktur Pajak,
f. Jurnal Voucher,
g. Rekening Koran
● Bahwa PPN atas transaksi tersebut sudah Pemohon Banding bayarkan kepada
s u p p lie r yang bersangkutan, sedemikian sehingga Pemohon Banding
seharusnya tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban secara renteng atas
kesalahan atau kelalaian dari supplier terkait Faktur Pajak dimaksud,
Menurut Terbanding
- Bahwa pokok sengketa adalah koreksi terhadap Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan karena konfirmasi negatif dengan rincian berikut:
- Bahwa pada proses uji bukti Pemohon Banding memperlihatkan dan menyerahkan
dokumen yang terdiri dari:
1. Rincian Pengujian Arus Barang dan Arus Uang PPN Masukan Masa Februari 2016,
2. Dokumen asli invoice dan asli bukti transfer atas transaksi a.n PT Jasa Bina
Husada dengan nomor faktur 010.030-16.84519989,
3. Asli invoice dan bukti transfer atas transaksi a.n CV Tiga Putra untuk nomor faktur
010.000-15.97055111,
4. Dokumen asli invoice dan asli bukti transfer atas transaksi a.n PT Speedmark
Logistik Indonesia dengan nomor faktur 010.001-16.17407856,
5. Dokumen asli invoice dan asli bukti transfer atas transaksi a.n PT Indonesia
Speedmark Logistik dengan nomor faktur 040.001-16.17408094,
6. Dokumen asli invoice dan asli bukti transfer atas transaksi a.n PT Speedmark
Logistik Indonesia dengan nomor faktur 040.001-16.17408082,
7. Dokumen asli invoice dan asli bukti transfer atas transaksi a.n PT Speedmark
Logistik Indonesia dengan nomor faktur 040.001-16.17407819,
8. Dokumen asli invoice dan asli bukti transfer atas transaksi a.n PT Speedmark
Logistik Indonesia dengan nomor faktur 040.001-16.17408083,
9. Dokumen asli invoice dan asli bukti transfer atas transaksi a.n PT Speedmark
Logistik Indonesia dengan nomor faktur 040.001-16.17408081,
1. Terdapat perbedaan antara nilai transaksi dengan PT Jasa Bina Husada yang
tercantum di nomor faktur 010.030-16.84519989 dengan bukti transfer.
Menurut keterangan Pemohon Banding perbedaan tersebut dikarenakan sistem
pembayarannya digabungkan dengan faktur pajak lain yang diterbitkan oleh PT
Jasa Bina Husada. Pemohon Banding memberikan daftar faktur yang digabung
pembayarannya berikut juga bukti invoice asli atas faktur-faktur yang digabung
pembayarannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, arus barang dan arus uang
untuk transaksi dengan PT Jasa Bina Husada dengan nomor faktur 010.030-
16.84519989 telah sesuai dan Terbanding berpendapat transaksi tersebut
dapat dibuktikan oleh Pemohon Banding,
2. Terdapat perbedaan antara nilai transaksi dengan CV Tiga Putra yang tercantum
di nomor faktur 010.000-15.97055111 dengan bukti transfer. Menurut
keterangan Pemohon Banding perbedaan tersebut dikarenakan sistem
pembayarannya digabungkan dengan faktur pajak lain yang diterbitkan oleh CV
Tiga Putra. Pemohon Banding memberikan daftar faktur yang digabung
pembayarannya berikut juga bukti invoice asli atas faktur faktur yang digabung
pembayarannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, arus barang dan arus uang
untuk transaksi dengan CV Tiga Putra dengan nomor faktur 010.000-
15.97055111 telah sesuai dan Terbanding berpendapat transaksi tersebut
dapat dibuktikan oleh Pemohon Banding,
- Terhadap koreksi Terbanding atas Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan karena
jawaban konfirmasi dijawab "Tidak Ada" dengan jumlah sebesar Rp16.639.101,00,
Pemohon Banding telah membuktikan melakukan pembayaran atas Pajak
Pertambahan Nilai yang terutangnya,
Bahwa selanjutnya Majelis berpendapat koreksi Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan
dengan jumlah sebesar Rp16.673.328,00, sebesar Rp16.639.101,00 tidak dapat
dipertahankan dan sebesar Rp34.227,00 tetap dipertahankan;
Menimbang bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkesimpulan untuk
mengabulkan sebagian Pajak yang harus dibayar atas banding Pemohon Banding, sehingga
Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan dihitung kembali sebagai berikut:
Menimbang bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Sanksi
Administrasi;
Mengingat, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan
ketentuan Perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang
berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI
Menyatakan mengabulkan sebagian permohonan Banding Pemohon Banding terhadap
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-04239/KEB/WPJ.07/2018 tanggal 28 November
2018 tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Februari 2016 Nomor 00108/207/16/055/17
tanggal 4 September 2017, atas nama: PT TVS Motor Company Indonesia, NPWP 01.869.683.1-
055.000, beralamat di Gedung Wirausaha Lt.3, JI. H.R. Rasuna Said Kav.C-5, Jakarta 12920,
sehingga penghitungan menjadi sebagai berikut:
Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan
dicukupkan pada hari Rabu tanggal 22 Juli 2020 oleh Hakim Majelis XB Pengadilan Pajak dengan
susunan Majelis sebagai berikut:
Drs. Haryono, Ak. sebagai Hakim Ketua,
Muhammad Firdaus Wahidi, S.E., M.E. sebagai Hakim Anggota,
Dr. Mohammad Wangsit Supriyadi, S.E., M.A.B. sebagai Hakim Anggota,
dengan dibantu oleh
Mustakin, S.H., M.M. sebagai Panitera Pengganti,
Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Rabu
Dokumen ini dipublikasikan ulang oleh www.perpajakan.id
https://perpajakan-id.ddtc.co.id/sumber-hukum/putusan/put-001643-162019ppm-xb-tahun-2021
tanggal 3 Februari 2021, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota dan Panitera Pengganti,
namun tidak dihadiri oleh Pemohon Banding maupun Terbanding.
Hakim Ketua,
ttd
Drs. Haryono, Ak.
Panitera Pengganti,
ttd
Mustakin, S.H., M.M.